Anda di halaman 1dari 12

SURVEI, INVESTIGASI DAN DESAIN

PENAMBAHAN KAPASITAS PENYEDIAAN AIR LAPORAN AKHIR


BAKU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki cadangan air permukaan cukup besar sebesar 16.800
m3 / kapita/tahun (no. 5 di dunia). Kajian global kondisi air di dunia yang
disampaikan pada World Water Forum II di Denhaag tahun 2000,
memproyeksikan bahwa pada tahun 2025 akan terjadi krisis air, termasuk di
Indonesia, perlu perhatian serius di dalam pengelolaanya. Untuk menunjang
perkembangan penduduk, maka perlu dipikirkan bagaimana memenuhi
kebutuhan penduduk akan air baku untuk air minum. Air minum rumah tangga
menempati prioritas pertama, hal ini merupakan acuan program untuk
penyediaan air baku untuk mengatasi kendala utama yaitu :
 Air tidak tersedia pada waktu yang diperlukan,
 Air tidak tersedia pada ruang / tempat yang dibutuhkan,
 Air tidak tersedia dalam jumlah yang diperlukan dan
 Air tidak tersedia dalam mutu yang disyaratkan.

Manfaat pekerjaan ini akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Kendari.
Beberapa hal yang termasuk yang bisa menjadi acuan dalam program
penyediaan air baku ini, antara lain :
a. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) diselenggarakan
berdasarkan asas kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum,
keterpaduan dan keserasian, keberlanjutan, keadilan, kemandirian, serta
transparansi dan akuntabilitas.
b. Pengaturan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
bertujuan untuk :

Bab 1 - 1
SURVEI, INVESTIGASI DAN DESAIN
PENAMBAHAN KAPASITAS PENYEDIAAN AIR LAPORAN AKHIR
BAKU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

 Terwujudnya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas


dengan harga yang terjangkau.
 Tercapainya kepentingan yang seimbang antara konsumen dan
penyedia jasa pelayanan.
 Tercapainya peningkatan efisiensi dan cakupan pelayanan air minum.
c. SPAM dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan dan/atau bukan
jaringan perpipaan.
SPAM dengan jaringan perpipaan dapat meliputi :
 Unit air baku,
 Unit produksi,
 Unit distribusi,
 Unit pelayanan, dan
 Unit pengelolaan.

Sedangkan SPAM bukan jaringan perpipaan dapat meliputi :


 Sumur dangkal,
 Sumur pompa tangan,
 Bak penampungan air hujan,
 Terminal air,
 Mobil tangki air,
 Instalasi air kemasan,
 atau bangunan perlindungan mata air.

Disamping itu sesuai penyampaian uraian pemenuhan 8 (delapan) syarat


teknis pembangunan air baku oleh kepala subdit air baku dan air tanah,
meliputi :
1) Alokasi air
2) Kontinuitas air
3) Kualitas air
4) Kelayakan teknis infrastruktur air baku beserta utilitasnya
5) Kelayakan proses pembangunan
6) Kelayakan ekonomi
Bab 1 - 2
SURVEI, INVESTIGASI DAN DESAIN
PENAMBAHAN KAPASITAS PENYEDIAAN AIR LAPORAN AKHIR
BAKU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

7) Kelayakan operasional
8) Kelayakan keberlanjutan pemanfaatan prasarana air baku.
Kota Kendaria adalah pusat segala aktifitas perekonomian di Provinsi
Sulawesi Tenggara yang mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam
beberapa tahun terakhir, tercatat pertumbuhan ekonomi Kota Kendari
mencapai 10,5% pada awal tahun 2015, jauh diatas rata-rata pertumbuhan
ekonomi nasional yang hanya 6,5%. Dengan perkembangan tersebut
sehingga perlu di dukung dengan penyediaan sarana dan prasarana
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Kota Kendari yang memadai. Salah
satunya adalah dengan penyediaan prasarana air baku.

