Oleh:
EKO WAHYUDI
NIM. 151811913054
Oleh:
EKO WAHYUDI
NIM. 151811913054
i
KARTU TANDA MAHASISWA
ii
iii
ASUHAN KEPERAWATAN MASALAH ANSIETAS
PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER
DI RUMAH SAKIT IBNU SINA GRESIK
Oleh:
EKO WAHYUDI
NIM. 151811913054
iv
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
EKO WAHYUDI
NIM. 151811913054
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Diploma III Keperawatan
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
v
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR
2. Anggota 1 : Ns. Hafna Ilmy Muhalla, S.Kep., M.Kep., Sp. Kep. M.B.
NIP. 197812202006042026
.........................
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Diploma III Keperawatan
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul
Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik” yang telah disusun untuk menyelesaikan ujian akhir
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis mendapat bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak, maka penulis menucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Mohammad Nasih, S. E., M. T., Ak., CMA. selaku Rektor Universitas
2. Prof. Dr. Anwar Ma’aruf, drh., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
3. Dr. Tika Widiastuti, SE., M.Si. selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Vokasi
Universitas Airlangga yang telah memberi motivasi dan ijin dalam penyusunan
vii
sabar memberikan arahan serta motivasi kepada penulis dalam penyusunan
telah memberi motivasi penulis dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
6. Fanni Okviasanti, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing 1 yang penuh rasa
7. Ns. Hafna Ilmy Muhalla, S.Kep., M.Kep., Sp. Kep. M.B. selaku pembimbing 2
yang penuh rasa keikhlasan dan kesabaran dalam setiap bimbingan, dan memberi
Universitas Airlangga Surabaya, yang telah memberikan bekal ilmu bagi penulis
melalui materi yang disampaikan saat kuliah guna dapat membantu dalam
10. dr. Rudyanto Dwi Agustomo, SpPD. Selaku Direktur RSUD Ibnu Sina Gresik.
11. Pasien penyakit jantung koroner beserta keluarga di Ruang Cempaka RSUD Ibnu
viii
12. Orang tua dan keluarga tercinta, yang selalu memberi semangat, dukungan moril,
13. Saudaraku, Dwi Okta Veno yang meminjamkan laptopnya, selalu memberikan
Akhir ini.
Airlangga angkatan 2018 yang sudah sampai detik ini memberikan motivasi dan
mengucapkan terima kasih dan semoga kita semua sukses dan tetap menjalin
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas
semua motivasinya.
hingga tata bahasa penyampaian Laporan Tugas Akhir. Penulis berharap adanya kritik
dan saran untuk membangun dan menyempurnakan Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
x
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 4.1 Identitas pasien dan riwayat kesehatan di Ruang Gardena…………. 29
Tabel 4.2 Hasil observasi dan pemeriksaan fisik pada Ny. K dan Tn.K di Ruang
Gardena RSUD Ibnu Sina Gresik …………………………… 32
Tabel 4.3 Hasil pemeriksaan laboratorium Ny. K dan Tn.K di Ruang Gardena RSUD
Ibnu Sina Gresik……………………………………........................... 33
Tabel 4.4 Hasil pemeriksaan ECG Ny. K dan Tn.K di Ruang Gardena
RSUD Ibnu Sina Gresik……………………………………………… 34
Tabel 4.5 Hasil pemeriksaan echo chardiografi Ny. K dan Tn.K di Ruang Gardena
RSUD Ibnu Sina…………………………………………… 34
Tabel 4.6 Terapi obat Ny. K dan Tn. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina Gresik
………………………………………………………………… 34
Tabel 4.7 Analisis data Ny. K dan Tn.K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina Gresik…
......................................................................................................................35
Tabel 4.8 Rencana Keperawatan Ny. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina
Gresik…………………………………………………………………. 38
Tabel 4.9 Rencana Keperawatan Tn. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina
Gresik………………………………………………………………… 39
Tabel 4.11 Implementasi keperawatan Ny. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina
Gresik… ................................................................................................. 40
Tabel 4.12 Implementasi keperawatan Tn. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina
Gresik… ................................................................................................. 41
Tabel 4.14 Evaluasi keperawatan Ny. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina
Gresik………………………………………………………………... 42
Tabel 4.15 Evaluasi keperawatan Tn. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina
Gresik……………………………………………………………….. 44
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
xiv
DAFTAR SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG
xv
ABSTRAK
xvi
ABSTRAK
Research on Case Studies in The Gardena Room of The Ibnu Sina Gresik
Introduction: Some patients with Coronary Heart Disease (CHD) show signs and
symptoms of anxietydue to fear of death, often daydreaming, and pale faces. Symptoms
of pale face, increased pulse, and often daydreaming. The purpose of the study was to
obtain an overview of anxiety nursing care for CHD patients at Ibnu Sina Hospital
Gresik. Method: The design used is qualitative with a case study approach. The study
was conducted from 15-21 June 2021 on 3 patients with coronary heart disease. Data
collection techniques were carried out through observation, interviews and data analysis
using nursing care ranging from assessment to evaluation. Results: Based on
observations, interviews, and assessments in the three cases, it was found that the patient
data experienced shortness of breath and anxiety. The nursing diagnosis that emerged
was anxiety related to fear of death threats and unmet needs. The interventionfocused
on reducing anxiety by practicing relaxation diversion of anxiety. After nursingactions
were carried out by researchers, each of them was given an evaluation for 3 days, it was
found that cases 1 and 2 were resolved, while case 3 was partially resolved.Discussion:
Distinguishing which anxiety problem was resolved faster from the three patients.
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pasien Penyakit Jantung koroner (PJK) sebagian menunjukkan tanda dan gejala
ansietas karena takut mati, sering melamun, dan wajah pucat. Ansietas merupakan
ditandai adanya firasat seperti hati berdetak kencang, palpitasi, berkeringat, penurunan
tekanan darah dan denyut nadi (Stuart, 2013). Gangguan psikis seperti ansietas dapat
menimbulkan gangguan fungsional jantung dan menjadi satu faktor risiko dari PJK
(Shatri, 2005). Sejauh ini asuhan keperawatan ansietas pada pasien PJK masih kurang
diperhatikan terutama oleh perawat sebagai pemberi layanan kesehatan (Nuraeni &
Mirwanti, 2017).
