Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ILMU UKUR TANAH II

PENGUKURAN POLIGON TERIKAT SEMPURNA MENGGUNAKAN


ALAT THEODOLIT

KELOMPOK 2

NAMA : FRAENDY PELLONDOU


NIM : 1923715908
KELAS/SEMESTER : A/III
PRODI/JURUSAN : PJJ/TEKNIK SIPIL

PERENCANAAN JALAN & JEMBATAN


TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2021

1
LOKASI DAN WAKTU PRATIKUM

 Lokasi Pengukuran : Gedung AKUNTANSI

 Waktu Pratikum :
Hari tanggal : Kamis, 07 JANUARI 2021
Waktu : 12.00 wita – selesai
Kelompok 2
II.1LANGKA KERJA
Langka kerja pengukuran sebagai berikut
1) Mensurvei lokasi tempat praktek,
2) Membuat sket lokasi pengukuran secara kasar yang dapat digunakan untuk membantu
menandai titik-titik mana yang akan diukur,
3) Mendirikan pesawat di titik awal, datarkan statif, Letakan pesawat diatas statif yang
sudah didatarkan, dan Sentering alat,
4) Mengarahkan pesawat kearah utara dengan bantuan kompas lalu kunci setelah itu
tekan tombol 0 set (2kali),
5) Buka kunci, lalu bidik ke titik belakang dalam posisi teropong biasa, kunci pesawat
secara vertical dan horizontal lalu baca rambu (BA, BB, BT) serta besar sudut
horizontal dan sudut vertikal serta catat pada table pengukuran
6) Buka penguci vertical dan horizontal Lalu putar pesawat searah jarum jam. Kemudian
kunci kembali pesawat posisi vertical dan horizontal dan bidik ke titik depan dalam
kondisi pesawat dan teropong dikunci, kemudian baca rambu (BA, BB, BT) serta
besar sudut horizontal dan sudut vertikal serta catat pada table pengukuran
7) Lakukan bacaan luar biasa untuk titik belakang, dengan cara memutar pesawat
kembali ke titik belakang dan teropong di putar searah jarum jam sebesar 180 derajat
untuk membaca sudut vertikal dan horizontal serta catat pada table pengukuran
8) Setelah catat pada table pengukuran putar teropong ke titik depan untuk bacaan luar
biasa di titik depan serta catat pada table pengukuran
9) Kembalikan teropong ke posisi biasa dengan cara memutar teropong dan pesawat
searah jarum jam sebesar 180 derajat , lalu bidik titik detail dan baca rambu (BA, BB,
BT) serta besar sudut horizontal dan sudut vertikal serta catat pada table pengukuran
10) Setelah selesai bacaan semua pada titik pertama pindakan pada titik berikut dan
lakukan sentering pesawat pada keadaan norman dan alat berdiri tepat pada titik yang
sama rambu berdiri.
11) Setelah selesai melakukan sentering pesawat dan nivo rambu setra nivo kotak berada
di tenggan-tengga kemudian keker alat pada titik belakang dan kanci pesawat dan
teropong dan tekan (0 set ) 2 kali, setelah itu baca bacaan rambu (BA, BT, BB) dan
bacaan sudut horizontal dan sudut vertkal dan vertikal serta catat pada table
pengukuran sebagai bacaan sudut biasa belakang
12) Buka skrup pengunci pesawat dan putra pesawat searah jarum jam ke titik depan dan
dan kunci kembali pesawat dan baca bacaan rambu (BA, BT, BB) dan bacaan sudut
horizontal dan sudut vertkal dan vertikal serta catat pada table pengukuran sebagai
bacaan sudut biasa depan
13) Lakukan bacaan luar biasa untuk titik belakang, dengan cara memutar pesawat
kembali ke titik belakang dan teropong di putar searah jarum jam sebesar 180 derajat
untuk membaca sudut vertikal dan horizontal serta catat pada table pengukuran
14) Setelah catat pada table pengukuran putar teropong ke titik depan untuk bacaan luar
biasa di titik depan serta catat pada table pengukuran
15) Kembalikan teropong ke posisi biasa dengan cara memutar teropong dan pesawat
searah jarum jam sebesar 180 derajat , lalu bidik titik detail dan baca rambu (BA, BB,
BT) serta besar sudut horizontal dan sudut vertikal serta catat pada table pengukuran
16) Setelah selesai bacaan semua pada titik kedua pindakan pada titik berikut dan lakukan
sentering pesawat pada keadaan norman dan alat berdiri tepat pada titik yang sama
rambu berdiri. Dan lakukan prosedur yang sama pada titik kedua untuk bacaan titik
berikutnya sampai pada titik terakhir yang bacaan depannya terikat dengan titik
pertama.

