1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery
Learning dan pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan dapat Memahami
pemeriksaan anatomi fisiologi system otot dan tulang, Menganalisis pemeriksaan
anatomi fisiologi system otot, Menganalisis pemeriksaan anatomi fisiologi system
tulang, Menjelaskan pemeriksaan anatomi fisiologi system otot, Menjelaskan
pemeriksaan anatomi fisiologi system tulang, Mengidentifikasi pemeriksaan anatomi
fisiologi system otot dan tulang dan Menangani pemeriksaan anatomi fisiologi system
otot dan tulang Serta mampu Mengklarifikasikan pemeriksaan anatomi fisiologi
system otot dan tulang, dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama
proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta
memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu
berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.
2. Materi Ajar
a. Sistem Rangka dan Otot
3. Metoda Pembelajaran
A. Pendahuluan
B. Rangka tubuh manusia
C. Fungsi rangka
D. Bagian poros tubuh (Aksial)
E. Bagian alat gerak tubuh (apendikuler)
F. Sistem Articular Tubuh Manusia (Sendi dan Ligamen)
G. Perbedaan otot dan daging
Pertemuan Pertama :
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar
minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri apbila terjadi
kerusakan yang tidak terlalu parah (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama
(pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).
1. Anatomi Sistem Integumen
Kulit terbagi menjadi 3 lapisan yaitu :
a. Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada
berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan
dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak
mata, pipi, dahi dan perut.Sel-sel epidermis di sebut keratinosit. Epidermis melekat erat pada
dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel
dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis.
Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :
1). Lapisan tanduk (stratum corneum)
Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epidermis
lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak
mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air. Pada
telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih banyak, karena di bagian
ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak
larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan
lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel
yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas,
kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit
ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia
dapat menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60
tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan
tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak putih
karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi
cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil,
dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis lapis kulit
lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk
memiliki daya serap air yang cukup besar.
2). Lapisan bening (stratum lucidum)
Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap
sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari
protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat
dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan
telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.
3). Lapisan berbutir (stratum granulosum)
Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di
dalam protoplasmanya, berbutir kasar dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas
pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.
4). Lapisan bertaju (stratum spinosum)
Disebut juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan
perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling
berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang
terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke arah
permukaan kulit makin besar ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus
yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir
melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu
tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-
inti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol dan asam amino.
5). Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)
Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder)
dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi
dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang
membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap
pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini
sel-sel epidermisbertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-
lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel
bening (clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.
Tipe-Tipe Sel Epidermis, yaitu :
1). Keratinocytes
Subtansi terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes selalu mengelupas pada
permukaaan epidermis, maka harus selalu digunakan. Pergantian dilakukan oleh aktivitas
mitosis dari lapisan basal (di malam hari). Selama perjalanannya ke luar (menuju permukaan.
Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen dalam sitoplasma. Proses dari basal
sampai korneum selama 20-30 hari. Karena proses cytomorhose dari keratinocytes yang
bergerak dari basal ke korneum, lima lapisan dapat diidentifikasi. Yaitu basal, spimosum,
granulosum, losidum dan kornium.
2). Melanocytes
Didapat dari ujung saraf, memproduksi pigmen melanin yang memberikan warna coklat
pada kulit. Bentuknya silindris, bulat dan panjang. Mengandung tirosinase yang dihasilkan
oleh REG, kemudian tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus Golgi menjadi oval granules
(melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke dalam melanosomes, melanosomes
berubah menjadi melanin. Enzim tirosinase yang diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian
melanin meninggalkan badan melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel dalam
lapisan stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin didegradasi oleh keratinocytes.
3). Merkel Cells
Banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips, oral mucosa, daerah
dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum basal yang banyak mengandung
keratinocytes.
4). Langerhans Cell
Disebut juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan stratum spinosum.
Merupakan sel yang mengandung antibodi. Banyaknya 2% – 4 % dari keseluruhan sel
epidermis. Selain itu, juga banyak terdapat di bagian dermis pada lubang mulut, esophagus,
dan vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi terhadap imun karena
mempunyai antibodi.
b. Dermis (Korium)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung
rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit (Sebacea) atau kelenjar minyak, pembuluh-
pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah
dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut,
menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit
jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit.
Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di
kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan
dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan
sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan
berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti
saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa
juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika
kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel
di kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri.
Kelenjar palit yan menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi
permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung
rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit
melalui pori-pori kulit.
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat membuat
kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen.
Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk
jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah
mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor
usia atau kekurangan gizi. Perlu diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat
menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan
memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu :
1). Kelenjar keringat (Sudorifera)
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran
semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua
bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu
badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama
dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
a) Kelenjar keringat ekrin
Kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95-97
persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula
minyak, glusida dan sampingan dari metabolism seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di
seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di
seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada
orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya
bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
b) Kelenjar keringat apokrin
Hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar
dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta
berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga
dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada
saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya
sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia
akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
2). Kelenjar palit (Sebacea)
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut
terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut
(folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan
rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan
telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau
kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala,
kelenjarpalit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit
kepala.
Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa
kelenjar palit ataukelenjar sebasea membesar, sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit
badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau
kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan
timbulnya jerawat.
c. Hipodermis/ Subkutan.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan
saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan
atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan
sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal
di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja
liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi
banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan
kontur.
2. Fisiologi Sistem Integumen
Adapun fungsi kulit yaitu :
a. Menutupi dan melindungi organ – organ dibawahnya
b. Melindungi tubuh dari masuknya mikroorganisme dan benda asing
c. Pengaturan suhu
d. Ekskresi : melalui perspirasi atau berkeringat, membuang sejumlah kecil urea.
e. Sintesis : konversi 7-dehydrocholesterol menjadi vit D3 (Cholecalciferol) dengan bantuan
sinar UV.
f. Tempat penimbun lemak.
g. Sebagai sensori persepsi, mengandung reseptor terhadap panas, dingin, nyeri, sentuhan atau
raba, tekananFisika dasar hilangnya panas dari kulit
h. Warna pada kulit dan fungsi melanin
Kulit mendapatkan warna dari 3 faktor :
1). Adanya melanin (pigmen gelap yang diproduksi melanosit) : Melanin berfungsi untuk
melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang berlebih
2). Pigmen berwarna kuning (karoten) : Dalam sel lemak dermis dan hypodermis
3). Warna darah : Dalam pembuluh dermal dibawah lapisan epidermis
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
a. Menjelaskan Sistem Persyarafan
2. Materi Ajar
b. Sistem Persyarafan
3. Metoda Pembelajaran
a. Ceramah Bervariasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi Kelas
d. Pemberian Tugas
Pertemuan Pertama :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Persyarafan
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Persyarafa
Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Persyarafan
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Persyarafan
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
-
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif
Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas
Pertemuan Kedua :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Persyarafan
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Persyarafan
Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Persyarafan
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Persyarafan
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif
Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas
Pertemuan KeTiga :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Persyarafan
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Persyarafan
Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Persyarafan
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Persyarafan
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif
Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas
5. Alat dan sumber belajar
❖ Sumber :
- Buku faket
- Buku referensi lain
- Internet
❖ Alat ;
- Laptop
- Proyekctor
- Papan Tulis
6. Penilaian
b. Prosedur Penilaian :
✔ Penilaian proses belajar
✔ Penilaian hasil belajar
b. Jenis dan Bentuk Tes :
✔ Tes lisan
✔ Tes Tertulis : Pilihan Ganda dan Essay
3. Mielin
- komplek protein lemak berwarna putih yg menutupi tonjolan saraf (neuron)
- menghalangi aliran ion Na & K melintasi membran neural.
- daerah yg tidak bermielin disebut nodus ranvier
- transmisi impuls pd saraf bermelin lebih cepat dari pada yg tak bermelin, karena
adanya loncatan impuls dari satu nodus kenodus lainnya (konduksi saltatorik)
⮚ Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan
dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan
kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar
yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di
sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon
rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.
Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan
belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan
psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu
mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian
belakang.