Air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan
air tanah (CAT) dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu
sebagai air baku untuk air minum. Penyediaan air baku merupakan salah satu
program pengelolaansumber daya air yang sangat vital, memanfaatkan
potensi sumber daya air sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.
Dimana potensi yang ada akan terus dipelihara demi kelangsungan
pemanfaatannya. Melihat perkembangan Kota Kendari yang begitu pesat,
tantangan penyediaan air baku di Kota Kendari adalah ketersediaan air baku
yang ada belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Kota Kendari.
Disamping itu penyediaan air baku untuk mendukung pelayanan air minum
perpipaan menjadi sangat penting di Kota Kendari mengingat semakin
banyaknya masyarakat dan usaha-usaha yang melakukan pengambilan air
tanah sehingga mengancam terjadinya penurunan muka air tanah.

Atas pertimbangan tersebut, maka Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV


menginisiasi kegiatan studi untuk mengkaji upaya peningkatan kapasitas air
baku yang ada di Kota Kendari sehingga dapat ditemukan sumber-sumber
pengambilan air baku yang baru untuk dikembangkan menjadi sistem jaringan
air baku serta peningkatan layanan air baku yang ada bisa menjangkau
seluruh masyarakat Kota Kendari.

Bab 1 - 3
SURVEI, INVESTIGASI DAN DESAIN
PENAMBAHAN KAPASITAS PENYEDIAAN AIR LAPORAN AKHIR
BAKU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari pekerjaan ini adalah :
a. Melakukan Studi pada seluruh wilayah administratif yang ada di Kota
Kendari yang mempunyai potensi sumber air baku yang dapat
dikembangkan menjadi sarana air bersih / air minum untuk masyarakat.
b. Melakukan kajian terhadap sistem jaringan air baku yang telah ada agar
daerah layanannya bisa dikembangkan atau diintegrasikan dengan
jaringan air baku yang baru.
c. Melakukan kajian terhadap wilayah-wilayah yang ada dalam Kota Kendari
yang belum mendapatkan pelayanan air baku secara optimal atau belum
mendapatkan layanan sama sekali untuk selanjutnya dapat di desain
sistem jaringan penyediaan air baku pada wilayah tersebut.
d. Melaksanakan / melakukan identifikasi dan investigasi potensi dan
kendala yang ada dilokasi kegiatan ditinjau dari aspek teknis, sosial,
budaya, ekonomi dan lingkungan, kemudian merumuskan rencana
pemecahan masalah yang ada dalam rangka mendukung peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
e. Memberikan rekomendasi penanganan terhadap hasil studi penyediaan
air baku di Kota Kendari kepada Pengguna Jasa.
f. Membuat Perencanaan Detail Desain sarana dan prasarana penyediaan
air baku seperti tampungan air baku dan atau Intake air baku, bangunan
utama serta instalasi atau jaringan air baku yang diperlukan.

Sedangkan tujuan dari pekerjaan ini adalah :


a. Untuk menyiapkan suatu produk/dokumen Studi Potensi Air Baku di
seluruh wilayah Kota Kendari yang layak teknis, ekonomi, sosial dan
lingkungan sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
b. Melaksanakan survey, investigasi dan desain pada lokasi Potensi
pengembangan air baku tersebut.

Bab 1 - 4
SURVEI, INVESTIGASI DAN DESAIN
PENAMBAHAN KAPASITAS PENYEDIAAN AIR LAPORAN AKHIR
BAKU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

c. Menyiapkan suatu produk/dokumen pelaksanaan konstruksi sarana dan


prasarana penyediaan Air Baku di seluruh wilayah Kota Kendari yang
memenuhi syarat teknis pembangunan air baku, meliputi :

 Alokasi air
 Kontinuitas air
 Kualitas air
 Kelayakan teknis infrastruktur air baku beserta utilitasnya
 Kelayakan proses pembangunan
 Kelayakan ekonomi
 Kelayakan operasional
 Kelayakan keberlanjutan pemanfaatan prasarana air baku.
Sehingga dapat dimanfaatkan oleh Pengguna Jasa.

