Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKERIN

PENGGUNAAN PERALATAN SWIVEL PADA OPERASI PEMBORAN


PT.PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA (PDSI) PROJECT JAWA

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDRUSTRI


(PRAKERIN)

Disusun Oleh :

RANI
NISN : 0028410173

SMK MIGAS CICURUG


KOMPETENSI KEAHLIAN: 1. Teknik Produksi Migas (TPP)
2. Teknik Pemboran Migas (TPM)
Alamat : Jl. Ciutara RT.01/01 Desa Nyangkowek Kec. Cicurug Kab. Sukabumi Telp.(0266) 731420,
Email: smkmigassmi@ymail.com

2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


PENGGUNAAN PERALATAN SWIVEL PADA OPERASI PEMBORAN
DI PT.PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA (PDSI) PROJECT JAWA

Diajukan sebagai salah satu syarat mengikuti


Uji Kompetensi

Disusun Oleh :

RANI
NISN : 00284101173

Disahkan Pada Tanggal : .............................................

Pembimbing I DU/DI Pembimbing II

AZIS ASRORUDIN RONALD REAGEN

Mengetahui

Manager PT.PDSI Project Jawa kepala SMK MIGAS

KOMEDI IPAH SARIPAH,S.Pd.I

KATA PENGANTAR

ii
Dengan rasa syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami semua dan juga telah
memberikan kekuatan lahir dan batin, dan atas berkatnya penulis dapat
menyelesaikan karya tulisan yang berupa susunan yang masih dikatan jauh
dari kata sempurna ini.
Sebagaui mana di tunjukan dalam Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini
untuk mengikuti kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di dunia usaha
ataupun di dunia industry yang telah bekerja sama dengan SMK MIGAS
CICURUG.
Berdasarkan acuan undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional, peraturan pemerintah No.39 Tahun 1992
tentang serta masyarakat dalam pendidikan nasional, keputusan Mendiknas
Republik Indonesia No.323/U/1997 tentang pendidikan nasional.
Laporan di tulis di susun dengan baik dan rapi ini adalah salah satu bukti
bahwa penulis telah menyelesaikan Praktek Kerja Industri (Prakerin) dan
laporan ini kamin buat berdasarkan pengalaman yang kami peroleh selama
1 bulan dari tanggal 18 September 2018 sampai dengan 18 Oktober 2018.
Penulis telah menyusun laporan karya tulis dari hasil melaksanakan
praktek Kerja Industri (Prakerin) di PT. PERTAMINA DRILLING
SERVICES INDONESIA (PDSI) PROJECT JAWA, selama 1 bulan dan
karya tulis ini sajikan dalam bentuk buku laporan, dalam penulisan laporan
ini penyusun telah mendapatkan bantuan dari pihak yang terkait baik itu
bantuan moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan
Praktek Kerja Industri (Prakerin) dan pembuatan laporan dengan baik, oleh
karena itu penulis mengucapkan syukur dan banyak terima kasih kepada :

1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan kami rahmat dan


hidayah-Nya
2. Kedua Orang tua yang telah mendoakan dan mensuport penulis
3. Ibu Ipah Saripah S.Pd.I selaku kepala sekolah SMK MIGAS
CICURUG
4. Bpk Komedi selaku PROJECT MANAGER unit PT.PERTAMINA
DRILLING SERVICES INDONESIA (PDSI) PROJECT JAWA
5. Bpk Azis Asrorudin selaku pembimbing di PT. PDSI PROJECT JAWA

iii
6. Bpk.Ronald Reagen selaku pembimbing di lapangan selama 1
bulan
7. Seluruh staff dan karyawan PT. PDSI PROJECT JAWA

Dan seluruh teman-teman kami yang senantiasa selalu mendukung


dan memberi semangat kepada kami semoga dengan disusunnya laporan
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi pembaca.Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini sangat jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar menjadi lebih baik di hari yang akan datang.

