Plagiat Merupakan Tindakan Tidak Terpuji
Plagiat Merupakan Tindakan Tidak Terpuji
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
119114099
FAKULTAS PSIKOLOGI
2016
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
119114099
FAKULTAS PSIKOLOGI
2016
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Are Possible
- Matthew 19 : 26 -
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan berkat yang Tuhan berikan kepada diri ku, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. :
Alm. Mama Claudia Mary yang selalu menyertai dan mendoakan aku selalu,
selamanya, serta Papa Yohanes Sukendar dan ketiga kakak ku Novie, Desi dan Septi
Seluruh dosen dan staf Univ. Sanata Dharma, khususnya fakultas Psikologi, yang
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HARASSMENT
ABSTRACT
The purpose of this study was to: 1) Describe sexual harassment in the workplace, 2) Show
sexual harassment in workplace as predictor of psychosomatic. The subjects of this research were 278
wokers who have supervisor and co-worker. The hypothesis of this research was: sexual harassment in
the workplace predict psychosomatic. The data of this research collected by SEQ adapted from SEQ-
DoD version and PCS scale using Likert techinique. Alpha Cronbach’s result of both scale was α =
0.966 and α = 0.934. The data was analyze with descriptive statistic and regression. The result of
this research were: 1) Unwanted sexual attention and gender harassment tend to be more often in
workplace. 2) The worker with characteristic of feminine, between 21 to 30 years old, last education
D1,D2,D3 and S1/D4, 10 or less years’ service, have co-worker with male domination and staff or
supervisor position tend to be more have sexual harassment experienced in workplace. 3) Sexual
harassment tend to happened in arts and entertainment sector, accommodation sector and industrial.
4)Man tend to more often do sexual harassment in workplace. 5)Woman sexual harasser tend to do
unwanted sexual attention and gender harassment verbally. 6)Man sexual harasser tend to do
unwanted sexual attention, gender harassment and sexual coercion verbally and non-verbal. 7)The
result of regression analysis showed that β = 0.348, p = 0.000 (>0.05), and = 0.121, which mean
sexual harassment in workplace could predict psychosomatic 12.1%, and 87.9% was predict with the
other variable.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat, Karunia, serta
Penyertaan yang slalu saya terima, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi saya
Kelancaran dan kesuksesan saya dalam mengerjakan skripsi bukan semata – mata
atas kerja keras saya, namun ada begitu banyak pihak yang selalu membantu saya
dalam menghadapi kesulitan dan rintangan yang ada. Oleh karena itu saya
1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widianto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selaku Kepala Prodi Fakultas Psikologi
Ibu dengan penuh kesabaran, sehingga saya dapat berhasil selama kurang
saya. Terima Kasih atas bimbingan bapak yang dengan sabar mengajarkan
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
dengan lancar.
5. Yohanes Sukendar dan Alm. Claudia Mary, orang tua yang slalu saya cintai
dan banggakan. Terima kasih atas doa, pembelajaran hidup dan dukungan
materi dan psikologis yang saya dapatkan, meskipun kadang membuat kalian
marah ataupun kesal, namun kalian tak pernah berhenti menyayangi saya.
6. Maria Novie, Xaveria Desi, dan Agustina Septi, ketiga kakak yang selalu
saya cintai dan banggakan. Terima kasih atas pembelajaran hidup, serta
dukungan yang luar biasa dan tanpa henti yang kalian berikan kepada saya.
Saya tahu kadang kalian jengkel dengan tingkah laku saya, namun kalian tetap
7. Seluruh Dosen Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima kasih atas Ilmu
Psikologi dan pembelajaran hidup yang luar biasa kalian berikan, sehingga
8. Seluruh Dosen di luar Fakultas Psikologi yang membantu saya. Terima kasih
atas bantuan kalian dalam memberikan ilmu yang memperlancar saya dalam
mengerjakan skripsi.
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10. Emelia Pudar, my beloved friend mulai dari awal ospek masuk kuliah sampai
semester tua. Terima kasih atas saran dan pembelajaran hidup yang luar biasa
pudar berikan kepada saya. Khususnya saya berterima kasih karena mau
menerima saya apa adanya, mau menerima kekurangan dan perbedaan diri
saya dengan pria pada umumnya. Saya tahu kadang persahabatan kita
dipenuhi hal – hal yang manis maupun pahit, namun hal tersebut tak membuat
saya menyesal namun justru berterima kasih untuk pengalaman kita yang luar
biasa. Semoga komunikasi kita tetap lancar, meskipun tujuan hidup kita
11. MT. Ghea, my best friend hahahaaa… Terima kasih atas segala pengalaman
dan canda tawa selama ini, terima kasih sudah mau menjalin relasi dan
menerima saya apa adanya. Terima kasih sudah slalu menemani saya ke
gereja dan menjadi partner mencari pundi – pundi rejeki bersama. Semoga
relasi kita tidak terpisahkan, meskipun tujuan hidup memisahkan jarak kita.
12. CIWIK – CIWIK, My beloved Genk Ever. Terima kasih Agnes, Bene, Bela,
Bincik, Ela, Ghea, Martha,dan Rere. Terima kasih atas pengalaman yang luar
biasa dan pembelajaran hidup yang kalian berikan kepada saya, terima kasih
juga sudah mau menerima segala kekurangan saya. Saya tahu kadang saya
membuat kalian jengkel, namun kalian tetap slalu mau dekat dengan saya.
Terima kasih atas piknik yang luar biasanya, smoga reuninya bisa
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13. Adigor dan Yona, kawan mulai dari masuk asrama sampai semester tua dan
Dedew kawan yang NIM nya sebelahan. Terima kasih atas hari – hari yang
menyenangkan yang kalian berikan selama saya kuliah. Terima kasih juga
atas segala bantuan yang saya terima dari kalian. Semoga kebersamaan kita
hilang meskipun jarak akan memisahkan kita. Terima kasih my best The
Brother.
14. Teman–Teman Psikologi Angkatan 2011 yang namanya tidak bisa saya
sebutkan satu per satu kalian semua luar biasa. Terima kasih atas kebersamaan
dan hari – hari menyenangkan yang kita lalui bersama. Terima kasih atas
segala bantuan yang pernah berikan kepada saya, sehingga saya melalui
meskipun jarak akan memisahkan kita. Semoga akan ada reuni angkatan kita
bersaman.
15. Teman–Teman Panita, Insadha 2013, PPKM 2014 dan khususnya AKSI 2015.
saya dapat berorganisasi dan membawakan suatu acara dengan sangat baik.
Terima kasih atas hari – hari yang menyenangkan, meskipun kadang ada
masalah diantara kita, namun kita dapat lalui bersama. Sukses terus untuk
16. Maba Kelompok 10 dan Kelompok Cinta. Terima kasih para maba ku tercinta,
terima kasih atas kepercayaan yang kalian berikan kepada saya untuk menjadi
kakak pendamping kalian. Kalian semua luar biasa pokoknya dan semoga
kuliah kalian lancar dan suatu saat bisa menjadi kakak pendamping yang jauh
lebih baik dan berkembang dari pada saya. Terima kasih and I Love U All
tanpa terkecuali.
17. Teman–Teman Teater Seriboe Djendela. Terima kasih atas pengalaman dan
pembelajaran teater yang luar biasa kalian berikan kepada saya. Berkat kalian
saya menjadi semakin berani untuk tampil di depan umum tanpa merasa takut
dan ragu. Terima kasih TSD, semoga kalian selalu menampilkan pertunjukan
18. Responden Penelitian. Terima Kasih Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari yang
telah menjadi responden penelitian saya, karena kalian telah mau meluangkan
waktu dan bersedia untuk mengikuti penelitian saya. Berkat kalian saya
19. Teman–Teman Jogja lainnya yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu per
satu. Terima kasih atas pembelajaran hidup yang luar biasa yang kalian
20. Perpustakaan dan café yang memberikan fasilitas Wi-Fi. Terima kasih untuk
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................ i
Halaman Motto..................................................................................................... iv
Daftar Isi.............................................................................................................. xv
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 7
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 8
1. Manfaat Teoritis....................................................................................... 8
2. Manfaat Praktis........................................................................................ 8
B. Psikosomatis .............................................................................................. 21
3. Penyebab Psikosomatis.......................................................................... 23
D. Hipostesis .................................................................................................. 28
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B. Variabel Penelitian..................................................................................... 31
2. Psikosomatis .......................................................................................... 32
a.. SEQ-DoD.......................................................................................... 35
b. PCS .................................................................................................... 37
a. SEQ-DoD.......................................................................................... 39
b. PCS .................................................................................................... 40
a. SEQ-DoD........................................................................................... 41
b. PCS .................................................................................................... 42
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b. Uji Heterokedasitas........................................................................... 44
3. Uji Hipotesis............................................................................................... 44
A. Persiapan Penelitian................................................................................... 45
B. Pelaksanaan Penelitian............................................................................... 46
3. Kategorisasi ........................................................................................... 57
D. Hasil Penelitian.......................................................................................... 58
b. Uji Heterokedasitas............................................................................ 82
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
E. Pembahasan................................................................................................ 86
F. Keterbatasan Penelitian.............................................................................. 97
A. Kesimpulan................................................................................................ 98
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
xx
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xxi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 8 Pie Chart SEQ-DoD Berdasarkan Jumlah Dominasi Rekan Kerja .... 69
xxii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xxiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bekerja lebih dari setengah jumlah total rasio penduduk, yakni sebesar 65.2% (ILO,
2014). Sebagai orang yang bekerja, para pekerja selalu mengharapkan kondisi
lingkungan kerja yang aman, agar kesejahteraan hidup pekerja semakin meningkat
(Wulan, 2015). Kondisi lingkungan kerja yang aman juga dapat meningkatkan
kualitas hubungan industrial antara pekerja dan pemilik serta mampu meningkatkan
Akan tetapi tak jarang ditemui di beberapa tempat kerja, kondisi lingkungan
kerja menjadi tempat yang penuh ancaman bagi para pekerja. Kondisi tersebut
menyebabkan pekerja merasa tidak aman sehingga berdampak pada produktifitas dan
loyalitas pekerja dalam bekerja (Better Work Indonesia, 2012). Salah satu penyebab
kondisi lingkungan kerja yang tidak aman adalah adanya tindakan pelecehan seksual
(Levay & Simon, 2006). Sugihastuti dan Siti (2007) menjelaskan bahwa pelecehan
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
seksual adalah semua tindakan seksual atau kecenderungan bertindak secara seksual
yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok terhadap orang atau kelompok lain,
dan sebagainya. Dalam dunia kerja The Equal Employment Opportunity Commision
(The EEOC) (dalam Levay & Sharon, 2006) menggambarkan pelecehan seksual
dalam tiga bentuk yakni: rayuan, permintaan dan tingkah laku atau perkataan yang
mengandung unsur seksual. Ketiga hal tersebut dikatakan sebagai pelecehan seksual
jika korban/penerima terpaksa mematuhi atau menolak secara tegas tindakan tersebut
dan jika tindakan tersebut menimbulkan permusuhan atau pertenangan, rasa takut
dan terancam.
Di negara barat pelecehan seksual di tempat kerja telah banyak diteliti oleh
para peneliti, mulai dari penelitian terkait jumlah presentase korban dan pelaku,
faktor beresiko, penyebab hingga dampak pelecehan seksual di tempat kerja. Salah
satu penelitian yang melihat jumlah presentase korban dan pelaku adalah penelitian
yang dilakukan oleh Lois Harris (dalam Levay & Simon, 2006) menemukan 83%
korban pelecehan seksual di tempat kerja adalah wanita dengan usia produktif dalam
bekerja. Hasil penelitian American Psychology Association (dalam Levay & Simon,
2006) menemukan jumlah pelaku pelecehan seksual yang didominasi oleh jumlah
Pada penelitian yang dilakukan oleh Serial BBC (dalam Hastuti & Lucia,
2003) pada tahun 1998 menemukan beberapa perilaku pelecehan seksual yang sering
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
terjadi di tempat kerja antara lain: penyalahgunaan kata-kata (dilakukan oleh 95%
pelaku wanita dan 75% pelaku pria), gerakan yang mengandung unsur seksual
(dilakukan oleh 33% pelaku wanita dan 87% pelaku pria), rayuan mesra (dilakukan
Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Baugh (1997) terkait penyebab
pelecehan seksual di tempat kerja menemukan power atau kekuasaan yang dimiliki
tersebut terlihat dari banyaknya atasan yang menjadi pelaku dan bawahan sebagai
korban pelecehan seksual di tempat kerja. Penelitian lain yang dilakukan oleh Hall
(dalam Welsh, 1999) menemukan bahwa jumlah dominasi rekan kerja juga memicu
terjadinya pelecehan seksual di tempat kerja, misalnya wanita yang bekerja di tempat
kerja dengan jumlah dominasi pria akan lebih sering mengalami pelecehan seksual di
tempat kerja.
Dampak pelecehan seksual di tempat kerja juga telah banyak diteliti di negara
barat. Levay dan Simon (2006) telah menemukan bahwa pelecehan seksual dapat
mengakibatkan dampak negatif secara fisik maupun psikis. Hasil penelitian Gutek
(1985) menemukan bahwa dampak pelecehan seksual di tempat kerja yang sangat
terlihat pada korban pelecehan seksual adalah penurunan kualitas kerja dan
meningkatnya absesi kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Julian Barling, Inez
Dekker, Catherine A., Kevin K., Clive F. dan Deborah J. (1996) dengan
menggunakan sebanyak 591 subjek penelitian yakni para pekerja yang berasal dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
mood yang dirasakan korban pelecehan seksual menjadi negatif dalam bentuk
kecemasan dan depresi. Hasil lain ditemukan bahwa pelecehan seksual di tempat
beberapa peneliti Indonesia. Sebagian besar penelitian lebih mengarah pada survei-
survei untuk melihat presentase korban pelecehan seksual di tempat kerja. Salah
satunya dilakukan oleh Better Work Indonesia (2012) yang menemukan sekitar 80%
wanita yang bekerja pernah mengalami atau melihat secara langsung kejadian
(2014) juga menemukan bahwa 90% korban pelecehan seksual di tempat kerja adalah
para pekerja yang memiliki jabatan kerja dan tingkat ekonomi yang rendah.
kualitatif. Salah satunya Fauzia dan Weny (2010) melihat gangguan stress pasca
trauma yang dialami korban pelecehan seksual di tempat kerja. Sebagian besar
menghindar, merasa disisihkan atau sendiri, serta susah percaya dengan orang lain
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
(Fauzia & Weny, 2010). Ira (2014) melihat proses resiliensi korban pelecehan
seksual di tempat kerja, dan menemukan faktor yang membuat korban pelecehan
seksual mengalami proses resiliensi adalah faktor dukungan sosial, penerimaan diri,
tempat kerja, akan tetapi Margaretha (2015) menjelaskan bahwa penelitian yang ada
di Indonesia terkait pelecehan seksual di tempat kerja belum cukup mampu untuk
seksual di tempat kerja hanya melihat jumlah presentase korban pelecehan seksual di
tempat kerja dan dampak yang dialami oleh korban pelecehan seksual. Di Indonesia
kerja.
psikologis. Hasil deskripsi tidak hanya melihat jumlah presentase korban atau pelaku
pelecehan seksual, akan tetapi melihat juga bagaimana gambaran perilaku pelecehan
seksual di tempat kerja, serta menghubungkan hasil dengan data demografis korban
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
melihat dampak yang dirasakan oleh pekerja Indonesia korban pelecehan seksual di
tidak nyaman dan sering absen (Detiknews.com, 2014) serta sering stress karena
sering digosipkan atau digunjingkan serta merasa kehilangan relasi kerja dan turnover
dampak pelecehan seksual secara fisik yang dirasakan korban pelecehan seksual.
Padahal di negara barat ditemukan bahwa pelecehan seksual di tempat kerja dapat
seperti: tidak bisa tidur, mudah lelah dan sering mengalami sakit kepala setelah
mengalami pelecehan seksual (Forster,1992). Pada penelitian Julian, dkk (1996). juga
reaction yang merupakan suatu ekspresi organis baik dalam bentuk disfungsi atau
perubahan patologis yang ditimbulkan akibat emosi yang kronis yang disalurkan
melalui susunan saraf autonom (Kartono & Gulo, 1978). Demikian dapat dimengerti
bahwa setiap fungsi organis yang terganggu oleh emosi yang kuat dapat menjadi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Reaksi psikosomatis bisa mengenai semua fungsi organ yang penting dalam tubuh
(Prawiroharjo, 1973).
yang dilakukan oleh Julian, dkk. (1996) di Indonesia untuk membuktikan kembali
penelitian sebelumnya dengan adanya tambahan variasi bidang pekerjaan yang pada
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang ada maka rumusan masalah yang
psikosomatis ?
C. Tujuan Masalah
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat deskripsi masalah pelecehan seksual di
tempat kerja serta melihat pelecehan seksual ditempat kerja sebagai prediktor
munculnya psikosomatis.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
D. Manfaat Peneliitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II
LANDASAN TEORI
seksual adalah perilaku seksual yang mengganggu (Sugihastuti & Siti, 2007),
disengaja dan diulang, seperti: komentar verbal, gerak dan kontak fisik yang
tidak dinginkan oleh penerima atau korban (Spencer, Jeffrey & Lois, 2008).
tempat fisik di mana para pekerja bekerja, hal ini termasuk semua ruangan,
pelecehan seksual di tempat kerja adalah perilaku atasan atau rekan kerja yang
mengarah pada unsur seksual dan menempatkan tenaga kerja ke dalam situasi
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
c. Pernyataan verbal atau fisik atau bahasa tubuh yang menyiratkan perilaku
seksual
perilaku tersebut.
unsur seksual baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal, dilakukan oleh
atasan atau rekan kerja di dalam lingkungan kerja secara sengaja dan berulang.
11
mereka.
12
gambar cover komputer dan pelecehan seksual melalui pesan singkat dan
tidak diinginkan untuk pergi berkencan, hinaan, ejekan dan sindiran yang
berkonotasi seksual.
perilaku pelecehan seksual ke dalam tiga dimensi yang saling berkaitan namun
13
gesture tubuh, perilaku mencolek atau memegang tubuh orang lain dan
seksual bersama.
contohnya perempuan yang bekerja pada jenis pekerjaan yang berkaitan erat
tempat kerja, dibandingkan perempuan yang bekerja pada jenis pekerjaan yang
berkaitan erat dengan dunia perempuan (Gutek & Morasch 1982; Gutek &
Cohen, 1987; Welsh, 1999). Jumlah dominasi pekerja di tempat kerja juga
mampu menjadi salah satu faktor penyebab pelecehan seksual di tempat kerja,
contohnya perempuan yang memiliki rekan kerja yang didominasi oleh laki-laki
14
yang memiliki rekan kerja yang didominasi oleh perempuan (Gruber, 1998;
Welsh, 1999).
merupakan suatu gambaran yang mewakilli aturan-aturan dari perilaku dan nilai
organisasi tersebut (e.g. Hulin et al, 1993; Pryor et al, 1996; Welsh, 1999).
penyebab pelecehan seksual di tempat kerja dari tiga sudut pandang yang
berbeda:
penghasilan.
15
iii. Interaksi :
hubungan.
berkuasa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
seksual adalah efek negatif yang dirasakan oleh para korban pelecehan seksual
(Maypole & Rosemarie, 1983). Para korban pelecehan seksual dapat menderita
berbagai efek secara emosional dan fisik (Crooks & Karla, 1983). Foster (1992)
menemukan bahwa dampak pelecehan seksual yang sering dialami oleh para
adanya permusuhan, gangguan tidur, mudah lelah dan sintom stress kerja lain.
