Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN TUTORIAL KEPERAWATAN BENCANA

KASUS II

Disusun oleh:
Syarifatul Azizah 21120102
Syindhea Monica 21120103
Tira Kusuma 21120104
Tiwi Pramesti 21120105
Tratika Yuherliza 21120106
Tria Larassati 21120107
Try Agustina Anatasya 21120108
Winda Darlika 21120109
Yunei Valenda TL 21120110
Yuri Camala F 21120111
Zianeffa Azzahra 21120112
Trisna Wardani 21120113
Kelvin Saputra 21120114
Firly Hermawan 2 1120115
Edo Saputra 21120116

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH


PALEMBANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT karna berkat rahmat dan hidayahnyalah kami semua
dapat menyelesaikan makalah Tutorial Keperawatan Bencana . Kami ucapkan
terimakasih kepada orang tua yang telah memberi motivasi, dan dosen pembimbing
yang telah memberi arahan hingga makalah ini selesai. Semoga apa yang kami tulis
dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca makalah.

Palembang 10 januari 2024

ii
iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.........................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN KASUS............................................................................3
Skenario Kasus....................................................................................................3

Step 1 Clarify Unfamiliar Term..........................................................................4

Step 2 Define The Problems ..............................................................................5

Step 3- Brainstrom Posibsible Hpothesis............................................................6

Step 4 Main Mapping/Pathway...........................................................................16

Step 5 Learning Objective...................................................................................17

Step 6 Belajar Mandiri........................................................................................17

Step 7 (Mentesis Dan Menguji Informasi Baru).................................................17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................23

4
5
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat


mendukung kelangsungan hidup seluruh mahluk diantara planet-planet anggota
tata surya lainnya. Olehkarenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat
vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia. Dijagat raya ini
masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan
mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Indonesia adalah pertemuan
rangkaian sirkum mediterania danrangkaiansirkum pasifik dengan proses
pembentukan gunung yang masih berlangsng.

Oleh sebab itu di indonesia banyak terjadi gempa bumi di Indonesia.


Korban jiwa yang ditimbulkan oleh gempa bumi ini mengalami peningkatan dari
sekian gempa yang terjadi gempa-gempa besar).Hal ini disebabkan
karena kurangnya wawasan dan pengetahuan masyarakat terhadap gempa dan
cara penanggulangannya,oleh karena itu saya menyusun makalah ini untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap gempa bumi.(Simandalahi et
al., 2019)

Secara geografis Indonesia terletak di daerah katulistiwa dengan


morfologi yang beragam dari daratan sampai pegunungan tinggi. Keragaman
morfologi ini banyak dipengaruhi oleh faktor geologi terutama dengan adanya
aktivitas pergerakan lempeng tektonik aktif di sekitar perairan Indonesia
diantaranya adalah lempeng Eurasia, Australia dan lempeng Dasar Samudera
Pasifik. Pergerakan lempenglempeng tektonik tersebut menyebabkan
terbentuknya jalur gempabumi, rangkaian gunung api aktif serta patahan-
patahan yang dapat berpotensi menjadi sumber gempa Sejumlah peristiwa
bencana gempa bumi dengan magnitude besar akhirakhir ini sering terjadi di
beberapa wilayah Indonesia, seperti gempabumi dan tsunami di Aceh pada

1
tanggal 26 Desember2004, di Pulau Nias pada tanggal 28 Maret 2005, di
Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006, di Pangandaran 17 Juli 2006, di
Tasikmalaya 2 September 2009 dan gempabumi Padang 30 September 2009(Nur
Rais, 2021)

B. Rumusan Masalah
1. Definisi Bencana Transunami
2. Mitigasi Bencana Transunami
3. Penanggulangan Bencana Transunami

C. Tujuan
Penulisam laporan ini mempunyai beberapa tujuan , diantaranya adalah:
Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang definisi, mitigasi, dan
penanggulangan bencana.