Indramayu,18 Oktober2018
Peserta Prakerin,

RANI

DAFTAR ISI

iv
HALAMAN JUDUL............................................................................................... I
HALAMAN PENGESAHAN OLEH PIHAK INSTANSI DAN SEKOLAH. Ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI........................................................................................................... Vi

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1. LatarBelakang................................................................................ 1
1.2. Tujuan dan Manfaat...................................................................... 2
1.3. Waktu pelaksanaan PRAKERIN .................................................. 4

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.............................................. 5


2.1.Profil Perusahaan............................................................................ 6
2.2. Tata Kelola Perusahaan PT. PERTAMINA DRILLING
SERVICES INDONESIA (PDSI) Project Jawa……………………. 8
2.3. Struktur Organisasi........................................................................ 10
2.4. Visi dan Misi Perusahaan............................................................... 11
2.4.1. Visi PT. PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA
(PDSI) PROJECT JAWA………………………………………….
11
2.4.2. Misi PT. PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA
(PDSI) PROJECT JAWA………………………………………… 11

BAB III. PEMBAHASAN..................................................................................... 12


3.1. Landasan......................................................................................... 12
3.2. Pengguna Swivel Dalam Pengeboran............................................ 12

BAB IV. SWIVEL.................................................................................................. 14


4.1. swipel.............................................................................................. 14
4.2 fungsi swivel................................................................................... 15
4.3 bagian – bagian swivel.................................................................... 16
KESIMPULAN………………………………………………………………… 18
PENUTUP……………………………………………………………………… 20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 21

LAMPIRAN............................................................................................ 22

v
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu bentuk penyelenggaraan


kegiatan dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron
antara program pendidikan di sekolah dengan perusahaan untuk
meningkatkan suatu tingkat keahlian profesional dalam upaya
meningkatkan produksi minyak dan gas bumi maka usaha yang harus di
lakukan adalah melaksanakan pemboran
pengembangan(eksploitasi).Pemboran eksploitasi adalah pemboran
pengembangan dari sumur-sumur eksplorasi yang bertujuan untuk
mendapatkan hidrokarbon dengan data-data lapisan formasi produktif yang
telah di ketahui sebelumnya. Pemboran dilakukan dengan menggunakan
sekumpulan peralatan yang disebut Rig.Pada dasarnya rig merupakan
peralatan yang di gunakan untuk membuat lubang yang mampu menembus
kedalam formasi produktif. Rig mempunyai lima sistem utama yaitu Sistem
pengangkat(Hoisting System),Sistem Pemutar (Rotaring System), Sistem
Sirkulasi(Ciculating System), Sistem Tenaga(Power System),Sistem
Pencegahan Semburan liar(BOP System) serta peralatan lain yang
digunakan yaitu Handling tools.

Setelah di lakukan kegiatan eksploitasi maka akan dilakukan


pemboran pembuktian yang bertujuan untuk membuktikan ada atau
tidaknya suatu hidrokarbon di dalam suatu lapisan dibawah permukaan
bumi.Adapun persiapan yang di lakukan sebelum pemboran

1
yaitu,menetukan titik lokasi pemboran,menentukan drilling yang akan di
pergunakan,survey dan evaluasi kondisi lingkungan,mencari dan
menentukan tempat sumber air,membuat lokasi dan jalan masuk,membuat
pondasi dan cellar,moving in rig pemboran ,rig up menara dan tajak
pemboran.

Setiap melakukan proses pemboran sering terjadi masalah


pemboran(Drilling Problem),tentu hal ini dapat merugikan dan harus segala
di lakukan pencegahan.Salah satu usaha untuk mencegah terjadinya
Drilling Problem yaitu dengan mengetahui parameter-parameter bor.Untuk
mengetahui parameter bor ini diperlukan peralatan penunjang di luar lima
sistem utama rig.Sekumpulan peralatan yang mampu mengetahui
parameter bor ini adalah Mud logging unit.Mud logging ini merupakan
peralatan penunjang yang bertugas untuk mengetahui parameter
bor,kondisi tekanan dan sifat batuan didalam formasi.

