Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN


MASYRAKAT

(PKM-PM)

MODERN FARMING WITH AQUAPONICS SEBAGAI SUMBER DAYA


PANGAN BAGI MASYARAKAT

OLEH:

1. Johrdy Aulia Setyawan 19066019 2019 Ketua Pelaksana


2. Fauza Rizaldi 19066009 2019 Anggota
3. Gofal 19066011 2019 Anggota
4. Ilham Boervan 19066013 2019 Anggota
5. Aliyah Sakinah 19064006 2019 Anggota

UNIVESITAS NEGERI PADANG


PADANG
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


4.2 Jadwal Kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian
Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Akan Diterapkembangkan
BAB 1. PENDAHULUAN

Kelompok pertanian hidroponik sungai Kapalo Banda terletak di daerah


aliran sungai Banda Gadang, Jorong Padang Belimbing, Kenagarian Koto Sani,
Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Lokasi mitra
ini, berjarak sekitar 82,6 km dari Universitas Negeri Padang dan dapat ditempuh
dengan waktu 2 jam 9 menit dengan menggunakan mobil.

Gambar 1. Lokasi Tambak Ikan Kelompok Tani Ikan Kapalo Banda

Kelompok perikanan ini berdiri pada tahun 2006 yang beranggotakan 10 orang,
dan dipimpin oleh Bapak Deswandi, dengan luas area tambak sebesar 1,5 ha, yang
berada di sepanjang daerah aliran sungai Banda Gadang. Letak geografis yang
strategis, potensi alam dan air yang melimpah, telah dimanfaatkan dengan baik
oleh masyarakat dengan menjadikan daerah Kapalo Banda sebagai sumber
penghidupan serta melakukan budidaya ikan nila dan ikan mas untuk memenuhi
kebutuhan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.

Gambar 2. Hidroponik Kelompok Tani Hidrofarm

Sebagaian besar masyarakat di daerah jorong Padang Belimbing menggantungkan


perekonomiannya pada usaha budidaya ikan tambak sungai dan industri ikan nila
asap yang diolah secara sederhana berskala home industri. Sejauh ini, sumber
dana pada usaha budidaya ikan dan industri ikan nila asap masih bersumber dari
anggota kelompok tani ikan Kapalo Banda. Namun pada tahun 2020, usaha ini
telah mendapat perhatian dari Kementerian Perindustrian dengan memberikan
pelatihan pengolahan ikan nila asap yang hygienic.

Gambar 3. Pengolahan Nila Asap Kelompok Tani Ikan Kapalo Banda


Berdasarkan hasil wawancara dengan mitra dan observasi yang dilakukan
di lokasi, ditemukan berbagai kesenjangan yang mempengaruhi kondisi
perekonomian dan lingkungan mitra. Kesenjangan yang ditemukan adalah
pencemaran air sungai yang disebabkan oleh sampah dan limbah rumah tangga
dari beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab, menyebabkan saluran air
tidak lancar sehingga, pada saat turun hujan sampah yang terdapat pada saluran air
meluap yang menyebabkan pengairan ke tambak ikan nila menjadi tersumbat.
Dampak buruk dari kondisi ini adalah tingginya tingkat kematian ikan tambak
sebesar 62% saat debit air meningkat yang dikarenakan kandungan oksigen yang
diperoleh ikan berkurang akibat saluran air yang tersumbat oleh sampah dan
limbah rumah tangga, disamping itu endapan limbah rumah tangga juga
berdampak buruk terhadap kehidupan ikan yang disebabkan oleh senyawa kimia
organik yang menjadi racun bagi ikan.

Anda mungkin juga menyukai