MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan Manajemen Bencana
yang dibina oleh
Oleh
Kelompok 2:
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah yang berjudul “Manajemen Penanggulangan Bencana Pada Tahap Pra
Bencana (Mitigasi)” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan
Gawat Darurat dan Manajemen Bencana. Penulis menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna, hal ini
dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki.
Atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan karya tulis ilmiah ini,
penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang bersifat membangun
kearah perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Cukup banyak kesulitan yang
penulis temui dalam penulisan makalah ini, tetapi Alhamdullilah dapat penulis
atasi dan selesaikan dengan baik. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
2.4 Manfaat 2
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
DAFTAR PUSKATA 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
bencana yang selama ini terjadi, lebih sering disebabkan karena kurangnya
kesadaran dan pemahaman pemerintah maupun masyarakat terhadap potensi
kerentanan bencana serta upaya mitigasinya (Jurenzy & Thresa, 2011).
Oleh karena itu, dibutuhkan serangkaian upaya untuk mengurangi resiko
bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh, baik sebelum
terjadi, pada saat terjadi dan sesudah terjadi bencana, serangkaian upaya itu
disebut mitigasi bencana (Akbar, 2006).
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui struktur organisasi penanggulangan bencana
1.3.2 Untuk mengetahui skenario suatu bencana yang sudah ditetapkan
1.3.3 Untuk mengetahui tindakan melakukan penyuluhan, mitigasi, dan
preparedness (simulasi terjadi bencana)
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari pembuatan makalah ini yaitu
dapat menambah pemahaman mengenai mitigasi bencana alam meliputi
memanajemen dan mengahadapi suatu bencana apabila sudah terjadi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Skenario Bencana
Pada hari Minggu 1 Desember 2013, jam 5.30 wib, terjadi bencana
tanah longsor di wilayah Gedang Sari Gunungkidul, setelah tiga hari diguyur
hujan yang lebat. Informasi dari pemerintah desa setempat dilaporkan terdapat
Kronologis pertolongan:
SESI I:
Tim Kentongan
4
Kasus yang di dapat
SESI II:
Tim Evakuasi
- Tim medis dari puskesmas, TRC, komunitas, dan masyarakat yang selamat
melakukan pertolongan pertama dan membawa korban ke rumah sakit.
- Kasus yang banyak dan rumah sakit tidak mampu sehingga membutuhkan
bantuan dari luar.
- Sementara, korban tanah longsor berkumpul di bangunan yang aman di
daerah tersebut.
- BPBD melakukan penilaian cepat terkait lokasi, penentuan status gawat
darurat, kerusakan, kerugian, sumber daya, penyelamatan dan evakuasi
masyarakat terkena bencana, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan
terhadap kelompok rentan dan pemulihan dengan segera prasarana dan
sarana vital.
5
mengimplementasikannya. Maka dari itu perlu adanya pematerian yang
dilakukan agar peserta didik khususnya sebagi mahasiswa dapat
mengetahui apa yang harus mereka lakukan ketika terjadi suatu bencana.
Selain memberikan ilmu-ilmu tambahan terkait kebencanaan kepada
peserta didik, pematerian ini juga dapat bermanfaat bagi masyarakat,
umumnya saat mahasiswa yang telah di berikan pemahaman tentang
lingkungan memberikan sosialisasi atau penyuluhan.
6
risiko tinggi terhadap bencana dan sisanya memiliki risiko sedang.
. Dengan risiko yang tinggi tersebut memberikan filosofi penanggulangan
bencana:
7
memberikan sedikit pengetahuan atau sedikit merefresh pengetahuan
masyarakat tentang tanggap darurat bencana longsor.
1. Pemetaan
2. Pemeriksaan
3. Pemantauan
4. Sosialisasi
8
Memberikan pemahaman kepada masyarakat desa Gedang sari,
Pemerintah Provinsi /Kabupaten /Kota atau masyarakat umum, tentang
bencana alam tanah longsor dan akibat yang ditimbulkannnya.
Sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara antara lain, mengirimkan
poster, booklet, dan leaflet atau dapat juga secara langsung kepada
masyarakat dan aparat pemerintah.
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
10
kesiapsiagaan tetapi juga terkait dengan pelaksanaan rehabilitasi dan
rekonstruksi lingkungan permukiman di masa mendatang. Evaluasi
dilaksanakan dengan cara membandingkan antara rencana yang telah dibuat
dengan praktek yang telah dilakukan.
Dalam pelaksanaan evaluasi ini, panitia pelaksana bekerja sama
dengan TIPP, BKM serta wajib melibatkan BPBD kabupaten/kota atau
pemangku kepentingan PRB lainnya.
BAB III
PENUTUP
11
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Indonesia
merupakan salah satu negara yang rawan bencana sehingga diperlukan
manajemen atau penanggulangan bencana yang tepat dan terencana. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mitigasi bencana. Mitigasi bencana
adalah sebuah upaya untuk memperingan atau mengurangi resiko suatu dampak
dari terjadinya bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Mitigasi bencana memiliki beberapa tahapan dalam pelaksanaannya yang
meliputi pemetaan, pemeriksaan, pemantauan, sosialisasi, dan pemeriksaan.
Tujuan utama dari mitigasi bencana adalah untuk mengurangi resiko/dampak yang
ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi penduduk, seperti korban jiwa
(kematian), kerugian ekonomi dan kerusakan sumber daya alam. Mitigasi bencana
harus benar-benar dilakukan ketika terjadi suatu bencana baik longsor, banjir
bandang, tsunami, dan lain-lain. Mitigasi bencana juga harus benar-benar
direncanakan sematang mungkin agar dalam pelaksanaan dilapangan dapat
berjalan dengan baik.
3.2 Saran
Masalah penanggulangan bencana tidak hanya menjadi beban pemerintah
atau lembaga-lembaga yang terkait. Tetapi juga diperlukan dukungan dari
masyarakat umum. Dalam mitigasi bencana sebaiknya dilakukan dengan kerja
sama yang baik antara pihak pemerintah dan pihak masyarakat agar semua pihak
tidak kesulitan pada saat terjadi bencana. Diharapkan dari semua lapisan
masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam upaya penanggulangan bencana.
DAFTAR PUSTAKA
12
Jurenzy, Thresa. 2011. Karakteristik Sosial Budaya Masyarakat dalam Kaitannya
dengan Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana Di Daerah Rawan Bencana.
Skripsi. Bandung: Institut Pertanian Bogor
Pribadi, Krishna S, dkk. 2008. Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: Pusat
Mitigasi Bencana-ITB.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana.
13