2
BAB II
TINJAUAN KASUS

SKENARIO KASUS :

Pada hari senin, 25-10-2010 sekitar pkl.21.42 WIB terjadi tsunami di Kab. Kepulauan
Mentawai, Sumatera Barat. Kurangnya sistem mitigasi seperti tidak adanya early
warning tsunami atau bouyyang dikonfirmasi dalam keadaan rusak oleh pihak BNPB
juga semakin memperparah kondisi korban. Akibatnya korban jiwa yang meninggal
±449 orang, 96 orang hilang, luka berat 270 orang, dan luka ringan 142 orang serta
jumlah pengungsi yang mencapai 14.983 jiwa. Sedikitnya 200 rumah di dua desa di
Kab. Kepulauan Mentawai tersapu gelombang tsunami setinggi 3 meter setelah terjadi
gempa 7,2 Skala Richter. Perkembangan terkini kondisi di Mentawai belum dapat
digambarkan secara detail karena telepon seluler sejumlah pihak dan warga tidak dapat
tersambung. Jaringan telepon diduga terputus akibat gempa yang memporak-
porandakan infrastruktur wilayah. Selain, itu, dua kapal asing jenis yatch mengalami
tabrakan di perairan Kepulauan Mentawai, sehingga menyebabkan korban tenggelam.
Kapal tersebut kini masih dalam pencarian pihak terkait. Berdasarkan data dari dinkes
di kepulauan Mentawai terdapat 1 unit Rumah Sakit dan 10 unit Puskesmas dengan
rincian sumber daya tenaga kesehatan yang didominasi oleh dokter umum sebanyak 13
orang dan perawat sebanyak 242 orang. Sementara untuk sarana umum, diketahui
sebanyak 8 tempat ibadah, 6 unit sekolah yang terdiri dari lima SD dan satu SMP serta 7
jembatan mengalami rusak parah setelah dihantam tsunami.Berdasarkan laporan
tersebut pemerintah daerah langsung mengaktifkan sistem tanggap darurat bencana
sebagai respon penanganan bencana.

3
STEP 1 CLARIFY UNFAMILIAR TERM (MENGKLARIFIKASI ISTILAH
ATAU IDENTIFIKASI KATA-KATA SULIT)
Klarifikasi istilah yang belum diketahui dalam kasus dan mencari istilah yang belum
diketahui.

1. Skala ritcher ( yunei valenda )


Tiwi jawab yunie : Skala richter adl ukuran kekuatan gempa berdasarkan energi
yang dilepaskan (energy released).
2. Boty ( tratika )
Trisna jwb Tika
Bouy ialah pelampung/benda mengapung di air (Evi Handayani,2020)
3. Mitigasi ( tiralarasati )
Winda jawab Tira : Mitigasi adalah salah satu cara menanggulangi bencana
4. Bnpb ( zianefa azahfra )
Syarifatul Azizah jawab zianefa
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
5. Yatc ( yuri)
Syndhea jwab yuri
Yacht awalnya didefinisikan sebagai kapal layar ringan dan cepat yang
digunakan untuk mengantar orang penting.
6. Etw ( tasya)
Tria jwb tasya
EWT adl seperangkat protokol dan prosedur yang digunakan untuk mendeteksi
dan memberikan peringatan dini terhadap tsunami (Sidartha Adyatma, 2022).

STEP 2 DEFINE THE PROBLEMS (MEMBUAT PERTANYAAN) 5W1

Mendefiniskan masalah berdasarkan kasus dari berbagai pandangan terhadap skenario


dengan bentuk pertanyaan.

1. Bagaimana upaya mitigasi yang dilakukan terhadap kondisi korban pasca


tsunami ?(azizah)
2. Bagaimana koordinasi antara Puskodalmed dan pihak terkait dalam upaya
penanganan korban dan penyediaan fasilitas kesehatan darurat setelah terjadinya
tsunami di wilayah tersebut?(dea)

4
3. Kebutuhan apa saja yang di perlukan saat tangap darurat seperti pada kasus di
atas? (Tira)
4. Jelaskan sedikit tentang apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup
kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat? ( ZIZI )
5. Apa yang menyebabkan rusaknya infrastruktur telekomunikasi dan bagaimana
hal ini mempengaruhi kondisi darurat di Mentawai? (Tria)
6. pada kasus diatas apa yang menjadi penyebab gempa yang berkekuatan 7,2 skala
richter pada 2 desa tersebut (tiwi)
7. Bagaimana kurangnya sistem mitigasi seperti early warning tsunami
memperburuk kondisi korban dalam kejadian tsunami di Kab. Kepulauan
Mentawai? ( tika )
8. apa saja system tanggap darurat bencana pada bencana tsunami ? ( winda darlika
)
9. Bagaimana cara melakukan triase dan prioritisasi perawatan dalam situasi
darurat pasca-bencana tsunami?( trisna wardani )
10. Bagaimana manejemen gawat darurat dalam menghadapi bencana dan
bagaimana peraturan penilaian korban bencana ( yunie valenda tarissa luni )
11. Bagaimana cara mengatasi para korban yang mengalami luka berat pada kasus
di atas? (Tasya)
12. Bagaimana cara meminimalisir efek dari bencana tsunami? (Yuri)
13.

