Anda di halaman 1dari 69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Manado


Mata Pelajaran : Anatomi Dan Fisiologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi ke :2
Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami tenteng fungsi dan bagian2
muskuluskoletal
Kompetensi Dasar : Menjelaskan Pengertian Anatomi Dan Fisiologi
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit (1 x pertemuan)

1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery
Learning dan pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan dapat Memahami
pemeriksaan anatomi fisiologi system otot dan tulang, Menganalisis pemeriksaan
anatomi fisiologi system otot, Menganalisis pemeriksaan anatomi fisiologi system
tulang, Menjelaskan pemeriksaan anatomi fisiologi system otot, Menjelaskan
pemeriksaan anatomi fisiologi system tulang, Mengidentifikasi pemeriksaan anatomi
fisiologi system otot dan tulang dan Menangani pemeriksaan anatomi fisiologi system
otot dan tulang Serta mampu Mengklarifikasikan pemeriksaan anatomi fisiologi
system otot dan tulang, dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama
proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta
memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu
berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.

2. Materi Ajar
a. Sistem Rangka dan Otot

3. Metoda Pembelajaran
A. Pendahuluan
B. Rangka tubuh manusia
C. Fungsi rangka
D. Bagian poros tubuh (Aksial)
E. Bagian alat gerak tubuh (apendikuler)
F. Sistem Articular Tubuh Manusia (Sendi dan Ligamen)
G. Perbedaan otot dan daging

4. Langkah langkah kegiatan Pembelajaran


Pendahuluan
- Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketik memasuki ruang kelas
- Berdoa sebelum membuka pelajaran
- Memberi motivasi singkat
- Memeriksa kehadiran siswa
- Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainya
- Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
- Menyiapkan Siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti Proses pembelajaran
- Mengajukan pertanyaan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari
- Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
- Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga
- Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
- Mengaitkan materi / kompetensi yang akan dipelajari dengan nilai nilai karakter
dan yang berhubungan dengan program keahlian :

Nilai budaya dan karakter bangsa


• Teliti • Religius • Logis • Kerjasama
• Kreatif • Santun • Percaya • Aktif
Diri
• Pantang • Perhatian • Cinta ilmu
Menyerah • Hormat
• Analitis
• Rasa Ingin Tahu

Pertemuan Pertama :

Setelah menyelesaikan materi siswa mampu:


Mendemonstrasikan pemeriksaan sistem muskuloskeletal dan extremitas dengan
runtut dan tanggungjawab
A. Kompetensi Inti
1. KI-1 (spritual)
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. KI-2 (sosial)
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan
proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. KI-3 (pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis dan menevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja dasar-dasar keperawatan pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengmbangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
4. KI-4 (keterampilan)
 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja dasar dasar-dasar keperawatan.
 Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
 Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

5. Alat dan sumber belajar


❖ Sumber :
- Buku faket
- Buku referensi lain
- Internet
❖ Alat ;
- Laptop
- Proyekctor
- Papan Tulis
- Buku anatomi fisiologi (rudi Fahrudin, SKM., M. Pd., dkk.
6. Penilaian
a. Prosedur Penilaian :
✔ Penilaian proses belajar
✔ Penilaian hasil belajar
b. Jenis dan Bentuk Tes :
✔ Tes lisan
✔ Tes Tertulis : Pilihan Ganda dan Essay

Mengetahui, Manado, 2022

Kepala SMK Muhammadiyah Manado Guru Mata Pelajaran,

Drs. GASPAR PUASA S.pd Ns. Burhan Aidjulu, S.Kep


LAMPIRAN :
RINGKASAN MATERI
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen (Kulit)

Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar
minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki  sendiri apbila terjadi
kerusakan yang tidak terlalu parah  (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama
(pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).
1.      Anatomi Sistem Integumen
Kulit terbagi menjadi 3 lapisan yaitu :
a.    Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada
berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan
dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak
mata, pipi, dahi dan perut.Sel-sel epidermis di sebut keratinosit. Epidermis melekat erat pada
dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel
dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis.
Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :
1).      Lapisan tanduk (stratum corneum)
Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epidermis
lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak
mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air. Pada
telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih banyak, karena di bagian
ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak
larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan
lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel
yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas,
kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit
ari memiliki self repairing capacity  atau kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia
dapat menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60
tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan
tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak putih
karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi
cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil,
dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis lapis kulit
lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk
memiliki daya serap air yang cukup besar.
2).      Lapisan bening (stratum lucidum)
Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap
sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari
protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat
dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan
telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.
3).      Lapisan berbutir (stratum granulosum)
Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di
dalam protoplasmanya, berbutir kasar dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas
pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.
4).      Lapisan bertaju (stratum spinosum)
Disebut juga lapisan malphigi,  terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan
perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling
berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang
terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke arah
permukaan kulit makin besar ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus
yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir
melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu
tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-
inti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol dan asam amino.
5).      Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)
Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder)
dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi
dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang
membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap
pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini
sel-sel epidermisbertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-
lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel
bening (clear cells, melanoblas  atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.
Tipe-Tipe Sel Epidermis, yaitu :
1).      Keratinocytes
Subtansi terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes selalu mengelupas pada
permukaaan epidermis, maka harus selalu digunakan. Pergantian dilakukan oleh aktivitas
mitosis dari lapisan basal (di malam hari). Selama perjalanannya ke luar (menuju permukaan.
Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen dalam sitoplasma. Proses dari basal
sampai korneum selama 20-30 hari. Karena proses cytomorhose dari keratinocytes yang
bergerak dari basal ke korneum, lima lapisan dapat diidentifikasi. Yaitu basal, spimosum,
granulosum, losidum dan kornium.
2).       Melanocytes
Didapat dari ujung saraf, memproduksi pigmen melanin yang memberikan warna coklat
pada kulit. Bentuknya silindris, bulat dan panjang. Mengandung tirosinase yang dihasilkan
oleh REG, kemudian tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus Golgi menjadi oval granules
(melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke dalam melanosomes, melanosomes
berubah menjadi melanin. Enzim tirosinase yang diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian
melanin meninggalkan badan melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel dalam
lapisan stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin didegradasi oleh keratinocytes.
3).       Merkel Cells
Banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips, oral mucosa, daerah
dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum basal yang banyak mengandung
keratinocytes.
4).       Langerhans Cell
Disebut juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan stratum spinosum.
Merupakan sel yang mengandung antibodi. Banyaknya 2% – 4 % dari keseluruhan sel
epidermis. Selain itu, juga banyak terdapat di bagian dermis pada lubang mulut, esophagus,
dan vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi terhadap imun karena
mempunyai antibodi.
b.    Dermis (Korium)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung
rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit (Sebacea) atau kelenjar minyak, pembuluh-
pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah
dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut,
menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit
jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit.
Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di
kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan
dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan
sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan
berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti
saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa
juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika
kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel
di kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri.
Kelenjar palit yan menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi
permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung
rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit
melalui pori-pori kulit.
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat membuat
kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen.
Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk
jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah
mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor
usia atau kekurangan gizi. Perlu diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat
menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan
memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu :
1).       Kelenjar keringat (Sudorifera)
Kelenjar keringat terdiri dari fundus  (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran
semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua
bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu
badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama
dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
a)   Kelenjar keringat ekrin
Kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95-97
persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula
minyak, glusida dan sampingan dari metabolism seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di
seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di
seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada
orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya
bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
b)   Kelenjar keringat apokrin
Hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar
dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna  keputih-putihan serta
berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga
dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada
saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya
sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia
akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
2).      Kelenjar palit (Sebacea)
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut
terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut
(folikel). Folikel  rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan
rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan
telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau
kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala,
kelenjarpalit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit
kepala.
Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa
kelenjar palit ataukelenjar sebasea membesar, sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit
badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau
kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan
timbulnya jerawat.
c.    Hipodermis/ Subkutan.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan
saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan
atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan
sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal
di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja
liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi
banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan
kontur.
2.      Fisiologi Sistem Integumen
Adapun fungsi kulit yaitu :
a.    Menutupi dan melindungi organ – organ dibawahnya
b.    Melindungi tubuh dari masuknya mikroorganisme dan benda asing
c.    Pengaturan suhu
d.    Ekskresi : melalui perspirasi atau berkeringat, membuang sejumlah kecil urea.
e.    Sintesis : konversi 7-dehydrocholesterol menjadi vit D3 (Cholecalciferol) dengan bantuan
sinar UV.
f.     Tempat penimbun lemak.
g.    Sebagai sensori persepsi, mengandung reseptor terhadap panas, dingin, nyeri, sentuhan atau
raba, tekananFisika dasar hilangnya panas dari kulit
h.    Warna pada kulit dan fungsi melanin
Kulit mendapatkan warna dari 3 faktor :
1).      Adanya melanin (pigmen gelap yang diproduksi melanosit) : Melanin berfungsi untuk
melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang berlebih
2).      Pigmen berwarna kuning (karoten) : Dalam sel lemak dermis dan hypodermis
3).      Warna darah : Dalam pembuluh dermal dibawah lapisan epidermis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Manado


