Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI :

REVIEW FILM 5 Cm (2012)

Oleh :

1. Ummu Akmalia Yuhana (12308183111)


2. Miftakhul Aprilia Utami (12308183119)
3. Elga Shintya Andani (12308183127)
4. Diyah Ayu Berliyanto (12308183129)
5. Roro Nur Aisyiyah Ghina Maghfiroh (12308183142)
6. Mohammad Zainul Ramadani (12308183146)

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
2019
Resume Film

Judul Film : 5 Cm
Tahun : 2012

Film 5 Cm (2012) merupakan film adaptasi dari


kisah nyata persahabatan 5 orang manusia yaitu Arial, Ian,
Genta, Zafran dan Riani. Kelima orang ini memiliki karakter
yang berbeda-beda. Mereka bersahabat hampir 10 tahun dan
selalu menghabiskan akhir pekan untuk bersama. Mereka
selalu menghabiskan akhir pekannya dngan makan bersama
dan berbincang apapun itu topiknya dan stlah itu dilanjutkan dngan pergi ke salah satu rumah
dIantara mereka. Sampai tiba disaat salah satu dari mereka yaitu Genta merasa bahwa selama
10 tahun mereka gitu-gitu aja dan ia ingat kata Ian dulu diwaktu sekolah dimana ia tidak
punya teman selain mereka berlima. dan ternyata Genta dan Zafran merasakan hal yang
sama. Genta pun berfikir bagaimana jika mereka sementara waktu tidak bertemu dan Zafran
menambahkan dengan itu mereka bisa melakukan hal atau menggapai mimpi mereka yang
belum selesai. dan akhirnya mereka memutuskan untuk tidak bertemu selama tiga bulan atau
sampai 14 Agustus tanpa komunikasi dengan cara apapun. dan Genta sudah merencanakan
waktu dan tempat bertemu dan memiliki rencana yang tidak akan dapat dilupakan seumur
hidup mereka.
1 bulan berlalu mereka berlima menjalani hidup sendiri-sendiri, mereka keluar dari
zona nyamannya. Tidak bertemu satu sama lain dan menyibukkan diri dengan kegiatan
mereka masing-masing. Zafran yang selalu mendekati Dinda dan Ian yang fokus untuk
menyelesaikan skripsi kemudian Arial yang menyibukkan diri dengan olahraga dan
mendekati cewek yang bernama Indi di tempat fitnes, dan Riani dan Genta yang sibuk
dengan pekerjaannya.
Ian kecewa karena kuesionernya tidak di isi ia ingin menelfon Genta namun ia
teringat bahwa tidak boleh berkomunikasi hingga saatnya tiba di sebuah parkiran mobil ia
bertemu dengan seseorang yang bekerja di kantor yang menolak kuesioner Ian dan ternyata
sang pegawai itu ingin meminjam dongkrak miliknIan karna dongkraknya rusak sang
pegawai bekerja di bidang SDM. Kebetulan sekali itu juga sama dengan skripsi yang dibuat
oleh Ian kemudia sang pegawai menerima skripsi Ian dan akhirnya Ian pun sidang, kemudian
Genta memberi kabar bahwa ia menunggu teman-temanya di stasiun, setelah mereka bertemu
di perjalanan mereka bercerita dan berbincang-bincang hingga mereka tiba di stasiun Malang
dan akhirnya berangkat menuju gunung Semeru.
Mereka ber 6 telah sampai di gunung Semeru, kemudian mereka berencana
bermalam di bawah dahulu dan melanjutkan ke puncak keesokan harinya. Keesokan harinya
mereka ber 6 melanjutkan perjalan untuk mencapai puncak, ditengah perjalanan Ian merasa
sangat haus namun air nya telah habis dan Ian pun meminta air ke Zafran. Zafran pun
mengatakan bahwa air nya tinggal sedikit. Tidak lama kemudian terlihat di kejauhan sebuah
danau yang sangat indah hingga membuat mereka ber 6 terpukau. Genta pun mengatakan
bahwa itu adalah Ranu Kumbolo. Mereka ber 6 pun langsung menuju kesana untuk
beristirahat sebentar. Setelah beristirahat mereka pun melanjutkan perjalanan. Ditengah
perjalanan mereka melihat bukit yang indah, Genta mengatakan bahwa itu adalah bukit cinta
kelima temanya bingung, kok bisa dinamakan Bukit Cinta, Genta menjelaskan barang siapa
yang melewati bukit tersebut dengan memikirkan seseorang yang dicintai bakal kesampaIan
menjadi pasangan namun dilarang melihat kebelakang. Disini yang paling semangat adalah
Ian dan Zafran. Ian dan Zafran duluan menaiki bukit tersebut dan meninggalkan keempat
temannya, namun belum jauh mereka naik, mereka di panggil oleh Genta dan otomatis
mereka menengok kebelakang dan gugurlah mereka untuk mencapai cinta mereka, dan
mereka berdua ditertawakan oleh keempat temannya itu, setelah sampai diaatas bukit itu
mereka menemukan seperti hutan tapi mengerikan sekali, Genta bilang itu adalah kali mati.
Kisah perjuangan menuju puncak Mahameru juga dibumbui kisah cinta. Muncul
konflik batin ketika masing-masing tokoh memendam perasaan cinta satu sama lain. Ketika
lima tokoh bermalam di Ranu Kumbolo, Genta mengungkapkan rasa cintanya pada Riani