Salah satu hasil survey menunjukkan bahwa 98% korban pelecehan seksual di
yang mudah marah, merasa terhina dan dipermalukan dan rendah diri
pelecehan seksual di tempat kerja ke dalam tiga sudut pandang yang berbeda:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
kejadian tersebut.
baik.
18
ii. Adanya tindak pidana atau gugatan perdata yang dilakukan secara
19
iv. Para pelaku pelecehan seksual sendiri akan mudah jatuh ke dalam
kehidupan pribadinya.
atasan atau rekan kerja khususnya para pelaku serta muncul rasa
satunya di Pentagon pada tahun 1995, yang menemukan bahwa 78% wanita
dan 38% pria yang aktif bekerja memiliki pengalaman pelecehan seksual di
tempat kerja (U.S. Department of Defense, 1995; Levay & Sharon, 2006).
Pada tahun 1997 Lois Harris Poll (dalam Levay & Sharon) menemukan
bahwa sekitar 32% (31% pelaku pria dan 1% pelaku wanita) wanita dan 7%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
(3% pelaku pria dan 4% pelaku wanita) pria yang bekerja aktif di Amerika
mengalami pelecehan seksual di tempat kerja yang dilakukan oleh atasan atau
rekan kerjanya.
Likert dengan skor 1 sampai 5. Ada juga skala Sex and Workplace yang
DoD. Merupakan salah satu versi alat ukur SEQ yang dikembangkan oleh
Lois Fitzgerald, Vicki J., Fritz Drasgow dan Craig R. (1999). SEQ-DoD
merupakan salah satu alat ukur SEQ yang digunakan untuk mengukur
militer dengan subjek pria dan wanita (Fitzgerald, dkk., 1999). SEQ-DoD
antara definisi legal dari pelecehan seksual yang berasal dari definisi The
EEOC dan bentuk konstruk dari social behavior pelecehan, karena definisi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
1999). Total item yang dimiliki sebanyak 22 item dengan format respon
B. Psikosomatis
1. Pengertian Psikosomatis
reaction yang merupakan suatu ekspresi organis baik dalam bentuk disfungsi
atau perubahan patologis yang ditimbulkan akibat emosi yang kronis yang
disalurkan melalui susunan saraf autonom (Kartono & Gulo, 1978). Bahasa
yang lebih sederhana adalah gangguan fisik yang disebabkan oleh tekanan
emosi yang bereaksi berlebihan (Kartono & Gulo, 1978). Roan (1979)
22
adalah sekumpulan penyakit fisik baik dalam bentuk disfungsi atau perubahan
patologis yang disebabkan oleh adanya emosi yang berlebihan dalam diri
darah.
limfe.
23
3. Penyebab Psikosomatis
Kartono dan Kartini (1980) menjelaskan bahwa kondisi psikhe atau jiwa
hebat mengakibatkan detak jantung yang cepat dan rasa lemas pada tubuh.
Detak jantung yang cepat dan rasa lemas merupakan fisiologis yang
kecemasan kronis.
sehat memiliki ego yang berfungsi dengan baik berarti ego bisa menyalurkan
baik. Akan tetapi jika ego gagal dalam melaksanakan tugasnya maka akibatnya
bawah sadar untuk lari dari situasi yang dipersepsikan sebagai suatu tekanan
mental berlebihan yang disebabkan oleh emosi destruktif seperti: marah, benci,
dendam, takut dan perasaan bersalah. Ruesch (dalam Roan, 1979) menjelaskan
perubahan sosial dan mobilitas yang sering terjadi karena adanya tekanan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
ambisi yang tinggi, kebutuhan akan konformitas dan penekanan dari dorongan
naluri.
a. Internal conflict: konflik diri yang melibatkan dua bagian atau ego state.
yang membuat tubuh saya sakit”. Bila pernyataan ini diulang maka
pikiran bawah sadar akan membuat bagian tubuh tertentu menjadi sakit
sakit yang dideritanya, misalnya: perhatian orang tua, suami, istri atau
seseorang.
25
4. Pengukuran Psikosomatis
psikosomatis yang dialami oleh orang dewasa (Rosa & Allan Mazur, 1974).
skala yakni: depression, anxiety dan somatization (Wolpin, Ronald & Esther,
2004).
yang dikembangkan oleh Yuriko Takata dan Yumiko (2004) di negara Jepang,
oleh dokter medis dan psikiater ahli psikosomatis. Proses reliabilitas dilakukan
dengan test-retest pada tahun 1997, 1998 dan 1999 dengan menggunakan
26
menemukan bahwa dampak pelecehan seksual adalah efek negatif (Maypole &
Rosemarie, 1983) baik dampak negatif secara fisik maupun secara emosional
(Crooks & Karla, 1983). Hasil penelitian Julian, dkk. (1996) menemukan dampak
secara langsung yang dialami korban pelecehan seksual adalah merubah mood korban
secara psikis atau emosi dalam diri (El Quussy, 1974). Canon (dalam Roan, 1979)
telah menyelidiki adanya hubungan yang sangat erat antara kondisi emosi seseorang
dengan fungsi tubuh seseorang, misalnya hubungan erat antara susunan saraf
autonom dengan rasa takut atau marah. Ketika seseorang memiliki tekanan emosi
yang bereaksi secara berlebihan, hal tersebut mampu mengakibatkan gangguan fisik
yang berlebihan yang disebabkan oleh emosi destruktif seperti marah, benci, dendam,
27
Prawiroharjo (1973) menjelaskan bahwa ketika fungsi ego tidak berfungsi dengan
baik, yang berarti ego tidak bisa menyalurkan material-material konflik dengan benar,
menjelaskan bahwa proses emosi yang terdapat pada otak dapat disalurkan melalui
psikosomatis.
dilakukan oleh atasan atau rekan kerja nya, maka secara langsung korban pelecehan
seksual tersebut akan mengalami perubahan mood menjadi negatif baik dalam bentuk
kecemasan ataupun depresi (Julian, dkk., 1996). Ketika mood negatif tersebut muncul
secara intens dan bereaksi secara berlebihan dalam diri korban pelecehan seksual
(Kartono & Gulo, 1979) serta ego korban tidak mampu bekerja dengan baik dalam
menyalurkan material konflik tersebut (mood negatif), maka membuat ego akan
perasaan bersalah ketika dirinya dilecehkan (Crooks & Karla, 1983). Pengalaman
masa lalu yang bersifat trauma dan rasa bersalah diri atau self punishment
mengakibatkan munculnya emosi negatif yang intens dalam diri korban pelecehan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
seksual (David Cheek & Leslie, 1968; Fathonah, 2012). Ketika ego korban tidak
mampu bekerja dengan baik dalam menyalurkan material konflik tersebut (mood
negatif), maka membuat ego akan mengekspresikan material konflik tersebut melalui
susunan saraf autonom (Prawiroharjo, 1973) ke dalam alat-alat viseral (Roan, 1979)
tubuh yang digunakannya, contohnya menganggap pelaku bagai duri dalam daging
yang membuat tubuhnya sakit(David Cheek & Leslie, 1968; Fathonah, 2012). Bila
pernyataan ini diulang terus menerus, maka pikiran bawah sadar akan menangkap
pernyataan tersebut (David Cheek & Leslie, 1968; Fathonah, 2012) dan dalam otak
ego akan menyalurkan material konflik tersebut melalui susunan saraf autonom ke
dalam alat-alat viseral dan hal tersebut menyebabkan korban pelecehan seksual
mengalami psikosomatis.
D. Hipotesis
maka peneliti mengangkat satu hipotesis yakni pelecehan seksual di tempat kerja
29
30
Membawa masuk ke
Ego tidak bekerja dengan baik, membuat ego dalam alat-alat
mengekspresikan material konflik tersebut melalui viseral (Roan, 1979)
susunan saraf autonom (Prawiroharjo, 1973)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua jenis penelitian yakni deskriptif dan regresi.
Deskriptif adalah penelitian yang melibatkan satu variabel pada satu kelompok tanpa
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik
karakteristik atau atribut dari individu atau kelompok yang dapat diukur atau
diobservasi dan bervariasi antara individu atau kelompok yang sedang dipelajari
sebagai variabel bebas atau variabel prediktor dan psikosomatis sebagai variabel
31
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
C. Definisi Operasional
dilakukan oleh atasan atau rekan kerja secara sengaja dan berulang dalam
tiga dimensi yakni: gender harassment, unwanted sexual attention dan sexual
coercion, dalam bentuk perilaku pelecehan seksual secara fisik, secara verbal,
2. Psikosomatis
patologis yang disebabkan oleh adanya emosi yang berlebihan dalam diri
33
D. Subjek Penelitian
sampling dimana tidak setiap anggota populasi mempunyai peluang terpilih sebagai
sample (Purwanto, 2008). Berdasarkan definisi teoritis dan tujuan penelitian maka
tempat kerja dan memiliki atasan atau rekan kerja dalam bekerja. Peneliti menyadari
bahwa pelecehan seksual adalah hal yang sensitif di kalangan masyarakat, sehingga
angket yang merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik
tertentu yang diberikan kepada subjek (Tukiran & Hidayati, 2011). Angket
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
Hidayati, 2011).
