Dialog Makroekonomi 20 April 2020
Dialog Makroekonomi 20 April 2020
MACROECONOMIC
UPDATE
2020
FEBRIO KACARIBU
KEPALA BADAN KEBIJAKAN FISKAL 1
PERKEMBANGAN PANDEMI
COVID-19 & PEREKONOMIAN
2
Penyebaran COVID-19 masih mengalami peningkatan yang cukup tinggi, saat ini tercatat mencapai lebih dari
dari 2 juta kasus dan 160 ribu kematian
Total Confirmed Cases Total Death
2.500.000 180000
Total kasus = 2.330.793 Total kematian = 160.643
33.806
2.000.000 Fatality rate = 6,9%
738.792 130000 39.014
Tiongk ok
1.500.000 Inggris
Jerman 23.227
729.207 80000 Jerman Tiongk ok
Peranci s
1.000.000 It alia Inggris Peranci s 20.639
194.416 19.323
Spanyol Spanyol It alia
Lainnya 175.925 15.464
500.000 30000
151.793 Amerik a Serikat Lainnya
Amerik a Serikat 143.724 4.632
114.217
- 4.538
82.719
03-Feb
06-Feb
09-Feb
12-Feb
15-Feb
18-Feb
21-Feb
24-Feb
27-Feb
03-Apr
06-Apr
09-Apr
12-Apr
15-Apr
18-Apr
01-Mar
04-Mar
07-Mar
10-Mar
13-Mar
16-Mar
19-Mar
22-Mar
25-Mar
28-Mar
31-Mar
22-Jan
25-Jan
28-Jan
31-Jan
-20000
03-Feb
06-Feb
09-Feb
12-Feb
15-Feb
18-Feb
21-Feb
24-Feb
27-Feb
01-Mar
04-Mar
07-Mar
10-Mar
13-Mar
16-Mar
19-Mar
22-Mar
25-Mar
28-Mar
31-Mar
03-Apr
06-Apr
09-Apr
12-Apr
15-Apr
18-Apr
22-Jan
25-Jan
28-Jan
31-Jan
Penambahan Kasus Baru di Tiongkok Penambahan Kasus Baru di Luar Distribusi Penyebaran COVID-19
(jumlah orang/hari) Tiongkok (jumlah orang/hari) 32%
Jumlah kasus positif kumulatif di AS
16.000 120.000 lebih besar dibanding kumulatif kasus
14.000 Tambahan kasus/hari tertinggi
100.000 terjadi di AS (29.057). 81.903 positif di lebih dari 200 negara dalam 23%
12.000 Dari 27 tambahan kasus, 17 kelompok lainnya.
Perubahan merupakan imported cases. 80.000
10.000 metode Sebelumnya, Wuhan melakukan Di sisi lain, beberapa negara
8.000 penghitung 60.000 Eropa mulai menunjukkan tren
“city wide investigation” dan
6.000 an kasus
merevisi (upward revision) data 8% 8%
COVID-19 40.000 penurunan kasus/hari. 7% 6%
5% 4%
4.000 COVID-19. 3% 4%
20.000 2%
2.000 27
- -
Tiongk ok
Amerik a
Peranci s
Inggris
Belgia
Lainnya
Jerman
Turki
Spanyol
Iran
It alia
01-Feb
06-Feb
11-Feb
16-Feb
21-Feb
26-Feb
01-Feb
06-Feb
11-Feb
16-Feb
21-Feb
26-Feb
02-Mar
07-Mar
12-Mar
17-Mar
22-Mar
27-Mar
02-Mar
07-Mar
12-Mar
17-Mar
22-Mar
27-Mar
01-Apr
06-Apr
11-Apr
16-Apr
01-Apr
06-Apr
11-Apr
16-Apr
22-Jan
27-Jan
22-Jan
27-Jan
100.000
Italia
Tiongkok dan Korea selatan
berhasil menekan penyebaran Jerman
COVID-19
10.000
Perancis
Eskalasi masih terjadi di bbrp
negara ASEAN spt Filipina,
Tiongkok
Indonesia dan Malaysia
1.000
Iran
Inggris
100
-10 10 30 50 70 90 Turki
Kecuali Tiongkok, total kasus aktif masih mendominasi di
Days since nation's 100th case
Belgia semua negara terdampak paling parah
Tiongk ok Amerik a Serikat It alia
Spanyol Jerman Peranci s 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Iran Korea Selat an Indonesia Thousands
Inggris Si ngapura Malay si a
Total Kasus Sembuh Meninggal
Fi lipina Vi etnam Thail and
06-Mar
10-Mar
14-Mar
18-Mar
22-Mar
26-Mar
30-Mar
03-Apr
07-Apr
11-Apr
15-Apr
19-Apr
10,6%
Jumlah pasien sembuh: 686 orang Salah satu kebijakan utama Indonesia dalam penanganan
Fatality rate: 8,9% COVID-19 adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar.
Orang Dalam Pemantauan: 178.883 orang Daerah yang sudah menerapkan: DKI Jakarta,
Pasien Dalam pengawasan: 15.646 orang Jawa Barat, Banten, Riau, dan Makassar.
Sumber: Kementerian Kesehatan RI, data per 19 April 2020 5
PEREKONOMIAN DUNIA AKAN MENGALAMI KONTRAKSI EKONOMI YANG SANGAT DALAM DI 2020
Proyeksi ekonomi dunia dipangkas signifikan dalam waktu singkat akibat pandemi Covid-19 yang terus melonjak
Proyeksi pertumbuhan
Indonesia oleh berbagai
institusi menunjukkan World Bank ADB Moody’s IMF
divergensi di tengah tingginya
ketidakpastian. 2020 -3,5% s.d. 2,1% 2020 2,5% 2020 3,0% 2020 0,5%
2021 5,2% s.d. 5,6% 2021 5,0% 2021 4,3% 2021 8,2%
Resesi/perlambatan ekonomi
terjadi secara luas termasuk
pada mitra dagang utama Tiongkok India ASEAN-5 AS Euro Area
Indonesia 9,5 7,4
6,1 % % 7,8
4,2 2,3 4,7 4,7
Berdasarkan Nowcasting %
%
4,8 %
% %
1,2
%
% %
pertumbuhan ekonomi domestik
pada Q1-2020 diperkirakan 2019 2020f 2021f 2019 2020f 2021f
1,2% 1,9% -0,6%
berada di kisaran 4,52 –4,68% -5,9% -7,5%
2019 2020f 2021f 2019 2020f 2021f 2019 2020f 2021f Sumber: IMF
6
AKTIVITAS EKONOMI GLOBAL DAN KEPERCAYAAN BISNIS/KONSUMEN JATUH PADA TITIK TERENDAH PASCA GFC.
PERKEMBANGAN DI DUA PEREKONOMIAN TERBESAR DI DUNIA JUGA MENUNJUKKAN TEKANAN YANG DALAM.
indicators) 1
30
0
20
-1
10 -2
0 -3
-4
-10
-5
-20
Adv anced Countries Emerging M ark et s -6 Adv anced Countries Emerging M ark et s
-30 -7
2008 2008 2009 2010 2011 2011 2012 2013 2014 2014 2015 2016 2017 2017 2018 2019 2020 2008 2008 2009 2010 2011 2011 2012 2013 2014 2014 2015 2016 2017 2017 2018 2019 2020
Initial Jobless Claim Tahun 2020 China GDP growth (%, yoy)
(dalam ribuan)
8000 6867
7000 6615 6,9 6,8 6,8 6,9 7,0 7,0 6,9 6,8 6,9 6,9 6,7 6,5 6,4
6,2 6,0 6,0
6000 5245
5000
5245
4000
3000 3307
• total klaim pengangguran dalam empat pekan
2000 terakhir di AS mencapai 22 juta orang. Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
1000
2016 2017 2018 2019 2020
0 282
7-Feb
3-Apr
13-Mar
20-Mar
27-Mar
10-J an
17-J an
24-J an
31-J an
14-F eb
21-F eb
28-F eb
10-A pr
17-A pr
6-Mar
3-Jan
45
50
55
Jan- 18 Jan- 18
Jan- 18
Mar-18
Mar-18 Mar-18
May -18
Jasa
Jul-18 May -…
May -18
Sumber: Bloomberg
Sep-18
Manufaktur
Jul-18 Nov -18 Jul-18
Manufaktur
Jan- 19 Sep-18
Sep-18
Manufaktur
Jepang
Mar-19
Nov -18 May -19 Nov -18
Jul-19 Jan- 19
Jan- 19
Malaysia
Mar-19 Nov -19
Jan- 20
Amerika Serikat
33,8
May -19 May -…
Mar-20
44,8
Jul-19 Jul-19
Batas ekspansi/kontraksi
Sep-19 Sep-19
40
43
46
49
52
Nov -19 Nov -19
Mar-18
Mar-20 Mar-20
48,4
48,5
May -18
Jul-18
Sep-18
25
28
31
34
37
40
43
46
49
52
55
58
61
64
Manufaktur
40
43
46
49
52
55
Nov -18
Jan- 18 Jan- 19 Jan- 18
Mar-19 Mar-18
Mar-18
May -19
Korea Selatan
Manufaktur
Mar-20
44,2
Jan- 19 Jan- 19
Batas e ks pansi/ kontraksi
Eropa
Mar-19 Mar-19
Indonesia
40
45
50
55
Nov -18
Manufaktur
45,3
Singapura
May -19
Jul-19
Batas e ks pansi/ kontraksi
25
28
31
34
37
40
43
46
49
52
55
58
Sep-19
45
50
55
Nov -19
Jan- 18 Jan- 18
Jan- 20
Mar-20 Mar-18
45,4
Mar-18
Jasa
Jul-18 Jul-18
Manufaktur
45
48
51
54
57
60
Sep-18 Sep-18
Manufaktur
Jan- 18
Nov -18 Mar-18 Nov -18
May -18 Jan- 19
Batas ekspansi/kontraksi
Jan- 19
Jasa
Jul-18
Tiongkok
Mar-19
Thailand
Mar-19 Sep-18
Nov -18 May -…
Manufaktur
May -19
Jan- 19
India
Nov -19
Jan- 20 Jan- 20
46,7
Jan- 20
Mar-20 Mar-20 Mar-20
50,1
51,8
49,3
43
8
Pandemi diperkirakan akan mendorong peningkatan pengangguran di hampir seluruh negara
maju serta menekan harga komoditas
0
Euro Area Germany Fran ce Italy United Kin gdom Canad a United States Japan Korea Hong Kong SAR Australia
10 Harga brent turun 64% (ytd), WTI turun 70,1% (ytd) WTI; 4/17/2020;
0
18,27
0 200 9 201 0 201 1 201 2 201 3 201 4 201 5 201 6 201 7 201 8 201 9 202 0 202 1
17 -1 7 -1
7
l -1
7 17 -1
7 18 -1 8 -1
8
l -1
8 18 -1
8 19 -1 9 -1
9
l -1
9 19 -1
9 20 -2 0
n- ar ay Ju p- ov n- ar ay Ju p- ov n- ar ay Ju p- ov n- ar Harga Komoditas Minyak Mentah Makanan Pertanian Logam
Ja M M Se N Ja M M Se N Ja M M Se N Ja M
Sumber: IMF 9
Tekanan di pasar keuangan global sudah mulai mereda, namun kewaspadaan masih harus terjaga di
tengah pandemi yang belum usai
60
140
50
40 130
30
120
20
10 110
0
100
May-18
May-19
Dec-18
Dec-19
Oct-18
Oct-19
Mar-18
Mar-19
Mar-20
Aug-18
Aug-19
Apr-18
Apr-19
Apr-20
Jan-18
Jan-19
Jan-20
Jul-18
Jul-19
Feb-18
Sep-18
Feb-19
Sep-19
Feb-20
Nov-18
Nov-19
Jun-18
Jun-19
MSCI Index (100 = 1 Jan 2019) Volatilitas di pasar keuangan sudah mulai mereda, VIX index
130,0
mulai menurun setelah sempat berada di titik tertinggi
120,0 sepanjang masa
110,0
Arus modal ke negara berkembang masih bergerak fluktuatif
100,0
namun dengan kecenderungan meningkat
90,0
Emerging Market
80,0
Advanced Economies Indeks saham global sudah mulai meningkat kembali. Indeks
70,0
saham agreagat (MSCI) negara maju dan berkembang sempat
19 19 r- 19 r- 19 y- 19 19 l- 19 19 19 t- 19 19 c- 19 20 20 r- 20 r- 20 turun lebih dari 20% dibanding posisi awal tahun
n- b- n- Ju g- p- v- n- b-
Ja F e Ma A p Ma Ju Au Se Oc No De Ja Fe M
a Ap
Sumber: Bloomberg 10
Tekanan di pasar keuangan domestik juga sudah mulai mereda, antara lain didukung oleh langkah
extraordinary di dalam menangani COVID-19
IHSG vs IDR SPOT Yield Obligasi Indonesia & T Bond 10 Tahun (%)
5900 17000 Jan 2018 - 17 Apr 2020
16.575
5700 16500 9 3,5
5500
16000
8
Yield SUN 10Y; 7,92 3
5300
15500
5100 15.465 7 2,5
15000
4900
6
6,68 2
4700
4.634,8 14500
14000 5 1,5
4500
13500
4300 4 1
4100 13000 UST 10Y; 0,63
3.937,6 3 0,5
3900 12500
Nov -2018
Nov -2019
Feb-2018
Sep-2018
Feb-2019
Sep-2019
Feb-2020
Jul-2018
Jul-2019
May -2018
May -2019
Jun-2018
Jun-2019
Mar-2018
Mar-2019
Mar-2020
Dec-2018
Dec-2019
Oct-2018
Oct-2019
Aug-2018
Aug-2019
Apr- 2018
Apr- 2019
Apr- 2020
Jan- 2018
Jan- 2019
Jan- 2020
02-Mar
03-Mar
04-Mar
05-Mar
06-Mar
09-Mar
10-Mar
11-Mar
12-Mar
13-Mar
16-Mar
17-Mar
18-Mar
19-Mar
20-Mar
23-Mar
24-Mar
26-Mar
27-Mar
30-Mar
31-Mar
01-A pr
02-A pr
03-A pr
06-A pr
07-A pr
08-A pr
09-A pr
13-A pr
14-A pr
15-A pr
16-A pr
17-A pr
Arus Modal Pasar Keuangan Indonesia (Saham,
• Eskalasi pandemic COVID-19 memberi tekanan hebat pada pasar
SBN, SBI) - dalam Rp Triliun
keuangan Indonesia:
ü Arus modal keluar yang tinggi mendorong depresiasi Rupiah dan
Jan-16 April penurunan IHSG masing-masing 11,5% dan 26,4% per 17 April 2020.