Mata Pelajaran : Anatomi Dan Fisiologi
Kelas/Semester : Genap
Materi Ke :1
Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami dasar-dasar anatomi
fisiologi tubuh
manusia dalam keadaan normal
Kompetensi Dasar : Menjelaskan Sistem Persyarafan
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit (1 x pertemuan)

1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
a. Menjelaskan Sistem Persyarafan

2. Materi Ajar
b. Sistem Persyarafan

3. Metoda Pembelajaran
a. Ceramah Bervariasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi Kelas
d. Pemberian Tugas

4. Langkah langkah kegiatan Pembelajaran


Pendahuluan
- Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketik memasuki ruang kelas
- Berdoa sebelum membuka pelajaran
- Membaca Quran dengan tampilan proyeqtor selama 10 menit
- Memeriksa kehadiran siswa
- Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainya
- Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
- Menegur siswa yang terlambat dengan sopan
- Menyiapkan Siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti Proses pembelajaran
- Mengajukan pertanyaan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari
- Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
- Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga
- Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
- Mengaitkan materi / kompetensi yang akan dipelajari dengan nilai nilai karakter
dan yang berhubungan dengan program keahlian :

Nilai budaya dan karakter bangsa


• Teliti • Religius • Logis • Kerjasama
• Kreatif • Santun • Percaya • Aktif
Diri
• Pantang • Perhatian • Cinta ilmu
Menyerah • Hormat
• Analitis
• Rasa Ingin Tahu

Pertemuan Pertama :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Persyarafan
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Persyarafa

Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Persyarafan
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Persyarafan
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
-
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif

Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas

Pertemuan Kedua :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Persyarafan
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Persyarafan

Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Persyarafan
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Persyarafan
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif

Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas

Pertemuan KeTiga :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Persyarafan
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Persyarafan

Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Persyarafan
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Persyarafan
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif

Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas
5. Alat dan sumber belajar
❖ Sumber :
- Buku faket
- Buku referensi lain
- Internet
❖ Alat ;
- Laptop
- Proyekctor
- Papan Tulis
6. Penilaian
b. Prosedur Penilaian :
✔ Penilaian proses belajar
✔ Penilaian hasil belajar
b. Jenis dan Bentuk Tes :
✔ Tes lisan
✔ Tes Tertulis : Pilihan Ganda dan Essay

Mengetahui, Manado, 2022


Kepala SMK Muhammadiyah Manado Guru Mata Pelajaran,

Drs. GASPAR PUASA S.pd Ns. Burhan Abidjulu, S.Kep


LAMPIRAN :
RINGKASAN MATERI
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF

MACAM MACAM JARINGAN SARAF

Jaringan Saraf terdiri dari: 

1. Neuron (sel saraf)


Merupakan unit anatomis dan fungsional sistem persarafan 

Bagian-bagian dari neuron :


- badan sel (inti sel terdapat didalamnya)
- dendrit : menghantarkan impuls menuju badan sel
- akson : menghantarkan impuls keluar dari badan sel 

Klasifikasi neuron berdasarkan bentuk :


A. Neuron unipolar
Terdpt satu tonjolan yg bercabang dua dekat dengan badan sel, satu cabang menuju perifer
& cabang lain menuju SSP (neuron sensorik saraf spinal)
B.Neuron bipolar
Mempunyai dua tonjolan, 1 akson dan 1 dendrit
C. Neuron multipolar
Terdpt beberapa dendrit dan 1 akson yg dpt bercabang-cabang banyak sekali
Sebagian besar organela sel pd neuron terdpt pada sitoplasma badan sel
Fungsi neuron : menghantarkan impuls saraf keseluruh tubuh (somatik dan viseral)
Impuls neuron bersifat listrik disepanjang neuron dan bersifat kimia diantara neuron (celah
sinap / cleft sinaptik)
Zat kimia yg disinteis neuron & disimpan didalam vesikel ujung akson disebut
neurotransmiter yg dpt menyalurkan impuls
Contoh neurotransmiter : asetilcolin, norefineprin, dopamin, serotonin, gama-aminobutirat
(GABA) 
2. Sel penyokong (Neuroglia pada SSP & sel schwann pada SST).
Ada 4 neuroglia
- Mikroglia : berperan sbg fagosit
- Ependima : berperan dlm produksi CSF
- Astrosit : berperan menyediakan nutrisi neuron dan mempertahankan potensial
biolelektrik
- Oligodendrosit : menghasilkan mielin pd SSP yg merupakan selubung neuron

3. Mielin
- komplek protein lemak berwarna putih yg menutupi tonjolan saraf (neuron)
- menghalangi aliran ion Na & K melintasi membran neural.
- daerah yg tidak bermielin disebut nodus ranvier
- transmisi impuls pd saraf bermelin lebih cepat dari pada yg tak bermelin, karena
adanya loncatan impuls dari satu nodus kenodus lainnya (konduksi saltatorik) 

PEMBAGIAN SISTEM SARAF SECARA ANATOMI :


1.SSP (Sistem Saraf Pusat)
2. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (ensephalon) dan sumsum tulang belakang (medulla
spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting
maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga
dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi
radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak
sebagaiendostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari
tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
2. Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah.
Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan
limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah
sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-
lipatan permukaan otak.
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam
sistem saraf pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya
berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan
bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa
materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah
(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan
jembatan varol. 