angket melalui media sosial dan pesan singkat dan melalui surat resmi yang
psikosomatis.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
a. SEQ-DoD
36
hasil survei dari 100 orang pekerja (terlampir) diperoleh 11 item untuk
bentuk perilaku pelecehan seksual yang belum ada pada skala SEQ-
DoD. Terdapat perbedaan antara item asli dan item tambahan skala,
”Atasan atau rekan kerja mengajak saya berkencan” dan pada item
penelitian ini sebanyak 33 item, 22 item yang terdapat pada skala asli
SEQ-DoD dan 11 item diperoleh dari hasil survei. Sesuai dengan skala
1 sampai 5 (tidak pernah – setiap saat). Berikut tabel sebaran item dan
37
Tabel 1
Nomer Item
Item hasil
Aspek Item SEQ-DoD survei Jumlah
Gender 2, 14, 20, 24, 25,
Harassment 26 4, 13, 17 12
27, 28, 29
Tabel 2
Respon Skor
Tidak pernah 1
Sekali-dua kali 2
Kadang-kadang 3
Sering 4
Setiap saat 5
b. PCS
38
beranggapan bahwa skala PCS tetap bebas dari budaya karena setiap
yang ada dalam dirinya (Canon, 1939; Roan, 1979). Total item pada
sampai 4 (tidak pernah sampai sering). Berikut tabel sebaran item dan
Tabel 3
39
Tabel 4
Respon Skor
Tidak pernah 1
Jarang 2
Kadang-kadang 3
Sering 4
mampu mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2013). Untuk menentukan
validitas pada alat ukur penelitian ini, peneliti menggunakan metode validitas
isi atau content validity. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi
a. SEQ-DoD
40
b. PCS
dilakukan bilamana item-item yang terpilih lewat prosedur analisis item telah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
dilakukan dengan melihat nilai korelasi item total pada masing-masing item.
a. SEQ-DoD
sebesar α = 0.83 pada wanita dan α = 0.79 pada pria (Fitzgerald, dkk.,
Tabel 5
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Item
0.966 33
42
b. PCS
Tabel 6
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Item
0.934 30
43
2. Uji Asumsi
yang normal pada skor residualnya (Ghozali, 2006). Uji normalitas residu
44
b. Uji Heterokedasitas
2006). Model regresi yang baik adalah yang homoskedasitas atau tidak
menggunakan uji statistik dengan metode uji Glejser dengan nilai alpha
sebesar 5%.
c. Uji Linearitas
statistik dengan metode Test for linearity dengan nilai alpha sebesar 5%.
3. Uji Hipotesis
sederhana. Regresi linear sederhana digunakan untuk satu variabel bebas dan
satu variabel terikat (Siregar, 2009). Tujuan penerapan metode ini adalah
BAB IV
A. Persiapan Penelitian
tempat kerja dan skala Psychosomatic Complaint Scale atau PCS pada variabel
legal pelecehan seksual di tempat kerja dengan social behavior construct , maka
tempat kerja pada konteks sosial di Indonesia. Peneliti melakukan survei satu
pertanyaan terbuka terhadap 100 orang pekerja (50 pria dan 50 wanita) tanpa
membedakan usia, jabatan, tempat kerja, lama bekerja serta latar belakang
DoD dan skala PCS yang dilakukan oleh dosen pembimbing peneliti. Tahap
45
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
dalam bentuk online dan bentuk booklet. Pada bentuk online peneliti
DoD, skala PCS, pertanyaan data demografik subjek dan prosedur pengerjaan ke
B. Pelaksanaan Penelitian
secara online, peneliti menyebarkan link angket online melalui media sosial,
pesan singkat dan melalui surat resmi yang disebar di beberapa tempat kerja
dengan menyertakan link angket online di dalam surat pengantar. Cara pertama
47
penelitian dapat dengan mudah mengisi angket penelitian melalui gadget dan
perijinan penganbilan data. Cara kedua ini dikhususkan untuk para pekerja yang
tidak menggunakan gadget dalam bekerja atau kurang begitu paham dengan
penggunaan gadget serta untuk para pekerja yang bekerja di luar ruangan. Untuk
kerjinan tangan.
C. Deskripsi Penelitian
Subjek yang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 460 orang pekerja
mengisi angket secara online, 156 subjek mengisi angket secara langsung dan
gugur tidak lengkap dalam melakukan pengisian skala serta subjek dianggap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
tidak sesuai dengan kriteria penelitian. Total subjek yang digunakan pada
subjek berdasarkan data demografi subjek yakni: usia, identitas seksual, status
relasi, tingkat pendidikan terakhir, jenis lapangan kerja, masa bekerja, jenis
instansi, jabatan, jumlah dominasi rekan kerja dan domisili kerja. Semua hasil
deskripsi subjek ditentukan oleh subjek penelitian sendiri dengan cara mengisi
pertanyaan dengan jawaban singkat atau dengan memilih pilihan yang telah
Tabel 7
49
yang berusia 11 tahun sampai 20 tahun berjumlah paling sedikit dan diikuti
Tabel 8
pria maskulin dan wanita feminin, sedangkan jumlah paling kecil merupakan
subjek berdasarkan status relasi yang dimiliki oleh subjek, berikut hasil tabel
50
Tabel 9
pendidikan terakhir yang dimiliki oleh subjek, berikut tabel deskripsi subjek
Tabel 10
51
Tabel 11
52
jasa akomodasi dan jasa pendidikan dan jasa keuangan dan asuransi,
distributor, jasa konstruksi, dan jasa pembuatan design grafis berjumlah paling
sedikit.
masa kerja:
Tabel 12
bekerja antara 1 tahun hingga 5 tahun masa bekerja, sedangkan subjek yang
subjek bekerja:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
Tabel 13
pekerja yang bekerja di instansi swasta, sedangkan subjek yang bekerja pada
swasta.
Tabel 14
54
rekan kerja yang dimiliki oleh subjek di tempat kerja, berikut tabel deskripsi
Tabel 15
yang memiliki jumlah rekan kerja antara pria dan wanita seimbang dan
pekerja yang memiliki jumlah rekan kerja pria jauh lebih banyak. Terakhir
Tabel 16
55
Bogor 1 0.4%
Cibubur 2 0.7%
Cilacap 1 0.4%
Denpasar 1 0.4%
Depok 1 0.4%
Gunung Kidul 2 0.7%
Jakarta 30 10.7%
Jambi 1 0.4%
Jember 1 0.4%
Klaten 6 2.2%
Kota Waringin Timur 1 0.4%
Kudus 1 0.4%
Kulon Progo 2 0.7%
Magelang 3 1.1%
Makasar 1 0.4%
Malang 4 1.4%
Palembang 5 1.8%
Pati 1 0.4%
Pontianak 3 1.1%
Prambanan 1 0.4%
Semarang 4 1.4%
Seminyak 1 0.4%
Sleman 51 18.3%
Solo 6 2.2%
Sukaharjo 1 0.4%
Surabaya 4 1.4%
Tangerang 6 2.2%
Tanjung Pandang 1 0.4%
Tarakan 1 0.4%
Tasikmalaya 1 0.4%
Wonosari 1 0.4%
Yogyakarta 116 41.8%
Total 278 100%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
provinsi D.I Yogyakarta dan provinsi DKI Jakarta. Sebagian besar subjek
sedang diukur (Siregar, 2013). Pada proses deksripsi data penelitian peneliti
mencoba membandingkan nilai mean teorits dan nilai mean empiris pada
cara manual sedangkan mean empiris menggunakan SPSS for Windows versi
Tabel 17
Teoritis Empiris
Skala N Sig(p) Mean Min Max SD Mean Min Max SD
SEQ-DoD 278 0.000 99 33 165 22 42.5 33 128 17.2
Pcs 278 0.000 75 30 120 15 62.1 30 104 16
kerja nilai mean teoritis diperoleh sebesar 99 sedangkan nilai mean empiris
tempat kerja pada penelitian ini dinilai rendah. Pada variabel psikosomatis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
penelitian ini juga dinilai rendah. Dapat disimpulkan bahwa pelecehan seksual
di tempat kerja dan psikosomatis pada penelitian ini dikatakan rendah karena
3. Kategorisasi
Tabel 18
Norma Kategorisasi
Skor Kategorisasi
X = 33 Tidak mengalami
33 < X ≤ (μ - 2 . σ) Frekuensi sangat rendah
(μ - 2 . σ) < X ≤ (μ - 1 . σ) Frekuensi rendah
(μ - 1 . σ) < X ≤ (μ + 1 . σ) Frekuensi sedang
(μ + 1 . σ) < X ≤ (μ + 2 . σ) Frekuensi tinggi
(μ + 2 . σ) < X Frekuensi sangat tinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
Keterangan :
μ : Mean Teoritis
σ : Standart deviasi teoritis
Tabel 19
kerja dengan frekuensi tinggi dan tidak ada subjek yang mengalami pelecehan
D. Hasil Penelitian
1. Analisis Deskriptif
deskriptif dilakukan dengan cara mendeskriptifkan hasil skor total skala SEQ-
59
yang sering muncul dan jarang muncul di tempat kerja. Berikut grafik
atau rekan kerja yang mengarah pada unsur seksual” item no. 23, perilaku
“atasan atau rekan kerja yang memanggil dengan panggilan mesra (baby,
honey, sayang)” item no. 8 dan perilaku “memberi komentar yang tidak
sexual attention (item no. 8 dan 23) dan dimensi gender harassment (item no.
