Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN DAN KOMUNIKASI TERAUPEUTIK PADA

PERAWATAN LUKA

Oleh :
Nama : RIZKON FADILAH
Kelas : 1A
NIM : P07520221039
Dosen.P : Yufdel, S.Kep,Ns,M.Kes

JURUSAN
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
2022
ASUHAN KEPERAWATAN DAN DIALOG KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PERAWAT DAN PASIEN

Kasus:
Pasien yang berinisial Ny.s dengan jenis kelamin perempuan, berumur 49 tahun, pekerjaan
Ibu Rumah Tangga, memiliki penyakit luka bersih dibagian lutut akibat kecelakaan. Pasien
merasakan nyeri di bagian lutut.

Pengkajian:

Hari-tanggal-tahun : Senin, 15 Oktober 2018

Inisial klien : Ny.S/ 49 thn

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Dx keperawatan : Resiko tak infeksi(Luka bersih)

Rencana tindakan keperawatan : hecting

Kondisi klien : ada luka tertutup pada lutut panjang±5 cm, kedalaman ±2 cm,
akibat kecelakaan

FASE PRA INTERAKSI


1. Perawat menyiapkan mental dan rasa percaya diri
2. Perawat telah memahami tentang penyakit luka dan lingkupnya
3. Perawat telah mendapatkan data-data pasien
4. Membaca SOP tentang Luka bersih
5. Mempersiapkan alat

1) Medis

Tromol steril berisi :


a) Sarung tangan steril

b) Duk steril

c) Set alat bedah minor

d) Kassa steril

e) Cairan normal saline (NaCl 0.9%)

f) Cairan antiseptic

g) Korentang steril dan tempatnya

h)Obat anastesi

i) plester

j) Gunting plester

k) Kom steril

l) Tempat sampah medis Disposable syringe

m) Larutan H202/perhidrol.

2). Non medis

a) Bed tindakan

b) Foot step

c) Meja instrumen

d) Lemari alkes

e) Status pasien

f) Lembar Informed Consent

g) Tempat sampah tertutup non medis

h) Lembar rujukan

i) Alat tulis

j) Tempat cuci tangan dengan air mengalir


k) Sabun cair

l) Handuk kecil

m) Sikat tangan

n) Lembar resep dokter

o) Tirai / sketsel

p) Selimut

q) Lampu tindakan

r) Buku register pasien rawat jalan

s) Perlak dan pengalasnya

e. Membuat perencanaan tertulis :

1) Mendekatkan alat

2) Mengatur posisi klien supinasi

3) Mejaga privasi

4) Komunikasi selama tindakan

f. Melaksanakan tindakan secara sistematis

1) Mencuci tangan

2) Menyiapkan alat

3) Menjelaskan tujuan, prosedur, minta persetujuan

4) Menentukan lokasi yang akan dilakukan heeting

5) Melaksananakan heeting sesuai prosedur

FASE ORIENTASI
Perawat: “Selamat pagi ibu..” (tersenyum)
Pasien : “ ia selamat pag mak..”(tersenyum)
Perawat : “Perkenalkan ibu naa saya Theresia, saya mahasiswi dari Polikteknik Kesehatan
Medan, mulai pagi ini saya akan merawat ibu dari pukul 07.00 sampai 14.00 siang. Kalau
boleh tau nama ibu siapa ?”
Pasien : “ iya salam kenal juga mbak, nama saya Siti Khodijah, mbak boleh pangil saya bu
Siti saja”
Perawat : “ baik bu Siti, bagaimana keadaan ibu sekarang ? Apa yang ibu rasakan ?
Pasien : “ sejak kecelakaan kemarin luka dibagian lutut saya masih agak nyerimbak.”
(menyentuh lutut dan merenung)
Perawat : “mm..”(mengangguan kepala ) “ iya ibu itu memang efek dari luka yang ibu alami,
karena pada luka ibu terjadi respon peradangan.”
Pasien : “apa itu tidak berbahaya mbak?”
Perawat : “tidak ibu, peradangan itu merupakan gejala yang menguntungkan dan merupakan
pertahanan tubuh yang bekerja untuk menetralisir dan menghacurkan agen pencedera dalam
persiapan penyembuhan luka. Jadi ibu siti tidak usah khawatir .” (menjelasakan)
Pasien : “emm… begitu.”(sediki lega)
Perawat : “iya ibu. Baiklah saya permisi dulu , silahkan ibu siti beristirahat kembali, nanti
saya akan dating lagi selitar jam 10.00 siang untuk melakukan tindakan perawatan luka, tidak
lama ibu kra-kira 5 menit dan kita melakukannya disini saja, apakah ibu bersedia ?”
Pasien : “iya mbak” (menganggkukkan kepala)
Perawat : “oke baik bu, apabila ibu memerlukan bantuan saya silahkan ibu panggil saya,”
Pasien : “ iya, selamat pagi” (tersenyum)

FASE KERJA
Siang hari pukul 10.00
Perawat: “Selamat siang bu siti?” (tersenyum)
Pasien : :Siang mbak.”(tersenyum)
Perawat: “ibu. Sesuai perjanjian yang telah disepakati tadi sekarang saya akan melakukan
tindakan perawatan luka, apakah ibu bersedia?.”
Pasien : “iya.”
Perawat : baiklah saya akan meyiapkan alat-alatnya dahulu.”(pergi ke luar ruangan pasien )

1. Mengatur posisi alat

2. Mengatur posisi klien


3. Mengatur privasi

5. Mencuci tangan

6. Pasang perlak pengalas

7. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester, ikatan atau balutan dengan pinset

8. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan perlahan, sejajar pada kulit dan
mengarah pada balutan. Jika masih terdapat plester pada kulit, bersihkan dengan kapas alcohol

9. Dengan sarung tangan atau pinset, angkat balutan, pertahankan permukaan kotor jauh dari
penglihatan klien

10. Jika balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan larutan steril / NaCl

11. Observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan

12. Buang balutan kotor pada bengkok

13. Lepas sarung tangan dan buang pada bengkok

14. Buka bak instrument steril dan Siapkan larutan yang akan digunakan

15. Kenakan sarung tangan steril dan Inspeksi lukadanBersihkan luka dengan larutan antiseptic yang
diresepkan atau larutan garam fisiologis

16. Pegang kassa yang dibasahi larutan tersebut dengan pinset steril

17. Gunakan satu kassa untuk satu kali usapan

18. Bersihkan dari area kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi

19. Gerakan dengan tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepi luka

20. Gunakan kassa baru untuk mengeringkan luka atau insisi. Usap dengan cara seperti di atas

21. Berikan salp antiseptic bila dipesankan / diresepkan, gunakan tehnik seperti langkah pembersihan

Setelah proses tindakan luka…

FASE TERMINASI
Perawat: “ibu siti saya sudah melakukan tindakan perawatan luka, dijaga kesehatannya ya
ibu, semoga lekas sembuh.” (tersenyum)
Pasien : “ iya, terima kasih mbak.” (tersenyum)
Perawat: “sama sama ibu, selamat siang..”

Setelah melakukan peawatan luka, perawat membereskan alat-alat dan mencuci tangan
nya . kemudian mendokumentasikan semua tindakannya pada buku dokumentasi Tanggal
15 Oktober 2018 jam 12.00 WIB
S : klien mengatakan sudah merasa nyaman dan tidak merasakan nyeri

O : luka lutut ibu kira-kira ±5 cm, kedalaman ±2 cm, sudah terbalut dengan rapi, tidak ada rembesan,
dan luka jahitan juga sudah ditutup dengan kassa steril

A : masalah teratasi

P : pertahankan intervensi

ANALISA DATA

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI

1. DO : Gangguan rasa Adanya luka


nyaman : nyeri
Ada nyeri pada daerah luka.