⮚ Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan
dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.

Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan
kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar
yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di
sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon
rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.
Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan
belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan
psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu
mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian
belakang.

⮚ Otak tengah (mesensefalon)

Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat
talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas
(dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti
penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

⮚ Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka
gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

⮚ Sumsum sambung (medulla oblongata)

Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke
otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung,
tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan
berkedip.

⮚ Jembatan varol (pons varoli)


Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan,
juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

Berdasarkan letaknya, otak dapat dibagi menjadi lima yaitu:


✔ Telensefalon (end brain)
✔ Diensefalon (inter brain)
✔ Mesensefalon (mid brain)
✔ Metensefalon (after brain)
✔ Mielensefalon (marrow brain)
✔ Telensefalon(end brain) terdiri dari:
- à Hemisfer serebri
- kortek serebri
- sistem limbik (Bangsal ganglia, hipokampus, Amigdala) 
✔ Diensefalon (inter brain) terdiri dari:
- Epitalamus
- Talamus
- Subtalamus
- Hipotalamus
✔ Mesensefalon (mid brain) terdiri dari:
- Kolikulus superior
- Kolikulus inferior
- Substansia nigra
✔ Metensefalon (after brain) terdiri dari:
- Pons
- Serebelum
- Mielensefalon
- Medula oblongata
-
Sumsum tulang belakang (medula spinalis)

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih,
sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang
melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas
disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor
dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar
dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal
terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari
sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor

Suplai darah otak


Otak mendapat suplai darah dari 2 arteri besar, yaitu :
1. Arteri karotis interna
2. Arteri vertebro basiler

Sistem saraf tepi 


SST adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk menjalankan otot dan organ tubuh.

Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi tulang, membiarkannya
rentan terhadap racun dan luka mekanis.
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf
otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan
saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung,
gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat. 

Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang


dikendalikannya
 

1. Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari
otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang
belakang.

Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:


1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
2. lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
3. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.

Gambar 2
Otak dilihat dari bawah menunjukkan saraf kranial
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati
leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian
saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf
pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya,
saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf
punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.

Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah
pleksus yaitu sebagai berikut :
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian
leher, bahu, dan diafragma.
b. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan. 
c. Pleksus Jumbo sakralis  yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.

2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum
tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa
jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk
ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion  dan
yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.

Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem


sarafparasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada
posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang
belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion
pendek,  sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion  yang panjang karena
ganglion menempel pada organ yang dibantu.

Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf
parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah
dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung. 
Parasimpatik 

● mengecilkan pupil
● menstimulasi aliran ludah
● memperlambat denyut jantung
● membesarkan bronkus
● menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan 
● mengerutkan kantung kemih

Simpatik

● memperbesar pupil
● menghambat aliran ludah
● mempercepat denyut jantung
● mengecilkan bronkus
● menghambat sekresi kelenjar pencernaan 
● menghambat kontraksi kandung kemih 

Mekanisme Penghantaran Impuls

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel penyokong (neuroglia dan Sel
Schwann). Kedua sel tersebut demikian erat berikatan dan terintegrasi satu sama lain
sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf
pusat (SSP) dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis.
Sistem saraf tepi terdiri dari neuron aferen dan eferen sistem saraf somatis dan neuron sistem
saraf autonom (viseral). Otak dibagi menjadi telensefalon, diensefalon, mesensefalon,
metensefalon, dan mielensefalon. Medula spinalis merupakan suatu struktur lanjutan tunggal
yang memanjang dari medula oblongata melalui foramen magnum dan terus ke bawah
melalui kolumna vertebralis sampai setinggi vertebra lumbal 1-2. Secara anatomis sistem
saraf tepi dibagi menjadi 31 pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf kranial. Suplai darah
pada sistem saraf pusat dijamin oleh dua pasang arteria yaitu arteria vertebralis dan arteria
karotis interna, yang cabang-cabangnya akan beranastomose membentuk sirkulus arteriosus
serebri Wilisi. Aliran venanya melalui sinus dura matris dan kembali ke sirkulasi umum
melalui vena jugularis interna. (Wilson. 2005, Budianto. 2005, Guyton. 1997)
Membran plasma dan selubung sel membentuk membran semipermeabel yang
memungkinkan difusi ion-ion tertentu melalui membran ini, tetapi menghambat ion lainnya.
Dalam keadaan istirahat (keadaan tidak terstimulasi), ion-ion K+ berdifusi dari sitoplasma
menuju cairan jaringan melalui membran plasma. Permeabilitas membran terhadap ion K+
jauh lebih besar daripada permeabilitas terhadap Na+ sehingga aliran keluar (efluks) pasif ion
K+ jauh lebih besar daripada aliran masuk (influks) Na+. Keadaan ini memngakibatkan
perbedaan potensial tetap sekitar -80mV yang dapat diukur di sepanjang membran plasma
karena bagian dalam membran lebih negatif daripada bagian luar. Potensial ini dikenal
sebagai potensial istirahat (resting potential). (Snell. 2007)
Bila sel saraf dirangsang oleh listrik, mekanik, atau zat kimia, terjadi perubahan yang cepat
pada permeabilitas membran terhadap ion Na+ dan ion Na+ berdifusi melalui membran
plasma dari jaringan ke sitoplasma. Keadaan tersebut menyebabkan membran mengalami
depolarisasi. Influks cepat ion Na+ yang diikuti oleh perubahan polaritas disebut potensial
aksi, besarnya sekitar +40mV. Potensial aksi ini sangat singkat karena hanya berlangsung
selama sekitar 5msec. Peningkatan permeabilitas membran terhadap ion Na+ segera
menghilang dan diikuti oleh peningkatan permeabilitas terhadap ion K+ sehingga ion K+
mulai mengalir dari sitoplasma sel dan mengmbalikan potensial area sel setempat ke
potensial istirahat. Potensial aksi akan menyebar dan dihantarkan sebagai impuls saraf.
Begitu impuls menyebar di daerah plasma membran tertentu potensial aksi lain tidak dapat
segera dibangkitkan. Durasi keadaan yang tidak dapat dirangsang ini disebut periode
refrakter. Stimulus inhibisi diperkirakan menimbulkan efek dengan menyebabkan influks ion
Cl- melalui membran plasma ke dalam neuron sehingga menimbulkan hiperpolarisasi dan
mengurangi eksitasi sel. (Snell. 2007) 
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Manado