Dalam penulisan prakter kerja lapangan ini penulis akan membahas


lebih dalam mengenai SWIVEL.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan Praktek Kerja Industri(PRAKERIN)


Tujuan pelaksanaan kerja praktek di PT. Pertamina Drilling Services
Indonesia Mundu Karangampel-Indramayu:

2
1. Memenuhi salah satu syarat kelulusan sekolah mendengar kejuruan
di jurusan teknik perminyakan(pemboran), “SMK Migas
Cicurug”,mata pelajaran praktek kerja industri.
2. Dapat menambahkan dan mengembangkan potensi dan pengetahuan
bagi siswa/siswi.
3. Melatih sikap bertanggung jawab , disiplin , sikap mental.
4. Membuka waasan tentang dunia secara nyata.
5. Menambahkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara pihak
sekolah dengan pihak perusahaan.
6. Mengetahui sejarah,struktur organisasi di PT. Pertamina Drilling
Services Indonesia.
7. Mengetahui peralatan-peralatan pemboran dan sistem penunjangnya.
8. Mendapatkan pengalaman kerja di lingkungan industri.
9. Mempelajari jenis-jenis maintenance di PT. Pertamina Drilling
Services Indonesia.
10.Menerapkan ilmu pengetahuan yang di dapat dari bangku sekolah.
11.Mempelajari Tentang SWIVEL di Pertamina.

Dengan selesainya penulisan laporan kerja praktek ini di harapkan dapat


memberikan manfaat bagi penulis maupun pembacanya,di antaranya yaitu :

a. Mampu menerapkan ilmu yang dapat di lapangan,sehingga menjadi


seorang pelajar yang siap dan berpengalaman.
b. Mampu mengembangkan interpersonak skill dan membiasakan diri
terhadap suasana kerja,sehingga pelajar terbiasa dengan dunia kerja
sesungguhnya.

3
c. Dapat mengetahui aspek terbaik terkait dalam industri
pemboran,serta permasalahan yang di hadapi dan pemecahkan
masalah yang ada.

1.3 Waktu pelaksanaan prakerin

Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini dilaksanakan pada tanggal 18

September 2018 – 18 Oktober 2018, di PT. Pertamina Drilling Services

Indonesia(PDSI) Lamanya Praktek Kerja Industri ini kurang lebih dari 30

hari.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA(PDSI)
PROJECT AREA JAWA

Alamat:
Jl. Raya Mundu, Dukuhjeruk,
Karangampel, Kabupaten Indramayu,
Jawa Barat 45283

5
2.1 PROFIL PERUSAHAAN

Dengan berubahnya status PERTAMINA sebagai suatu perseroan


BUMN,maka kini selain mengemban PSO(Public Service
Obligation),PERTAMINA dituntut untuk meraih laba dan menciptakan
nilai bagi Negara dan para pemengku kepentingan.Oleh karena itu
PERTAMINA kini harus mampu mengelola keseluruhan spectrum
usahanya dengan efektif dan efisien.Salah satu kebijakan yang di tempuh
adalah dengan melakukan pemilihan segmen usaha dan pengelolaan nya
agar dapat focus dan tanggap terhadap persaingan usaha.

Pada awalnya Drilling Service merupakan fungsi bor di dalam


organisasi PERTAMINA Directorat Eksplorasi & Produksi.Upaya
menjadikan Drilling Service sebagai anak perusahaan sudah lama
dilakukan,tetapi belum berhasil karena munculnya beberapa kendala pada
saat pelaksanaannya.

Menyikapi kondisi tersebut,pada tahun 1993 ada upaya untuk


mengubah fungsi bor menjadi bor mandiri, Upaya ini gagal karena di tolak
oleh DKPP.Pada tahun 1996 pernah dicoba untuk di alih kelolah oleh
YKPP(SK. 160/C00000/96-S0, tanggal 16 september 1996), tetapi upaya
ini pun gagal karena tercapainya kesepakatan pembebanan.

Lalu pada tahun 1999 mulai lagi di rintis pengelola fungsi bor
menjadi unit usaha Bor EP (Ref.SK Direktur utama
No.Kpts-104/C00000/96-S0,tanggal 29 Mei 1999).Ternyata langkah ini
membawa hasil yang positif.

