oleh:
EUIS HANDAYANI
G74103034
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
Kau bisa mendapatkan apapun yang kau inginkan jika kau memang
cukup kuat dalam menginginkannya.
Kau bisa menjadi apapun yang kau inginkan dan melakukan apapun
yang ingin kau capai jika kau bertahan pada keinginan itu dengan
satu tujuan yang spesifik dan jelas.
(Abraham Lincoln)
ABSTRAK
EUIS HANDAYANI. Pembuatan Karamel dari Susu Sapi (Kemasan) dan Karakterisasi Fisik
serta pHnya. Dibimbing oleh Hanedi Darmasetiawan.
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu memanfaatkan susu sapi agar dapat dikonsumsi lebih lama
dengan cara membuat produk campuran susu sapi dengan bahan lain. Tujuan khusus yaitu
membuat permen susu (karamel) yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan
secara ekonomis dapat meningkatkan nilai jual susu. Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi
fisik pada susu dan pada permen susu. Pada susu dilakukan karakterisasi fisik (kerapatan,
kekentalan dan tegangan listrik) dan pH. Pada permen susu dilakukan karakterisasi fisik
(kerapatan, kekerasan, tegangan listrik dan warna) dan pH untuk sampel yang disimpan selama 15
hari. Sedangkan uji organoleptik dilakukan pada hari ke-1, ke-7 dan ke-15. Perbedaan perlakuan
dianalisis dengan menggunakan rancangan acak lengkap kemudian interaksinya diuji dengan uji
Duncan. Faktor komposisi, proses pengeringan, lama penyimpanan dan interaksi antara ketiganya
memberikan pengaruh yang berbeda nyata untuk kekentalan, tegangan listrik dan pH dan
berpengaruh tidak berbeda nyata untuk kerapatan. Makin lama penyimpanan nilai kerapatan dan
pH makin menurun, warnanya makin pudar sedangkan tegangan listrik dan kekerasannya makin
meningkat. Hasil karakterisasi fisik dan pH pada permen susu (karamel) selama penyimpanan
menunjukkan bahwa perlakuan yang terbaik adalah A2B2 yaitu permen susu dengan komposisi
500 ml susu sapi (kemasan), 70 g gula pasir, 4 g agar-agar, 2 ml essens strawberry dan 2 tetes
pewarna makanan (warna merah) dengan proses pengeringan cepat yaitu 60oC selama 10 jam
adalah jenis permen yang paling disukai.
Kata kunci : susu sapi, permen susu (karamel), lama penyimpanan, proses pengeringan
PEMBUATAN KARAMEL DARI SUSU SAPI (KEMASAN) DAN
KARAKTERISASI FISIK SERTA pHNYA
SKRIPSI
oleh
EUIS HANDAYANI
G74103034
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
Judul : Pembuatan Karamel dari Susu Sapi (Kemasan) dan Karakterisasi Fisik
serta pHnya
Nama : Euis Handayani
NRP : G74103034
Menyetujui :
Pembimbing
Mengetahui :
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Tanggal Lulus:
RIWAYAT PENULIS
Penulis lahir di Tasikmalaya pada tanggal 2 Desember 1984 anak ke-3 dari
tiga bersaudara dari pasangan Darum Sutarman dan Kurniasih. Penulis
memulai jenjang pendidikan formal pada tahun 1991 di SDN Ciawang 2
dan lulus pada tahun 1997, kemudian melanjutkan ke SLTPN 2 Leuwisari
dan lulus pada tahun 2000, serta melanjutkan ke SMUN 1 Singaparna.
Pada tahun 2003 penulis lulus dari SMU dan masuk ke IPB melalui jalur
USMI ( Undangan Seleksi Mahasiswa IPB ) diterima sebagai mahasiswi
FMIPA pada Departemen Fisika. Selama kuliah penulis pernah menjadi
anggota Departemen Infokom HIMAFI 2005-2006 , aktif dalam kepanitian kegiatan kampus serta
menjadi asisten praktikum “Fisika Dasar” disamping itu penulis juga pernah menjadi guru privat
dari 2004-2006.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya saya dapat menyelesaikan skripsi saya dengan judul “Pembuatan Karamel dari Susu Sapi
(Kemasan) dan Karakterisasi Fisik serta pHnya ”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk meraih gelar Sarjana (Strata 1) pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Pertanian Bogor.
Penyelesaian penulisan skripsi ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Pada
kesempatan ini saya haturkan terima kasih kepada :
1. Bapak Hanedi Darmasetiawan atas segala bimbingan, nasehat dan motivasi selama penelitian
dan penyusunan skripsi.
2. Bapak Irmansyah dan Bapak Irzaman selaku dosen penguji terima kasih atas segala masukan–
masukannya.
3. Pak Firman terima kasih atas segala bantuannya dosen-dosen dan seluruh staf dan karyawan
Departemen Fisika.
4. Bapak dan Mamah tercinta yang telah memberikan do’a dan kasih sayang yang tulus,
nasehatnya dan perhatiannya yang telah memacu saya untuk segara menyelesaikan studi saya.
5. Aa & Teteh terima kasih atas segala do’a, dukungannya dan keceriaan selama ini.
6. Sahabat-sahabatku Lira, Asih, Irma, Rika, Tia & Atik thanks sudah mau mendengarkan
keluh- kesahku, anak-anak pangan (Ita, Mami, Fau2) temen seperjuangan cahayoo
semangat…!! Opik, AdiHo & Priyo makasih banget maaf kalau saya sering merepotkan
kalian. Temen-temen Fisika 40 selamat berjuang Grawida sudah menanti kita masuk bersama-
sama semoga lulus juga bersama-sama. Fauziah Crew thanks buat segala keceriannya.
7. Special thanks untuk sahabatku Firdaus, Adri, Erwan dan Gunawan makasih atas segala
perhatian, nasehat, dukungan, semangat dan masukan- masukannya.
8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah membantu saya baik
moril maupun materil hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
Akhir kata, perkenankanlah saya untuk menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-
besarnya apabila terdapat suatu kesalahan yang tidak disengaja dalam penulisan skripsi ini. Oleh
karena itu saran dan kritik untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini sangat saya harapkan.
Saya berharap semoga penulisan ini sangat bermanfaat bagi para pembaca.
