Oleh
Annisa Agata
By
Annisa Agata
Oleh
Annisa Agata
Tesis
Pada
merupakan putri tunggal pasangan Bapak Ujang Rilwadi, SP dan Ibu Sherly
Jaya Bandar Lampung pada tahun 1997. Sekolah Dasar diselesaikan di SD Al-
Menengah Atas diselesaikan di SMA Negeri 9 Bandar Lampung pada tahun 2009.
Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Magister
Bandar Lampung.
SANWACANA
Alhamdulillah puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang Maha Pengasih dan
ilmu, arahan, ide, saran, dan kritik dengan penuh kesabaran selama
saran, dan kritik dengan penuh kesabaran selama penulisan tesis ini.
3. Bapak Dr. Sutyarso, M. Biomed., selaku pembahas, atas saran, kritik, ilmu
4. Bapak Dr. Sumardi, M.Si., selaku Ketua Program Studi Magister Biologi
5. Bapak Prof. Dr. Ir. Sudjarwo, M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Lampung.
6. Bapak Prof. Suharso, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
7. Papa dan Mama tersayang, terkasih dan tercinta yang telah memberikan
kasih sayang, restu, do’a, pengertian dan dukungan moril maupun materi
untuk penulis.
8. Bapak dan Ibu dosen, staf beserta laboran Jurusan Biologi FMIPA Unila
atas ilmu dan pengalaman yang telah banyak diberikan kepada penulis.
Roselyn, S.Si, M.Si., Henny Marlinda, S.Si, M.Si dan Elfa Verda Puspita,
11. Sahabat-sahabat ku tersayang drg. Tri Septi Utami, Nur Wahyu Ningsih,
S.E, M.S, Ak., Arini Pradita Roselyn, S.Si, M.Si., dan Ari Khusuma, S.Si,
M.Biomed yang walau jauh di mata tetapi tetap dekat di hati atas doa,
13. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam proses perkuliahan,
penelitian hingga akhir, yang tidak dapat dituliskan satu persatu di tesis
ini.
Penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah mereka
berikan. Dan semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin Ya Rabbal
Alamin.
Annisa Agata
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ i
ABSTRAK..................................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Bahan dan Komposisi Pakan Mencit.............................................................. 40
Tabel 2. Dosis pada Tiap Kelompok Perlakuan ........................................................... 43
Tabel 3. Skor Penilaian Derajat Kerusakan Histopatologi Sel Hepar .......................... 48
Tabel 4. Bobot Hepar Mencit pada Tiap Kelompok Perlakuan ................................... 53
Tabel 5. Analisis Data Kerusakan Hepar dengan Pengujian Kruskal-Wallis............... 55
Tabel 6. BB Hari Perlakuan ke-10............................................................................. 81
Tabel 7. BB Hari Perlakuan ke-20............................................................................. 81
Tabel 8. BB Hari Perlakuan ke-25............................................................................. 81
Tabel 9. Bobot Hepar (g).............................................................................................. 86
Tabel 10. Histopatologi Hati Mencit Dosis Kontrol Normal ......................................... 89
Tabel 11. Histopatologi Hati Mencit Dosis Kontrol Positif ........................................... 89
Tabel 12. Histopatologi Hati Mencit Preventif .............................................................. 89
Tabel 13. Histopatologi Hati Mencit Dosis 2 ................................................................. 90
Tabel 14. Histopatologi Hati Mencit Dosis Ekstrak Daun Sirsak .................................. 90
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Taurin. ......................................................................................... 6
Gambar 2. Skema Sederhana Dasar Molekuler Kanker .............................................. 13
Gambar 3. Enam Tanda Utama Kanker....................................................................... 15
Gambar 4. Mencit Putih (Mus musculus) .................................................................... 27
Gambar 5. Daun Sirsak (Annona muricata) ................................................................ 30
Gambar 6. Pohon dan Daun Sirsak.............................................................................. 31
Gambar 7. Bagan Alur Pembuatan Ekstak Daun Sirsak ............................................. 42
Gambar 8. Histogram Perubahan Berat Badan Mencit (g) pada Tiap Kelompok
Perlakuan . ................................................................................................ 50
Gambar 9. Struktur Histologis Hepar Kelompok Kontrol Normal. ............................ 59
I. PENDAHULUAN
Cell Carsinoma (HCC) merupakan salah satu dari neoplasma organ dalam
yang paling umum terdapat pada manusia. Kanker merupakan suatu jenis
Penyakit ini dapat menyerang semua bagian organ tubuh dan dapat
mencapai 4,3 juta per tahun dan 2,3 juta diantaranya ditemukan di negara
dalam jangka waktu yang lama dan mengalami kemajuan melalui stadium
yang berbeda-beda. Kanker dapat terjadi karena adanya perubahan DNA sel
atau disebut juga mutasi, yang dapat terjadi pada sekuens DNA yang
Selain itu dapat juga terjadi pada sekuens DNA yang berperan melakukan
2
terjadinya pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas serta
2000).
Zat-zat yang dapat menyebabkan mutasi disebut dengan mutagen. Salah satu
kelompok dari senyawa berukuran besar dengan dua atau lebih cincin
aromatik yang umumnya terbuat dari atom karbon dan hidrogen yang bersifat
karsinogen. PAH ditemukan pada saat pembakaran bahan organik yang tidak
Kejadian dan jenis penyakit kanker erat hubungannya dengan berbagai faktor
antara lain adalah jenis kelamin, usia, ras, dan paparan terhadap beberapa zat
yang bersifat karsinogenik (Ngatidjan, 1991). Zat yang bersifat karsinogen ini
3
dapat dibagi dalam beberapa kelompok baik yang sintetik maupun yang
pembedahan, dan kemoterapi (Cerutti et al, 1994). Obat antikanker yang ideal
efek samping yang besar, diantaranya kerusakan pada jaringan dengan laju
dilakukan sampai saat ini untuk menemukan obat antikanker yang ideal
(Corwin, 1997).
terutama DNA atau biosintesis protein secara tidak selektif, sehingga bersifat
toksik tidak hanya pada sel kanker tetapi juga pada sel normal, terutama sel
kanker perlu terus dilakukan untuk mendapatkan obat yang efektif dengan
efek samping yang kecil. Salah satu usaha yang perlu dicoba adalah dengan
4
menggali sumber alam nabati yang secara empiris telah banyak digunakan
oleh masyarakat untuk mengobati kanker. Mengenai efek suatu bahan sangat
erat kaitannya dengan senyawa kimia yang terkandung dalam bahan tersebut,
salah satunya adalah daun sirsak. Dalam daun sirsak terkandung senyawa
kini banyak diteliti untuk pengobatan penyakit kanker ini (Albert et al, 1994).
Salah satu jenis tanaman yang dapat yang memiliki aktivitas sebagai agen
kemopreventif adalah sirsak, terutama pada daunnya. Zat aktif dalam tanaman
penurunan produksi ATP yang akan menyebabkan kematian sel kanker, lalu
yang dapat menghentikan siklus sel untuk mencegah terjadinya proliferasi tak
5
senyawa golongan fenol yang pada umumnya banyak terdapat pada tumbuhan
diduga dibawa oleh orang Belanda semasa zaman penjajahan. Tanaman ini
daerah Jawa Barat, terutama Rajamandala dan Bandung Selatan serta Jawa
secara alami dalam tubuh manusia. Taurin ditemukan dalam kadar tinggi di
otot rangka, jantung, serta dalam sel darah putih dan sistem saraf pusat, zat ini
lemak dan penyerapan vitamin yang larut dalam lemak. Taurin juga
ditemukan dalam rumput laut, jamur, dan bakteri. Zat ini sering dianggap
sebagai asam amino, meskipun hal ini tidak sepenuhnya benar karena
keduanya memiliki struktur kimia berbeda. Zat ini diduga dapat bertindak
sampingan. Bahan kimia ini merupakan oksidan kuat yang memiliki potensi
1996).
reaktif yang langsung dinetralkan oleh taurin adalah HOCl, yang diubah
Studi terbaru telah menemukan bahwa taurin dapat mengatur tingkat ROS
transisi, yang pada gilirannya memicu apoptosis yang rusak. Sebagian besar
disebabkan oleh radikal bebas. Taurin dianggap sebagai faktor penting untuk
Beberapa studi telah meneliti potensi kerusakan oksidatif oleh taurin. Dalam
ekstrak daun sirsak (Annona muricata) sebagai anti kanker, oleh karena itu
akan dilakukan penelitian tentang pemberian senyawa taurin dan ekstrak daun
B. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini yaitu apakah pemberian taurin dan ekstrak daun
C. Tujuan Penelitian
dan ekstrak daun sirsak terhadap gambaran histopatologi hepar mencit (Mus
D. Manfaat Penelitian
E. Kerangka Pemikiran
Indonesia erat kaitannya dengan perubahan perilaku atau gaya hidup (life
makanan instant atau melalui proses pengolahan yang tidak sehat yang
berbahaya adalah kanker hati. Kanker hati merupakan gangguan pada hepar
yang berawal dari tumor hepar, kondisi ini dimulai dari sirosis. Kanker
baru yang abnormal dan bersifat ganas serta tidak terkendali. Oleh sebab itu
upaya penemuan obat kanker yang efektif dan selektif sebagai usaha
Pada umumnya obat kanker yang berasal dari senyawa kimia sintetik
bekerja tidak selektif karena memiliki mekanisme kerja merusak DNA tidak
hanya pada sel kanker tetapi juga pada sel normal di sekitarnya. Daun sirsak
yang tidak menimbulkan efek toksik yang merugikan. Disamping itu juga
elektron kepada radikal bebas. Dengan demikian dapat dikatakan jika suatu
anti kanker. Oleh sebab itu perlu diteliti penggunaan senyawa taurin dan
ekstrak daun sirsak sebagai anti kanker pada mencit yang diinduksi zat
hepar yang rusak, yang diberi taurin dan ekstrak daun sirsak, apakah ada
dengan pemberian zat uji selama 15 hari dan dilihat perubahan organ tubuh
gambaran histologis pada hati ini diharapkan dapat dilanjutkan untuk uji
F. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah pemberian taurin dan
benzo(α)piren.
