BAB V TGL 16 Juni
BAB V TGL 16 Juni
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dari data yang
telah dikumpulkan pada tanggal 17 Mei sampai dengan 17 Juni 2020 di Ruang
Rawat Bedah Wanita dan Ruang Rawat Bedah Pria di RSUD Meuraxa Banda
Aceh dengan jumlah responden sebanyak 36 orang. Maka hasil dari pengolahan
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Data Demografi Responden berdasarkan
Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Tipe Pembedahan Di
Ruang Rawat Bedah wanita dan Pria RSUD Meuraxa Banda Aceh
Tahun 2021 (n=36)
Jumlah 36 100
2 Jenis Kelamin
1. Laki-laki 16 44,4
2. Perempuan 20 55,6
Jumlah 36 100
3 Pendidikan
1. SD 6 16,7
2. SMP 6 16,7
54
Jumlah 36 100
4 Pekerjaan
1. PNS 1 2,8
2. Wiraswasta 12 33,3
3. Karyawan 5 13,9
4. Bertani 6 16,7
5. IRT 10 27,8
6. Mahasiswa 2 5,6
Jumlah 36 100
5 Tipe Pembedahan
1. Fr. Pelvis 4 11,1
2. Fr. Femur 6 16,7
3. Fr. Tibia 10 27,8
4. Fr. Fibula 10 27,8
5. Fr. Ankle 3 8,3
6. Fr. Metatarsal 3 8,3
Jumlah 36 100
Sumber: Data Primer,Diolah (2021)
dengan tipe pembedahan fraktur tibia dan fibula yaitu masing masing
tekanan darah, pernafasan, hb, tingkat nyeri. Setelah itu kategori gaya hidup,
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi kesehatan yaitu suhu,
tekanan darah, pernafasan, Hb, tingkat Nyeri responden Diruang
Rawat Bedah Wanita dan Pria RSUD Meuraxa Banda Aceh 2021
Jumlah 36 100
2 Tekanan Darah
a. Normal 19 52,8
b. Abnormal 17 47,2
Jumlah 36 100
3 Pernafasan
a. Normal 28 77,8
b. Abnormal 8 22,2
Jumlah 36 100
4 Hemoglobin/ Hb
a. Normal 24 66,7
b. Abnormal 12 33,3
Jumlah 36 100
56
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Gaya Hidup Responden
Diruang Rawat Bedah Wanita dan Pria RSUD Meuraxa Banda Aceh
2021
Jumlah 36 100
Sumber: Data Primer,Diolah (2021)
tertinggi gaya hidup responden adalah kategori kurang baik yaitu sebanyak
57
persentase (41,7%).
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Dukungan Sosial
Responden Diruang Rawat Bedah Wanita dan Pria RSUD Meuraxa
Banda Aceh 2021
Jumlah 36 100
Sumber: Data Primer,Diolah (2021)
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Pengetahuan Responden
Diruang Rawat Bedah Wanita dan Pria RSUD Meuraxa Banda Aceh
2021
responden (44,4%).
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Mobilisasi Dini Responden
Diruang Rawat Bedah Wanita dan Pria RSUD Meuraxa Banda Aceh
Tahun 2021
Jumlah 36 100
Sumber : Data primer Diolah ,(2021)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
yaitu uji Chi square. Dikatakan signifikan apabila ada pengaruh yang
bermakna,jika p-value ≤ 0,05), maka Ha diterima dan jika p-value > 0,05
maka Ha ditolak.
