a. Kromium dan berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk
semua populasi.
b. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak serta
kerusakan ginjal pada seluruh populasi
c. Perubahan kimiawi tanah yang radikal, Akibatnya dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan.
d. Dampak pada pertanian dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman
dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
a. hasil pembakaran bahan bakar fosil yang semuanya merupakan polutan berbahaya
terdeposit dalam unit terkecil saluran napas (alveoli) bahkan dapat masuk ke sirkulasi
darah sistemik (misal: efek buruk lebih mudah terjadi pada anak, individu pengidap
penyakit jantung-pembuluh darah dan pernapasan, serta penderita diabetes melitus).
b. Tingkatan Kedua
Pada tingkatan ini, pencemaran mulai mengganggu komponen ekosistem dan
menimbulkan iritasi pada manusia.
c. Tingkatan Ketiga
Pada tingkatan ini, pencemaran mulai menimbulkan reaksi fatal pada tubuh dan
penyakit kronis.
d. Tingkatan Keempat
Pada tingkatan ini, pencemaran sudah terlalu parah dan dapat menimbulkan
kematian pada makhluk hidup karena kadar polutan yang sangat tinggi.
2.2 Ciri-ciri
Asap dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran atau kebakaran hutan, asap
rokok, yang membebaskan CO dan CO2 ke udara.
Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap letusan gunung berapi yang menebarkan
partikelpartikel debu ke udara.
Bahan dan partikel-partikel radioaktif dari bom atom atau percobaan nuklir yang
membebaskan partikelpartikel debu radioaktif ke udara.
Asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik yang membebaskan
partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur.
Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang berasal dari kebocoran mesin pendingin ruangan, kulkas,
AC mobil.
Kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial
Penggunaan pestisida
Masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan
Kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah
Air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut
dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu
serta mengurangi perkembangannya.
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala
yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang
mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan
tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping
tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan.
3.1 Def
Klinik sanitasi merupakan suatu wahana masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan
untuk pemberantasan penyakit dengan bimbingan, penyuluhan, dan bantuan teknis dari petugas
puskesmas. Klinik sanitasi bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian
integral dari kegiatan Puskesmas.
3.2 Tujuan
Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor pemberantasan penyakit
Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan perilaku masyarakat (pasien, klien
dan masyarakat)
Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, dan kemampuan masyarakat untuk mencegah dan
menanggulangi penyakit
Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi kesehatan
lingkungan.
3.3 Program
program tempat pembuangan sampah dan limbah
Program pengendalian vektor seperti serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit
penyakit yang kemudian disebut sebagai vector.
program health education dan kesehatan lingkungan yang dilakukan pemerintah melalui
Dinas Kesehatan dan jajarannya yaitu Puskesmas.
Program kesehatan “Hidup Sehat” ditekankan bukan sebagai sebuah slogan saja merupakan
perubahan sikap (Attitude) yang harus mampu menjadi komitmen budaya hidup sehat
(health cultur)