60
iming akan mendapat promosi cepat atau perlakukan baik, jika mau
berhubungan seks dengan atasan atau rekan kerja” item no. 5 dan perilaku
sexual coercion (item no. 3, 5 dan 18) dalam bentuk pelecehan seksual secara
verbal.
pelecehan seksual di tempat kerja. Berikut grafik pie chart skor total skala
61
sedang. Pria agak feminin 32% tidak mengalami pelecehan seksual dan 68%
sedang. 20% pria feminin tidak mengalami pelecehan seksual dan 80%
62
sangat rendah, rendah, sedang dan tinggi. Wanita dengan identitas seksual
agak feminim sekitar 22% tidak mengalami pelecehan seksual dan 78%
sedang. 67% wanita maskulin tidak mengalami pelecehan seksual dan 33%
feminin, wanita feminin dan wanita agak maskulin cenderung lebih banyak
maskulin.
tempat kerja. Berikut grafik pie chart skor total skala SEQ-DoD berdasarkan
usianya:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
Usia 51 - 60 tahun
R
8%
T
S SR
0%
0% 25%
TM
67%
frekuensi sangat rendah dan rendah. Subjek usia 21 sampai 30 tahun 23%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
dengan frekuensi sangat rendah, rendah, sedang dan tinggi. 50% subjek usia
pelecehan dengan frekuensi sangat rendah, rendah dan sedang. 70% subjek
65
SD SMP
T R T
SR
0% 0% S 0%
0% TM
TM S 33% 34%
100% 0%
R
0% SR
33%
SR
49% SR
42%
S1/D4 S2 dan S3
S
6% T R T
R 0% 0% 0%
9% TM SR
31% 47% S
TM 0%
53%
SR
54%
66
dengan pendidikan terakhir SMP 34% tidak mengalami pelecehan seksual dan
rendah, rendah dan sedang. 31% subjek dengan pendidikan terakhir D1, D2
seksual di tempat kerja dengan frekuensi sangat rendah, rendah, sedang dan
sangat rendah, rendah dan sedang. 53% subjek dengan pendidikan terakhir S2
67
pelecehan seksual di tempat kerja. Berikut grafik pie chart skor total skala
68
TM
67%
seksual dengan frekuensi sangat rendah, rendah dan sedang. Subjek yang
bekerja 1 sampai 5 tahun 24% tidak mengalami pelecehan seksual dan 76%
dan tinggi. 43% subjek yang bekerja 6 sampai 10 tahun tidak mengalami
frekuensi sangat rendah, rendah dan sedang. 65% subjek yang bekerja 11
69
rendah.
seksual di tempat kerja dibandingkan dengan pekerja yang bekerja lebih dari
11 tahun keatas.
subjek, dengan tujuan untuk mengetahui jumlah dominasi rekan kerja yang
pie chart skor total skala SEQ-DoD berdasarkan jumlah dominasi rekan kerja:
SR
SR
48%
56%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
SR SR
41% 54%
KK SS
0% 0%
SK
S 43%
0%
TM
57%
Kerja
jumlah pria jauh lebih banyak 43% tidak mengalami pelecehan seksual,
frekuensi sangat rendah, rendah dan sedang. 20% subjek yang memiliki rekan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
kerja dengan jumlah pria agak lebih banyak tidak mengalami pelecehan
rendah dan sedang. Subjek yang memiliki rekan kerja dengan jumlah antara
pria dan wanita seimbang 41% tidak mengalami pelecehan seksual dan 59%
dan tinggi. 32% subjek yang memiliki rekan kerja dengan jumlah wanita agak
seksual dengan frekuensi sangat rendah, rendah dan sedang. Subjek yang
memiliki rekan kerja dengan jumlah wanita jauh lebih banyak 57% tidak
didominasi oleh pria atau dominasi wanita. Akan tetapi pekerja yang memiliki
rekan kerja yang di dominasi oleh jumlah pria cenderung lebih banyak
pelecehan seksual di tempat kerja. Berikut grafik pie chart skor total skala
72
SR SR
56% 50%
pelecehan seksual dengan frekuensi sangat rendah dan rendah. 32% subjek
rendah, rendah dan sedang. Subjek dengan jabatan kerja staf 50% tidak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
jabatan Direktur.
subjek, dengan tujuan untuk mengetahui jenis bidang pekerjaan yang lebih
SR T R
S
19% T 0% 0%
0%
0%
TM
R TM 100%
SR
0% 81% S
0%
0%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
SR
SR
67%
41%
75
S T S SS
0% 0% 0% TM 0%
33%
TM KK
100% 0% SK
R SR
0% 67%
0%
76
T S
0% 0% R TM T
TM 17% 0%
0%
SR 45%
R SR
55%
0% 83% S
0%
TM
R 27% T
S 0% 0%
T SR
0% SR 0% 67%
72%
Bidang Perpustakaan
R T
0% 0%
TM
25%
S
SR
0%
75%
77
rendah, sedangkan subjek yang bekerja pada bidang Badan Keamanan Negara
seksual dengan frekuensi sangat rendah, rendah, sedang dan tinggi. Subjek
yang bekerja pada bidang Jasa Distributor 100% tidak mengalami pelecehan
seksual.
dengan frekuensi sangat rendah, sedangkan pada bidang Jasa Keuangan dan
rendah, rendah dan sedang. 100% subjek yang bekerja pada bidang konstruksi
tidak mengalami pelecehan seksual. 67% subjek yang bekerja pada bidang
Subjek yang bekerja pada bidang Jasa Pelayanan Masyarakat 50% mengalami
78
Subjek yang bekerja pada bidang Jasa Pembuatan Design Grafis 100%
tidak mengalami pelecehan seksual, sedangkan 61% subjek yang bekerja pada
rendah. 55% subjek pada bidang Jasa Profesional dan Teknisi mengalami
pelecehan seksual dengan frekuensi sangat rendah. 87% subjek yang bekerja
dengan frekuensi sangat rendah. 86% subjek yang bekerja pada bidang Pabrik
dan rendah. Subjek yang bekerja pada bidang Perdagangan 73% mengalami
pelecehan seksual dengan frekuensi sangat rendah, dan 75% subjek yang
seksual di tempat kerja. Pekerja yang bekerja di bidang Jasa Konsultasi, Jasa
seksual di tempat kerja lebih cenderung sedikit pada pekerja yang bekerja di
79
menggunakan grafik pie chart dan grafik batang. Grafik pie chart digunakan
perilaku pelaku pelecehan seksual di tempat kerja. Berikut grafik pie chart
Wanita
26%
Pria
74%
80
tempat kerja didominasi oleh jumlah pria yakni sebesar 74% dan 26%
tentang penampilan tubuh atau aktivitas seksual” (pada item no. 2) dan
perilaku “berbicara dan bercanda hal-hal yang mengarah pada unsur seksual
atau mesum” (pada item no. 23). Kedua perilaku tersebut tergolong dalam
81
“memandang atau menatap dengan penuh nafsu atau tidak senonoh” (pada
item no. 10) cenderung dilakukan pria di tempat kerja. Kedua perilaku
tempat kerja didominasi oleh pria. Pelaku pelecahan seksual wanita lebih
dan gender harassment dalam bentuk verbal. Pelaku pelecehan seksual pria
gender harassment dan sexual attention dalam bentuk verbal maupun non-
verbal.
2. Uji Asumsi
residu. Uji normalitas residu pada data penelian ini, dengan tujuan
82
Tabel 20
b. Uji Heterokedasitas
yang baik jika varian residualnya memiliki kesamaan atau tidak terjadi
83
metode statistik uji Glejser dengan nilai alpha 5%. Berikut tabel hasil
uji heterokedasitas:
Tabel 21
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 12.089 1.487 8.133 0.000
Pelecehan seksual
di tempat kerja -0.009 0.032 -0.017 -0.287 0.774
c. Uji Linearitas
for Linierity dengan nilai alpha sebesar 5%. Berikut hasil tabel uji
linearitas:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
Tabel 22
Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Psikosomatis* Between (Combined) 19013.437 48 363.113 1.763 0.003
Pelecehan
seksual Groups Linearity 8518.161 1 8518.16 37.903 0.000
Deviation
di tempat kerja from
Linearity 10495.276 47 223.304 0.994 0.491
Within
Groups 51463.901 229 224.733
Total 704477.338 277
3. Uji Hipotesis
linearitas, sehingga dari hasil uji asumsi, diasumsikan data yang diuji
85
Tabel 23
Uji Hipotesis
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1. (Constant) 48.477 2.392 20.270 0.000
Pelecehan Seksual
di Tempat Kerja 0.322 0.52 0.348 6.16 0.000
Hasil tabel menunjukkan persamaan regresi linear sederhana pada uji regresi
data adalah Y = 48.477 + 0.322. X1. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai
β = 0.348, nilai t = 6.160 dan nilai p = 0.000 (< 0.05), hal tersebut
4. Analisis Tambahan
Tabel 24
Koefisiensi Determinan
86
Hasil tabel menunjukkan nilai R square diperoleh sebesar 0.121. Hal tersebut
E. Pembahasan
a. Perilaku “bicara atau candaan atasan atau rekan kerja yang mengarah
sexual attention (item no. 8 dan 23) dan dimensi gender harassment (item no.
perilaku humor seksual. Menurut Freud (dalam Samuel, 1981) bahwa humor
yang paling lucu adalah humor yang mengandung unsur seksual dan agresi,
87
cenderung lebih banyak terjadi di tempat kerja karena dianggap pekerja lucu
kita sering melontarkan berbagai asumsi dan praduga negatif pada orang
tubuh atau aktivitas seksual”. Peneliti berasumsi bahwa pekerja yang memiliki
perasaan tidak suka pada rekan kerjanya, akan selalu memberikan komentar-
pribadinya.
coercion (item no. 3, 5 dan 18) dalam bentuk pelecehan seksual secara verbal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
Hasil tersebut terkait dengan salah satu penelitan yang menemukan bahwa
1999).
perilaku melecehkan yang tersamar seperti bercanda atau gerak tubuh yang
berunsur seksual.
agak feminin, pria feminin, wanita feminin dan wanita agak maskulin
89
subjektif, tidak logis, suka mengeluh, lemah, putus asa mudah tersinggung
mandiri, objektif, tidak mudah dipengaruhi, percaya diri, logis, kompetitif dan
karena karakterk feminin lebih lemah, tidak agresif dan bergantung pada
seksual.