STEP 3- BRAINSTORM POSIBSIBLE HYPOTHESIS (MENJAWAB)

Mendiskusikan masalah yang telah teridentifikasi dalam step 2 dengan jawaban singkat
dari pertanyaan pada step 2 berdasarkan pengetahuan dasar mahasiswa tanpa referensi

No Pertanyaan Jawaban berdasarkan sumber

1 Bagaimana cara meminimalisir 1. Cari Info jalur evakuasi dan


tempat aman.
efek dari bencana tsunami? (Yuri)
2. Ketahui info siaga bencana
setempat saat liburan ke pantai.
3. Latihan evakuasi di berbagai

5
kondisi.
4. Cari tahu cara menyelamatkan
hewan peliharaan.
5. Ketahui peralatan peringatan dini
setempat.
3. Kebutuhan apa saja yang di
perlukan saat tangap darurat seperti
pada kasus di atas? (Tira)6. Kenali
bunyi atau atau tanda peringatan dini
tsunami.
7. Kenali bunyi atau atau tanda
peringatan dini tsunami

8. Bersama membangun dinding


penahan gelobang tsunami

9. Belajar pertolongan pertama

10. Ikuti tim siaga bencana di


daerahmu

11. Siapkan perlengkapan siaga


bencana

12. Mempelajari lagi “rumahku


siaga bencana”

13. Ikuti sosmed penting

14. Kenali bahaya tsunami


(Pusat Kritis Kemenkes, 2021).
Try agustina jwb yuri

2 . Kebutuhan apa saja yang di Winda jwab tira


perlukan saat tangap darurat seperti
pada kasus di atas? (Tira) Dalam tahap ini mencakup tanggap
darurat dan bantuan darurat.

Tanggap Darurat (response)


Tanggap darurat adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan dengan

6
segera pada saat kejadian bencana
untuk menangani dampak buruk
yang ditimbulkan . Ini meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, perlindungan,
pengurusan pengungsian dan
pemulihan sarana prasarana. Berikut
beberapa kegiatan yang dilakukan
pada tahap tanggap darurat,
diantaranya yaitu:

1.Pengkajian yang tepat terhadap


lokasi, kerusakan dan sumberdaya
Penentuan status keadaan darurat
bencana
2.Penyelamatan dan evakuasi
masyarakat terkena bencana
3.Pemenuhan kebutuhan dasar
4.Perlindungan terhadap kelompok
rentan
Pemulihan dengan segera prasarana
dan sarana vital
5.Bantuan Darurat (relief)
Ini merupakan upaya untuk
memberikan bantuan berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan dasar
berupa sandang, pangan, tempat
tinggal sementara, kesehatan,
sanitasi dan juga air bersih.

(Rahmat Wijanarko
Institut Pemerintahan Dalam Negeri, 2022)

7
Tira jwab soal winda

Aktivitas Penanganan Darurat Bencana


Tsunami adalah :

a. Kajian Cepat;

apa saja system tanggap darurat b. SAR;


3 bencana pada bencana tsunami ? c. Penentuan Status Keadaan Darurat
( winda darlika ) Bencana;

d. Pemenuhan kebutuhan dasar;

e. Perlindungan kelompok rentan;

f. Pemulihan fasilitas kritis.


(Achmad Kusyairi
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul
Hasan, 2023).
4 Jelaskan sedikit tentang apa saja yuri jwb Zizi
yang termasuk dalam ruang lingkup
kesiapsiagaan bencana berbasis Kesiapsiagaan bencana dengan
masyarakat? ( ZIZI ) melibatkan partisipasi masyarakat salah
satunya melalui desa siaga bencana. Desa
Siaga Bencana adalah desa yang memiliki
kemampuan mandiri untuk beradaptasi
dan menghadapi ancaman bencana, serta
memulihkan diri dengan segera dari
dampak bencana yang merugikan jika
terkena bencana.

