Si
Nama Asisten:
NIM :
1. Gita Novita Sari (C34180018)
Kelompok : ST08.2 2. Tafani Prailesta (E44180051)
3. Muhamad Hanipan (F14190033)
Hari, Tanggal :
4. Alvani Raaida Basri (G34190003)
PENDAHULUAN
GMO yang merupakan singkatan dari Genetically Modified Organism
adalah salah satu teknologi rekayasa genetika yang memodifikasi DNA suatu
organisme seperti bakteri, tumbuhan, virus, hewan maupun organisme transgenik
dengan tujuan menghasilkan produk yang memiliki kualitas lebih unggul dari
organisme aslinya. Pengertian GMO menurut Priyanto dan Yudhasasmita (2017)
Genetically modified organism (GMO) merupakan organisme yang gen-gennya
telah diubah menggunakan teknik rekayasa genetika. Hal ini disebabkan adanya
pertambahan jumlah penduduk dunia yang tidak berbanding lurus dengan
ketersediaan lahan pertanian (Kementrian Pertahanan Republik Indonesia, 2015).
Secara fisik produk GMO memiliki keunggulan daripada produk non-
GMO. Keunggulan produk GMO diantaranya tahan terhadap hama, tahan
terhadap berbagai penyakit, penggunaan pestisida yang lebih sedikit, mempunyai
penampilan yang lebih menarik, mengandung nutrisi yang lebih banyak daripada
produk non-GMO dan mampu mengatasi berbagai permasalahan pangan (Mahrus
2014). Perbedaan GMO dan non-GMO dapat dilihat dari fisik, rasa, dan
pertumbuhannya. Pertumbuhan GMO lebih cepat karena bertujuan untuk
mengatasi berbagai masalah kekurangan pangan baik dari segi kualitas maupun
kuantitas yang tidak mampu diatasi secara konvensional. GMO lebih sempurna
secara tampilan daripada non-GMO.
TUJUAN
Praktikum ini bertujuan mengidentifikasi produk-produk GMO yang
belum dan sudah beredar di masyarakat, mengumpulkan data dari produk-produk
GMO dan modifikasi genetik yang telah dilakukan, dan mengetahui seberapa
besar pengetahuan masyarakat terkait produk GMO.
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Informasi terkait produk GMO
No. Produk Peredaran Perubahan Karakteristik Negara Produk Produk GMO Referensi
GMO di genetik perubahan asal GMO olahan dan olahannya (jurnal/buku/
Indonesia dapat dokumen/
(Ya/Tidak) ditemukan di laporan)
tempat anda
(Ya/tidak)
1 Padi Ya Gen dari Mengandung Swiss Nasi, bubur Ya (Purba,
Golden tumbuhan provitamin 2017)
Rice narsis, A
jagung, (betakaroten
dan bakteri e) dalam
Erwinia jumlah yang
tinggi.
2 Padi Ya Cry1Ab Resisten Indonesia Nasi, tepung Ya (Slette dan
Rojolele dan cry18- terhadap beras, bubur Rahayu,
cry1Aa yellow stem 2013)
borer.
3 Tebu Ya Phytase Ketersediaan Indonesia Gula, sirup Ya (Slette dan
dan unsur fosfat. Rahayu,
SoSPSSoS 2013)
PS1
4 Tomat Ya Coat Resisten Indonesia Jus Tomat, Ya (Slette dan
Protein terhadap Saos Tomat, Rahayu,
virus Olahan 2013)
(tomato Sayur
yollow leaf
curl virus
dan
cucumber
mosaic
virus.
5 Jagung Ya Transfer Toleran Amerika Sirup Ya (Estiati dan
gen herbisida Serikat jagung, Herman,
Cry1Ab glisofat Tepung 2015)
dari jagung
sumber
gen B.
thuringien
sis subsp.
kurstaki
dengan
teknik
penembaka
n partikel
6 Kapas Ya Transfer Tahan hama Amerika Kain, Ya (Estiati dan
gen serangga Serikat Benang Herman,
Cry1Ac 2015)
dari
sumber
gen B.
Thuringien
sis subsp.
kurstaki
7 Kedelai Ya Transfer Toleran Amerika Tempe, tahu, Ya (Estiati dan
gen herbisida Serikat susu kedelai Herman,
Cry1Ab glisofat 2015)
dari
sumber
gen B.
thuringien
sis subsp.
