Schrodinger
p'
£-- (2.1)
2m
dengar. p adalah momentum partikel. Berikut Ini diperlihatkan
transisinya ke dalam persamaan kuantum.
Ungkapan energi Planck (1.4) dan momentum Co<r!>too (1.21)
dapat ditulis sebagai
E=hw
(22)
p=hk
al/I
a, =NI <p(p)(-iE / h)eJ(,..-£,)I#
dp
= -111 �Nfq,(p)e1<,..-t:.11•dp
2m dx1 (2.4b)
- ,-,2 a,y
= 2m a.r1
Dari dua persamaan di atas diperoleh persamaan diferensial paket
gelombang IJI bagi partikel bebas
. ay,
,h-=----
_,,2 a2111 (2.5)
a,
2n1 iJx1
=-
h' (
2;;; a' a'
0x2 + i)yf + 'a..: 2
a' }
(2.7)
h'
= -- V'l/f
2m
E -e ;t, �
(2.9)
p _,, -il!V
Operator-operator ini bekerja pada fungsigelombang IJl(f ,1).
Bentuk korespondensi ini nantinya yang digunakan untuk
membangun persamaan gerak kuantum berangkat darl bentuk
energi klasik.
Selanjutnya, tinjau partikel yang mengalarni gaya F yang
dapat ditu1iskan sebagai gradient dari energi potensial V (T, t)
P = -vvo.» (2.10)
'
E= p: +V(r,1) (2.11)
2m
Berdasarkan korespondensl (2.9) persamaan gerak kuantum
partikel di dalam potensial V("i,t) diberikan oleh
"2
;1; 0'1'(,,r) = - v''l'(,,r) + v(,,1)'1'(,.1) (2.12)
a, 2n1
E=H(,,j,,t) (2.14)
/;'
H = --V' + V(,,t) (2.16)
2m
yang bekerja pada fungsi gelombang ljl(f ,t).
2.2.2 Artl Fisis dari Fungsl Gelombang
Di dalam persoalan sesungguhnya Hamiltonian suatu sistem
diketahui atau diberikan. Mengacu pada persamaan Schrodinger
yang rnerupakan persamaan diferensial {parsial) (2.14), jelas
persoalannya sekarang adalah mencari solusi 1/f dari persamaan
tersebut. Jadi, fungsi gelombang 1/f merupakan kuantitas teoritis
fundamental di dalam mekanika kuantum. Meskipun demikian,
seandainya fungsi gelombang 1Jf sudah diperoleh, masih tersisa
satu pertanyaan mendasar:
Fungsi gelombang merupakan suatu deskripsi dari
kejadian yang mungkin, tetapi- kejadian apa? Atau, apa
yang didiskripsikan oleh fungsi gelombang?
Singkatnya,apaartifisisdarinilai IJl(i,1) disetiapposisi r
padasaat t?
Jawaban dari pertanyaan di atas diberikan oleh Max Born
pada tahun 1926 yang menyatakan bahwa 1/1 (r, t) ltu send in tidak
mempunyai arti fisis apa-apa, tetapi
(2.17)
2
P(x,t) == (!Jf(x,r): dx (2.19)
fv P(r,t)dv = l (2.20)
Contoh2.1
Fungsi gelombang sutu partike1 yang bergerak sepanjang
sumbu xdiberikan oleh: V1(x) = Ce -l.rJ sin ax
a. Tentukan konstanta C jika fungsi gelombang temormalisasi
b. Jika a = n , hitung kemungkinan untuk mendapatknan
partikel berada di sebelah kanan titik x=1
Penyelesaian :
a. Secara eksplisit 'lf(x) diberikan oteh
untuk x<O
lfl(x) =
{c''. sin ax,
Cei:s1nax, untuk x>O
sehingga
1 = 2c2 r -i�flio-2)
+ e -(lio+?) -2e·lJ }it
c' le(21G:-l)J
=--
2 2ia-2
e-Clia-2)•
2ia+2
+e·2•
to
O
C' I { I }
=- +I
2 2ia-2 2ia+2
c' { -4 +I }
=-
2 4a' +4
2(1+a')
c =
a'
sehingga
1/f(x) =
2(l+a')
- 2 e
,< sin. ax
a
(2.21)
(2.22)
(226)
(2.27)
(ffe) = m!...(,)
cit
= m{f al/I· rl/f dv + f l/f 0r al/I dv}
Or 01 (2.29a)
d
(p,)•m d,(x)
(a ·
•m fLxy,dv+Jw·x1dv
Or O,
a }
s: )f r-·' ,)
="lih�- lm V 1/1 xlfdv+ "If! f . ,.-2m . )dv
J ., v·'II l (2291>)
=0-0+ fvr"V-V(xi,v)dv
• f .,·v -{(vx)v + x(V\tf )}I,
• f ,,· {(v' ,}v + (v,)-(v,, )Il+ kv,)- v,, + x(v',, )J-i,
• J,,tJ+2Vx-V'lf+x(v"lf)},,,
• 2f 'II" "'Ld,+
dx
f 'lf·x(v',,)i,
(2.29c)
(p,)•-itif"'· "a: dv
• f '11"(-in ! }d, (2.29d)
sehingga
f
(f,)• Vl"(-inVl/f}iv (2.30)
Has ii ini menyatakan bahwa operator untuk observabel mo-
mentum p adalah
P� =-ihV (2.31)
(2.32)
. aw
th-=----+Vl/f
"2 a2w
dt 1
2m ax
Jika l/f fungsi kontinyu dari x untuk semua waktu t maka aa�
juga fungsi kontinyu dari x. Karena itu, ruas kanan persamaan di
atas juga harus kontinyu dan diskontinuitas dari salah satu suku
ruas kanan ini dilenyapkan oleh perilaku berlawanan dari suku
lainnya. Sebagai contoh, jika potensial V {dan tentu VIJI)
a'
yakni OX� di sebelah kiri a tidak sama dengan kemiringannya
di sebelah kanan a. Sebagai ilustrasi diberikan oleh gambar
berikut:
• x
��
I /J ...
..
I
-,
-'i
...
t
.. I
---::,---7''---f-::-, --''<,------::=--·
' x
(2.34)
(2.35)
A tau
df =-iE f (2.36a)
dt h
dan
{-�11' +V<rJ)q,(,)= Eq,(,)
2m
(2.36b)
(2.37)