Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN FISIKA

SIFAT-SIFAT GELOMBANG
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 5

1. IRMA DWI PERTAMA


2. MUHAMMAD YUSUF
3. OCVI PUAN MEDINA ADINDA
4. RISTIATI AJENG
5. RIZKI RAMADHANI
6. SALSABILA PUTRI AMANDA

SMA N 2 SIAKHULU
T.A 2017/2018
Laporan fisika
Eksplorasi Sifat-sifat gelombang
1. Tujuan percobaan
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat
gelombang dan pola gelombang.

2. Alat dan bahan :


a. Tangki riak
b. Penghalang lurus
c. Penghalang melengkung
d. Cermin
e. Air
f. Ember
g. Bandul(alat getar)
h. Kertas hvs

3. Cara kerja

a. Pemantulan gelombang (Refleksi)


 Letakkan tangki riak kedekat cahaya
 Letakkan hvs dibawah tangki riak
 Masukkan air setengah dari tagki riak kedalam tangki riak
 Lalu letakkan penghalang melengkung di tengah tangki riak yang
telah berisi air
 Celupkan bandul secara perlahan tepat didepan penghalang
melengkung
 Angkat bandul secara perlahan
 Amatilah pola gelombang yang terjadi
 Gambarlah skesta gelombang pada hvs

b. Pembiasan gelombang (Refraksi)


 Letakkan tangki riak kedekat cahaya
 Letakkan hvs dibawah tangki riak
 Masukkan air setengah dari tangki riak kedalam tangki riak
 Lalu letakkan cermin ditengah tangki riak yang telah berisi air
 Celupkan bandul secara perlahan tepat didepan cermin
 Angkat bandul secara perlahan
 Amatilah pola gelombang yang terjadi
 Gambarlah skesta gelombang pada hvs
c. Pembelokan gelombang(Difraksi)
 Letakkan tangki riak kedekat cahaya
 Letakkan hvs dibawah tangki riak
 Masukkan air setengah dari tangki riak kedalam tangki riak
 Lalu letakkan penghalang berbentuk siku 2,lalu sertukan dengan
sedikit jarak sekitar kurang lebih 2cm
 Celupkan bandul secara perlahan didepan penghalang siku
 Angkat bandul secara perlahan
 Amatilah pola gelombang yang terjadi
 Gambarlah skesta gelombang pada hvs

d. Perpaduan gelombang(Interferensi)
 Letakkan tangki riak kedekat cahaya
 Letakkan hvs dibawah tangki riak
 Masukkan air setengah dari tangki riak kedalam tangki riak
 Lalu letakkan penghalang berbentuk huruf U berkaki ditengah
tangki riak
 Celupkan bandul secara perlahan didepan penghalang berbentuk
huruf U berkaki
 Angkat bandul secara perlahan
 Amatilah pola gelombang yang terjadi
 Gambarlah skesta gelombang pada hvs

4. Teori dasar

Gelombang adalah gejala rambatan dari suatu getaran/usikan. Gelombang akan


terus terjadi apabila sumber getaran ini bergetar terus menerus. Gelombang
membawa energi dari satu tempat ke tempat lainnya.Sedangkan refleksi
(pemantulan) gelombang adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian
dari suatu gelombang jika gelombang tersebut bertemu dengan bidang batas
antara dua medium.

Pada peristiwa pemantulan gelombang akan berlaku hukum pemantulan


gelombang yaitu sudut pantul sama dengan sudut datang. Artinya, ketika berkas
gelombang datang membentuk sudut terhadap garis normal (garis yang tegak
lurus permukaan pantul), maka berkas yang dipantulkan akan membentuk sudut
terhadap garis normal. Jika gelombang melalui suatu rintangan atau hambatan,
misalnya benda padat, maka gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan
ini merupakan salah satu sifat dari gelombang. Pemantulan gelombang pada
ujung tetap akan mengalami perubahan bentuk atau fase. Akan tetapi
pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah bentuk atau fasenya.
Sifat-sifat gelombang yaitu :

a. Pemantulan Gelombang (refleksi)
Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian
dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu
dengan bidang batas antara dua medium. Suatu garis atau permukaan dalam
medium dua atau tiga dimensi yang dilewati gelombang disebut muka
gelombang. Muka gelombang ini merupakan tempat kedudukan titik-titik
yang mengalami gangguan dengan fase yang sama, biasanya tegak lurus
arah gelombang dan dapat mempunyai bentuk, misalnya muka gelombang
melingkar dan muka gelombang lurus

b. Pembiasan (Refraksi Gelombang)


Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang
mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut
pembiasan. Pada pembiasan terjadi perubahan laju perambatan. Panjang
gelombangnya bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan
kelajuannya, tetapi tidak ada perubahan frekuensi.

c. Difraksi Gelombang
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada
saat gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung
penghalang. Besarnya difraksi bergantung pada ukuran penghalang dan
panjang gelombang

d. Interferensi Gelombang
Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang mempengaruhi
suatu bagian medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang
paduan merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat pada masing-
masing gelombang merupakan penjelasan fenomena interferensi. Interferensi
terjadi pada dua gelombang koheren, yaitu gelombang yang memiliki
frekuensi dan beda fase sama.
6. Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan  yang telah kami lakukan adalah  sebagai berikut:

a. Pada sifat gelombang pertama yaitu pemantulan, semakin jauhnya


sumber gelombang dengan area pemantul maka jarak antar gelombang
pantul semakin renggang antara gelombang satu dengan yang lain
disebabkan kuat serta bentuk gelombang pantul yang dihasilkan semakin
lemah dan samar sehingga gelombang pantul hampir menyerupai dinding
penghalang (hampir rata atau tidak membentuk lengkung).

b. Pada sifat gelombang kedua yaitu pembiasan, pembiasan terjadi ketika


gelombang dua atau tiga dimensi yang merambat pada satu medium (air)
menyeberangi perbatasan ke medium (kaca) yang kecepatannya berbeda,
gelombang yang ditransmisikan bisa merambat dengan arah yang
berbeda dari gelombang datang. Semakin kecil tinggi medium kacanya
maka perubahan panjang gelombang semakin lebar dan cepat rambat
gelombang semakin besar maka arah gelombang yang membelok muka
gelombang merambat lebih hampir tegak lurus terhadap batas.

c. Pada sifat gelombang ketiga yaitu difraksi, difraksi terjadi ketika


gelombang melewati celah sempit yang berfungsi sebagai sumber
gelombang baru sehingga gelombang yang keluar dari celah sempit
berbentuk lingkaran dengan celah sempit sebagai pusatnya.Semakin kecil
celah maka gelombang yang didifraksikan semakin sempit mengikuti
celah dan jumlahnya yanng semakin kecil juga.

d. Pada sifat gelombang keempat yaitu interferensi, interferensi


menyebabkan terjadinya perpaduan gelombang yang saling menguatkan
(konstruktif) dan saling melemahkan (destruktif). Terjadi interferensi
konstruktif apabila gelombang yang berpadu memiliki fase yang sama.
Sedangkan terjadi interferensi destruktif apabila gelombang yang
berpadu memiliki fase yang berlawanan. Semakin lebar jarak antar
bandul (sumber gelombang), maka jarak antar inti gelombang yang
berinterferensi semakin besar..

Anda mungkin juga menyukai

  • Debate HP
    Debate HP
    Dokumen2 halaman
    Debate HP
    Ocvi Puan Medina Adinda
    Belum ada peringkat
  • 5 CM
    5 CM
    Dokumen3 halaman
    5 CM
    Ocvi Puan Medina Adinda
    Belum ada peringkat
  • Iniii
    Iniii
    Dokumen4 halaman
    Iniii
    Ocvi Puan Medina Adinda
    Belum ada peringkat
  • Naskah Drama Putri Tujuh 222
    Naskah Drama Putri Tujuh 222
    Dokumen11 halaman
    Naskah Drama Putri Tujuh 222
    Ocvi Puan Medina Adinda
    Belum ada peringkat