Euis Handayani
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. vii
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
Latar Belakang ............................................................................................................. 1
Tujuan ........................................................................................................................ 1
Manfaat Penelitian........................................................................................................ 1
Perumusan Masalah...................................................................................................... 1
Hipotesa ........................................................................................................................ 1
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................... 1
Susu Sapi ....................................................................................................................... 1
Faktor Genetik dan Non genetik .......................................................................... 2
Faktor Lingkungan ............................................................................................... 2
Komposisi Susu Sapi………………………………………………………………..2
Susu Sapi (Kemasan)………………………………………………..........................4
Permen Susu (Karamel) .............................................................................................. 4
Karakterisasi Permen Susu (Karamel) ........................................................................ 4
Kerapatan ............................................................................................................. 4
Kekentalan ........................................................................................................... 5
Kekerasan……………………………………………………….........................5
Tegangan Listrik………………………………………………………………..5
Warna…………………………………………………………………………...5
pH………………………………………………………………………...........5
Organoleptik ......................................................................................................... 6
BAHAN DAN METODE…………………………………………………………………...6
Waktu………………………………………………………………………………...6
Bahan ........................................................................................................................... 6
Alat ............................................................................................................................... 6
Metode Penelitian ......................................................................................................... 6
Pembuatan Permen Susu (Karamel) ................................................................. 6
Rancangan Percobaan dan Analisis Data ......................................................... 6
Prosedur Analisis ........................................................................................................... 7
Pengukuran Kerapatan ...................................................................................... 7
Pengukuran Kekentalan..................................................................................... 7
Pengukuran Kekerasan ...................................................................................... 8
Pengukuran Tegangan Listrik ........................................................................... 8
Uji Warna .......................................................................................................... 8
Pengukuran pH .................................................................................................. 8
Uji Organoleptik ................................................................................................ 8
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................... 8
Penelitian Pendahuluan ................................................................................................ 8
Penelitian Utama .......................................................................................................... 9
Kerapatan ...................................................................................................................... 9
Kekentalan .................................................................................................................... 9
Kekerasan ..................................................................................................................... 10
Tegangan Listrik........................................................................................................... 10
Warna ........................................................................................................................... 11
pH ................................................................................................................................. 12
Uji Organoleptik ........................................................................................................... 12
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................... 13
Kesimpulan…………………………………………………………………………..13
Saran…………………………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13
DAFTAR TABEL
Halaman
Teks
1. Komposisi Susu Sapi......................................................................................................... …2
2. Konsentrasi Protein Susu Sapi .......................................................................................... …3
3. Kandungan Vitamin Susu Sapi ......................................................................................... …3
4. Kandungan Mineral Susu Sapi.......................................................................................... …4
5. Komposisi Susu Sapi (Kemasan) ........................................................................................ ..4
6. Skala Hedonik ................................................................................................................... ....6
7. Komposisi Permen Susu (Karamel) .................................................................................... ..7
8. Skala Hedonik yang Digunakan ......................................................................................... ..8
9. Kerapatan Larutan Susu .................................................................................................... …9
10 Kekentalan Larutan Susu .................................................................................................... 10
11. Tegangan Listrik Larutan Susu .......................................................................................... 10
12. Warna Permen Susu (Karamel) .......................................................................................... 11
13. pH Larutan Susu .................................................................................................................. 12
Lampiran
Halaman
Teks
1. Sapi Perah ..................................................................................................................................1
2. Susu Sapi (Kemasan) ................................................................................................................4
3. Hubungan antara Lamanya Penyimpanan dan Kerapatan
Permen Susu (Karamel). ..........................................................................................................9
4. Hubungan antara Lamanya Penyimpanan dan Kekerasan
Permen Susu (Karamel) ............................................................................................................10
5. Hubungan antara Lamanya Penyimpanan dan Tegangan Listrik Permen
Susu (Karamel) yang Dilarutkan di dalam Aquades ................................................................ 11
6. Permen Susu (Karamel) ............................................................................................................11
7. Karakteristik Masing-masing Warna ........................................................................................12
8. Hubungan antara Lama Penyimpanan dan pH Permen Susu (Karamel)
yang Dilarutkan di dalam Aquades ...........................................................................................12
Lampiran
1. Alat-alat Penelitian yang Digunakan .......................................................................................40
PENDAHULUAN Perumusan Masalah
Susu sapi jika hanya diminum dalam
bentuk cair kadang-kadang kurang disukai
Latar Belakang masyarakat dan tidak tahan lama. Agar secara
umum dapat dikonsumsi, disukai oleh
Susu merupakan bahan pangan alami masyarakat dan lebih tahan lama maka salah
dengan nilai nutrisi yang lengkap dan satu alternatifnya adalah dibuat dalam bentuk
dikonsumsi oleh hampir seluruh lapisan permen (karamel) yang bentuknya menarik
masyarakat. Susu merupakan salah satu jenis dan relatif lebih tahan lama.
minuman yang menyehatkan karena
kandungan gizinya yang lengkap dan Hipotesa
mengandung semua asam amino esensial Perbedaan komposisi bahan-bahan
dalam jumlah yang cukup. Susu didefinisikan pada pembuatan permen susu sapi (karamel)
sebagai cairan yang dihasilkan oleh kelenjar akan menghasilkan parameter sifat fisik dan
mammae hewan betina. Susu hewan yang pH yang berbeda selama penyimpanan.
umum dikonsumsi ialah susu sapi, susu
kambing, dan susu kuda (belakangan ini TINJAUAN PUSTAKA
terkenal sebagai obat yang mujarab). Istilah
susu dalam menu sehari-hari biasanya selalu Susu Sapi
ditujukan pada susu sapi (Susilorini & Susu berasal dari semua hewan
Sawitri, 2006). mamalia, yaitu hewan yang mempunyai
Kini seiring dengan berkembangnya kelenjar ambing atau kelenjar susu. Ambing
teknologi pangan, hasil produk olahan susu terdiri dari empat kelenjar yang berlainan,
makin banyak dan berkembang. Di pasaran yang dikenal sebagai perempatan (quarters).
pun dengan mudah ditemui berbagai jenis Masing-masing perempatan dilengkapi
olahan susu. Macam-macam produk olahan dengan suatu saluran ke bagian luar yang
susu yang tersedia di pasaran, antara lain susu disebut putting. Ada lebih dari 10.000 spesies
segar, susu bubuk, susu skim, susu kental mamalia yang menghasilkan susu, antara lain
manis, susu asam dan susu kental tidak manis. manusia yang disebut ASI (air susu ibu), sapi,
Produk susu dapat diolah kembali menjadi kambing, domba, unta, kerbau, kuda, babi dan
jenis produk lain seperti yoghurt, mentega, anjing. Ternak perah adalah sapi perah,
kue-kue, es krim, keju, permen dan jenis kambing perah dan kerbau perah yang secara
produk lainnya. genetis khusus menghasilkan susu. Sapi perah
Konsumsi susu segar di Indonesia adalah ternak dan bibit sapi yang dipelihara
masih relatif rendah. Hal ini dikarenakan dengan tujuan untuk menghasilkan susu. Sapi
banyak faktor yang mempengaruhi, antara lain perah merupakan ternak penghasil susu yang
tidak tahu khasiat dan manfaat susu, baik dominan dibandingkan ternak perah lainnya.
