Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

” PENATALAKSANAAN NYERI PERSALINAN NORMAL DAN EKSISTENSI


METODA PERSALINAN ERACS DALAM MENGURANGI NYERI SELAMA
PROSES PERSALINAN”

Diajukan untuk memenuhi salah satu

tugas mata kuliah PSIKOSOSIAL

DISUSUN OLEH :

ALVINA PUTRI (02001001)

Program Studi Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatatan YPAK PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca.

Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 8 Februri 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3

BAB I.............................................................................................................................4

PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4

1.2 Rumusan masalah................................................................................................5

1.3 Tujuan..................................................................................................................5

1.4 Manfaat................................................................................................................5

BAB 2............................................................................................................................6

LANDASAN TEORI....................................................................................................6

2.1 Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Normal.........................................................6

2.2 Persalinan Sectio Caesarea (SC) Mengurangi Nyeri dan Pemulihan Lebih
Cepat dengan Konsep ERACS..................................................................................8

2.3 Tahap Perkembangan Janin pada Ibu Hamil.....................................................12

BAB 3..........................................................................................................................20

PENUTUP...................................................................................................................20

3.1 Kesimpulan........................................................................................................20

3.2 Saran..................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang wanita
sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik
yang mepengaruhi kehidupannya. Pola makan dan gaya hidup sehat dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu. Dari ibu
yang sehat dan dengan bayi yang dikandung juga sehat adalah keindahan dan
kenyamanan tersendiri untuk banyak orang terutama untuk sang ibu Salah
satu pemeliharaan adalah dengan memperhatikan kecukupan makanan, gizi
atau hal yang sangat diperlukan oleh sang ibu karena kebanyakan kualitas atau
mutu anak dalam kandungan ibu ditentukan oleh mutu makanan yang
dikonsumsi.
Nyeri selama persalinan sangat berhubungan dengan kontraksi rahim dan
kontraksi tersebut pada persalinan normal memiliki jeda. Tingkatan nyeri
yang berbeda maka cara mengatasinya berbeda walaupun dalam tahapan
persalinan yang sama. Rasa nyeri yang hebat dapat mempengaruhi kenaikan
denyut jantung, sistem pernafasan, kenaikan tekanan darah dan dapat
menyebabkan stress sehingga menghambat pengeluaran hormon oksitosin
yang berakibat kontraksi tidak adekuat dan terganggunya dilatasi serviks.
Perbedaan waktu persalinan pada wanita yang mengalami ketakutan dengan
wanita yang tidak mengalami ketakutan sebesar 1 jam 32 menit (2).
Persalinan memanjang atau lama menjadi salah satu penyumbang Angka
Kematian Ibu (AKI), persalinan memanjang disebabkan karena salah satu
faktor terjadinya persalinan yaitu kontraksi melemah, kontraksi yang lemah
dapat disebabkan karena faktor psikologis yaitu kelelahan, dan stress yang
berdampak pada terhambatnya pengeluaran hormone oksitosin untuk proses
kontraksi. Stress pada ibu juga akan berakibat pada distress janin yang dapat
mengakibatkan kematian janin.
Diera globalisasi dan perkembangan zaman yang semakin pesat membuat
pekerjaan yang di lakukan terasa lebih mudah, terutama dalam dunia medis.
Teknologi yang berkembang juga memberikan dampak besar terhadap proses
persalinan bagi ibu hamil. Salah satu metode yang digunakan adalah metode
Caesar. Metode lewat pembedahan ini muncul sebagai solusi beberapa orang
yang tidak bisa melahirkan secara normal. Meski demikian,
operasi caesar dapat menyebabkan rasa nyeri dan mual karena operasi yang
menggunakan obat dan anestesi. Untuk itulah, berkembang pula konsep yang
lebih maju yang disebut sebagai Enhanced Recovery After Cesarean
(ERACS). Tujuannya adalah mengurangi rasa nyeri, bahkan mempercepat
pasien untuk bisa beraktivitas kembali dan menyamai persalinan normal.
Berdasarkan latar belakang tersebut, akan dijelaskan perbedaan antara
persalinan norma dan persalinan Caesar dengan konsep ERACS yang
nantinya akan memberikan ilmu baru terhadap ibu hamil.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana eksistensi persalinan dengan konsep ERACS pada ibu
melahirkan.
2. Penatalaksanaan rasa nyeri pada proses persalinan seperti apa yang
dilakukan pada ibu melahirkan?
3. Proses perkembangan janin dari trimester 1, trimester 2, dan trimester 3

1.3 Tujuan
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan secara ontinuity of
care dan komprehensif pada ibu hamil.
1.4 Manfaat
1. Untuk pengembangan ilmu dan penerapan pelayanan keperawatan
secara continuity of care  pada ibu hamil serta memberikan pengalaman
luas bagi mahasiswa tentang ilmu-ilmu persalinan.
2. Memberikan informasi pengetahuan dan kesadaran masyarakat khususnya
ibu hamil terkait proses persalinan bagi ibu hamil.

BAB 2

LANDASAN TEORI
2.1 Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Normal

1. Faktor Penyebab Nyeri Persalinan


Ambang nyeri menyebabkan jumlah rasa sakit yang dialami menjadi
bervariasi bagi setiap individu. Kecemasan dan ketakutan yang umumnya
terkait dengan peningkatan nyeri selama persalinan. Kecemasan ringan
dianggap normal bagi seorang wanita selama kehamilan dan persalinan.
Namun, kecemasan yang berlebihan dan ketakutan menyebabkan sekresi
catecolamine berlebihan dan meningkatkan rangsangan ke orak dari
panggul karena aliran darah menurun dan peningkatan ketegangan otot.
Akibatnya, rasa sakit, takut dan cemas semakin besar
Secara umum, ada faktor yang sangat berpengaruh terhadap rasa nyeri,
yaitu kecemasan, ketakutan dan kekhawatiran. Lamanya waktu persalinan
pun dimungkinkan meningkatkan kecemasan dan ketakutan ibu. Hal ini
tentunya akan berakibat pada kualitas kerja oksitosin. Sementara itu, adanya
intervensi berlebih ataupun penatalaksanaan terhadap permasalahan
kehamilan baik bagi ibu maupun janinnya akan meningkatkan kecemasan
ibu selama proses persalinan. Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang
cukup bervariasi terkait dengan faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu
bersalin. Umur ibu dan paritas (banyaknya jumlah anak yang dilahirkan)
merupakan hal yang masih kontroversial berkaitan dengan kecemasan ibu
bersalin. Hal lain yang dianggap berpengaruh adalah diinginkan atau
tidaknya kehamilan tersebut, sehingga matangnya usia ataupun adanya
pengalaman persalinan sebelumnya dapat menjadi sesuatu yang sulit krn
kondisi psikis ibu yang kurang baik. Untuk mengurangi kesakitan ibu
selama bersalin, berbagai inovasi terapi nonfarmakologis dilakukan.
Secara umum, inti dari pengembangan beberapa terapi
nonfarmakologis tersebut adalah meningkatkan kenyamanan ibu dengan
menurunkan rasa cemas dan takut selama bersalin. Seiring dengan
menurunnya kecemasan dan ketakutan ibu, maka proses fisiologis hormon-
hormon persalinan dapat bekerja maksimal. Adanya rasa rileks yang
ditimbulkan pun menurunkan sensasi nyeri yang dihasilkan, sehingga
kepuasan ibu dalam menerima pelayanan persalinan meningkat