TTV :

TD : 100/80 mmHg

RR : 22X/Menit

N : 90x/menit

S : 37°C

DS :

px mengatakan ada rasa nyeri pada daerah


luka.

2. DO : Gangguan pola aktivitas Adanya luka

px tampak tenang, aktivitas px hanya di


tempat tidur

DS :
px mengatakan belum dapat melakukan
aktivitas yang terlalu berat karena adanya
rasa nyeri pada daerah dahi karena bekas
jahitan.

PROSES KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Gangguan rasa nyaman Rasa nyaman px - Ukur TTV - untuk


terpenuhi setelah - kaji status mengetahui
DO : adanya nyeri tekan 3 hari perawatan. nyeri perkembangan
pada daerah luka. - atur posisi px.
KE :
TTV : px - mengetahui
TTV normal - ajarkan tingkat nyeri
TD : 100/80 mmHg teknik yang dirasakan
TD : 120/80 relaksasi px sehingga
RR : 22X/Menit mmHg mudah
N : 90x/menit menentukan
RR : 16-24X/menit
intervensi.
S : 37°C - posisi nyaman
N : 60-84x/menit
dapat
S : 36-37°C mengurangi
DS : px mengatakan ada rasa rasa nyeri, agar
Px tidak mengeluh
nyeri pada daerah luka. px merasa
nyeri.
tenang dan
mengurangi
rasa nyeri.

2. Gangguan pola aktivitas px Aktivitas px -kaji penyebab -untuk memudahkan


karena adanya sobekan kembali normal kelemahan intervensi yang tepat.
pada kulit. dalam 3 hari aktivitas
perawatan.
DO : px tampak tenang, -kaji tingkat
-mengetahui tingkat
aktivitas px hanya di tempat KE : mobilisasi px
tidur pergerakan px.
Px dapat -bantu px dalam
DS : px mengatakan belum melakukan beraktivitas
dapat melakukan aktivitas aktivitas sendiri, -mempercepat proses
yang terlalu berat karena tidak hanys di
adanya rasa nyeri pada tempat tidur, rasa penyembuhan
daerah dahi karena bekas nyeri hilang
jahitan.

NO IMPLEMENTAS (tindakan) EVALUASI

1. 15 Oktober 2018 15 Oktober 2018

Jam 10.00 wib S:

- mengukur TTV Px mengatakan lukanya masih


- mengkaji status nyeri nyeri.
- mengatur posisi
- mengajarkan teknik relaksasi O:

Px tampak meringis menahan


nyeri dengan skala sedang

A:

Masalah belum teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan

2. - membersihkan luka dengan antiseptik S:


- membersihkan luka dengan cairan normal saline (NaCl
0.9%) Px mengatakan dahinya masih
sedikit nyeri(nyeri ringan)
- menjahit luka
- menutup luka jahitan O:

PX tampak lebih tenang dari


sebelumnya

A:

Sebagian masalah teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan

3. Jam 16.00 wib S:


- mengkaji tingkat mobilisasi px

- membantu px dalam beraktivitas Px mengatakan sudah dapat


melakukan aktivitas

O:

Px tampak tenang

A:

Masalah teratasi

P:

SIKAP TERAPEUTIK
Sikap terapeutik adalah tampilan, keadaaan kita saat kita tampilkan di hadapan pasien/ klien.
Dimana sikap yang kita persembahkan ini nantinya membawa dampak yang menenangkan
dan menyenangkan sehingga dampak terapeutik/kesembuhan itu berefek ke pasien atau
orang-orang yang berhadapan saat itu. Sikap terapeutik antara lain:
1. Pertahankan kontak mata dengan pasien/klien
2. Membuat pasien merasa nyaman dengan cara menjadi pendengar yang baik
3. Lakukan sentuhan lembut kepada pasien sambil menanyakan kabar atau keadaan

Anda mungkin juga menyukai