Kebudayaan sebagai warisan dan perekat kebangsaan (unity of culture) terbukti
telah menopang Gerakan Pemajuan Budaya yang berlangsung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selama-lamanya. Untuk mensosialisasikan gerakan tersebut kami akan menyelenggarakan diskusi dan launching novel fiksi sejarah “Manado 1830” karya seorang budayawan asal Sulawesi Utara Reiner Ointoe, yang berkisah bagaimana migrasi budaya Pangeran Diponegoro dan pengikutnya selama tiga tahun di Manado. Demikian pula Kiayi Modjo sebagai penasehat spiritual Pangeran Diponegoro beserta pengikutnya ikut membentuk masyarakat Jawa Tondano di Minahasa yang telah lebih dari seratus delapan puluh tahun tetap lestari hingga dewasa ini. Dengan dasar ini, kami memohon dengan ta’jim kiranya Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk bisa menghadiri dan memberikan sambutan pada diskusi dan launching novel fiksi sejarah tersebut yang rencana akan diselenggarakan di Jogjakarta (Bantul) pada akhir agustus mendatang. Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Budaya Sebagai Perekat Kebangsaan (GBSPK). Demikian surat permohonan ini. Atas respon dan perhatian Sri Sultan Hamengkubuwono X kami haturkan terima kasih.