Solusi Kasus Jiwasraya

1. Restrukturisasi keuangan perseroan

Restrukturisasi keuangan atau modal adalah penyusunan ulang komposisi modal
perusahaan supaya kinerja keuangan menjadi lebih sehat. Kinerja keuangan dapat
dievaluasi berdasarkan laporan keuangan, yang terdiri dari neraca, rugi/laba, laporan arus
kas, dan posisi modal perusahaan.
2. Bail-Out dan Bail-In
Bail-Out artinya bank mengalami masalah keuangan dan mereka mendapatkan
injeksi bantuan keuangan dari eksternal (biasanya dari pemerintah). Sedangkan Bail-In
artinya kesulitan keuangan yang dialami perbankan ditutup dengan tambahan modal yang
diberikan pemilik (owner bank) dan atau pinjaman dari kreditur. Kedua opsi ini diharapkan
mampu membantu penyelesaian masalah pendanaan pada Jiwasraya.
3. Reformasi industrialisasi asuransi
Fokus yang akan dibenahi otoritas:
1) Reformasi pengaturan dan pengawasan, terdiri dari reformasi pada aspek kehati-hatian
melalui penilaian aktiva dan peningkatan modal minimum secara bertahap, kemudian
dalam hal tata kelola dan manajemen risiko. OJK pun akan mendorong penguatan
pengawasan berbasis risiko. Otoritas menyatakan bahwa telah membentuk Departemen
Pengawasan Khusus bagi Lembaga Keuangan Non-Bank.
2) Reformasi institusional yang akan mencakup entry policy, penetapan status
pengawasan, dan exit policy.
3) Reformasi infrastruktur. Pelaporan dibuat menjadi lebih ketat dengan didukung sistem
informasi, keterbukaan informasi kepada publik, serta analisis industri.
4) Reformasi IKNB adalah penyiapan Rancangan Undang-Undang (RUU) Lembaga
Penjamin Polis. OJK menyatakan bahwa akan menyiapkan kerangka hukum pendirian
lembaga tersebut. Wimboh berharap para perusahaan asuransi dapat memahami arah
dari transformasi tersebut sehingga dapat mempersiapkan diri.

4. Pembentukan lembaga penjamin polis oleh OJK

Pembentukan Lembaga penjamin polis bertujuan untuk pemberian kompensasi
kepada nasabah asuransi pemegang polis apabila nantinya suatu perusahaan asuransi
dinyatakan insolven. Uangnya berasal dari iuran dari setiap perusahaan asuransi yng
dikelola untuk dipergunakan apabila suatu saat ada perusahaan asuransi yang mengalami
pailit.