Mata Pelajaran : Anatomi Dan Fisiologi
Kelas/Semester : X/Genap
Materi ke :8
Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami dasar-dasar anatomi fisiologi tubuh
manusia dalam keadaan normal
Kompetensi Dasar : Menjelaskan Sistem Refroduksi
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit (1 x pertemuan)

1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
a. Menjelaskan Sistem Refroduksi

2. Materi Ajar
a. Sistem Refroduksi
3. Metoda Pembelajaran
a. Ceramah Bervariasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi Kelas
d. Pemberian Tugas

4. Langkah langkah kegiatan Pembelajaran


Pendahuluan
- Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketik memasuki ruang kelas
- Berdoa sebelum membuka pelajaran
- Membaca Quran dengan tampilan proyeqtor selama 10 menit
- Memeriksa kehadiran siswa
- Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainya
- Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
- Menegur siswa yang terlambat dengan sopan
- Menyiapkan Siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti Proses pembelajaran
- Mengajukan pertanyaan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari
- Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
- Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga
- Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
- Mengaitkan materi / kompetensi yang akan dipelajari dengan nilai nilai karakter
dan yang berhubungan dengan program keahlian :

Nilai budaya dan karakter bangsa


• Teliti • Religius • Logis • Kerjasama
• Kreatif • Santun • Percaya • Aktif
Diri
• Pantang • Perhatian • Cinta ilmu
Menyerah • Hormat
• Analitis
• Rasa Ingin Tahu

Pertemuan Pertama :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Refroduksi
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Refroduksi

Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Refroduksi
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Refroduksi
-
Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif

Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas

Pertemuan Kedua :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Refroduksi
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Refroduksi

Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Refroduksi
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Refroduksi
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif

Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas

Pertemuan KeTiga :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Persyarafan
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Persyarafan

Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Refroduksi
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Refroduksi
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
-
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif

Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas

5. Alat dan sumber belajar


❖ Sumber :
- Buku faket
- Buku referensi lain
- Internet
❖ Alat ;
- Laptop
- Proyekctor
- Papan Tulis
6. Penilaian
c. Prosedur Penilaian :
✔ Penilaian proses belajar
✔ Penilaian hasil belajar
b. Jenis dan Bentuk Tes :
✔ Tes lisan
✔ Tes Tertulis : Pilihan Ganda dan Essay

Mengetahui, Manado 2022


Kepala SMK Muhammadiyah Manado Guru Mata Pelajaran,

Drs. GASPAR PUASA S.pd Ns. Burhan Abidjulu, S.Kep


LAMPIRAN :
RINGKASAN MATERI
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI

Testis pada pria maupun sel ovarium pada wanita mulai tumbuh pada awalkehidupan
janin tetapi sifat kelamin belum dikenal. Organ reproduksi terletak   Dibagian depan ginjal,
kemudian membentuk kelenjar reproduksi yang berisi sel benih dan membentuk struktur
sekelilingnya . Organ reproduksi disebut jugatraktus genitalis berhubungan dengan traktus
ulrinarius, tetapi tidak bersambung.

A. Anatomi sistem reproduksi laki-laki

Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantungzakar)
dan testis (buah zakar). Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra,kelenjar prostat
dan vesikula seminalis.

a. Kelenjar 
         Testis
Testis merupakan tempat dibentuknya spermatozoa dan hormon laki-laki, terdiri dari
belahan-belahan yang disebut tubulus testis.selain hormon FSH dan LH, tubulus testis juga
menghasilkan hormon testoteron yang menimbulkansifat kejantanan setelah masa pubertas. 
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum.
Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.Testis memiliki 2 fungsi, yaitu
menghasilkan sperma dan membuattestosteron (hormon seks pria yang utama).
         Pembungkus testis

b. Fasia spermatika eksterna


Suatu membran yang tipis memanjang kearah bawah diantarafenikulus dan testis lalu
berakhir pada cincin subkutan inguinalis.

c. apisan kremastika
Terdiri atas selapis otot dimana lapisan ini sesuai dengan muskulusobliqus abdominis
internus dan fesies abdominis internus.
d. Fasia spermatika interna
Suatu membran tipis dan menutupi fenikulus dan spermatikus.
⮚ Pembuluh darah testis
a. Arteri pudenda eksterna pars superfisialis merupakan cabang dariarteri femoralis.
b. Arteri perinealis superfisialis cabang dari arteri pudenda interna
c. Arteri kremastrika cabang dari arteri apigastrika inferior 
d.Untuk pembuluh darah vena mengikuti arteri

         Persarafan
a.Nevus ilio inguinalis. 
b.Nervus lubo inguinalis cabang dari pleksus lumbalis.
c. Nervus perincalis pars superfisilis.
 

         Vesika seminalis

Vesika seminalis merupakan dua ruangan diantara fundus kandung kemihdan rektum.
Masing-masing ruangan berbentuk piramid, dimana permukaananteior berhubungan dengan
fundus kandung kemih, sedangkan permukaan posterior terletak diatas rektum yang
dipisahkan fasia rekto vesikalis.

         Kelenjar prostate
Glandula prostat terdapat dibawah orifusium uretra interna dan sekeliling permukaan uretra,
melekat dibawah kandung kemihdalam rongga pelvis dibawah posterior simpisis pubis.
Prostat merupakan suatu kelenjar yang mempunyaiempat lobus (posterior, anterior, lateral,
dan medial). Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan
pertambahan usia.Fungsi kelenjar  prostat adalah mengeluarkan cairan alkali seperti susu
yang mengandung asamsitrat yang berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan
pada uretra.

         Prostat dipertahankan posisinya oeh bagian-bagian :

a.Ligamentum pubo prastatika 


b.Lapisan dalam dipragma urogenitalis
c.Muskulus levator ani pars anterior 
d.Muskulus levator ani prostat bagian dari muskulus levator ani.

         Pembuluh darah dan arteri :


a.Arteri pudenda interna 
b.Arteri cesicalis inferior
c.Arteri haemorodalis medialis (arteri rektalis media).
 