⮚ Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat
talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas
(dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti
penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
⮚ Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka
gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke
otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung,
tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan
berkedip.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih,
sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang
melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas
disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor
dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar
dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal
terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari
sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor
Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi tulang, membiarkannya
rentan terhadap racun dan luka mekanis.
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf
otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan
saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung,
gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari
otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang
belakang.
Gambar 2
Otak dilihat dari bawah menunjukkan saraf kranial
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati
leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian
saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf
pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya,
saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf
punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah
pleksus yaitu sebagai berikut :
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian
leher, bahu, dan diafragma.
b. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum
tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa
jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk
ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan
yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf
parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah
dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.
Parasimpatik
● mengecilkan pupil
● menstimulasi aliran ludah
● memperlambat denyut jantung
● membesarkan bronkus
● menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
● mengerutkan kantung kemih
Simpatik
● memperbesar pupil
● menghambat aliran ludah
● mempercepat denyut jantung
● mengecilkan bronkus
● menghambat sekresi kelenjar pencernaan
● menghambat kontraksi kandung kemih
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel penyokong (neuroglia dan Sel
Schwann). Kedua sel tersebut demikian erat berikatan dan terintegrasi satu sama lain
sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf
pusat (SSP) dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis.
Sistem saraf tepi terdiri dari neuron aferen dan eferen sistem saraf somatis dan neuron sistem
saraf autonom (viseral). Otak dibagi menjadi telensefalon, diensefalon, mesensefalon,
metensefalon, dan mielensefalon. Medula spinalis merupakan suatu struktur lanjutan tunggal
yang memanjang dari medula oblongata melalui foramen magnum dan terus ke bawah
melalui kolumna vertebralis sampai setinggi vertebra lumbal 1-2. Secara anatomis sistem
saraf tepi dibagi menjadi 31 pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf kranial. Suplai darah
pada sistem saraf pusat dijamin oleh dua pasang arteria yaitu arteria vertebralis dan arteria
karotis interna, yang cabang-cabangnya akan beranastomose membentuk sirkulus arteriosus
serebri Wilisi. Aliran venanya melalui sinus dura matris dan kembali ke sirkulasi umum
melalui vena jugularis interna. (Wilson. 2005, Budianto. 2005, Guyton. 1997)
Membran plasma dan selubung sel membentuk membran semipermeabel yang
memungkinkan difusi ion-ion tertentu melalui membran ini, tetapi menghambat ion lainnya.
Dalam keadaan istirahat (keadaan tidak terstimulasi), ion-ion K+ berdifusi dari sitoplasma
menuju cairan jaringan melalui membran plasma. Permeabilitas membran terhadap ion K+
jauh lebih besar daripada permeabilitas terhadap Na+ sehingga aliran keluar (efluks) pasif ion
K+ jauh lebih besar daripada aliran masuk (influks) Na+. Keadaan ini memngakibatkan
perbedaan potensial tetap sekitar -80mV yang dapat diukur di sepanjang membran plasma
karena bagian dalam membran lebih negatif daripada bagian luar. Potensial ini dikenal
sebagai potensial istirahat (resting potential). (Snell. 2007)
Bila sel saraf dirangsang oleh listrik, mekanik, atau zat kimia, terjadi perubahan yang cepat
pada permeabilitas membran terhadap ion Na+ dan ion Na+ berdifusi melalui membran
plasma dari jaringan ke sitoplasma. Keadaan tersebut menyebabkan membran mengalami
depolarisasi. Influks cepat ion Na+ yang diikuti oleh perubahan polaritas disebut potensial
aksi, besarnya sekitar +40mV. Potensial aksi ini sangat singkat karena hanya berlangsung
selama sekitar 5msec. Peningkatan permeabilitas membran terhadap ion Na+ segera
menghilang dan diikuti oleh peningkatan permeabilitas terhadap ion K+ sehingga ion K+
mulai mengalir dari sitoplasma sel dan mengmbalikan potensial area sel setempat ke
potensial istirahat. Potensial aksi akan menyebar dan dihantarkan sebagai impuls saraf.