12
Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak
normal menjadi sel kanker. Mutasi tersebut dapat diakibatkan oleh agen kimia
maupun agen fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara
genes, dan terdapat pada semua kromosom dengan jumlah yang banyak.
supresor genes (antioncogenes) dan gen yang berperan pada kematian sel
kelompok gen yang berperan pada DNA repair yang berpengaruh pada
terjadi baik secara fenotip dan genetik. Pada tingkat molekuler, suatu progresi
Gambar 2. Skema sederhana dasar molekuler penyakit kanker (Depkes RI, 2007).
14
The six hallmark of cancer ( enam karakter sel kanker ) adalah kontek enam
tertentu bagi sel normal untuk proliferasi dan istirahat. Sel kanker tidak
DNA yang tidak bisa lagi direparasi. Sel kanker tidak memiliki kepekaan
Gambar 3. Enam tanda utama kanker (The Hallmarks of Cancer, Cell). Sebagian
besar kanker memperoleh berbagai kemampuan ini selama perkembangannya
melalui mutasi di gen tertentu (Karsono, 2006).
oksigen dan nutrient yang diperlukan untuk hidup. Namun bentuk dan
karakter pembuluh darah sel normal lebih sederhana atau konstan sampai
kanker dan ekspansi kebagian lain dari tubuh (metastase). Kecacatan pada
B. Hepar
Hepar merupakan salah satu organ dalam tubuh yang mempunyai berat rata-
rata 1500gr atau 2.5% BB orang dewasa normal, yang terletak pada kavum
yaitu lobus kanan (terbesar), kiri dan kaudal (terkecil). Hepar atau hepar
mendapat darah dari dua sumber, yaitu arteri hepatica dan vena porta. Hepar
penting untuk mempertahankan hidup dan berperan pada hampir setiap fungsi
metabolisme tubuh dan bertanggung jawab lebih dari 500 aktivitas. Seluruh
tergolong sel yang stabil. Dalam keadaan normal sel hepar tidak mengalami
replikasi. Kemampuan regeneratif ini sangat vital bagi penderita pada fase
17
penyembuhan kerusakan hepar akibat infeksi virus, obat atau trauma. Kanker
hepar merupakan salah satu gangguan pada hepar yang berawal dari tumor
hepar (adenoma hepar), kondisi ini dimulai dari sirosis (Weizman and Yanif,
1999).
Hepar (hepar) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Didalam hepar
kolesterol, dan penetralan racun yang masuk dalam tubuh, sehingga timbulnya
Nekrosis hepar terjadi karena interaksi radikal bebas hasil metabolisme obat
Interaksi radikal bebas ini menyebabkan perubahan dan merusak membran sel.
lipid peroksida tubuh tidak dapat lagi didetoksifikasi dalam hepar (Weizman
C. Kanker Hepar
organ tubuh yang terkena. Kanker juga disebut dengan neoplasma maligna.
maligna berarti ganas. Kanker hepar merupakan salah satu bentuk gangguan
18
pada hepar, akibat pertumbuhan sel-sel hepar yang tidak terkendali yang
2. Adanya oedema
organ hepar yang dikenal sebagai kanker hepar primer atau hepatoma. Setiap
tahun, karsinoma hepatoseluler didiagnosis pada lebih dari setengah juta orang
di seluruh dunia, dimana sekitar tiga per empat kasus-kasus kanker hepar
ditemukan di Asia Tenggara antara lain China, Hong Kong, Taiwan, Korea,
dan Japan. Hepar terbentuk dari tipe-tipe sel yang berbeda, contohnya :
penyimpan lemak. Sel-sel hepar membentuk sampai 80% dari jaringan hepar.