orang dewasa awal. Dalam segi kehidupan sosial, orang-orang dewasa awal
akan mencari keintiman emosional dan fisik kepada teman sebaya atau
90
karena pada usia tersebut pekerja mencari keintiman baik secara fisik dan
emosi kepada rekan atau atasan kerjanya. Ketika pekerja tersebut tidak
waspada terhadap orang yang didekatinya, maka pekerja tersebut akan dengan
tempat kerja. Kemungkinan terbesar ada faktor lain yang lebih beresiko yang
91
kekuasaan atau power di dalam suatu industri atau perusahaan lebih sering
mengalami pelecehan seksual di tempat kerja yang dilakukan oleh atasan atau
lebih didominasi oleh pria atau dominasi wanita. Akan tetapi pekerja yang
memiliki rekan kerja yang di dominasi oleh jumlah pria cenderung lebih
pekerja yang memiliki rekan kerja yang di dominasi oleh jumlah wanita.
menemukan bahwa tempat kerja yang didominasi oleh jumlah pria cenderung
lebih banyak terjadi kasus pelecehan seksual di tempat kerja yang dialami
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
oleh para pekerjanya terlebih pekerja wanita (Gutek & Morasch, 1982; Gutek
kerja, hal ini terlihat dari banyaknya atasan yang menjadi pelaku dan bawahan
seksual di tempat kerja karena kecilnya power atau kekuasaan yang dimiliki.
tempat kerja terjadi di sebagian besar bidang pekerjaan. Pekerja yang bekerja
kerja. Pelecehan seksual di tempat kerja lebih cenderung sedikit pada pekerja
93
bahwa bidang pekerjaan yang berkaitan dengan dunia pria cenderung lebih
banyak terjadi tindakan pelecehan seksual di tempat kerja (Gutek & Morasch,
1982; Gutek & Cohen, 1987; Welsh 1999). Kesesuaian tersebut terlihat dari
hasil yang ditemukan pada bidang pekerjaan yang cenderung lebih banyak
seksual di tempat kerja didominasi oleh pria. Pelaku pelecahan seksual wanita
maupun non-verbal.
perbedaan cara pandang antara pria dan wanita dalam memandang perilaku
94
didominasi oleh pria sebesar 99% dan 1% pelaku wanita. Jika dibandingkan
disebabkan wanita pekerja pada era modern saat ini tidak hanya di tempatkan
pada posisi rendah akan tetapi pada posisi atau jabatan pemimpin (ILO,
2014), sehingga dapat dikatakan wanita pekerja juga memiliki power atau
dibandingkan agresi secara fisik. Hal tersebut yang membuat pelaku wanita
2. Pembahasan Hipotesis
di tempat kerja yang dilakukan oleh atasan atau rekan kerja nya, maka secara
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95
menjadi negatif baik dalam bentuk kecemasan ataupun depresi (Julian, dkk.,
1996). Ketika mood negatif tersebut muncul secara intens dan bereaksi secara
berlebihan dalam diri korban pelecehan seksual (Kartono & Gulo, 1979) serta
ego korban tidak mampu bekerja dengan baik dalam menyalurkan material
traumatik dan perasaan bersalah ketika dirinya dilecehkan (Crooks & Karla,
1983). Pengalaman masa lalu yang bersifat trauma dan rasa bersalah diri atau
diri korban pelecehan seksual (David Cheek & Leslie, 1968; Fathonah, 2012).
Ketika ego korban tidak mampu bekerja dengan baik dalam menyalurkan
dalam daging yang membuat tubuhnya sakit(David Cheek & Leslie, 1968;
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96
Fathonah, 2012). Bila pernyataan ini diulang terus menerus, maka pikiran
bawah sadar akan menangkap pernyataan tersebut (David Cheek & Leslie,
1968; Fathonah, 2012) dan dalam otak ego akan menyalurkan material
konflik tersebut melalui susunan saraf autonom ke dalam alat-alat viseral dan
dengan stress kerja yang dialami pekerja. Frese (1985) dalam penelitiannya
dialami oleh para pekerja. Frese (1985) juga menemukan bahwa sebagian
gangguan fisik seperti sulit tidur, sakit kepala, gangguan pencernaan, leher
97
F. Keterbatasan Penelitian
BAB V
A. Kesimpulan
kesimpulan bahwa :
6. Pekerja yang bekerja kurang dari setahun hingga 10 tahun cenderung lebih
99
7. Pekerja yang memiliki rekan kerja di dominasi oleh jumlah pria cenderung
8. Pekerja dengan jabatan kerja Supervisor dan Staf cenderung lebih banyak
10. Pelaku pelecehan seksual di tempat kerja didominasi oleh jumlah pria.
verbal.
12. Pelaku pelecehan pria lebih cenderung melakukan pelecehan dalam perilaku
14. Persamaan regresi linear sederhana pada uji regresi data adalah Y = 48.477 +
0.322. X1
100
B. Saran
1. Bagi Pekerja
sehingga para pekerja berani untuk menolak atau melawan serta lebih
kerja mereka.
di tempat kerjanya.
101
tempat kerja.
dunia online.
102
DAFTAR PUSTAKA
Crooks, Robert, & Karla Baur. (1983). Our Sexuality. The Oregon Health Science
University. The Benjamin / Cummings Publisng Company Inc.
Dharma, Willieano Satya. (2009). Pelecehan Seksual Pada Wanita Di Tempat Kerja.
Jakarta, Indonesia. Universitas Gunadarma. Diunuh dari:
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2009/Artik
el_10503203.pdf
103
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104
Effendi, Sofian, & Tukiran. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta. LP3ES.
El Quussy, Abdul Aziz Hamid. (1974). Pokok – Pokok Kesehatan Jiwa / Mental.
Jakarta. Bulan Bintang.
Fitzgerald, Louise F., Vicki J., Fritz Drasgow, & Craig R. Waldo. (1999). Measuring
Sexual Harassment in the Military : The Sexual Experiences Questionnaire
(SEQ – DoD). Military Psychology. Vol 11 (3), Page 243 – 263. Lawrence
Erlbaum Associates, Inc.. University of Illinois at Urbana – Champaign.
Forster, Peter. (1992). Sexual Harassment At Work. British Medical Journal. Vol.
305, No. 6859, Page 944 – 946. BMA North Western, Didsbury,
Manchester.
Glomb, Theresa M., & Wendy L. Richman, Charles L., Fritz Drasgow, Kimberly T.
Schneider, & Louise F. Fitzgerald. (1997). Ambient Sexual Harassment: An
Integrated Model of Antecedents and Consequences. Organizational
Behavior and Human Decision Processes. Vol. 71, No. 3, Page 309 – 328.
Academic Press.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105
Gutek, Barbara A., Ryan O. Murphy, & Bambi Douma. (2004) A Review and
Critique of The Sexual Experiences Questionnaire (SEQ). Law and Human
Behavior. Vol. 28, No. 4, Page 457 – 482. Springer.
Hall, Calvin S. (1995). Freud Seks, Obsesi, Trauma, dan Katarsis. Jakarta.
Delapratasa.
Hastuti, Theresia Dwi, & Lucia Hernawati. (2003). Bentuk Pelecehan Seksual dan
Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus Pada Mahasiswa Unika
Soegijapranata). Seri Kajian Ilmiah. Vol. 12, No. 3, Page 138 – 147.
Semarang. Universitas Soegijapranata.
Henrdyadi. (2014). Teori Online Personal Paper; Content Validity (Validitas Isi).
Academica.edu.
106
Julian, Inez Dekker, Catherine A., E. Kevin, Clive Fullagar, Deborah Johnson.
(1996). Prediction and Replication The Organizational and Personal
Consequences of Workplace Sexual Harassment. Journal of Managerial
Psychology. Vol. 11 No. 5, Page 4 – 25. MCB University Press.
Karen, & Ron Flower. Seksualitas Manusia. Bandung. Indonesia Publishing House.
Kartono, K., & Gulo D.. (1987). Kamus Psikologi. Bandung. Pioner Jaya.
Kartono, & Dra. Kartini. (1980). Mental Hygiene (Kesehatan Mental). Bandung.
Penerbit Alumni.
Levay, Simon, & Sharon M. Valente. (2006). Human Sexuality. Second Edition.
Sunderland, Massachusetts, USA. Sinaver Associates, Inc.
Masland, Robert P., & dr. Boyke Dian Nugraha, Sp. OG., (2010). It’s All About Sex,
A – Z, Tentang Sex. Jakarta. PT. Bumi Aksara.
Maypole, Donald E., & Rosemarie Skaine. (1983). Sexual Harassment in the
Workplace. Social Work. Vol. 28, No. 5, Page 385 – 390. Oxford University
Press.
107
Nawari. (2010). Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17. Jakarta.
Penerbit PT. Elex Media Komputindo.
Papalia, Diane E., Sally Wendkos Old, & Ruth Duskin Feldman. (2008). Human
Development (Psikologi Perkembangan). Bag. V s/d IX. Jakarta. Kencana
Prenada Media Group.
Pujiyanto, Risang. (2015) Tenaga Kerja Indonesia Dalam Era Globalisasi. Diunduh
dari
https://www.academia.edu/7761645/Tenaga_Kerja_Indonesia_dalam_Era_
Globalisasi
Priharseno, Z.N. (2013, 19 April). 75 Persen tenaga kerja wanita di Jakarta alami
kekerasan seksual. Kompas Online. Diunduh dari
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/19/16235648/75.Persen.Tenag
akerjaWanita.di.Jakarta.Alami.Kekerasan.Seksual.
Pratiwi, Dewi, & Siti Noor Fatmah. (2012). Kematangan Emosi dan Psikosomatis
Pada Mahasiswa Tingkat Akhir. Yogyakarta. Universitas Wangsa
Manggala. Diunduh dari : http://fpsi.mercubuana-yogya.ac.id/wp-
content/uploads/2012/06/KEMATANGAN-EMOSI-DAN-
PSIKOSOMATIS-PADA-MAHASISWA-TINGKAT-AKHIR_Noor.pdf
108
Rathus, Spencer A., Jeffrey S. N., & Lois Fichner. (2008). Human Sexuality In World
of Diversity. Seventh Edition. Boston. Pearson Inc.