Tabel 5.7
Hubungan Faktor Kondisi Kesehatan meliputi suhu, tekanan darah,
pernafasan, hb, tingkat nyeri dengan Mobilisasi dini Responden Diruang
Rawat Bedah Pria dan wanita RSUD Meuraxa Banda Aceh 2021
Mobilisasi dini
Suhu Mandiri Diawasi Dibantu
Sedang
Minimal
n % n % n % n %
Normal 0 0 0 0 0 0 0 0
Abnormal 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 0 0 0 0 0 0 0
Mobilisasi dini
Suhu Maksimal Gagal Tidak diuji
α p
N % n % n %
Normal 11 47,8% 12 52,2% 0 0 0,05 0,429
Abnormal 8 61,5% 5 38,5% 0 0
Total 19 52,8% 17 47,2% 0 0
responden pada faktor kondisi kesehatan yaitu suhu, nilai tertinggi tingkat
mobilisasi dini pada suhu adalah normal dengan kategori gagal yaitu 12
signifikansi hasil pengujian sebesar p-value = 0,429 atau lebih besar dari
antar faktor kondisi kesehatan yaitu suhu terhadap mobilisasi dini pada
pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang rawat bedah wanita
Tabel 5.8
Hubungan Faktor Kondisi Kesehatan yaitu tekanan darah dengan
Mobilisasi dini Responden Diruang Rawat Bedah Pria dan wanita RSUD
Meuraxa Banda Aceh 2021
Mobilisasi dini
Tekanan Mandiri Diawasi Dibantu
darah Sedang
Minimal
N % n % n % n %
Normal 0 0 0 0 0 0 0 0
Abnormal 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 0 0 0 0 0 0 0
Mobilisasi dini
Suhu Maksimal Gagal Tidak diuji
α p
N % N % n %
Normal 9 47,4 % 10 52,6% 0 0 0,05 0,492
Abnormal 10 58,8% 7 41,2% 0 0
Total 19 52,8% 17 47,2% 0 0
responden pada faktor kondisi kesehatan yaitu tekanan darah, nilai tertinggi
tingkat mobilisasi dini pada tekanan darah adalah normal dengan kategori
10 (58,8%).
signifikansi hasil pengujian sebesar p-value = 0,492 atau lebih besar dari
antar faktor kondisi kesehatan yaitu tekanan darah terhadap mobilisasi dini
pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang rawat bedah
Tabel 5.9
Hubungan Faktor Kondisi Kesehatan yaitu pernafasan dengan Mobilisasi
dini Responden Diruang Rawat Bedah Pria dan wanita RSUD Meuraxa
Banda Aceh 2021
Mobilisasi dini
Pernafasan Mandiri Diawasi Dibantu
Sedang
Minimal
N % n % n % n %
Normal 0 0 0 0 0 0 0 0
Abnormal 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 0 0 0 0 0 0 0
Mobilisasi dini
Pernafasan Maksimal Gagal Tidak diuji
α p
n % n % n %
Normal 14 50,0% 14 50,0% 0 0 0,05 0,532
Abnormal 5 62,5% 3 37,5% 0 0
Total 19 52,8% 17 47,2% 0 0
signifikansi hasil pengujian sebesar p-value = 0,532 atau lebih besar dari
62
pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang rawat bedah
Tabel 5.10
Hubungan Faktor Kondisi Kesehatan yaitu Hb dengan Mobilisasi dini
Responden Diruang Rawat Bedah Pria dan wanita RSUD Meuraxa Banda
Aceh 2021
Mobilisasi dini
Hb/hemo- Mandiri Diawasi Dibantu
globin Sedang
Minimal
N % n % n % n %
Normal 0 0 0 0 0 0 0 0
Abnormal 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 0 0 0 0 0 0 0
Mobilisasi dini
Hb/hemo- Maksimal Gagal Tidak diuji
globin α p
n % n % n %
Normal 16 66,7% 8 33,3% 0 0 0,05 0,018
Abnormal 3 25,0% 9 75,0% 0 0
Total 19 52,8% 17 47,2% 0 0
gagal 9 (75,0%).
63
signifikansi hasil pengujian sebesar p-value = 0,018 atau lebih kecil dari
pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang rawat bedah wanita
Tabel 5.11
Hubungan Faktor Kondisi Kesehatan yaitu Tingkat nyeri dengan
Mobilisasi dini Responden Diruang Rawat Bedah Pria dan wanita RSUD
Meuraxa Banda Aceh 2021
Mobilisasi dini
Tingkat Mandiri Diawasi Dibantu
nyeri Sedang
Minimal
N % n % n % n %
Sedang 0 0 0 0 0 0 0 0
Berat 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 0 0 0 0 0 0 0
Mobilisasi dini
Tingkat Maksimal Gagal Tidak diuji
nyeri α p
n % n % n %
Sedang 13 81,3% 3 18,8% 0 0 0,05 0,002
Berat 6 30,0% 14 70,0% 0 0
Total 19 52,8% 17 47,2% 0 0
responden pada faktor kondisi kesehatan yaitu tingkat nyeri, nilai tertinggi
tingkat mobilisasi dini pada tingkat nyeri adalah tingkat nyeri sedang
64
gagal 14 (70,0%).