disebabkan karena PJK, bahkan diperkirakan angka tersebut akan meningkat hingga
23,3 juta pada 2030 mendatang (WHO, 2021). Menurut data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2018, prevalensi PJK di Indonesia berdasar diagnosis dokter pada
penduduk semua umur sebesar 1,5% (Riskesdas, 2018). Kematian akibat PJK di
Indonesia menduduki peringkat kedua setelah stroke, dengan presentase sebesar 12,9%
Informasi Rumah Sakit (SIRS) Penyakit Tidak Menular (PTM) diketahui bahwa PJK
banyak dialami oleh jenis kelamin laki-laki sebesar 32,314 orang pada rentang umur
45-65 tahun (Kemenkes RI , 2019). Hasil studi tentang pasien PJK yang menjalani
1
2
rawat jalan di Ruang Poli Jantung menyatakan sejumlah 8% dari 56% pasien PJK
mengalami ansietas (Nuraeni & Mirwanti, 2017). Studi penelitian lain di Ruang Rawat
Inap juga menyatakan 5 pasien dari 65 orang mengalami PJK dengan ansietas ditandai
seperti rasa bingung, gelisah dan rasa takut mati akan penyakit jantung nya yang tidak
oleh akumulasi dari lemak, kolestrol, hasil pembuangan sel, kalsium, dan fibrin. Adanya
gangguan suplai darah melalui arteri koroner akibat penyempitan dapat mengakibatkan
kekuatan otot jantung menurun sehingga suplai oksigen menuju jantung terganggu.
Penurunan kadar oksigen pada pasien PJK membuat kesediaan energi menurun karena
yang menghasilkan zat sisa yaitu asam laktat (Asikin & Nuralamsyah, 2016).
Peningkatan asam laktat pada pembuluh darah arteri koroner dapat memicu terjadinya
nyeri (angina). Saat itu pasien PJK merasakan nyeri, diikuti dengan perasaan ansietas
dan takut mati. Dampak dari ansietas tersebut jika tidak diatasi akan menimbulkan
prognosis buruk seperti penyakit jantung yang fatal akibat simpatik yang berlebihan.
Cemas didapatkan dari frekuensi denyut jantung yang meningkat serta ditunjukkan
adanya peningkatan pada resistensi vaskuler di dalam tubuh. (Siagin, 2016). Selain itu,
PJK dengan masalah kecemasan juga dapat mengaktifkan hormon kortisol dan
Hormon kortisol dipicu oleh ACTH yang selanjutnya mampu menekan sistem imun
pada tubuh. Sehingga pasien PJK apabila cemas berlebihan akan rentan mengalami
pasien untuk mengurangi ansietas, latih teknik distraksi atau pengalihan untuk
mengurangi ketegangan (tim pokja DPP PPNI 2018). Teknik distraksi seperti terapi
musik, dan terapi murottal dapat digunakan sebagai terapi non farmakologi yang dapat
relaksasi dan memberikan rasa nyaman sehingga dapat menghambat sensasi ansietas
serta mengalihkan perhatian dari pikiran yang tidak menyenangkan. Distraksi dapat
yang diharapkan untuk dapat mengurangi ansietas pada pasien yang menderita PJK
(Darliana, 2008).
masalah keperawatan dalam studi kasus dengan judul asuhan keperawatan ansietas
Sina Gresik?
4
Sina Gresik.
Sina Gresik.
3. Menyusun rencana keperawatan ansietas pada pasien PJK di RSUD Ibnu Sina
Gresik.
5. Melakukan evaluasi keperawatan ansietas pada pasien PJK di RSUD Ibnu Sina
Gresik.
medikal bedah khususnya dalam asuhan keperawatan dengan masalah ansietas pada
dengan masalah cemas agar dapat dijadikan acuan dalam melakukan terapi musik
secara mandiri.
praktik.
3. Bagi institusi rumah sakit dapat meningkatkan daya kelola asuhan keperawatan
TINJAUAN PUSTAKA
adalah istilah umum untuk penumpukan plak di arteri jantung yang dapat menyebabkan
serangan jantung. Penumpukan plak ini disebut dengan aterosklerosis (American Heart
Association, 2014). Keadaan dimana terjadi penimbulan plak pembuluh darah koroner.
Hal ini menyebabkan arteri koroner menyempit atau tersumbat. Arteri koroner
merupakan arteri yang menyuplai darah otot jantung dengan membawa oksigen yang
banyak. Terdapat beberapa faktor pemicu penyakit ini, yaitu: gaya hidup, faktor
oksigen miokard. Dengan ditandai rasa nyeri yang terjadi jika kebutuhan
6
7
Sindroma klinis nyeri dada yang sebagian besar disebabkan oleh disrupsi plak
nyeri. Angina timbul pada saat melakukan aktivitas ringan atau istirahat
Arteri koroner bisa menjadi kejang, yang menganggu aliran darah ke otot
jantung (Iskemia). Tipe angina ini tidak umum dan hampir selalu terjadi bila
seorang beristirahat- sewaktu tidur. Mempunyai resiko kejang koroner jika anda
menggunakan obat perangsang atau obat terlarang. Jika kejang menjadi parah,
Infark miokard akut biasanya digambarkan oleh pasien dengan rasa tidak
STEMI disebabkan karena adanya sumbatan total pada pembuluh darah koroner
yang dapat menyebabka injuri pada sel sel otot jantung. Tanda nya yaitu
Pada NSTEMI sudah terjadi injury ada sel sel otot jantung. NSTEMI terjadi
pada saat angina tidak stabil tidak terdeteksi sejak dini dan tidak ditangani
dengan tepat, keluhan nya yang dialami sama dengan angina tidak stabil.
2.1.3 Etiologi
Nuralamsyah, 2016).
1. Diet (Pola makan) tinggi lemak yang tidak larut dalam air, akan terikat dengan
lipoprotein yang larut dalam air sehingga memungkinkan untuk dapat diangkut
dalam sistem peredaran. Tiga elemen metabolisme antara lain kolestrol total,
3. Merokok merupakan salah satu faktor risiko yang paling kuat. Nikotin akan
5. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain orang yang berusia lebih
dari 40 tahun dan jenis kelamin pria atau wanita setelah menopause, serta
riwayat keluarga.