kurstaki
dengan
teknik
penembaka
n partikel
8 Gandum Ya mutasi Ketahanan Indonesia Sereal, Ya (Rahma
induksi terhadap tepung Satria, 2012)
dengan penyakit gandum, roti
radiasi karat
gamma (Puccinia
striiformis)
9 Sorgum Ya mutasi Ketahanan Indonesia Roti, salad, Ya (Rahna
induksi terhadap sup Satria, 2012)
dengan penyakit
radiasi karat
gamma (Puccinia
striiformis)
A b C d e f g h i j k l m
1. Rafal 20 Pembeli Gojek SMP Luring Lingk- Organisme Kacang Inter- Tidak Tidak Tidak
ungan yang gen- kedelai, net
sekitar gennya kapas,
sudah jagung,
diubah pepaya
dengan
Teknik
kimia
2. Revandy 18 Pembeli Maha SMK Luring Lingk- Rekayasa Beras, Inter- Tidak Iya Tidak
Aira siswa ungan gen kacang net,
Pratama sekitar tumbuhan kedelai berita
3. Ferdy 18 Pembeli Maha SMK Luring Lingk- Tumbuhan Beras Inter- Tidak Iya Bisa
siswa ungan yang dan net
sekitar direkayasa kentang
gennya
4. Syahwadin 26 Pedag- Pedag SMA Luring Lingk- Organisme Papaya, Ora- Eropa Tidak Tidak
ang ang ungan yang jagung, ng
sekitar gennya beras, sekit-
telah tomat ar
diubah
dengan
rekayasa
genetika
5. Alex 19 Pembeli Maha SMA Luring Lingk- Tidak tahu Tidak - - - -
siswa ungan
sekitar
6. Ucok 26 Pembeli Grab SMP Luring Lingk- Organisme Kacang Inter- Tidak Tidak Tidak
ungan yang kedelai, net
sekitar gennya jagung,
telah susu
diubah
dengan
rekayasa
genetika
7. Andi Faris 18 Pembeli Maha SMK Luring Lingk- Mengubah Kacang Inter- Tidak Tidak Tidak
siswa ungan organisme kedelai, net
sekitar dengan jagung,
Teknik beras,
genetika susu
8. David 22 Pembeli Pegw SMK Luring Lingk- Organisme Kacang Artik- ASE Tidak Tidak
Fauzan ai ungan yang kedelai, el AN
Swast sekitar gennya jagung,
a diubah kentang,
kacang
polong
9. Riaya 56 Pedag- Peda- SD Luring Lingk- Tidak Tidak - - - -
ang gang ungan
sekitar
10. Fatih 18 Pembeli Maha SMA Luring Lingk- Organisme Kacang- Inter- Tidak Iya Bisa
siswa ungan yang genna kacangan net
sekitar diubah
Pembahasan
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa
sebagian besar masyarakat baik dari kalangan pembeli maupun penjual belum
terlalu paham mengenai konsep GMO, negara asal GMO, dan cara membedakan
antara produk GMO dan non-GMO. Ditinjau dari hasil wawancara sepuluh
orang, hanya dua orang yang menyadari pernah membeli produk GMO. Hal ini
membuktikan masih minimnya pengenalan tentang GMO di kalangan
masyarakat.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Berdasarkan hasil anda, apakah produk GMO yang beredar di masyarakat
Indonesia dapat lebih dari 3 produk? Jelaskan!
Jawab: berdasarkan hasil yang saya dapatkan, produk GMO yang beredar di
masyarakat ada 9 produk. Produk GMO yang beraneka ragam ini disebabkan
oleh tujuan dari GMO yaitu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Oleh
karena itu, varian pangan hasil transgenetik yang dikembangkan semakin
beragam.
3. Berdasarkan hasil anda, Negara manakah yang memiliki produk GMO yang
paling banyak? Mengapa?
Jawab: Berdasarkan tabel di atas maka Indonesia adalah negara yang memiliki
banyak produk GMO. Hal ini dikarenakan Indonesia adalah negara tropis dan
agraris. Indonesia memiliki banyak tanaman pangan yang hidup di berbagai
macam kondisi seperti dataran rendah dan dataran tinggi. Faktor ini yang
menyebabkan banyak penelitian produk GMO dilakukan di Indonesia.
SIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah terdapat banyak produk GMO dan
yang berhasil diidentifikasi adalah 9 produk GMO antara lain padi golden rice,
padi rojolele, tebu, tomat, jagung, kapas, kedelai, gandum, dan sorgum. Dari
semua produk yang berhasil diidentifikasi, semua produk tersebut sudah tersebar
di Indonesia. Namun, pengetahuan masyarakat mengenai produk GMO masih
rendah yang dibuktikan hanya 2 orang dari 10 orang yang dapat menjawab hampir
semua pertanyaan mengenai GMO.
DAFTAR PUSTAKA
Estiati A dan Herman M. 2015. Regulasi keamanan hayati produk rekayasa
genetik di Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian. 13(2): 129-146.
Kementrian Pertahanan Republik Indonesia. (2015). Buku putih
pertahanan Indonesia. Jakarta, Indonesia: Kementrian Pertahanan Republik
Indonesia.
Mahrus. 2014. Kontroversi produk rekayasa genetika yang dikonsumsi
masyarakat. Jurnal Biologi Tropis. 14(2): 108-119.
Novandari W. 2011. Analisis motif pembelian dan profil perilaku ”green product
customer” (studi pada konsumen produk pangan organik di purwokerto). JEBA.
13(1): 9-16.
Prianto Y dan Yudhasasmita S. 2017. Tanaman genetically modified organism
(GMO) dan perspektif hukumnya di Indonesia. Jurnal Biologi. 10(2): 133- 142.
Purba JH. 2017. Genetically Modified Organism (GMO) golden rice
menghasilkan beras emas yang mengandung beta-karoten (provitamin A). Jurnal
Sains dan Teknologi. 17(1):119-129.
Rahmat Satria. 2012. Riset & pengembangan sorgum dan gandum untuk
ketahanan pangan. Jurnal Biologi. 12(1): 7-10.
Slette J, Rahayu T. 2013. Agricultural Biotechnology Annual. GAIN Report. 1(1):
1-15.
Yuliati. 2018. Perlindungan hukum bagi konsumen terkait peredaran pangan hasil
rekayasa genetika di Indonesia. Jurnal Hukum. 11(3): 540-557.