Anda di halaman 1dari 6

Bunda Teresa

Bunda Teresa atau dikenal sebagai Santa Teresa lahir di Uskub, pada
Agustus 1910. Ia merupakan seorang biarawati katolik Roma
berkewarganegaraan India. Hidupnya amat menginspirasi banyak
orang. Selama lebih dari 47 tahun wanita ini mengabdikan diri melayani
orang-orang miskin, sakit, yatim piatu dan orang sekarat.
Dalam hidupnya, ia juga menjalankan ekspansi Missionaries of Charity
yang didirikannya ke berbagai negara. Meski terlahir sebagai
perempuan, Bunda Teresa gigih melakukan ekspansi. Ia tercatat
menjalankan 610 misi di 123 negara lho.
Hingga saat ini Missionaries of Charity memiliki ratusan cabang di
berbagai negara dengan merangkul para pengungsi, anak yatim piatu,
orang-orang yang sakit, serta para korban AIDS. Gimana? Tertarik untuk
bergabung dan menjadi bagian dari program kemanusiaan Bunda
Teresa
Mahatma Gandhi

Politikus asal India ini menjadi tokoh kemanusiaan yang menginspirasi


banyak orang. Meski politik menjadi bidang yang digelutinya, Mahatma
Gandhi tak menggunakan kekerasan untuk menyuarakan aspirasi
rakyat.
Gandhi sempat merasakan diskriminasi saat ia berada di Afrika Selatan.
Saat itulah ia memilih untuk menjadi aktivis dimana ia berambisi untuk
mengubah hukum-hukum yang diskriminatif hingga membentuk
gerakan non kekerasan.
Mahatma Gandhi turut berperan dalam kemerdekaan India dari
jajahan Inggris. Berkat usahanya yang kerap menyuarakan aspirasi
dalam demonstrasi yang damai, India merdeka pada 1947. Ia kemudian
dikenal sebagai Father of Nation atau Bapak Bangsa.
Satu hal yang amat menginspirasi dari tokoh kemanusiaan ini adalah ia
meyakini bahwa semua pemeluk agama berhak untuk hidup damai
bersama dalam suatu negara. Mahatma Gandhi sendiri memang
menyukai pemikiran-pemikiran berbagai agama meski ia beragama
Hindu
Martin Luther King

Martin Luther King adalah aktivis Afrika-Amerika pejuang Hak Asasi


Manusia (HAM). Ia juga merupakan pemimpin terpenting dalam sejarah
Amerika Serikat (AS) serta sejarah non-kekerasan di zaman modern.
Tak hanya itu, ia dianggap sebagai pencipta perdamaian dan martir
oleh banyak orang di dunia.
Sebagai seorang pendeta, King merupakan aktivis yang berjuang
melawan diskriminasi rasial. Layaknya Mahatma Gandhi, King juga
melakukan aksinya tanpa unsur kekerasan.
Sebagaimana diketahui, orang-orang hitam di AS dianggap tak sejajar
dengan orang-orang berkulit putih. Hal inilah yang menjadikan King
menyuarakan aspirasinya. Ia kemudian melakukan gerakan sipil besar-
besaran hingga menghasilkan kebijakan publik pada tahun 1963.
Nama King kian populer berkat pidatonya bertajuk “I have a dream”.
Berbagai aksi kemanusiaan yang dilakoninya turut membuat King
meraih penghargaan Nobel perdamaian.

Nelson Mandela
Nelson Rolihlahla Mandela merupakan aktivis asal Afrika Selatan. Di
negaranya, warga kulit hitam juga menjadi sasaran diskriminasi.
Namun berkat pendidikan hukum yang ditempuhnya, Mandela percaya
bahwa orang Afrika kulit hitam harus terbebas sepenuhnya dan
menentukan nasib mandiri secara politis.
Dalam hidupnya, Mandela sempat menghabiskan waktu untuk bekerja
di African National Congress yang bertugas mengadvokasi pendekatan
tanpa kekerasan untuk mengubah hukum apartheid di negaranya.
Serangkaian aksi yang dilakukannya mengantarkan Mandela ke jeruji
besi karena dianggap mengancam keamanan negara. Meski begitu, ia
akhirnya mampu menduduki kursi presiden pada tahun 1994-1999 dan
menjadi pemimpin negara pertama berkulit hitam di Afrika Selatan.
Selama menjabat, ia juga berupaya untuk menghapuskan pengaruh
apartheid.

Ichsan Yasin Limpo


Tokoh-tokoh pejuang kemanusiaan sebelumnya berasal dari
mancanegara dan telah dikenang oleh banyak orang. Lain halnya
dengan Ichsan Yasin Limpo, yang berasal dari Indonesia. Pria yang
kerap disapa IYC itu, dikenal sebagai orang yang peduli terhadap
sesama. Selain berkecimpung di dunia pemerintahan, IYC juga
mengabdi kepada masyarakat dengan memberikan pembekalan bagi
para pengungsi beberapa daerah. Pembekalan itu ditujukan bagi
mereka agar mampu mendapatkan pekerjaan di negara-negara
berkembang.
Satu hal yang amat menginspirasi dari IYC adalah ia bahkan
menyisihkan sebagian hartanya bagi mereka yang membutuhkan. Ia
juga menyatakan bahwa dana yang digunakan dalam pembekalan
merupakan zakat harta yang dikumpulkan dari keluarga besarnya.
Berkat kepeduliannya dalam program kemanusiaan, pria yang pernah
menjadi Bupati Gowa ini mendapatkan penghargaan dari Perserikatan
Bangsa Bangsa (PBB) sebagai tokoh yang peduli pengungsi di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai