Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Manajemen Industri dan Logistik Vol. 05 No.

01 Mei, 2021, 53-61

Available online at : http://jurnal.poltekapp.ac.id/

Jurnal Manajemen Industri dan Logistik


| ISSN (Print) 2622-528X | ISSN (Online) 2598-5795 |

Article category : Industrial Marketing

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE, PROMOTION, DAN


ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI PADA
APLIKASI ONLINE SHOP

THE EFFECT ANALYSIS OF BRAND IMAGE, PROMOTION, AND ELECTRONIC


WORD OF MOUTH ON PURCHASE INTENTION IN ONLINE STORE APPLICATION

Christian Kuswibowo1*), Aji Kresno Murti2)


1) 2)
Politeknik APP Jakarta, Cipedak-Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630, Indonesia

ARTICLE INFORMATION A B S T R A C T
Article history: This research is conducted to examine the outcome of Brand Image,
(selected paper Seminar Nasional Manajemen Promotion, and e-WOM toward Purchase Intention in the Online Shop
Industri dan Rantai Pasok Vol. 1 thn. 2020) application. The object of this research is millennial consumers who utilizes
Shopee application in Jakarta area. This research was conducted on 150
Received: April 12, 20 respondents using a quantitative descriptive approach. Determining the
Revised: September 05, 20 sample size using purposive sampling technique due to some
Accepted: November 15, 20 contemplation. Data collection method using a survey method, with the
questionnaire as its research instrument. The approaches equipped in this
research is the Structural Equation Model (SEM) with the Smart-Partla
Keywords: Least Square analysis tool. This research proves that Brand Image had a
Brand Image positive and significant effect on Purchase Intention in the Online Shop
Promotion application, Promotion has a positive and significant effect on Purchase
Electronic Word of Mouth Intention in the Online Shop application and EWOM has a significant and
Purchase Intention fundamental outcome on Purchase Intention in the Online Shop
application.

A B S T R A K

Kata kunci : Penelitian ini ditulis oleh peneliti untuk melakukan analisis pengaruh antara
Brand Image, Promotion, dan Electronic Word of Mouth (EWOM) terhadap
Citra Merek
Minat Beli pada aplikasi Online Shop. Objek riset ini merupakan para
Promosi
Electronic Word of Mouth konsumen milenial yang menggunakan aplikasi Shopee di area DKI
Jakarta. Pendekatan deskriptif kuantitatif digunakan dalam riset ini dengan
Perilaku konsumen
memanfaatkan 150 responden. Teknik purposive sampling juga
dimanfaatkan untuk penentuan ukuran sampling, purposive sampling
technic dipilih karena pertimbangan beberapa faktor oleh peneliti dalam
penerapannya. Pengumpulan data menggunakan survey method, dengan
kuesioner sebagai instrument penelitiannya. Pendekatan penelitian
menggunakan Structural Equation Model dengan dukungan Smart-Partial
Least Square sebagai alat analisis riset. Riset ini memperlihatkan bahwa
Brand Image memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap Minat
Beli pada aplikasi Online Shop, Promotion memberi pengaruh positif serta
signifikan terhadap Minat Beli pada aplikasi Online Shop serta Electronic
Word of Mouth atau e-WOM berdampak positif signifikan terhadap Minat
Beli pada aplikasi Online Shop.

This is an open access article under the CC–BY license.


*Corresponding Author
Christian Kuswibowo
E-mail: christiankuswibowo@gmail.com

© 2021 Some rights reserved

Christian Kuswibowo, dkk http://dx.doi.org/ 10.30988/jmil.v5i1.726 53


Jurnal Manajemen Industri dan Logistik Vol. 05 No. 01 Mei, 2021, 53-61

1. PENDAHULUAN Kompetisi yang semakin berat dan sengit di era


teknologi ini juga memaksa banyak perusahaan
Perkembangan yang sangat luar biasa dari untuk lebih kreatif dan inovatif dengan
pemanfaatan teknologi informasi menciptakan menciptakan terobosan terobosan baru agar
paradigma akan pentingnya sebuah perubahan. perusahaan terus maju dan berkembang
Dengan hadirnya teknologi khususnya internet sehingga mampu memberikan kontribusi nyata
telah menciptakan dunia baru yang tanpa batas kepada kemajuan dan pertumbuhan ekonomi di
yang mana makin memanjakan penduduk dunia di Indonesia.
seantero jagat. Dengan teknologi informasi yang
terus berkembang telah menciptakan system Dalam hal ini perusahaan juga harus mampu
interaksi baru antar individu dari masyarakat yang mengambil inisiatif, bersinergi, terus menjaga
tradisional menjadi masyarakat yang modern eksistensi dengan pergerakan yang cepat,
dimana semua manusia menggunakan peralatan menyesuaikan dengan kondisi dan keinginan
yang dipercanggih dengan kemampuan teknologi pasar di tengah kondisi ekonomi yang cenderung
yang maju ini dalam kehidupan sehari-harinya. berubah dan seringkali mengalami ketidakpastian
Kemunculan teknologi baru, produk baru, pasar [3]. Persaingan yang dilakukan antar perusahaan
baru, dan konsep manajemen baru semakin atau bisnis lainnya adalah persaingan baru bukan
banyak digunakan oleh perusahaan untuk antara produk yang akan dibuat oleh sebuah
mencapai keunggulan kompetitif [1]. Dunia Bisnis perseroan, melainkan sektor mana yang ditambah
yang terus berkembang dengan semakin kuatnya atau diinovasikan dalam bentuk pengemasan,
persaingan di berbagai lini telah merubah system pelayanan, iklan, dan hal-hal lainnya yang
proses pengaturan produksi, human resources mempunyai nilai (value) bagi konsumen.
management, sistem transaksi dari konvensional
menjadi digital, interaksi dan komunikasi antar
consumer dengan perusahaan maupun satu
perusahaan dengan perusahaan yang lain serta
banyak lagi yang lain.

Di era yang modern ini, hampir setiap penduduk


dunia tidak asing dan mengenal salah satu
fasilitas canggih yang bernama internet. Internet
adalah sebuah jaringan komputer yang
mengalami perkembangan cukup signifikan dan
telah dimanfaatkan di lebih dari 200 negara di
dunia, semua sektor baik itu pemerintahan, bisnis,
Pendidikan semuanya terkoneksi menjadi satu
kesatuan yang dapat mempertemukan antara
satu dengan yang lain. Gambar 1. Data pengguna internet di Indonesia
antara 2013 – 2018
Internet menjadi salah satu hal yang tidak dapat Sumber: eMarketer.com
dipisahkan dari kehidupan manusia, tentunya
pada kehidupan masyarakat Indonesia. Internet Berdasarkan data pada Gambar 1 diatas,
adalah platform yang kuat untuk distribusi produk menunjukkan bahwa pengguna internet dan
dan layanan [2]. Di Indonesia, internet telah penetrasi gadget smartphone mengalami
memberikan banyak kontribusi bagi masyarakat peningkatan setiap tahunnya terlihat ada
Indonesia dari segi pengoperasian perusahaan peningkatan signifikan dari tahun 2013 hingga
atau industri maupun dari segi pemerintahan. 2018 dari hanya 38.0% berubah menjadi 48.2%
Dengan adanya internet ini segala operasional populasi. Meningkatnya internet user adalah
dapat dilakukan secara efisien dan efektif peluang dan tantangan tersendiri bagi banyak
terutama peranannya sebagai sarana komunikasi perusahaan di era globalisasi, khususnya bagi
dan publikasi. para pebisnis dalam jaringan yang memanfaatkan
internet dalam kesehariannya.
Internet user terus tumbuh dan berkembang dari
waktu ke waktu, seiring dengan peningkatan Online shopping adalah sebuah cara belanja yang
pengguna internet di masyarakat maka sudah semakin mendunia dan digemari banyak kalangan
pasti berpengaruh signifikan bagi perusahaan masyarakat dari kalangan bawah, mengah
baik berskala besar maupun kecil dan juga usaha maupun kalangan atas, dalam prakteknya para
usaha bisnis lainnya yang memanfaatkan internet. penjual dan pembeli tidak perlu saling bertatap

Christian Kuswibowo, dkk http://dx.doi.org/ 10.30988/jmil.v5i1.726 54


Jurnal Manajemen Industri dan Logistik Vol. 05 No. 01 Mei, 2021, 53-61

muka, cukup menggunakan gawai sebagai untuk bersama sama melakukan isi dari promosi
medianya, pembeli cukup berlayar di e commerce dan membangun aura dan konotasi positif bagi
dan memesan barang yang diinginkan selanjutnya para pelanggan. Promosi yang dinilai baik di mata
penjual akan mengirimkan produk kepada konsumen akan memberikan sebuah rasa
pembeli melalui kurir atau jasa pengiriman lain berkeinginan atau minat untuk membeli suatu
yang telah dipilih, Adapun pembayaran cukup produk yang ditawarkan oleh perusahaan melalui
melalui transfer ataupun e wallet yang tersedia di promosi. Oleh karena itu banyak perusahaan
e commerce[4]. Indonesia sebagai emerging tentunya di dalam bisnis online menggalakkan
country, saat ini penjualan via online meningkat promosi kepada para konsumen dengan tujuan
dengan sangat cepat, E-Commerce di Indonesia menarik minat mereka untuk membeli produk-
sendiri berkembang di kisaran angka 8.8 persen produknya[5].
pada tiap tahunnya.
Dewasa ini dengan hadirnya internet maka
Perkembangan dunia teknologi yang memusat muncullah Electronic Word of Mouth karena
kedalam dunia bisnis ini menarik banyak minat masyarakat cenderung menggunakan media
konsumen untuk membeli suatu produk secara online untuk memberikan review dari suatu produk
online. E-Commerce atau toko online yang saat ini baik berupa barang maupun jasa karena banyak
sedang melakukan pergencaran untuk branding orang yang terhubung didalam komunitas secara
ialah Shopee. Shopee merupakan aplikasi E- online. Menurut Eunha Jeong et al.,(2011)
Commerce yang dapat dikatakan baru terjun ke didalam jurnalnya, word of mouth communication
dalam dunia bisnis online. Aplikasi yang baru adalah komunikasi yang dibangun oleh konsumen
launching pada tahun 2015 sampai sekarang ini satu dengan yang lain, guna membahas dan
sudah kerap terkenal dan sudah menarik hampir mengenal lebih dalam akan suatu produk,
seluruh konsumen di Indonesia dari para didalamnya juga terdapat timbal balik antara satu
pesaingnya untuk membeli suatu produk. pengguna dengan pengguna lainnya sehingga
didapatkan informasi yang lebih valid akan suatu
Brand Image atau citra merek sangat produk karena biasanya word of mouth
berpengaruh kepada konsumen dan juga dapat berpengaruh terhadap consumer behavior,
menumbuhkan serta mendukung terjadinya niat karena pada prakteknya mereka akan mendengar
beli para konsumen. Sebagaimana disampaikan ataupun membaca review dari orang lain untuk
Kotler dan Amstrong (2008) merek memberikan mengambil keputusan[7].
dampak positif dan merupakan sebuah variabel
pembeda yang signifikan jika consumer Eriza, (2017) dalam penelitiannya menyatakan
mengetahui dan mengenal merek tersebut, disini bahwa consumer dapat melakukan publikasi atas
kita bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwa pengalaman yang mereka rasakan akan suatu
citra merek merupakan faktor yang penting bagi produk yang mereka gunakan secara langsung
pelanggan dalam memilih sebuah produk atau dengan menuliskan pada kolom komentar di
jasa[5]. Eriza dan Noor dalam penelitiannya halaman media sosial, hal tersebut akan sangat
mengatakan bahwa Citra Merek sebuah berpengaruh kepada pelanggan lainnya dalam
perusahaan akan sangat penting untuk pelanggan minat beli terhadap produk tersebut[6]. Dengan
dalam memilih produk mana yang akan mereka demikian, maka terciptalah sebuah lingkungan
beli, jika perusahaan memiliki Citra Merek yang baru yaitu electronic environment, lingkungan ini
baik maka pelanggan akan percaya dengan berguna sebagai salah satu hub dimana para
produk yang ditawarkan perusahaan dan pengguna dapat bertukar informasi dan
konsumen akan memiliki minat beli yang tinggi berinteraksi secara lebih cepat dan autenthic
terhadap produk yang perusahaan tersebut karena mereka dapat bertukar komentar secara
tawarkan kepada konsumennya[6]. real time. EWOM juga mempunyai keunikan dan
karakter berbeda dari WOM konvensional pada
Promotion adalah sebuah kegiatan yang umumnya karena cakupannya yang lebih luas,
memberikan pengetahuan maupun informasi dari lebih cepat dan tanpa batas[8].
satu sisi, promotion mempunyai tujuan untuk
mengajak orang lain melakukan sesuatu yang Purchase intention adalah aspek penggerak dan
diinginkan oleh perusahaan dan berhubungan mempunyai andil yang sangat signikan dalam
dengan perusahaan tersebut. Dalam hal ini good pengambilan keputusan untuk membeli sebuah
promotion adalah sebuah promosi yang bukan produk. Purchase intention erat kaitannya dengan
hanya menginformasikan produknya tetapi juga keinginan pelanggan dalam menentukan
menyampaikan manfaat dari produk tersebut, pembelian suatu produk dan berapa barang yang
mengajak para pemirsa maupun pendengarnya akan mereka gunakan dalam jangka waktu