Selanjutnya pada tahun 2001,dibentuk organisasi sementara dengan


nama PERTAMINA Drilling service Indonesia(PT.PDSI)
(SK-Kpts.91/D00000/2001-S0,tanggal 18 juni 2001).Lalu pada tahun 2002
berganti nama lagi menjadi Drilling Service Dit. Hulu (Ref.SK Dirut
No.Kpts-113/C00000/2001-S0,tanggal 23 oktober 2001 dan SK Direktur
Hulu No.Kpts-011/D00000/2002-S0,tanggal 26 februari 2002).

6
Dalam perkembangannya, Drilling Service menjadi unit usaha
Direktorat Hulu sampai dengan bulan September 2005 dan kemudian
beralih menjadi bagian dari Direktorat pengembangan usaha
PT.PERTAMINA EP. Akhirnya pada tanggal 12 juli 2006,berdasarkan SK
Dirut No.Kpts-081/C00000/2006-S0, struktur organisasi Drilling Service
Dit Hulu di kembalikan menjadi unit usaha di bawah Direktorat Hulu
sebagai persiapan membentuk anak perusahaan di tahun 2007.

PT.Pertamina Drilling Service Indonesia(PT.PDSI) berdasarkan


Akta Notaris Marianne Vincentia Hamdani No.13,tanggal 13 januari
2008.Pemegang saham adalah PT Pertamina(persero) sebesar 99,87% dan
PT Pertamina Hulu Energi (PT PHE) sebesar 0,13%.

7
2.2 Tata Kelola Perusahaan

Dalam menjalankan kegiatan operasinya PT.PDSI berinteraksi


secara kelembagaan dengan pihak-pihak lain yang terkait (stakeholder),
yang sering kali terjadi benturan kepentingan.Di sinilah manajemen
mengupayakan perlunya kesimbangan perlakuan yang di maksudkan agar
perusahaan mampu mempertahankan eksistensinya dan bermanfaat bagi
seluruh entitas masyarakat.Dalam konteks itulah,tata kelola perusahaan
(corporate governance) di jalankan,karena ia mengatur aspek-aspek yang
terkait dengan kesimbangan internal dan eksternal.Corporate governance
merupakan proses dan struktur yang di gunakan untuk mengarahkan dan
mengelola bisnis dan urusan kegiatan perusahaan. Tujuannya tentu saja
untuk meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan, agar
dapat mewujudkan value bagi pemegang saham dalam jangka panjang
dengan tetap mempertahankan kepentingan stakeholderlainnya.

Good corporate governance(GCG) pada tatanan PT. PDSI di


definisikan sebagai pola pikir,pola tindak,dan pola kerja di seluruh jajaran
fungsi perusahaan, guna menciptakan sistem kerja yang efektif dan efisien,
dalam pengelolaan sumber daya dan usaha serta meningkatkan tanggung
jawab manajemen pada pemegang saham dan skateholder lainnya.

Adapun tujuan penerapan GCG(Good corporate governance)di PT.


PDSI adalah di maksudkan untuk :

1. Memaksimalkan value perusahaan dengan cara meningkatkan


penerapan prinsip-prinsip transparansi,
kemandirin,akuntabilitas,pertanggung jawaban,dan kewajaran dalam
pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

2. Terlaksananya pengelolaan perusahaan secara professional dan


mandiri.

3. Terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh organ perusahaan


yang didasarkan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8
4. Terlaksananya tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility)terhadap stakeholder.

5. Meningkatkan iklim investasi nasional yang kondusif,khususnya di


bidang driliing.

Adapun prinsip-prinsip GCG yang di jalankan PT.Pertamina Drilling


Services Indonesia adalah :

1. Tranparansi, keterbukaan dalam melaksanakan proses proses


pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materil dan relevan mengenai perusahaan.

2. Kemandirian perusahaan di kelola secara professional tanpa benturan


kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

3. Akuntabilitas, kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung


jawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara
efektif dan efisien.

4. Pertanggung jawaban, kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan


terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-
prinsip korporasi yang sehat.