Sugihastuti, & Siti Hartiti. (2007). Glosarium Seks dan Gender. Yogyakarta.
Carasvati Book.
Sunyoto, Danang. (2007). Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat, Ringkasan dan
Kasus. Yogyakarta. Penerbit Amara Books.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109
Truida. (2001, Agustus). Sexual Harassment; Cause, Consequence, and Cures. Cape
Town. Formerly of UNISA SBL. Diunduh dari
https://www.westerncape.gov.za/text/2004/4/sexual_harassment_2nd_upload
.pdf
Welsh, Sandy. (1999). Gender and Sexual Harassment. Annual Review of Sociology.
Vol. 25. Page 169 – 190. Annual Reviews. University of Toronto, 203
College Street, Toronto.
LAMPIRAN
110
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
112
Pembicaraan secara Berbicara terkait hal Membicarakan yang menjadi hal sensitive pada I 1 05,
langsung melecehkan seksual seseorang perempuan
seseorang total 1
Pernyataan terkait hal Mengucapkan kata yang membuat orang lain tidak I 1 02,
seksual seseorang nyaman seperti mendeskripsikan bentuk bagian vital
Mengatakan tentang hal-hal yang tidak sepantasnya I 1 36
apalagi tidak dekat, misal: dadamu besar, jalanmu
kok ngangkang, kamu sexy, bohai, bibirmu sexy
total 2
Komentar terkait hal Mengomentari bagian tubuh padahal baru kenal I 1 26
seksual seseorang Ucapan yang mengomentari fisik/bagian yang tidak I 1 30
seharusnya
total 2
Bertanya terkait hal Menanyakan hal-hal tabu misal :udah pernah ciuman I 1 36
seksual seseorang udah pernah ml ?
total 1
TOTAL 6
113
Memegang / menyentuh Memegang alat vital Memegang bagian alat vital lawan jenis I 1 03,
bagian alat kelamin Memegang kemaluan I 1 23
seseorang Memegang vagina wanita I 1 36
Memegang dengan sengaja daerah miss v I 1 43
total 4
Mencolek alat kelamin Mencolek pada bagian alat kelamin I 1
total 1
Meraba alat kelamin Meraba bagian alat kelamin I I 2 17, 37
total 2
TOTAL 7
114
Memegang / menyentuh Memegang tubuh Memegang bagian tubuh yang sensitif I I I I I I I 7 03,05,07,08,26,33,35,
bagian tubuh seseorang Memegang dengan sengaja bagian sensitif I I I 3 11,43,44
Memegang bagian tubuh tertentu dengan intens I I I 3 09, 26, 28,
Memegang bagian tubuh tertentu dengan paksa I 1 30
Memegang bagian sensitif dari lawan jenis I 1 32
Memegang I 1 34
Memegang bagian tubuh tertentu wanita I 1 36
Memegang bagian tubuh orang lain tanpa seijinnya I 1 39
terlebih di bagian yang sensitif
Memegang anggota tubuh dalam jangka waktu yg lamaI 1 40
Memegang bagian tubuh tersensitif yang dianggap tabuI 1 49
Memegang bagian pribadi di depan umum I 1 15
Memegang-megang bagian wanita I 1 12
Pegang-pegang di bagian menggelikan I 1 19
Ketika seseorang sengaja memegang barang teman I 1 31
total 24
Mencolek tubuh Colek-colek badan orang lain I 1 12
Mencolek bagian tubuh yang vital dan sensitif I I I I 4 24, 33, 35,49
Mencolek tubuh karyawan I 1 44
Mencolek bagian tubuh tertentu I 1 37
Mencolek seorang wanita tnp ijin di tmpt yg tabu I 1 48
total 8
Menyentuh tubuh Menyentuh tubuh lawan jenis bagian manapun tnp ijin I I 2 06, 27
Sentuhan dari lawan jenis dengan intensi tertentu I I I 3 10, 29, 40
Menyentuh orang lain di bagian tertentu I I 2 13, 18
Menyentuh bagian tubuh manapun I 1 21
Menyentuh bagian-bagian sensitif I I 2 08, 24
Menyentuh bagian tubuh tertentu dengan paksa I 1 30
total 11
Meraba tubuh Diraba-raba I I 2 02, 34
Meraba-raba bagian tubuh I I 2 16, 37
Meraba-raba bagian sensitif I I I 3 17, 33, 35
total 7
Membelai tubuh Membelai bagian tubuh yang vital dan sensitif I I 2 23, 33
total 2
Memeluk tubuh Peluk tanpa pemberitahuan dan belum kenal I I 2 20, 41
Merangkul bagian yang sensitif I 1 35
total 3
Menyenggol tubuh Menyenggol dengan sengaja bagian sensitif I 1 11
total 1
Menyentuhkan alat kelamin Ketika menonton konser pertunjukkan orang belakang I 1 31
ke bagian tubuh menyentuhkan alat kelamin (pria) kepada orang
depannya (wanita), ataupun ketika berjalan
total 1
TOTAL 57
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115
Memegang / menyentuh Memegang bokong Memegang dengan sengaja bagian pantat I I I 3 11, 32, 43
bagian bokong seseorang Memegang bokong I 1 22
Memegang bagian bokong wanita I I 1 36, 45
total 5
Mencolek bokong Nyolek bokong I I 2 02, 37
Colek Pantat I 1 04,
total 3
Meraba bokong Meraba bagian bokong I I 2 17, 37
total 2
Menyenggol bokong Menyenggol pantat I 1 11
total 1
TOTAL 11
116
117
118
Pembicaraan secara Berbicara terkait hal Membicarakan tentang anggota badan seseorang I 1 09,
langsung melecehkan seksual seseorang Melecehkan secara verbal mengenai seksualitas I 1 07,
sseseorang total 2
TOTAL 2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
119
Pembicaraan secara tidak Perkataan seksual Berkata jorok / mesum kepada lawan jenis I 1 03,
langsung melecehkan Berkata jorok I 1 09,
seseorang Berkata kotor / saru di depan umum I 1 24
total 3
Pembicaraan seksual Suka berbicara hal-hal yang berbau porno I 1 27
Berbicara jorok I 1 40
Bicara tabu / saru I 1 42
total 3
Obrolan seksual Ngobrol nyerempet-nyerempet I 1 25
total 1
Omongan seksual Ngomong saru I 1 32
total 1
Candaan seksual Bercanda mengenai hal yang saru di dekat orang I 1 04,
orang yang dihormati
Bercanda (rusuh) I 1 18
total 2
Membahas hal seksual Disaat pelajara /kuliah seorang guru/dosen membahas I 1 04,
hal yang saru di kelas yang didominasi cewek
total 1
TOTAL 11
120
Memegang / menyentuh Memegang tubuh Memegang bagian tubuh yang tidak diinginkan I 1 23
bagian tubuh seseorang Memegang bagian tubuh lawan jenis I 1 30
Memegang bagian pribadi I 1 40
Memegang bagian tubuh yang vital tanpa persetujuan I 1 41
Waktu naik angkutan umum secara sengaja I 1 15
pegang-pegang
Memegang aurat orang lain I 1 19
total 6
Menyentuh tubuh Dengan sengaja menyentuh aurat orang lain dan I 1 19
nambah
Menyentuh bagian tubuh yang tidak ingin disentuh I 1 23
Menyentuh bagian tubuh yang sensitif I 1 24
Menyentuh bagian pribadi I 1 40
total 4
Mencolek tubuh Mencolek I I 2 08, 38
Mencolek orang yang tidak dikenal I 1 39
total 3
Meraba tubuh Meraba bagian yang tertutup baju atau celana dng I 1 13
sengaja
Diraba-raba I 1 16
Meraba bagian tubuh yang vital tanpa persetujuan I 1 41
Meraba-raba I 1 38
Meraba-raba badan orang lain I 1
total 4
Membelai tubuh Membelai I 1 08,
total 1
Memeluk tubuh Berpelukan I 1 08,
total 1
TOTAL 19
Memegang / menyentuh Memegang paha Pegang-pegang paha orang yang tidak dikenal I 1 15
bagian paha seseorang Memegang paha I I 2 27, 34
total 3
Meraba paha meraba paha dengan sengaja I 1 34
total 1
Meletakkan tangan ke paha Meletakkan tangan ke paha orang lain I 1 27
total 1
TOTAL 5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
121
Memegang / menyentuh Memegang alat kelamin Memegang dengan sengaja anu si cowok / cewek I I 2 03, 34
bagian alat kelamin Memegang kemaluan orang lain I I I 3 14, 18, 43
seseorang Memegang barang pribadi (alat kelamin) I 1 20
Memegang-megang alat kelamin I I I 3 23, 33, 32
Bagian kemaluan di pegang-pegang I 1 16
total 10
Menyentuh alat kelamin Menyentuh bagian-bagian alat vital I 1 07,
Menyentuh bagian-bagian seksual lawan jenis I 1 21
Menyentuh kelamin I 1 30
Sentuh-sentuh memek I 1 25
total 4
Mencolek alat kelamin Colek-colek kemaluan I 1 06,
total 1
Meraba alat kelamin Meraba bagian vital dari organ tubuh I 1 26
Meraba bagian vital dengan sengaja I 1 34
total 2
TOTAL 17
Memegang / menyentuh Menyentuh leher Disentuh teman di bagian leher karena buat ngilu dan I 1
bagian leher seseorang bergetar-getar pada penis
total 1
TOTAL 1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
122
Menggoda seseorang Menggoda dengan gerakan Melakukan gerakan-gerakan mesum / cabul yang tidak I 1 03,
secara langsung atau perilaku yang mengarah pantas dilakukan kepada lawan jenis
pada hal seksual Menarik tali BH wanita I 1 05,
Menggoda orang lain dengan unsur seksual I 1 24
Menggoda perempuan I 1 48
total 4
Menggoda dengan mata Matanya tidak fokus I 1 09,
total 1
Menggoda dengan siulan Siul-siul menggoda I 1 31
total 1
Menggoda dengan Liatin bokep ke orang lain I 1 32
pornografi total 1
123
Menggoda seseorang Mengekspose bagian tubuh Mengumbar aurat di muka umum I 1 01,
secara tidak langsung kepada orang lain Telanjang di muka umum I I 2 10, 30
Menggunakan pakaian yang sedikit memperlihatkan I 1 27
