1. Akulturasi budaya adalah perpaduan di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda dan Bersatu dalam upaya membentuk kebudayaan baru tanpa dengan maksud menghilangkan kepribadian kebudayaanya yang asli. Sinkretisme berbeda dengan akulturasi. Bedanya, sinkretisme tidak menghasilkan kebudayaan baru, tetapi kebudayaan lama mengalami penyesuaian.
2. Pembaharuan Islam adalah upaya untuk menyesuiakan paham keagamaan Islam
dengan perkembangan dan yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan terknologi modern. Dengan demikian pembaharuan dalam Islam bukan berarti mengubah, mengurangi atau menambahi teks Al-Quran maupun Hadits, melainkan hanya menyesuaikan paham atas keduanya. Factor yang melatarbelakangi yaitu : 1. Adanya sifat jumud 2. Persatuan umat islam di indonesia mulai terpecah belah 3. Hasil adanya kontak yang terjadi antara dunia islam dan barat. Salah satu tokohnya yaitu Kyai Haji Ahmad Dahlan. Muhammad Darwis demikian nama kecil Kyai Haji Ahmad Dahlan. subjek pembaruan dalam Islam adalah para pembaru dari kalangan insider (internal) umat Islam, bukan dari kalangan outsider. 3. tajrid berasal dari Bahasa arab berarti pengosongan, pengungsian, pengupasan, pelepasan atau pengambil alihan. Sedangkan tajrid dalam Bahasa Indonesia adalah pemurnian. Tajdid adalah mengembalikan ajaran agama islam Kembali kepada al-quran dan as sunnah, karena sekarang ini ajaran islam mengalami penyimpangan dan pencampuran dengan pemahaman yang bukan berasal dari islam. Model-model tajrid dan tajdid Dalam bidang kepercayaan dan ibadah, muatannya menjadi khurafat dan bid’ah. Khurafat adalah kepercayaan tanpa pedoman yang sah dari al-Qur’an dan al-Sunnah. Realitas sosio-agama yang dipraktikkan masyarakat inilah yang mendorong Ahmad Dahlan melakukan pemurnian melalui organisasi Muhammadiyah. Muhammadiyah memandang tajdid sebagai salah satu watak dari ajaran Islam.Tajdid dalam pandangan Muhammadiyah memiliki dua dimensi, yaitu dimensi pemurnian (purifikasi) dan dimensi peningkatan, pengembangan, modernisasi atauyang semakna dengan itu (dinamisasi). 4. Melakukan revitalisasi ideologis, yakni memperkokoh Kembali setiap anggotanya akan idealisme, misi, usaha, cita-cita, khittah, dan kepentingan Gerakan Muhammadiyah. Muhammadiyah juga melakukan revitalisasi organisasi ke seluruhlini dengan konstrasi pada pemberdayaan cabang dan ranting yang berbasis pengajian serta Gerakan jamaah dan dakwah jamaah. Revitalisasi juga di tekankan pada peningkatan kualitas usaha melalui amal usaha, program, dan kegiatan alternatif yang bersifat unggun di berbagai bidangnya yang selama ini menjadi ciri khas Gerakan Muhammadiyah, seperti pemeberdayaan petani, revitalisasi Pendidikan, intensifikasi Lembaga-lembaga Kesehatan, dan sebagainya.