5. Kewajaran, keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak


stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan atas peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

9
2.3 Struktur Organisasi

PROJECT
MANAGER JAWA

KOMEDI
ASST. MAN. ASST . MAN . SECURITY HSE MANAGER
LOGISTIK MANAGER
MAINTENENCE ASST.MAN.HTE

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MAINTENANCE SENIOR SUPERVISOR 1.1
SUPPORT ASST. MAN. RIG SUPERINTENDENT ASSISTANT INVENTORY SECURITY ASST. MAN.
HTE SENIOR SUPERVISOR HSE COORDINATOR

DEDY HARTANDI
FERRY HUTAPEA ACHMAD SYAHRUDI HARRIS H.& FIRMAN
AZIZ ASRORUDIN 10 RIG1010 REZA YANUAR

KOORDINATOR ASSET TOOL PUSHER CHIEF MEKANIK / ELEKTRIK HSE OFFICER RIG

Dadang W.suharsono 10 RIG 10 RIG 10 RIG

10
2.4 Visi dan Misi Perusahaan

2.4.1 Visi

Untuk menjadi pemimpin regional dalam pemboran dan well service


dengan standar dunia.

2.4.2 Misi

Memberikan solusi terpadu yang berkualitas tinggi dalam pemboran,


workovers, dan well service. Dengan memaksakan nilai tambah lagi
pelanggan, pemegang saham karyawan, dan pemaku kepentingan lainnya.

11
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Landasan

Swivel adalah suatu peralatan yang di gantung pada Hook dan


dibawah Traveling block yang mana menghubungkan peralatan pemboran
yang tidak berputar ( Rotary hose) pada ujung Goosneck dengan peralatan
pemboran yang berputar ( Kelly, Drill pipe, Drill collar, Bit ) pada bagian
bawah Swivel selama proses work oper berlangsung .

3.2 Penggunaan Swivel pada operasi pemboran

1) .Untuk meneruskan aliran lumpur dari alat yang tidak bergerak ke


peralatan yang bergerak pada rangkaian pemboran .

2) Sebagai penghubung antar Rotary Hose dengan Kelly sehingga


memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi tanpa mengalami kebocoran

3) Menghubungkan Drill Stem ke sistem pengangkat sehingga Swivel


dikaitkan ke Hook dan Travelling Block melalui Swivel Bail dan Swivel
juga harus bisa menahan beban berat Drill Stem selama operasi
pemboran dan ditambah beban tarikan (Over Pull) bila Drill Stem
terjepit Sebagai penghubung antara Rotary ( pipa karet) dengan Kelly
sehingga

12
memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi tanpa mengalami
kebocoran .
4) Mengalirkan lumpur bor tekanan tinggi ke Drill Stem tanpa kebocoran
lalu lumpur yang bertekanan tinggi dari Rotary Hose melewati Swivel
Goose Neck ,Wash Pipe dan Swivel Stem dan masuk ke Kelly dan Drill
Stem dibawahnya .

13
BAB IV
SWIVEL

4.1 SWIVEL
Swivel adalah suatu peralatan yang di gantung pada Hook dan
dibawah Traveling block yang mana menghubungkan peralatan pemboran
yang tidak berputar ( Rotary hose) pada ujung Goosneck dengan peralatan
pemboran yang berputar ( Kelly, Drill pipe, Drill collar, Bit ) pada bagian
bawah Swivel selama proses work oper berlangsung .

Gambar 4.1 Swivel

14
4.1.1 Fungsi Swivel

1) Untuk meneruskan aliran lumpur dari alat yang tidak bergerak ke


peralatan yang bergerak pada rangkaian pemboran .

2) Sebagai penghubung antar Rotary Hose dengan Kelly sehingga


memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi tanpa mengalami
kebocoran .

3) Menghubungkan Drill Stem ke sistem pengangkat sehingga Swivel


dikaitkan ke Hook dan Travelling Block melalui Swivel Bail dan
Swivel juga harus bisa menahan beban berat Drill Stem selama
operasi pemboran dan ditambah beban tarikan (Over Pull) bila Drill
Stem terjepit .

4) Mengalirkan lumpur bor tekanan tinggi ke Drill Stem tanpa


kebocoran lalu lumpur yang bertekanan tinggi dari Rotary Hose
melewati Swivel Goose Neck ,Wash Pipe dan Swivel Stem dan
masuk ke Kelly dan Drill Stem dibawahnya .

