UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 Manajemen Sumber Daya Keluarga Sumberdaya diartikan sebagai penyedia karakteristik atau perlengkapan yang mampu digunakan untuk memenuhi keinginan-keinginan keluarga sesuai dengan tujuan dan kejadian dalam keluarga (Deacon dan Firebaugh 1988). Nickel dan Dorsey (1959) menjabarkan bahwa sumber daya keluarga terdiri dari sumber daya manusia (kecerdasan, kemampuan, pengetahuan, dan sikap) dan sumber day 9 (waktu, uang, dan aset). Deacon dan Firebaugh (1988) mengklasifikan sumber daya keluarga menjadi sumber daya manusia dan material. Sumber daya manusia dalam sistem keluarga yaitu kesehatan keluarga, keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing anggota keluarga. Sumber daya material merupakan suatu hal yang nampak. Sumber daya ini digunakan untuk memproduksi barang, digunakan untuk simpanan dan investasi. Sumber daya keluarga harus dikelola sedemikian rupa agar mampu memenuhi kebutuhan keluarga sesuai. Kebutuhan keluarga akan dipengaruhi oleh kondisi pembatas dan prioritas keluarga tersebut yang menjadi tujuannya. Proses untuk mengatur sumberdaya itulah yang dimaksud dengan manajemen. Manajemen merupakan alat dasar (basic tool) untuk mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Suatu proses manajemen dikatakan berhasil jika mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Dengan melakukan manajemen kehidupan seseorang bisa teratur dan efektif (Deacon dan Firebaugh 1988). Gross et al. (1973) menyatakan manajemen sumber daya keluarga terdiri atas serangkaian pengambilan keputusan dalam penggunaaan sumber daya keluarga untuk mencapai tujuan keluarga. Sistem manajemen menunjukkan saling ketergantungan dan saling keterhubungan di antara sistem keluarga dengan sistem di sekelilingnya karena manajemen dipengaruhi dan memengaruhi lingkungan. Manajemen sumber daya keluarga adalah penggunaan sumber daya keluarga dalam usaha atau proses mencapai sesuatu yang dianggap penting oleh keluarga. Manajemen tidak membuat sumberdaya yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan menjadi cukup. Akan tetapi manajemen dapat membantu menetapkan penggunaan sumberdaya yang terbatas untuk pilihan yang disetujui oleh anggota keluarga. Ada tiga komponen dalam proses manajemen, yaitu input, proses, dan output. Input merupakan segala sesuatu yang dimiliki atau dapat diakses oleh keluarga dan ditransformasi dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan. Proses terdiri atas perencanaan dan implementasi. Adapun output adalah segala sesuatu yang dihasilkan dari sistem manajemen (Deacon dan Firebaugh 1988). Sebagai proses yang dinamis, salah satu dari 10 karakteristik manajemen adalah tidak kaku, artinya, proses manajemen yang dilakukan dapat disesuaikan dengan situasi yang sedang dihadapi dan ketersediaan sumberdaya dari keluarga tersebut. Manajemen Waktu Waktu merupakan sumberdaya yang unik karena benar-benar tidak bisa di ditambah atau dikurangi bahkan diakumulasi atau disimpan. Setiap orang memiliki jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam. Dengan sifatnya yang unik tersebut maka individu atau keluarga harus mampu mengaturnya hingga memenuhi tujuan hidup keluarganya. Dalam setiap tahapan perkembangan keluarga akan ditemukan pola berbeda dalam mengatur waktu keluarga. Pengaturan waktu keluarga dipengaruhi oleh prioritas kegiatan. Walker (1976) menyatakan bahwa penggunaan waktu dalam keluarga berkaitan dengan variasi aktivitas dalam setiap rumah tangga. Aktivitas rumah tangga berkaitan dengan jumlah anggota keluarga, umur dari anak terkecil, atau ukuran tempat tinggal. Hasil yang ditampilkan oleh Walker (1976) merujuk pada data yang didapatkan oleh Wiegand menggambarkan bahwa ada enam aktivitas terbesar yang menghabiskan waktu pada rumah tangga. Aktivitas tersebut adalah penyiapan makanan, pemeliharaan rumah secara regular, pemeliharaan fisik anggota keluarga, mencuci pakaian, menyetrika pakaian, dan mencuci piring. Masing-masing aktivitas tersebut berkaitan erat dengan jumlah anggota keluarga dan usia anak. Sebagai aktivitas manajemen, manajemen waktu terdiri atas aktivitas perencanaan, pengawasan, dan evaluasi. Menurut Gross et al. (1973), terdapat tiga tipe perencanaan waktu, yaitu: 1) List a job; 2) Series of project; dan 3) Schedule. List a job adalah perencanaan waktu dengan cara membuat daftar aktivitas kegiatan yang akan dilakukan, disertai dengan kata-kata motivasi sehingga bersemangat untuk mencapai target yang sudah ditentukan. Pada perencanaan series of project, daftar aktivitas kegiatan disertai dengan urutan waktu, namun tidak ada batas waktu yang jelas. Tipe perencanaan yang ketiga, daftar aktivitas disertai dengan urutan waktu dan perkiraan waktu yang diperlukan untuk mengerjakan aktivitas tersebut. Langkah-langkah dalam menyusun schedule adalah; 1) membuat daftar semua aktivitas, kemudian dikelompokkan 11 menjadi aktivitas fleksibel dan tidak fleksibel; 2) memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menjalankan setiap aktivitas; 3) menyesuaikan total perkiraan waktu yang diperlukan dengan waktu yang tersedia; 4) menyusun urutan waktu; 5) tuliskan perencanaan; dan 6) jika terdapat aktivitas yang berkaitan dengan orang lain, maka komunikasikan hal tersebut kepada orang yang dimaksud. Faktor yang mempengaruhi manajemen sumberdaya keluarga 1. Teknologi, Teknologi yang sudah semakin canggih, keluarga dapat melakukan manajemen sumber dayanya dengan lebih terarah 2. Stabilitas keluargaStabilitas keluarga, Keluarga yang stabil cenderung dapat melakukan manajemen sumber daya keluarga dengan lebih baik 3. Peran & perubahan dalam keluarga, 4. Kompleksitas kehidupan keluarga , Kehidupan keluarga yang sangat kompleks memerlukan gaya manajemen yang berbeda daripada keluarga yang memiliki masalah tidak terlalu kompleks