Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS

SANG BUMI RUWA JURAI


BANDAR LAMPUNG
Jl. Imam Bonjol N. 466 Telp. (0721) 264054 Langkapura – Bandar Lampung

MEKANIKA TANAH II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

NAMA : TRI WAHYU APRILIA

NPM : 18.22.201.0020

SEMESTER : IV

FA K U LTA S T E K N I K
JURUSAN TEKNIK SIPIL
MEKTAN II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allahh SWT atas berkat dan
rahmatnya kita dapat menyelesaikan makalah yang merupakan tugas dalam
mata kuliah MEKANIKA TANAH II

Makalah ini diharapkan dapat menggali pengetahuan dengan lebih luas dan
mendalam, namun kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu, adanya kritik dan daran sangat kami harapkan demi tercapainya
makalah yang lebih baik dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Bandar Lampung, April 2019

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI 2


MEKTAN II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................. 3
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 4
1.2 Tujuan ................................................................................ 4

BAB 2. PEMBAHASAN........................................................................... 5
2.1 Analisa Daya Dukung Tanah ................................................. 5
2.2 Teori Terzaghi ...................................................................... 5
2.3 Teori Coulumb ..................................................................... 8
2.4 Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif .......................................... 9

BAB 3. PENUTUP.................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan ........................................................................ 13
3.2 Saran ................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI 3


MEKTAN II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

BAB 1.
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pembangunan suatu konstruksi, pertama-tama sekali yang dilaksanakan
dan dikerjakan di lapangan adalah pekerjaan pondasi struktur bawah
kemudian melaksanakan pekerjaan struktur atas. Pengaruh pondasi pada
bangunan sangatlah penting, kerena pondasi berfungsi meneruskan beban
yang berasal dari berat bangunan itu sendiri dan beban luar yang bekerja
pada bangunan ke tanah yang ada disekitarnya.
Secara umum pondasi dapat dibagi

dalam dua jenis yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Struktur pondasi
merupakan salah satu elemen struktur yang sangat berperan dalam
menahan berat bangunan, sehingga harus di desain dengan baik dan
kokoh. Adapun beberapa faktor yang menentukan kekuatan pondasi adalah
daya dukung tanah yang berada di bawah pondasi serta kedalaman tanah
keras untuk perletakan pondasi. Kemampuan daya dukung juga
dipengaruhi oleh jenis dan kondisi tanah.

1.2. TUJUAN
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Teori
Terzaghi dan Coulumb dak Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI 4


MEKTAN II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

BAB 2.
PEMBAHASAN

2.1. ANALISA DAYA DUKUNG TANAH


Perhitungan daya dukung tanah sangat diperlukan guna mengetahui
kemampuan tanah sebagai perletakan/pemakaian struktur pondasi. Daya
dukung tanah merupakan kemampuan tanah dalam mendukung beban
baik berat sendiri struktur pondasi maupun beban struktur atas secara
keseluruhan tanpa terjadinya keruntuhan. Nilai daya dukung tersebut
dibatasi oleh suatu daya dukung batas ultimate bearing capacity, yang
merupakan keadaan saat mulai terjadi keruntuhan. Sebelum kita
menentukan jenis pondasi yang akan digunakan, kita harus menentukan
daya dukung ijin (qa) yang merupakan hasil bagi dari daya dukung
batas (qult) dengan safety factor (SF=3).

……………………………… (1) (2.1)


dimana : qa = Daya dukung ijin

qult = Daya dukung ultimate

FK = Faktor Keamanan

2.2. TEORI TERZAGHI


Analisis kapasitas daya dukung Terzaghi merupakan perkembangan dari
analisis kapasitas daya dukung, Prandti (1920), yang menganggap bahwa
tanah adalah plastik ideal (berdasarkan teori plastisitas). Menurut
Terzaghi suatu pondasi dangkal ditentukan dari : Df ≤ B
Dimana :
Df : kedalaman pondasi dangkal dari permukaan tanah
B : Lebar Pondasi

Gambar 1. Zone tegangan Terzaghi

Sumber : Buku Rekayasa Pondasi Jilid II, Penerbit : Gunadarma

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI 5


MEKTAN II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

Tabel 1. Kapasitas Daya Dukung Terzaghi

Tabel 2. Faktor Kapasitas Daya Dukung Terzaghi

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI 6


MEKTAN II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

Karl von Terzaghi (2 Oktober 1883 - 25 Oktober 1963) adalah seorang


insinyur sipil Austria dan geolog, beliau juga disebut bapak mekanika
tanah. Beliau memulai mekanika tanah modern dengan teori-teorinya
konsolidasi, tekanan lateral tanah, daya dukung, dan stabilitas (Terzaghi,
1925) Dalam karyanya yang monumental yaitu “Theoretical Soil
Mechanics”, beliau menuangkan pemikirannya mulai dari teori konsolidasi,
perhitungan penyelesaian, teori daya dukung, tekanan lateral tanah dan
dinding penahan, kekuatan geser dan stabilitas lereng. Dalam semua
kasus, beliau menjelaskan bahwa beliau melakukan semua itu untuk dapat
memecahkan masalah dunia nyata. Beliau selalu memberikan desain/
analisis

grafik untuk memudahkan insinyur untuk menerapkan teori-teori yang


dikembangkan atau ditata ulang dan disempurnakan untuk penggunaan
praktis. Dalam teori daya dukung persamaan Terzaghi telah sangat luas
digunakan, karena persamaan tersebut merupakan usulan yang pertama
dan cukup konservatif, sehingga didapatkan sebuah sejarah pemakaian
yang berhasil. Persamaan Terzhagi bila memakai data laboratorium untuk
pondasi dengan bentuk lingakaran adalah sebagai berikut :
Untuk pondasi lingkaran , Q

u = 1,3.C.Nc + po.Nq + 0,3.Ȗ.B.NȖ po = (Df.Ȗ)…………..(3.1)


Untuk pondasi bujur sangkar,
Qu = 1,3.C.Nc + po.Nq + 0,4.Ȗ.B.NȖ…………..(3.2)
Untuk pondasi dalam,
Qult = Qujung + Qselimut = Qu + (K x Fs x D) …………..(3.3)

dimana,
qult : Daya Dukung Ultimit Pondasi
Ȗ : Berat Volume Tanah
D : Kedalaman Dasar Pondasi
C : Cohesi Tanah
B : Lebar/ diameter pondasi
po : Tekanan overburden pada dasar pondasi (kN/m2 )
po = (Df.Ȗ)…………………………..(3.4)

Nc, Nq, NȖ adalah faktor daya dukung tanah (bearing capacity factors)
yang besarnya tergantung dari sudut geser tanah. Rumus daya dukung
tanah Terzaghi diatas berlaku pada kondisi “general shear failure” yang
terjadi pada tanah padat atau agak keras, yaitu karena desakan pondasi
bangunan pada tanah, maka mula-mula terjadi penurunan kecil, tetapi bila
desakan bertambah sampai melampaui batas daya dukung tanah ultimit,
maka akan terjadi penurunan yang besar dan cepat, dan tanah di bawah
pondasi akan mendesak tanah sekitarnya ke samping dan menyebabkan

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI 7


MEKTAN II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

tanah tersebut terdesak naik ke atas permukaan tanah. Pada lapisan tanah
yang agak lunak atau kurang padat, karena desakan pondasi bangunan
pada tanah, maka akan tampak adanya penurunan yang besar sebelum
terjadi keruntuhan pada keseimbangan tanah di bawah pondasi. Kondisi ini
disebut “local shear failure”.Untuk kondisi ini rumus daya dukung tanah
Terzaghi harus diberi reduksi pada kohesinya yaitu : c

ƍ = 2/3 c………….(3.5)
imana ,
ƍ : kohesi tanah pada “local shear failure” Sehingga rumusnya menjadi,
qult = 2/3 C.Nc’ + Ȗb.Nq’.D + 0,5.Ȗb.B.NȖ’………….(3.6)

2.3. TEORI COULUMB


Pada tahun 1776 dikemukakan teori tentang tekanan tanah lateral yang
pertama kali oleh Coulomb. Coulomb menganalisa segitiga keruntuhan
tanah untuk mendapatkan koefisien tekanan tanah aktif dan pasif. Untuk
memudahkan perhitungannya tanah dianggap ideal dan permukaan runtuh
adalah garis lurus. Lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut.

Sudut GeBek Antara Dinding dan Tanah Dalam kenyataanya permukaan


dinding penahan ~ aannaah adalah kasar dan terjadi geseran antara
dinding dengan tanah. Coulomb mengaplikasikannya dengan sudut geser
tanah antara dinding dan tanah (6). Akibat dari sudut geser ini bidang
runtuh menjadi melengkung. Gaya resultan yang ada akan bekerja dengan
kemiringan sebesar sudut 6 terhadap bidang normal.

Pada kondisi aktif yaitu ketika dinding bergerak keluar, maka tanah akan
bergerak ke arah bawah terhadap tembok, sehingga menimbulkan sudut
geser positif (6+) dengan perilaku bidang runtuh seperti pada gambar 3.1
(a). Pada kondisi tertentu apabila dinding tertekan ke bawah akibat beban
yang sangat berat maka sudut geser akan menjadi negatif (6-) dengan
bidang runtuh melengkung kearah dinding.

Pada kondisi pasif yaitu ketika dinding bergerak


kearah tanah urugan, akibatnya tanah tertekan dan bergeser
kearah atas pada dinding, sehingga menimbulkan sudut geser
positif (6+) dengan bidang runtuh melengkung ke arah
menjauhi dinding

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI 8


MEKTAN II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

2.4. KOEFISIEN TEKANAN AKTIF DAN PASIF


Tekanan dari tanah ke suatu struktur, disebut “Tekanan Tanah”.
Struktur/dinding penahan tanah umumnya ada dalam kondisi salah satu
dari tiga jenis tekanan sebagai berikut:
1.     Tekanan tanah dalam kondisi diam; tekanan yang terjadi akibat
massa tanah pada dinding penahan dalam kondisi seimbang.
2.     Tekanan tanah aktif
3.     Tekanan tanah pasif

A.     Tekanan Tanah Diam


Apabila dinding penahan sungguh kaku (rigit) sehingga tidak dapat
bergerak sedikitpun, maka tegangan yang bekerja :

 
 = Ko .  .   H
 
Ko = koefisien tanah diam

Harga-harga Ko  yang khas untuk beberapa macam tanah tertentu


adalah sebagai berikut :
Pasir padat                                         = 0,35
Pasir lepas                                          = 0,45
Lempung “Normally Consolidated”         = 0,4 – 0,8
Lempung “Over Consolidated”               = 0,8 – 2,0

Nilai banding antara sv dan sh dinamakan “koefisien tekanan tanah


dalam keadaan diam (Ko)” :
σh
Ko =
σv

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI 9


MEKTAN II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

Suatu elemen tanah yang terletak pada kedalaman z akan terkena


tekanan arah vertikal (v) dan tekanan arah horisontal (h) :
v =  z
h = v Ko + u  u = tekanan air pori

Harga-harga Ko adalah sebagai berikut :


 Untuk tanah berbutir yang terkonsolidasi normal (Jaky 1944)
Ko = 1 - sin 

 Brooker dan Jreland (1965) Tanah lempung yang


terkonsolidasi normal (Brooker dan Ireland, 1965) :
Ko = 0,95 - sin 
 = Sudut geser tanah dalam keadaan air teralirkan (drained).

 Tanah lempung yang terkonsolidasi normal dan mempunyai


indeks plastisitas (PI).
Ko = 0,4 + 0,007 (PI)  PI antara 0 - 40
Ko = 0,64 + 0,001 (PI)  PI antara 40 – 80

 Tanah lempung yang terkonsolidasi lebih (overconsolidated)

KO(overconsolidated) = KO(normally consolidated) √ OCR


 OCR = overconsolidated ratio (rasio konsolidasi lebih).
Tekanan pra konsolidasi
= Tekanan efektif akibat lapisan tan ah di atasnya

 Untuk “compacted dense sand” :

Ko = (1 − sin φ ) +
( γd
γ d ( min ) )
1 5,5

  = Sudut geser tanah


d = Berat isi kering tanah di lapangan
d (min)= Berat isi kering minimum dari tanah

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI 10


MEKTAN II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

B.     Tekanan Tanah Aktif


Pada umunya dinding penahan tanah tidak dapat dianggap kaku,
karena sedikit banyak akan bergerak (deform) kedepan pada waktu
penimbunan tanah di belakangnya. Deformasi yang terjadi dianggap
cukup besar sehingga tercapai keadaan keruntuhan ( failure state)
dalam tanah.
      Tekanan vertikal       =       
      Tekanan horizontal  =    (Tekanan aktif pada keruntuhan)

      Po = Ko   H   H =   Ko   H2


    dan   adalah tegangan-tegangan utama maksimum dan
minimum, yang mana dapat dibuat lingkaran Mohr.

      
      AC = AB + BC

        =   sin   + c cos 

 (1 – sin  ) =  ( 1 + sin  ) + 2c. cos 

      Ka =   

C.       Tekanan Tanah Pasif

Keadaan dimana dinding ditekan sehingga bergerak kebelakang.


Dalam hal ini tegangan tanah akan menjadi lebih besar dari  .
Tegangan terbesar akan terjadi apabila tanah telah mencapai
keadaan keruntuhan.
 

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI 11


MEKTAN II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

Tinjau tanah di depan kaki tembok. Tegangan vertical (P V1), dan


tengangan horizontal (Ph1) yang menjadi tengangan utama (mayor
principal stress), Pw =   dan   =  . Z
 

Ph1 = 
 

 = Kp  = NQ =   
 

Kp = tan2 ( 45o +   )  (koefisien tanah pasif)


 
Pp = 1/2Kp   z2  (tekanan tanah pasif)

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI 12


MEKTAN II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

BAB 3.
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Analisis kapasitas daya dukung Terzaghi merupakan perkembangan dari
analisis kapasitas daya dukung, Prandti (1920), yang menganggap bahwa
tanah adalah plastik ideal (berdasarkan teori plastisitas).
Coulomb menganalisa segitiga keruntuhan tanah untuk mendapatkan
koefisien tekanan tanah aktif dan pasif.
Tekanan Tanah Aktif Pada umunya dinding penahan tanah tidak dapat
dianggap kaku, karena sedikit banyak akan bergerak ( deform) kedepan
pada waktu penimbunan tanah di belakangnya
Tekanan Pasif adalah Keadaan dimana dinding ditekan sehingga bergerak
kebelakang. Dalam hal ini tegangan tanah akan menjadi lebih besar
dari  . Tegangan terbesar akan terjadi apabila tanah telah mencapai
keadaan keruntuhan.

3.2. SARAN
Semoga kedepannnya dalam penyusunan makalah ini dapat lebih baik,
dan dapat memperbaiki setiap kesalahan dalam penulisan kata.

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI 13


MEKTAN II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

DAFTAR PUSTAKA

] Bowles, J.E., 1982. Analisis dan Desain


Pondasi, Edisi ketiga Jilid 1, Jakarta : Erlangga.
[2] Bowles, J.E., 1997. Analisis dan Desain
Pondasi, Edisi keempat Jilid 1, Jakarta : Erlangga.
[3] Departemen Pekerjaan Umum, 1987.
Petunjuk Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang
Untuk Rumah dan Gedung, Jakarta : Yayasan
Badan Penerbit Pekerjaan Umum.
[4] Dit Jen DPMB, 1983. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk
Gedung, Bandung : Yayasan Lembaga
Penyelidikan masalah bangunan.
[5] Matrik Ishaq Soritua, 2007. Analisa Perencanaan Pondasi
berdasarkan Data Sondir, Tugas Akhir, Jurusan
Teknik Sipil Politeknik Sukabumi.
[6] Sidharta SK, prof.,ir, 2009. Rekayasa Pondasi II Pondasi
dangkal dan Pondasi dalam, Jakarta : Universitas
Gunadarma Jakarta.
[7] Suyono, Ir., 1987. Mekanika Tanah dan
Teknik Pondasi, Jakarta : Pustaka
Teknologi dan Infor

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI 14


MEKTAN II
Teori Terzaghi dan Coulomb,
Koefisien Tekanan Aktif dan Pasif

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI 15

Anda mungkin juga menyukai