2. Strategi Penatalaksaan Nyeri


Persalinan Literatur yang diperoleh melalui studi ini memiliki hasil
yang sangat bervariasi berkaitan dengan hasil penatalaksanaan nyeri yang
diberikan pada ibu bersalin. Beberapa penatalaksanaan nyeri yang dapat
dilakukan selama proses persalinan secara garis besar dapat dibagi menjadi
2 yaitu terapi farmakologis dan nonfarmakologis.
Terapi farmakologis yang diberikan adalah analgesia epidural dan
nitrous oxide gas. Sementara terapi nonfarmakologis yang diberikan antara
lain pernapasan, relaksasi, yoga, pijat, aromaterapi, hidroterapi, dan
hipnosisSecara umum, terapi nonfarmakologis yang diberikan tidak hanya
membantu untuk mengurangi rasa nyeri selama proses persalinan, namun
juga membantu untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan ibu bersalin.
Ibu bersalin merasa lebih nyaman saat terapi nonfarmakologis diberikan.
Terlebih, penatalaksanaan hipnoterapi yang dimulai sejak masa kehamilan
memberikan ibu kesempatan untuk dapat melakukan relaksasi, lebih
percaya diri, tenang, damai, dan merasa dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan dan rasa nyeri yang dialami.
Penatalaksanaan hipnoterapi yang diberikan pada ibu sebelum masuk
tahap persalinan diketahui dapat mengurangi ketakutan akan proses
persalinan. Latihan yang disampaikan memberikan efek positif terhadap
sensasi nyeri. Selanjutnya, ibu pun dapat mempraktekkan hal-hal yang telah
diajarkan saat hipnoterapi sejak masa kehamilan. Pemberian terapi musik
yang banyak dilakukan pun memberikan hasil yang signifikan pada rasa
nyeri ibu bersalin. Lantunan musik yang diberikan dengan hentakan nada
yang seirama dengan denyut jantung ibu memberikan efek relaksasi pada
ibu. Hasil analisis tidak hanya menunjukkan adanya penurunan skala nyeri
ibu, namun juga terjadi penurunan pada skala cemas ibu. Adapun musik
yang diberikan dapat berupa berbagai jenis musik, seperti musik religi,
musik daerah, maupun musik klasik. Namun, hasil yang signifikan
diperoleh dari musik dengan nada yang seirama dengan denyut jantung.
Respon yang dihasilkan oleh terapi yang bersifat relaksasi tidak hanya
dimunculkan oleh ibu, namun juga ditampakkan oleh janin dan bayi baru
lahir. Hasil pemeriksaan denyut jantung janin menunjukkan hasil yang
reguler. Sementara pada bayi baru lahir, terapi musik dapat membantu
meningkatkan bonding antara ibu dan bayi, meningkatkan saturasi oksigen,
bahkan menstabilkan tanda-tanda vital.

2.2 Persalinan Sectio Caesarea (SC) Mengurangi Nyeri dan Pemulihan Lebih Cepat
dengan Konsep ERACS
Enhanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS) adalah metode baru
yang diterapkan dalam tindakan operasi caesar pada ibu melahirkan. Metode ERACS
dikembangkan karena dunia kesehatan berupaya memperpendek masa perawatan
pasien di rumah sakit khususnya pasca operasi. Percepatan pemulihan ini harus
dibarengi dengan protokol khusus untuk memastikan kondisi kesehatan ibu
melahirkan tidak terancam. Oleh sebab itu, dibutuhkan kerjasama berbagai pakar
kesehatan termasuk dokter kandungan, anak maupun anestesi. Kuncinya adalah
memiliki jenis anestesi yang sesuai dengan kondisi pasien sekaligus efektif.
Perbedaan dasar metode ERACS dan operasi caesar Pasien bersalin lewat
operasi caesar biasanya diharuskan tidak menggerakan badannya sama sekali selama
12 jam. Setelah itu, barulah diizinkan untuk secara perlahan memiringkan dan
menggerakan badan. Dibutuhkan waktu 24 jam pasca operasi, sebelum pasien
diizinkan untuk duduk, dengan alasan agar tidak memengaruhi bekas jahitan. Banyak
pula yang mengalami pantangan dalam soal makanan dan minuman yang boleh
dikonsumsi. Metode ERACS dianggap lebih nyaman karena durasi larangannya yang
lebih pendek sekaligus rasa nyeri yang lebih ringan. Rasa mualnya juga lebih minim
karena manajemen nyeri yang lebih baik dengan memotong penggunaan opioid
hingga 30-50 persen. Pasien juga tidak membutuhkan cairan infus sebanyak biasanya
dan bisa lebih bebas bergerak. Tentunya ini memberikan waktu lebih banyak bagi
para ibu untuk menghabiskan waktu dengan bayinya. metode persalinan ERACS juga
dapat menimbulkan komplikasi. Sebagian pasien dapat mengalami pusing, mual,
muntah, hingga pendarahan. Maka dari itu, bila ibu kini tengah mengandung,
sebaiknya bicarakan terlebih dahulu terkait metode persalinan yang tepat kepada
dokter spesialis kandungan. 

1. Metode persalinan ERACS


Konsep ERACS merupakan pengembangan dari konsep Enhanced
Recovery After Surgery (ERAS), dimana konsep ERAS ini awalnya
digunakan pada operasi bedah digestif. Konsep ERAS ini terbukti mengurangi
lama rawat pasien di rumah sakit, mengurangi komplikasi pasca operatif, dan
meningkatkan kepuasan pasien. Oleh karena itu konsep ERAS ini kemudian
dikembangkan untuk tindakan operasi di bidang lain salah satunya di bagian
keperawatan.
SC adalah salah satu tindakan operasi di bagian kebidanan (obstetri) yang
paling umum dilakukan. Operasi SC ini sifatnya unik, kalau operasi lain lebih
banyak dilakukan untuk mengobati penyakit, operasi SC lebih banyak
mengandung makna kebahagiaan karena sang ibu akan bertemu dengan buah
hati yang sudah ditunggu selama 9 bulan. Oleh karena itu, pengalaman
melahirkan merupakan momen yang tidak terlupakan. Konsep ERACS
mewujudkan impian para ibu hamil, karena selain nyaman dan minim rasa
nyeri, konsep ini juga memungkinkan pemulihan yang lebih cepat sehingga
Bunda bisa menyusui bayinya dengan posisi yang nyaman, bonding dengan
bayi juga menjadi lebih baik, Bunda bisa mengerjakan aktivitas kesehariannya
dengan lebih cepat, dan bisa pulang ke rumah dalam rentang waktu yang lebih
singkat.

2. Rangkaian Prosedur ERACS

 Dua jam sebelum operasi, pasien akan diberikan minuman yang


mengandung gula sebagai sumber energi pada saat menjalani prosedur.
Selain itu, sebelum dilakukan prosedur, akan dilakukan evaluasi
perioperatif oleh dokter spesialis penanggung jawab.
 Dokter anestesi berperan melakukan penilaian praoperatif, memilih jenis
anestesi yang paling sesuai dan mempercepat pemulihan pasien, serta
melakukan anestesi dengan jarum spinal dengan ukuran yang sangat kecil
dan memastikan pasien tidak merasa nyeri saat pembiusan, selama dan
setelah operasi.
 Dokter kandungan melakukan operasi dengan teknik yang optimal
sehingga operasi berlangsung tidak terlalu lama dan nyaman
 Dokter anestesi juga mengawasi dan memastikan pasca operasi yang
nyaman, minim rasa nyeri, proses mobilisasi yang lebih cepat, tanpa
komplikasi, dan durasi rawat inap rumah sakit yang lebih singkat.

3. Kelebihan Menggunakan Metoda ERACS


a) Waktu puasa yang lebih pendek
Tak seperti operasi caesar pada umumnya, waktu puasa dengan
pendekatan ERACS memiliki waktu yang lebih pendek. Sebab, ibu
hanya perlu berhenti makan enam jam sebelum operasi dan berhenti
minum dua jam sebelum operasi.  
b) Mencegah Mual
Pasca operasi caesar biasa, banyak ibu yang kerap merasakan mual
akibat efek samping obat bius yang diberikan. Pendekatan ERACS
menerapkan terapi cairan infus dan kombinasi obat antimual. 
Keduanya terbukti dapat menghilangkan rasa mual pasca operasi. Selain
itu, ibu juga akan diberikan petunjuk makanan dan minuman yang
sebaiknya dikonsumsi untuk mencegah mual.
c) Dapat Kembali Bergerak Lebih Cepat
Proses persalinan menggunakan pendekatan ERACS dapat membuat ibu
bebas bergerak lebih cepat. Sebab, pemberian cairan infus dan pelepasan
kateter urine akan dilakukan lebih awal pada pendekatan ERACS bila
dibandingkan dengan operasi caesar biasa.
d) Nyeri yang Lebih Minim
Pada pendekatan ERACS, tim dokter akan memberikan obat-obatan
pereda nyeri seperti tylenol dan ibuprofen terjadwal atau obat
antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya. Selain itu, dokter juga
mungkin akan memberikan dosis kecil obat nyeri long-acting di tulang
belakang atau epidural pasien selama di ruang operasi. Tujuannya untuk
memaksimalkan penghilang rasa sakit sambil mengurangi efek samping
seperti gatal dan mual.
e) Meminimalkan Risiko Kerusakan Jaringan 
Pendekatan ERACS dilakukan dengan pisau berukuran kecil dengan
ketajaman khusus. Pisau tersebut dapat mencapai lapisan fascia dengan
sekali sayatan, sehingga meminimalkan risiko kerusakan jaringan.

Baik melahirkan normal maupun caesar memiliki tujuan utama yang sama,
yakni membuat persalinan berjalan lancar serta memastikan ibu dan bayi
selamat. Permasalahan yang di dapat melahirkan normal maupun Caesar tentu
memiliki perbedaan, normalnya semua proses persalinan pasti merasakan nyeri
namun dengan tingkatan yang berbeda. Ibu bisa memilih persalinan seperti apa yang
mereka inginkan dan harus juga dari bimbingan dokter kandungan.

2.3 Tahap Perkembangan Janin pada Ibu Hamil

1. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu

Minggu ini sebenarnya masih termasuk dalam periode menstruasi. Bahkan,


pembuahan tidak terjadi. Ini adalah minggu yang sangat awal, jika bunda
sedang merencanakan kehamilan, bunda bersikap seperti sedang hamil.
Artinya, Bunda harus mulai makan makanan sehat, minum vitamin untuk
kehamilan yang mengandung asam folat serta berhenti minum obat-obatan
dan minuman yang mengandung alkohol, merokok serta makanan tidak sehat
lainnya. Sikap persiapan kehamilan tersebut sangat baik bagi perkembangan
janin di awal kehamilan. Sikap tersebut juga penting untuk dipertahankan
selama masa kehamilan agar perkembangan janin dari minggu ke minggu
tetap sehat dan berjalan lancar.

2. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 2

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Artinya, periode menstruasi


baru saja selesai. Rahim mulai membentuk lapisan pada endometrium yang
mengental dan mengisi dengan darah siap menerima kehadiran janin. Ini
menjadi tempat yang nyaman dan saluran makanan ke janin. Pada saat yang
sama salah satu dari ovarium berkembang dalam persiapan untuk ovulasi
(pembuahan).

Sekitar 14 hari sebelum siklus menstruasi berikutnya, konsepsi terjadi.


Ovarium melepaskan telur yang siap untuk dibuahi lebih bawah tuba falopi
menunggu untuk saluran pasangan. Telur yang telah dibuahi membagi
menjadi dua bagian 30 jam setelah pembuahan. Sambil terus membagi, telur
bergerak di tuba falopi menuju rahim. Sambil terus membagi, bergerak telur
di tuba falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut
morula.

3 Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 3

Perkembangan janin dari minggu ke minggu sampai kehamilan minggu ke-3,


mungkin bunda masih belum sadar jika sedang hamil. Kehamilan terjadi
ketika sperma membuahi telur yang matang di tuba falopi (saluran yang
menghubungkan ovarium ke rahim). Ada materi genetik dalam sel sperma dan
sel telur yang telah dipecah menjadi ratusan (Ukurannya sangat kecil, 0,1-0,2
mm.) yang berubah menjadi blastosit yang masuk ke dalam saluran tuba dan
kemudian ke dalam rahim. Setelah sekitar 5 hari, blastosit menempel pada
rahim tersebut.

4 Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 4

Dalam pekan ini, sekelompok sel-sel baru ditanamkan berkembang sangat


pesat, berkembang dan berkerumun. Kelompok sel dibagi menjadi dua bagian,
satu menjadi plasenta dan lainnya menjadi janin. Sel berlapis juga terbentuk
yang berkembang menjadi bagian tertentu dari bagian tubuh bayi nanti.
Lapisan ketiga adalah ektoderm, endoderm dan mesoderm. Kantung ketuban
dan saluran ketuban mulai bentuk dan juga yolk sac terlihat. Yolk sac atau
kantung kuning, merupakan struktur membran yang berfungsi sebagai sistem
sirkulasi embrio sampai jantungnya berfungsi. Yolk sac lanjut akan
berkembang menjadi saluran pencernaan bayi.

Pada akhir minggu ini, mungkin bunda akan mendapatkan hasil yang positif
jika menggunakan testpack. Ada banyak jenis tes yang dapat menunjukkan
hasil positif bahkan 10 hari setelah pembuahan, tetapi bunda mungkin ingin
menunggu beberapa hari lagi untuk hasil yang lebih akurat.

Sebaiknya bunda harus menghindari semua jenis obat kecuali disarankan oleh
dokter kandungan. Banyak obat dan suplemen atau makanan yang aman untuk
dimakan saat tidak hamil, namun bisa berakibat buruk bagi kandungan bunda.
Beberapa obat flu, sinus dan obat penghilang rasa sakit dapat menyebabkan
masalah bagi bunda dan kandungan.

5. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 5

Minggu ini, panjang janin sekitar 1,27 mm. Sistem syaraf, otot, dan tulang
mulai dibentuk. Dalam minggu ini, bunda melewatkan periode menstruasi dan
mungkin bunda sudah mulai menduga bahwa sedang hamil. Jika menguji di
rumah dengan testpack, bunda akan memiliki hasil yang positif. Namun,
kadang-kadang testpack tidak menunjukkan tanda-tanda positif sampai
seminggu kemudian atau bahkan lebih, jadi jangan kecewa jika hasilnya
negatif. Jika masih tidak mengalami menstruasi sampai beberapa hari setelah
tes pertama, silakan lakukan tes lagi karena tingkat HCG (Human Chorionic
Gonadotropin) meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan Anda
sehingga lebih mudah terdeteksi oleh testpack.

Mungkin ini lah saat-saat pertama bunda merasa kurang nyaman dengan perut
dan muntah mulai karena serangan ‘morning sickness’. Biasanya ini terjadi di
pagi hari, tetapi ada juga yang mengalaminya sepanjang hari bahkan sampai
malam. Ada studi baru yang menunjukkan bahwa morning
sickness merupakan tanda kehamilan yang sehat. Tapi kalaupun bunda tidak
mengalaminya, tidak perlu khawatir karena sebenarnya ini hanya satu gejala
kehamilan.

6. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 6

Selamat Bunda! Jantung si kecil mulai berdetak. Pada perkembangan janin


dari minggu ke minggu periode kehamilan minggu ke-6, embrio berbentuk
dengan panjang sekitar 1/17 inci. Ukuran embrio rata-rata sekitar 2 – 4 mm
diukur dari bagian atas kepala sampai bokong. Tuba saraf sepanjang
punggung bayi telah ditutup.

Tali pusar juga berkembang. Mata dan telinga mulai tumbuh. Jantung janin
mulai memompa darah ke tubuh mungil ini dan sebagian organ lain yang
masih berkembang.

Mual atau morning sickness masih akan terus berlangsung dalam beberapa


minggu. Bisa jadi bunda mulai menolak beberapa jenis makanan, bahkan
makanan yang biasanya disukai! Mulai minggu ini, sebaiknya bunda mulai
menemui dokter kandungdan untuk berkonsultasi. Yang jelas, jika bunda
masih merokok dan minum minuman beralkohol, ini lah saatnya untuk benar-
benar berhenti!

7. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 7

Pada akhir minggu ketujuh, berat janin meningkat pesat. Ukuran saat ini
sekitar sekitar 5 – 13 mm panjang dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar
kacang hijau. Minggu ini, otak bayi akan berkembang, serta mata, hidung,
usus, pankreas, dan tenggorokan. Tonjolan kecil yang tampak seperti tangan
dan kaki, terbentuk pada minggu ke 6.

Pada minggu ke-7 ini, biasanya merupakan minggu terakhir dimana gejala
kehamilan terlihat. Pada tahap ini, bunda akan mengalami penurunan berat
badan dan kondisi ini normal karena bunda masih sering mual dan muntah.
Namun dalam beberapa minggu ke depan, berat badan bunda akan meningkat
cepat. Jika masih merasa mual dan muntah, pastikan bunda makan dan minum
dalam porsi sedikit namun sering.

8. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 8

Detak jantung bayi dapat didengar oleh USG. Ukuran janin sekitar 14 – 20
mm. Banyak perubahan akan terjadi pada janin bunda. Jari tangan dan kaki
mulai berkembang. Wajah mulai terbentuk. Usus mulai membentuk tali pusar.
Bronkus, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan mulai
terbentuk.

Saat ini, ukuran rahim sama dengan ukuran buah jeruk. Berat badan mungkin
mulai meningkat minggu ini. Jika ini kehamilan kedua, kehamilan dapat
dilihat dengan jelas, otot-otot dan sendi tidak sekuat seperti sebelumnya
(mulai kendur). Mungkin bunda akan mengalami sedikit masalah dengan kulit
dalam minggu ini tapi jangan khawatir karena segera akan kembali normal
pada trimester ke-2.

9. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 9

Kini, Bunda memasuki perkembangan janin dari minggu ke minggu periode


kehamilan minggu ke-9. Tulang mulai tumbuh. Mata dan lidah mulai
terbentuk dengan sempurna. Telinga luar mulai bentuk, kaki dan tangan terus
berkembang. Usus mulai bergeser dari tali pusar ke daerah perut sebagai
pengembangan dari tubuh bayi. Jari-jari kecil mulai muncul tapi sangat
singkat. Minggu ini, ukuran janin berkisar 22 – 30 mm dan beratnya sekitar 4
gram.

Apakah bunda mulai merasa tidak nyaman di bagian perut? Sering sembelit?
Hal ini memang sering terjadi saat kehamilan. Pastikan asupan cairan bunda
cukup. Dehidrasi merupakan penyakit yang sering terjadi pada wanita hamil
karena saat hamil kebutuhan cairan tubuh juga meningkat.

10. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 10


Sekitar minggu ini janin sudah mulai bergerak di dalam rahim. Semua organ
vital mulai bekerja sama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir
250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit.

Janin itu mulai terlihat seperti manusia kecil dengan ukuran panjang 32 – 43
mm dan berat sekitar 7 gram. Saat di-USG, bunda akan mengenali siku, lutut,
pergelangan tangan, bahu, pergelangan kaki, seperti tangan dengan jari-jari
dan kaki dengan jari-jari kecil. Tapi karena ukurannya masih kecil, bunda
mungkin tidak akan melihat gerakan sama sekali.

Dalam minggu ini, bunda mungkin akan mengalami perubahan suasana hati.
Mual kehamilan yang dirasakan bunda mungkin sudah sedikit berkurang, tapi
bisa jadi belum karena dipengaruhi perubahan hormon yang kerap naik turun.

Selama kehamilan, volume darah akan meningkat. Rata-rata kenaikan sekitar


50% lebih sampai akhir kehamilan. Ini membuat pembuluh darah lebih
terlihat pada kulit, coba perhatikan di bagian payudara, kaki, dan perut.

Berat badan akan terus meningkat. Saat menemui dokter kandungan, berat
badan bunda pasti akan diperiksa untuk mengetahui apakah berat bunda sudah
cukup. Berat badan di bawah rata-rata mungkin merupakan tanda masalah
tertentu. Misalnya bayi berat badan di bawah rata-rata karena kurangnya
asupan makanan dari plasenta. Selama hamil, sebaiknya bunda makan dengan
bijaksana! Pilih lah makanan sehat. Kenaikan berat badan selama hamil yang
normal berkisar antara 12-20 kg.

11. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 11

Minggu ini masih merupakan saat kritis perkembangan bayi. Mulai minggu
ini hingga minggu 20, pertumbuhan bayi sangat cepat. Dari 44-60 mm dan
beratnya 8 gram sampai 14-16 cm dan berat 260 gram pada 20 minggu.
Ukuran kepalanya adalah sekitar setengah panjang tubuh. Alat kelamin luar
berkembang, namun masih terlalu dini untuk memeriksa jenis kelamin dengan
USG. Cacat lahir atau kelainan dapat terbentuk pada awal minggu 10 sampai
11. Sampai minggu ini, plasenta belum mulai bekerja dan akan berubah dalam
10-14 hari ke depan.

Bunda akan mengalami nafsu makan yang meningkat dan penciuman akan
menjadi lebih sensitif sehingga akan terganggu dengan bau tertentu.

12. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 12

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari kecil dan jari kaki
sepenuhnya terpisah. Usus bayi berada di dalam rongga perut. Dengan
meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin juga meningkat. Ukuran
janin berkisar sekitar 63 mm dan berat 14 gram.

13. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 13

Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang menyediakan oksigen,


nutrisi, dan limbah bayi. Kelopak mata bayi meringkuk untuk melindungi
mata berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan berat 19 gram.

14. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 14

Tiga bulan setelah pembuahan, ukuran panjang janin berkisar sekitar 80-110
mm dan berat 25 gram. Lehernya tumbuh lebih panjang dan lebih kuat.
Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit
mulai tumbuh. Kelenjar prostat pada bayi laki-laki dan ovarium berkembang
turun dari perut menuju rongga panggul.

15. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 15

Tulang dan sumsum tulang dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika
bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pekan ini.
Kulit bayi sangat tipis sehingga pembuluh darah terlihat. Pada akhir minggu
ini, berat janin 49 gram dan panjangnya 113 mm.

16. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 16


Janin mulai bergerak! Tapi tidak perlu khawatir jika bunda belum
merasakannya. Minggu ini, janin memiliki ukuran 116 mm dan berat 80 gram.

17. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 17

Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Noble
coklat lapisan lemak mulai tumbuh, untuk menjaga suhu tubuh bayi setelah
lahir. Tahukah Anda? Ketika ia / dia dilahirkan, berat lapisan lemak mencapai
tiga perempat dari total berat.

18. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 18

Coba deh bunda bernyanyi untuk sang janin, karena di minggu ini, ia mulai
mampu mendengar. Ia bisa terkejut bila mendengar sesuatu yang keras! Mata
bayi mulai berkembang. Janin juga akan mulai menundukan kepalanya seperti
memberi hormat saat perut bunda terkena cahaya, seperti jika bunda sedang
berjemur atau menyorotkan senter ke arah perut bunda. Minggu ini, ukuran
panjang janin akan berkisar 14 cm dan berat 140 gram.

19. Tahap dan Proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 19

Tubuh bayi ditutupi dengan verniks kaseosa, semacam lapisan lilin yang
melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah memiliki jutaan saraf motorik
sehingga ia mulai mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol.
Ukuran janin minggu ini berkisar 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

20. Tahap dan proses Perkembangan Janin Pada Kehamilan Minggu 20

Minggu ini, berat janin berkisar 260 gram dan panjangnya 14-16 cm. Di
bawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis,
dan subkutan. Rambut dan kuku juga sudah mulai tumbuh.

Sekarang, Bunda sudah mengetahui tahap dan proses perkembangan janin


dalam kandungan. Jadi, Bunda pasti juga sudah paham apa saja yang harus
Bunda dan Ayah lakukan demi pertumbuhan dan perkembangan maksimal si
buah hati. Selalu jaga kesehatan dan asupan gizi Bunda setiap hari ya, agar si
kecil juga senantiasa sehat di dalam perut Bunda.

BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Rasa cemas, takut, dan khawatir terhadap proses persalinan dapat dikurangi
dengan pemberian dukungan yang adekuat dari keluarga maupun tenaga kesehatan.
Pemberian berbagai terapi baik farmakologis maupun nonfarmakologis terbukti dapat
membantu ibu bersalin menurunkan sensasi nyeri selama proses persalinan. Pengaruh
lingkungan ruang bersalin dan pengembangan metode healing lain sebagai upaya
distraksi nyeri ibu sangat diperlukan.

Metode Persalinan Sectio Caesarea (SC) Mengurangi Nyeri dan Pemulihan


Lebih Cepat dengan Konsep ERACS juga bisa dijadikan salah satu pilihan untuk ibu
hamil dalam proses persalinan buah hati.

3.2 Saran
1. Bagi masyarakat/Ibu hamil Masyarakat dalam lingkup individu dan keluarga
harus berperan aktif mencari pemahaman hingga berbuah perubahan dalam
bentuk pengetahuan, kemauan, dan kemampuan mewujudkan kesehatan
secara mandiri. Masyarakat bukan sebagai objek (namun subjek) kesehatan
dengan melakukan pencegahan, perawatan, dan pengobatan masalah
kesehatan (kecemasan selama hamil dan persalinan) secara bersama
(memvisi-misikan sama).
2. Memberikan masukan dan pemahaman-pemahaman yang bersifat
membangun ke pada penulis tentang isi makalah yang dibuat

DAFTAR PUSTAKA

Martin CJ, Hollins. 2014. Narrative Literature Review of the Therapeutic


Effects of Music Upon Childbearing Women and Neonates.
Complement Ther Clin Pract, p. 262

Smith, CA, et al. 2018. Relaxation Techniques for Pain Management in


Labor., Cochrane Review.

Kulkarni, Sandeep and Sean, Tjunan, Sia. 2014. Hazards of Labour Pain
and the Role of Non-Neuraxial Labour Analgesia. Trends in
Anaesthecia and Critical Care, pp. 109-114

https://www.zwitsal.co.id/momen-kehamilan/perkembangan-janin-dari-
minggu-ke-minggu-bagian-1
https://emc.id/id/care-plus/persalinan-sectio-caesarea-sc-dengan-konsep-
eracs

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/15/050000820/perbedaan-
antara-operasi-caesar-konvensional-dan-metode-eracs?page=all

Anda mungkin juga menyukai