0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut merangkum masa kekhalifahan Usman bin Affan, khalifah ketiga Islam. Usman memerintah selama 12 tahun dan periode pertamanya ditandai keberhasilan, sedangkan periode kedua ditandai perpecahan akibat kebijakan mengangkat kerabat dan hasutan kelompok munafik. Pada masanya, wilayah Islam meluas ke berbagai daerah seperti Mesir, Tripoli, Siprus, Hindustan.
Dokumen tersebut merangkum masa kekhalifahan Usman bin Affan, khalifah ketiga Islam. Usman memerintah selama 12 tahun dan periode pertamanya ditandai keberhasilan, sedangkan periode kedua ditandai perpecahan akibat kebijakan mengangkat kerabat dan hasutan kelompok munafik. Pada masanya, wilayah Islam meluas ke berbagai daerah seperti Mesir, Tripoli, Siprus, Hindustan.
Dokumen tersebut merangkum masa kekhalifahan Usman bin Affan, khalifah ketiga Islam. Usman memerintah selama 12 tahun dan periode pertamanya ditandai keberhasilan, sedangkan periode kedua ditandai perpecahan akibat kebijakan mengangkat kerabat dan hasutan kelompok munafik. Pada masanya, wilayah Islam meluas ke berbagai daerah seperti Mesir, Tripoli, Siprus, Hindustan.
- Usman Bin Affan merupakan khalifah ketiga setelah Rasulullah SAW.
- Beliau diangkat sebagai khalifah atas dasar musyawarah yang dilaksanakan di rumah seorang sahabat yang bernama Abdurrahman bin Auf. - Beliau dilantik sebagai khalifah pada awal bulan Muharram 24H/644M, ketika berusia 70 tahun. - Masa kekhalifahan Usman Bin Affan berlangsung selama 12 tahun atau 2 periode yang masing – masing berlangsung selama enam tahun. - Periode enam tahun pertama ditandai dengan berbagai keberhasilan dan kejayaan. Sedangkan periode 6 tahun kedua ditandai oleh berbagai perpecahan, pergolakan, pemberontakan dan peristiwa fitnah. - Peristiwa fitnah yang terjadi pada periode kedua ini disebabkan oleh beberapa hal berikut : 1. Kebijakan Usman Bin Affan mengangkat pejabat – pejabat dari kalangan keluarganya, yakni dari Bani Umayyah. Salah satunya adalah pengangkatan Marwan bin Hakam yakni saudara sepupu Usman bin Affan sebagai sekretaris negara, hal ini sangat tidak disukai oleh masyarakat muslim, karena ia adalah orang yang sangat mementingkan dirinya sendiri. 2. Hilangnya pengaruh kaum Anshar Madinah dan Bani Hasyim dalam pemerintahan Islam. 3. Kesederhanaan dan kemurahan hati Usman bin Affan dalam pemerintahan Islam. 4. Pembuangan Abu Zar al-Ghifari karena hasutan dari Mu’awiyah bin Abu Sufyan telah membangkitkan kemarahan kaum muslimin. 5. Kaum munafik pimpinan Abdullah bin Saba’ menyebarkan hasutan kepada kaum muslimin agar memberontak kepada khalifah. - Pada masa kekhalifahan Usman bin Affan juga terjadi perluasan wilayan Islam, beberapa panglima perang yang terlibat dalam perluasan wilayah Islam adalah sebagai berikut : a. Abdullah bin Abi Sarah - Abdullah bin Abi Sarah merupakan pengganti Amru bin As sebagai Gubernur Mesir. - Orang – orang Bizantium sering membuat kekacauan di wilayah perbatasan muslim, pada waktu itu Abdullah bin Sarah dan pasukannya berhasil mengusir pasukan Bizantium dan berhasil merebut pangkalan mereka di Tarablis (Tripoli). b. Mu’awiyah bin Abu Sufyan - Mu’awiyah bin Abu Sufyan merupakan putra Abu Sufyan bin Harb. - Perang pada masa kekhalifahan Usman bin Affan, tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga di lautan. Pada waktu itu Mu’awiyah bin Abu Sufyan mengusulkan kepada Usman bin Affan untuk membangun armada angkatan laut yang tangguh, usul tersebut disetujui dan Mu’awiyah bin Abu Sufyan berhasil membentuk armada angkatan laut yang tangguh. - Pada waktu itu terjadi perang antara kaum muslim dan pasukan Bizantium di Pantai Kalkilia, perang tersebut merupakan perang laut pertama bagi kaum muslim, perang tersebut dikenal dengan Perang Zatu Sawri. Dengan bantuan Abdullah bin Abi Sarah, Mu’awiyah berhasil menguasai Amuriyah dan Pulai Siprus. c. Umar bin Usman Ia berhasil menguasai Fergana d. Abdullah al-Laisi Ia berhasil menguasai Kabul. e. Abdullah at-Tamimi Ia berhasil menguasai Hindustan f. Sa’id Ibnu As Ia berhasil menguasai Jurjan, g. Abdullah bin Amir Ia merupakan pemimpin pasukan muslimin menghadapi pemberontakan Yazdajird. Ia juga berhasil menundukkan beberapa wilayah yang melanggar kesepakatan dengan kaum muslimin.