bagian tubuh yang besifat pribadi
Memakai pakaian terlalu sexy I 1 43
Berpakaian kebarat-baratan I 1 45
Menggunakan pakaian yang tidak sopan dan pamer I 1 50
Memakai hot pants tidak pada tempatnya yang I 1 22
menarik nafsu dan kriminal
total 8
Mengekspose hubungan Berduaan di tempat sepi I 1 08,
seksual kepada orang lain Berhubungan seksual dan diekspose ke publik I 1 26
Berpacaran secara ceroboh dan seronok di tempat I 1 50
umum / sembarang tempat
Melihat anak-anak kecil pacaran yang kebablasan I 1 04,
di tempat umum
Berbuat senonoh di tempat umum I 1 22
total 5
TOTAL 13
Hubungan seksual Hubungan seksual yang Perbuatan negatif / tidak boleh dilakukan jika belum I 1 08,
tidak resmi (bukan pasutri) resmi atau suami istri
Melakukan perbuatan suami istri pada saat pacaran I 1 11
Bertidak mesum dengan pasangan I 1 13
Kumpul kebo I 1 14
Sex di luar nikah I 1 20
Berhubungan badan diluar nikah I 1 39
Melakukan hubungan seks I 1 38
Mesum diluar nikah I 1 47
total 8
Hubungan seksual dengan Memaksa seperti memperkosa I 1 02,
paksaan Memperkosa I I I 4 06, 20, 29, 41
Memaksa melakukan hubungan badan I 1 07,
Memaksa orang lain memenuhi hasratnya I 1 11
Pemaksaan I I 2 17, 46
Dalam berpacaran memaksa untuk bersenggama I 1 26
Memaksa seseorang berhubungan seks padahal I 1 33
bukan suami istri
Memaksa anak perempuan dibawah umur I 1 39
Memaksa orang lain berhubungan intim I 1 48
total 13
Hubungan seksual dengan Membayar demi kepuasan hasrat biologis I 1 11
imbalan uang Dibayar demi kepuasan hasrat biologis I 1 11
total 2
TOTAL 23
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
124
Perilaku yang buruk Perilaku seksual yang buruk Hal-hal berunsur seksual yang dianggap diluar batas I 1 29
Hasrat seksual yang tidak tersalurkan karena I 1 37
kehabisan waktu / kesempatan
Tidak dapat melayani pasangan karena sedang I 1 37
kecapaian atau bad mood
Melakukan sesuatu yang merugikan bagi orang lain I 1 38
untuk kepuasan diri sendiri
Membawa lari anak orang I 1 39
Suatu tindakan yang tidak terpuji I 1 44
Perilaku yang tidak bermoral I 1 50
total 7
TOTAL 7
125
126
127
128
129
130
Oleh:
119114099
Yogyakarta
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
131
Perkenalkan Saya Marius Angga Kurnianto, adalah Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Saya saat ini sedang mempelajari seksualitas dalam konteks
kecenderungan hubungan interpersonal di dalam dunia kerja. Saya ingin memahami bagaimana
kecenderungan – kecenderungan pribadi terkait dengan seksualitas, hubungan kita dengan orang
lain, dan kondisi psikologis kita khususnya dalam dunia para pekerja. Dengan terlibat pada
survei ini Anda memberi sumbangan pada pengetahuan dan penanganan masalah – masalah
psikologis dan seksualitas dalam dunia kerja. Informasi yang Anda berikan akan sangat
bermanfaat jika diberikan dengan jujur dan apa adanya. Dalam survei ini tidak ada jawaban yang
benar atau salah, jawaban yang tepat adalah jawaban sesuai dengan diri Anda. Informasi yang
Anda berikan bersifat Anonim dan tidak terkait dengan identitas pribadi. Selain itu kami akan
menjaga informasi Anda sebagai hal yang bersifat rahasia.Jika ada hal – hal yang kurang jelas,
Anda dapat menghubungi saya melalui no Hp dengan nomor 087859676785 atau melalui E-mail
dengan alamat mariusangga@gmail.comBerdasarkan semua penjelasan di atas, Saya sebagai
pihak responden Bersedia / Tidak Bersedia menjadi responden survei ini.
Responden,
(……………………………..)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
132
Ket : TP : Tidak Pernah, SD: Sekali Dua Kali, KK: Kadang – Kadang, S: Sering, SS:
Setiap Saat.
No Items Respon
TP SD KK SE HS
1. Atasan atau rekan kerja memperlihatkan alat
kelaminnya pada saya secara sengaja.
2. Atasan atau rekan kerja memberi komentar
yang tidak menyenangkan tentang
penampilan, tubuh, atau aktivitas seksual saya
3. Saya diiming – iming akan mendapat promosi
yang cepat atau mendapat perlakuan yang
baik, jika saya mau melakukan aktivitas
seksual yang diinginkan atasan atau rekan
kerja
4. Atasan atau rekan kerja membuat pernyataan
yang tidak senonoh tentang diri saya pada
orang lain (misal; menyatakan bahwa saya
suka nonton video / gambar porno).
5. Atasan atau rekan kerja berusaha mengajak
untuk berhubungan seks di luar kemauan saya
meskipun usahanya gagal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
133
134
135
136
137
Angket Psikosomatis
Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti. Pilihlah satu dari empat respon yang tersedia. Berikan jawaban
sesuai dengan pengalaman diri Anda selama ENAM BULAN terakhir, dengan memberi tanda centang
(√) pada kolom yang tersedia.
No Items Respon
TP J KK S
1. Saya mengalami rasa sakit pada bagian kepala
2. Saya merasa kepala saya terasa berat
3. Saya mengalami rasa sakit pada bagian perut
4. Saya mengalami diare
5. Perut saya terasa berat atau mual
6. Nafsu makan saya menurun
7. Saya mengalami rasa kaku pada bagian pundak
8. Saya mengalami rasa sakit pada bagian pinggang
9. Saya merasa pusing di saat berdiri
10. Saya dengan mudah terserang flu
11. Badan saya mudah sekali terasa lelah atau capek
12. Saya merasakan bunyi “denging” pada telinga
13. Saya mengalami rasa gatal yang membuat kulit saya
meradang
14. Mata saya terasa tegang atau lelah
15. Bagian tubuh saya bergerak dengan sendirinya tanpa
kontrol (misal tiba-tiba kepala menggeleng)
16. Jatung saya berdebar – debar kencang tanpa alasan
tertentu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
138
139
Informasi Responden
1. Usia :
2. Identitas Seksual : Pria maskulin / Pria agak feminim /
Pria feminism / Wanita maskulin / Wanita agak maskulin /
Wanita feminim
(Coret yang bukan)
3. Agama :
4. Suku :
5. Pendidikan Terakhir :
6. Relasi : Lajang / Berpacaran / Bertunangan / Menikah
(Coret yg bukan)
7. Anak yang dimiliki :
8. Bidang Lapangan Kerja :
9. Jabatan Bekerja : Staf / Supervisor / Manajer / Direktur / lainnya
(Coret yang bukan)
10. Lama Bekerja :
11. Tempat Bekerja : Dalam ruangan / Luar ruangan
(Coret yang bukan)
12. Jumlah Rekan Kerja : Jumlah pria jauh lebih banyak / Jumlah Jumlah
pria agak lebih banyak / Jumlah pria wanita seimbang /
Jumlah wanita agak lebih banyak / Jumlah wanita jauh
lebh banyak
(Coret yang bukan)
13. Jenis Instansi : Negeri / Swasta (Coret yang bukan)
14. Domisi / Tempat : (kota/kabupaten)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
140
141
N %
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.966 33
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
142
143
N %
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.934 30
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
144
145
Unstandardized
Residual
N 278
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 14.95591326
Most Extreme Differences Absolute .047
Positive .047
Negative -.023
Test Statistic .047
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
146
a
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Pelecehan
Seksual di . Enter
b
Tempat Kerja
b
Model Summary
a
ANOVA
147
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Pelecehan Seksual di
-.009 .032 -.017 -.287 .774
Tempat Kerja
a
Residuals Statistics
148
Cases
Psikosomatis * Pelecehan
278 100.0% 0 0.0% 278 100.0%
Seksual di Tempat Kerja
Report
Psikosomatis
Pelecehan Seksual di
Tempat Kerja Mean N Std. Deviation
149
57 68.50 2 7.778
58 74.50 2 3.536
59 74.67 3 25.502
60 80.00 1 .
61 73.00 1 .
62 76.50 2 6.364
63 66.00 1 .
64 82.50 2 12.021
65 66.00 1 .
68 58.00 1 .
69 95.00 1 .
71 69.00 2 12.728
75 82.00 1 .
77 98.00 1 .
82 76.50 2 26.163
85 81.00 1 .
87 93.00 1 .
88 76.00 1 .
92 74.00 3 4.583
96 80.00 1 .
97 79.00 1 .
100 80.00 2 .000
110 72.00 1 .
115 88.00 1 .
117 44.00 1 .
121 57.00 1 .
128 97.00 1 .
Total 62.13 278 15.951
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
150
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Measures of Association
Psikosomatis * Pelecehan
.348 .121 .519 .270
Seksual di Tempat Kerja
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
151
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Pelecehan
Seksual di . Enter
b
Tempat Kerja
b
Model Summary
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Pelecehan Seksual di
.322 .052 .348 6.160 .000
Tempat Kerja
152
a
Residuals Statistics