38 Tahun
2014”
Disusun Oleh :
Kelompok V
JURUSAN KEPERAWATAN
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di bawah rahmat
Tahun 2014”, dan memahami materi dari mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan dengan dosen pengampuh yaitu Ibu Kartin BuheliI S,Kep. M.Kes.
kekurangan. Untuk itu, demi perbaikan di masa yang akan datang, kami dengan
senang hati menerima pendapat dan kritik yang membangun dari semua pihak.
pendapat, kritik dan saran untuk menjadi acuan yang praktis, informatif,
Kelompok V
ii
DAFTAR ISI
A. Penjelasan ............................................................................................ 2
B. Pelaksanaan......................................................................................... 2
C. Pembentukan ...................................................................................... 4
A. Kesimpulan ......................................................................................... 5
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional merupakan
bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan
kesehatan secara menyeluruh. Selain itu, pelayanan keperawatan
merupakan salah satu faktor penentu baik buruknya mutu dan citra
institusi pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan mempunyai posisi
yang sangat strategis dalam menentukan mutu karena jumlah perawat
terbanyak dari profesi lain dan paling lama kontak dengan klien, sehingga
keperawatan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan dan sering
digunakan sebagai indikator pelayanan kesehatan yang bermutu, serta
berperan dalam menentukan tingkat kepuasan klien (Priyanto, 2009).
Proporsi tenaga perawat di sarana kesehatan merupakan proporsi terbesar
yakni 40% dibanding tenaga kesehatan lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan tentang pelaksanaan undang-undang nomor 38
tahun 2014?
2. Bagaimana pelaksanaan undang-undang nomor 38 tahun 2014?
3. Bagaimana pembentukan undang-undang nomor 38 tahun 2014?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang pelaksanaan undang-undang Nomor 38 tahun
2014
2. Menjelaskan tentang pelaksanaan undang-undang nomor 38 tahun
2014
3. Menjelaskan bagaimana pembentukan undang-undang nomor 38
tahun 2014
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penjelasan
Perawat menurut UU 38 tahun 2014 tentang Keperawatan adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam
maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Keperawatan adalah kegiatan
pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat,
baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
Pelayanan Keperawatan dalam UU 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik
sehat maupun sakit. Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang
diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan.
Keperawatan sekarang memiliki Undang-undang tersendiri.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
Keperawatan disahkan oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
pada tanggal 17 Oktober 2014 dan UU Keperawatan mulai diberlakukan
setelah diundangkan oleh Menkumham Amir Syamsudin di Jakarta dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307 dan
Penjelasan Atas UU 38 tahun 2014 tentang Keperawatan dalam Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612 pada tanggal 17
Oktober 2019.
B. Pelaksanaan
Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (3), Pasal 23, Pasal
28 ayat (5), Pasal 34, Pasal 35 ayat (5), dan Pasal 57 Undang-Undang
Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Kesehatan tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
1. Pasal 4 ayat 3
STRP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku selama 5 (lima) tahun.
2. Pasal 23
1) Dalam menjalankan tugas sebagai penyuluh dan konselor bagi Klien
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf b, Perawat berwenang:
2
a. melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik di tingkat
individu dan keluarga serta di tingkat kelompok masyarakat;
b. melakukan pemberdayaan masyarakat;
c. melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat;
d. menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat; dan
e. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling.
2) Perawat Profesi memiliki wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a sampai dengan huruf e.
3) Perawat Vokasi memiliki wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a terbatas di tingkat individu, huruf d, dan huruf e kecuali
konseling.
3. Pasal 28 ayat (5)
Pelimpahan wewenang secara delegatif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) hanya dapat diberikan kepada Perawat Profesi atau Perawat Vokasi
terlatih.
4. Pasal 34
1) Dalam melakukan Praktik Keperawatan, Perawat wajib melakukan
pencatatan.
2) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disimpan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
5. Pasal 57
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/148/I/2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat; dan
2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 473), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
3
C. Pembentukan
1. untuk memajukan kesejahteraan umum sebagai salah satu tujuan
nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlu diselenggarakan
pembangunan kesehatan;
2. penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwujudkan melalui
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan
keperawatan;
3. penyelenggaraan pelayanan keperawatan harus dilakukan secara
bertanggung jawab, akuntabel, bermutu, aman, dan terjangkau oleh
perawat yang memiliki kompetensi, kewenangan, etik, dan moral
tinggi;
4. mengenai keperawatan perlu diatur secara komprehensif dalam
Peraturan Perundang-undangan guna memberikan pelindungan dan
kepastian hukum kepada perawat dan masyarakat;
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
5
DAFTAR PUSTAKA
www.jogloabang.com/pustaka/uu-38-2014-keperawatan
PMK_No__26_Th_219_ttg_Peraturan_Pelaksanaan_UU_Nomor_
38_Tahun_2014_tentang_Keperawatan