II.2LANGKA PERHITUNGAN
Perhitungan data memanjang
1. Menghitung derajat decimal horizontal
Dd = derajat + menit/60 + detik/3600
2. Menghitung sudut β (biasa dan luar biasa)
Sudut β = bacaan sudut horizontal depan - bacaan sudut horizontal belakang
3. Menghitung sudut β rata-rata
= (β biasa + β luar biasa) /2
4. Menghitung sudut β persyaratan
∑β = (n+2) X 180 (untuk sudut luar)
∑β = (n-2) X 180 (untuk sudut dalam)
5. Menghitung jumlah sudut β
= menjumlakak sudut β rata-rata tiap titik
6. Menghitung koreksi sudut β tiap titik
= (sudut β persyaratan – jumlah sudut β) / banyak titik
7. Menghitung sudut azimut
α 1 = (titik pertama langsung di dapatkan azimutnya)
α 2 = α1 + β2 ± 180 (titik kedua – titik ke-n )
8. Menghitung derajat decimal vertikal
Dd = derajat + menit/60 + detik/3600
9. Menghitung sudut helling
H = 90 – dd
10. Menghitung jarak (d)
d = (100x(BA-BB)X(COS(RADIANS(H))^2))
11. Menghitung jumlah jarak
= menjumlakak jarak tiap titik
12. Menghitung d sin α
= jarak X sin azimuth
13. Menghitung jumlah d sin α
= menjumlakak d sin α tiap titik
14. Menghitung koreksi d sin α
= (jarak / jumlah jarak) X jumlah d sin α
15. Menghitung terkoreksi d sin α
= d sin α ± koreksi d sin α ( + apabila korski kurang dan – apabilah koreksi lebih )
16. Menghitung jumlah d sin α
= menjumlakak d sin α tiap titik
17. Menghitung d cos α
= jarak X sin azimuth
18. Menghitung jumlah d cos α
= menjumlakak d cos α tiap titik
19. Menghitung koreksi d cos α
= (jarak / jumlah jarak) X jumlah d cos α
20. Menghitung terkoreksi d cos α
= d cos α ± koreksi d cos α ( + apabila korski kurang dan – apabilah koreksi
lebih )
21. Menghitung beda tinggi
= jarak X TAN(RADIANS(Hellingi)+Tp-BT)
22. Menghitung jumlah beda tinggi
= menjumlakak beda tinggi tiap titik
23. Menghitung koreksi beda tinggi
= (jarak / jumlah jarak) X jumlah beda tinggi
24. Menghitung terkoreksi beda tinggi
= beda tinggi ± koreksi beda tinggi ( + apabila korski kurang dan – apabilah
koreksi lebih )
25. Menghitung koordinat X
= Koordinat awal + terkoreksi d sin α (untuk titik ke dua)
= koordinat titik berikut + terkoreksi d sin α (untuk titik ke tiga sampai titik
terakhir)
26. Menghitung koordinat Y
= Koordinat awal + terkoreksi d cos α (untuk titik ke dua)
= koordinat titik berikut + terkoreksi d cos α (untuk titik ke tiga sampai titik
terakhir)
27. Menghitung Elevasi Z
= Elevasi awal + terkoreksi beda tinggi (untuk titik ke dua)
= Elevasi titik berikut + terkoreksi beda tinggi (untuk titik ke tiga sampai titik
terakhir)
Perhitungan data detail
1. Menghitung derajat decimal horizontal detail
Dd = derajat + menit/60 + detik/3600
2. Menghitung sudut β detail
Sudut β = bacaan sudut horizontal detail - bacaan sudut horizontal belakang
3. Menghitung sudut azimut
α 1 detail = (titik pertama langsung di dapatkan azimutnya)
α 2 detail = α2 + β2 detail ± 180 (titik kedua – titik ke-n )
2. Menghitung derajat decimal vertikal detail
Dd = derajat + menit/60 + detik/3600
3. Menghitung sudut helling detail
H = 90 – dd
4. Menghitung jarak (d)
d = (100x(BA-BB)X(COS(RADIANS(H))^2))
5. Menghitung d sin α detail
= jarak X sin azimuth
6. Menghitung d cos α detail
= jarak X cos azimuth
7. Menghitung beda tinggi detail
= jarak X TAN(RADIANS(Hellingi)+Tp-BT)
8. Menghitung koordinat X
= Koordinat titik memanjang + d sin α detail
9. Menghitung koordinat Y
= Koordinat titik memanjang + d cos α detail
10. Menghitung Elevasi Z
= Elevasi titik memanjang + beda tinggi detail

II.6LANGKA GAMBAR DAN PLOT


Langka gambar dan langka plot sebagai berikut :
1. Buka Aplikasi Civil 3d metrik
2. Setlah terbuka lalu pilih new untuk membuat lembar kerja baru
3. Setelah lembar kerja terbuka, pilih menu insert point from file
4. Bagian select file klik tanda "+" unutk memilih dokumen/data yang telah disimpan
sebelumnya dalam soft Notepad yang berisi format PENZD ; dimana P adalah
Point/data berurutam, Easting (E) yaitu data nilai X dalam tabel perhitungan, North
(N) yaitu data Y pada tabel, Z (elevation) yaitu data Z yang diambil dari table
5. Setelah itu pilih Open
6. Setelah itu pada bagian specify point file format pilih PENZD, laku klik OK
7. untuk memunculkan gambar klik "Z" Enter "A" Enter pada keyboard.
8. Blok seluruh gambar di workspace dengan cara "Ctrl+A"
9. Pilih menu "cogo point" lalu klik "point group properties" setelah itu akan muncul
sebuah jendela
10. Jika ingin mengubah point style, lihat dibagian "informasi" untuk mengubahnya
11. Pada bagian label, pilih untuk munculkan dekripsi, lalu klik "OK"
12. Gambar untuk membentuk lokasi dengan tool "Line"
13. jika ingin mengubah warna, bentuk line klik 2 kali pada garis tersebut.
14. Setelah selesai menggambar dan pengeditan selesai di layar model, klik pada bagian
layout 1 dan atur skla gambar serta membuat garis pinggir dan legenda atau kop
gambar
15. Setelah selesai tekan CTRL+P kemudian muncul jendela plot gambar
16. Setelah muncul jendela Plot gambar pada bagian printer/plotter ubah nama menjadi
DWG TO PDF
17. Kemudian pada bagian ukuran kertas pilih Iso A4 (297.00 X 210.00 MM)
18. Setelah itu bagian plot area pilih layout setelah selesai klik pada bagian Preview
untuk melihat apakah sudah sesuai atau belum
19. Apabilah belum selesai atur gambar agar rata kiri dan kanan serta periksa apakah
gambar sudah benar atau belum kemudian gambar siap di prin atau di plot pada file
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai