Anda di halaman 1dari 16

FALSAFAH & TEORI KEPERAWATAN

NAMA : WINDA BALIU

NIM : C01417217

KELAS : B KEPERAWATAN 2017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan ridha-
nya sehingga makalah FALSAFAH KEPERAWATAN dapat disusun yang
merupakan tugas dalam tugas mata kuliah falsafah.
Makalah ini disusun sesuai dengan kebutuhan mahasiswa keperawatan dalam
mempelajari dan masukan bagi penyelenggaraan praktik keperawatan.
Makalah ini disusun berdasarkan beberapa referensi dan pendapat para ahli.
Pada kesempatan ini saya menyadari segala kekurangan dalam penyusunan
makalah ini baik secara materi maupun dalam penggunaan kata bahasanya, meskipun
demikian saya berharap bahwa makalah ini dapat memberikan dalam mempermudah
pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar didalam kelas.
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Keperawatan Hildegard E Peplau
2.2 Pengertian Falsafah
2.3 Falsafah Keperawatan Menurut Para Ahli
2.4 Konsep Inti Falsafah Keperawatan
2.5 Penyebab Paran Perawat Indonesia Belum Bersikap Dan Perilaku Dengan
Falsafah Keperawatan

BAB III PENUTUPAN


3.1 Kesimpulan
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan dan di pakai sebagai pandangan hidup.
Falsafah keperawatan adalah dasar pemikiran yang harus dimiliki perawat sebagai
kerangka dalam berpikir, pengambilan keputusan dan bertindak yang diberikan
kepada klien dalam rentang sehat-sakit, yang memandang manusia sebagai mahluk
hidup yang holistic dan yang harus dipenuhi berbagai kebutuhan seperti biologi,
psikologi, social, cultural dan spiritual melalui upaya asuhan keperawatan yang
komprehensif, sistematis, logis dengan memperhatikan aspek kemanusiaan bahwa
setiap klien berhak untuk mendapatkan perawatan tanpa membedakan suku, agama,
status sosial dan ekonomi.
Falsafah keperawatan Merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan
esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan.
Keperawatan merupakan kebutuhan pokok manusia sebagaimana halnya dengan
semua usaha untuk memajukan kesejahteraan. Uraian tentang keperawatan yang baik
harus dilakukan oleh seorang perawat dengan sendirinya harus dimulai perawat itu
sendiri. Model keperawatan yang dijelaskan oleh Hildegard peplau mencakup segala
sesuatu tentang diri individu itu sendiri yang tepatnya didalam dirinya, yaitu
interpersonal, dan ini mengarah pada kejiwaan seseorang. Inilah model konsep teori
yang dijadikan acuan perawat untuk melakukan tindakan keperawatan. Kesehatan
Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup,
dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif
terhadap diri sendiri dan orang lain. Mampu menghadapi kecemasan didalam diri
individu. Jika seseorang tidak sanggup untuk mengatasi permasalahn didalam hidup
mereka, terutama pada dalam diri mereka sendiri, akan timbul permasalahan
permasalahan yang akan berakibat fatal yang tentunya akan mengganggu kehidupan
orang yang mengalami permasalahan interpersonal ini. untuk itu diperlukan peran
perawat dalam mengatasi masalah ini, untuk membantu pasien mengatasi masalah
yang mungkin tidak bisa diselesaikan sendiri oleh seseorang. Perawat juga harus tau
apa saja yang harus dilakukan, untuk inilah penulis mengangkat model konseputual
jiwa interpersonal yang dimana model konsep ini erat sekali dengan teori Hildegard
E. Peplau. sehingga perawat memiliki gambaran untuk melakukan tindakan
keperawatan yang tepat. Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori
keperawatan yang digunakan, salah satunya adalah Hildegard E. Peplau. Model
konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar
hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat,
masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit sumber kesulitan dan proses
interpersonal.
Keperawatan adalah pelayanan esensial yang di berikan oleh perawat terhadap
individu,keluarga,kelompok,dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan
pelayanan yang di berikan adalah upaya untuk mencapai derajat kesehatan
semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang di miliki dalam menjalankan
kegiatan di bidang promotif,proventif,kuratif,dan rehabilitatif dengan menggunakan
proses keperawatan sebagai metode ilmiah keperawatan pelayanan asuhan
keperawatan yangb di lakukan oleh tenaga keperawatan bekerjasama dengan team
kesehatan lainnya dalam rangka mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Dilaksanakan dalam rangka memenuhui kebutuhan kesehatan dan keperawatan
upaya dapat melaksanakan praktek keperawatan haruslah di dasarkan atas sintesis
dalam penerapan dari berbagai pengetahuan tentang fisiologi, psikologi, sosial
budaya, perkembangan, spiritual, serta pengetahuan penunjang lainnya yang
berkaitan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Falsafah Keperawatan ?
2. Apa itu falsafah keperawatan menurut para ahli ?
3. Apa itu teori keperawatan Hildegard E Peplau ?
4. Apa itu teori peplau dan konsep peplau ?

1.3 Tujuan Masalah


1.Mengetahui apa itu falsafah keperawatan
2.Mengetahui apa itu falsafah keperawatan menurut para ahli
3. Mengetahui apa itu teori keperawatan Hildegard E Peplau
4. Mengetahui apa itu teori peplau dan konsep peplau
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Falsafah
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan dan di pakai sebagai pandangan hidup.
Falsafah keperawatan adalah dasar pemikiran yang harus dimiliki perawat
sebagai kerangka dalam berpikir, pengambilan keputusan dan bertindak yang
diberikan kepada klien dalam rentang sehat-sakit, yang memandang manusia sebagai
mahluk hidup yang holistic dan yang harus dipenuhi berbagai kebutuhan seperti
biologi, psikologi, social, cultural dan spiritual melalui upaya asuhan keperawatan
yang komprehensif, sistematis, logis dengan memperhatikan aspek kemanusiaan
bahwa setiap klien berhak untuk mendapatkan perawatan tanpa membedakan suku,
agama, status sosial dan ekonomi.
Falsafah keperawatan Merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia
dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan.
Hakekat manusia yang di maksud disini adalah manusia sebagai makhluk biologis,
psikologis, sosial, dan spiritual, sedangkan esensinya adalah falsafah keperawatan
yang meliputi:
1. Memandang bahwa pasien sebagai manusia yang utuh (holistik)yang harus di
penuhui segala kebutuhannya baik kebutuhan biologis,psikologis,sosial dan spiritual
yang di berikan secara komprehensif dan tidak bisa di lakukan secara sepihak atau
sebagian dari kebutuhannya
2. Bentuk pelayanan keperawatan yang di berikan harus secara langsung dengan
memperhatikan aspek kemanusiaan
3. Setiap orang berhak mendapatkan perawatan tanpa memandang perbedaan
suku,kepercayaan,status sosial,agama,dan ekonomi
4. Pelayanan keperwatan tersebut merupakan bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan mengingat perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan bukan sendiri-
sendiri
5. Mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan,bukan seorang penerima jasa
yang aktiv
2.2. Falsafah Keperawatan Menurut Para Ahli
1. Falsafah keperawatan menurut FLORENCE NIGHTINGALE (moderen nursing)
melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative
proses .menipulasi dari lingkungan eksternal perbaikan dapat membantu proses
perbaikan atau pergantian dan kesehatan klien.
2. Falsafah keperawatan menurrut MARTHA ROGERS TAHUN 1970 keperawatan
adalah pengetahuan yang di tunjukan untuk mengurangi kecemasan terhadap
pemeliharan dan peningkatan kesehatan,pencegahan penyakit,perawatan
rehabilitasi,penderita sakit serta penyandang cacat.
3. Falsafah keperawatan menurut ROY & ANDREW 1991 roy memiliki prinsip
humanisme dan4 falsafah berdasarkan prinsip veritivity. Falsafah humanisme atau
kemanusiaan mengenali manusia dan sisi subjektif manusia dan pengalamannya
sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai. Roy berpendapat bahwa seorang
individu :
- Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang di gunakan untuk
mengetahui masalah yang di hadapi dalam mencari solusi.
- Bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum
aksi reaksi.
- Memiliki holisme intrinsic.
- Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk
memiliki hubungan dengan orang lain seperti veritiviti. Berarti kebenaran, yang
bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut. Ia
mendefinisikan veritiviti sebagai prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan
umum keberadaan manusia. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip veritiviti.
Sebagai berikut ini. Individu dipandang dalam konteks : (a) tujuan eeksistensi
manusia (b) gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia (c) aktivitas dan
kreativitas untuk kebaikan kebaikan umum (d) nilai dan arti kehidupan.
2.3 Konsep Inti Falsafah Keperawatan Menurut Para Ahli
1. Falsafah keperawatan menurut FLORENCE NIGHTINGALE konsep inti dari teori
FLORENCE NIGHTINGALE tentang falsafah keperawatan adalah lingkungan
berpengaruh terhadap proses pemulihan klien/pasien membuat lingkungan yang
kondutif bagi manusia untuk hidup sehat.
2. Falsafah keperawatan menurut MARTHA ROGERS TAHUN 1970 manusia dan
lingkungan merupakan satu kesatuan yang utuh yang memeliki sifat dan karakter
berbeda-beda.
2.4 Penyebab Para Perawat Di Indonesia Belum Bersikap Dan Berperilaku
Sesuai Dengan Falsafah Keperawatan
1. Perawat kurang memahami maksud falsafah keperawatan secara menyeluruh
2. Perawat memahami falsafah keperawatan hanya pada tataran kognitif saja
3.Sikap profesionalisme perawat belum memadai yang di tandai oleh kurangnya
kemampuan menjalin hubungan rasa saling percaya dan kofidensi dengan
klien,pengetahuan yang belum memadai dan kapabilitas terhadap pekerjaan.
4. Tingkat pengetahuan dan pendidikan para perawat yang tidak merata
2.5 Teori Keperawatan Hildegard E Peplau
Menurut Peplau, keperawatan adalah terapeutik yaitu satu seni menyembuhkan,
menolong individu yang sakit atau membutuhkan pelayanan kesehatan. Keperawatan
dapat dipandang sebagai satu proses interpersonal karena melibatkan interaksi antara
dua atau lebih individu dengan tujuan yang sama. Dalam keperawatan tujuan bersama
ini akan mendorong kearah proses terapeutik dimana perawat dan pasien saling
menghormati satu dengan yang lain sebagai individu, kedua-duanya mereka belajar
dan berkembang sebagai hasil dari interaksi. Untuk mencapai tujuan ini atau tujuan-
tujuan yang lain di capai melalui penggunaan serangkaian langkah-langkah dan pola
yang pikiran yang pasti. Saat hubungan perawat dan pasien berkembang pada pola
terapeutik ini, ada cara yang fleksibel dimana fungsi perawat dalam berpraktik
dengan membuat penilaian dengan keahlian yang didapatkan melalui ilmu
pengetahuan, dengan menggunakan kemampuan teknis dan peran asumsi. Ketika
perawat dan pasien mengidentifikasi satu masalah pertama kalinya dan mulai fokus
pada tindakan yang tepat, pendekatan yang dilakukan melalui perbedaan latar
belakang dan keunikan individu. Setiap individu dapat pandang sebagai satu struktur
yang unik bio-psyko-spri-sos yang satu dengan yang lain tidak bertentangan. Setiap
individu telah belajar dari lingkungan, adat-istiadat, kebiasaan, dan kepercayaan yang
berbeda yang membentuk budaya individu tersebut. Setiap orang datang dari
pemikiran sudut pandang yang berbeda sehingga mempengaruhi persepsi dan
perbedaan persepsi ini sangat penting dalam proses interpersonal. Sebagai tambahan
bagi perawat dari latar belakang pendidikan, yang mengerti tentang teori
perkembangan, konsep adaptasi kehidupan, respon konflik, juga wawasan yang luas
tentang peran keperawatan professional dalam proses hubungan interpersonal.
Sebagai perawatdanpasien yang berhubungan terus harus mengerti peran masing-
masing dan faktor sekitar yang meningkatkan masalah hingga keduanya saling
berbagi atau berkolaborasi dalam mencapai tujuan bersama. Perawat dan klien
bekerja sama dan hasilnya akan saling mengenal dan akan matang secara proses.
Peplau memandang keperawatan sebagai kekuatan yang matang dan instrument yang
mendidik. Dia percaya bahwa keperawatan adalah hasil pengalaman belajar mengenai
diri sendiri dan orang lain yang terlibat dalam hubungan interpersonal. Konsep ini
didukung oleh Genevieve Burton penulis lain tentang keperawatan mengatakan
tingkah laku orang lain harus dimengerti agar dapat mengerti diri sendiri secara jelas.
Orang-orang yang tersentuh dengan diri sendiri akan lebih sadar terhadap berbagai
ragam jenis reaksi bujukan individu yang lain. Sebagai perawat adalah mengarahkan
pasien untuk penyelesaian masalah yang dihadapi setiap hari, sehingga metode dan
prinsip-prinsip yang digunakan dalam berpraktik secara professional akan meningkat
secara efektif. Setiap permasalahan akan mempengaruhi kepribadian perawat dan
meningkatkan professionalisme. Inilah cirri diri perawat yang memiliki perubahan
langsung dalam terapeutik, hubungan interpersonal.
1. Definisi dan Konsep Utama Peplau (1952/1988)
Mendefinisikan manusia sebagai organisme yang "berusaha dengan caranya
sendiri untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh kebutuhan." Klien adalah
seorang individu dengan kebutuhan yang dirasakan. Kesehatan didefinisikan sebagai
"simbol kata yang menyiratkan gerakan maju kepribadian dan proses manusia lainnya
yang sedang berlangsung ke arah kreatif, konstruktif, produktif, personal, dan
masyarakat hidup." Meskipun Peplau tidak secara langsung menangani masyarakat /
lingkungan, dia tidak mendorong perawat untuk mempertimbangkan budaya dan adat
istiadat pasien ketika pasien menyesuaikan dengan rutinitas rumah sakit. Dia
mendefinisikan sebagai "hubungan manusia antara individu yang sakit atau
membutuhkan pelayanan kesehatan, dan perawat berpendidikan khusus untuk
mengenali dan merespon perlu bantuan. "

