1319130047
A. Pokok-Pokok Isi
I. Ketentuan Umum
II. Lingkup Pemeriksa
III. Pelaksanaan Pemeriksaan
IV. Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut
V. Pengenaan Ganti Kerugian Negara
VI. Ketentuan Pidana
VII. Ketentuan Pemeriksaan
VIII. Ketentuan Penutup
B. Ringkasan
I. Ketentuan Umum
1. Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi yang
dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar
pemeriksaan untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas dan keandalan
informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
1
II. Lingkup Pemeriksaan
1. Ada 3 (tiga) lingkup pemeriksaan BPK :
a. Pemeriksaan keuangan :
Adalah pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah untuk memberikan pernyataan opini tentang tingkat
kewajaran informasi yang disajikan.
b. Pemeriksaan kinerja
Adalah pemeriksaan atas aspek ekonomi dan efisiensi serta efektivitas.
c. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Adalah pemeriksaan yang tidak termasuk dalam pemeriksaan keuangan dan
pemeriksaan kinerja.
III.Pelaksanaan Pemeriksaan
1. Kebebasan dan kemandirian BPK
BPK bebas dan mandiri dalam menentukan objek perusahaan, perencanaan dan
pelaksanaan pemeriksaan, penentuan waktu dan metode pemeriksaan serta
penyusunan dan penyajian laporan pemeriksaan.
2. Perencanaan Pemeriksaan
a. Memperhatikan permintaan, saran dan pendapat lembaga perwakilan.
b. Dapat mempertimbangkan informasi dari pemerintah, bank sentral dan
masyarakat.
3. Pelaksanaan Pemeriksaan
a. Dapat menggunakan pemeriksa dan/atau tenaga ahli dari luar BPK yang
bekerja untuk dan atas nama BPK.
b. Dapat meminta dokumen, mengakses data, melakukan penyegelan tempat
penyimpanan uang, meminta keluarga, memotret, merekam dan/atau
mengambil sampel sebagai alat bantu pemeriksaan.
c. Dapat melakukan pemanggilan kepada seseorang untuk meminta
keterangan.
d. Melakukan pengujian dan penilaian atas pelaksanaan sistem pengendalian
intern pemerintah.
e. Dapat melaksanakan pemeriksaan investigatif untuk mengungkap adanya
indikasi kerugian negara/daerah dan/atau unsur pidana.
2
f. Melaporkan temuan unsur pidana kepada instansi berwenang sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan, penyampaian laporan dimaksud
diatur bersama oleh BPK dan Pemerintah.
10. BPK mamantau dan menginformasikan hasil pamantauan atas tindak lanjut
rekomendasi kepada DPR/DPRD.
3
3. Pengaturan tata cara penyelesaian ganti kerugian negara/daerah ini ditetapkan
oleh BPK setelah berkonsultasi dengan Pemerintah.
2. Sanksi pidana selama 3 (tiga) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1 milyar
kepada :
a. Setiap orang yang memalsukan atau membuat palsu dokumen yang
disahkan untuk kelancaran pemeriksaan.
b. Pemeriksa yang menggunakan dokumen yang diperoleh dalam
pemeriksaan melampaui batas kewenangannya.
c. Pemeriksa yang menyalahgunakan kewenangannya sehubungan
kedudukan dan/atau tugas pemeriksaan.
4
VII. Ketentuan Peralihan
1. Undang-undang ini dilaksanakan mulai sejak pemeriksaan atas laporan
keuangan tahun anggaran 2006.