Anda di halaman 1dari 28

KONSEP ADMINISTRASI KESEHATAN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Administrasi Kebijakan dan Kesehatan
Yang diampu oleh Ibu Dhian Kartikasari, S.Ked

Disusun oleh :

Ajeng Putri D 190612642840 Lydia Nursafitrianadevi N.W 190612642911


Anisa Nur R 190612642889 Muhammad Rafi A.P 190612642870
Areta Nabilah 190612642935 Nadia Regita Ayu C 190612642931
Bagas Tri A 190612642914 Nida’us Syahidah 170612634033
Dewi Amiroh 190612642879 Nur Hidayati 170341615108
Dwi Rahayuning 190612642817 Rahmadea Zalzabilla A 190612642930
Elsa Novitasari 190612642944 Rohmah Fauzia O 190612642922
Fatin Ebsadiar 190612642811 Sherly Dia L 190612642868
Hanin Dianti Roidah 190612642835 Vina Aprilia M 190612642814
Iing Merillarosa K. W 170612634049 Yupita Gravito A.P 190612642937
Kanita Khairunisa A 190612642834

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

S1- KESEHATAN MASYARAKAT

FEBRUARI 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat
diselesaikan.

Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan dengan judul “KONSEP ADMINISTRASI KESEHATAN”.
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai KONSEP ADMINISTRASI
KESEHATAN atau lebih khususnya membahas tentang perbedaan jenis administrasi,
urgensi administrasi kesehatan, dan ruang lingkup administrasi kesehatan.

Terima kasih disampaikan kepada ibu Dhian Kartikasari, S.Ked selaku dosen
mata kuliah Pengantar Kesehatan Masyarakat yang telah membimbing dan
memberikan kuliah demi lancarnya tugas ini.

Demikianlah tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.

Malang, 03 November 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................2


DAFTAR ISI ....................................................................................................................3
BAB I ................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ...........................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................5
C. Tujuan .....................................................................................................................5
BAB II ..............................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................6
2.1 Konsep Administrasi .........................................................................................6
2.1.1 Asal Usul Istilah Administrasi ......................................................................6
2.1.2 Pengertian Administrasi ................................................................................6
2.1.3 Pengertian Administrasi Menurut Ahli (Suprayogo, 2011) ......................8
2.1.4 Unsur Unsur Administrasi.............................................................................9
2.2 Konsep Administrasi Publik ..........................................................................11
2.3 Konsep Administrasi Kesehatan ..................................................................13
2.3.1 Prinsip Pelaksanaan Administrasi Organisasi Kesehatan ........................16
2.4 Urgensi Administrasi Kesehatan ................................................................. 19
2.5 Ruang Lingkup Administrasi Kesehatan ...................................................21
BAB III ...........................................................................................................................27
PENUTUP ......................................................................................................................27
A. Kesimpulan ..........................................................................................................27
B. Saran .....................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................28

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Kesehatan Masyarakat pada hakikatnya adalah menghimpun potensi atau
sumber daya yang ada dalam masyarakat untuk melakukan upaya promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif. Kegiatan ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di
bidang pembangunan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah bagian dari
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatannya pada upaya peningkatan
kesehatan serta pencegahan penyakit serta lebih memusatkan perhatiannya pada
pelayanan berbagai masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat secara
keseluruhan. Jika dibandingkan dengan pelayanan medis (medical services) pelayanan
kesehatan masyarakat memang mempunyai beberapa ciri tersendiri.

Pengertian Kesehatan Masyarakat menurut Winslow (1920) bahwa Kesehatan


Masyarakat (Public Health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang
hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “Usaha-usaha Peorganisasian
Masyarakat” untuk : perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit-penyakit
menular, pendidikan kebersihan untuk perorangan, pengorganisasian pelayanan-
pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan. Pengembangan
rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan yang layak dalam
memelihara kesehatan perorangan.

Dalam ilmu kesehatan masyarakat terdapat disiplin ilmu yang menopang ilmu
kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan
masyarakat. Diantaranya ; Epidemiologi, Biostatistik dan Kependudukan, Kesehatan
Lingkungan, Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kesehatan Keluarga dan Kesehatan
Reproduksi dan Gizi Masyarakat.

Dalam makalah ini kami kami membahas disiplin ilmu kesehatan masyarakat
yang lebih mengutamakan tentang mata kuliah Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
lebih tepatnya membahas tentang perbedaan jenis administrasi, urgensi administrasi
kesehatan, dan ruang lingkup administrasi kesehatan.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari administrasi, administrasi publik dan administrasi
kesehatan?
2. Apa yang dimaksud dengan urgensi administrasi kesehatan?
3. Apa saja ruang lingkup administrasi kesehatan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari administrasi, administrasi publik dan
administrasi kesehatan.
2. Untuk mengetahui maksud dari urgensi administrasi kesehatan.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Administrasi

2.1.1 Asal Usul Istilah Administrasi


Kata administrasi berasal dari Bahasa Belanda, “administratie” yang artinya
segala kegiatan yang meliputi tulis menulis, ketik megetik, komputerisasi, surat
menyurat, kearsipan, agenda. Sedangkan dalam bahasa Yunani “Ad ministrate”,
bermakna Ad adalah pada dan ministrate adalah melayani, maka dapat disimpulkan
administrasi berarti memberikan pelayanan. Dari dua pengertian diatas dapat diartikan
bahwa administrasi adalah “pelayanan kegiatan tata usaha kantor” (pelayanan
pengetikan, surat menyurat dan sebagainya) (Suprayogo, 2011).

2.1.2 Pengertian Administrasi


Menurut Prof. Prajudi Atmosudirjo (Lembaga Administrasi Negara),
membedakan pengertian administrasi menjadi 2 dua (Suprayogo, 2011), yaitu:
1. Administrasi dalam Pengertian Sempit
Pengertian sempit yang dapat ditinjau dari lingkup kerja yang sempit yaitu
hanya berkisar pada kegiatan tata usaha kantor seperti : tulis menulis, ketik megetik,
komputerisasi, surat menyurat, kearsipan, agenda, pembukan dan lain lain.
2. Administrasi dalam Pengerian Luas
Dalam pengertian luas administrasi dapat dibedakan dalam tiga sudut, yaitu:
a) Proses
Admnistrasi merupakan keseluruhan proses, mulai dari proses perencanaan,
proses pengaturan, proses penggerakan, proses pengawasan sampai dengan
pancapaian tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan orang harus memiliki apa yang akan
dicapai dan bagaimana cara mencapainya beserta sarana dan prasarana yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan sertu kemampuan seorang yang menjalankannya.

b) Fungsi dan Tugas


Fungsi dan tugas administrasi berarti keseluruhan tindakan (aktivitas) yang
harus dilakukan seorang administrator (memegang jabatan dalam manajemen suatu
organisasi). Dalam organisasi atau instansi tentu ada orang yang menjalankan

6
administrasinya. Dan Newman, menyebut “The Work of Administration” yang dapat
dibagi dalam lima proses (Haris, 2016), yaitu:
• Perencanaan (Planning)
• Pengorganisasian (Organizing)
• Pengumpulan Sumber (AssemblingResources)
• Pengendalian Kerja (Supervising)
• Pengawasan(Controlling)

c) Kepranataan (Institusi)
Tinjauan administrasi adalah melihat kegiatan dalam suatu lembaga yang
melakukan aktivitas tertentu, misal : lembaga perbankan, maka ada orang orang yang
melakukan kegiatan perbankan dalam Lembaga itu.

Dari uraian diatas dapat diartikan bahwa administrasi adalah aktivitas aktivitas
untuk mencapai tujuan atau proses penyelenggaran kerja untuk mencapai tujuan.

Gambar 1: Ilustrasi alur pemikiran proses

7
Gambar 2: Ilustrasi alur pemikiran fungsi dan tugas

Gambar 3: Ilustrasi alur pemikiran kepranataan/Institusi

2.1.3 Pengertian Administrasi Menurut Ahli (Suprayogo, 2011)


1. The Ling Gie
Administrasi adalah “Segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap
usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan”
2. Sutarto
Administrasi adalah “Suatu proses penyelenggaraan dan pengurusan segenap
tindakan/kegiatan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan”.

8
3. Sondang P Siagian
Administrasi adalah “Proses kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan”
4. Leonard D. White
Dalam bukunya “Introduction to The Study of Public Administration”, Leonard
D. White mendefinisikan: “Administrasi adalah suatu proses yang pada umumnya
terdapat pada semua kelompok Negara (swasta, sipil atau militer, usha besar
maupun usaha kecil)”.
5. William H. Newman
Dalam bukunya “Administrative Action” William H. Newman mendefinisikan:
“Administrasi sebagai pedoman/petunjuk, kepemimpinan dan pengawasan dari
usaha-usha sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama”.
6. Dwight Waldo
Dwight Waldo mendefiniskan: “Administrasi adalah bentuk daya upaya manusia
yang kooperatif yang mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi”
7. H.A. Simon, cs
Dalam bukunya “Public Administration”, administrasi didefinisikan sebagai
“kegiatan sekelompok orang yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama”.
8. George R. Terry
“Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang ditetapkan dengan
mempergunakan orang lain”.
9. Robert D. Calkins
“Administrasi adalah kombinasi antara pengambilan keputusan dengan
pelaksanaan dari keputuan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

2.1.4 Unsur Unsur Administrasi


1. Masukan (Input)
Yang dimaksud dengan masukan dalam administrasi adalah segala sesuatu
yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan administrasi, dikenal juga
dengan perangkat administrasi (tools of administration), antara lain:
a) Sumber (resources)

9
Yang dimaksud dengan sumber adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk
menghasil barang atau jasa seperti, sumber tenaga, sumber modal, sumber hukum,
sumber alamiah.
b) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
c) Kemampuan dan Kesanggupan (skill /capacity)

2. Proses/Fungsi Administrasi
a) Freeman, Membedakan 6 fungsi administrasi yaitu : perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengawasan (controlling),
koordinasi (coordinating);
b) BGeorge R. Teryy, membedakan 4 fungsi administrasi, yaitu : perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan
pengawasan (controlling;
c) Henry Fayol, membedakan 5 fungsi administrasi, yaitu : perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), perintah (commanding), koordinasi (coordinating)
dan pengawasan (controlling).

Pada saat ini dengan semakin berkembangnya ilmu administrasi, untuk


memudahkan pelaksanaannya, fungsi-fungsi administrasi disederhanakan
menjadi 4, yaitu:

1. Perencanaan (planning)

2. Pengorganisasian (Organizing)

3. Pelaksanaan (implementing)

4. Penilaian (evaluation)

3. Keluaran (Out Put)


Yang dimaksud dengan keluaran (out put) adalah hasil dari suatu pekerjaan
administrasi. Bila ditinjau dari pengertiannya, keluaran yang dihasilkan dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu Pengertian sempit ( kegiatan perkantoran ) dan
pengerian luas (Hasil dari proses, Hasil dari fungsi/tugas, dan Kelembagaan).

10
4. Sasaran
sasaran adalah tujuan keluaran yang dihasilkan antara lain instansi atasan,
masyarakat umum, keperluan intern dan ekstern organisasi.
5. Administrasi sebagai system
Administrasi sebagai system yaitu semua tata aturan yang berlaku untuk
menjalankan tugas-tugas/fungsi-fungsi administrasi dibuat secara sistematis,
dalam rangka efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
6. Sistem Administrasi sebagai suatu wujud (entity)
Maksudnya adalah membentuk suatu wujud dengan ciri-ciri dapat
didiskripsikan dengan jelas, dapat dibedakan menjadi wujud konkrot, wujud
abstrak, dan administrasi sebagai metode.

2.2 Konsep Administrasi Publik

Menurut Chander dan Plano (2004:3) Administrasi Publik adalah proses


dimana sumber daya dan personel publik diorganisir dan dikoordinasikan untuk
memformulasikan, mengimplentasikan, dan mengelola (manage) keputusan-
keputusan dalam public.

Sementara itu, Henry dalam Harbani Pasolong (2008:8), mengemukakan


bahwa: Administrasi Publik adalah suatu kombinasi yang kompleks antara teori dan
praktik, dengan tujuan mempromosikan pemahaman terhadap pemerintah dalam
hubungannya dengan masyarakat yang diperintah, dan juga mendorong kebijakan
publik agar lebih responsif terhadap kebutuhan sosial.

Sedangkan Waldo dalam Pasolong (2008:8) mendefinisikan Administrasi


publik adalah manajemen dan organisasi dari manusia-manusia dan peralatannya guna
mencapai tujuan pemerintah.

Menurut Prajudi Atmosudirjo (1982:272) dalam buku Administrasi dan


Manajemen Umum mengatakan:“Administrasi Publik adalah administrasi dari negara
sebagai organisasi dan administrasi yang mengejar tercapainya tujuan-tujuan yang
bersifat kenegaraan.”Dari definisi tersebut menjelaskan bahwa administrasi publik
berhubungan dengan dua orang atau lebih yang bersifat dan membahas kenegaraan
dalam suatu perjanjian untuk mengejar tujuan bersama di dalam suatu negara.

11
Menurut Arifin Abdulrachman (1959:2) dalam buku Majalah Administrasi
Negaramengemukakan bahwa: “Administrasi Publik adalah ilmu yang mempelajari
pelaksanaan dari politik negara.”

Pengertian administrasi publik diatas menjelaskan bahwa administrasi publik


adalah ilmu yang mempelajari kekuasaan yang terdiri dari suatu badan atau lembaga
politik-politik dari suatu negara ke negara lain.

Menurut Edward H. Litchfield (1956:1) dalam bukunya Notes on a General


Theory of Administration mengatakan: Administrasi Publik adalah suatu sandi
mengenai bagaimana bermacam-macam badan pemerintahan diorganisasikan,
diperlengkapi dengan tenaga-tenaganya, dibiayai, digerakkan, dan dipimpin.

Definisi tersebut menjelaskan bahwa administrasi publik merupakan suatu hal


yang penting bagaimana cara-cara suatu badan pemerintahan atau lembaga
pemerintahan tersebut di kumpulkan, di organisasikan, di perlengkapi orang-orang
yang menjalankannya, di biayai, di beri suatu tindakan, dan bagaimana suatu
organisasi tersebut di pimpin.

Menurut Dwight Waldo (1955) dalam buku The Study of Public


Administration sebagai berikut: “Administrasi Publik adalah manajemen dan
organisasi dari manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah.”

Pengertian administrasi publik diatas menjelaskan bahwa manajemen dan


suatu organisasi yang terdiri dari beberapa manusia dan peralatan seperti sarana dan
prasarana yang terdiri dari jumlah orang yang terlibat, sifat tujuan yang hendak
dicapai, ruang lingkup serta tugas yang hendak dijalankan, dan sifat kerja sama yang
dapat dikembangkan agar mencapai tujuan pemerintah.

Menurut Marshall E. Dimock, Gladys O. Dimock dan Louis W. Koenig (1960)


dalam bukunya Public Administration mengemukakan: “Adminitrasi Publik adalah
proses kegiatan pemerintah di dalam melaksanakan kekuasaan politiknya.”

Dari definisi tersebut menjelaskan bahwa administrasi publik sebagai proses


kegiatan yang artinya sesuatu yang permulaannya diketahui akan tetapi akhirnya tidak
diketahui, yang dimulai sejak adanya dua orang atau lebih yang bersepakat untuk
memulai bekerja sama dan apabila memutuskan untuk tidak bekerja sama lagi harus

12
diputuskan bersama yang digunakan untuk melaksanakan kekuasaan politik disuatu
negara.

Menurut Siagian dalam bukunya Filafat Administrasi (2008:7) mengatakan


bahwa: “ Administrasi Negara merupakan keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh
seluruh aparatur pemerintah dari suatu negara dalam usaha mencapai tujuan negara.”

Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian tentang administrasi


publik adalah kerjasama yang ikhlas dan sukarela dilakukan oleh aparatur negara atau
aparatur pemerintahan untuk mengatur dan menjalankan kekuasaan Negara untuk
mencapai tujuan negara secara efektif dan efisien guna memenuhi kebutuhan publik.

2.3 Konsep Administrasi Kesehatan

Administrasi Kesehatan memuat dua kata yaitu ‘Administrasi’ dan


‘Kesehatan’. Kata Administrasi memiliki arti “kegitan sebagai suatu proses pencatatan
dan pelaporan” yang dapat menjadi suatu cara pandang lainnya. Cara pandang ini
dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya Robert D Calkins dalam bukunya The
Art of Administration and the Science (1959), menyebutkan adminstrasi sebagai
kombinasi antara pengambilan keputusan dengan pelaksanaan dari keutusan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengertian administrasi ini ada tiga
unsur pokok yang harus terpenuhi, yaitu :
1. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai
2. Memilih jalan yang akan ditempuh atau alat yang akan dipergunakan
3. Mengarahkan manusia atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Pengertian administrasi lainnya menurut Dwight Waldo (1995) mengatakan,
administrasi adalah kegiatan kerjasama secara rasional yang tercermin pada
pengelompokkan kegiatan menurut fungsi yang dilakukan. Terdapat unsur pokok yang
harus terpenuhi, yaitu :
1. Adanya kegiatan kerjasama secara rasional
2. Adanya pengelompokan kegiatan menurut fungsi yang dibutuhkan.

Merujuk dua pengertian di atas, kemudian diinterpretasikan menjadi :

13
1. Administrasi itu adalah suatu kegiatan yang rasional dan perlu dipahami secara
benar.
2. Administrasi itu memiliki tujuan jelas yang ditetapkan sejak awal rencana
kegiatan dan ingin dicapai pada waktu yang ditentukan
3. Administrasi merupakan pekerjaan manusia atau kelompok manusia
4. Pekerjaan administrasi dikelompokkan menurut fungsi sesuai kebutuhan.

Administrasi kesehatan masyarakat adalah cabang dari ilmu administrasi yang


khususnya mempelajari di bidang kesehatan suatu masyarakat. Ilmu kesehatan
masyarakat adalah cabang llmu kesehatan yang mempelajari kondisi dan kejadian-
kejadian sehat-sakit pada masyarakat.Administrator Kesehatan diharapkan dapat
menjaga agar indikator status atau derajat kesehatan masyarakat tersebut tetap dalam
keadaan baik.
Administrasi kesehatan menurut Azwar Azrul (1996) adalah suatu kegiatan
yang dilakukan secara bersama – sama untuk mencapai pelayanan kesehatan sebaik-
baiknya sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat setinggi – tingginya.
2.3.1 Konsep Administrasi Kesehatan Masyarakat

Menurut HR. Blum, derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh empat factor
yang paling dominan yaitu perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan keteurunan
atau genetik. Konsep administrasi kesehatan masyarakat digambarkan sebagai model
kubus sebagai berikut:

14
Pada bagian pertama kita kenal dengan Teori H.L. Blum mengenai derajat
kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Pada
bagian kedua kita kenal sebagai fungsi manajemen yang merupakan elemen-elemen
dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan
dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Konsep administrasi kesehatan masyarakat menurut Azrul Azwar merupakan
suatu proses yang menyangkut POACE, yaitu
1. Planning (perencanaan), merupakan pengaturan tujuan dan mencari cara
bagaimana dapat mencapai tujuan.
2. Organizing (pengorganisasian), dalam organisasi biasanya diwujudkan dalam
bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan.
Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan
uraian jabatan.
3. Actuating (pengarahan), merupakan pelaksanaan dari planning yang sudah
ditentukan.
Untuk itu dibutuhkan kerja keras, berikir cerdas dan saling bekerjasama.
Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun.
Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan
kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi misi dan program kerja
organisasi yang telah ditetapkan.
4. Controlling (pengawasan), pengontrolan dibutuhka agar pekerja berjalan
sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja. Baik dalam tahap
perencanaa, pelaksanaan dan pengorganisasian. Sehingga hal tersebut dapat

15
segera dilakukan koreksi, dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan kondisi,
situasi dan perkembangan zaman.
5. Evaluasi atau penilaian merupakan penilaian/mengukur apakah suatu kegiatan
atau
program yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan atau tujuan yangingin
dicapai.
POACE diterapkan terhadap sumber, tata cara, dan kesanggupan untuk
memenuhi kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan, perawatan kedokteran serta
lingkungan sehat dengan menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya
kesehatan perorangan, kelompok maupun masyarakat.
Fungsi Adminstrasi dibedakan menjadi 4 (empat) item, yaitu :
1. Perencanaan termasuk perencanaan pembiayaan
2. Pengorganisasian, yang di dalamnya termasuk penyusunan staf
3. Pelaksanaannya, yang didalamnya termasuk pengarahan dan penkoordinasian
4. Penilaian, yakni dalam rangka melihat apakah rencana yang telah disusun
dapat dicapai atau tidak.
Dengan pertimbangan keadaan sehat yang ingin dicapai adalah untuk seluruh
masyarakat, maka dalam pencapaian tujuan adminstrasi kesehatan melibatkan banyak
pihak, diantaranya pemerintah, rumah sakit, asuransi, apotek dalam berbagai jenis
pelayanan kesehatan termasuk pelayanan yang bersifat preventif (pencegahan)

2.3.1 Prinsip Pelaksanaan Administrasi Organisasi Kesehatan

Prinsip-prinsip dalam administrasi bersifat lentur dalam arti bahwa perlu


dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang
berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari
Perancis. prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari :
1. Pembagian kerja (Division of work)
Pembagian kerja disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian.
Dengan adanya orang yang tepat ditempatkan yang tepat dapat memberikan jaminan
terhadap kestabilan, kelancaran dan efesien kerja.
2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)

16
Setiap pekerja harus dapat memberikan pertanggung jawaban yang sesuai dengan
wewenang. Kegagalan suatu usaha bukan melekat pada karyawan, tetapi pada puncak
pimpinannya karena yang mempunyai wewenang terbesar adalah manajer puncak.
Oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak memiliki keahlian dan kepemimpinan,
maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.
3. Disiplin (Discipline)
Disiplin hubungannya sangat erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak
berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Jadi, orang yang berwewenang
harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga tanggung jawab
terhadap pekerjaannya sesuai dengan wewenang yang ada padanya.
4. Kesatuan perintah (Unity of command)
Karyawan harus tahu dengan siapa harus bertanggung jawab sesuai dengan
wewenang yang diperolehnya. Karena, perintah dari menejer lain kepada seseorang
karyawan dapat merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian
kerja.
5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
Kesatuan pengarahan berkaitan erat dengan pembagian kerja. Pelaksanaan
kesatuan pengarahan (unity of directiion) tidak terlepas dari pembagian kerja,
wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri.
Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan
organisasi. Hal ini merupakan syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan dapat
berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
7. Penggajian pegawai
Gajih atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan
terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Prinsip penggajian merupakan agar karyawan
dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajihan harus diperhitungkan agar
menimpulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi
untuk membuat prestasi yang lebih besar.
8. Pemusatan (Centralization)

17
Pemusatan wewenang dapat menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu
kegiatan, hal ini digunakan untuk menghindari kesimpang-siuran/kesalah fahaman
wewenang dan tanggung jawab.
9. Hirarki (tingkatan)
Dengan adanya hirarki, maka karyawan dapat mengetahui kepada siapa ia harus
bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
10. Ketertiban (Order)
Ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
11. Keadilan dan kejujuran
Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan yang tidak
dapatdipisahkan.
12. Stabilitas kondisi karyawan
Kestabilitasan karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan
adanya ketertiban dalam kegiatan.
13. Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa yaitu kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian
pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
14. Semangat kesatuan, semangat korps
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan
sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik.

Level Administrasi Organisasi di Indonesia

1. Pusat, meliputi Kementrian Kesehatan RSUP, BPOM, Badan LITBANGKES,


PUSLABKES, PUSDIKLAT, PUSDIKNAKES, PUSGUNAKES, BUMN,
KKP.
2. Provinsi, meliputi Dinas Kesehatan, RSUD, BLK, BAPELKES, BKMM, BP4.
3. Kabupaten atau Kota, meliputi Dinas Kesehatan, RSUD.
4. Kecamatan, meliputi Pukesmas.
5. Desa, meliputi Pukesmas Pembantu.

18
2.4 Urgensi Administrasi Kesehatan
Administrasi Kesehatan memiliki peran yang penting dalam pembangunan
kesehatan. Lulusan administrasi kesehatan dapat menduduki profesi sebagai Manajer
Rekam Medik, Manajer Rumah Sakit, Manajer Pemasaran RS, BPJS, Manajer
Asuransi Kesehatan, Manager perusahaan farmasi, Pemasaran laboratorium dan alat
kesehatan, Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan lembaga maupun organisasi sosial
lainnya (Abduhrida, 2017).
Pada lingkup pemerintah pusat, Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan
telah diatur menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 42/KEP/M.PAN/12/2000. Administrator kesehatan menjadi bagian dari
Pegawai Negeri Sipil yang memiliki wewenang untuk melakukan analisis kebijakan
di bidang program-program pembangunan kesehatan mulai dari proses penyusunan
kebijakan, pengorganisasian, hingga pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
pembanguanan kesehatan. Selain itu, administrator kesehatan juga memliki wewenang
untuk melakukan perijinan, akreditasi dan sertifikasi program-program pembangunan
kesehatan.

2.4.1 Manfaat Administrasi Kesehatan

Masyarakat membutuhkan fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan


pemerintah, swasta dan mandiri, itu terencana sesuai kebutuhan, bermutu dengan
kualitas baik, terjangkau dan handal secara berkesinambungan. Fasilitas pelayanan
kesehatan yang tersedia harus mampu memberikan pelayanan kesehatan yang prima
dan komperehensif kepada masyarakat. Artinya ada empat domain pelayanan
kesehatan yaitu pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Untuk itu tuntutan memiliki administrator kesehatan yang memiliki kemampuan
professional menjadi suatu kebutuhan. Hal ini penting dengan pertimbangan manfaat
dari administrasi kesehatan itu sangat strategis yang memuat Antara lain :

1. Mampu memanejemen segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan


dan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
2. Mampu memenuhi secara tepat kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap
mutu pelayanan kesehatan yang baik
3. Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai rencana

19
Manfaat administrasi kesehatan tersebut di atas merupakan salah satu contoh
dalam merencanakan Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Dasar yang sudah ada seperti pada Puskesmas di setiap
Kecamatan. Tujuan yang diharapkan adalah dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang sampai saat ini terkesan “bergerak agak lambat”. Indikator derajat
kesehatan masyarakat yang menjadi prioritas diantaranya Angka Kematian Bayi
(AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), Pemenuhan Kebutuhan Hidup yang berkaitan
dengan Kesehatan Lingkungan (seperti kebutuhan air bersih/KK, dan lain-lain).

Selain itu, banyak hal yang perlu menjadi perhatian, terutama pada Upaya
Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Terarah dan Terencana. Dalam Ilmu
Administrasi dikenal dengan nama “Program Menjaga Mutu” (Quality Assurance
Programme). Artinya suatu proses yang dilakukan secara berkesinambungan,
sistimatis, obyektif dan terpadu.

Upaya pelayanan kesehatan yang penyelenggaraannya dilaksanakan baik secara


mandiri atau bersama dalam organisasi yang paling utama adalah :

1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan.

2. Mencegah dan menyembuhkan.

3. Memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat.

Syarat pelayanan kesehatan yang baik, dapat dibedakan minimal dalam 13 unsur
berikut yaitu:

1. Tersedia fasilitas pelayanan kesehatan (available).


2. Menyeluruh (comprehensive).
3. Terpadu (integrated).
4. Berkesinambungan (continue).
5. Adil/merata (equity).
6. Mandiri (sustalnable).
7. Wajar (appropriate).
8. Dapat diterima (acceptable).
9. Dapat dicapai (accessible).
10. Dapat dijangkau (affrordable).

20
11. Efektif (effective).
12. Efisien (eficient), dan
13. Bermutu (quallty).

Sasaran Program Menjaga Mutu adalah fasilitas dan adanya pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan. Setiap pelayan- an kesehatan terdapat 4 (empat) unsur yang
bersifat pokok. yaitu: unsur masukan (input), unsur proses (process), unsur lingkungan
(environment) dan unsur keluaran (output).

1. Unsur Masukan
Yang dimaksud unsur masukan adalah semua hal yang diperlukan untuk
terselenggaranya suatu pelayanan kesehatan yang bermutu. Untuk itu, unsur
yang terpenting diantaranya: Tenaga yang berkualitas, tersedia dana dan
sarana. Artinya, ketiga unsur tersebut harus sesuai dengan kebutuhan atau
sesuai dengan standar yang ditetapkan (personnels and facilities) Pemerintah.
2. Unsur Lingkungan
Yang dimaksud unsur lingkungan adalah keadaan kebersihan atau higiene
personil dan sanitasi lingkungan hidup masyarakat yang mempengaruhi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
3. Unsur Proses
Suatu rencana kegiatan yang sedang berproses atau sedang digodong dengan
merujuk pada prosedur tata kerja, mekanisme dan ketentuan yang menjadi
rujukan saat perencanaan disepakati sebagai panduan atau acuan kegiatan.
4. Unsur Keluaran
Hasil dari suatu proses kegiatan yang diharapkan dapat tercapai adalah sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan pada saat awal rencana kegiatan diacarakan.

2.5 Ruang Lingkup Administrasi Kesehatan

Komisi Pendidikan Amerika Serikat pada tahun 1974, secara tidak langsung
memperlihatkan ruang lingkup administrasi kesehatan, yang terbagi menjadi 2 macam:
(Maryono, 2018, hal. 15)
1. Kegiatan Administrasi

21
Kegiatan administrasi yang dimaksud adalah fungsi administrasi, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai fungsi pengawasan.
2. Objek dan Subjek Administrasi
Objek dan subjek adminstrasi adalah sistem kesehatan. Artinya, untuk
menyelenggarakan administrasi kesehatan, perlu memahami sistem kesehatan
terlebih dahulu

Namun, ruang lingkup administrasi sebenarnya sangat luas, yaitu menyangkut


apa saja yang merupakan bagian dari administrasi kesehatan, seperti manajemen
kesehatan, manajemen SDM, pembiayaan kesehatan, sarana prasarana, tata usaha, dan
informasi kesehatan (Maryono 2018)

Ruang lingkup administrasi sangat luas memuat unsur-unsur pokok, yang


meliputi unsur organisasi, unsur manajemen, unsur sumber daya, unsur tatacara atau
prosedur dan unsur kesanggupan.
1. Unsur Organisasi
Organisasi adalah wadah tempat berkumpulnya sekumpulan atau beberapa orang
yang melakukan kegiatan terterntu untuk mencapai tujuan bersama. Struktur
organisasi sangat dibutuhkan guna memperjelas kedudukan orang – orang yang
berada dalam organisasi tersebut. Suatu organisasi harus memiliki struktur yang jelas,
tugas pokok dan fungsi harus tertulis, dan disosialisasikan agar dipahami oleh setiap
undur sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi tersebut. Ditinjau dari
jenisnya, ada tiga model organisasi yaitu organisasi lini, organisasi staf atau
fungsional dan kombinasi organisasi lini dan staf.
a. Organisasi Lini
Organisasi lini atau organisasi garis adalah suatu bentuk organisasi yang pelimpahan
wewenang langsung secara vertikal dari kepemimpinan langsung ke bawahannya.
Bentuk lini merupakan bentuj yang dianggap paing tua dan digunakan secara luas
pada masa industri pertama. Penciptanya Henry Fayol.
Keuntungan struktur organisasi lini, antara lain:
1) Pekerja sebagai bawahan mempunyai kekuasaan bertanggung jawab dan
terbuka.
2) Proses pengambilan keputusan berjalan dengan tepat.
3) Disiplin kerja msing-masing anggota mudah terkontrol.

22
4) Tingginya solidaritas diantara anggota.
5) Ada kesempatan yang luas bagi para anggota untuk dapat mengembangkan
bakatnya.
Kerugian Struktur Organisasi Lini, antara lain:
1) Pimpinan organisasi adakalanya berbuat semaunya.
2) Tujuan organisasi sama atau hanya dari pihak-pihak tertentu saja.
3) Kelangsungan hidup organisasi sangat ditentukan oleh seseorang.
4) Kurang dalam pengembangan aktivitas pasa setiap anggota.
b. Organisasi Staf
Organisasi staf atau disebut organisasi fungsional adalah suatu bentuk
organisasi yang kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang
memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Konsep
munculnya organisasi bentuk staf berawal dari adanya pimpinan yang tida
mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi
perintah kepada setiap bawahannya, sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan
tersebut. Penciptanya F.W. Taylor.
Keuntungan dari struktur organisasi Staf/Fungsional, antara lain:
1) Ada pembagian tugas antara kerja pikiran dan kerja fisik.
2) Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik.
3) Solidaritas antar anggota yang tinggi.
4) Moral dan disiplin kerja yang tinggi
5) Koordinasi antar anggota berjalan dengan baik
Kekurangan dari struktur organisasi Staf/Fungsional, antara lain:
1) Inisiatif perseorangan sangat dibatasi.
2) Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialiskan diri
dalam satu bidang tertentu.
c. Organisasi Lini dan Staf
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi
staf/fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara
vertical dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu
kelancaran tugas tersebut, pemimpin mendapat bantuan dari para staf dibawahnya.
Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau

23
saran, data dan informasi kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk
menetapkan suatu keputusan/kebijaksanaan.
Keuntungan dari organisasi Lini dan Staf antara lain :
1. Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini dan staf
2. Adanya pengembangan spesialisasi untuk para anggota
3. Koordinasi di dalam setiap bagian dapat diterapkan dengan mudah
Kerugian dari organisasi Lini dan Staf antara lain :
1. Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui batas kewenangannya
2. Para pemimpin baik lini maupun staf sering mengabaikan nasehat dan gagasan
yang ada
3. Pemimpin dan karyawan yang kebanyakan tidak saling mengenal
Dikaitkan dengan organisasi pada bidang pelayanan kesehatan yang ada pada
wilayah kepulauan Republik Indonesia, terus mengalami perkembangan kearah yang
lebih baik. Struktur organisasi administrasi kesehatan disesuaikan dengan fasilitas
pelayanan kesehatan yang tersedia. Struktur organisasi pelayanan kesehatan pada
Puskesmas tingkat Kelurahan tentu berbeda dengan tingkat Kecamatan karena
disesuaikan dengan kapasitas program dan fasilitas yang ada. Demikian halnya dengan
organisasi rumah sakit sebagai pusat rujukan dari Puskesmas mulai dari Rumah Sakit
tipe A, B, C, dan D akan berbeda juga sesuai ruang lingkup pada masing-masing rumah
sakit. Puskesmas dan Rumah Sakit adalah milik Pemerintah Daerah, dalam hal ini
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Kaitannya dengan organisasi yang
membawahi fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di daerah tersebut, juga ada
perbedaan struktur organisasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan juga tingkat
provinsi serta tingkat pusat yang berfungsi menerima dan memantau hasil laporan
kegiatan pelayanan kesehatan menyeluruh setiap waktunya.
2. Manajemen
Dalam administrasi memuat lima unsur utama, yaitu planning, organizing,
actuating, controlling, dan evaluating. Pada tingkat Planning (Perencanaan).
Kegiatan awal dengan melakukan inventarisasi kebutuhan dan mengidentifikasi
unsur – unsur apa saja yang perlu diprioritaskan untuk dimasukkan dalam
perencanaan. Rencana menjadi acuan dan pola bergerak atau berprosesnya kegiatan
organisasi dan administrasi yang terarah, jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

24
Hasilnya dapat diukur (secara kualitatif dan kuantitatif). Agar rencana yang sudah
dibuat dapat diimplementasikan, maka langkah selanjutnya adalah, seorang
administrator ataupun manajemen, perlu menguasai berbagai pengetahuan dan
keterampilan, diantaranya:
1. Memiliki motivasi yang tinggi untuk menggerakkan setiap orang yang ada
dalam organisasi sesuai dengan profesinya.
2. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan benar.
3. Memiliki tipe kepemimpinan yang mampu menggerakkan roda organisasi
secara sehat.
4. Memiliki kemampuan untuk mengarahkan setiap orang dalam organisasi.
5. Memiliki kemampuan melakukan pengawasan.
6. Mampu melakukan suvervisi sewaktu – waktu.
3. Sumber Daya (Resources)
Yang dimaksud dengan sumber daya adalah segala sesuatu yang dapat dipakai
untuk menghasilkan barang dan jasa. Secara umum sumber daya dapat dibedakan
dalam 3 (tiga) macam sumber yaitu sumber daya tenaga (labour resources), sumber
daya modal (capital resource) dan sumber daya berdaya alamiah (natural
resources)
a. Sumber daya tenaga (labour resources) yaitu sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan bekerja dalam suatu organisasi. Dalam buku ini yang
dimaksudkan sumber daya tenaga pada organisasi fasilitas pelayanan
kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, dan berbagai tipe). Ada dua jenis
tenaga yaitu tenaga ahli dan tidak ahli
Contoh
1) Tenaga ahli; Dokter, Perawat, Ahli Gizi, SKM, Analis, dan Radiolog
2) Tenaga tidak ahli: Pesuruh, Satpam, dll
b. Sumber daya modal (capital resource) yaitu sumber daya sebaai kekuatan
yang berorientasi pada investasi yang dimiliki organisasi
Contoh:
1) Modal bergerak: Uang dan Giro
2) Modal tidak Bergerak: Bangunan, tanah, dan sarana kesehatan

25
c. Sumber daya alamiah (natural resource) yaitu segala kekuatan alamiah yang
sumbernya dari alam yang diperoleh secara alamiah
Contoh:
1) Sumber air yang diperoleh dari bumi
2) Sumber udara yang diperoleh dari tanaman berhijau daun
4. Tata Cara (Procedures)
Suatu peraturan atau kebijakan yang dipakai sebagai standar operasional prosedur
(SOP) yang ditetapkan oleh organisasi terkait, baik pemerintah maupun kebijakan
lokal dalam kesatuan organisasi yang ada, dan menjadi acuan dan pedoman dalam
melaksanakan kegiatan organisasi.
Contoh:
a. Tatacara atau mekanisme merekrut penerimaan pegawai
b. Tatacara pelaksanaan tugas kegiatan sehari-hari
c. Mekanisme menegur pekerja yang membuat kesalahan
d. Mekanisme kenaikan pangkat dan jabatan dalam organisasi
e. Tatacara selesai melaksanakan pengabdian dikaitkan dengan batas usia
5. Kesanggupan (capacity)
Kesangupan dikaitkan dengan kemampuan seseorang pekerja yang bekerja dengan
mempertimbangkan akondisi fisik, mental, dan biologis tenaga kerja tersebut
sebagai tenaga pelaksana dalam satuan organisasi.
Contoh:
a. Kalau kondisi fisik tenaga pekerjanya pendek, berikanlah pekerjaan yang
terjangkau oleh postur fisiknya. Jangan memberikan pekerjaan yang
sebaiknya dikerjakan oleh tenaga yang memiliki postur tinggi
b. Kalau tenaga kerja memiliki mental yang labil, berikanlah pekerjaan yang
membuat dia merasa nyaman dengan pekerjaannya
c. Kalau tenaga kerja biologisnya perempuan, berikan pekerjaan yang
membuat dia mampu optimal bekerja seperti pekejaan pada siang hari.
Jangan ditugaskan dinas luar pada malam hari karena tidak aman dari
gangguan yang tidak sehat.

26
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi Kebijakan Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu pilar dalam


ilmu kesehatan masyarakat. Di dalam konsep administrasi kebijakan kesehatan
terdapat tiga unsur definisi, yaitu :
1. Administrasi : merupakan kegiatan kerjasama secara rasional yang tercermin
pada pengelompokan kegiatan menurut fungsi yang dilakukan.
2. Administrasi Publik : Administrasi Publik adalah suatu kombinasi yang
kompleks antara teori dan praktik, dengan tujuan mempromosikan pemahaman
terhadap pemerintah dalam hubungannya dengan masyarakat yang diperintah,
dan juga mendorong kebijakan publik agar lebih responsif terhadap kebutuhan
sosial (Henry, 2008).
3. Administrasi Kesehatan : Administrasi kesehatan menurut Azwar Azrul
(1996) adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara Bersama – sama untuk
mencapai pelayanan kesehatan sebaik-baiknya sehingga tercapai derajat
kesehatan masyarakat setinggi – tingginya.
Di dalam administrasi kebijakan kesehatan terdapat ruang lingkup
administrasi yang sangat luas memuat unsur-unsur pokok, yang meliputi unsur
organisasi, unsur manajemen, unsur sumber daya, unsur tatacara atau prosedur dan
unsur kesanggupan.

B. Saran

Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita sebagai mahasiswa akan lebih
mengetahui mengenai Administrasi Kebijakan dan Kesehatan terutama dalam
“Konsep Administrasi Kebijakan Kesehatan Masyarakat”, maka dari itu apabila di
dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan mohon kiranya pembaca
memberikan kritik dan sarannya, karena kiranya makalah kami masih jauh dari kata
kesempurnaan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Abduhridha. (2017). Prospek Kerja Kuliah di Jurusan Kesehatan Masyarakat.


Dirujuk dari http://fikes.unmuhpnk.ac.id/posts-107-prospek-kerja-kuliah-di-
jurusan-kesehatan-masyarakat, diakses pada 2 Februari 2020.
Haris, O. P. (2016). Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Kerja Pegawai
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Bandung. Http://Repository.Unpas.Ac.Id, 20–33.

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


42/KEP/M.PAN/12/2000 tentang Administrator Kesehatan dan Angka
Kreditnya.
Maryono. 2018. Istilah-Istilah dalam Kebijakan dan Manajemen Kesehatan.
Pasuruan: Qiara Media.
Salmah,Syarifah; 2018, Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat, eds revisi, CV. Trans
Info Media, Jakarta.

Suprayogo. (2011). Modul -1 PENGERTIAN. (0341), 1–23.

Haris, O. P. (2016). Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Kerja Pegawai


Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Bandung. Http://Repository.Unpas.Ac.Id, 20–33.

28

Anda mungkin juga menyukai