Begitu impuls menyebar di daerah plasma membran tertentu potensial aksi lain tidak dapat
segera dibangkitkan. Durasi keadaan yang tidak dapat dirangsang ini disebut periode
refrakter. Stimulus inhibisi diperkirakan menimbulkan efek dengan menyebabkan influks ion
Cl- melalui membran plasma ke dalam neuron sehingga menimbulkan hiperpolarisasi dan
mengurangi eksitasi sel. (Snell. 2007)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
a. Menjelaskan Sistem Refroduksi
2. Materi Ajar
a. Sistem Refroduksi
3. Metoda Pembelajaran
a. Ceramah Bervariasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi Kelas
d. Pemberian Tugas
Pertemuan Pertama :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Refroduksi
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Refroduksi
Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Refroduksi
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Refroduksi
-
Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif
Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas
Pertemuan Kedua :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Refroduksi
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Refroduksi
Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Refroduksi
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Refroduksi
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif
Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas
Pertemuan KeTiga :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Persyarafan
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Persyarafan
Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Refroduksi
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Refroduksi
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
-
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif
Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas
Testis pada pria maupun sel ovarium pada wanita mulai tumbuh pada awalkehidupan
janin tetapi sifat kelamin belum dikenal. Organ reproduksi terletak Dibagian depan ginjal,
kemudian membentuk kelenjar reproduksi yang berisi sel benih dan membentuk struktur
sekelilingnya . Organ reproduksi disebut jugatraktus genitalis berhubungan dengan traktus
ulrinarius, tetapi tidak bersambung.
Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantungzakar)
dan testis (buah zakar). Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra,kelenjar prostat
dan vesikula seminalis.
a. Kelenjar
Testis
Testis merupakan tempat dibentuknya spermatozoa dan hormon laki-laki, terdiri dari
belahan-belahan yang disebut tubulus testis.selain hormon FSH dan LH, tubulus testis juga
menghasilkan hormon testoteron yang menimbulkansifat kejantanan setelah masa pubertas.
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum.
Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.Testis memiliki 2 fungsi, yaitu
menghasilkan sperma dan membuattestosteron (hormon seks pria yang utama).
Pembungkus testis
c. apisan kremastika
Terdiri atas selapis otot dimana lapisan ini sesuai dengan muskulusobliqus abdominis
internus dan fesies abdominis internus.
d. Fasia spermatika interna
Suatu membran tipis dan menutupi fenikulus dan spermatikus.
⮚ Pembuluh darah testis
a. Arteri pudenda eksterna pars superfisialis merupakan cabang dariarteri femoralis.
b. Arteri perinealis superfisialis cabang dari arteri pudenda interna
c. Arteri kremastrika cabang dari arteri apigastrika inferior
d.Untuk pembuluh darah vena mengikuti arteri
Persarafan
a.Nevus ilio inguinalis.
b.Nervus lubo inguinalis cabang dari pleksus lumbalis.
c. Nervus perincalis pars superfisilis.
Vesika seminalis
Vesika seminalis merupakan dua ruangan diantara fundus kandung kemihdan rektum.
Masing-masing ruangan berbentuk piramid, dimana permukaananteior berhubungan dengan
fundus kandung kemih, sedangkan permukaan posterior terletak diatas rektum yang
dipisahkan fasia rekto vesikalis.
Kelenjar prostate
Glandula prostat terdapat dibawah orifusium uretra interna dan sekeliling permukaan uretra,
melekat dibawah kandung kemihdalam rongga pelvis dibawah posterior simpisis pubis.
Prostat merupakan suatu kelenjar yang mempunyaiempat lobus (posterior, anterior, lateral,
dan medial). Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan
pertambahan usia.Fungsi kelenjar prostat adalah mengeluarkan cairan alkali seperti susu
yang mengandung asamsitrat yang berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan
pada uretra.
Hormon-Hormon Reproduksi
1.Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting
untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut
kemaluan, dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai
untuk penetrasi sperma.
2.Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon
HCG.
3.Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen
tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar
GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
4.FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis
akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari
folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus
luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
5. Masa Senile
Pada masa ini telah tercapai keseimbangan hormonal yan baru sehingga tidka ada
lagi gangguan vegetatif maupun psikis. Yang mencolok pada masa ini adaah
kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua.