signifikansi hasil pengujian sebesar p-value = 0,002 atau lebih kecil dari
faktor kondisi kesehatan yaitu tingkat nyeri terhadap mobilisasi dini pada
pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang rawat bedah wanita
Tabel 5.12
Hubungan Faktor gaya hidup dengan Mobilisasi dini Responden Diruang
Rawat Bedah Pria dan wanita RSUD Meuraxa Banda Aceh 2021
Mobilisasi dini
Gaya Mandiri Diawasi Dibantu
hidup Sedang
Minimal
N % n % n % n %
Baik 0 0 0 0 0 0 0 0
Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 0 0 0 0 0 0 0
Mobilisasi dini
Gaya Maksimal Gagal Tidak diuji
hidup α p
n % N % n %
Baik 13 86,7% 2 13,3% 0 0 0,05 0,001
Kurang 6 28,6% 15 71,4% 0 0
Total 19 52,8% 17 47,2% 0 0
responden pada faktor gaya hidup, nilai tertinggi yaitu tingkat mobilisasi
65
dini pada gaya hidup adalah baik dengan kategori maksimal yaitu 13
(81,3%), dan gaya hidup yang kurang baik dengan kategori gagal yaitu 15
(71,4%).
signifikansi hasil pengujian sebesar p-value = 0,001 atau lebih kecil dari
faktor gaya hidup terhadap mobilisasi dini pada pasien post operasi fraktur
ekstremitas bawah di ruang rawat bedah wanita dan pria di RSUD Meuraxa
Tabel 5.13
Hubungan Faktor dukungan sosial dengan Mobilisasi dini Responden
Diruang Rawat Bedah Pria dan wanita RSUD Meuraxa Banda Aceh 2021
Mobilisasi dini
Dukungan Mandiri Diawasi Dibantu
sosial Sedang
Minimal
N % n % n % n %
Baik 0 0 0 0 0 0 0 0
Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 0 0 0 0 0 0 0
Mobilisasi dini
Dukungan Maksimal Gagal Tidak diuji
sosial α p
n % n % n %
Baik 12 54,5% 10 45,5% 0 0 0,05 0,790
kurang 7 50,0% 7 50,0% 0 0
Total 19 52,8% 17 47,2% 0 0
mobilisasi dini pada dukungan sosial adalah baik dengan kategori maksimal
yaitu 12 (54,5%), pada dukungan sosial yang kurang baik dengan kategori
signifikansi hasil pengujian sebesar p-value = 0,790 atau lebih besar dari
antar faktor dukungan sosial terhadap mobilisasi dini pada pasien post
operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang rawat bedah wanita dan pria di
Tabel 5.14
Hubungan Faktor pengetahuan dengan Mobilisasi dini Responden
Diruang Rawat Bedah Pria dan wanita RSUD Meuraxa Banda Aceh 2021
Mobilisasi dini
pengetahu Mandiri Diawasi Dibantu
an Sedang
Minimal
N % n % n % n %
Baik 0 0 0 0 0 0 0 0
Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 0 0 0 0 0 0 0
Mobilisasi dini
Pengetahu Maksimal Gagal Tidak diuji
an α p
N % n % n %
Baik 14 87,5% 2 12,5% 0 0 0,05 0,001
Kurang 5 25,0% 15 75,0% 0 0
Total 19 52,8% 17 47,2% 0 0
signifikansi hasil pengujian sebesar p-value = 0,001 atau lebih kecil dari
faktor pengetahuan terhadap mobilisasi dini pada pasien post operasi fraktur
ekstremitas bawah di ruang rawat bedah wanita dan pria di RSUD Meuraxa
5.2 Pembahasan
Berdasarkan hasi bivariat tabel 5.7 pada variabel faktor suhu dapat
dilihat bahwa dari 36 Responden di ruang rawat inap bedah pria dan
wanita, responden dengan kategori faktor kondisi kesehatan yaitu suhu, nilai
tertinggi tingkat mobilisasi dini pada suhu adalah normal dengan kategori
(61,8%). Dari hasil angka diatas dapat disimpulkan bahwa suhu yang
Hasil uji chi square didapatkan nilai p = 0,429 (p <0,05) yang artinya
tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor suhu dengan mobilisasi
dini pada pasien post fraktur ekstremitas bawah di ruang rawat inap bedah
ekstremitas bawah dengan hasil tidak terdapat hubungan antara suhu dengan
ambulasi dini post operasi dengan p-value = 0,341. Penelitian ini juga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yanti (2009) bahwa tidak terdapat
kekuatan yang cukup untuk menopang berat badan dan menjaga postur
Hal ini diperkuat oleh teori yang dikemukankan oleh Kaplan dan
sadock (2010) yang menyatakan bahwa kecemasan dapat terjadi pada semua
usia, namun kematangan dalam proses berfikir pada individu yang berumur
value 0,036 yang berarti terdapat hubungan yang signifikasi antara usia
kesehatan yaitu tekanan darah, nilai tertinggi tingkat mobilisasi dini pada
tekanan darah adalah normal dengan kategori gagal yaitu 10 (52,6%), pada
artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor tekanan darah
ruang rawat inap bedah wanita dan pria RSUD Meuraxa Banda Aceh.