2009 2013 2016 2018 2019 2020 ü Imbal hasil SBN sempat naik tajam hingga menyentuh 8%.
69,9 36,0 124,9 7,3 221,0 -170,7 • Tekanan sudah mulai mereda antara lain didorong oleh langkah
GCF Normalisasi Covid-19
Taper extraordinary global dan Indonesia dalam mengatasi pandemi.
Tantrum Moneter AS
Sumber: Bloomberg & CEIC, diolah 11
Di tengah pandemi, neraca perdagangan masih mencatatkan surplus yang ditopang pertumbuhan positif ekspor.
Meski demikian penurunan impor menunjukkan adanya tekanan pada aktivitas ekonomi domesik.
2020-J
A
M
A
J
N
D
O
N
F
J
F
M
M
J
J
2019-J
2020-J
A
M
J
J
A
S
A
O
N
D
F
M
M
J
J
A
S
O
N
D
F
M
ü Impor berkontraksi sebesar -
Pertanian (ytd) Manufaktur (ytd) pertambangan dll (ytd) 3,7% di Q1-2020, diakibatkan
Br Kons (ytd) Bhn Baku (ytd) Br. Modal (ytd) Impor Total
Migas (ytd) Ekspor Total
penurunan impor bahan baku
dan barang modal Sementara itu
barang konsumsi masih tumbuh
Neraca Perdagangan (per bulan)
Q1-2020 positif walaupun turun signifikan
4000,0 US$2,6 miliar dibandingkan awal tahun 2020.
3000,0
2000,0
ü Selama triwulan I 2020, terjadi
Juta USD
1000,0
surplus neraca perdagangan
0,0
sebesar USD2,6 miliar. Kinerja
-1000,0
tersebut jauh lebih baik
-2000,0
MIGAS NONMIGAS TOT AL
dibanding kondisi Triwulan I
-3000,0
2019 (defisit USD0,06 miliar)
N
D
F
F
O
O
J
J
A
S
M
M
2019-J
2020-J
Sumber: BPS, diolah 12
Realisasi APBN hingga Maret 2020 menunjukkan kondisi APBN yang terjaga di tengah tekanan pandemi.
Namun, ke depan tekanan terhadap APBN perlu diwaspadai di tengah upaya untuk menangani pandemi
secara ekstensif.
13
LANGKAH KEBIJAKAN
EXTRAORDINARY MENGHADAPI
COVID-19
14
Bauran kebijakan dioptimalisasi untuk menangani pandemi COVID-19
serta menjaga kesinambungan perekonomian
15
Latar Belakang: PERPPU No. 1 Tahun 2020
Untuk Langkah Cepat & Luar Biasa Penanganan
PANDEMI COVID-19:
• eskalasi infeksi dan korban jiwa COVID-19 serta Dampaknya
• dampak ekonomi yang besar
• potensi gangguan stabilitas sistem POKOK-POKOK PENGATURAN DALAM PERPPU
keuangan
1 2
• Penyesuaian batasan defisit APBN • Perluasan kewenangan KSSK dan
Perlu langkah Kondisi • Penggunaan sumber pendanaan ruang lingkup rapat KSSK
alternatif anggaran • Penguatan kewenangan BI, termasuk
cepat dan kegentingan
• Penyesuaian mandatory spending, membeli SBN jangka panjang di pasar
antisipatif yang memaksa
pergeseran dan refocusing anggaran perdana untuk mendukung penanganan
pusat dan daerah Covid-19
• Program penerbitan SBN dan pinjaman • Penguatan kewenangan OJK dan LPS
dalam rangka pembiayaan tambahan untuk mencegah risiko yang
defisit membahayakan stabilitas sistem
• Insentif dan fasilitas perpajakan keuangan serta perlindungan nasabah
PERPPU No. 1 Tahun 2020 • Pelaksanaan Program Pemulihan perbankan
sebagai payung hukum untuk mengambil Ekonomi Nasional untuk • Penguatan kewenangan Pemerintah
langkah-langkah cepat dan luar biasa serta kesinambungan sektor riil dan sektor dalam menangani permasalahan
keuangan. perbankan dan stabilitas sistem
terkoordinasi untuk menghadapi Pandemi
keuangan akibat dampak Covid-19
COVID-19.