6. Diabetes, penyakit diana tingkat gula darah tubuh tinggi karena tubuh tidak
2.1.4 Patofisiologi
koronaria dengan kebutuhan miokardium yang fungsinya sama untuk menyuplai darah,
oksigen dan nutrisi penyebab timbulnya penyakit jantung koroner yaitu adalah
aliran darah pada arteri koroner. Aterosklerosis merupakan penebalan dan pergeseran
pembuluh darah yang disebabkan oleh akumulasi dari lemak, kolestrol, hasil
pembuangan sel, kalsium, dan fibrin di dalam aliran darah terutama LDL (Low Density
Lipoprotein) yang melintasi endothelium yang rusak tersebut, sehingga LDL ini akan
menempel di dinding arteri tersebut. Dengan kondisi sepeti ini, semakin lama tumpukan
endapan semakin tebal sehingga akan menganggu aliran darah yang melewati
kesediaan energi pada jantung membuat penghasil ATP berkurang sehiingga tubuh
melakukan respon dengan metabolisme anaerob yang menghasilkan zat sisa yaitu asam
laktat. Aterosklerosis terjadi di berbagai macam usia, jenis kelamin, terdapat faktor
genetik dari keluarga, kebiasaan merokok, hipertensi, diabetes, kurangnya aktivitas dan
diet yang kurang baik (LeMone, et al., 2016). Jika atheroma terus membesar ke
permukaan dalam arteri, akibatnya arteri menyempit dan dapat menyumbat aliran
10
darah. Akibatnya akan terbentuk bekuan darah di dalam ateroma. Faktor dari cedera ini
pelepasan peptida vasoaktif. Ateroma ini mudah ruptur, apabila ateroma ruptur akan
Penyakit jantung koroner terbentuk secara perlahan dan dalam waktu yang
lama, yang menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka tidak akan
jaringan, biasanya gejala paling awal adalah nyeri dada atau angina serta sesak napas.
Angina atau nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri muncul setelah melakukan
Gejala yang lainnya yaitu berupa iskemia miokardium (sesak nafas, mual, dan
faktor risiko untuk arteriosklerosis. Kadar kolestrol di atas 180 mg/dl (pada orang yang
berusia 30 tahun) atau di atas 200 mg/dl (pada orang yang berusia >30 tahun), dianggap
1. Radiografi thoraks
pembengkakan
Prosedur ini dilakukan dengan cara mengikuti pengerakan aliran zat warna yang
2.1.7 Komplikasi
a. Aritmia terjadi setelah serangan infark akut. Biasanya, aritmia dapat membaik
dengan sendirinya.
b. Syok kardiogenik terjadi akibat tiga komplikasi mekanis utama, yaitu ruptur
dinding bebas ventikel, ruptur septum ventikel, serta ruptur otot papilaris yang
yang melapisi miokard yang telah infark. Biasanya terjadi dalam waktu 24-94
nyeri dada. Dapat berlanjut menjadi infark miokard atau kematian sel otot
2.1.8 Pencegahan
Pencegahan terbentuknya arteriosklerosis harus dengan cara menghindari
interaksi antara pembuluh darah dengan faktor risikonya. Cara yang digunakan untuk
3) Berhenti merokok.
2.1.9 Penatalaksanaan
miokard dan meningkatkan suplai oksigen. Secara medis, tujuan ini dicapai melalui
terapi farmakologis dan pengontrolan faktor risiko. Alternatif lainnya berupa prosedur
reperfusi yang dapat dilakukan untuk memulihkan suplai darah ke miokard. Prosedur
ini meliputi PCl dan operasi pintas arteri koroner. Adapun terapi farmakologis
(Smeltzer, 2013):
diltiazem).
tirofiban).
mudah. Saturasi oksigen dalam darah secara bersamaan diukur dengan pulsa-
oksimetri.
2.1.1 Pengertian
Ansietas sebagai perasaan distres psikologis, perasaan cemas, takut, gelisah dan
Devriantony, 2018). Selain definisi yang sudah dijelaskan di atas ansietas mempunyai
pengertian tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon otonom,
perasaan takut yang disebabkan oleh atisipasi terhadap bahaya (Marjory, 2018).
Factor) hormone ini akan menstimulasi hipofisis untuk melepaskan hormone lain yaitu
ACTH yang selanjutnya mampu menekan sistem imun pada tubuh. Sehingga pasien
PJK apabila cemas berlebihan akan rentan mengalami infeksi. Selain itu, kecemasan
dapat memperburuk kondisi pasien dengan meningkatnya beban kerja jantung (Nuraeni
& Mirwanti, 2017). Penatalaksanaan ansietas yang dapat dilakukan antara lain dengan
temani pasien untuk mengurangi ansietas, latih teknik distraksi atau pengalihan untuk
mengurangi ketegangan (tim pokja DPP PPNI 2018). Hasil studi tentang pasien PJK
yang menjalani rawat jalan di Ruang Poli Jantung menyatakan sejumlah 8% dari 56%
kematian. tanda dan gejala ansietas secara mayor pasien dapat merasa bingung, merasa
khawatir dengan kondisi yang dihadapi, sulit berkonsentrasi, dan jika dilihat dari segi
objektif wajah pasien nampak gelisah, tegang serta sulit tidur (Tim Pokja SDKI DPP
PPNI, 2017). Sedangkan jika dilihat dari gejala minor pasien mengeluh pusing,
anoreksia, tekanan darah meningkat, tremor, dan sering berkemih. Selain tanda dan
gejala yang telah dijelaskan diatas terdapat tanda dan gejala yaitu gelisah, ketakutan,
wajah tegang, dan khawatir tentang perubahan dalam peristiwa hidup (Marjory, 2018).
1
5
Masalah ansietas dapat diderita oleh pasien dengan kondisi seperti penyakit
kronis progresif (mis kanker, penyakit autoimun), penyakit akut, rencana operasi, dan
keperawatan, jika terjadi ansietas maka gejala yang mungkin muncul sering melamun,
wajah pucat, berdetak kencang, palpitasi, berkeringat, penurunan tekanan darah dan
1. Nama/inisial, umur, biasanya terjadi pada penderita laki-laki pada usia lebih dari
40 tahun dan wanita lebih dari 50 tahun, jenis kelamin, pendidikan, orang dengan
2. Keluhan Utama
Pasien dengan perasaan cemas perlu adanya pengkajian khusus yang dilakukan.
Pengkajian cemas dapat dikaji melalui raut wajah pasien yang terlihat berbeda
seperti wajah pucat, jantung berdetak cepat dan denyut jantung meningkat
Menanyakan kepada pasien terkait perasaan cemas yang dialami, tanyakan apa
yang bisa membuat paien merasakan gangguan psikis saat mengetahui pasien
Tanyakan apakah pasien memiliki riwayat penyakit dahulu antara lain apakah
koroner itu sendiri sebelumnya, serta apakah pernah merasakan cemas saat
Perlu dikaji atau ditanyakan yaitu apakah ada yang mengidap penyakit jantung
misalnya abnormal kadar kolestrol dan peningkatan tekanan darah (Asikin &
Nuralamsyah, 2016).