B.  Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi system reproduksi wanita terbagi 2, yaitu :
1. Organ-organ Internal, terdiri dari :
- Dua ovarium (indung telur)
- Dua tuba fallopii (saluran telur)
- Uterus (rahim)
- Vagina
2. Organ-organ eksternal, terdiri dari :
- Mons pubis
- Labia Mayora
- Labia Minora
- Klitoris
- Vestibulum
- Meatus Uretra
- Introitus vagina
- Kelenjar skene dan bartholini

         Hormon-Hormon Reproduksi
1.Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting
untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut
kemaluan, dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai
untuk penetrasi sperma.
2.Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon
HCG.
3.Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen
tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar
GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
4.FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis
akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari
folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus
luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

         Masa-masa kehidupan wanita :


Masalah normal yang dialami wanita dari usia 8 sampai 65 tahun (terlihat pada gambar 2)
terdiri dari :
1. Prapuberitas
● Bayi wanita
Folikel primordial (bakal telur) dikedua ovarium telah lengkap, yakni sebanyak
750.000 butir dan tidak bertambah lagi pada kehidupan selanjutnya. Alat kelamin
luar dan dalam sudah terbentuk. Pada minggu pertama dan kedua, bayi masih
mengalami pengaruh estrogen dari ibunya.
● Masa kanak-kanak
Pertumbuhan alat-alat kelamin tidak memperlihatkan pertumbuhan yang berarti
sampai masa pubertas. Kadar hormon estrogen dan hormon gonadotropin lainnya
sangat rendah.
2. Puberitas
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.
Pubertas mulai dengan awal berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium
sudah berfungsi mantap dan teratur. Pubertas pada wanita mulai kira-kira pada
umur 8-14 tahun. Kejadian penting pada masa ini adalah pertumbuhan badan yang
cepat, timbul ciri-ciri kelamin sekuder, menarche, dan perubahan fisik.
Perkembangan ini terutama disebabkan oleh estrogen.
3. Masa reproduksi
Merupakan masa terpenting pada wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid
pada masa ini paling teratur dan bermakna untuk kemungkinan kehamilan.
4. Masa Klimakterium termasuk menopause dan pasca menopause
● klimakterium, merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa
senium, yang bukan merupakan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa
peralihan yang normal. Masa ini berlangsung sebelum dan beberapa tahun
sesudah menopause. Masa premenopause, menopause dan pasca menopause
dikenal sebagai masa klimakterium. Klimakterium dapat dikatakan mulai sekitar
6 tahun sebelum menopause dan berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause.
Pada wanita dalam masa ini, terjadi juga keluhan-keluhan yang disebut sindroma
klimakterik. Keluhan-keluhan ini dapat bersifat psikis seperti mudah tersinggung,
depresi, kelelahan, semangat kurang dan susah tidur. Gangguan neurovegetatif
dapat berupa hot flashes, keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, dll.
● Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir yang
disebabkan menurunnya fungsi ovarium. Diagnosa dibuat setelah terdapat
amenorea (tidak haid) sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya haid dapat
didahului oleh siklus yang lebih panjang dengan perdarahan yang berkurang.
Umumnya batas terendah terjadinya menopause adalah umur 44 tahun.
Menopause dapat terjadi secara artificial karena operasi atau radiasi yang
umumnya menimbulkan keluhan yang lebih banyak dibandingkan dengan
menopause alamiah.

5. Masa Senile
Pada masa ini telah tercapai keseimbangan hormonal yan baru sehingga tidka ada
lagi gangguan vegetatif maupun psikis. Yang mencolok pada masa ini adaah
kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua.
Dalam masa ini pula osteoporosis terjadi pada wanita dengan intensitas yang
berbeda. Walaupun sebab-sebabnya belum jelas betul, namun berkurangnya
hormon steroid dan berkurangnya aktivitas osteoblast memegang peranan dalam
hal ini. Ganggguan-gangguan lain yang dapat timbul antara lain vagina menjadi
kering sehingga timbul rasa nyeri pada waktu bersetubuh, nyeri pada waktu
berkemih dan terasa ingin terus buang air kecil. Pengertian perubahan-perubahan
fisiologis ini sangat berguna bagi wanita yang secara pasti akan mengalami
masalah ini dalam kehidupannya, sehingga ia bisa mempersiapkan diri sesuai
dengan pendidikan sosial ekonomi yang didapatnya.
         Haid
Haid adalah perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina selama 5-7
hari, dan terjadi setiap 22 atau 35 hari. Yang merangsang menimbulkan haid
adalah hormon FSH dan LH, prolaktin dari daerah otak dan hormon estrogen
serta progesteron dari sel telur yang dalam keseimbangannya menyebabkan
selaput lendir rahim tumbuh dan apabila sudah ovulasi terjadi dan sel telur tidak
dibuahi hormon estrogen dan progesteron menurun terjadilah pelepasan selaput
lendir dengan perdarahan terjadilah haid.
Turunnya hormon estrogen secara fisiologi dimulai pada masa klimakterium (usia
40-65 tahun). (Gambar 1) Penurunan ini menyebabkan keluhan-keluhan yang
mengganggu, diawali umumnya dengan gangguan haid yang yang tadinya teratur,
siklik, menjadi tidak teratur tidak siklik dan jumlah darah dapat berkurang atau
bertambah.

         Masa manopause
Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita
yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses
biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon
Estrogen yang dihasilkan Ovarium  (indung telur ). Seorang wanita dikatakan
mengalami menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama ± 12
bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi
kesehatan baik fisik maupun psikis. Menopause adalah perdarahan terakhir dari
uterus yang masih dipengaruhi oleh hormon-hormon dari otak dan sel telur.
Pra menopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause dan pascamenopause
adalah 3-5 tahun setelah zenopause. Sedangkan ooporopause adalah terhentinya
fungsi ovarium , berarti terhentinya produksi estrogen, estron yang terjadi pada
usia 55 – 56 tahun.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Pasundan Padaherang


Mata Pelajaran : Anatomi Dan Fisiologi
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami dasar-dasar anatomi fisiologi tubuh
manusia dalam keadaan normal
Kompetensi Dasar : Menjelaskan Sistem Pengindraan
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit (1 x pertemuan)

1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
a. Menjelaskan Sistem Pengindraan

2. Materi Ajar
a. Sistem Pengindraan

3. Metoda Pembelajaran
a. Ceramah Bervariasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi Kelas
d. Pemberian Tugas

4. Langkah langkah kegiatan Pembelajaran


Pendahuluan
- Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketik memasuki ruang kelas
- Berdoa sebelum membuka pelajaran
- Membaca Quran dengan tampilan proyeqtor selama 10 menit
- Memeriksa kehadiran siswa
- Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainya
- Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
- Menegur siswa yang terlambat dengan sopan
- Menyiapkan Siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti Proses pembelajaran
- Mengajukan pertanyaan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari
- Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
- Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga
- Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
- Mengaitkan materi / kompetensi yang akan dipelajari dengan nilai nilai karakter
dan yang berhubungan dengan program keahlian :

Nilai budaya dan karakter bangsa


• Teliti • Religius • Logis • Kerjasama
• Kreatif • Santun • Percaya • Aktif
Diri
• Pantang • Perhatian • Cinta ilmu
Menyerah • Hormat
• Analitis
• Rasa Ingin Tahu

Pertemuan Pertama :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Pengindraan
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Pengindraan

Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Pengindraan
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Pengindraan
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif

Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas

Pertemuan Kedua :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Pengindraan
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Pengindraan

Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Pengindraan
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Pengindraan
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif

Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas

Pertemuan KeTiga :
Apersepsi : Mengingat kembali tentang Sistem Pengindraan
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelasakn Sistem Pengindraan

Kegiatan Inti :
● Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, Guru :
- Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
Sistem Pengindraan
- Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai Sistem Pengindraan
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik / tema materi yang akan dipelajari dengan menerapakn prinsip dan aneka
sumber
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
● Elaborasi
Dalam kegatan elaborasi, guru :
-
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan kolaboratif
- Mempasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
- Mempasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
- Mempasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok
● Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru :
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan ,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
✔ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan dan menggunakan
bahasa yang baku dan benar
✔ Membantu menyelesaikan masalah
✔ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
✔ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
✔ Memberikan motivasi kepeada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipatif

Kegiatan Akhir :
Dalam kegiatan akhir, guru :
- Bersama Peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
pokok isi materi yang sudah dibahas
- Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
secara konsisiten
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
- Peserta didik diberikan pekerjaan Rumah ( PR)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Guru dan peserta didik mengakhiri pelajaran dengan membaca doa sesuai agama
dan kepercayaan masing masing
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik sebelum keluar kelas

5. Alat dan sumber belajar


❖ Sumber :
- Buku faket
- Buku referensi lain
- Internet
❖ Alat ;
- Laptop
- Proyekctor
- Papan Tulis
6. Penilaian
d. Prosedur Penilaian :
✔ Penilaian proses belajar
✔ Penilaian hasil belajar
b. Jenis dan Bentuk Tes :
✔ Tes lisan
✔ Tes Tertulis : Pilihan Ganda dan Essay

Mengetahui, Padaherang, Juli 2018


Kepala SMK Muhammadiyah Manado Guru Mata Pelajaran,

Drs. GASPAR PUASA S.pd Ns. Burhan Abidjulu, S.Kep


LAMPIRAN :
RINGKASAN MATERI
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM PENGINDERAAN

PENGLIHATAN
• Mata : struktur sferis berisi cairan yg dibungkus oleh 3 lapisan, urutan dari paling luar ke
paling dalam.
• Sklera : yang membentuk bagian putih mata.
• Kornea : ke arah depan , lapisan luar adalah kornea, transparan tempat lewatnya berkas
cahaya ke interior mata. 

LAPISAN MATA :
✔ Koroid : lapisan tengah di bawah sclera, yang sangat berpigmen dan mengandung
pembuluh darah untuk memberi makan retina 
✔ Lapisan Koroid di sebelah anterior mengalami spesialisasi untuk membentuk badan
( korpus ) siliaris dan iris 
✔ Retina : lapisan paling dalam di bawah koroid , terdiri dari lapisan pigmen di luar dan
lapisan jaringan saraf di dalam . Retina mengandung sel batang dan sel
kerucut ,fotoreseptor yang mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf.
✔ Bagian dalam mata terdiri dari dua rongga berisi cairan yg dipisahkan oleh sebuah lensa,
jernih agar cahaya bisa menembus kornea ke retina.

Gambar Struktur Bola Mata :

RONGGA MATA
• Anterior ( depan ) antara kornea dan lensa, cairan encer jernih, disebut aqueous humor, 
• Di posterior ( belakang ) antara lensa dan retina, cairan seperti gel disebut vitreous
humor.
• Aqueous humor mengandung zat gizi untuk kornea dan lensa, vitreous humor, untuk
memprtahankan bentuk bola mata yg sferis.
• Aquaeous humor dibentuk oleh jaringan kapiler di dalam korpus siliaris.

MATA 

Gambar Reseptor Mata :


Gambar Rongga pada Mata :

• Struktur yang penting dalam kemampuan refraksi ( pembelokan berkas cahaya ) adalah
Kornea dan Lensa.
• Lensa mempunyai kemampuan untuk memfokuskan sinar jauh maupun dekat agar tepat
jatuh di retina yg disebut akomodasi, yg diatur oleh otot siliaris. Otot siliaris memiliki
dua komponen utama : otot siliaris dan jaringan kapiler yang menghasilkan aqueous
humor. Otot siliaris , otot polos yg melekat ke lensa melalui ligamentum suspensorium. 

FOTORESEPTOR
Ada tiga bagian:
1. Segmen luar ,menghadap ke koroid mendeteksi rangsang cahaya. Rodopsin ,
fotopigmen sel batang tidak dapat membedakan panjang gelombang sehingga
memberi gambaran abu-abu. Fotopigmen di sel kerucut merah, hijau dan biru,
sehingga penglihatan warna bisa terjadi.
2. Sebuah segmen dalam, terletak di pertengahan panjang gelombang mengandung
perangkat metabolic sel
3. Sebuah terminal sinaps, paling dekat dengan interior mata ,menghadap neuron
bipolar dan menyalurkan sinyal.

Anatomi Fisiologi Telinga

Telinga Dibagi Menjadi 3 Bagian


• Telinga Luar
• Telinga Tengah
• Telinga Dalam

Telinga Luar
Terdiri Dari
• Aurikel (Pinna) 
Terbuat Dari Kartilago Yang Dibungkus Oleh Kulit
• Saluran (Canal) 
Terowongan Yang Masuk Ke Dalam Tulang Temporal
• Terdapat Kelenjar Cerumen (Yg Berfungsi Untuk Menjaga Gendang Telinga
Lentur Dan Menangkap Debu)

Telinga Tengah

• Terdapat Rongga Udara Dalam Tulang Temporal


• Gendang Telinga, Bergetar Saat Adanya Gelombang Udara
• Gelombang Udara Disalurkan Melalui 3 Tulang Auditory; Malleus, Incus,
Stapes. Stapes Meyalurkan Transmisi Getar Ke Telinga Dalam Yang Berisi
Cairan Pada Oval Window
• Tuba Eustachian Atau Saluran Auditory Mrp Sambungan Dari Telinga Tengah
Ke Nasopharing