Lebih dari 90% kanker hepar primer timbul dari sel-sel hepar dan disebut
soliter besar, sebagai nodul multipel atau sebagai lesi infiltratif difus. Secara
diferensisasi. Tumor dengan diferensiasi yang lebih baik disusun oleh sel-sel
mirip sel hepar yang teratur di dalam pita-pita yang terpisah oleh sinusoid-
sinusoid. Sel-sel ini berinti besar yang memperlihatkan anak inti yang
F. Stadium Klinis
ataupun jauh.
belahan hepar kiri dan kanan tanpa emboli tumor, tanpa metastasis
belahan hepar kiri dan kanan tanpa emboli tumor, tanpa metastasis
IIIa : Tidak peduli kondisi tumor, terdapat emboli tumor di pembuluh utama
vena porta atau vena kava inferior, metastasis kelenjar limfe peritoneal
IIIb : Tidak peduli kondisi tumor, tidak peduli emboli tumor, metastasis
keadaan lembab
4. Mengkonsumsi alkohol
5. Radikal bebas
misalnya: benzo(α)piren.
tahu, zat pewarna tekstil, seperti methany lyellow pada krupuk, tahu dll.
9. Hal lainyang dapat memicu timbulnya kanker (Kumar dan Robin, 1995).
Suatu jenis karsinoma sel hepar dengan gambaran spesifik adalah varian
fibrolamelar dimana sel hepar neoplastik tersusun dalam pita yang lebar atau
lamella yang dipisahkan oleh jaringan fibrosa padat. Varian ini kebanyakan
Kanker hepar primer berasal langsung dari hepar (hepatoma) dan dapat
(kolangio karsinoma).
22
Kanker hepar sekunder timbul akibat metastasis kanker dari bagian tubuh
terutama jantung dan paru-paru karena aliran darah dari hepar mula-mula
prognosis yang sangat buruk, dengan angka bertahan hidup 5 tahun sekitar
1% (Corwin, 1997).
I. Karsinogenesis
perubahan dalam cetakan protein dari yang telah diprogramkan semula yang
dan translasi gen sehingga terbentuk protein abnormal yang terlepas dari
1. Inisiasi (Initiation)
Tahap pertama ialah permulaan atau inisiasi, dimana sel normal berubah
gen.
2. Promosi (Promotion)
3. Progresi (Progression)
Pada progresi ini terjadi aktivasi, mutasi atau hilangnya gen. Pada progresi
transkripsi gen yang rusak (DNA repair). Kerusakan transkripsi ini mungkin
dapat dan mungkin pula tidak dapat diperbaiki lagi. Bila transkripsi gen itu
terbentuklah sel baru yang normal. Tetapi bila tidak dapat diperbaiki dengan
sempurna akan terbentuk sel baru yang defektif. Walaupun sel itu defektif
masih tetap ada usaha mereparasi kerusakan transkripsi. Bila berhasil akan
24
terbentuk sel yang normal dan bila gagal akan terbentuk sel yang abnormal,
yaitu sel yang mengalami mutasi, atau transformasi, yang pada akhirnya dapat
didasarkan atas:
pertumbuhan dan diferensiasi sel terganggu, sel menjadi otonom dan lepas
system atau mekanisme regulasi gen seperti represif, depresi serta ekspresi
pertumbuhan, dan bukan pada struktur gen itu sendiri, maka teori ini
3. Aktivasi Virus. Virus masuk ke dalam inti sel dan berintegrasi dengan
informasi baru atau mengubah transkripsi dan translasi gen. Virus DNA
secara vertikal kepada anak-anak sel inang, sedang virus RNA dengan
karena ada infeksi virus yang menyisipkan gennya ke dalam DNA inang
4. Seleksi Sel. Pada sel tubuh manusia diperkirakan terdapat lebih dari
dalam tubuh setiap saat ada sel yang mati dan ada pula sel baru yang
terbentuk melalui proses mitosis. Karena adanya mutasi maka timbul sel
yang defektif dan akan mati atau tidak dapat mengadakan mitosis lebih
lanjut. Hanya sel-sel yang baik dan memenuhi syarat tertentu yang akan
dapat tetap bertahan hidup. Dalam menyeleksi sel mana yang boleh terus
hidup dan berkembang, terjadi kekeliruan. Di sini ada sel yang mengalami
mutasi atau transformasi yang lepas dari seleksi dan terus berkembang
Keganasan pada sel eukariota terjadi akibat adanya perubahan perilaku sel
berlangsung beberapa bulan atau beberapa tahun (Albert et al., 1994). Proses
pertumbuhan ini dinamakan karsinogenesis, dimulai dari satu sel kanker yang
memperbanyak diri dan membentuk satu koloni kecil dalam jaringan yang
26
dalam koloni sel yang abnormal dan menjadi tumor ganas (Schneider, 1997).