6. Riwayat Psikososial
Tanyakan apakah ada perubahan pada pola makan seperti nafsu makan
Menilai kemampuan dan toleransi klien dalam melakukan aktivitas. Pasien PJK
9. Pemeriksaan fisik
muka terlihat tegang, mudah tersinggung, mudah menangis, dan disertai faktor
(Majid, 2018):
adanya nyeri dada akibat infark miokardium. Pada klien dengan ansietas juga
b. Pemeriksaan mata
Kaji adanya sianosis pada bagian bibir atau tidak. Pada pasien dengan
d. Pemeriksaan leher
Kaji leher apakah ada pembesaran kelenjar tiroid atau tidak, terjadi
e. Pemeriksaan Thorax
Pemeriksaan paru
b) Palpasi : Kaji apakah fokal teraba sama antara kanan dan kiri
f. Pemeriksaan jantung
atas perikardium
g. Pemeriksaan abdomen
apakah ringan, sedang, berat atau panik. Alat yang digunakan yaitu bolpoin,
tidur yang dialami saat merasakan cemas. Adapun cara penilaian tingkat
masing-masing diberi bobot skor 0-4, yaitu: 0 = Tidak ada gejala keluhan, 1 =
Gejala ringan, 2 = Gejala sedang, 3 = Gejala berat, 4 = Gejala berat sekali. Nilai
signifikan ansietas. Selain itu, dilakukan juga pengukuran vital sign meliputi:
Devriantony, 2018):
signifikan. Berfokus pada diri sendiri dan tidak mampu memikirkan hal-hal
lainya.
pengalaman subjektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat
berhubungan dengan ancaman terhadap kematian (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
2. Penyakit akut.
3. Hospitalisasi.
4. Rencana operasi.
6. Penyakit neurologis.
berdasarkan Standart Intervensi Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
a. Observasi
b. Terapeutik
c. Edukasi
d. Kolaborasi
hubungan saling percaya dan saling bantu. Tindakan yang dapat diajarkan ke pasien
Evaluasi adalah hasil yang menunjukkan tercapainya tujuan dan kriteria hasil.
meliputi (Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2017): 1) verbalisasi kebingungan menurun,
Penyakit
Jantung Koroner
Faktor risiko
Stress, Merokok
Plak di arteri
Adrenalin
meningkat
Penyempitan
Penurunan aliran
darah ke jantung
Kekurangan O2
(Hipoksia) Ketidakseimbangan suplai
O2
Peningkatan
asam laktat Rasa takut
Nyeri akut
MK: Ansietas
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan studi kasus
berupa asuhan keperawatan. Studi kasus merupakan metode penelitian dengan fokus
pada pemahaman dan perilaku manusia (Yona, 2006). Studi kasus dalam penelitian ini
Ansietas yaitu seseorang yang memiliki perasaan takut akan terjadinya sesuatu
dibutuhkan peran seseorang keluarga dan perawat guna mengurangi ansietas yang
berlebihan.
penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner akibat penimbunan plak
Subjek dalam penelitian ini adalah pasien PJK dengan ansietas yang dirawat di
Ruang Cempaka RSUD Ibnu Sina berjumlah 5 orang atau sudah tercapai saturasi data.
24
25
Penelitian ini dilakukan di Ruang Cempaka RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik.
Penelitian ini membutuhkan waktu mulai bulan April-Juni 2021 untuk menyusun
surat izin penelitian ke dekan Fakultas Vokasi. Saat surat izin sudah didapatkan,
selanjutnya diberikan kepada RSUD Ibnu Sina Gresik agar mendapatkan izin uji etik dan
partisipan yang berisi penjelasan tujuan penelitian, manfaat, bahaya potensial dan
jaminan kerahasiaan. Apabila tidak keberatan menjadi partisipan maka diminta untuk
1) Wawancara
Dalam teknik wawancara peneliti bertanya kepada pasien dengan teknik khusus
pengkajian berupa Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS). Yang ditanyakan
terutama mengenai keadaan psikis pasien, dan perasaan pasien terhadap penyakit yang
mencari waktu luang untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan kedatangannya, dan
2) Observasi
Perlu dilakukan observasi dalam proses pengumpulan data dengan cara mencatat
data dan mengamati permasalahan psikis pada pasien. Observasi yang perlu diamati
dari pasien dengan masalah cemas seperti ini dengan melihat raut muka pasien
26
biasanya terlihat tegang, pucat. Selain itu pengamatan dapat dilakukan dengan Teknik
kecemasan pasien dengan skala HARS secara rutin agar mendapatkan keakuratan data
melalui pertanyaan kuesioner melainkan peneliti dapat juga mengukur tanda vital sign
yang meliputi: 1) tekanan darah, 2) denyut nadi, 3) saturasi oksigen, dan 4) suhu.
Pengukuran vital sign dimaksudkan agar peneliti dapat mengetahui nilai dari hasil
observasi tersebut karena, pasien PJK dengan ansietas cenderung denyut nadi
meningkat.
3) Dokumentasi
Juga dapat dilakukan dengan cara pendokumentasian berupa data rekam medik pasien
yang berisi catatan perkembangan pasien selama dirawat dan identitas pasien, hasil
data yang dilakukan dengan cara memanfaatkan data lain untuk pengecekan dan
perbandingan data, bisa dipertanggung jawabkan atau menanyakan hal yang sama
mendalam, observasi oleh peneliti yang selanjunya membandingkan dengan teori yang
ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk transkip
(catatan terstruktur).
Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan dijadikan
satu dalam bentuk transkip dan dikelompokkan menjadi data subyektif dan obyektif.
normal.
Peneliti menempuh uji kelayakan etik penelitian dari Rumah Sakit Ibnu Sina
Gresik sebagai proses perijinan dari kelayakan etik penelitian. Maka dari itu, terdapat
terlebih dahulu meminta izin kepada responden yang akan dilakukan observasi dan
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan nama responden pada
lembar alat ukur penelitian ini, penulis juga tidak mencantumkan responden untuk
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil pembahasan dalam
4.1 Hasil
Pada hasil penelitian ini akan dibahas mengenai asuhan keperawatan pada Ny.K
dan Tn.K. Dengan Penyakit Jantung Koroner (PJK) dengan masalah keperawatan
Rumah sakit Ibnu Sina Kabupaten Gresik merupakan rumah sakit umumdaerah
Gresik dengan tipe B yang berada di Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 243B,
kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit
rujukan dari rumah sakit tipe C, rumah sakit bersalin, dan puskesmas. Batas- batas
dari rumah sakit ini yaitu sebelah selatan yang dibatasi oleh dinas kesehatan
Kabupaten Gresik dan sebelah utara berbatasan dengan jalan raya RSUD Ibnu Sina
Gresik, sedangkan sebelah barat bebatasan dengan pemda Gresik dan sebelah timur
berbatasan dengan Gedung BKKBN kabupaten Gresik. Ruangan atau instalasi yang
ada di RSUD Ibnu Sina antara lain yaitu Unit Gawat Darurat (UGD), Intensif Care
Unit (ICU), Unit Hemodialis, Unit Bedah Central, Instalansi Rawat Inap, Instalasi
Rawat Jalan (Poli), Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi, dan
Kamar Jenazah.