Dengan demikian sebuah Desa Siaga


Bencana adalah sebuah desa yang
memiliki kemampuan untuk mengenali
ancaman di wilayahnya dan mampu
mengorganisir sumber daya masyarakat

8
untuk mengurangi kerentanan dan
sekaligus meningkatkan kapasitas demi
mengurangi risiko bencana.
(Susanty, 2022).
Syarifatul Azizah jawab syndhea.

koordinasi antara Puskodalmed dan pihak


terkait dalam upaya penanganan korban
dan penyediaan fasilitas kesehatan darurat
setelah terjadinya tsunami di wilayah
tersebut dalam kasus yang Anda sebutkan.
Namun, terdapat informasi bahwa
pemerintah daerah langsung mengaktifkan
sistem tanggap darurat bencana sebagai
Bagaimana koordinasi antara respon penanganan bencana. Selain itu,
Puskodalmed dan pihak terkait terdapat informasi bahwa dalam
dalam upaya penanganan korban penanganan bencana, koordinasi antara
5
dan penyediaan fasilitas kesehatan berbagai pihak seperti pemerintah, TNI,
darurat setelah terjadinya tsunami dan masyarakat sangat penting untuk
di wilayah tersebut?(syndhea) memastikan efektivitas upaya penanganan
bencana. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa koordinasi antara
Puskodalmed dan pihak terkait dalam
upaya penanganan korban dan penyediaan
fasilitas kesehatan darurat setelah
terjadinya tsunami di wilayah tersebut
dapat menjadi faktor penting dalam
penanganan bencana tersebut.

6 Bagaimana manejemen gawat 1.

9
darurat dalam menghadapi bencana
dan bagaimana peraturan penilaian
korban bencana ( yunie valenda
tarissa luni )

Bagaimana cara mengatasi para


7 korban yang mengalami luka berat
pada kasus di atas? (Tasya)

Bagaimana cara melakukan triase

8 dan prioritisasi perawatan dalam


situasi darurat pasca-bencana
tsunami?( trisna wardani )

Bagaimana kurangnya sistem


mitigasi seperti early warning
9 tsunami memperburuk kondisi
korban dalam kejadian tsunami di
Kab. Kepulauan Mentawai? ( tika )

pada kasus diatas apa yang menjadi


penyebab gempa yang berkekuatan
10
7,2 skala richter pada 2 desa
tersebut (tiwi)

Kebutuhan apa saja yang di


11 perlukan saat tangap darurat seperti
pada kasus di atas? (Tira)

10
Bagaimana upaya mitigasi yang
12 dilakukan terhadap kondisi korban
pasca tsunami ?(azizah)

13

14

15

11
STEP 4 MAIN MAPPING/PATHWAY

Analisis masalah, review step 2 dan 3 dengan diskusi interaktif membuat peta konsep
yang berisi kesimpulan keseluruhan.

STEP 5 LEARNING OBJECTIVE (MERUMUSKAN TUJUAN


PEMBELAJARAN)

Merumuskan learning objective berdasarkan kesepakatan kelompok dengan persetujuan


dosen tutor. Minimal tujuan khusus harus dicapai.

1. Konsep gempa transunami


2. Dampak gempa bumi pada fisik-Psikologi-sosial dan ekonomi.
3. Penyakit yang muncul pasca gempa
4. Kelompok rentan

12
5. Penanggulangan bencana gempa transunami

STEP 6 BELAJAR MANDIRI

Self study, mahasiswa belajar mandiri dengan mencari sumber berdasarkan tujuan
belajar yang sudah disepakati kelompok

STEP 7 (MENSINTESIS DAN MENGUJI INFORMASI BARU)