1.3 Sasaran Kegiatan


Menghasilkan suatu dokumen detail desain sarana dan prasarana
penyediaan air baku terhadap seluruh potensi air baku yang ada di wilayah
administratif Kota Kendari yang layak ekonomis, teknis, sosial dan budaya
mudah dioperasikan dan berwawasan lingkungan serta bermanfaat bagi
masyarakat dengan pertimbangkan proyeksi pertumbuhan penduduk untuk
masa 20 (dua puluh) Tahun mendatang.

1.4 Lingkup Kegiatan


Lingkup kegiatan dari pekerjaan ini adalah :
 Mobilisasi personil, peralatan dan bahan;
 Persiapan kantor proyek, base camp lapangan dan perlengkapan lainnya;
 Menyusun schedule program kerja (personil, peralatan dan bahan) secara
rinci;
 Meminta ijin survey kepada pemerintah setempat.
 Mengkaji kawasan Administratif Kota Kendari secara Keseluruhan dalam
rangka penambahan kapasitas penyediaan air baku.
 Melakukan Survey dan Investigasi pada lokasi-lokasi potensi air baku.
Bab 1 - 5
SURVEI, INVESTIGASI DAN DESAIN
PENAMBAHAN KAPASITAS PENYEDIAAN AIR LAPORAN AKHIR
BAKU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

 Analisa Hidrologi, potensi kuantitas air baku.hasil analisa pola sebaran


hujan, ketersediaan air (debit), perhitungan kebutuhan air baku kondisi
eksisting dan proyeksi 20 (dua puluh) tahun atau hingga tahun 2035, dan
hasil analisa simulasi tampungan terhadap pemenuhan kebutuhan untuk
masing-masing alternatif embung/bangunan intake air baku
 Analisa geologi, membuat analisa dan kesimpulan umum tentang site
rencana sumber air baku.
 Survey / Proyeksi kebutuhan / skenario pemenuhan air bersih untuk
sampai dengan tahun 2035 (atau untuk masa waktu dua puluh tahun
mendatang).
 Mengkaji dan menganalisa studi-studi terdahulu, Norma – standart -
Kriteria – pedoman –peraturan dan perundang-undangan terkait;
 Orientasi lapangan untuk setiap item pekerjaan pokok untuk
pengumpulan data lapangan (kondisi dan permasalahan);
 Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pekerjaan Konsultansi;
 Menyusun Rencana Kesehatan Keselamatan Kerja dan Kontrak (RK3K);
 Mengadakan / melaksankan Technical Meetingbersama tim direksi
sebelum memulai kegiatan lapangan.
Dalam Technical Meeting ini dibahas segala macam persiapan dan
program kerja RMK (Rencana Mutu Kontrak) dan RK3K (Rencana
Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Kontrak) yang harus dilaksanakan
tim konsultan dalam melaksanakan pekerjaan.
 Melakukan survey pendahuluan ke lokasi untuk mengetahui sistem
penyediaan air baku yang telah ada serta melakukan kajian terhadap
sistem air baku tersebut untuk memetakan daerah-daerah yang kritis
kekurangan air baku dan proyeksi pengembangannya dimasa mendatang
seiring dengan perkembangan kota dan penduduk untuk selanjutnya
dijadikan sebagai fokus daerah studi. Hasil kajian tersebut lalu di
koordinasikan dengan direksi pekerjaan.
 Melakukan kajian dan analisa Dalam menetapkan lokasi dan type
bangunan pengambilan maupun jaringan berdasarkan tipe, bentuk,
morfologi sungai/sumber air, titik-titik potensi air baku, kondisi topografi,

Bab 1 - 6
SURVEI, INVESTIGASI DAN DESAIN
PENAMBAHAN KAPASITAS PENYEDIAAN AIR LAPORAN AKHIR
BAKU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

kondisi geoteknik dan aksesibiltas saat pelaksanaan dan operasional.


Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan
lokasi intake :
 Bila memungkinkan lokasi intake sedekat mungkin dengan IPA,
sehingga biaya jaringan transmisi air baku menjadi kecil.
 Lokasi intake dipilih pada daerah dimana kualitas air baku sebagus
mungkin
 Sebaiknya harus dihindari penempatan intake di hilir pembuangan
limbah.
 Bila memungkinkan masih dapat dikembangkan untuk penambahan
kapasitas dikemudian hari
 Akses untuk konstruksi maupun OP mudah dijangkau.
 Tidak terletak di daerah banjir.

Bila tidak ditemukan sumber mata air yang memenuhi syarat maka salah
satu alternatif adalah dengan membuat embung-embung kecil yang akan
menampung air saat musim penghujan, untuk digunakan pada musim
kemarau.
 Menetapkan alternatif jalur saluran/pipa pembawa, sekaligus sistem
transmisi (gravitasi atau sistem pompa) dengan mempertimbangkan :
 Kondisi Topografi trase jaringan transmisi (minimal dengan peta rupa
bumi)
 Kondisi geologi teknik fondasi bangunan (Survey Geologi Permukaan)
 Penggunaan lahan pada alternatif jalur transmisi.
 Infrastruktur yang ada sepanjang alternatif jaringantransmisi.
 Melakukan Studi dan analisa hidroklimatologi meliputi :
 Data karakteristik daerah tangkapan hujan
 Data hidroklimatologi, dimana data diambil dari stasiun curah hujan
dan stasiun klimatologi yang terdekat.
 Analisa hidrologi meliputi :
 Perhitungan evapotranspirasi dengan methode “Penman
Modifikasi “ atau dengan methode lain.
Bab 1 - 7
SURVEI, INVESTIGASI DAN DESAIN
PENAMBAHAN KAPASITAS PENYEDIAAN AIR LAPORAN AKHIR
BAKU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

 Hujan bulanan rata-rata dipakai cara rata-rata aljabar atau yang


lain diambil dari stasiun yang mempengaruhi daerah tangkapan.
 Debit bulanan dihitung dengan cara analisa lengkung debit
berdasarkan data yang tersedia kemudian dilanjutkan dengan
metode perbandingan DAS pada sub DAS bagian hulu dan
metode empiris lainnya berdasarkan data yang tersedia (misalnya
“F.J. Mock”)
 Kebutuhan air.
 Neraca air
 Alokasi air
 Potensi tampungan dan volume tampungan rencana.
 Perhitungan debit banjir rencana (Q rencana) untuk desain
spillway (apabila melakukan perencanaan embung).
 Melakukan Studi dan Analisa topografi meliputi :
 Inventarisasi/Identifikasi dan studitopografi lokasi Pembangunan Air
Bakusite intake, trase saluran/pipa transmisi dan Site bangunan
pelengkap.
 Pemasangan Bench Mark 20 cm x 20 cm x 100 cm pada sumbu
Sumber Air Baku ditempatkan didaerah yang aman dan muncul diatas
tanah setinggi 20 cm agar mudah dicari kembali.
 Titik referensi yang dipergunakan adalah titik Bench Mark yang ada
disekitar lokasi pengukuran yang sudah diketahui nilainya atau Titik
Tetap Geodesi (TTG) yang ada dalam Peta Rupa Bumi
Bench Mark adalah beton tulang (20 x 20 x 100 cm) diatasnya
dipasang baut sedangkan identifikasi nama / kode terbuat dari tegel
keramik dipasang pada salah satu sisinya.
 Melakukan Studi dan Analisa Geologi Teknik pada site intake, trase
saluran/pipa transmisi dan bangunan pelengkap, pembuatan sumur uji
dilokasi rencana pengambilan material yang nantinya akan di analisa di
laboratorium.
 Pekerjaan Penyelidikan Potensi Air Tanah, kontinuitas air baku dan
Pumping Test :

Bab 1 - 8
SURVEI, INVESTIGASI DAN DESAIN
PENAMBAHAN KAPASITAS PENYEDIAAN AIR LAPORAN AKHIR
BAKU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