salah satu sahabatnya. Namun Riani justru menyukai Zafran. Dan Zafran masih memendam
perasaan pada Arinda, adik kembar Arial. Di sisi lain Arinda pun diam-diam memendam
cinta untuk Genta. Mereka pun menyadari bahwa cinta ternyata bukan untuk Genta, bukan
untuk Riani, bukan untuk Zafran. Cinta memang ada untuk diungkapkan sebagai sebuah
jembatan baru ke pelajaran-pelajaran kehidupan manusia selanjutnya. Sebuah cinta memang
harus diungkapkan karena tidak pernah ada cinta yang disembunyikan, kecuali oleh
seseorang yang terlalu mencintai dirinya sendiri.
Di akhir cerita film ini setelah melakukan pendakian yang cukup lama dan harus
melewati kondisi jalan pendakIan yang cukup terjal akhirrnya berkat seorang Zafran yang
memberi semangat pada teman-temanya dan memimpin perjalanan menuju ke puncak dengan
kata-kata penyemangatnya akhirnya tercapai juga. Zafran dan teman-temannya sampai di
puncak gunung mahameru dengan selamat pada tgl 17 agustus dan berbaris rapi dengan jiwa
muda yang semangat dan juga menancapkan bendera merah putih di depan barisan sambil
menghoramat untuk merayakan keberhasilannya, serta juga untuk bersyukur kepada tuhan
yang maha Esa. Sepulang dari pendakian mereka semua mulai memiliki kepercayaan diri
yang kuat dan semangat yang berkobar, setelah itu mereka kemudian berpisah kembali. Dan
setelah sepuluh tahun kemudian mereka semua akhirnya dipertemukan dan berkumpul
kembali seperti keluarga besar yang tidak bisa dipisahkan, pada hari pertemuan itu penuh
do’a, mimpi dan keyakinan dalam hati mereka. Akhirnya mereka semua saling pandang
tersenyum satu sama lain untuk menatap mimpi dan keberhasilannya menjadi kenyataan.
Analisis:
Dalam film 5 Cm ini terdapat hal-hal yang dapat kita pelajari yakni kepemimpinan. Disini
terlihat Genta mengambil peran besar dalam kelompoknya sebagai seorang pemimpin.
Berdasarkan Teori Kepemimpinan Trait Theories of Leadership teori ini, seorang pemimpin
itu dilahirkan dan bukan di buat. Artinya, seorang itu menjadi pimpinan karena ia sejak lahir
telah ditakdirkan menjadi pemimpin, walaupun ia tidak dibekali pendidikan dan pengalaman
yang cukup banyak. Gaya kepemimpinan tersebut dapat dianalisis dari latar belakang
pemimpin itu sendiri, artinya menganalisis sifat yang dimilki pimpinan, yakni sifat yang
sangat menonjol dan tidak dimiliki oleh anggota kelompok. Sifat yang di maksud meliputi :
Intelegensi (Pertimbangan, Ketegasan Mengambil Keputusan, Pengetahuan, Kefasihan
Berbicara), Sifat kepribadian (Kemampuan Adaptasi, Kesiagaan, Kreativitas, Integritas
Pribadi, Kepercayaan Diri, Stabilitas Emosi, Kemandirian), Kemampuan (Kemampuan
Menjalin Kerjasama, Popularitas, Kemampuan Interpersonal, Partisipasi Sosial, Taktik dan
Diplomasi). Dari sifat tersebut sebagian sifat termasuk dalam diri Genta seperti Pertimbangan
sebelum merencanakan untuk mendaki Genta sangatlah mempertimbangkan keputusan nya
mengingat ia harus bertanggung jawab akan lima kepala manusia yang dua diantaranya kaum
hawa yang belum pernah mendaki sebelumnya. Untuk Ketegasan Mengambil Keputusan dari
setiap perjalanan Genta lah yang mampu mengambil keputusan dari kapan mereka berangkat,
istirahat dan menentukan apapun yang dihadapi mereka. Pengtahuan seblum perjalanan
Genta merupakan orang yang memiliki pengetahuan yang tinggi dapat terlihat saat sampai di
Gunung ia mengatakan bahwa itu adalah bukit cinta kelima temanya bingung, kok bisa
dinamakan Bukit Cinta, Genta menjelaskan barang siapa yang melewati bukit tersebut
dengan memikirkan seseorang yang dicintai bakal kesampaIan menjadi pasangan namun
dilarang melihat kebelakang. Untuk kesiagaan Genta dengan selalu berada di posisi paling
belakang untuk melindungi temannya. Untuk Kreativitas disaat Genta membuat ide yang
membuat hubungan dalam kelompok mereka lebih fresh disaat mereka merasakan suatu
kebosanan karna intensitas pertemuan yang sangat sering. untuk Stabilitas Emosi sskali dia
diam karena mulai mrasa lelah tapi karena dia tahu kelima temannya ini mengandalkan
dirinya, dia tidak boleh menurunkan mental mereka. Untuk sekarang, Genta tidak boleh
mengeluh dan ngomong ‘nggak tau’. Saat ragu pun dia selalu berusaha bangkit. Untuk
Kemampuan Menjalin Kerjasama terlihat disaat melihat Genta disini diposisikan sebagai
kelima teman ini dengan selalu memprcayakan nya semua kepada Genta ketika disuruh untuk
istirahat maka mereka akan istirahat dan waktunya berangkat mereka pun ikut serta
berkerjasama saat salah satu mereka ada masalah seperti jatuh, kedinginan sampai kelelahan.

Dikemukakan oleh Menurut Ralph White, Ronald Lippit (1960) ada tiga gaya
kepmimpinan yaitu Otoriter (Otokratis), Dmokratis dan Laissez- Faire.

1. Kepemimpinan Otokratis, kepemimpinan ini di tandai oleh :


1) Setiap determinasi “policy” dilakukan oleh pemimpin
2) Teknik Teknik dan langkah aktivitas di tentukan oleh pejabat
3) Pemimpin biasanya mendikte tugas pekerjaan khusus dan teman sekerja setiap
anggota
4) “Dominator” cenderung bersikap pribadi dalam memberikan pujian dan kritik
pekerjaan setiap anggota.
2. Kepemimpinan Demokratis, kepemimpinan ini di tandai oleh :
1) Semua “pollice” merupakan bahan pembahasan kelompok dan keputusan kelompok,
yang di rangsang dan di bantu oleh pemimpin.
2) Para anggota bebas untuk bekerja dengan siapapun yang mereka inginkan dan
pembagian tugas terserah pada kelompok.
3) Pemimpin bersikap objektif dalam pujian dan kritiknya
4) Pemimpin berusaha bersikap seperti anggota
3. Kepemimpinan Laissez- Faire, kepemimpinan ini di tandai :
1) Macam- macam bahan di siapkan oleh pemimpin, yang dengan jelas mengatakan
bahwa ia akan menyediakan keterangan apabila ada permintaan, ia tidak turut
mengambil bagian dalam diskusi kelompok
2) Kebebasan lengkap untuk kelompok dan individual dengan minimum partisipasi
pemimpin.
3) Komentar spontan yang tidak frekuen atas aktivitas aktivtas anggota, dan ia tidak
berusaha sama sekali untuk menilai dan mengatur kejadian kejadian
Dari uraian diatas dapat terlihat Genta disini termasuk pemimpin dengan gaya
kepemimpinan Demokratis yang di dalamnya lebih banyak unsur kemandirian dan
persahabatan. Genta tidak terlalu sering memberikan saran namun selalu mendengarkan
usul-usul dari teman-temannya. Dia selalu disiplin dan bersikap objektif. Dan bersikap serta
terbuka seperti anggota kelompok lainnya.

Anda mungkin juga menyukai