Dalam masa ini pula osteoporosis terjadi pada wanita dengan intensitas yang
berbeda. Walaupun sebab-sebabnya belum jelas betul, namun berkurangnya
hormon steroid dan berkurangnya aktivitas osteoblast memegang peranan dalam
hal ini. Ganggguan-gangguan lain yang dapat timbul antara lain vagina menjadi
kering sehingga timbul rasa nyeri pada waktu bersetubuh, nyeri pada waktu
berkemih dan terasa ingin terus buang air kecil. Pengertian perubahan-perubahan
fisiologis ini sangat berguna bagi wanita yang secara pasti akan mengalami
masalah ini dalam kehidupannya, sehingga ia bisa mempersiapkan diri sesuai
dengan pendidikan sosial ekonomi yang didapatnya.
Haid
Haid adalah perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina selama 5-7
hari, dan terjadi setiap 22 atau 35 hari. Yang merangsang menimbulkan haid
adalah hormon FSH dan LH, prolaktin dari daerah otak dan hormon estrogen
serta progesteron dari sel telur yang dalam keseimbangannya menyebabkan
selaput lendir rahim tumbuh dan apabila sudah ovulasi terjadi dan sel telur tidak
dibuahi hormon estrogen dan progesteron menurun terjadilah pelepasan selaput
lendir dengan perdarahan terjadilah haid.
Turunnya hormon estrogen secara fisiologi dimulai pada masa klimakterium (usia
40-65 tahun). (Gambar 1) Penurunan ini menyebabkan keluhan-keluhan yang
mengganggu, diawali umumnya dengan gangguan haid yang yang tadinya teratur,
siklik, menjadi tidak teratur tidak siklik dan jumlah darah dapat berkurang atau
bertambah.
Masa manopause
Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita
yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses
biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon
Estrogen yang dihasilkan Ovarium (indung telur ). Seorang wanita dikatakan
mengalami menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama ± 12
bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi
kesehatan baik fisik maupun psikis. Menopause adalah perdarahan terakhir dari
uterus yang masih dipengaruhi oleh hormon-hormon dari otak dan sel telur.
Pra menopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause dan pascamenopause
adalah 3-5 tahun setelah zenopause. Sedangkan ooporopause adalah terhentinya
fungsi ovarium , berarti terhentinya produksi estrogen, estron yang terjadi pada
usia 55 – 56 tahun.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
a. Menjelaskan Sistem Pengindraan
2. Materi Ajar
a. Sistem Pengindraan
3. Metoda Pembelajaran
a. Ceramah Bervariasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi Kelas
d. Pemberian Tugas
Pertemuan Pertama :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Pengindraan
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Pengindraan
Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Pengindraan
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Pengindraan
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif
Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas
Pertemuan Kedua :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Pengindraan
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Pengindraan
Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Pengindraan
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Pengindraan
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif
Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas
Pertemuan KeTiga :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Pengindraan
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Pengindraan
Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Pengindraan
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Pengindraan
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
-
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif
Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas
PENGLIHATAN
• Mata : struktur sferis berisi cairan yg dibungkus oleh 3 lapisan, urutan dari paling luar ke
paling dalam.
• Sklera : yang membentuk bagian putih mata.
• Kornea : ke arah depan , lapisan luar adalah kornea, transparan tempat lewatnya berkas
cahaya ke interior mata.
LAPISAN MATA :
✔ Koroid : lapisan tengah di bawah sclera, yang sangat berpigmen dan mengandung
pembuluh darah untuk memberi makan retina
✔ Lapisan Koroid di sebelah anterior mengalami spesialisasi untuk membentuk badan
( korpus ) siliaris dan iris
✔ Retina : lapisan paling dalam di bawah koroid , terdiri dari lapisan pigmen di luar dan
lapisan jaringan saraf di dalam . Retina mengandung sel batang dan sel
kerucut ,fotoreseptor yang mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf.
✔ Bagian dalam mata terdiri dari dua rongga berisi cairan yg dipisahkan oleh sebuah lensa,
jernih agar cahaya bisa menembus kornea ke retina.
RONGGA MATA
• Anterior ( depan ) antara kornea dan lensa, cairan encer jernih, disebut aqueous humor,
• Di posterior ( belakang ) antara lensa dan retina, cairan seperti gel disebut vitreous
humor.