manfaat biologis (kegunaan yang dapat Sapi perah dapat diambil atau
diperoleh dari kandungan gizi dalam susu) diperoleh susunya apabila sudah beranak,
maupun manfaat ekonomis (keuntungan yaitu setelah berumur 2-2,5 tahun. Susu yang
finansial yang diperoleh bila susu diolah lebih dihasilkan secara ekonomis yaitu sampai
lanjut dan dikomersialkan). induknya beranak 5 kali atau setara dengan
umur 7,5 tahun. Sebagian besar sapi yang
Tujuan dipelihara di Indonesia adalah keturunan sapi
Tujuan umum yaitu memanfaatkan FH (Fries Holland). Sapi FH memiliki
susu sapi agar dapat dikonsumsi lebih lama keistimewaan dibandingkan dengan sapi yang
dengan cara membuat produk campuran susu lainnya, yaitu produk susu tertinggi dan
sapi dengan bahan lain. Tujuan khusus yaitu mudah beradaptasi di daerah atau lingkungan
membuat permen susu (karamel) yang dapat tropis.
memberikan dampak positif bagi kesehatan
dan secara ekonomis dapat meningkatkan nilai
jual susu.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan
mendapatkan suatu cara pengolahan susu sapi Gambar 1. Sapi Perah
yang masih layak dikonsumsi dan disukai
konsumen.
Produk dan kualitas susu sapi dilepaskan dari cadangan energi dalam tubuh
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sapi.
genetik, non genetik dan lingkungan b. Periode Kering
(Susilorini & Sawitri, 2006). Pengeringan adalah penghentian
pemerahan pada sapi perah yang sedang
Faktor genetik dan non genetik laktasi. Periode kering pada sapi ideal adalah
Kemampuan berproduksi setiap jenis 6-8 minggu menjelang beranak. Sapi perah
sapi berbeda-beda. Setiap jenis sapi dengan periode kering kurang dari 6 minggu
mempunyai sifat yang berbeda dalam akan menyebabkan longevity atau lama
menghasilkan susu, kadar lemak, dan warna berproduksi pendek (Susilorini & Sawitri,
susu. 2006).
a. Bulan Laktasi c. Suhu Lingkungan
Produk susu sapi dalam satu masa Suhu yang nyaman bagi sapi perah adalah
laktasi tidak selalu tetap. Pada awalnya 5-21oC karena pada tempeatur tersebut
berangsur-angsur meningkat, kemudian metabolisme dan laju respirasi tidak
menurun sampai sapi perah dikeringkan, yaitu terganggu. Suhu di bawah 5oC tidak akan
tidak diperah lagi pada saat bunting tua ( 7-7,5 mempengaruhi produksi susu. Bila di atas
bulan). 21oC terjadi penurunan produksi dan kualitas
b. Bobot Tubuh susu karena konsumsi pakan menurun,
Sapi perah yang berukuran besar sedangkan konsumsi minum, suhu tubuh, serta
cenderung menghasilkan susu lebih banyak laju respirasi akan meningkat.
dibandingkan sapi perah berukuran kecil, d. Penyakit
meskipun jenis dan ukurannya sama. Tubuh Penyakit dapat mempengaruhi
induk yang besar mempunyai jaringan produksi susu, bahkan dapat menurunkan
sekretori yang lebih banyak dan sistem kualitas susu. Penyakit mastitis merupakan
pencernaannya lebih besar. penyakit yang secara langsung menyerang
c. Masa Birahi dan Kebuntingan kelenjar ambing, sehingga menjadikan
Sapi perah yang sedang birahi produksi susu dan kualitas susu menurun.
mengalami perubahan fisiologi sehingga Kerusakan jaringan ambing berakibat
berpengaruh terhadap produksi susu yang menurunkan kemampuan ambing secara
dihasilkan. Pada kondisi ini sapi perah permanen.
menjadi gelisah sehingga konsumsi pakan
menurun sehingga produksi susu juga Komposisi Susu
menurun. Komposisi susu terdiri atas air, lemak
d. Umur dan bahan kering tanpa lemak. Bahan kering
Sapi perah yang beranak pertama kali tanpa lemak terdiri atas protein, laktosa,
umur 24 bulan, produk susu sekitar 75% dari mineral, asam, enzim, dan vitamin. Faktor lain
produk susu sapi dewasa. Pada umur 3 tahun, yang mempengaruhi komposisi susu adalah
produk susu sekitar 85 % dari sapi dewasa. geografis, musim dan status nutrisi lemak.
Sementara bila sapi berumur 4 tahun dan 5 Secara umum komposisi susu dapat dilihat
tahun produksi susunya berturut-turut pada Tabel 1.
mencapai 92% dan 98% dari sapi dewasa Tabel 1. Komposisi Susu Sapi
Komposisi Presentase
Faktor Lingkungan susu (%)
Tingkat pengetahuan peternak dapat Air 87,3
mengubah manajemen dan lingkungan sapi Lemak 3,9
perah untuk memperoleh produk dan kualitas Protein 3,4
susu yang tinggi. Laktosa 4,8
a. Pakan Abu 0,72
Jumlah produksi susu tergantung dari Sumber: Susilorini, 2006
pakan yang dikonsumsi serta banyaknya
nutrisi yang dapat dicerna dan dimanfaatkan Lemak susu
dengan baik oleh sapi perah. Sapi perah yang Komponen utama lemak susu adalah
kekurangan pakan, produk susunya menjadi trigiserida yang tersusun dari satu molekul
menurun. Derajat penurunan produksi susu ini gliserol yang berikatan dengan tiga molekul
berhubungan dengan banyaknya kekurangan asam lemak dan ikatan ester. Asam lemak
nutrisi dan jumlah nutrisi yang dapat susu berasal dari aktivitas mikrobiologi dalam
rumen (lambung ruminansia) atau dari sintesis
dalam sel serkretori. Lemak susu mengandung dimana jika susu dipanaskan maka laktosa
asam lemak esensial, yaitu asam oleat dan akan membentuk laktulosa yang mudah larut
asam linoleat yang berfungsi dalam dan mempunyai rasa agak manis (Susilorini &
metabolisme serta mengontrol berbagai fungsi Sawitri, 2006).
fisiologis dan biokimia pada manusia. Asam Laktosa dapat mempengaruhi
linoleat juga berfungsi meningkatkan sistem tekanan osmosis susu, titik beku dan titik
pertahanan tubuh dan kontrol lemak serta didih. Laktosa juga merupakan sumber energi
berfungsi sebagai antianterosklerosis, bagi tubuh. Enzim laktase akan memecah
antihipertensi, dan antidiabetik (Buckle, et all, laktosa menjadi monosakarida yaitu glukosa
1985). dan galaktosa yang menjadikan peningkatan
rasa manis. Salah satu fungsi penting laktosa
Protein susu adalah sebagai substrat fermentasi, disini
Protein merupakan bahan pangan bakteri asam laktat memecah laktosa menjadi
penting sebagai penyusun komponen- asam laktat. Hal ini merupakan prinsip dasar
komponen sel, terutama dalam proses fermentasi seperti pada pembuatan yoghurt
pertumbuhan dan perkembangan makhluk dan kefir.
hidup. Struktur utama protein terdiri dari
rantai polipeptida dari asam-asam amino yang Vitamin
terikat dengan ikatan peptida. Protein susu Vitamin adalah zat organik yang
terbagi menjadi dua kelompok utama yaitu dibutuhkan oleh tubuh dalam proses
kasein yang dapat diendapkan oleh asam dan kehidupan. Susu mengandung vitamin yang
enzim renin, dan whey protein yang dapat larut dalam lemak (A, D, E, dan K ) dan
mengalami denaturasi oleh panas pada suhu vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B1
kira-kira 65oC (http://www.wikipedia.co.id, (tiamin), B2 (riboflavin), B6 (piridoxin), B12
2006). Protein yang ada di dalam susu (cyanocobalamin), niasin dan asam
sebagian besar adalah kasein (76%) dan whey pantotenat. Susu juga mengandung sedikit
protein (18%). Konsentrasi protein di dalam vitamin C (asam askorbat), tetapi
susu dapat dilihat pada Tabel 2. keberadaannya sangat labil dan hilang pada
Tabel 2. Konsentrasi Protein Susu Sapi saat pasteurisasi.
Konstituen Komposisi Total Tabel 3. Kandungan Vitamin Susu Sapi
(gram/liter) protein Vitamin Kandungan
(%) per liter susu
1.Total protein 33 100 A (μg RE ) 400
2. Total kasein 26 79,5 D (IU) 40
-Alfa S1 10 30,6 E (μg) 1000
-Alfa S2 2,6 8,0 K (μg) 50
-Beta 9,3 28,4 B1 (μg) 450
-Kappa 3,3 10,1 B2 (μg) 1750
3.Total whey 6,3 9,3 Niassin (μg) 900
protein B6 (μg) 500
-Alfa 1,2 3,7 Asam pantotenat (μg) 3500
laktalbumin Biotin (μg) 35
-Beta 3,2 9,8 Asam foslat (μg) 35
laktalbumin Sumber: Susilorini, 2006
-BSA 0,4 1,2
-Imunoglo- 0,7 2,1 Mineral
bulin
-Proteose 0,8 2,4 Susu mengandung mineral yang
peptone sangat esensial dan konstan untuk kebutuhan
Sumber: Susilorini, 2006 tubuh manusia. Mineral susu dapat
digolongkan menjadi 3 jenis garam yaitu:
Laktosa a). Sodium (Na), potassium (K), dan klorida
Laktosa adalah karbohidrat atau gula (Cl). Mineral garam ini merupakan ion-
susu yang hanya ditemukan di dalam susu dan ion yang berkorelasi negatif dengan
hanya dibentuk oleh mamalia. Kandungan laktase dan menjaga keseimbangan
laktosa dalam susu bervariasi tergantung tekanan osmotik antara darah dan susu.
spesiesnya. Kandungan laktosa pada susu sapi b). Kalsium (Ca) , Magnesium (Mg),
sekitar 5%. Laktosa mudah larut dengan inorganik fospor (p), dan sitrat. Golongan
tingkat kemanisan 1/6 - 1/2 kali glukosa, ini menyebar di dalam kasein.
c). Garam Ca, Mg, sitrat, Ca++ dan (HPO4)2
yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa dari susu.
pembuatan permen susu, menentukan suhu Pemanasan pada kedua perlakuan tersebut
yang digunakan untuk pengeringan dan waktu tidak mutlak benar-benar sama. Sehingga
yang diperlukan untuk proses pengeringan partikel-partikel penyusun dari larutan susu
yang memungkinkan untuk dipakai pada tersebut berbeda kerapatannya.
penelitian utama.
Metoda pengeringan yang digunakan 1.7
1.6
A1B1C
Kerapatan (g/cm 3)
1.5
meningkat maka viskositas akan menurun dan kelembaban dan sifat bahan penyusun permen
sebaliknya jika suhu larutan menurun maka itu sendiri.
viskositas larutan akan meningkat. Kadar air dan suhu bahan pangan
Tabel 10. Kekentalan Larutan Susu juga dapat menyebabkan perubahan kekerasan
Perlakuan Kekentalan pada permen susu. Permen kehilangan kadar
(P) air selama proses penyimpanan, sehingga
Susu keadaan 0,032 dibutuhkan energi yang lebih besar untuk
awal 0,031 menekan permen tersebut, sehingga nilai
0,029 kekerasannya menurun. Semakin kecil nilai
Susu setelah 0,079 kekerasan semakin keras permen susu
pemanasan 0,075 tersebut.
0,074 Analisis sidik ragam menunjukkan
A1 0,152 bahwa faktor komposisi permen, proses
0,146 pengeringan dan lama penyimpanan
0,148 mamberikan pengaruh yang nyata terhadap
A2 0,236 nilai kekerasan permen susu. Hasil uji
0,224 Duncan pada kekerasan permen menunjukkan
0,224 A2B2 memiliki nilai kekerasan yang relatif
A3 0,241 lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan
0,235 yang lainnya.
0,238
Tegangan Listrik
Kekerasan Dilakukan 2 jenis pengukuran yaitu
Kekerasan bahan dapat didefinisikan pengukuran tegangan listrik larutan susu dan
sebagai daya tahan terhadap deformasi. Sifat tegangan listrik permen susu (karamel) yang
ini dipengaruhi oleh kadar air dan lama dilarutkan dalam aquades, dengan data pada
penyimpanan. Pengertian fisis dari alat ukur Tabel 11.
yang digunakan adalah semakin besar nilai Tabel 11. Tegangan Listrik Larutan Susu
kekerasan menunjukkan simpangannya Perlakuan Tegangan
semakin besar, artinya permen semakin lunak. listrik
Data dari kekerasan dapat dilihat pada Tabel (mV)
Susu keadaan awal 10
Lampiran 1.
10
9
Kekerasan x103 (dyne/cm 2)
25
A1B1C
20 A1B2C
Susu setelah 23
A2B1C pemanasan 22
26
15
A2B2C
10 A3B1C
A1 23
A3B2C
5 25
1 3 5 7 9 11 13 15
22
Lamanya Penyimpanan (Hari)
A2 25
Gambar 4. Hubungan antara Lama 24
Penyimpanan dan Kekerasan Permen Susu 23
A3 26
(Karamel).
25
25
Dari Tabel Lampiran 1 diperoleh
nilai kekerasan yang berbeda pada masing– Dari data tersebut dapat dilihat
masing perlakuan, tetapi secara umum nilai bahwa sampel A3 menghasilkan tegangan
kekerasan dari semua perlakuan menurun. Hal listrik yang paling besar, karena sampel A3
ini disebabkan oleh kandungan gula yang konsentrasi penambahan gulanya lebih besar
terdapat dalam permen, gula mengalami sehingga makin banyak molekul-molekul di
proses pengkristalan selama penyimpanan dalam larutan tersebut. Semakin banyak
sehingga menurunkan nilai kekerasan (permen elektron di dalam larutan semakin besar
semakin keras). Penambahan agar-agar akan kemungkinan pergerakan elektron sehingga
membuat permen menjadi lebih padat, karena menimbulkan tegangan listrik atau beda
sifat agar-agar yang mudah menggumpal. potensial.
Penurunan dan peningkatan nilai kekerasan Beda potensial atau tegangan listrik
dapat dipengaruhi oleh adanya proses dipengaruhi oleh konsentrasi atau jumlah
pengeringan, faktor lingkungan atau pengaruh
11
elektron, mobilitas elektron, dan suhu.. pewarna makanan warna merah, maka
Tegangan listrik (beda potensial) ditimbulkan diperoleh warna permen sebagai berikut
sebagai akibat dari perbedaan jumlah elektron Tabel 12. Warna Permen Susu (Karamel)
yang berada dalam suatu materi. Di satu sisi Perlakuan Warna hari ke-
materi terdapat elektron yang bertumpuk C1 C5 C7
sedangkan di sisi yang lain terdapat jumlah
elektron yang sedikit. Hal ini terjadi karena A1B1 Alizarin Alizarin Bengal
Rose
adanya gaya tarik menarik/tolak menolak
A1B2 Alizarin Alizarin Alizarin
antara muatan yang mempengaruhi materi
A2B1 Coral red Coral red Bengal
tersebut. Dengan kata lain, materi tersebut Rose
menjadi bertegangan listrik. A2B2 Alizarin Alizarin Bengal
35
A1B1C
Rose
Tegangan Listrik (mV)
30
25
A1B2C A3B1 Coral red Coral red Cerise
20
A2B1C
A3B2 Coral red Coral red Coral Red
A2B2C
15
A3B1C
10
A3B2C
5
1 3 5 7 9 11 13 15
Lamanya Penyimpanan (Hari)
pH
A2B1C
faktor kelembaban udara yang memungkinkan 6.2
A2B2C
selama penyimpanan sehingga warna permen permen susu (karamel) yang dapat
menjadi kurang disukai oleh panelis. dikomersilkan.
Dari hasil uji secara umum diketahui
skor kesukaan terhadap aroma semakin
menurun. Penilaian panelis terhadap aroma Saran
dari hari ke-1 sampai hari ke-15 pada Untuk menghasilkan penelitian yang
umumnya semakin berkurang. Hal ini lebih baik, disarankan untuk melakukan
menunjukkan bahwa selama penyimpanan penelitian lanjutan pada suhu pengeringan,
permen tidak dapat mempertahankan lama penyimpanan, dan bahan tambahan lain
aromanya. yang lebih barvariasi. Untuk hasil penelitian
Penilaian panelis terhadap rasa pada yang lebih cermat perlu dilakukan uji
hari ke-1 sampai hari ke-15 pada umumnya mikrobiologi, gizi dan kimia. Agar permen
semakin menurun. Rasa permen selama susu (karamel) lebih tahan lama dan dapat
proses penyimpanan mengalami perubahan, mempertahankan aroma dan warnanya
hal ini disebabkan komposisi dari permen itu disarankan menggunakan bahan pengawet
sendiri, banyaknya gula yang ditambahkan makanan yang sesuai standar. Disamping itu
mempengaruhi rasa permen. Secara dapat dilakukan penelitian pada pemakaian
keseluruhan permen susu yang paling disukai bahan pengemas permen yang lebih praktis,
oleh panelis adalah permen A2B1. ekonomis dan aman.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN
Anonim. 2005. Potein Susu Sapi.
Kesimpulan http://www.wikipedia.co.id
Karakterisasi karamel dipengaruhi _______ 2006. Web Colors.
oleh komposisi, proses pengeringan dan lama http://www.wikipedia.co.id
penyimpanan. Dari hasil penelitian yang telah _______ 2006. Colors.
dilakukan terjadi perubahan kerapatan, http://www.wikipedia.co.id
kekentalan, kekerasan, tegangan listrik, warna _______ 2006. RGB Color Model.
serta pH. Perubahan-perubahan terjadi selama http://www.wikipedia.co.id
penyimpanan sehingga mempengaruhi _______ 2006. HSV Color .
karakterisasi fisik dan nilai pH dari hari ke-1 http://www.wikipedia.co.id
sampai hari ke-15. Kerapatan dan pH _______ 2006. Perbedaan Potensial.
menurun sedangkan tegangan listrik dan http://www.elekronika.co.id
kekerasan meningkat. Uji warna menunjukkan Buckle, K.A, et al. 1985. Ilmu Pangan. Hari
selama penyimpanan permen susu (karamel) Purnomo dan Adiono, penerjemah.
mengalami perubahan warna. Jakarta: UI Press.