Telinga Dalam

• Telinga Dalam Mrp Rongga Di Dalam Tulang Temporal Dikenal Dengan


Tulang Labirint.
• Cairan Antara Tulang Dan Membran Disebut Cairan Perilimph Dan Yang
Terdapat Di Dalam Membran Disebut Cairan Endolimph 
• Struktur Membran Disebut Cochlea Yang Berkaitan Dengan Pendengaran Dan
Utricle, Saccule, Semi Circural Canal Berkaitan Dengan Keseimbangan
• Telinga Dalam
• Cochlea Berbentuk Seperti Rumah Siput Yang Terdiri Dari 3 Saluran. 
• Saluran Tengah Berisi Organ Reseptr Untuk Pendengaran Yaitu Organ Corti
(Organ Spiral) Reseptor Ini Dikenal Sebagai Sel Rambut Yang Berisi Akhir Saraf
Kranial 8.
• Proses Pendengaran
• Proses Pendengaran Meliputi Transmisi Getar Dan Impuls Saraf, Ketika
Gel.Suara Masuk Ke Saluran Telinga, Getaran Disampaikan Melalui: Gendang
Telinga, Melleu, Incus, Stapes, Oval Window, Perilimph, Endolimph Dalam
Cochlea Dan Sel Rambut Dari Organ Corti 
• Dari Sel Rambut Dihasilkan Impuls Yang Dibawa Oleh Saraf Viii Ke Otak.
• Area Auditory Untuk Pendengaran Dan Interpretasi Ada Di Lobus Emporal
Cortex Serebri.
• Keseimbangan
• Utricle Dan Saccule Mrp Membran Antara Cochlea Dan Semicircular Canal, Yg
Berisi Sel Rambut Yang Menempel Pada Struktur Gelatin Tdd: Otolith Dan
Kristal Calcium Karbonat
• Sel Rambut Bengkok Sbg Respon Thd Penarikan Gravitasi Pada Otolith Sbg
Akibat Dari Perubahan Posisi Kepala
• Impuls Dihasilkan Dan Dibawa Oleh Cabang Vestibular Saraf Cranial Viii Ke
Cerebellum, Otak Tengah Dan Lobus Temporal Cerebrum
• Cerebellum Dan Otak Tengah Menggunakan Informasi Ini Untuk MENJAGA
KESEIMBANGAN 

STRUKTUR TELINGA

• Telinga luar dan tengah, menyalurkan gelombang suara dari udara ke telinga
dalam yang berisi cairan, untuk memperkuat energi suara.
• Telinga dalam berisi dua system sensorik yang berbeda : kohlea mengandung
reseptor yg mengubah gelombang suara menjadi impuls saraf sehingga kita bisa
mendengar dan apparatus vestibularis, yg penting untuk sensasi keseimbangan.

• Telinga luar dan tengah mengubah gelombang suara dari hantaran udara
menjadi getaran cairan di telinga dalam.
• Telinga luar :
1. Pina
2. Meatus auditorius eksternus
3. Membran timpani

• Pina :
Suatu lempeng tulang rawan yg dibungkus kulit, mengumpulkan gelombang
suara dan menyalurkannya ke saluran telinga bagian dalam.

• Meatus auditorius eksternus :


Merupakan saluran yg dijaga oleh rambut2 rambut halus. Kulit yg melapisi
saluran telinga mengandung kelenjar keringat yg menghasilkan serumen.

• Membran timpani :
Membran tipis yg teregang menutupi pintu masuk ketelinga tengah
• Tuba eustachii :
Yang menghubungkan telinga tengah ke faring. Dalam keadan tertutup, tapi dapat
dibuat terbuka, bila mengunyah, menguap atau menelan.

• Telinga tengah :
Memindahkan getaran dari membrane timpani ke cairan telinga dalam.
Pemindahan lebih mudah krn ada tulang maleus, incus dan stapes.Maleus melekat
ke membran timpani, dan stapes melekat ke jendela oval. 

PENGECAPAN DAN PENGHIDU

• Pada mata fotoreseptor dan telinga mekanoreseptor, reseptor untuk pengecapan


dan penghidu adalah kemoreseptor yang akan menghasilkan sinyal saraf bila
berikatan dengan zat kimia tertentu.

INDERA PENGECAPAN
( GUSTASI )

• Kemoreseptor untuk sensasi pengecapan terkemas dalam papil-papil pengecap


( taste buds ) yang dalam rongga mulut dan tenggorokan ,persentasi terbesar
berada di permukaan atas lidah.

• Setiap papil pengecap terdiri dari 50 sel reseptor yg terkemas dengan sel
penunjang. Setiap papil memiliki sebuah lubang kecil , pori-pori pengecap,
tempat berkontaknya cairan dalam mulut dengan permukaan sel reseptor.

• Sel-sel reseptor pengecapan adalah sel epitel termodifikasi dengan banyak


lipatan permukaan, atau mikrovili yang menonjol melalui pori-pori pengecap,
untuk meningkatkan luas permukaan sel yang terpajan.

• Sel-sel papil pengecap ,karena sering terpajan zat-zat kimia sehingga memiliki
masa hidup 10 hari.

• Ujung-ujung terminal aferen beberapa saraf cranial bersinap dengan papil-papil


pengecap . Sinap ini dikirimkan melalui perhentian-perhentian sinap di batang
otak dan thalamus ke daerah gustatorik kortek di lobus parietalis yg dekat dengan
daerah lidah kortek somatosensorik.

• Jalur gustatorik sebagian besar tidak menyilang. Batang otak juga


memproyeksikan serat saraf ke hipotalamus dan system limbic.

• Empat rasa utama asin, masam, manis dan pahit.


LIDAH

• Mukosa olfaktorius, yang terletak di langit-langit rongga hidung, mengandung


tiga jenis sel : reseptor olfaktorius, sel penunjang dan sel basal.

• Sel penunjang mengeluarkan mucus


• Sel-sel basal, prekusor untuk sel-sel reseptor olfaktorius yang baru, yang diganti
setiap 2 bulan

• Reseptor olfaktorius merupakan ujung-ujung neuron aferen khusus, bukan sel


tersendiri. Neuron keseluruhan, termasuk akson aferen yang menuju otak diganti.
Sel-sel ini merupakan satu-satunya sel yang mengalami pembelahan sel. Akson-
akson sel reseptor secara kolektif membnetuk saraf olfaktorius.

• Bagian reseptor dari sel reseptor olfaktorius terdiri dari sebuah kepala yang
menggembung dan berisi beberapa silia panjang yang meluas ke permukaan
mukosa. Silia ini mengandung tempat pengikatan untuk melekatnya berbagai
molekul odoferosa ( pembentuk bau ).

• Agar dapat dibaui bahan harus : mudah menjadi gas dan mudah larut air
sehingga dapat larut ke dalam lapisan mucus.

• Serat-serat aferen berjalan melalui lubang-lubang halus di lempeng tulang datar


yang memisahkan mukosa olfaktorius dari jaringan otak di atasnya. Serat-saerat
saraf tersebut segera bersinap di bulbus olfaktorius.

