1. LIQUIDITY RATIO
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansial jangka pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek.
Dari hasil perhitungan rasio cepat atau rasio sangat lancar yaitu dengan
membandingkan aktiva lancar yang dikurangi persediaan dengan
kewajiban lancar tahun 2019 dan 2020 diperoleh rata-rata rasio cepat
PT. Unilever Indonesia, Tbk sebesar 0.47 kali. Dengan hasil yang
diperoleh mengalami peningkatan disetiap tahun. Pada tahun 2019 rasio
cepat adalah 0.47 kali, lalu naik ditahun berikutnya yaitu tahun 2020
menjadi 0.48 kali. Dari hasil perhitungan rasio kas yaitu dengan
membandingkan kas dan setara kas dengan kewajiban lancar tahun 2019
sampai 2020 diperoleh rata-rata rasio kas PT. Unilever Indonesia, Tbk
sebesar 6%. Dengan hasil yang diperoleh menunjukkan adanya
peningkatan disetiap tahun. pada tahun 2019 menjadi 5% dan naik juga
ditahun 2020 menjadi 6%.Rasio ini menggambarkan bahwa setiap Rp 1
hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar diluar persediaan Rp 0,47
untuk tahun 2019, Rp 0,48 untuk tahun 2020.
Dari hasil perhitungan rasio kas yaitu dengan membandingkan kas dan
setara kas dengan kewajiban lancar tahun 2019 dan 2020 diperoleh rata-
rata rasio kas PT. Unilever Indonesia, Tbk sebesar 6%. Dengan hasil yang
diperoleh menunjukkan adanya peningkatan disetiap tahun. pada tahun
2019 menjadi 5% dan naik juga ditahun 2020 menjadi 6%. Rasio ini
menggambarkan bahwa setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan kas Rp
0,05 untuk tahun 2019, Rp 0,06 untuk tahun 2020.
2. LEVERAGE RATIO
Rasio ini mengkur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban
jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvable adalah perusahaan yang
total utangnya lebih besar dobandingkan total asetnya.
3. ACTIVITY RATIO
Rasio ini melihat seberapa besar efisiensi penggunaan aset oleh perusahaan.
Rasio ini melihat seberapa besar dana tertanam pada aset perusahaan. Jika
dana yang tertanam pada aset tertentu cukup besar, sementara dana tersebut
mestinya bisa dipakai untuk investasi pada aset lain yang lebih produktif,
maka profitabilitas perusahaan tidak sebaik yang seharusnya.
4. RASIO PROFITABILITAS
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan
(profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.
Earning power pada tahun 2019 sebesar 0,36 dan pada tahun 2020
sebesar 0,35. Dapat kita ketahui bawha terjadinya penurunan pada
tahun 2020. Maka akan berpengaruh pada effisiensi penggunaan modal,
penjualan dan biaya.