 Melakukan kajian tentang ketersediaan air tanah maupun air


permukaan untuk air baku yang meliputi penyelidikan dan analisa
potensi air tanah dengan penyelidikan geolistrik dengan kedalaman
sesuai kebutuhan,
 Melakukan Pumping test pada sumber mata air. Metode pelaksanaan
pumping test mengacu pada standar pelaksanaan pengujian yang
ada.
 Melakukan pengujian kualitas air, Analisa Kualitas air meliputi :
 Pengambilan sample disesuaikan dengan kebutuhan penyelidikan
pada lokasi dan waktu pengambilan yang dapat mewakili kondisi air.
 Kualitas air untuk domestik sangat diperlukan dalam rangka menjamin
kesehatan yang mungkin terjadi akibat pencemaran air sungai yang
disebabkan oleh tinja manusia/hewan, limbah industri maupun
lainnya.
 Merekomendasi penanganan terhadap pencemaran dan potensi
pencemaran yang mungkin timbul dikemudian hari.
 Parameter kualitas air sebagaimana yang diteliti di laboratorium
antara lain meliputi parameter fisika, kimia dan biologi. Hasil analisa di
laboratorium dibandingkan dengan standar baku mutu kualitas air
yang ada.
 Penelitian tersebut untuk dapat diketahui bahwa air baku layak
dikomsumsi penduduk, ternak maupun tanaman dengan mengadakan
penelitian kualitas air dilaboratorium.
 Melaksanakan pengukuran Parameter kuantitas/debit untuk
mengetahui kuantitas air dan layanan yang dapat diberikan kepada
masyarakat.
 Pemeriksaan kualitas air dilakukan pada laboratorium terakreditasi,
lembar hasil pemeriksaan divalidasi oleh laboratorium.
 Melakukan penghitungan volume pekerjaan, Rencana Anggaran
Biaya konstruksi beserta backup data volumenya, Menghitung volume
(BOQ) pekerjaan secara keseluruhan, Perhitungan unit price tiap-tiap
komponen pekerjaan.

Bab 1 - 9
SURVEI, INVESTIGASI DAN DESAIN
PENAMBAHAN KAPASITAS PENYEDIAAN AIR LAPORAN AKHIR
BAKU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

 Menyusun kajian kelayakan ekonomis (finansial) alternatif sistem


penyediaan air baku yang dipilih.
 Memberikan Kajian analisa ekonomi teknik dengan menyajikan
analisa biaya konstruksi dan perkiraan biaya-biaya lain yang
diakibatkan oleh kegiatan pekerjaan, perhitungan perkiraan
keuntungan akibat pekerjaan yang akan dilaksanakan sampai dengan
perhitungan kriteria ekonomi antara lain BCR dan IRR sampai dengan
gambaran saat pelaksanaan konstruksi.
 Kajian kelayakan Lingkungan
a. Memberikan Kajian analisa Lingkungan, menyajikan dampak
lingkungan yang akan terjadi akibat pelaksanaan proses
pembangunan serta langkah-langkah antisipasi.
 Kajian Kelayakan Sosial-Ekonomi
a. Memberikan Kajian Analisa sosial-ekonomi, menyajikan rincian
bagaimana proyek akan menimbulkan dampak kepada kaum miskin,
masyarakat asli, minoritas etnik dan kelompok rentan lainnya
termasuk kaum wanita termasuk dampak terhadap perekonomian
masyarakat.
b. Memberikan Kajian analisa Lingkungan, menyajikan dampak
lingkungan yang akan terjadi akibat pelaksanaan proses
pembangunan serta langkah-langkah antisipasi.
c. Melakukan kajian jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup yang dibutuhkan.
d. Membuat matriks rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup dengan mengacu pada standar yang berlaku.
 Analisa kelayakan operasional
 Analisa kelayakan keberlanjutan pemanfaatan prasarana air baku.
 Analisa kelayakan teknis infastruktur air baku beserta utilitasnya.
 Alokasi air
 Membuat skema pemanfaatan air baku dari sumber air yang digunakan.