inisiasi, fase promosi, fase progresi, dan metastasis. Inisiasi merupakan fase
inisiasi, yaitu adanya pacuan dari faktor promosi tumor yang menyebabkan
menambah koloni sel tumor. Tumor pada stadium ini bersifat invasif dan
tumor ganas dari koloni primernya. Sel-sel tumor ganas ini dapat memasuki
protease pada sel kanker ini. Protease akan mempengaruhi interaksi sel dan
Klasifikasi mencit putih menurut Pramono dan Malole (1989) adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Class : Mamalia
Sub class : Theria
Ordo : Rodentia
Sub ordo : Myomorpha
Famili : Muridae
Sub family : Murinae
Genus : Mus
Species : Mus musculus
pada malam hari, berat individu dewasa (jantan: 25-40g, betina 20-40g), dan
suhu basal tubuh 37°C. Selain itu, mencit memiliki laju respirasi 95-165
tersebut memiliki lama siklus estrus 4-5 hari dan periode gestasi 19-21 hari.
Lama hidup mencit berkisar antara 1,5 hingga 3 tahun (Suckow, 2006).
28
alasan, yaitu mencit memiliki tingkat reproduksi yang tinggi dan periode
gestasi yang pendek. Hewan tersebut juga merupakan model yang cukup
murah, dan terdapat banyak literatur yang dapat digunakan berkaitan dengan
Magnoliales, dari famili Annonaceae. Genus dari tanaman ini adalah Annona
dan spesiesnya adalah Annona muricata. Sirsak dapat tumbuh pada daerah
tropis dan subtropis (Albert et al, 1994). Buah sirsak memiliki bentuk hepar
yang dikelilingi oleh sesuatu yang berbentuk seperti duri yang tumpul, kulit
buah sirsak berwarna hijau tua. Sirsak dapat tumbuh pada semua jenis tanah
dengan derajat keasaman (pH) antara 5-7. Tanah yang sesuai adalah tanah
agak asam sampai agak alkalis, namun yang memiliki bahan organik yang
tinggi. Tumbuh subur di ketinggian antara 100-300 mdpl (di atas permukaan
laut). Suhu udara yang sesuai antara 22-32 derajat Celcius dengan curah
diantaranya lahan yang terbuka, tidak ada naungan, dan tidak ada kabut.
tanaman sirsak dapat digunakan sebagai obat tradisional, termasuk kulit kayu,
daun, akar, buah, dan biji. Buah sirsak umumnya digunakan untuk mengobati
meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui, dan untuk diare dan disentri.
Bagian lain pada tanaman sirsak yang terkenal dapat digunakan sebagai obat-
obatan adalah daun. Daun sirsak banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal
seperti untuk penyakit kulit, rematik, batuk dan flu, serta antikanker dan
hipertensi. Daun sirsak biasa dikonsumsi dalam bentuk teh. Teh daun sirsak
digunakan sebagai obat radang selaput lendir hidung. Rebusan daun sirsak
juga efektif digunakan untuk kutu rambut dan kutu busuk. Daun segar yang
beberapa negara seperti Brazil dan Peru diketahui menggunakan daun sirsak
lemak, fitosterol, mirisil alkohol dan anonol. Senyawa pada daun sirsak yang
termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, bunga, buah, dan biji.
Tanaman sirsak (Annona muricata Linn.) berasal dari bahasa Belanda, yakni
zuurzak, berarti kantong asam. Daun sirsak banyak digunakan sebagai obat
penyakit kanker, anti mikroba, anti virus, pengatur fotosintetis, dan pengatur
untuk mengobati penyakit kanker, yaitu dengan cara meminum air rebusan
daun sirsak segar. Air rebusan daun sirsak segar dapat menimbulkan efek
panas seperti pada kemoterapi, namun air rebusan daun sirsak ini hanya
tetap tumbuh. Hal ini berbeda dengan efek yang ditimbulkan pada pengobatan
(Ganiswarna,1995).
31
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Orde : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Marga : Annona
Species : Annona muricata
batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada
licin (laevis) dan mengkilat (nitidus), tepi daun rata (integer), daging daun
tebal dan kaku seperti kulit/belulang (coriaceus). Pangkal daun runcing daun
L. Taurin
tubuh manusia terutama pada otot rangka, jantung, serta dalam sel darah
putih dan sistem saraf pusat. Taurin adalah turunan dari asam amino yang
yang sudah banyak dikenal, taurin, atau L-taurin khususnya, tidak digunakan
penyerapan lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. Taurin juga
a. Sumber Taurin
Taurin terdapat dalam daging, ikan, telur dan produk susu. Karena
makanan bisa dijadikan alternative bila kadar produksi taurin dalam tubuh
Taurin merupakan salah satu nutrisi esensial yang diperlukan tubuh dan
b. Fungsi Taurin
memori dan fungsi mental Anda menjadi lebih baik. Studi ilmiah
penalaran verbal.
