Disusun Oleh:
Kelompok 1 (2A)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN MALANG
SEPTEMBER 2020
LEMBAR PENGESAHAN
Dosen Pengampuh
Ice breaking atau pemecah kebekuan lebih sering dipakai pada saat penataran, atau
diklat (pendidikan dan latihan) saja, yang memang pesertanya adalah orang-orang dewasa
yang cepat mengalami kelelahan dan kejenuhan serta lemah dalam proses penyimpanan
memori. Sehingga ice breaking di sini dimanfaatkan untuk menyegarkan suasana belajar,
menghilangkan kejenuhan, rasa kantuk yang memang sangat mudah menyerang orang-orang
dewasa. Sampai dengan saat ini sebagian guru yang masih enggan menyisipkan ice breaking
didalam kegiatan belajarnya. Hal ini disebabkan karena para guru kebingungan mencari
bahan yang dapat dijadikan sebagai ice breaking. Bagi guru yang pandai melucu tentu
bukanlah suatu masalah untuk melakukan ice breaking dalam kegiatan belajarnya. Karena
membuat cerita lucu dapat juga dikatakan sebagai salah satu bentuk ice breaking. Sementara
sebagian lagi dikarenakan guru belum memahami fungsi dari ice breaking itu sendiri (Rogers
& Brignull, 2002)
Ada yang menyebutkan bahwa Ice breaking adalah peralihan situasi dari yang
membosankan, membuat mengantuk, menjenuhkan dan tegang menjadi rileks, bersemangat,
tidak membuat mengantuk, serta ada perhatian dan ada rasa senang untuk mendengarkan atau
melihat orang yang berbicara di depan kelas atau ruangan pertemuan (Rahayuni, 2020)
Kejujuran merupakan satu kata yang amat sederhana namun di zaman sekarang
menjadi sesuatu yang langka dan sangat tinggi harganya. Menurut Afif (2012), kejujuran
berarti apa yang dikatakan sesuai dengan hati nurani atau sesuai dengan kenyataan yang ada.
Kenyataan yang ada adalah kenyataan yang sesungguhnya yang terjadi. Jujur juga dapat
diartikan seseorang yang bersih hati dari perbuatanperbuatan yang dilarang oleh agama dan
hukum. Jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir malalui kata-kata
atau perbuatan (Inten, 2017)
Kondisi masyarakat sekarang ini sangat memprihatinkan. Hal ini mendorong perlu
diadakan pembinaan karakter kejujuran yang di mulai dari hal sederhana terlebih dahulu.
Orang mau mengamalkan kejujuran dengan konsisten jika kondisi yang sedang dialami
sedang baik, namun pada saat sebuah nilai kejujuran yang dipegang bertolak belakang
dengan perasaan dan kondisi yang tidak menguntungkan akan menyebabkan orang untuk
berbuat tidak jujur. Hal yang demikian perlu dihindari, maka perlu bimbingan baik di
lingkungan keluarga, masyarakat maupun di sekolah.
Kejujuran dikolaborasikan dengan ice breaking Memberikan kesan baru, dengan cara
seperti ini seseorang dapat belajar mengasah kejujuran dengan cara yang menyenangkan. Ice
breaking seperti ini dapat diberikan pada institusi pendidikan untuk melatih siswa dalam
berbuat jujur. Memecahkan suasana dingin dengan ice breaking yang membangun
pemdidikan karakter memberikan dampak yang positif. Sehingga perlu dikembangkan
kedepannya.
Untuk mengetahui bagaimana cara menyajikan suatu ice breaking dengan tema
kejujuran serta merancang agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan mengetahui unsur
unsur yang ada dalam penyajian ice breaking tema kejujuran.
Untuk menambah wawasan mengenai icebreaking secara umum dan ice breaking
bertema kejujuran serta menambah pengalaman menyusun proposal kegiatan icebreking
kejujuran.
2. Pelaksanaan
a. Waktu Kegiatan
Hari/tanggal : Kamis/01 Oktober 2020
Pukul : 08.30-11.30
Tempat : Poltekkes Kemenkes Malang
b. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan adalah seluruh mahasiswa kelas 2A Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Malang, yang ditargetkan sebanyak 44 orang.
3. Bentuk kegiatan
Bentuk kegiatan berupa ice breaking. Ice breaking merupakan suatu kegiatan
permainan dimana bertujuan untuk mencairkan suasana supaya tidak
membosankan .Pelaksanaan dilakukan di jam kampus seperti jam matakuliah ,semua
mahasiswa mengikuti . Kegiatan ice breaking dari kelompok kami memiliki tema “kejujuran”
yang tentunya bertujuan untuk melatih dan membangun rasa jujur dari diri peserta. Seluruh
mahasiswa dari kelas 2A bisa ikut berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan ini. Hal
pertama yang dilakukan yaitu peserta membuat 2 barisan kiri dan kanan. Kegiatan ice
breaking ini dilakukan dengan metode kode berantai dimana satu orang yang memimpin
bertugas mengendalikan peserta dengan melakukan pijatan/ tekanan pada tangan salah satu
peserta dari baris kiri dan kanan. Kemudian, perintah dari pemimpin tadi diteruskan oleh
peserta hingga akhir, lalu peserta terakhir akan mengambil batu sesuai dengan jumlah
perintah. Setelah permainan selesai, hal selanjutnya menghitung jumlah batu, hasil tersebut
harus sama dengan yang diperintahkan oleh pemimpin. Apabila hasil yang didapat berbeda
maka barisan tersebut ada peserta yang tidak jujur. Selain melatih kejujuran, kegiatan ini
dapat melatih konsentrasi atau kecepatan dari peserta maupun tim.
4. Susunan Acara Ice Breaking
Dibantu:
Risma CK dan
Sandra MP
7 10.20-10.30 Menghitung jumlah benda yang Rosyian Pratiwi
diambil setiap tim Niken Ismia Dewi
8 10.30-10.40 Memberi reward bagi tim Devi Andriani
pemenang dan punishment bagi Ika Meilia Asri
yang kalah
9 10.40-10.50 Istirahat, makan snack Rosyan P, Niken ID,
Titis M
10 10.50-11.10 Memberikan kesimpulan atas Titis Mahanani
permainan yang dilakukan
11 11.10-11.15 Berdoa Ika Meilia Asri
12 11.15-11.20 Penutup Devi Andriani
13 11.20-11.30 Peserta meninggalkan kelas Kelompok 1
5. Anggaran dana
6. Penutup
6.1 Kesimpulan
1. Ice breaking diartikan sebagai usaha untuk memecahkan atau mencairkan suasana
yang kaku seperti es agar menjadi lebih nyaman, mengalir dan santai. Hal ini
bertujuan agar materi-materi yang disampaikan dapat diterima. Siswa akan lebih
dapat menerima materi pelajaran jika suasana tidak tegang, santai, nyaman, dan lebih
besahabat.
2. Kelebihan ice breaking adalah membuat waktu panjang terasa cepat, membawa
dampak menyenangkan dalam pembelajaran, dapat digunakan secara spontan atau
terkonsep, membuat suasana kompak dan menyatu. Sedangkan kelemahannya adalah
penerapan disesuaikan dengan kondisi ditempat masing-masing, menghabiskan
banyak waktu .
3. Jenis- jenis ice breaking yang digunakan dalam bidang kelompok, beberapa
diantaranya yaitu metode kode berantai dengan tema kejujuran, permainan ini melatih
untuk berperilaku jujur dan juga dapat melatih konsentrasi atau kecepatan dari peserta
maupun tim.
6.2 Saran
Saran dari penulis diharapkan ice breaking dapat diterapkan dengan baik dalam
pembelajaran bagi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang, kegiatan ini dapat mencairkan
suasana yang kaku menjadi santai dan juga materi dapat diterima dengan mudan dan juga ice
breaking yang dimainkan tersebut dapat melatih berperilaku jujur dan melatih konsentrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Inten, D. N. (2017). Penanaman Kejujuran Pada Anak Dalam Keluarga. FamilyEdu: Jurnal
Rogers, Y., & Brignull, H. (2002). Subtle ice-breaking: Encouraging socializing and