Anda di halaman 1dari 2

Nama : Azifa Alfa Faiza

Nim : 2096154024

Matkul : Studi Hukum Islam

1.Istihsan

Pengertian Istihsan menurut Istilah, sebagaimana yang disampaikan oleh Abdul Wahab Khalaf

“Istihsan adalah berpindahnya seorang mujtahid dari ketentuan qiyas jali (yang jelas) kepada
ketentuan qiyas Khafi (yang samar), atau ketentuan yang kulli (umum) kepada ketentuan yang
sifatnya istisna’i (pengecualian), karena menurut pandangan mujtahid itu adalah dalil (alasan) yang
lebih kuat yang menghendaki perpindahan tersebut.

Contoh Istihsan

haid berbeda dengan junub karena haid waktunya lama. Oleh karena itu, wanita yang sedang haid
dibolehkan membaca Al-Qur’an, sebab bila tidak, maka haid yang panjang itu wanita tidak
memperoleh pahala ibadah apapun, sedang laki-laki dapat beribadah setiap saat.

Istishab

Pengertian Istishab menurut para ahli bahasa adalah Segala sesuatu yang menetapi pada sesuatu,
maka ia menemani atau menyertainya.

Contoh Istishab

Pada suatu perkawinan antara si Ana dan si Budi, kemudian karena suatu hal, mereka harus berpisah
tempat (misal karena tugas), dan si Budi tidak bisa menunaikan tugasnya sebagai suami, maka
apabila si Ana ingin menika lagi dengan orang lain, tidak dapat dilakukan karena meskipun sudah
berpisah lama tapi masih ada ikatan perkawinan.

2. Prinsip Tauhid. Tauhid adalah prinsip umum hukum Islam.

Prinsip Keadilan. Keadilan dalam bahasa Salaf adalah sinonim al-mi'za'n (keseimbangan/ moderasi)

Prinsip Amar Makruf Nahi Mungkar.

Prinsip Kebebasan/Kemerdekaan.

Prinsip Persamaan/Egalite.

Prinsip At-Ta‟awun.

3. Ijmak atau Ijma' (bahasa Arab: ‫ )إجماع‬adalah kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu
hukum hukum dalam agama berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis dalam suatu perkara yang terjadi.

Ijma' umat terbagi menjadi dua:

Ijma' Qauli, yaitu suatu ijma' di mana para ulama' mengeluarkan pendapatnya dengan lisan ataupun
tulisan yang menerangkan persetujuannya atas pendapat mujtahid lain di masanya.

Ijma' Sukuti, yaitu suatu ijma' di mana para ulama' diam, tidak mengatakan pendapatnya. Diam di
sini dianggap menyetujui.

Menurut Imam Hanafi kedua macam ijma' tersebut adalah ijma' yang sebenarnya. Menurut Imam
Syafi'i hanya ijma' yang pertama saja yang disebut ijma' yang sebenarnya.
4. peran nya sangat penting. karena melihat semakin kompleks nya permasalahan yg muncul di
berbagai bidang karena efek perkembangan zaman, sedangkan hukum akan permasalahan tersebut
belum ada. maka diperlukan lah ijtihad guna menemukan hukum Islam terkait dengan permasalahan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai