Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN FIELD TRIP

PEMBANGUNAN PROYEK LRT JAKARTA


KORIDOR 1 (FASE 1) KELAPA GADING - VELODROME

Mata Kuliah Field Trip


Dosen : Ir. Anwar, S.T.,M.T

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Fajar Fariansyah 18.22.201.00.23


2. Okta Yuda Pratama 18.22.201.00.46
3. Sindi Fajrianti 18.22.201.00.21
4. Siska Audina 18.22.201.00.51
5. Tri Wahyu Aprilia 18.22.201.00.20

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI
BANDAR LAMPUNG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya jugalah kami dapat menyelesaikan laporan hasil
kunjungan Field Trip kami ke “Proyek Pembangunan LRT Jakarta Koridor 1
(Fase 1) Kelapa Gading - Velodrome”yang merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Field Trip di Jurusan Teknik Sipil Universitas Sang
Bumi Ruwa Jurai.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
memberikan dukungan dan arahan, baik langsung maupun tidak langsung
sehingga penulis dapat menyelesaikan pada waktunya
Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, sangat diharapkan saran dan
kritik untuk kesempurnaan. Akhirnya, semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat terutama bagi yang memerlukannya, dan bagi dunia pendidikan
khususnya.

Bandar Lampung, Desember 2020


Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ......................................................................................... 1
1.3. Batasan Masalah............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
2.1. Deskripsi Umum Poyek ................................................................................... 3
2.2. Pengertian Balanced Scorecard ....................................................................... 7
2.3. Perspektif Keuangan (Financial) pada proyek LRT Jakarta............................ 8
2.4. Perspektif Pelanggan (Customer) pada proyek LRT Jakarta ........................... 8
2.5. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process) pada proyek
LRT Jakarta ...................................................................................................... 9
2.6. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth) pada
proyek LRT Jakarta .......................................................................................... 10
BAB III PENILAIAN KINERJA PROYEK LRT JAKARTA DENGAN
BALANCED SCORECARD (BSC)..................................................................... 13
3.1. Matriks Balanced Scorecard (BSC) ................................................................. 14
3.2. Dashboard ........................................................................................................ 15
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................................... 16
4.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 16

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pembagian Lokasi Kerja ................................................................................ 4

Gambar 2.2. Proges Pekerjaan status tanggal 16 September 2018 ..................................... 5

Gambar 2.3. Maket Depot................................................................................................... 6

Gambar 2.4. Layout Depot.................................................................................................. 6

Gambar 2.5. Instansi yang terkait dalam pembangunan proyek LRT Jakarta .................... 9

Gambar 2.6. Organisasi yang terkait dalam pembangunan proyek LRT Jakarta ............... 9

Gambar 2.7. Karyawan yang menggunakan K3 ................................................................. 10

Gambar 2.8. Tanda peringatan tersebar dilokasi proyek .................................................... 11

Gambar 2.9.a. Mahasiswa Magister Teknik UBL berkunjung ke proyek LRT Jakarta ..... 11

Gambar 2.9.b. Mahasiswa Magister Teknik UBL berkunjung ke proyek LRT Jakarta ..... 12

Gambar 2.10. Mahasiswa Magister Teknik UBL menggenakan atribut K3 dalam

kunjungan lapangan ..................................................................................... 12

Gambar 3.1. Dashboard penilaian Pembangunan Proyek LRT Jakarta .............................. 15

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Deskripsi Umum Proyek LRT Jakarta ............................................................... 2

Tabel 3.1. Matriks BSC Proyek LRT Jakarta Koridor 1 (Fase 1) Kelapa Gading –

Velodrome ......................................................................................................... 14

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara berkembang yang berupaya untuk
meningkatkan pembangunan negaranya. Salah satu bentuk pembangunan
dalam suatu negara adalah pembangunan pada sektor infrastruktur. Hal ini
dikarenakan, infrastruktur yang memadai merupakan kunci sukses dalam
percepatan pembangunan suatu negara, baik menyangkut pembangunan
ekonomi dan sosial. Pembangunan infrastruktur pada bidang transportasi
merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan ekonomi. Menyadari
pentingnya peningkatan infrastruktur transportasi untuk pembangunan sosial
ekonomi, Jakarta yang merupakan ibukota negara Indonesia memulai
peningkatan insfrastruktur pada moda transportasi publik kereta api. Jakarta
sudah memulai pembangunan insfrastruktur pada moda transportasi kereta
api dengan membangun LRT (Light Rail Transit) Jakarta.
Diadakannya kuliah lapangan dengan objek pembangunan proyek LRT
Jakarta Koridor 1 (Fase 1) Kelapa Gading – Velodrome untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa pada moda transportasi kereta api
tentang pembangunan LRT Jakarta.

1.2. Tujuan Field Trip


Adapun tujuan dari pelaksanaan studi ini adalah :
1. Tujuan dari kegiatan Field Trip adalah sebagai observasi untuk
pendidikan, serta untuk mengamati secara langsung mengenai
pembangunan proyek LRT Jakarta Kelapa Gading – Velodrome
terkait dengan materi manajemen strategi yaitu Balanced Scorecard.
2. Tujuan dari pembangunan proyek LRT Jakarta Kelapa Gading –
Velodrome adalah untuk meningkatkan perekonomian daerah dalam
rangka menunjang pembangunan insfrastruktur moda transportasi
kereta api di Jakarta.

1
1.3. Manfaat Field Trip
Manfaat dari pelaksanaan kegiatan field trip ini adalah untuk
menambah wawasan/ pengetahuan dan pembelajaran mahasiswa terutama
dalam bidang transportasi kereta api.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi mengenai pembangunan


proyek LRT Jakarta guna mengkaji terhadap penilaian perspektif Balanced
Scorecard (BSC).

2.1. Deskripsi Instansi/Perusahaan


Secara umum data Pembangunan Proyek LRT Jakarta Koridor 1
(Fase 1) Kelapa Gading – Velodrome adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. Deskripsi Umum Proyek LRT Jakarta
Pembangunan Proyek LRT Jakarta Koridor 1 (Fase 1)
1. Nama Proyek : Kelapa Gading – Velodrome – Paket P102 – Pekerjaan
Utama
Jl. Pegangsaan Dua (Depot) – Jl. Raya Kelapa Nias –
Jl. Kelapa Gading Boulevard di Kelapa Gading,
Jakarta Utara;
2. Lokasi :
Jl. Kayu Putih Raya di Pulo Gadung, Jakarta Timur –
Jl. Balap Sepeda (Velodrome) di Rawamangun,
Jakarta Timur
3. Pemilik Proyek : PT. Jakarta Propertindo

4. Konsultan : PT. Mott Macdanald Indonesia

5. Kontraktor : PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk


Pekerjaan Sipil dan Pekerjaan Sistem untuk Main
6. Ruang Lingkup :
Line, 6 Stasiun dan 1 Depo
7. Panjang Alinyemen : ± 5,8 Km

8. Nilai Kontrak : Rp. 5.295.000.000,00

9. Sumber Dana : PT. Jakarta Propertindo (Pemerintah DKI Jakarta)

10. Waktu Pelaksanaan : 610 Hari Kalender

3
Pembangunan proyek LRT Jakarta Koridor 1 (Fase 1) Kelapa Gading –
Velodrome terbagi dalam 5 section yaitu:
- Section 1, sepanjang 1208 m
- Section 2, sepanjang 786 m
- Section 3, sepanjang 1053 m
- Section 4, sepanjang 985 m
- Section 5, sepanjang 1072 m

Gambar 2.1. Pembagian Lokasi Kerja

Progres pelaksanaan pembangunan proyek LRT Jakarta Koridor 1 (Fase 1)


Kelapa Gading – Velodrome status tanggal 16 September 2018 :
Persiapan
: 2,40 %
(Preliminries)
Desain (Design) : 1,03 %
Pekerjaan (Track
: 7,12 %
Work)
Sistem (System) : 18,16 %
Total Progress : 88,82 %

4
Gambar 2.2. Progres Pekerjaan status tanggal 16 September 2018

Pembangunan proyek LRT Jakarta Koridor 1 (Fase 1) Kelapa Gading –


Velodrome terdiri dari 6 stasiun dan 1 depot yaitu:
- Stasiun Velodrome
- Stasiun Pacuan Kuda
- Stasiun Pulomas
- Stasiun Kelapa Gading Boulevard
- Stasiun Kelapa Gading
- Stasiun Depot

Gambar 2.3. Maket Depot

5
Gambar 2.4. Layout Depot

Fasilitas stasiun :
a. Tangga dan eskalator sebagai akses masuk dan keluar bagi
penumpang umum
b. Lift sebagai akses masuk dan keluar khusus untuk manula, ibu hamil
dan penyandang disabilitas
c. Tempat penjualan tiket (Ticket Vending Machine), gerbang otomatis
untuk penumpang umum dan gerbang otomatis khusus untuk
pengguna kursi roda
d. Area Concourse (Lantai untuk gerai komersil) yaitu toilet umum,
ruang menyusui, ruang ibadah, dan ruang pertolongan pertama
e. Peron tempat menunggu kereta dilengkapi tempat duduk dan akses
menuju kereta dengan Platform Screen Door (PSD)
f. Public Announcement (PA), Kantor pelayanan pelanggan, sistem
informasi penumpang berisi status kedatangan dan keberangkatan
kereta, Floor Tactile untuk penyandang disabilitas

6
Fasilitas kereta :
a. Tempat duduk prioritas bagi penyandang disabilitas, manula, ibu
hamil, dan anak-anak balita.
b. Kapasitas 1 rangkaian (4 gerbong) 540 penumpang
c. Ruang kereta ber-AC

2.2. Pengertian Balanced Scorecard (BSC)


Balanced Scorecard (BSC) merupakan alat manajemen, suatu sistem
pengukuran dan juga sistem manajemen kinerja, yang mampu membantu
berbagai organisasi untuk merencanakan,memfokuskan dan mengelola
strateginya. (Jeny Marmen).
Balanced Scorecard (BSC) adalah suatu sistem manajemen strategi
yang berbasis pengukuran (measurement), menetapkan aktivitas-aktivitas
dalam suatu strategi, dan memonitor kinerja strategi tersebut dalam
mencapai tujuannya. (Robert Kaplan dan David Norton).

2.3. Perspektif Keuangan (Financial) pada proyek LRT Jakarta


Dalam perspektif keuangan dengan konsep BSC menjelaskan upaya
apa yang harus dilakukan untuk dapat berhasil secara keuangan.Keuangan
organisasi dapat dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu jangka pendek dan
jangka panjang. Keuangan yang bertujuan jangka pendek meliputi upaya –
upaya yang dapat dilakukan agar produktivitas dapat optimal. Keuangan
yang bertujuan jangka panjang meliputi dua hal utama yaitu peningkatan
pendapatan dan peningkatan nilai bagi pelanggan.
Ditinjau dari 2 sudut pandang tersebut, perspektif keuangan pada
Pembangunan Proyek LRT Jakarta Koridor 1 (Fase 1) Kelapa Gading –
Velodrome :
a. Jangka pendek
- Penyediaan anggaran yang memadai untuk pembangunan
insfrastruktur, pemerintah provinsi DKI Jakarta sangat berperan
dalam pembangunan proyek LRT Jakarta, dengan alokasi biaya
sejumlah Rp. 5,295 M. Dengan dana tersebut pembangunan

7
proyek LRT Jakarta dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat
waktu.
b. Jangka panjang
- Proyek LRT Jakarta merupakan salah satu insfrastruktur
pembangunan dibidang transportasi kereta api yang dapat
meningkatan pendapatan daerah, hal ini tidak luput dari peran
serta masyarakat dalam menggunakan fasilitas transportasi
publik ini.

2.4. Perspektif Pelanggan (Customer) pada proyek LRT Jakarta


Perspektif pelanggan dalam konsep BSC bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pelanggan menilai produk atau jasa. Penilaian tingkat kepuasan
pelanggan dalam pembangungan LRT Jakarta dilakukan dengan survey
pada saat uji coba, untuk saat ini masyarakat puas dengan layanan
transportasi umum kereta api LRT Jakarta yang sudah dilengkapi dengan
fasilitas yang nyaman.

2.5. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process) pada


proyek LRT Jakarta
Yang dimaksud dengan perspektif proses bisnis internal adalah
serangkaian aktivitas yang ada dalam bisnis secara internal yang kerap
disebut dengan rantai nilai (value chain). Dalam pembangunan proyek LRT
Jakarta Koridor 1 (Fase 1) Kelapa Gading – Velodrome ini terlibat
beberapa instansi dan organisasi yang terkait.

