Anda di halaman 1dari 1

Wanita hamil sangat diperhatikan penggunaan dan penelitian mengenai penggunaan obat karena

berkaitan dengan
perubahan fisiologis dan faktor transplasenta selama kehamilan Perubahan ini termasuk
perubahan berat badan ibu, volume organ individual dan aliran darah, laju filtrasi glomerulus,
dan beberapa aktivitas enzim metabolisme obat
Penggunaan obat-obatan selama kehamilan mempengaruhi dua pasien, wanita dan janinnya yang
sedang berkembang. Penyedia layanan kesehatan dan ibu hamil sering diminta untuk membuat
keputusan perawatan klinis penting tanpa adanya informasi yang memadai mengenai
kemungkinan dampak obat pada kedua pasien tersebut

Anjuran Penggunaan Obat Pada Masa Kehamilan Menurut Manuaba (1998), anjuran
penggunaan obat pada masa kehamilan adalah sebagai berikut : 1. Obat hanya diresepkan pada
ibu hamil bila manfaat yang diperoleh ibu diharapkan lebih besar dibandingkan resiko pada janin
2. Sedapat mungkin semua jenis obat dihindari pemakaiannya selama trimester pertama
kehamilan. Dapat diutamakan terlebih dahulu penggunaan terapi non obat bila dengan terapi
tersebut dapat mengatasi penyakit pada ibu hamil 3. Apabila diperlukan, obat-obatan yang
diberikan kepada ibu hamil adalah obat yang secara luas telah dipakai pada kehamilan yang telah
lulus uji keamanan secara klinis, daripada obat baru yang belum pernah diuji secara klinis 4.
Apabila ibu hamil mendapatkan terapi obat, obat harus digunakan pada dosis efektif terkecil
dalam jangka waktu sesingkat mungkin 5. Polifarmasi atau penggunaan berbagai jenis obat
tidak boleh diberikan sekaligus pada ibu hamil 6. Perlu adanya penyesuaian dosis dan
pemantauan obat

Anda mungkin juga menyukai