A.Konsep gempa bumi

Gempa bumi yang paling membahayakan adalah gempa bumi akibat pelepasan
energi karena konstrasi tegangan yang tinggi pada kerak bumi. Mekanisme dasar dalam
bumi yang menimbulkan gempa bumi belum dimengerti sepenuhnya, dan berbagai teori
yang mengusulkan berkenaan dengan mekanisme ini cenderung menimbulkan konflik.
Untuk maksud sekarang ini cukuplah ditujukan bahwa sebab utama gempa bumi erat
kaitanya dengan proses tektonik lautan dipermukaan bumi. (Yang Dapat Merupakan
Bagian, 2008)
Gempa bumi merupakan gejala alamiah yang berupa gerakan goncangan atau
getaran tanah yang ditimbulkan oleh adanya sumbersumber getaran tanah akibat
terjadinya patahan atau sesar akibat aktivitas tektonik, letusan gunungapi akibat
aktivitas vulkanik, hantaman benda langit (misalnya meteor dan asteroid), dan/atau
ledakan bom akibat ulah manusia. Terjadinya gempa bumi merupakan hasil fenomena
alam dan perbuatan manusia yang dapat diakibatkan oleh Akibat meteor yang
jatuh,Aktivitas gunung berapi, Ledakan bawah tanah akibat nuklir. Gempa bumi yang
paling membahayakan adalah gempa bumi akibat pelepasan energi karena konstrasi
tegangan yang tinggi pada kerak bumi. Mekanisme dasar dalam bumi yang
menimbulkan gempa bumi belum dimengerti sepenuhnya, dan berbagai teori yang
mengusulkan berkenaan dengan mekanisme ini cenderung menimbulkan konflik. Untuk
maksud sekarang ini cukuplah ditujukan bahwa sebab utama gempa bumi erat kaitanya
dengan proses tektonik lautan dipermukaan bumi. Lempengan kulit bumi yang

13
berpindah-pindah yang sebagian sekarang, yaitu sepanjang riwayat catatan seismografik
yang berarti.(Badan Meterologi Klimatologi Geofisika, n.d.)
Adapun sifat dari gempa bumi menurut Anies (2018), didalam (Munandar,
2019) sebagai berikut :
a. Secara geografis, distribusinya terstruktur terdapat daerah gempa bumi atau
dengan gempa bumi yang besar.
b. Melepaskan energi yang sangat besar Pelepasan energi bisa terjadi di benua
(daratan) maupun di lautan, pelepasan energi di lautan menyebabkan tsunami.
c. Datang secara berkelompok baik terhadap waktu maupun ruang
d. Kedalam fokus (titik api) gempa bervariasi sampai 700 km
e. Distribusi frekuensi gempa merupakan fungsi dari kedalam fokus namun tidak
seragam terhadap kedalam maupun geologis

Jenis Gempa Berdasarkan Proses


Berdasarkan factor penyebab atau proses terjadinya, gempa bumi dapat dibagi menjadi
beberapa jenis menurut (Bumi, n.d.)
1) Gempa Tektonik
Gempa bumi tektonik merupakan gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas
tektonik. Gempa tektonik disebabkan oleh pergerakan lempeng lempeng
tektotonik pada kerak bumiyang terjadi secara tiba tiba sehingga terjadi gesekan
yang menimbulkan getaran. Secara umum gempa tektonik terjadi karena adanya
gerak orogenik yaitu jenis aktivitas tektonik yang berlangsung sangat cepat dan
meliputi wilayah yang sangat sempit namun pengaruhnya menyebar ke wilayah
yang luas. Gerakan orogenik dapat berupa lipatan atau patahan. Lipatan
diakibatkan oleh tekanan dalam arah horizontal dan vertical pada kulit bumi
yang sifatnya elastis. Sedangkan patahan terjadi akibat tenaga tersebut bekerja
pada kulit bumi yang tidak elastis.