Gambar 2.5. Instansi yang terkait dalam pembangunan proyek LRT Jakarta

8
Gambar 2.6. Organisasi yang terkait dalam pembangunan proyek LRT
Jakarta

2.6. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth)


pada proyek LRT Jakarta
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ini berfokus pada
sumber daya, khususnya sumber daya manusia yang ada di dalam
organisasi. Ada 3 kategori utama yang dianalisis dan diukur dalam
perspektif ini, yaitu :
a. kopetensi karyawan
b. daya dukung teknologi
c. budaya, motivasi dan penghargaan
Pada proyek pembangunan LRT Jakarta, karyawan yang terlibat
dalam proyek sudah mengikuti standar kompetensi yang diberlakukan pada
proyek tersebut.
Salah satunya terlihat dari aturan – aturan yang ditaati oleh karyawan,
contohnya karyawan diwajibkan mengenakan atribut K3 (Keamanan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dalam pelaksanaan pembangunan.

9
Gambar 2.7. Karyawan yang menggunakan K3

Gambar 2.8. Tanda peringatan tersebar dilokasi proyek

Pembangunan Proyek LRT Jakarta Koridor 1 (Fase 1) Kelapa Gading


– Velodrome ikut perperan dalam bidang pendidikan seperti memberikan
kesempatan kepada mahasiswa – mahasiswa yang ingin mengetahui tentang
penerapan dan pembangunan transportasi umum kereta api.

10
BAB III
PENILAIAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN LRT ( LIGHT RAIL
TRANSIT ) JAKARTA DENGAN BALANCED SCORECARD (BSC)

Dalam bab ini akan dibahas mengenai penilaian terhadap kinerja proyek
LRT Jakarta Koridor 1 (Fase 1) Kelapa Gading – Velodrome – Paket P102 –
Pekerjaan Utama.

13
3.1. Matriks Balanced Scorecard
Tabel 3.1. Matriks BSC Proyek LRT Jakarta Koridor 1 (Fase 1) Kelapa Gading – Velodrome

Bobot Penilaian
Rencana Tindak Target
Perspektif Peta Strategi Sasaran Strategi Perspektif Realisasi Skor
(Action Plan) (%)
(%) (%) (R/T×B)
 Terpenuhi
1. Perspektif  Penyediaan  Penyediaan
kebutuhan 100 100 20
Keuangan anggaran Anggaran 20
anggaran
 Fasilitas yang  Pembangunan/
2. Perspektif  Kepuasan
memadai dan perbaikan 30 100 90 27
Pelanggan masyarakat
nyaman fasilitas
 Penerapan
standar keamanan  Standar security  Melengkapi & 12,5 50 40 10
3. Perspektif Proses
& kenyamanan dan fasilitas merawat fasilita
Bisnis Internal
 Kompetensi  Pelayanan prima  Pelatihan SDM 12,5 50 40 10
SDM
 Pelaksanaan
 Penguatan sistem
4. Perspektif  Layanan Cepat layanan 12,5 60 50 10,42
layanan
Pembelajaran dan  Sistem berbasis  Sistem informasi
 Memanfaatkan
Pertumbuhan teknologi praktis dan 12,5 40 35 10,94
teknologi
modern
Indek kinerja pembangunan proyek LRT Jakarta 100 88,36

14
3.2. Dashboard

YELLOW
RED
50

75

GREEN

0 100
Score : 88,36

Gambar 3.1. Dashboard penilaian Pembangunan Proyek LRT Jakarta

15
BAB IV

KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kunjungan lapangan yang telah kami lakukan pada

pembangunan Proyek LRT Jakarta Koridor 1 (Fase 1) Kelapa Gading –

Velodrome, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

- Menambah pengetahuan mahasiswa tentang pembangunan proyek LRT

Jakarta secara langsung sesuai dengan kondisi lapangan yang ada.

- Pembangunan LRT Jakarta dapat membantu meningkatkan perekonomian

daerah dan diharapkan dapat mengaurangi tingkat kemacetan.

- Pembangunan LRT Jakarta dapat menjadi salah contoh transportasi publik

kereta api modern bagi daerah/ kota di Indonesia.

16

Anda mungkin juga menyukai