- dilakukan dengan tetap memperhatikan tata kelola yang baik - 16
DAMPAK COVID-19 DAN LANGKAH PENANGANAN
Perpu No. 1/2020 memberi payung hukum melakukan langkah-langkah luar biasa penanganan Covid-19 untuk menangani
krisis kemanusiaan dan menyelamatkan perekonomian
17
Program Dukungan Ekonomi Nasional untuk melindungi sektor riil dan sektor
keuangan akibat tekanan pandemi Covid-19
18
Tujuan Penyediaan Stimulus dan Program Dukungan
Ekonomi Nasional
Perekonomian dunia dan Indonesia menghadapi tantangan besar karena dampak Covid-19. Dalam rangka menanggulangi hal
tersebut, kebijakan penyaluran-penyaluran likuiditas perlu disusun dengan memperhatikan tujuan-tujuan berikut
Dunia usaha yang dapat terdampak Segmen UMKM menyerap sekitar Dalam rangka memutus vicious
signifikan adalah segmen 97% dari total tenaga kerja dan cycle dalam hal penyaluran
perdagangan yang mana sebagian 99% dari total lapangan kerja, kredit di masa krisis, maka injeksi
besar tergolong dalam kategori sehingga menjadi sangat krusial likuiditas menjadi penting. Hal ini
UMKM, dimana pelaku ekonomi bagi Pemerintah untuk menjaga dilakukan untuk menyalurkan
tersebut dikhawatirkan tidak keberlangsungan UMKM agar likuiditas kepada sektor riil yang
memiliki kapasitas keuangan yang dapat meminimalisir jumlah PHK memerlukan cashflow untuk
cukup untuk bertahan sampai yang terjadi dan menjaga level melalui krisis akibat COVID-19.
dengan selesainya wabah COVID- penangguran dalam tingkat yang
19 dapat ditolerir
19
FLEKSIBILITAS APBN 2020 UNTUK MERESPON KONDISI DARURAT
Pelebaran defisit di atas 3% PDB untuk mempercepat penanganan COVID-19 dan menyelamatkan perekonomian dari
ancaman krisis serta menjaga stabilitas sistem keuangan
§ Perlambatan aktivitas § Fokus untuk kesehatan, social safety net dan dukungan
ekonomi, penurunan harga dunia usaha dan UMKM;
minyak dan komoditas § Penghematan belanja non prioritas, refocusing dan
§ Insentif perpajakan untuk realokasi untuk mendukung penanganan COVID-19
dunia usaha § Tambahan belanja penanganan COVID-19
Melebar
(Rp545,8T)
20
OUTLOOK PENDAPATAN APBN 2020 DALAM KEDARURATAN COVID-19
PENERIMAAN PAJAK DJP PENDAPATAN BEA & CUKAI Dengan memperhitungkan dampak:
• Migas turun karena perubahan
Tumbuh -5,9%, a.l. dengan memperhitungkan asumsi ICP yang lebih rendah
Tumbuh -2,2%, dengan
dampak:
• SDA Non Migas turun karena
• Penurunan pertumbuhan ekonomi dan perang harga minyak memperhitungkan dampak
penurunan harga batu bara
• Fasilitas Pajak Insentif tahap II (PMK 23/2020)
stimulus pembebasan Bea acuan
• Relaksasi pajak tambahan à perluasan stimulus
• Pengurangan tarif PPh Badan menjadi 22% Masuk untuk 19 industri
• Potensi penundaan PPH dividen karena Omnibus Law
21
OUTLOOK BELANJA DAN TKDD APBN 2020 DALAM KEDARURATAN COVID-19
23
TERIMA KASIH
24