2) Gempa Vulkanik

14
Gempa bumi vulkanik merupakan gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas
magma dalam gunung api (Gambar 4.3). Gempa vulkanik sering juga disebut
gempa gunung api karena secara umum gempa tersebut terjadi sebelum atau
sesudah letusan gunung berapi. Getaran getaran yang ditimbulkan pada gempa
vulkanik sering dijadikan sebagai indikasi atau perkiraan akan meletusnya
sebuah gunung berapi. Bila aktivitas magma semakin tinggi, maka akan timbul
suatu ledakan atau letusan yang juga menimbulkan gempa bumi.
3) Gempa Buatan Sesuai dengan namanya, gempa bumi buatan adalah gempa
bumi yang terjadi akibat perbuatan manusia baik sengaja atau tidak disengaja
(Gambar 4.4). Kegiatan kegiatan yang dapat menimbulkan gempa bumi
antaralain ledakan nuklir di bawah permukaan tanah di dasar laut, ledakan
dinamik, dan sebagainya.
4) Gempa Runtuhan Gempa runtuhan merupakan gempa bumi yang terjadi akibat
peristiwa runtuhnya tanah atau batuan karena pengarus kondisi yang curam atau
struktur yang rapuh. Gempa runtuhnya biasanya hanya mempengaruhi wilayah
di sekitar dan tidak terlalu membahayakan.
5) Gempa Tumbukan Gempa bumi tumbukan atau gempa bumi jatuhan merukan
gempa kecil atau besar yang terjadi akibat tumbukan meteor atau steroid yang
jatuh ke permukaan bumi. Gempa jenis ini sangat jarang terjadi. Namun energy
yang ditumbulkan oleh tumbukan meteor ini sangat dahsat seperti ledakan yang
disebabkan oleh Bom Atom.

B.Dampak gempa bumi pada fisik-Psikologi-sosial dan ekonomi.


Bencana gempa seringkali menimbulkan dampak yang signifikan terhadap
masyarakat, tidak hanya secara fisik tetapi juga secara psikologis dan ekonomi.
Pemulihan pasca bencana tidak hanya memerlukan Upaya dalam membangun Kembali
infrastruktur fisik, tetapi juga perlu memberikan perhatian serius terhadap pemulihan
psikologis individu dan pendampingan kewirausahaan bagi para korban. Pemulihan
psikologis bagi warga cugenang ini merupakan aspek penting dalam memulihkan
kesejahteraan mental individu dan komunitas yang terdampak gempa. Konseling dan
terapi trauma dilakukan pada masyarakat dan juga anak-anak oleh tim pengabdian.

15
Pendampingan kewirausahaan juga merupakan factor penting dalam membangun
Kembali keberlanjutan ekonomi masyarakat pasca bencana gempa cianjur cugenang ini.
Pendampingan secara berkelanjutan ini perlu dilakukan agar proses pemulihan juga
berjalan dengan baik dan cepat.
Dampak terbesar dari bencana gempa adalah melemahnya perekonomian
masyarakat, kerusakan infrastruktur, kerusakan fasilitas rumah, pabrik dan fasilitas
produksi, kehilangan pekerjaan, gangguan pasokan produksi hal ini tidak dapat
dibiarkan berlarut-larut. Masyarakat terdampak gempa harus segera diberikan semangat,
motivasi, pendampingan serta edukasi untuk dapat segera bangkit terutama motivasi dan
pendampingan dari factor ekonomi dan psikogogis. Dua hal tersebut sangatlah
diperlukan dikarenakan perekonomian diharapkan dapat bangkit dan tumbuh kembali
guna menunjang kebutuhan pasca bencana. Disinilah peran-peran dari pihak-pihak luar
ikut berpasrtisipasi dalam menangani masalah tersebut. Edukasi wirausaha dan
pendampingan psikologis menjadi tujuan utama dalam kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat.(Pengabdian et al., 2023)

C.Penyakit yang muncul pasca gempa

Bencana alam merupakan kejadian nyata yang terjadi dengan cepat dan biasanya
tanpa peringatan termasuk gempa bumi, angin topan, badai petir, konflik regional atau
perang bahkan wabah penyakit menular. Bencana alam merupakan kejadian dalam
kehidupan yang terjadi berulang, dan insiden besar yang memiliki efek negatif langsung
dan jangka panjang pada kesehatan dan kesejahteraan orang, komunitas, dan ekonomi.
Dampak psikologis dari bencana yang dapat bertahan dalam jangka panjang pada
manusia yaitu stress. trauma psikologis akibat kehancuran hidup dan mata pencaharian
yang hilang sebagai dampak bencana bertahan lebih lama bahkan sepanjang rentang
kehidupan mereka kecuali trauma tersebut ditangani dengan tepat.
Stres telah terbukti menyebabkan atau memperburuk penyakit mulai dari
penyakit mental, kekerasan dalam rumah tangga, penyalahgunaan zat, gangguan stres
pasca-trauma, dan bunuh diri hingga penyakit kardiovaskular, masalah pernapasan, dan
kelemahan lainnya.Individu, kelompok, komunitas, organisasi, dan ikatan sosial

