A. Kajian Teoritis
1. Peran
tersebut, dapat diartikan bahwa peran adalah apa yang diharapkan dari
posisi yang dijalani seorang konselor dan persepsi dari orang lain terhadap
2. Konselor
sebagai berikut.
6
Namora Lumongga Lubis. Memahami Dasar-Dasar Konseling, (Jakarta: Kencana,
2011) Hlm .31
7
Namora Lumongga Lubis. Memahami Dasar-Dasar Konseling, (Jakarta: Kencana,
2011)Hlm. 22
9
10
tindakan yang bijaksana, jika konselor telah cukup dewasa dalam segi
Dalam hal ini ada beberapa kode etik yang harus dimiliki oleh
f) Bertanggungjawab
g) Menjaga rahasia
3. Peran konselor
ini berlaku bagi siapa saja yang bertindak sebagai konselor, Sekalipun
8
Samsul Munir Amin. Bimbingan Dan Konseling Islam (Jakarta: Amza, 2010) Hlm. 297
11
berikut:
diri secara lebih efektif baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap
lingkungan.
4. Kualitas konselor
psikologis yang baik bagi kliennya. Hal ini mempunyai makna bahwa
11
Syamsu Yusuf, Juntika Nurihsan. Teori Kepribadian (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset, 2008) Hlm. 165
12
Mohammad Surya, Psikolog konseling (Bandung, Pustaka Bani Quraisi) Hlm. 9
13
konseling.
sebagai salah satu ancaman bagi klien dalam konseling akan tetapi
dirinya
berikut:
membantu.
5. Menangani Kasus
itu, serta penerapan atau pelaksanaan strategi dan teknik yang dipilihnya
itu.14
dan tindakan seseorang terhadap kasus (yang dialami oleh seseorang) yang
tindakan tersebut.
13
Mohammad Surya. Psikologi konseling (Bandung:Pustaka Bani Quraisy, 2003) Hlm.58
14
http://cutnovil.blogspot.co.id/2014/10/pemahaman-dan-penanganan-kasus/. ( Di akses
pada tanggal 09 maret 2017 pukul 08:06)
15
dihadapkan)
pihak dan sumber daya itu, keberhasilan penanganan kasus akan lebih
dijamin pihak yang paling utama harus dilibatkan secara langsung ialah
orang yang megalami masalah itu sendiri. Orang itu perlu secara aktif
15
Prayetno, Erman Amti, Dasar Dasar dan Bimbingan Konseling (Jakarta: Rineka Cipta,
2004) Hlm 77
16
termasuk anal dan oral yang tidak ada persetujuan dari korban dan
atau tidur.17
penyiksaan anak di mana orang dewasa atau remaja yang lebih tua
melihat alat kelamin anak tanpa kontak fisik (kecuali dalam konteks
16
Bagong suyanto, Masalah Sosial Anak (Jakarta: kencana, 2010). Hlm 248
17
Vidaback, Ajar Keperawatan jiwa (Jakarta: buku kedokteran, 2000). Hlm 286
17
Bacer dan Duncan kekerasan seksual pada anak adalah jika seorang
gairah seksual pada pihak yang mengajak. Pihak yang mengajak itu
3. Tidak ada kontak fisik (bicara cabul), ada kontak fisik (diraba,
18
https://id.wikipedia.org/wiki/Pelecehan_seksual_terhadap_anak (dikutippada jam 18:30
tgl 11 januari)
19
Sarlito, wirawan Sarwono. Psikologi Remaja (Jakarta: PT Raja Garfindo Persada,
2007). Hlm 177
18
dimana individu relatrif tidak berdaya dan tidak tergantung pada orang
untuk pria.
adalah orang terdekat disekitar seperti bapak, paman, guru, kakek dan
lain sebaginya.21
orang lain yang tergolong tindak kriminal. Tetapi, lebih dari itu sebuah
20
Ibid, hlm. 246
21
Indra Sugiarno, Aspek Klinis Kekerasan Pada Anak dan Upaya Pencegahan (Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada 2008) Hlm.1
19
hal yang bersifat fisik, tetapi juga mencakup banyak perilaku lainnya,
menimpanya itu”.
22
Ibid, hlm. 252
20
kekuasaan.23
Terhadap Anak
(ekonomi)
antara lain:
seksual.
23
Elizabeth B. Hurlock, psikologi perkembangan (Jakarta: 1980) Hlm. 533
22
kehamilan.
3. Sakit yang serius dan luka parah sampai cacat permanen: patah
tulang, radang karena infeksi, dan mata lebam, termasuk juga sakit
makan, tumbuh, dan belajar lebih lamba, sakit perut, asma, dan
sakit kepala
7. Kematian.24
24
Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak ( Jakarta: Kencana, 2010) Hlm.100
23
korban lebih lanjut pada masa dewasa,dan cedera fisik untuk anak di
antara insesi, dan dapat menghasilkan dampak yang lebih serius dan
orangtua.
tindak pidana dan tidak bermoral yang tidak pernah bisa dianggap
B. Kajian Terdahulu
keterangan antar pasangan suami istri secara satu persatu atau bergantian.
pengumpulan data klien, dan tahapan proses konseling yang terdiri dari
tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Hasil penelitian saya dalam
masalah si klien.
C. Kerangka Pikir
dirumuskan dan perlu penjabaran secara konkret dalam kerangka teoritis agar
mudah dipahami.
25
dengan maksud agar klien mampu mengatasi permasalahan dirinya. Peran ini
berlaku bagi siapa saja yang bertindak sebagai konselor, Sekalipun sudah
memiliki kode etik profesi yang menjadi landasan acuan perlindungan pada
klien.
depan anak. Sehingga anak perlu mendapat bimbingan dari orangtua baik
dalam sikap dan perilaku pada usia dini, lingkungan keluarga tempat seorang
anak mendapat perlindungan baik fisik maupun mental. Dalam hal ini
penanganan terapy.
lingkungan sekitar.
KONSELOR
Dampak
Faktor
1. Kurangnya
Masalah 1. Pada umumya
motivasi belajar
orang tua
mereka terlalu atau harga diri
sibuk. 2. Problem kesehatan
Banyaknya Korban mental.
2. Orang tua
kekerasan Seksual yang
kurang 3. Kematian
dilakukan oleh orang
mengontrol
terdekat
anak.