• Aqueous humor mengandung zat gizi untuk kornea dan lensa, vitreous humor, untuk
memprtahankan bentuk bola mata yg sferis.
• Aquaeous humor dibentuk oleh jaringan kapiler di dalam korpus siliaris.
MATA
• Struktur yang penting dalam kemampuan refraksi ( pembelokan berkas cahaya ) adalah
Kornea dan Lensa.
• Lensa mempunyai kemampuan untuk memfokuskan sinar jauh maupun dekat agar tepat
jatuh di retina yg disebut akomodasi, yg diatur oleh otot siliaris. Otot siliaris memiliki
dua komponen utama : otot siliaris dan jaringan kapiler yang menghasilkan aqueous
humor. Otot siliaris , otot polos yg melekat ke lensa melalui ligamentum suspensorium.
FOTORESEPTOR
Ada tiga bagian:
1. Segmen luar ,menghadap ke koroid mendeteksi rangsang cahaya. Rodopsin ,
fotopigmen sel batang tidak dapat membedakan panjang gelombang sehingga
memberi gambaran abu-abu. Fotopigmen di sel kerucut merah, hijau dan biru,
sehingga penglihatan warna bisa terjadi.
2. Sebuah segmen dalam, terletak di pertengahan panjang gelombang mengandung
perangkat metabolic sel
3. Sebuah terminal sinaps, paling dekat dengan interior mata ,menghadap neuron
bipolar dan menyalurkan sinyal.
Telinga Luar
Terdiri Dari
• Aurikel (Pinna)
Terbuat Dari Kartilago Yang Dibungkus Oleh Kulit
• Saluran (Canal)
Terowongan Yang Masuk Ke Dalam Tulang Temporal
• Terdapat Kelenjar Cerumen (Yg Berfungsi Untuk Menjaga Gendang Telinga
Lentur Dan Menangkap Debu)
Telinga Tengah
Telinga Dalam
STRUKTUR TELINGA
• Telinga luar dan tengah, menyalurkan gelombang suara dari udara ke telinga
dalam yang berisi cairan, untuk memperkuat energi suara.
• Telinga dalam berisi dua system sensorik yang berbeda : kohlea mengandung
reseptor yg mengubah gelombang suara menjadi impuls saraf sehingga kita bisa
mendengar dan apparatus vestibularis, yg penting untuk sensasi keseimbangan.
• Telinga luar dan tengah mengubah gelombang suara dari hantaran udara
menjadi getaran cairan di telinga dalam.
• Telinga luar :
1. Pina
2. Meatus auditorius eksternus
3. Membran timpani
• Pina :
Suatu lempeng tulang rawan yg dibungkus kulit, mengumpulkan gelombang
suara dan menyalurkannya ke saluran telinga bagian dalam.
• Membran timpani :
Membran tipis yg teregang menutupi pintu masuk ketelinga tengah
• Tuba eustachii :
Yang menghubungkan telinga tengah ke faring. Dalam keadan tertutup, tapi dapat
dibuat terbuka, bila mengunyah, menguap atau menelan.
• Telinga tengah :
Memindahkan getaran dari membrane timpani ke cairan telinga dalam.
Pemindahan lebih mudah krn ada tulang maleus, incus dan stapes.Maleus melekat
ke membran timpani, dan stapes melekat ke jendela oval.
INDERA PENGECAPAN
( GUSTASI )
• Setiap papil pengecap terdiri dari 50 sel reseptor yg terkemas dengan sel
penunjang. Setiap papil memiliki sebuah lubang kecil , pori-pori pengecap,
tempat berkontaknya cairan dalam mulut dengan permukaan sel reseptor.
• Sel-sel papil pengecap ,karena sering terpajan zat-zat kimia sehingga memiliki
masa hidup 10 hari.
• Bagian reseptor dari sel reseptor olfaktorius terdiri dari sebuah kepala yang
menggembung dan berisi beberapa silia panjang yang meluas ke permukaan
mukosa. Silia ini mengandung tempat pengikatan untuk melekatnya berbagai
molekul odoferosa ( pembentuk bau ).