16
semuanya rentan terhadap stress.Para korban yang terkena dampak bencana mencoba
mengatasi stress dengan berbagai cara. Mekanisme adapatif dengan mencari dukungan
agama, keluarga dan social bahkan mengerahkan pengalihan diri dan berupaya
membantu orang lain. Namun ada juga koping yang kurang adaptif termasuk ekspresi
stress dengan penyangkalan, menyalahkan, ketergantungan, ketidakberdayaan bahkan
penggunaan zat seperti alcohol.
Pasca terjadinya gempa bumi, korban akan melalalui fase dalam kehidupan
mereka termasuk tahap kekecewaan. Tahap kekecewaan adalah saat di mana mereka
yang terkena dampak berhadapan dengan kenyataan pahit yang mereka alami; mereka
merasa bahwa tidak ada sumber daya yang cukup untuk semua orang dan seringkali
merasa sumber daya yang ada tidak didistribusikan dengan adil.
Trauma emosional pasca bencana yang tidak ditangani dengan baik maka akan
mengakibatkan terjadinya post trauma syndrome disorder (PTSD), depresi hingga
bunuh diri. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan respon individu yang
muncul ketika ada kejadian yang mengancam kehidupan dan menyebabkan traumatic.
PTSD merupakan sebuah gangguan kecemasan berat yang dapat mempengaruhi baik
fungsi fisik maupun psikis dalam jangka panjang. Individu yang mengalami PTSD akan
menunjukkan kondisi yang dapat menyebabkan berbagai gejalagejala, berupa
reexperiencing (teringat kembali), avoidance (penghindaran), hyperarousal (peningkatan
kewaspadaan berlebihan) . (Laila Ramatillah et al., 2023)

D.Kelompok rentan dalam bencana gempa bumi.


kelompok rentan adalah mereka yang memiliki kerentanan dan mengalami
keterbatasan fisik, mental, dan sosial sehingga tidak mampu mengakses layanan dasar
dan membutuhkan bantuan khusus dari negara atau komunitas lainnya.
Kelompok rentan bencana menurut Undang-undang ini adalah bayi, balita, dan
anak-anak, ibu yang sedang mengandung atau menyusui, penyandang cacat dan orang
lanjut usia. Adanya kelompok rentan diakibatkan karena aset dan akses yang terbatas
sehingga dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat.

E.Penanggulangan bencana gempa bumi

17
 Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan dan sumber daya.
 Penetapan status keadaan darurat bencana.
 Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana.
 Pemenuhan kebutuhan dasar.
 Perlindungan terhadap kelompok rentan.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Meterologi Klimatologi Geofisika. (n.d.). Gempa Bumi. BMKG Denpasar.

Bumi, G. (n.d.). BAB IV Gempa Bumi (pp. 75–104).

Laila Ramatillah, D., Astiani, R., Endah Susilowati, S., Ayu Chandra Agustin, D., Rofii,
A., & Lukas, S. (2023). Respon Trauma Pada Pengungsi Gempa Bumi Cianjur
Jawa Barat. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 6(e-ISSN2621-2978;p-ISSN2685-
9394), 1–8.

Munandar, A. (2019). Pengalaman Kesiapsiagaan Perawat Dalam Penatalaksanaan


Aspek Psikologis Akibat Gempa Bumi Di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Repository.Umy.Ac.Id, 10–22.

Nur Rais, L. (2021). Analisis Bencana Gempa Bumi Dan Mitigasi Bencana Di Daerah
Kertasari. Jurnal Samudra Geografi, 4(2), 14–19.
https://doi.org/10.33059/jsg.v4i2.3773

Pengabdian, J., Sains, M., & Vol, T. (2023). 5 1,3,4. 2(2).

Simandalahi, T., Alwi, N. P., Sari, I. K., & Prawata, A. H. M. (2019). Edukasi
Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Melalui Pendidikan Kesehatan. Jurnal
Abdimas Saintika, 1(1), 51–56.

Yang Dapat Merupakan Bagian. (2008). 5–58.

18
19

Anda mungkin juga menyukai