Dalam studi kasus ini penulis melakukan penelitian di Ruang Gardena, ruangan
ini merupakan ruangan rawat inap khusus pasien penyakit jantung yang mempunyai
kapasitas sebanyak 21 tempat tidur, yang dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas 1 dan 2.
Kelas 1 sebanyak 4 ruangan, dan kelas 2 terdapat 8 ruangan. Dengan tenaga perawat
28
29
yang ada yaitu: kepala ruangan 1 orang, dengan perawat pelaksana sebanyak 19
orang, dengan 2 orang asisten perawat. Dalam penelitian ini, penulis akan
mengangkat kasus Ny. K dan Tn. K dirawat di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina
1. Pengkajian Keperawatan
Identitas Pasien
Nama Ny. K Tn. K
Umur 48 th 54 th
Agama Islam Islam
Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki
Status Perkawinan Menikah Menikah
Pendidikan SLTA sederajat SLTA sederajat
Pekerjaan Ibu rumah tangga Penghulu
Suku/ bangsa Indonesia Indonesia
Alamat Ternate Tengah Tambak, Bawean
Tanggal masuk 14 Juni 2021 13 Juni 2021
Tanggal pengkajian 15 Juni 2021 16 Juni 2021
No. Register 780xxx 782xxx
Diagnosis Medis PJK+ S. Tumor Paru PJK
Penanggung jawab
Nama Tn. Y Tn. F
Usia 49 th 33 th
Jenis kelamin Laki-laki Laki-laki
Keluhan utama Sesak dan lemah Sesak napas
Istirahat Ny. K mengatakan sebelum Tn. K istirahat tidurnya tidak terganggu dan
sakitistirahat nya teratur dan tertidur nyenyak hanya saja merasakan
selama sakit susah tidur sejak kram
2 hari, seringterbangun tengah
malam.
Mulut Mukosa bibir kering, mulut kotor Mukosa bibir kering, bibir
dan kering terdapat sekret. Ny. K kering,
merasakan mual
ketika makan.
FUNGSI GINJAL
BUN 40,2 17,3 8- 18 mg/dL
Serum Creatinin 3,28 1,63 P dewasa 0,45-
0,75 ,g/dL dan
anak 0,5- 1,2
mg/dL
Tabel 4.6 Terapi obat Ny. K, dan Tn. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu SinaGresik
Tahun 2021
Kasus 1 Kasus 2
Infus Pz 500cc/24 jam (7 tpm) Injeksi diviti 1,25 mg(SC)
Syringe pump furosemid 5mg/jam Asa 1x80mg tab
Tablet ASA 1x1 Cpg 1x75mg tab
Tablet CPG 1x1 Concor 1x2,5 mg tab
Tablet astrofastatin 1x40 mg Antarvastatin 1x40 mg
Masker NRM 5 Lpm Alprazolam 1x1,5 mg
Nasal Canul 5 Lpm Nitral 1x5 mg
Drip restan 2x 600mg Vascon 50 nano
Transfusi darah 200cc
2. Analisis Data
Tabel 4.7 Analisa data Ny. K, dan Tn. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina Gresik
Tahun 2021
Data Objektif
- Tn. K tampak gelisah,
wajah nampak bingung
dan tegang
- Frekuensi napas
meningkat.
- Muka tampak pucat
- Kontak mata buruk
- Skor kuesioner HARS: 25
(cemas sedang)
- Td: 111/89, N: 89, RR: 20x
Spo2: 98%
37
3. DiangnosisKeperawatan
Kasus 1
Ansietas berhubungan dengan takut ancaman kematian ditandai dengan pasien
sulit tidur, gelisah karena penyakit jantung nya yang tidak kunjung sembuh, Ny.K juga
merasa khawatir dengan kondisi yang dihadapi, serta sulit berkonsentrasi. Ny.S
Kasus 2
Ansietas berhubungan dengan kebutuhan tidak terpenuhi ditandai dengan
merasa bingung dan khawatir dengan kondisi yang dihadapi karena penyakitnya tidak
mengeluh cemas karena nyeri dada sebelah kiri . Tn.K mengeluhkan pusing, palpitasi,
serta merasa tidak berdaya. Tn.K nampak kontak mata buruk, sering berkemih, tremor, dan
4. Intervensi Keperawatan
Tabel 4.8 Rencana Keperawatan Ny. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina
Tabel 4.9 Rencana Keperawatan Tn. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina
5. Implementasi Keperawatan
Kasus 1
Tabel 4.11 Implementasi keperawatan Ny. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina Gresik Tanggal 15 sampai 17 Juni 2021
Tgl Jam HARI KE-1 Tgl Jam HARI KE-2 Tgl Jam HARI KE-3
15/06/2021 11.00 Memonitor tanda-tanda 16/06/2021 13.05 Memonitor tanda- 17/06/2021 11.00 Memonitor tanda-tanda
ansietas (Wajah gelisah, tanda ansietas (Wajah ansietas (Wajah gelisah,
muka datar, bibir kering). gelisah, muka datar). muka datar).