4.2.1 Bagian bagian dari Swivel

15
Untuk tempat menggantungkan Kelly dan rangkaian pemboran
dibawah nya Adalah sebagai berikuy

Gambar 4.2.1 bagian-bagian Swivel

 Bail : merupakan bagian atas dari swivel. Berfungsi untuk


menggantung swivel pada hook

16
 Gooseneck : pipa berbentuk huruf “U” yang mirip dengan
leher angsa. terletak pada bagian atas swivel yang berfungsi
untuk menghubungkan rotary hose dengan swivel

 Washpipe : terletak pada bagian atas swivel bonnet yang


berguna untuk menghubungkan rotary hose ( dari
goosneck ) dengan rotating swivel stem, sehingga dapat
dilepas apabila diperlukan ( untuk diperlukan contohnya )

 Rotating Swivel : merupakan poros perputaran pada swivel.

 Pin : merupakan ulir bagian bawah pada swivel yang


berfungsi untuk menyambungkan swivel dengan bagian
atas dari upper Kelly cock.

 Bonnet : merupakan suatu bagian dari swivel yang terbuat


dari metal dan berfungsi sebagai perlindungan washpipe
assembly.

17
KESIMPULAN

SWIVEL

Swivel adalah peralatan yang digantung di Hook dan di bawah


Travelling Block yang menggunakan pemboran yang tidak berputar
(Rotary Hose) pada ujung Goosneck dengan peralatan pemboran yang
berputar

Fungsi Swivel

 Untuk meneruskan aliran lumpur dari alat yang tidak bergerak


ke peralatan yang bergerak di pemboran

 Sebagai penghubung antar Rotary Hose dengan Kelly


sehingga memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi tanpa
mengalami kebocoran .

 Menghubungkan Drill Stem ke sistem pengangkat sehingga


Swivel dikaitkan ke Hook dan Travelling Block melalui
Swivel Bail dan Swivel juga harus bisa menahan beban berat
Drill Stem selama operasi pemboran dan ditambah beban
tarikan (Over Pull) bila Drill Stem terjepit .

 Mengalirkan lumpur bor tekanan tinggi ke Drill Stem tanpa

kebocoran lalu lumpur yang bertekanan tinggi dari Rotary

18
Hose melewati Swivel Goose Neck ,Wash Pipe dan Swivel
Stem dan masuk ke Kelly dan Drill Stem dibawahnya .

19
PENUTUP

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Praktek Kerja Industri


(Prakerin) sangat berarti bagi siswa-siswi sekolah Menengah Kejuruan
maupun bagi pihak Dunia Industri, selain itu juga Praktek Kerja Industri ini
menjadi tempat dimana siswa-siswi Menengah Kejuruan mengasah
keterampilan mereka dalam hal praktek.

Demikian karya tulis Hasil Praktek Kerja Industri (prakerin) ini telah
selesai penulis susun, mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat bagi
penulis khusunya dan bagi pembaca pada umumnya.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada PT.
PERTAMINA DRILLING SERVICES (PDSI) PROJECT JAWA yang
telah memberikan kami pengalaman yang baru bagi penulis, dan juga
seluruh pihak yang telah membantu penulis selama praktek disana, penulis
memohon maaf apabila selama praktek disana melakukan hal yang kurang
berkenan di hati.
Penulis menyadari akan segala kekurangan dalam menyusun laporan
ini oleh karena itu penulis meminta kritik dan saran yang mmbangun untuk
masukan penulis bagi dimasa yang akan datang.

20
DAFTAR PUSTAKA

1. Adams, NJ,” Drilling Engineering A Complete Well


PlaningAproach

2. Bradly HB, “petroleum Engineering Handbook”, third Printing


Society Of Petroleum Engineering, Ricardson TX, 1967

3. Mian MA, Rudi RS, DR,ir,” Petroleum Production


Equipment”, LDI Training Bandung,2001.

21
LAMPIRAN

22
23
24

Anda mungkin juga menyukai