2. Teori Keperawatan Hildegard E Peplau Teori yang dikembangkan Hildegard E


Peplau adalah keperawatan spikodinamik. Teori ini dipengaruhi oleh model
hubungan interpesonal yang bersifat terapeutik. Hildegard E. Peplau mendefenisikan
teori keperawatan psikodinamikanya sebagai berikut: “Perawatan psikodinamik
adalah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang untuk membantu
mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk mengaplikasikan
prinsip-prinsip kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang
muncul dari semua hal atau kejadian yang telah dialami.”

3. Teori Hildegard Peplau tahun 1952 berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori
ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses
interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan
keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan
kepribadian. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
perawat dan klien, dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.
Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan
menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara
perawat dan klien, perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan
kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan
keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang
berhubungan dengan masalah kesehatannya. Teori Peplau merupakan teori yang unik
dimana hubungan kolaborasi perawat dengan klien membentuk suatu “kekuatan
mendewasakan” melalui hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu
pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang
baru mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat-klien digambarkan sebagai
fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini adalah orientasi, identifikasi,
penjelasan, dan resolusi Peplau menerbitkan Buku Interpersonal Relation in Nursing
pada tahun 1952 di majalah-majalah profesional dan topik konsep-konsep
interpersonal sampai pada isu-isu keperawatan yang terbaru. Dan selanjutnya Peplau
mengembangkan teori keperawatan yang dikenal dengan Psychodynamic Nursing.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan
dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :
1. Pasien
2. Perawat
3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
4. Proses interpersonal
Penjelasannya sebagai berikut:
1) Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung
dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal.
2). Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan
pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi
tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai
mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor
sesuai dengan fase proses interpersonal.
3). Masalah Kecemasan Yang Terjadi Akibat Sakit
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi
dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam
model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan
langsung dengan kondisi sakit.
4). Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini
menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang
terdiri dari 4 fase. Peplau mengidentifikasi empat tahapan hubungan interpersonal
yang saling berkaitan yaitu: orientasi, identifikasi, eksploitasi, resolusi. Setiap tahap
saling melengkapi dan berhubungan sebagai satu proses untuk penyelesaian masalah.
Tahapan Interpersonal Menurut Hildegard E Peplau dalam Keperawatan Untuk
mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui
penggunaan step-step atau fase-fase sebagai berikut:
1) Fase Orientasi Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing.
Pertemuan diawali oleh pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan
klien malakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses
pengumpulan data. Pada fase ini yang paling penting adalah perawat bekerja sama
secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam menganalisis situasi yang
kemudian bersama-sama mengenali, memperjelas dan menentukan masalah untuk ada
setelah masalah diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan tipe
bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli
yang lain sesuai dengan kebutuhan.
2). Fase Identifikasi Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada
fase ini pasien merespons secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi
kebutuhannya. Setiap pasien mempunyai respons berbedabeda pada fase ini. Respons
pasien terhadap perawat:
a. Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat
b. Anatomy dan independent
c.Pasif dan dependent
3). Fase Eksploitasi Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional
untuk alternatif pemecahan masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat
dan kebutuhan dari pasien. Pasien mulai merasa sebagai bagian integral dari
lingkungan pelayanan. Pada fase ini pasien mulai menerima informasi-informasi yang
diberikan padanya tentang penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau mengajukan
pertanyaanpertanyaan pada perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari
perawat dan sebagainya.
4). Fase Resolusi Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses.
Fokus pada fase ini mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase
ini perlu untuk mengakhiri hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha
untuk melepaskan rasa ketergantungan kepada tim medis dan menggunakan
kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif. Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan
klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan
adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai
kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan Peplau
dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab
itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana
perawat bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.
Sedangkan falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-
nilai keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan
keperawatan, kepada individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat.
Keyakinan ini terhadap nilai keperawatan harus menjadi pegangan setiap perawat.
Flsafah keperawatan menjadi landasan bagi perawat dalam menjalankan
profesinya. Esensi falsafah keperawatan yaitu memandangh pasien sebagai
mahluk yang holistik, yang harus dipenuhi segala kebutuhannya, secara biologis,
phisikologis, sosial, dan spiritual yang diberikan secara komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Ajar FUNDAMENTAL KEPERAWATAN, POTTER and PERRY


(http://www.currentnursing.com/nursing.../interpersonal_theory.html.).

(Peplau, H.E. Interpersonal Relation in Nursing, 1952.) Potter, Patricia Ann et al.
2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier Patricia A.Potter, Anne G.Perry
(2009).

Fundamental Keperawatan. Buku 1, ed.7. Jakarta : Salemba Medika Patricia A.Potter,


Anne G.Perry (2009).

Fundamental Keperawatan. Buku 2, ed 7. Jakarta : Salemba Medika Artikel Terkait :


Makalah Tentang Keperawatan.

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC.

Kozier, Erb, Berman, & Snyder. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses, dan Praktik, ed. 7, vol. 1. Jakarta : EGC

Alison. 1999. Research library. Philosophical Issues in Nursing. Journal of medical


ethics. http://www.nursing-philosophy.com/2010/01/developing-personal-nursing/
diakses tanggal 26 september 2010.

Anda mungkin juga menyukai