70
Hal ini diperkuat oleh teori yang dikemukankan oleh Kaplan dan
sadock (2010) yang menyatakan bahwa kecemasan dapat terjadi pada semua
usia, namun kematangan dalam proses berfikir pada individu yang berumur
value 0,036 yang berarti terdapat hubungan yang signifikasi antara usia
ruang rawat inap bedah wanita dan pria RSUD Meuraxa Banda Aceh.
dapat dilihat bahwa dari 36 Responden di ruang rawat inap bedah pria dan
mobilisasi dini pada pasien post fraktur ekstremitas bawah di ruang rawat
0,026.
orang yang sehat. Pasien dengan anemia menunjukan adanya defisit atau
sel darah merah yang cukup Nagra, ett,all (2016).Jadi pasien yang
karena cepat lelah dan pusing. Ini juga sejalan dengan pendapat Potter &
nyeri dapat dilihat bahwa dari 36 Responden di ruang rawat inap bedah
pria dan wanita, responden dengan kategori faktor kondisi kesehatan yaitu
tingkat nyeri , tingkat mobilisasi dini pada tingkat nyeri adalah tingkat nyeri
artinya ada hubungan yang signifikan antara faktor tingkat nyeri dengan
mobilisasi dini pada pasien post fraktur ekstremitas bawah di ruang rawat
tentang pelaksanaan ambulasi dini pada pasien post operasi dengan hasil
dinyatakan dengan hasil statistik yaitu p-value = 0,01. Penelitian ini juga
73
selaras dengan hasil penelitian Yunilda (2017) ada hubungan antara nyeri
terlalu sakit atau nyeri dan faktor lain yang menyebabkan mereka tidak
jumlah analgetik yang sedikit saja, harus diupayakan segala usaha untuk
operasi fraktur karena merasa nyeri pada luka bekas operasi dan luka
2. Hubungan Gaya Hidup dengan Mobilisasi dini Pada Pasien post operasi
responden, tingkat mobilisasi dini pada gaya hidup yang baik dengan
kategori maksimal yaitu 13 (86,7%), dan kurang baik dengan kategori gagal
74
mengalami gaya hidup yang kurang baik pada saat sebelum sakit maupun
Hasil uji chi square didapatkan nilai p = 0,001 (p <0,05) yang artinya
ada hubungan yang signifikan antara faktor gaya hidup dengan mobilisasi
dini pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang rawat inap
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Pender (1990) dalam Berger &
mencakup kerja, permainan yang berarti, pola hidup yang positif seperti
pelaksanaan ambulasi.
dapatkan terbatas.
p-value 0,09 yang berarti terdapat hubungan yang signifikasi antara jenis
Hasil uji chi square didapatkan nilai p = 0,790 (p <0,05) yang artinya
tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor dukungan sosial dengan
mobilisasi dini pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori Sjamsuhidajat & Jong
dapat terlaksana tergantung dari kesiapan pasien dan keluarga untuk belajar
Hal ini diperkuat oleh teori yang dikemukakan oleh kaplan dan sadock
kecemasan pasien yang akan menjalani operasi, sampel dalam penelitian ini
mobilisasi dini pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang
waktu kurang dari 1 bulan dan juga sedang dalam keadaan covid.
2. Keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti dan juga banyak pasien yang
Ekstremitas.
79