Anda di halaman 1dari 3

5 cm

Identitas Buku :

Judul Buku : 5 CM

Pengarang Buku : Donny Dhirgantoro

Penerbit Buku :PT. Grasindo

Tahun Terbit : 2007

Tebal Buku : 381 halaman

Donny Dhirganto lahir di Jakarta 27 Oktober 1978 . Sulung dari empat bersaudara ini
menghabiskan seluruh waktunya dari kecil hingga besar di Jakarta . Menyelesaikan masa
putih  abu-abu di SMU 6 Jakarta , sekolah yagn sampai saat ini masih dibanggakan karena
kenangan-kenangan yang menyenangkan dan tak terlupakan . Kegemaran menulis dan membaca
sudah  ada semenjak mulai bisa menulis dan membaca, konon hal ini akibat sang Papa
meletakkan banyak buku di sekitar ari-ari putra sulungnya.

Kegemaran menulisnya pernah mengantarnya menjadi juara pertama lomba menulis dan
mebaca puisi yang diselenggarakan salh satu instansi pemerintah .

Novel ini menceritakan tentang perjalanan 5 orang sahabat yang bernama Arial, Zafran, Riani,
Ian, dan Genta. Mereka semua pada dasarnya adalah anak baik-baik yang sangat suka film,
musik, chatting, ngobrol, suka khilaf, dan suka nyela.

Semuanya juga film, mulai dari film hollywood dan film-film Indonesia. Akan tetapi mereka tidak
menyukai film India, karena mereka punya prinsip bahwa semua persoalan yang ada di dunia ini
pasti memiliki jalan keluar, hanya saja jalan keluarnya bukan dengan joget-joget seperti film
India.

Satu film lagi yang mereka tidak menyukainya, yaitu film silat. Karena tidak satupun dari mereka
yang bisa olahraga bela diri. Karena mereka percaya bahwa pembelaan diri yang sangat ampuh di
dunia ini adalah dengan ngeles dan mengatakan “Maaf saya lagi khilaf”.

Lima orang sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun lamanya.

Mereka adalah :

Arial, merupakan sosok yang paling ganteng di antara mereka. Badannya besar dan berotot. Arial
adalah orang yang sporty dan orang yang simpel saja. Dia kalau kemana-mana selalu
menggunakan sepatu basket.

 Diantara sahabatnya yang lain, dialah yang paling tenang, memiliki pembawaan banyak senyum
dan jarang khilaf.
Riani, merupakan satu-satunya wanita diantara kelima sahabat itu. Riani menggunakan kaca
mata, cantik, cerdas, dan seorang N-ACH sejati.

Riani adalah seorang aktivis di kampusnya. Siapa saja dan apa saja pernah berdebat dengannya.
Karena dia banyak membaca dan banyak belajar. Sehingga wawasan yang ia miliki sangatlah luas.

Zafran, Merupakan seorang yang suka membuat syair dan selalu bimbang. Zafran adalah orang
yang akan bilang apa saja yang dia mau bilang alias frontal.

Karakter Zafran agak saklek tapi kocak kalau dia udah ketemu sama Riani. Badan Zafran kurus
dengan potongan rambut yang gondrong samping dan depan saja.

Ian, merupakan seorang yang mempunyai postur badan yang gendut. Ian salah satu penganut
sekte 4-4-2 yang sangat fanatik. Apa saja tentang bola dia tahu dan kebanyakan dia
menghabiskan waktunya untuk bermain bola. Dia juga penggemar Happy Salma.

Genta, merupakan seorang yang selalu dianggap pemimpin oleh para sahabatnya. Genta hampir
sama dengan Riani. Genta juga seorang aktivis di kampusnya. Dengan badan agak besar dan
rambut agak lurus berjambul.

Di kampusnya, Genta merupakan seorang Asisten Dosen yang paling favorite. Tidak ada yang
mengetahui kalau Genta adalah fans berat Riani.

Lima orang sahabat ini sudah menjalin persahabatannya selama tujuh tahun lamanya. Mereka
adalah sahabat yang kompak, solid dan memiliki obsesi dan impian masing-masing. Mereka
selalu pergi bersama-sama dan ketemu setiap saat.

Suatu ketika mereka merasa jenuh dengan aktivitas yang mereka lakukan setiap hari. Sehingga
mereka membuat keputusan untuk tidak bertemu selama beberapa bulan. Selama itu mereka
tidak boleh nongkrong bareng dan tidak tidak ada yang boleh berkomunikasi selama 3 bulan.

Waktu berjalan begitu cepat. Genta sibuk dengan event organizernya dan kesuksesan dalam
menjalankan usahanya. Ian yang udah memutuskan untuk menyelesaikan skripsinya. Hingga
pada akhirnya Ian lulus dengan usaha dan kerja keras yang begitu panjang dan melelahkan itu.

Arial yang akhirnya bisa menemukan seorang wanita pujaan hatinya. Riani yang dalam satu bulan
magang sampai pada akhirnya ia bisa memegang liputan. Semua bayang-bayang wajah
sahabatnya sangat mereka rindukan pada waktu.

Betapa bahagianya ketika mereka mendapat SMS dari Genta yang artinya seminggu lagi mereka
akan bertemu dan berkumpul bersama lagi. Mereka bertemu di stasiun pasar senen dan akhirnya
rasa kangen dan rindu mereka dapat terobati.

Setelah semuanya berkumpul tiba-tiba Riani mengeluarkan sebuah pertanyaan “Kita sebenarnya
mau kemana sih ?”
Didalam kereta ekonomi Mataramaja Genta menatap tajam kearah teman-temannya dan
berkata “Kalau nanti kita sampai di puncaknya, berarti kita berada di tanah yang paling tinggi di
Pulau Jawa”.

Kereta ekonomi mataramaja sudah tiba di stasiun Kota Malang. Mereka mencarter sebuah
angkot yang mengantarkan sampai Tumpang. Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan
dengan menggunakan jip. Hampir sekitar sepuluh sampai lima belas orang dapat di tampung oleh
mobil jip tersebut dengan keadaan berdiri.

Selama dalam perjalanan mereka melihat pemadangan yang sungguh menakjubkan dan luar
biasa indahnya. Siapa saja yang melihatnya pada waktu itu pasti akan mengatakan hal yang sama
akan keindahannya.

Mereka memulai perjalanan menuju Mahameru pukul lima pagi dari Ranu Pane. Mahameru
perlahan seperti muncul dan terlihat antara kabut pagi dan langit biru. Angin dingin pagi dan
sejuk mengiringi langkah mereka.

Mereka menempuh perjalanan untuk sampai ke puncak Mahameru membutuhkan waktu yang
lumayan lama. Berbagai macam rintangan mereka hadapi untuk dapat sampai ke puncak
Mahameru. Genta hanya tersenyum lepas ketika mereka tinggal 10 meter lagi untuk dapat
mencapai puncak Mahameru.

Di puncak Mahameru para pendaki tampak berbaris teratur. Di depan barisan tersebut tertancap
sebuah bendera bambu yang berdiri tinggi dengan latar belakang kumpulan asap Mahameru dan
langit yang biru.

Tiga orang pendaki tampak berbaris, mendekati tiang tersebut. Suara tali menggerek bendera di
tiang bambu itu terdengar dengan jelas. Hingga akhirnya Sang Dwi Warna melebar dengan gagah
beraninya.

Seluruh pendaki serentak memberi hormat dalam keheningan, suara gesekan pakaian mereka
saat memberi gerakan hormat terdengar serempak.

Indonesia Raya berkumandang di puncak Mahameru.

Anda mungkin juga menyukai