membantu menyerap lemak dan vitamin yang larut dalam lemak serta
mencegah aktivitas berlebih dari sel otak, juga diyakini berguna dalam
M. Benzo(α)piren
sate, makanan yang diasap, asap rokok dan asap kendaraan bermotor.
menyerupai inti sel dengan diameter antara 1/20 sampai 1/5 diameter inti
secara bertahap dan dalam waktu yang relatif berbeda untuk tiap jenis
kanker sekaligus antara lain yaitu kanker paru, kanker hepar, kanker darah
tiap organ dan jaringan tubuh tikus adalah paru-paru (59.5%), carcass
(14.4%), liver (12.5%), darah (3.9%), dan usus (1.9%). Pada menit ke 60,
(15.8%), darah (1.6%), dan usus (9.9%) (Feust dan Reno, 1994).
juga ternyata ditemukan di urin pada wanita hamil dan anak-anak, dalam
plasenta, darah pada tali pusat, darah pada ibu hamil, organ reproduksi dan
yang berasal dari membran granulosa dari folikel ovarium matang yang
utama dari korpus luteum) dalam ovari dan dapat menurunkan jumlah
badan bayi.
36
permukaan).
organ liver embrio tikus akibat injeksi atau ingesti benzo(α)piren selama
yang terletak di bagian belakang tulang dada atas, yang berfungsi dalam
DNA) pada eritrosit. Peristiwa mutasi pada tingkat DNA yang terjadi pada
kerusakan yang sangat parah pada sel epitel bronchia manusia, yaitu
Kerusakan tersebut sama dengan tingkat kerusakan yang terjadi pada kulit
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : mikroskop, beaker glass,
gelas ukur, tabung reaksi dan raknya, erlenmeyer, corong, pipet volum, pipet
tetes, gunting, pisau, timbangan analitik, alat bedah, kandang tikus,, gelas
musculus) galur ddy , rak preparat, alat bedah, kaca penutup, tempat minum,
jarum suntik, neraca analitik, sentrifugator, corong pisah, pipet plat tetes,
38
Bahan-bahan yang digunakan adalah : pakan pelet, air minum, mencit jantan
(Mus musculus) galur ddy berumur 5-7 minggu dengan berat badan ±20 gram,
C. Rancangan Percobaan
eksperimen yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri atas
selama 10 hari ; Kelompok III, diberi taurin dengan 7,8 mg/bb/hari, pagi dan
pemberian senyawa taurin dengan dosis 7,8 mg/bb/hari, pagi dan sore
D. Parameter
hepar mencit putih (Mus musculus) dan bobot hepar mencit yang terinduksi
benzo(α)piren.
39
E. Alur Penelitian
Pemberian zat uji taurin dengan dosis 7,8 mg/bb/hari (setiap hari pagi dan
sore menjadi 15,6 mg/bb/hari)
F.Pelaksanaan
1. Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan adalah mencit (Mus musculus) jantan galur ddy
homogen.
pada Tabel 1.
Minuman mencit berupa air mineral yang diberikan melalui botol gelas
piren 0,3 mg dilarutkan dalam 0,2 ml corn oil. Injeksi dilakukan setiap
sel kanker akan tumbuh setelah terinduksi antara 9-13 hari. Pada periode
ini terlihat dan terasa perubahan pada tengkuk dan kaki mencit (Gustanti,
benzo(α)piren.
Sirsak.
Shao (2008), yaitu 3 g/70 kg berat badan pada manusia. Dosis taurin pada
Penentuan dosis ekstrak daun sirsak dalam penelitian ini mengacu dosis
yang diberikan pada tikus, yaitu 106,84615 g/bb/hr (Dewi, 2007). Dosis
42
Daun sirsak yang telah disortir kemudian dicuci dengan air mengalir
Daun sirsak yang telah halus dimaserasi selama 24 jam dengan pelarut
etanol 96%.
diberikan setiap hari (pagi dan sore) secara oral selama 15 hari. Perlakuan
tersebut meliputi:
Pada akhir perlakuan mencit dikorbankan dan diambil hepar untuk dibuat
digunakan.
yaitu :
1.Fixation
2. Trimming
cassette.
3. Dehidrasi
tisu
4. Clearing
5. Impregnasi
2 jam.
45
6. Embedding
58 derajat Celcius.
sedikit meruncing.