11.05 13.15 Mengidentifikasi saat 11.15
Mengidentifikasi saat Menjelaskan dan
tingkat ansietas berubah tingkat ansietas mengajarkan jenis Teknik
(pasien mengeluh sulit berubah (pasien relaksasi (pasien dapat
tidur, wajah gelisah) mengeluh sulit tidur, melakukan sholawatan,
11.10 wajah gelisah) menonton TV dan
Menciptakan suasana mengajak bicara santai)
menumbuhkan saling 13.30 Mendengarkan
percaya (pasien keluhan pasien (pasien
menceritakan penyebab merasa dibutuhkan
cemas) guna mengurangi
kecemasan)
Mendengarkan keluhan
11.20
pasien (pasien merasa
dibutuhkan guna 13.45
Menjelaskan dan
mengurangi kecemasan)
mengajarkan jenis
Menganjurkan keluarga Teknik relaksasi
11.35 untuk menemani pasien (pasien dapat
melakukan
41
Kasus 2
Tabel 4.12 Implementasi keperawatan Tn. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina Gresik Tanggal 16 sampai 18 Juni 2021
Tgl Jam HARI KE-1 Tgl Jam HARI KE-2 Tgl Jam HARI KE-3
16/06/2021 11.00 Memonitor tanda-tanda 17/06/2021 12.00 Memonitor tanda-tanda 18/06/2021 12.00 Memonitor tanda-tanda
ansietas (Wajah gelisah, ansietas (Wajah gelisah, ansietas (Wajah gelisah,
muka datar, bibir muka datar, bibir kering) muka datar, bibir kering)
kering) 12.10 12.15
Mendengarkan keluhan Melatih kegiatan
11.05 Mendengarkan keluhan pasien (pasien merasa pengalihan ketegangan
pasien (pasien merasa dibutuhkan guna (Rasa gelisah berkurang,
dibutuhkan guna mengurangi kecemasan) pasien dapat menceritakan
mengurangi 12.15 cemasnya dengan runtut,
Mengajak bicara secara
kecemasan) pola istirahat tidur membaik
11.15 mendalam terkait
Mengajak bicara secara cemasnya (pasien lebih
mendalam terkait dan tingkat kecemasan
cemasnya (pasien lebih berkurang)
dan tingkat kecemasan
berkurang) Melatih kegiatan
12.20
pengalihan ketegangan
11.20 Menganjurkan keluarga (Rasa gelisah berkurang,
untuk menemani pasien pasien dapat menceritakan
(pasien merasa cemasnya dengan runtut,
dibutuhkan setiap saat) pola istirahat tidur
membaik
42
6. Evaluasi Keperawatan
Kasus 1
Tabel 4.14 Evaluasi keperawatan Ny. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina Gresik Tanggal 16 sampai 18 Juni 2021
Tgl Jam HARI KE-1 Tgl Jam HARI KE-2 Tgl Jam HARI KE-3
16/06/2021 11.15 S: Ny. K mengatakan 17/06/2021 12.30 S: Ny. K mengatakan 18/06/2021 12.30 S: Ny. K mengatakan
tidak bisa istirahat gangguan istirahatnya keluhan sulit tidurnya
selama 2 hari berturut- sudah agak berkurang berkurang dan
turut karena cemas cemasnya berkurang
O: Wajah tampak
gelisah terhadap dengan skor 23
gelisah, bibir kering,
penyakit yang
kesadaran O: Wajah gelisah Ny.
dideritanya
composmentis, GCS K tampak tidakterlihat,
O: Wajah tampak 456, masih terpasang kesadaran
gelisah, bibir kering, alat bantu napas Nasal composmentis, GCS
muka datar, Kesadaran caanul 5Lpm, Keadaan 456, masih terpasang
composmentis, GCS umum lemah klien alat bantu napas Nasal
456, terpasang alatbantu merasa tampak cemas, canul 2Lpm, keadaan
napas NRM 7Lpm, CRT<2 detik, TTV: umum baik, CRT<2
Keadaan umum lemah TD: 125/75, N: detik, TTV: TD:
klien tampak cemas, 56x/menit, RR: 125/72, N: 58x/menit,
terdapat nyeri di dada 22x/menit, S: 36,5C. RR: 22x/menit, S:
sebelah kiri, CRT<2 36,7C
detik. TTV: TD: A: Masalah teratasi
sebagian A: Masalah teratasi
130/72, N: 58x/menit,
(KRS)
RR; 24x/menit, S:
36,7ºc.
43
Tgl Jam HARI KE-1 Tgl Jam HARI KE-2 Tgl Jam HARI KE-3
A: Masalah belum P: Intervensi P: Intervernsi
teratasi dilanjutkan no 5.6 diberhentikan
P: Intervensi dilanjutkan
no 1,3,4,5,6
44
Kasus 2
Tabel 4.15 Evaluasi keperawatan Tn. K di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina Gresik Tanggal 17 sampai 19 Juni 2021
Tgl Jam HARI KE-1 Tgl Jam HARI KE-2 Tgl Jam HARI KE-3
17/06/2021 S: Keluarga Tn. K 18/06/2021 :S: Keluarga Tn. K 19/06/2021 S: Tn. K mengatakan
mengatakan Tn. K mengatakan Tn k perasaan perasaannya sudah
perasaannya masih tegang sudah sedikit tidak tegang lagi, dan
tegang, dan susah berkurang, dan pola istirahat pola istirahatnya
untuk istirahat tidur. tidurnya sedikit membaik tidurnya sedikit
membaik
45
Tgl Jam HARI KE-1 Tgl Jam HARI KE-2 Tgl Jam HARI KE-3
O: Wajah tampak O: Wajah tampak masih O: Wajah gelisah
gelisah dan murung, gelisah, bibir kering, berkurang, kesaran
bibirkering, kesadaran composmentis, composmentis GCS
Kesadaran GCS 456, terpasang nasal 456, terpasang nasal
composmentis, GCS canul 4Lpm, keadaan umum canul 4Lpm, keadaan
456, terpasang alat lemah, TTV: Td: 124/75, N: umum sedikit sedikit
bantu napas Nasal 74x/menit, S: 36,5, Spo2: mulai membaik, TTV:
canul 5Lpm, 98%, RR:22x/menit. Td: 125/76, N:
keadaan umum 75x/menit, S: 36,6C,,
A: Masalah teratasi sebagian
lemah, TTV: Td: Spo2: 97%
120/70, N: P: Intervensi dilanjutkan no A: Masalah teratasi
75x/menit, S: 36,5 1,2,3, dan 5 sebagian
Spo2: 98%, RR:
22x/menit. Dengan P: Intervensi
skor quisoner dilanjutkan no 5
HARS: 37
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan
no 1,2,3,4,
dan 5
46
4.2 Pembahasan
kesenjangan antara kasus Ny. K, dan Tn. K yang menderita penyakit jantungkoroner
Uraian pembahasan pembahasan berisi tentang fakta, teori, dan opini (FTO) yang
mengeluh perasaan cemas karena nyeri dada di bagian kiri hingga menjalar ke bahu,
Raut muka Ny. K tampak gelisah, pucat, mukosa bibir nampak kering, serta nadi
mengalami Penyakit jantung hingga dirawat RS Dr. Soetomo. Pada saat di Ruang
Gardena Ny. K mengeluh cemas, 2 hari berturut-turut sulit tidur dan pasrah karena
yang digunakan di rumah sakit yaitu infuz pz 7Tpm, Syringe pump furosemid
5mg/jam dan memakai masker NRM 5Lpm. Pada kasus 2 Tn. K berusia54 tahun
karena sakinya hingga pekerjaanya terhenti, Tn. K Nampak acuh, muka datar,
tampak gelisah, pucat, mukosa bibir nampak kering TTV: Td: 111/68,N: 89,RR:
positif. Terapi yang digunakan di rumah sakit yaitu vascon 50 nano, dan obat
denyut nadi, wajah pucat, datar, menarik diri, rasa bingung, gelisah dan rasa takut
mati akan penyakit jantung nya yang tidak kunjung sembuh (Iswahyudi, et al., 2020
bahwa pada hasil pemeriksaan pada kasus ini tidak terdapat perbedaan antara fakta
dan teori. Sehingga penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pasien yang menderita
kebutuhan tidak terpenuhi. Pada kasus Ny. K, dan Tn. K gejalanya sama seperti
wajah gelisah, pucat, muka datar, detak jantung cepat, berkeringat, kebingunggan.
takut ancaman kematian dan kebutuhan tidak terpenuhi pada pasien ini tidak terdapat
ansietas, tujuan dari intervensi ini unutk meminimalkan kondisi individu terhadap
objek yang tidak jelas yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk
menghadapi ancaman. Hasil pengkajian yang didapat dari ketiga kasus tidak semua
intervensi dilakukan namun melihat kondisi dan kriteria pasien. Kriteria hasil kasus
pasien, melatih teknik untuk mengurangi kecemasaan dan jelaskan tujuan, manfaat
keluhan pasien, anjurkan keluarga untuk tetap menemani pasien. Sedangkan kasus
tenang, anjurkan keluarga untuk selalu menemani pasien. Tinjauan teori rencana
keperawatan bertujuan untuk menurunkan tingkat ansietas. Selain itu kriteria hasil
yang dicapai yaitu: 1) perilaku gelisah menurun, 2) perilaku tegang menurun 3) pola
tidur membaik, 4) pucat menurun (Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2017)
50
Berdasarkan uraian diatas terdapat perbedaan anatara fakta dan teori. Namun kriteria hasi
yang harus dicapai oleh kasus 1,2, dan 3 terdapat perbedaan yaitu kasus 1 Ny. K
menggunakan cara relaksasi untuk menurunkan ansietasdengan cara baca ayat kursi,
membaca sholawat nariyah, dan menonton televisi. Kaus 2 memilih untuk menonton
televisi, diajak bicara dengan pendekataan yang tenang dan ditemani dengan keluarga
keperawatan ke dalam bentu intervensi. Kemampuan yang harus dimiliki pada tahap
Namun, dari ketiga kasus ada implementasi yang berbeda-beda. Pada Tn. K melakukan
keadaan dan kondisi pasien, jika pada kasus Ny. K menggunakan implementasi melatih
pada saat itu. Implementasi yang dilakukan pada 2 pasien tersebut dilakukan dalam waktu
rentan yang sama selama3 hari yaitu kasus 1 mulai tanggal 16 sampai 18 Juni 2021, kasus
Evaluasi adalah hasil yang menunjukkan tercapainya tujuan dan kriteria hasil.
).
Pada Tn. K hari kedua mengalami penurunan tingkat ansietas, keluhan sulit
tidur menurun. Kasus 1 Ny. K pada hari ketiga keluhan sulit tidur menurun,
melatih teknik relaksasi karena tergantung kondisi dan keadaan pasien, teknik yang
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran dari pelaksanaan
5.1 Kesimpulan
masalah keperawatan ansietas di Ruang Gardena RSUD Ibnu Sina Gresik mulai
keperawatan ansietas dengan gejala wajah pucat, rasa binggung dan rasa takut
yang muncul pada kasus ini yaitu ansietas berhubungan dengan takut ancaman
tidur, tampak tegang, merasa khawatir dengan kondisi yang dihadapi dan
52
53
5.2 Saran
1. Bagi mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, 2008 . Konsep Dasar Keperawatan. Mardella, Eka Anisa ed. Jakarta:
EGC.
Iswahyudi, R., Maulidia, R. & Lumadi, A., 2020 . Pengaruh Rehabilitasi Jantung
Fase I Terhadap Kualitas Hidup Pasien Penyakit Jantung Koroener.
Ners LENTERA, 8(1), p. 3.
Kementerian Kesehatan RI , 2017. Profil Penyakit Tidak Menular. 2nd ed. Jakarta:
Direktorat Jenderal Penyakit Tidak Menular.
LeMone, R., Burke, K. M. & Bauldoff, g., 2016. Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nuraeni, A. & Mirwanti, R .2017. Hubungan Cemas dan Depresi Pada Pasien
Dengan Penyakit Jantung Korona. Ilmu-Ilmu Kesehatan, 15(1), p. 12.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI .2017 . Standart Diangnosis Keperawatan Indonesia.
1 ed. Jakarta: DPP PPNI .
Tim Pokja SIKI DPP PPNI .2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia. 1
ed. Jakarta: DPP PPNI.
Syukri, P. D., Lucia, P. & Rotty, W., 2010. Profil Penyakit Jantung Koroner di Irina
F Jantung RSUP Prof Dr. R. D. Kandou. Fakultas Kedokteran Unsrat
Manado , p. 4.
Lampiran 2
Lampiran 3
Pasien 1
(Yono)
(Eko Wahyudi)
59
Pasien 2
(Ferry Kurniawan)
(Eko Wahyudi)
60
Lampiran 4
Kepada Yth
Calon Partisipan Penelitian
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Eko Wahyudi
NIM 151811913054
Alamat : JL.RA. Kartini 1B/16B RT 02 RW 04 Kabupaten Gresik
No. Telp 082122915089
Adalah mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Vokasi
Universitas Airlangga Surabaya, yang sedang melakukan penelitian dengan judul
“Asuhan Keperawatan Ansietas pada Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) diRSUD
Ibnu Sina Gresik”.
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudara sebagai
partisipan. Semua informasi yang diterima akan dicek ulang oleh saudara, informasi
yang bersifat pribadi akan dikelola secara rahasia serta dijaga kerahasiaanya dan hanya
akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Penelitian akan dilakukan denganteknik
wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.
Melalui paparan diatas, saya sangat mengharapkan partisipasi dan kerjasama
dari saudara dalam penelitian ini, apabila saudara tidak bersedia menjadi partisipan
maka saudara diperbolehkan untuk tidak terlibat dalam penelitian ini.
Atas bantuan dan kesediaan saudara, saya mengucapkan terima kasih.
Eko Wahyudi
61
Lampiran 5
pasien 1
INFORMED CONSENT
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN
(...............................................)
62
(...............................................)
63
Lampiran 6
2. Pemeriksaan
2.1 Pemeriksaan Umum
Kesadaran:..................................., GCS: ................................................
Suhu :
Nadi :
RR :
BB :
TB :
I:.........................................................................................................
A:........................................................................................................
P:........................................................................................................
P:........................................................................................................
Genetalia:............................................................................................................
Ekstremitas :
Atas :
Kanan:................................................................................................
Kiri:....................................................................................................
..........................................................................................................
Bawah :
Kanan:................................................................................................
Kiri:....................................................................................................