Susu sapi (kemasan) yang mengalami Darmasetiawan, Hanedi. 2006. Bahan Kuliah
penambahan gula dan pemananasan Fisika Pangan. Departemen Fisika.
menghasilkan nilai kerapatan dan kekentalan FMIPA. IPB.
yang lebih besar , semakin banyak gula yang Deman, J.M. 1998. Kimia Makanan. Bandung
ditambahkan maka larutan akan semakin : ITB.
mengental. Proses pemanasan juga sangat Dewi, D.U. 2003. Karakterisasi Fisik dan
berpengaruh karena protein di dalam susu Nilai pH “Cocktail” Buah Pepaya
akan mengalami proses koagulasi sehingga Bangkok dengan Lama Penyimpanan
larutan menjadi lebih kental. yang Berbeda pada Suhu Ruang
Hasil karakterisasi fisik dan pH Pendingin [Skripsi]. Bogor: Fakultas
menunjukkan bahwa permen dengan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
komposisi 500ml susu sapi (kemasan), 70g Alam, Institut Pertanian Bogor.
gula pasir, 4g agar-agar, 2 ml essens Duncan, A.O. 1942. Food Procesing. Atlanta:
strawberry dan 2 tetes pewarna makanan Tuner E Smith and Company.
dengan proses pengeringan cepat yaitu 60oC Gaman, P.M dan Sherington K.B.1984.
selama 10 jam adalah jenis permen yang Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan
paling baik. Secara umum permen susu Mikrobiologi. Yogyakarta: Gajah
(karamel) masih dapat dikonsumsi sampai Mada Univercity Press.
dengan 15 hari. Dengan demikian permen Giancoli, D. 1997. Fisika Edisi ke-4. Cuk
A2B2 dapat direkomendasikan sebagai Imawan, penerjemah. Terjemahan
dari Physics. Jakarta: Erlangga.
14
Halliday, D , Resnick R. 1997. Fisika Edisi Suciningsih, R.R. 2006. Karakterisasi Fisik
ke-3. Pantur Silaban, Erwan Sucipto, dan Nilai pH dari Sari Buah Pala
penerjemah. Terjemahan dari: Selama Penyimpanan. [Skripsi].
Physics. Jakarta: Erlangga. Bogor: Fakultas Matematika dan
Haris, R.S dan Karmas, Endel. 1989. Evaluasi Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Gizi pada Pengolahan Bahan Pertanian Bogor.
Pangan.Suminar Achmadi dan Sofia Sulastri, A. 2005. Studi Kasus Fisika Pangan
Niksolihin, penerjemah. Bandung: pada Pengolahan Kelapa Busuk
ITB. Menjadi Minyak Kelapa Kasar.
Lutfiah, E. N. 2005. Karakteristik Fisik dn [Skripsi]. Bogor: Fakultas Matematia
Nilai pH Jus Belimbing yang dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Disimpan pada Suhu Kamar dan Pertanian Bogor.
Pendingin. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Susilorini, T.E, Sawitri M.E. 2006. Produk
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Olahan Susu. Jakarta: Penebar
Alam, Institut Pertanian Bogor. Swakarya.
Mariance, Rince. 2006. Karakterisasi Fisik Tipler, P.A. 2001. Fisika untuk Sains dan
dan pH Sari Wortel. [Skripsi]. Teknik Jilid 2. Bambang Soegijono,
Bogor: Fakultas Matematika dan penerjemah. Jakarta: Erlangga.
Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi.
Pertanian Bogor. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Muchtadi, D. 1989. Evaluasi Nilai Gizi Utama.
Pangan. Bogor: Pusat Antar Yani, H.I. 2006. Karakterisasi Fisika Kimia
Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Pemen Jelly dari Rumput Laut
Prastito, Arif. 2004. Cara Mudah Mengatasi (Eucheuma spinasum sp dan
Masalah Statistik dan Rancangan Euchema Cotoni) .[Skripsi]. Bogor:
Percobaan dengan SPSS 12. Jakarta Fakultas Perikanan dan Ilmu
: Alex Media Komputindo Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Reid, C.R, Prousnitz J.M, and Sherwood T.K. Yeni, Dede. 2005. Studi Kasus Pembuatan
1991. Sifat Gas dan Zat Cair. A.Tri Tablet Efervescent Tomat. [Skripsi].
Kantjono Widodo, penerjemah. Bogor: Fakultas Matematika dan
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Ropiani. 2006. Karakterisasi Fisik dsn Nilai Pertanian Bogor.
pH Selai Buah Pepaya Bangkok. Zemansky, M.W , Dittman R.H. 1986. Kalor
[Skripsi]. Bogor: Fakultas Matematia dan Termodinamika. The How
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Liong, penerjemah. Bandung: ITB.
Pertanian Bogor.
Sears, F.W, Zemansky, M.W. 1962. Fisika
untuk Universitas Mekanika Panas
dan Bunyi. (Saduran bebas: Ir.
Soedarjana dan Drs. Amir Akhmad).
Bandung: Bina cipta.
[SNI] Standar Nasional Indonesia. 01-3547.
1994. Mutu dan Cara Uji Kembang
Gula. Jakarta: Dewan Standar
Nasional.
Soedrajat, S. 1983. Mekanika Fluida dan
Hidrolika. Bandung: Nova
Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik
untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian. Jakarta: Bharata Karya.
Suartini, Dewi. 2006. Studi Kasus Fisika
Pangan pada Minyak Kelapa yang
Ditambahkan Butil Hidroksi Toluen
dan Natrium Sitrat. [Skripsi]. Bogor:
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Pertanian
Bogor.
15
Tabel Lampiran 3. Data Hasil Penelitian Tegangan Listrik Permen Susu (Karamel) yang
Dilarutkan di dalam Aquades
Perlakuan Tegangan Listrik (mV) hari ke-
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8
A1B1 14 21 22 25 27 29 29 30
14 22 22 24 27 28 27 29
13 21 23 25 26 30 29 29
A1B2 15 16 16 18 19 20 21 21
15 16 17 19 19 20 21 21
16 15 18 16 18 18 18 20
A2B1 14 20 23 25 26 28 30 31
16 20 24 25 26 29 29 31
15 21 23 25 25 28 30 30
A2B2 10 12 15 15 16 20 22 24
11 13 15 15 20 20 21 23
10 13 15 16 19 21 22 24
A3B1 15 20 21 23 25 28 30 30
16 19 22 24 26 27 29 29
17 20 22 24 25 27 30 30
A3B2 12 14 14 16 18 20 21 23
12 15 15 17 19 19 22 23
12 14 15 16 18 20 21 24
Tabel Lampiran 4. Data Hasil Penelitian pH Permen Susu (Karamel) yang Dilarutkan di dalam
Aquades
Perla- pH hari ke-
kuan C C C C C C C C
1 2 3 4 5 6 7 8
Lanjutan
Tabel Lampiran 6. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian
Lanjutan
Tabel Lampiran 6. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian
Lanjutan
Tabel Lampiran 6. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian
Lamjutan
Tabel Lampiran 7. Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Hasil Penelitian
Tabel Lampiran 9. Hasil Uji Statistik terhadap Kerapatan Permen Susu (Karamel)
Between-Subjects Factors
Value Label N
A 1.00 A1 48
2.00 A2 48
3.00 A3 48
B 1.00 B1 72
2.00 B2 72
C 1.00 C1 18
2.00 C2 18
3.00 C3 18
4.00 C4 18
5.00 C5 18
6.00 C6 18
7.00 C7 18
8.00 C8 18
Specific mass
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
3.847 5 138 .003
ANOVA
Specific mass
Sum of
Squares df Mean Square Fvalue Ftable Sig.
Between Groups .141 5 .028 1.060 2.10 .385
Within Groups 3.659 138 .027
Total 3.800 143
* = FValue > Ftable or sig < 0.05
26
Lanjutan
Tabel lampiran 9. Hasil Uji Statistik terhadap Kerapatan Permen Susu (Karamel)
Specific mass
a
Duncan
1
A1B2 24 1.3481
A1B1 24 1.3605
A2B1 24 1.3844
A2B2 24 1.4063
A3B2 24 1.4228
A3B1 24 1.4336
Sig. .115
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 24.000.
27
Tabel Lampiran 10. Uji Statistik terhadap Kekerasan Permen Susu (Karamel)
Between-Subjects Factors
Value Label N
A 1.00 A1 48
2.00 A2 48
3.00 A3 48
B 1.00 B1 72
2.00 B2 72
C 1.00 C1 18
2.00 C2 18
3.00 C3 18
4.00 C4 18
5.00 C5 18
6.00 C6 18
7.00 C7 18
8.00 C8 18
ANOVA
Temperature
Sum of
Squares df Mean Square Fvalue Ftable Sig.
Between Groups 35.798 2 53.107 5.488* 3.00 .006
Within Groups 3294.938 141 23.368
Total 3330.736 143
* = FValue > Ftable or sig < 0.05
28
Lanjutan
Tabel Lampiran 10. Hasil Uji Statistik terhadap Kekerasan Permen Susu (Karamel)
Temperature
a
Duncan
1
A1 48 15.2054
A2 48 15.3554
A3 48 16.3301
Sig. .287
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 48.000.
ANOVA
Hardness
Sum of
Squares df Mean Square Fvalue Ftable Sig.
Between Groups 100.629 5 20.126 .848 2.21 .518
Within Groups 3277.080 138 23.747
Total 3377.709 143
* = FValue > Ftable or sig < 0.05
29
Lanjutan
Tabel Lampiran 10. Hasil Uji Statistik terhadap Kekerasan Permen Susu (Karamel)
Hardness
a
Duncan
Sample N Subset for alpha = .05
1
A3B1 24 14.2758
A2B1 24 15.7153
A1B1 24 16.1350
A1B2 24 16.2250
A3B2 24 16.4351
A2B2 24 16.9449
Sig. .100
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 24.000.
30
Tabel Lampiran 11. Hasil Uji Statistik terhadapTegangan Listrik Permen Susu (Karamel) yang
Dilarutkan di dalam Aquades
Between-Subjects Factors
Value Label N
A 1.00 A1 48
2.00 A2 48
3.00 A3 48
B 1.00 B1 72
2.00 B2 72
C 1.00 C1 18
2.00 C2 18
3.00 C3 18
4.00 C4 18
5.00 C5 18
6.00 C6 18
7.00 C7 18
8.00 C8 18
Lanjutan
Tabel lampiran 11. Hasil Uji Statistik terhadap Tegangan Listrik Permen Susu (Karamel) yang
Dilarutkan di dalam Aquades
Warnings
Post hoc tests are not performed for C because there are fewer than three groups.
ANOVA
Temperature
Sum of
Squares df Mean Square Fvalue Ftable Sig.
Between Groups 1122.056 2 6.194 7.079* 2.01 .001
Within Groups 3072.604 141 21.792
Total 4194.660 143
* = FValue > Ftable or sig < 0.05
Temperature
a
Duncan
composition N Subset for alpha = .05
1 2 3
A1 48 17.6042
A2 48 20.8125
A3 48 24.4375
Sig. 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed in columns 1-3
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 48.000.
ANOVA
Day
Sum of
Squares df Mean Square Fvalue Ftable Sig.
Between Groups 1792.722 2 5.821 6.653* 1.71 .000
Within Groups 2401.938 141 17.035
Total 4194.660 143
* = FValue > Ftable or sig < 0.05
32
Lanjutan
Tabel lampiran 11. Hasil Uji Statistik terhadap Tegangan Listrik Permen Susu (Karamel) yang
Dilarutkan di dalam Aquades
Day
a
Duncan
Comp[osition N Subset for alpha = .05
1 2 3
A1 48 16.4792
A2 48 21.2708
A3 48 25.1042
Sig. 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed in coulmns 1-3
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 48.000.
Warnings
Post hoc tests are not performed for C because there are fewer than three groups.
ANOVA
Day
Sum of
Squares df Mean Square FValue Ftable Sig.
Between Groups 1647.007 1 1647.007 91.800* 3.84 .000
Within Groups 2547.653 142 17.941
Total 4194.660 143
* = FValue > Ftable or sig < 0.05
ANOVA
Voltage
Sum of
Squares df Mean Square Fvalue Ftable Sig.
Between Groups 4110.660 47 3.226 3.687* 1.71 .000
Within Groups 84.000 96 .875
Total 4194.660 143
* = FValue > Ftable or sig < 0.05
33
Lanjutan
Tabel lampiran 11. Hasil Uji Statistik terhadap Tegangan Listrik Permen Susu (Karamel) yang Dilarutkan di dalam Aquades
Voltage
Duncan
ABC N Subset for alpha = .05
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
A2B2C1
3 10.333
A3B2C1 3 12
A2B2C2 3 12.667 12.6667
A1B1C1 3 13.6667 13.667
A3B2C2 3 14.333 14.3333
A3B2C3 3 14.667 14.6667 14.6667
A2B1C1 3 15 15 15
A2B2C3 3 15 15 15
A1B2C1 3 15.333 15.3333 15.3333 15.333
A2B2C4 3 15.333 15.3333 15.3333 15.333
A1B2C2 3 15.6667 15.6667 15.667
A3B1C1 3 16 16 16
A3B2C4 3 16.3333 16.333 16.3333
A1B2C3 3 17 17 17
A1B2C4 3 17.6667 17.667 17.667
A2B2C5 3 18.333 18.333 18.333
A3B2C5 3 18.333 18.333 18.333
A1B2C5 3 18.667 18.667 18.667 18.6667
A2B1C6 3 19.333 19.333 19.3333 19.333
A3B1C2 3 19.667 19.6667 19.667 19.667
A3B2C6 3 19.667 19.6667 19.667 19.667
A1B2C7 3 20 20 20 20
A2B1C2 3 20 20 20 20
A2B2C6 3 20.3333 20.333 20.333
A1B2C8 3 20.667 20.667
A1B1C2 3 21.333
A3B2C7 3 21.333
A2B2C7 3
A3B1C3 3
A1B1C3 3
A2B1C3 3
A3B2C8 3
A2B2C8 3
A2B2C4 3
A1B1C4 3
A2B1C4 3
A2B2C5 3
A2B1C5 3
A1B1C5 3
A1B1C8 3
A3B1C6 3
A1B1C7 3
A2B1C6 3
A1B1C6 3
A2B1C7 3
A3B1C7 3
A3B1C8 3
A2B1C8 3
Sig.
1 0.385 0.194 0.061 0.064 0.064 0.057 0.102 0.053 0.053 0.064 0.061 0.137 0.064
Means for groups in homogeneous subsets are displayed in columns 1-26
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
34
Lanjutan
Tabel lampiran 11. Hasil Uji Statistik terhadap Tegangan Listrik Permen Susu (Karamel) yang
Dilarutkan di dalam Aquades
Duncan test of sample influence to voltage
ANOVA
Voltage
Sum of
Squares df Mean Square Fvalue Ftable Sig.
Between Groups 1661.451 5 332.290 18.102* 2.21 .000
Within Groups 2533.208 138 18.357
Total 4194.660 143
* = FValue > Ftable or sig < 0,05
Voltage
a
Duncan
Sample N Subset for alpha = .05
1 2
A2B2 24 17.1667
A3B2 24 17.5000
A1B2 24 18.0417
A3B1 24 24.1250
A1B1 24 24.1667
A2B1 24 24.7083
Sig. .510 .660
Means for groups in homogeneous subsets are displayed in coulmns 1-2
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 24.000.
35
Tabel Lampiran 12. Hasil Uji Statistik terhadap pH Permen Susu (Karamel) yang Dilarutkan di
dalam Aquades
Between-Subjects Factors
Value Label N
A 1.00 A1 48
2.00 A2 48
3.00 A3 48
B 1.00 B1 72
2.00 B2 72
C 1.00 C1 18
2.00 C2 18
3.00 C3 18
4.00 C4 18
5.00 C5 18
6.00 C6 18
7.00 C7 18
8.00 C8 18
Lanjutan
Tabel Lampiran 12. Hasil Uji Statistik terhadap pH Permen Susu (Karamel) yang Dilarutkan di
dalam Aquades
Duncxan test of depository (day) influence to pH (C)
pH
a
Duncan
Subset for alpha = .05
Day N 1 2
C8 18 6.2200
C7 18 6.2322
C5 18 6.2683
C4 18 6.2906
C3 18 6.3006
C2 18 6.3222
C1 18 6.3672
C6 18 6.5800
Sig. .132 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed in columns 1-2
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = .062.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 18.000.
b Alpha = .05.
ANOVA
Temperature
Sum of
Squares df Mean Square Fvalue Ftable Sig.
Between Groups .000 2 .000 .000 3.00 1.000
Within Groups 36.000 141 .255
Total 36.000 143
* = Fvalue > Ftable or sig < 0,05
Temperature
a
Duncan
composition N Subset for alpha = .05
1
A1 48 1.5000
A2 48 1.5000
A3 48 1.5000
Sig. 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 48.000.
Post hoc tests are not performed for C because there are fewer than three groups.
ANOVA
Day
Sum of
Squares df Mean Square Fvalue Ftable Sig.
Between Groups 1.082 1 1.082 8.802* 3.84 .004
Within Groups 17.450 142 .123
Total 18.531 143
* = Fvalue > Ftable or sig < 0,05
37
Lanjutan
Tabel Lampiran 12. Hasil Uji Statistik terhadap pH Permen Susu (Karamel) yang Dilarutkan di
dalam Aquades
Dunca test of composition, depository (day), temperature influence to pH (A*B*C)
ANOVA
pH
Sum of
Squares df Mean Square Fvalue Ftable Sig.
Between Groups 12.546 47 .267 4.281* 1.35 .000
Within Groups 5.986 96 .062
Total 18.531 143
* = Fvalue > Ftable or sig < 0,05
pH
a
Duncan
ABC N Subset for alpha = .05 ABC N Subset for alpha = .05
1 2 1 2
A2B1C8 3 6.15 A1B2C2 3 6.3
A2B1C7 3 6.17 A2B1C2 3 6.3033
A3B1C7 3 6.1733 A1B2C3 3 6.3067
A3B1C1 3 6.1733 A3B2C5 3 6.3167
A1B1C6 3 6.1767 A1B2C5 3 6.32
A1B1C8 3 6.1767 A1B2C7 3 6.3333
A1B1C7 3 6.1867 A1B2C8 3 6.3333
A2B1C6 3 6.1867 A2B2C5 3 6.3333
A3B1C6 3 6.1967 A1B2C6 3 6.3367
A1B1C5 3 6.2033 A3B1C1 3 6.3367
A2B1C6 3 6.2133 A3B2C4 3 6.3367
A3B2C5 3 6.2233 A1B2C4 3 6.3433
A2B1C4 3 6.23 A2B1C1 3 6.3567
A1B1C4 3 6.2333 A2B2C3 3 6.3567
A3B1C2 3 6.2433 A2B2C4 3 6.3567
A3B1C4 3 6.2433 A3B2C3 3 6.3633
A3B2C8 3 6.2433 A3B2C2 3 6.3667
A2B1C3 3 6.2467 A1B1C1 3 6.3833
A1B1C3 3 6.2567 A2B2C2 3 6.3933
A2B2C7 3 6.2633 A3B2C1 3 6.4067
A3B3C7 3 6.2667 A2B2C1 3 6.4267
A3B1C3 3 6.2733 A2B2C6 3 8.2867
A1B1C2 3 6.2767 Sig. 0.281 1
A2B1C3 Means for groups in homogeneous subsets are displayed in
3 6.2933 columns 1-2
A2B1C2 3 6.2933 a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
A3B2C6 3 6.2967
ANOVA
Day
Sum of
Squares df Mean Square Fvalue Ftable Sig.
Between Groups .195 2 .244 3.912 1.71* .000
Within Groups 18.183 141 .129
Total 18.378 143
* = Fvalue > Ftable or sig < 0,05
38
Lanjutan
Tabel Lampiran 12. Hasil Uji Statistik terhadap pH Permen Susu (Karamel) yang Dilarutkan di
dalam Aquades
Day
a
Duncan
Tabel Lampiran 13. Lembar Penilaian Uji Organoleptik Permen Susu (Karamel)
Hari/ Tanggal :
Nama Panelis :
Nyatakan Penilaian anda sesuai dengan kolom berikut dan berilah nilai pada setiap sampel sesuai
dengan kesukaan anda