Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RESUM PADA PASIEN Ny.

S DENGAN GANGGUAN
ELIMINASI

Disusun Oleh :

Lulu’ Zuliafni (G3A021002)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. S DENGAN GANGGUAN ELIMINASI
DI RUANG DAHLIA 4
RSUD Dr. ADHYATMA, MPH TUGUREJO
a. Pengkajian
1. Biodata
a. Biodata Pasien
Nama : Ny.V
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 56 tahun
Agama : Krsten
Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia
Pendidikan : SD
Perkerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Poncoworo barat, Semarang
Diagnosa Medis : DM, TB Paru
Tgl/hari Pengkajian : 16 November 2021

b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Perkerjaan : belum bekerja
Hubungan dengan px: Saudara
Alamat : Poncoworo barat, Semarang
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan tidak bisa BAB selama5 hari.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Sebelumnya pasien pernah dirawat di rumah sakit panti wiluyo citarum, dengan
keluhan sesak nafas dan riwayat penyakit DM kurang lebih 5 tahun lalu dirujuk ke
rumah sakit tugurejo ditempatkan dibangsal Dahlia 4. Pada tanggal 14 november
pasien mengatakan tidak bisa bab 5 hari sudah diberikan dulcolax tetapi belum bisa
bab.
1) Data focus

No Data Fokus Masalah Problem


Keperawatan
1 DS : Konstipasi Ketidak cukupan
 Pasien mengatakan belum bab (D.0149) asuhan serat
selama 5 hari
 Pasien mengatakan perutnya terasa
penuh
DO :
 Pasien tampak lemas
 Bising usus 10x/menit
 Abdomen teraba keras bagian kiri
bawah
 TD : 121/73 mmHg
 HR :103 x/menit
 Suhu : 36 C°
 SPO2 : 98%
 RR : 20x/menit

b. Diganosa keperawatan
1. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat (D.0149)
c. Intervensi

No Diagnosa SLKI SIKI


1 Konstipasi Setelah dilakukan tindakan Manajemen eliminasi
berhubungan keperawatan selama 1x24 fekal (I.04151)
dengan jam diharapkan eliminasi Observasi:
ketidakcukupan fekal membaik dengan - Monitor tanda dan
asupan serat KH : gejala konstipasi
(D.0149) - Keluhan defekasi lama - Identifikasi masalah
dan sulit menjadi usus dan penggunaan
sedang obat pencahar
- Distensi abdomen Terapeutik:
cukup membaik - Berikan air hangat
- Peristaltic usus cukup setelah makan
membaik Edukasi:
- Anjurkan
mengkonsumsi makanan
yang mengandung tinggi
serat
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat
supositoria anal

d. Implementasi

No Tgl/Jam Implementasi Respon


Dx
1 16 November 2021 memonitor tanda dan DS : pasien mengatakan susah
14.00 dimasukkan dulcolax tapi bab
gejala konstipasi belum keluar
DO :
mengidentifikasi masalah  Pasien tampak lemas
 Perut teraba keras bagian
usus dan penggunaan obat kiri bawah bising usus
pencahar 10x/menit.

14.30 memberikan air hangat DS : pasien mengatakan mau


setelah makan minum air hangat
DO : hanya mau minum
sedikit

15.00 menganjurkan DS : pasien mengatakan mau


mengkonsumsi makanan makan sayur tapi sedikit
DO :
yang mengandung tinggi  pasien tampak lemas,
kurus, dan makan hanya
serat
sedikit

mengkolaborasikan DS : pasien mengatakan sudah


pemberian obat supositoria diberi dulcolax 2 kali tapi
anal belum bisa bab
DO : pasien tampak meringis
kesakitan.

e. Evaluasi

No Tgl/Jam Evaluasi Paraf


DX
1 16 November S : pasien mengatakan sulit untuk bab selama 5 hari, Lulu’Zuliafni
2021 pasien mengeluh perut terasa penuh, kaluarga
16.00 mengatakan akan memberikan air hangat setelah
makan dan memberikan makanan tinggi serat
seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan biji-bijian.
O : pasien tampak gelisah bising usus 10x/ menit
 TD : 121/73 mmHg
 HR :103 x/menit
 Suhu : 36 C°
 SPO2 : 98 %
 RR : 20x/menit
A : konstipasi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Monitor konstipasi lanjutan
 Edukasi pemberian air hangat setelah dan
makan-makanan tinggi serat
 Kolaborasi dengan tenaga medis jika konstipasi
belum teratasi.

Anda mungkin juga menyukai