..........................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Gresik,......................................
Mahasiswa
Yang mengkaji
NIM. 151811913054
67
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1. Perasaan Ansietas
- Cemas
- Firasat Buruk
- Takut Akan Pikiran Sendiri
- Mudah Tersinggung
2. Ketegangan
- Merasa Tegang
- Lesu
- Tak Bisa Istirahat Tenang
- Mudah Terkejut
- Mudah Menangis
- Gemetar
- Gelisah
3. Ketakutan
- Pada Gelap
- Pada Orang Asing
- Ditinggal Sendiri
- Pada Binatang Besar
- Pada Keramaian Lalu Lintas
- Pada Kerumunan Orang Banyak
4. Gangguan Tidur
- Sukar Masuk Tidur
- Terbangun Malam Hari
- Tidak Nyenyak
- Bangun dengan Lesu
- Banyak Mimpi-Mimpi
- Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan
5. Gangguan Kecerdasan
- Sukar Konsentrasi
- Daya Ingat Buruk
6. Perasaan Depresi
- Hilangnya Minat
- Berkurangnya Kesenangan Pada
Hobi
- Sedih
- Bangun Dini Hari
- Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang
Hari
- Kaku
- Kedutan Otot
- Gigi Gemerutuk
- Suara Tidak Stabil
8. - Penglihatan Kabur
- Muka Merah atau Pucat
- Merasa Lemah
- Perasaan ditusuk-Tusuk
Gejala Kardiovaskuler
- Takhikardia
9. - Berdebar
- Nyeri di Dada
- Denyut Nadi Mengeras
- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau
Pingsan
- Detak Jantung Menghilang
(Berhenti
Sekejap)
- Ejakulasi Praecocks
- Ereksi Hilang
- Impotensi
.........
....................................................................................................................
.........
8. Apa yang menyebabkan saudara cemas dengan penyakit ini?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
9. Selain penyakit yang saudara derita, apa lagi yang menjadikan saudara
cemas?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
10. Pada kondisi yang bagaimana cemas saudara terasa semakin tinggi?
....................................................................................................................
.........
....................................................................................................................
.........
11. Apa yang saudara lakukan untuk mengatasi kecemasan ini?
....................................................................................................................
.........
....................................................................................................................
.........
12. Apakah pernah merasa tidak bisa menentukan cara untuk mengatasi
kecemasanyang saudara rasakan?
....................................................................................................................
.........
...........................................................................................................................
72
ANALISA DATA
NAMA : RUANG:
UMUR : NO.REG:
RUMUSAN DIAGNOSIS
NAMA : RUANG:
UMUR : NO.REG:
IMPLEMENTASI
NAMA : RUANG:
UMUR : NO.REG:
EVALUASI
NAMA : RUANG:
UMUR : NO.REG:
INTERVENSI
NAMA : RUANG :
UMUR : NO.REG :
Lampiran 7
JADWAL PENELITIAN
ASUHAN KEPERAWATAN MASALAH ANSIETAS
PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER
DI RUMAH SAKIT IBNU SINA GRESIK
TAHUN 2021
Lampiran 8
Eko Wahyudi
NIM 151811913054
Menyetujui,
Lampiran 9
BORANG JUDUL TUGAS AKHIR
Eko Wahyudi
NIM 151811913054
Menyetujui,
Lampiran 10
LEMBAR KONSULTASI
Keterangan: ACC
dari bab 3
Keterangan: Revisi
4 Mei 2021 - BAB 1: Fanni Okviasanti, S.
3. memperbaiki Kep., Ns., M. Kep.
halaman judul dan
memperbaiki
alinea 1,2,3 dan 4
sesuai masukan
dosbim, dan
memperbaiki
margin
- BAB 2:
memperbaiki sitasi
- BAB 3
- Halaman judul
Keterangan: Revisi
19 Mei 2021 - Revisi lembar Fanni Okviasanti, S.
4. persyaratan gelar, Kep., Ns., M. Kep.
memperbaiki
margin.
- Revisi BAB 1:
memperbaiki
alinea 1, dan
memperbaiki
penulisan, data
terbaru
- Revisi BAB 2:
mempebaiki sitasi,
melakukan
paraphrase,
memperbaiki
konsep asuhan
keperawatan
- Revisi BAB 3:
memperbaiki tata
cara penulisan.
Keterangan: Revisi
24 Mei 2021 - ACC PROPOSAL Fanni Okviasanti,
5.. TUGAS AKHIR S.Kep., Ns., M.Kep.
82
Penerima,
Lampiran 11
LEMBAR KONSULTASI
Keterangan: Revisi
8 Mei 2021 - Revisi BAB 1: Ns. Hafna IlmyMuhalla,
4. memperbaiki S. Kep., M. Kep., Sp.
alinea 1 , Kep. M.B.
memperbaruhi data
update di alinea 2,
memperbaiki sitasi,
melakukan
paraphrase dan
menambah manfaat
praktis menjadi
lebih aplikatif
- Revisi BAB 2:
mempebaiki sitasi,
melakukan
paraphrase,
memperbaiki
konsep asuhan
keperawatan
- Revisi BAB 3:
memperbaiki
subjek penelitian,
Keterangan: Revisi
24 Mei 2021 - Revisi BAB 1: Ns. Hafna IlmyMuhalla,
5. memperbaiki sitasi, S. Kep., M. Kep., Sp.
penempatan dan Kep. M.B.
memperbarui data
- Revisi BAB 2 :
memperbaiki sitasi,
memperbaiki
konsep
keperawatan
ansietas
- Revisi BAB 3:
memperbaiki
pengumpulan data
- Revisi lampiran:
memperbaiki
lampiran,
memperbaiki daftar
isi
Keterangan: Revisi
83
Penerima,
Lampiran 12
EKO WAHYUDI
NIM 151811913054
No. Halaman Isi Perbaikan
alinea
1. Halaman 35 Analisis Data Menambahkan data subjektif
dan objektif pada Analisis data
di kasus 1
2. Halaman 34 Diagnosis Keperawatan Menambahkan karakteristik
ansietas pada diangnosis
keperawatan
Makalah perbaikan Tugas Akhir diserahkan paling ambat tanggal 11 Januari
2022. Lewat tanggal tersebut akan dikenai sanksi sesuai peraturan yang
berlaku
Lamiran 13
Borang Konsultasi Tugas Akhir
EKO WAHYUDI
NIM 151811913054
Makalah perbaikan Tugas Akhir diserahkan paling lambat tanggal 11 Januari 2022.
Lewat tanggal tersebut akan dikenai sanksi sesuai peraturan yang berlaku
Lampiran 14
EKO WAHYUDI
NIM 151811913054