B
ahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Namun peran penting yang dimiliki oleh bahasa
Indonesia itu sendiri belum diimbangi dengan pemahaman yang luas, terlebih
lagi mengenai sejarah atau seluk beluk bahasa Indonesia itu sendiri. Bahkan di kalangan
mahasiswa pun belum tentu bisa menjelaskan secara detail mengenai bagaimana sejarah
perkembangan bahasa Indonesia tersebut.
Oleh karena itu kami akan sedikit banyak membahas tentang bagaimana sejarah
perkembangan dan perbendaharaan bahasa di Indonesia yang diawali dengan bahasa
Melayu Kuno, lalu bahasa Melayu Klasik, bahasa Melayu Modern, sehingga bisa menjadi
bahasa Indonesia itu sendiri. Sehingga diharapkan mampu menjaga kemurnian bahasa
Indonesia tersebut agar tidak rusak oleh bahasa-bahasa asing yang perkembangannya
sangat pesat.
atas perintah Kerajaan Sriwijaya yang mana kerajaan maritimnya berkembang luas. Pada
masa itu, di daerah perdagangan Selat Malaka yang menjadi pintu perdagangan dari
Tiongkok dan India sudah terbentuk bahasa yang mirip bahasa Melayu.
Adapun bukti bahwa Indonesia pernah memakai Bahasa Melayu Kuno adalah
dengan cara ditemukannya prasasti berupa batu-batu bersurat abad VII yang ditulis
dalam huruf Pallawa, yaitu:
(Selamat pada tahun syaka 605 hari kesebelas pada masa terang bulan
Waisyaakha, tuan kita yang mulia naik di perahu menjemput Siddhayaatra. Pada
hari ketujuh, pada masa terang bulan Jyestha, tuan kita yang mulia berlepas dari
Minanga Taamwan ...)
Prasasti-prasasti yang lainnya yang juga ditemukan tidak hanya berasal dari
Pulau Sumatera saja melainkan juga ditemukan di Pulau Jawa. Yaitu dengan adanya
prasasti yang tertulis dengan bahasa Melayu Kuno yang terdapat di Jawa Tengah
(Prasasti Gandasuli, tahun 832 M) dan di Bogor (Prasasti Bogor, tahun 942 M).
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada zaman
Sriwijaya bahasa Melayu berfungsi sebagai berikut.
1. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku-buku
yang berisi aturan-aturan hidup dan sastra.
2. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) antarsuku di
Indonesia.
3. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perdagangan, terutama di sepanjang
pantai, baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun bagi pedagang-pedagang yang
datang dari luar Indonesia.
4. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa resmi kerajaan.
Pada masa ini, Kerajaan Melayu dapat dibagi menjadi tiga zaman penting, yaitu
Zaman Kerajaan Malaka, Zaman Kerajaan Aceh, Zaman Kerajaan Johor-Riau. Di antara
Perkembangan Bahasa Indonesia
Prasaran itu sendiri tidak secara khusus mengusulkan agar bahasa Melayu
digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pengajaran kolonial di Indonesia (yang
masih bernama Hindia), melainkan memberikan sejumlah pemikiran tentang tempat-
tempat bahasa-bahasa di negeri ini dalam sistem pengajaran yang berbahasa Belanda.
Yang menarik dari prasaran itu adalah kalimat berikut:
“De Maleische taal, welke voor hare aanleering weinig filologischen aanleg eischt en
welke reed sedert langen tijd de voertaal is tusschen de inboorlingen en mede tusschen
Inlanders van de verschillende deelen van Insulinde onderling, zal in de toekomst de
aangewezen taal zijn voor gehel Indie.”
L ATIHAN
R ANGKUMAN
Untuk mempermudah Anda dalam hal mempelajari materi di atas, maka Anda
dapat membaca nya secara garis besar dalam rangkuman di bawah ini.
2. Salah satu cara persebaran bahasa Melayu Austronesia ialah melalui jalur perdagangan.
Yang mana penyebutan pertama istilah “bahasa Melayu” terjadi pada era 683-686 M.
Dapat dibuktikan dengan adanya prasasti di museum Jakarta yang ditulis dalam huruf
Sansekerta.
3. Fase perkembangannya dimulai dari bahasa Melayu Kuno yang mencapai abad
kegemilangannya dari abad ke VII hingga abad ke XIII pada zaman Kerajaan
Sriwijaya,dan merupakan bahasa lingua franca atau bahasa resmi perdagangan.
4. Fase kedua yaitu bahasa Melayu Klasik yang banyak dipengaruhi oleh tersebarnya
agama islam di Indonesia, terlebih lagi semakin meluas di Asia Tenggara pada abad ke
XIII. Setelah itu, bahasa Melayu banyak mengalami perubahan dari segi kosakata,
struktur kalimat, dan tulisan.
5. Fase ketiga yaitu bahasa Melayu Modern yang diperkirakan dimulai pada abad ke XIX
dengan ditemukannya karangan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi. Karangan ini berisi
tentang Sejarah Melayu, buku ini ditulis menggunakan huruf Jawi. Fase ini bermula
dari zaman penjajahan negara asing hingga pada saat proses Ikrar Sumpah Pemuda
yang meresmikan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara Indonesia kala itu.
T ES FORMATIF1
2. BahasaMelayusudahberperansebagai lingua franca padamasakerajaan-kerajaan di
Nusantara.
Istilah lain dari lingua franca adalah...
a. Bahasaresmi
b. Bahasabaku
c. Bahasapergaulan
d. Bahasa popular
Perkembangan Bahasa Indonesia
3. IkrarSumpahPemudamenjaditonggakawalterbentuknya Negara
kesatuandenganmengakuibahasa Indonesia sebagaibahasapersatuan. KongresPemuda
yang melahirkanSumpahPemudadiadakanpada…
a. 25 Oktober 1928
b. 26 Oktober 1928
c. 27 Oktober 1928
d. 28 Oktober 1928
5. Siapakah yang mengusulkan agar bahasa Indonesia itu dimasukkan ke dalam Ikrar
Sumpah Pemuda?
a. Ki Hajar Dewantara
b. Muh. Yamin
c. M. Thabrani
d. Sanusi Pane
6. Prasasti yang
bukanmenjadibuktidigunakannyabahasaMelayuKunopadazamandahuluadalah…
a. Prasastikedukanbukit
b. PrasastiBatuTulis Bogor
c. Prasasti Kota Kapur
d. PrasastikarangBirahi
d. KerajaanMajapahit
9. Berikutinimerupakanfaktor-faktorpenentubahwasuatubahasamenjadisangatpenting,
kecuali…
a. Jumlahpenuturnya
b. Luasapenyebarannya
c. Derajatpemakainya
d. Perannya di berbagaibidang
budaya nasional kita. Dan bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media masa.
Baik media masa cetak maupun elektronik, baik visual, audio, maupun audio visual
harus memakai bahasa Indonesia. Media masa menjadi tumpuan kita dalam
menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
c. Kedudukannya sebagai sumber pemerkaya bahasa daerah
Bahasa Indonesia berperan sangat penting. Beberapa kosakata bahasa
Indonesia ternyata sangat memperkaya khasanah bahasa daerah, dalam hal bahasa
daerah tidak memiliki kata untuk sebuah konsep. Bahasa Indonesia juga sebagai
alat menyebarluaskan sastra Indonesia. Sastra Indonesia merupakan wahana
pemakaian bahasa Indonesia dari segi estetis bahasa sehingga bahasa Indonesia
menjadi bahasa yang penting dalam dunia internasional.
LA TIHAN
R ANGKUMAN
Untuk mempermudah Anda dalam hal mempelajari materi di atas, maka Anda
dapat membaca nya secara garis besar dalam rangkuman di bawah ini.
bahasa negara. Dengan kata lain, ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia.
Pertama, sebagai bahasa nasional. Kedua, sebagai bahasa negara.
2. Kedudukannya secara garis besar ada tiga, yaitu: sebagai bahasa nasional. Sebagai
bahasa negara, dan sebagai pemerkaya bahasa daerah.
3. Bila sebagai bahasa nasional maka sebagai lambang kebanggaan bangsa, sebagai
lambang identitas nasional, sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan
antarsuku bangsa, sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku
bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke
dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.
4. Bila sebagai bahasa negara maka sebagai bahasa resmi kenegaraan, sebagai bahasa
pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai taman kanak-kanak sampai
dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, kecuali di daerah Aceh, batak,
Sunda, Jawa, Madura, Bali, dan Makasar. Dan sebagai alat perhubungan pada
tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah.
5. Bila sebagai sumber pemerkaya bahasa daerah karena beberapa kosakata bahasa
Indonesia ternyata sangat memperkaya khasanah bahasa daerah, dalam hal bahasa
daerah tidak memiliki kata untuk sebuah konsep. Bahasa Indonesia juga sebagai
alat menyebarluaskan sastra Indonesia
Daftar Pustaka
A, Zaenal dan Amran Tasai. 2017. Cermmat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika
Pressindo.
Fitriyah, Mahmudah dan Ramlan Abdul Gani. 2007. Disiplin Berbahasa Indonesia. Jakarta:
FITK Press.