• Agar dapat dibaui bahan harus : mudah menjadi gas dan mudah larut air
sehingga dapat larut ke dalam lapisan mucus.
• Serat saraf yang keluar dari bulbus olfaktorius berjalan melalui dua rute
o Rute subkortikal yang terutama menuju sistem limbik, khususnya media lobus
temporalis (kortek olfaktorius primer), dianggap satu-satunya jalur penghidu.
PROGRAM TAHUNAN
NAMA SEKOLAH : SMK Muhammadiyah Manado
MATA PELAJARAN : ANATOMI FISIOLOGI
KELAS/SEMESTER : X/Ganjil Dan Genap
TAHUN AJARAN : 2021/2022
Jumlah Minggu
NO Bulan Jumlah Minggu Keterangan
Efektif Tidak efektif
1 Juli 5 1 3
2 Agustus 5 5 0
3 September 4 4 4
Oktober
4 5 5
November
5 4 3 0
6 Desember 4 0 4
Sub Total sm 1
Januari 5 5 0
4 4 0
Februari
4 3 1
Maret
4 0 4
April
5 0 5
Mei
Juni 4 0 4
Sub Total sm 2
Jumlah 52 36 16
JUMLAH 16
k
e
f
a
r
m
a
s
i
a
n
3 M2
e
n
g
a
n
a
l
i
s
i
s
p
e
r
b
e
k
a
l
a
n
f
a
r
m
a
s
i
d
i
a
p
o
t
e
k
d
a
n
r
u
m
a
h
s
a
k
i
t
3 M2
e
m
a
h
a
m
i
i
n
f
o
r
m
a
s
i
t
e
n
t
a
n
g
c
a
r
a
p
e
n
g
g
u
n
a
a
n
o
b
a
t
p
a
d
a
p
a
s
i
e
n
3 M2
e
n
g
a
n
a
l
i
s
i
s
p
e
r
h
i
t
u
n
g
a
n
b
i
a
y
a
o
b
a
t
y
a
n
g
d
i
b
u
a
t
m
e
n
u
r
u
t
p
e
r
m
i
n
t
a
a
n
3 M2
e
m
a
h
a
m
i
p
e
n
g
e
l
o
l
a
a
n
p
e
r
b
e
k
a
l
a
n
f
a
r
m
a
s
i
d
i
g
u
d
a
n
g
f
a
r
m
a
s
i
k
a
b
u
p
a
t
e
n
/
k
o
t
a
m
a
d
y
a
.
3 M2
e
m
a
h
a
m
i
p
e
n
g
e
l
o
l
a
a
n
p
e
r
b
e
k
a
l
a
n
f
a
r
m
a
s
i
d
i
I
F
R
S
3 M2
e
m
a
h
a
m
i
p
e
n
g
e
l
o
l
a
a
n
p
e
r
b
e
k
a
l
a
n
f
a
r
m
a
s
i
d
i
P
u
s
k
e
s
m
a
s
3 M2
e
n
g
h
i
t
u
n
g
n
i
l
a
i
p
e
r
s
e
d
i
a
a
n
b
a
r
a
n
g
d
a
n
b
i
a
y
a
o
b
a
t
d
a
l
a
m
r
e
s
e
p
3 M2
e
n
e
r
a
p
k
a
n
p
e
n
g
e
l
o
l
a
a
n
s
e
d
i
a
a
n
j
a
d
i
n
a
r
k
o
t
i
k
a
d
a
n
p
s
i
k
o
t
r
o
p
i
k
a
Padaherang,
Juli 2018
K
e
p
al
a
S
e
k
ol
a Guru Mata
h Pelajaran
N
of
i
D
w
i
Li
st
a
nt
o,
S.
F
ar
m
.,
A Meiyanti, S.Far.,
pt Apt
N
U
P
:
1
0
2.
2
1
8
4 N
Me
ng
eta
hui
,
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM)
PASUNDAN
SMK PASUNDAN PADAHERANG
Jl Jl. Raya Pangandaran Sambong, RT 19 RW 08 Desa Karangmulya Kec. Padaherang
Tlp/Fax. (0265) 651109. Email : smkpasundanpadaherang@yahoo.com