7. Cutting
sisi lembaran jaringan tersebut dengan ujung jarum dan sisi yang lain
jaringan.
b) Zat kimia yang yang digunakan alcohol absolute I, II, III masing-
menit.
selama 3 menit.
selama 5 menit.
9. Mounting
gelembung udara.
untuk fiksasi ke dalam formalin 10% selama 4-8 jam. Langkah pertama
2006).
48
G) Penilaian Histopatologi
berikut:
Normal 0
Ringan (mild) 1
Sedang (moderate) 2
Berat (severe) 3
berat) yang memiliki kriteria kerusakan sel hepar mencapai >50%. Data
dengan kontrol.
49
2012).
I. Analisis Data
Data dianalisis dengan metode statistik menggunakan uji anova satu arah
uji Fisher. Data yang diperoleh dari pengamatan secara mikroskopis diuji
2011).
80
A. Simpulan
sebagai berikut :
B. SARAN
Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan dosis taurin dan ekstrak daun
sirsak yang lebih tinggi, dan juga waktu yang lebih lama untuk proses
Alberts, B., D. Bray, J. Lewis, K. Roberts, J.D. Watson. 1994, Molecular Biology
of the Cell, Third ed, 1255, 1269, 1270, 1282, 1283, Garland Publ Inc, NY
and London.
Ali, H.T. 2007. Beneficial Efects Of Nigella sativa On The Testis Tissues Of Mice
Exposed to UV Irradiation. Biology Departement/ Educatioan College/ Mosul
University.
Amelia, F., E. Angeline, K. Wahyu. 2012. Tablet salut enterik ekstrak etanol daun
sirsak (Annona muricata) sebagai antikanker kolon yang potensial. Skripsi.
Yogyakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Atmodjo, A.P. 1990. Album Patologi Umum. Airlangga University Press, Surabaya.
hlm. 19.
Arief, S. 2006. Radikal Bebas. Surabaya: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/
RS. Dr. Sutomo.
Arouma, O.I., B. Halliwell, B.M. Hoey, J. Butler. 1988. The antioxidant action of
taurine, hypotaurine and their metabolic precursors. Biochem J, 256:251-
255.
Baskar, R., V. Rajeswari, T.S. Kumar. 2007. In vitro antioxidant studies in leaves of
Annona sp. Indian J Exp Biol. 45 (5) :480-5.
Bhattacharya, T., A. Bhakta, and S.K. Ghosh . 2011. Longterm effect of monosodium
glutamate in liver of albino mice after neo-natal exposure. Nepal Med Coll J;
13 (1): 11-16
Dalimartha, S., 2003, Atlas Tumbuhan Obat Jilid 3, Trubus Agriwidya, Jakarta.
Dellman, H.D. and E.M. Brown. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner. Ed ke-3. R.
Hartono, penerjemah. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Dewi, K. 2007. Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) terhadap
Penurunan Berat Badan, Kadar Trigeliserida, dan Kolesterol Total Pada
Tikus Jantan Galur Wistar. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Maranatha : Bandung.
Dewi, Sri. 2012. Uji Potensi Hepatoprotektif Senyawa Dimer dari Isoeugenol
terhadap Histologi Hati Mencit (Mus musculus) Jantan Galur DDY. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Biologi Universitas
Indonesia : Jakarta.
Depkes RI. 2007. Modul TOT Manajemen Pengendalian Penyakit Kanker. Jakarta:
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Jenderal PP &
PL, Depkes RI.
Desen, Wan. 2008. Buku Ajar Onkologi Klinis (2nd ed) (Wilie Japaries,Penerjemah).
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Fajariyah, S., E. T. Utami dan Y. Arisandi. 2010. Efek pemberian estrogen sintetis
(Diethylstillbestrol) terhadap struktur hepar dan kadar SGOT dan SGPT pada
mencit (Mus musculus) betina strain Balb/C. J Ilmu Dasar 11(1):76-82.
Faust, R. A., dan P. Reno. 1994. Toxicity summary for benzo[a]pyrene. Tennessee,
Oak Ridge Reservation Environmental Restoration Program.
Gustanti, Elza. 1999. Uji Efek Anti Kanker Dadih S. lactis Terhadap Mencit yang
Diinduksi dengan Benzopiren. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Andalas. Padang.
Halliwel, B., J.M.C. Gutteridge. 1998. Free Radicals in Biology and Medicine, 3rd ed.
Oxford University Press.
Hanafiah, A.K. 2011. Rancangan Percobaan : Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Hanahan, D and R. A. Weinberg . 2000. The Hallmarks of Cancer. Cell. 100 (2):57-
70.
Karsono, B. 2006. Teknik-Teknik Biologi Molekular Dan Selular Pada Kanker. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. (3rd Ed.). Pusat Penerbit Departemen Penyakit
Dalam FKUI. Jakarta.
Katz, B. G. 2002. Basic and clinical pharmacology. alih bahasa : Dripa Sjabana,
Endang Isbianti, Achmad Basori, Moch. Sudjak N, Indriyatni, Ramadhani
RB, Sunarni Zakaria. Salemba Medika. Surabaya.
King, R. J. B., 2000, Cancer Biology, 2nd ed. Pearson Education Limited. London.
Klaassen, C.D. 2001. Casarett and Doull’s Toxicology. The Science of Poison.
McGraw Hill. New York.
Kumar dan Robin.1995. Buku Ajar Patologi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Li, K., Q. Li, J.Li, D. Gao, Z. Lin, F. Zheng. 2008. Alkaloid from angelicae
daharaicae inhibits hela cell growth by inducing apoptosis and increasing
cascape-3 activity. Labmedicine. 39 (9): 540-6.
Li, N., Z. Shi, Y. Tang, J. Chen, X. Li. 2008. Recent progress on the total synthesis of
acetogenins from Annonaceae. Beilstein Journal of Organic Chemistry. 4
(48): 4-12.
Lu, F. C. 1994. Toksikologi Dasar. Edisi Kedua. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Maretnowati, N., A. Widyawaruyanti, M.H Santosa. 2005. Uji toksisitas akut dan
subakut ekstrak etanol dan ekstrak air kulit batang Artocarpus champeden
spreng dengan parameter histopatologi hati mencit. Majalah Farmasi
Airlangga; 5(3):91-5.
Muliyah, E. 2013. Struktur Sekretori beberapa tanaman obat. Skripsi. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Murray, R.W. 1996. Biokimia Kedokteran Harper, Edisi 24. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Nugraha, L.S.A. 2011. Cara dan Rute Pemberian Obat Pada Hewan Percobaan Mencit.
Akademi Farmasi Theresiana. Semarang.
Parkin, D.M, Bray and F.J. Ferlay. 2000. Estimating the world cancer
Burden. GLOBOCAN 2000. Int J Cancer. 2001; 94:153-156.
Redmon, H., P.Stapkleton, and David. 1983. Immunustrition. The ple of Taurine.
Nutrition14. 559-604.
Ressang, A.A. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Ed ke-2. Percetakan Bali. Denpasar.
Retnani ,V. 2011. Pengaruh suplementasi ekstrak daun Annona muricata terhadap
kejadian displasia epitel kelenjar payudara tikus sprague dawley yang
diinduksi 7,12-dimetilbenz(a)antrasena (DMBA). Skripsi. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro: Semarang.
Schaffer, S., K.C. Ramila, C.J. Jong, T. Ito, J. Azuma. 2009. Role of protein
phosphorylation in Tau TKO cardiomyopathy. Int Taurine Symp.
Shao, A. and J.N. Hathcock. 2008. Risk assessment for the amino acids taurine, l-
glutamine and l-arginine. Regul Toxicol Pharmacol 50(3) : 376-399.
Sreelatha, S., and P.R.Padma. 2009. Antioxidant activity and total phenolic content of
Moringa oleifera leaves in two stages of maturity. Plant foods for human
nutrition. 64 (4): 302-11.
Suckow, M.A., S.H. Weisbroth, and C. I. Franklin. 2006. Rats on laboratory animals.
Elsevier, Inc., London.
Sugitha dan Djalil. 1989. Susu : Pengolahan dan Teknologinya. Teknologi Hasil
Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Andalas. Padang.
Sulaiman, Akbar, Lesmana dan Noer. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati.
Jayabadi. Jakarta.
Sumpena, Yana. 2009. Uji Mutagenisitas Benzo (alfa) piren dengan Metode
Mikronukleus pada Sumsum Tulang Mencit Albino (Mus musculus). Cermin
Dunia Kedokteran Vol 36 no. 1/167.
Syamsuhidayat, S.S dan J.R. Hutapea. 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia,
edisi kedua, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Triastuti, A., 2006. Efek Antiangiogenik Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata)
Pada Membran Korio Alantois (CAM) Embrio Ayam Yang Terinduksi bFGF,
Lapen. Prodi Farmasi UII. Yogyakarta.
Trisnowati, D. 2009. Efek Pemberian Jus Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava)
terhadap Kerusakan Sel Hati yang Dipapari dengan Minyak Goreng Bekas.
Skripsi. Surakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Surakarta.
Waji, R.A dan A. Sugrami. 2009. Makalah kimia organik bahan alam flavonoid
(quercetin).Universitas Hasanuddin. Makasar. Hlm. 8-9.
Weizman, J.B. and M. Yanif. 1999. Rebuilding the Road to Cancer, Nature. The
Journal of Nutritional Biochemistry.