Bab 1 - 10
SURVEI, INVESTIGASI DAN DESAIN
PENAMBAHAN KAPASITAS PENYEDIAAN AIR LAPORAN AKHIR
BAKU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

 Melakukan perhitungan dan penggambaran desain bangunan intake,


saluran pipa/transmisi dan bangunan pelengkap, dan fasilitas
penunjangnya meliputi :
 Penyusunan usulan Alternatif sumber-sumber air baku yang akan
ditetapkan dengan kelayakan teknis, ekonomis dan lingkungan.
 Analisis hidrolika bangunan air.
 Pembuat Perencanaan dimensi layout jaringan /saluran air baku
untuk kegiatan pembangunan dengan mempertimbangkan aspek
teknis, ekonomi dan lingkungan.
 Desain peralatan hidromekanikal dan elektrikal (pompa, pintu air,
trash rack, valve, dll).
 Gambar-gambar desain berikut peta dasar yang dipakai dalam
Perencanaan harus dibuat dengan jelas dan rinci sesuai dengan
tingkat ketelitian yang diperlukan.
 Data – data sekunder yang digunakan dalam pekerjaan ini diambil dari
instansi – instansi yang berwenang menerbitkan.
 Dokumentasi kegiatan survey /penyelidikan
 Studi, Survey, penelitian investigasi dan pengamatan lapangan serta
kegiatan lainnya harus dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi dan
keterangan mengenai waktu pengambilan dilapangan.

Metode pelaksanaan kegiatan yang disusun seperti berikut :


a. Pekerjaan persiapan yang meliputi beberapa kegiatan awal.
b. Pengumpulan data sekunder dengan studi literatur mengenai Sistem
Pengelolaan Penyediaan Air Baku dan bangunan keairan yang ada.
c. Survei investigasi lapangan dan wawancara dengan penduduk dan
pemerintah setempat maupun instansi terkait, mengenai kondisi dan
karakteristik Daerah Studi.
d. Penyusunan Rencana Bangunan dan pola Sistem Pengelolaan
Penyediaan Air Baku berdasarkan analisis data hidraulik, geologi,
hidrologi, hidrogeologi, sosial, ekonomi, lingkungan, sinkronisasi dengan
kebijakan dan strategi pengembangan wilayah.

Bab 1 - 11
SURVEI, INVESTIGASI DAN DESAIN
PENAMBAHAN KAPASITAS PENYEDIAAN AIR LAPORAN AKHIR
BAKU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

e. Membuat Desain, mencakup penyusunan desain kriteria dan pembuatan


BOQ.
f. Penyedia jasa dalam hal menggunakan laboratorium, harus
menggunakan laboartorium yang terakreditasi.

Konsultan wajib memahami Lingkup pekerjaan tersebut di atas. Konsultan


apabila dipandang perlu untuk menunjang kelengkapan studi pekerjaan ini
wajib melakukan studi tambahan terkait pekerjaan tersebut di atas yang
belum tercakup dalam penjelasan lingkup pekerjaan ini.

1.5 Keluaran Pekerjaan


Keluaran dari kegiatan ini diharapkan dapat memperoleh Dokumen Kajian
penambahan kapasitas Air Baku di wilayah administratif Kota Kendari
yangsesuai dengan norma, standar, kriteria, pedoman dan manual yang
berlaku dan sesuai dengan kondisi wilayah setempat dengan
mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan penduduk, pembangunandan
ekonomi 20 (dua puluh tahun) kedepan sehingga diperoleh desain yang
aman, ekonomis, bermanfaat dan selaras dengan lingkungan, sosial dan
budaya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
1.6 Lokasi Pekerjaan
Lokasi Kegiatan terletak pada Seluruh Wilayah Administratif yang ada di Kota
Kendari. Wilayah kajian masuk dalam Wilayah Sungai Poleang-Roraya.
Lokasi kegiatan dilakukan secara komprehensif pada diseluruh Kota Kendari,
terutama pada lokasi-lokasi yang memiliki potensi pengembangan jaringan
penyediaan air baku.

Bab 1 - 12

Anda mungkin juga menyukai