• Serat saraf yang keluar dari bulbus olfaktorius berjalan melalui dua rute 

o Rute subkortikal yang terutama menuju sistem limbik, khususnya media lobus
temporalis (kortek olfaktorius primer), dianggap satu-satunya jalur penghidu.
PROGRAM TAHUNAN
NAMA SEKOLAH : SMK Muhammadiyah Manado
MATA PELAJARAN : ANATOMI FISIOLOGI
KELAS/SEMESTER : X/Ganjil Dan Genap
TAHUN AJARAN : 2021/2022

A. Perhitungan Jumlah Minggu dalam Satu Tahun Ajaran

Jumlah Minggu
NO Bulan Jumlah Minggu Keterangan
Efektif Tidak efektif
1 Juli 5 1 3
2 Agustus 5 5 0
3 September 4 4 4
Oktober
4 5 5
November
5 4 3 0
6 Desember 4 0 4
Sub Total sm 1
Januari 5 5 0

4 4 0
Februari
4 3 1
Maret
4 0 4
April
5 0 5
Mei
Juni 4 0 4
Sub Total sm 2
Jumlah 52 36 16

B. Distribusi Minggu Efektif


Jumlah Minggu Efektif
No. Keterangan
1 Tahun Ajaran Semester 1 Semester 2
1 30 18 12
C. Jumlah Jam Belajar
Jumlah Jam Belajar
No. Keterangan
1 minggu Semester 1 Semester 2 1 TahunAjaran
1. 3 23x18 = 54 3 x16 = 36 90
D. Jumlah Minggu Efektif dan Jam Belajar Efektif
N Uraian Semester I Semester II Keterangan
o
1. Minggu efektif
2. Minggu tidak efektif
3. Minggu cadangan
4. Jam belajar efektif
5. Jam belajar tidak efektif
6. Jam belajar cadangan - -

E. Distribusi Jam Efektif


Semeste No. KD Materi Pokok Alokasi Waktu
r (Jam
Pelajaran)
1 3.1, 4.1 anatomi fisiologi sistem tubuh secara umum 3
3.2, 4.2 anatomi fisiologi sistem pernafasan 2
3.3, 4.3 Menganalisis anatomi fisiologi sistem 5
pencernaan
3.4, 4.4 anatomi fisiologi sistem otot dan tulang 7
3.5, 4.5 anatomi fisiologi sistem kulit 6
3.6, 4.6 anatomi fisiologi sistem jantung dan pembuluh 8
darah
CADANGAN -
JUMLAH 38
2 3.7, 4.7 anatomi fisiologi sistem persarafan 4
3.8, 4.8 anatomi fisiologi panca indera 2
3.9, 4.9 anatomi fisiologi tentang sistem perkemihan 2
3.10,4.10 anatomi fisiologi sistem endokrin 2
3.11,4.11 anatomi dan fisiologi sistem limfatik 2
3.12,4.12 konsep homeostasis dalam anatomi fisiologi 2

JUMLAH 16

Mengetahui : Padaherang, 6 Juli


2018
Kepala Sekolah Guru Mata
Pelajaran

Nofi Dwi Listanto, S.Farm.,Apt Ns.Dodo


Rahman, S.Kep
NUP : 102.2184
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH (YPDM)
PASUNDAN
SMK PASUNDAN PADAHERANG
Jl. Raya Pangandaran Sambong, RT 19 RW
  08 Desa Karangmulya Kec. Padaherang
PROGRAM SEMSTER
N
A
M
A
SE
K
OL
A : SMK PASUNDAN
H PADAHERANG
KE
LA
S/
SE :
M X
ST II/
ER 5
M
AT
A
PE
LA
JA
RA : PELAYANAN
N FARMASI A
:
2
0
1
8/
2
0
1
T9

K K A Ju Agu Septe Oktober N Des K


li stus mber o emb e
v er t
e
m
b
e
r
2341 23451 2 3 412 3 4 5 123 4 1234 
3 M2 L M P L
e A I
n S B
e U
r R
a S
p E
k M
a E
n S
T
p E
e R
l G
a A
y N
 
a JI
n L
a
n

k
e
f
a
r
m
a
s
i
a
n                                  
3 M2                                    
e
n
g
a
n
a
l
i
s
i
s

p
e
r
b
e
k
a
l
a
n

f
a
r
m
a
s
i

d
i

a
p
o
t
e
k

d
a
n

r
u
m
a
h

s
a
k
i
t
3 M2                                    
e
m
a
h
a
m
i
i
n
f
o
r
m
a
s
i

t
e
n
t
a
n
g

c
a
r
a

p
e
n
g
g
u
n
a
a
n

o
b
a
t

p
a
d
a

p
a
s
i
e
n
3 M2                                    
e
n
g
a
n
a
l
i
s
i
s

p
e
r
h
i
t
u
n
g
a
n

b
i
a
y
a

o
b
a
t

y
a
n
g

d
i
b
u
a
t

m
e
n
u
r
u
t

p
e
r
m
i
n
t
a
a
n
3 M2                                    
e
m
a
h
a
m
i

p
e
n
g
e
l
o
l
a
a
n

p
e
r
b
e
k
a
l
a
n

f
a
r
m
a
s
i

d
i

g
u
d
a
n
g

f
a
r
m
a
s
i

k
a
b
u
p
a
t
e
n
/

k
o
t
a
m
a
d
y
a
.
3 M2                                    
e
m
a
h
a
m
i

p
e
n
g
e
l
o
l
a
a
n

p
e
r
b
e
k
a
l
a
n

f
a
r
m
a
s
i

d
i

I
F
R
S
3 M2                                    
e
m
a
h
a
m
i
p
e
n
g
e
l
o
l
a
a
n

p
e
r
b
e
k
a
l
a
n

f
a
r
m
a
s
i

d
i

P
u
s
k
e
s
m
a
s
3 M2                                    
e
n
g
h
i
t
u
n
g

n
i
l
a
i

p
e
r
s
e
d
i
a
a
n

b
a
r
a
n
g

d
a
n

b
i
a
y
a

o
b
a
t

d
a
l
a
m
r
e
s
e
p
3 M2                                    
e
n
e
r
a
p
k
a
n

p
e
n
g
e
l
o
l
a
a
n

s
e
d
i
a
a
n

j
a
d
i

n
a
r
k
o
t
i
k
a
d
a
n

p
s
i
k
o
t
r
o
p
i
k
a
                 
Padaherang,
                  Juli 2018
K
e
p
al
a
S
e
k
ol
a Guru Mata
h                   Pelajaran
                 
                         
                         
N
of
i
D
w
i
Li
st
a
nt
o,
S.
F
ar
m
.,
A Meiyanti, S.Far.,
pt                   Apt
N
U
P
:
1
0
2.
2
1
8
4                   N       
Me
ng
eta
hui
,                          
                       
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM)
PASUNDAN
SMK PASUNDAN PADAHERANG
Jl Jl. Raya Pangandaran Sambong, RT 19 RW 08 Desa Karangmulya Kec. Padaherang
Tlp/Fax. (0265) 651109. Email : smkpasundanpadaherang@yahoo.com

AGENDA HARIAN GURU

MATA PELAJARAN : ANATOMI FISIOLOGI


SATUAN PENDIDIKAN : SMK PASUNDAN PADAHERANG
GURU MATA PELAJARAN : Ns.Dodo Rahman
KELAS : X
N HARI / KOMPETENS INDIKATOR KET
URAIAN MATERI
O TANGGAL I DASAR MATERI R
Mengetahui : Padaherang, 6 Juli
2018
Kepala Sekolah Guru Mata
Pelajaran

Nofi Dwi Listanto, S.Farm.,Apt Ns.Dodo


Rahman, S.Kep
NUP : 102.2184

Anda mungkin juga menyukai