Christian Kuswibowo, dkk http://dx.doi.org/ 10.30988/jmil.v5i1.726 55


Jurnal Manajemen Industri dan Logistik Vol. 05 No. 01 Mei, 2021, 53-61

tertentu. merupakan sesuatu yang berhubungan pada penelitian kausal terdapat variabel
dengan rencana konsumen untuk membeli produk independen yang mempengaruhi dan variabel
tertentu, serta berapa unit barang yang diperlukan dependen yang dipengaruhi[10].
dalam kurun waktu tertentu. Kita bisa menarik
sebuah kesimpulan jika Purchase intention adalah Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah
sebuah rencana consumer untuk melangsungkan sebagai berikut:
pembelian barang dengan jumlah dan
karakteristik tertentu dan sebelum proses Brand Image (X1)
pembelian barang tersebut dilakukan.
Peter dan Olson (2007) mengemukakan bahwa
Purchase intention juga merupakan sebuah brand image merupakan consumer perception
afirmasi consumer yang berisi tentang rencana dan pemilihan suatu merek sesuai dengan
untuk membeli produk tertentu, dalam hal ini para pemahaman, ingatan, pengalaman dan asosiasi
marketer harus memahami karakteristik consumer sebuah merek yang ada dalam benak mereka.
sehingga mengetahui perilaku mereka dalam Brand image erat kaitannya dengan sikap dan
memutuskan suatu pembelian baik sekarang perilaku yang berupa kepercayaan dan keyakinan
maupun di masa datang. Biasanya semakin mereka akan suatu brand. Consumer yang
konsumen percaya dan yakin terhadap sebuah mempunyai brand image dengan konotasi positif
produk tentu saja makin besar juga purchase akan sebuah brand tertentu cenderung untuk
intention mereka, sebaliknya semakin mereka melakukan proses pembelian terhadap produk
tidak yakin akan suatu produk maka minat beli tersebut dikarenakan consumer tersebut yakin
mereka akan turun dengan sendirinya. dan percaya bahwasanya produk tersebut akan
memberikan feedback sesuai dengan ekspektasi
Berlandaskan fenomena yang disampaikan mereka[6].
sebelumnya peneliti akan membahas mengenai
Analisis Pengaruh Brand Image, Promotion, dan Promotion (X2)
e-WOM terhadap Minat Beli pada Aplikasi Online
Shop. Menurut Kotler (2014) promotion adalah sebuah
kegiatan yang berupa komunikasi dimana
2. METODE PENELITIAN didalamnya terdapat penyampaian produk dan
kelebihannya serta adanya ajakan untuk
Pendekatan yang dilgunakan dalam riset ini melakukan pembelian produk tersebut. Promosi
adalah quantitative approach. Teori ini disini bukan hanya penyampaian produk kepada
dikemukakan oleh Noor (2011) menjelaskan konsumen tetapi juga terdapat pemberian
bahwa quantitative approach adalah metode pengetahuan kepada konsumen akan produk apa
dimana teori-teori tertentu diuji dengan yang paling tepat untuk konsumen tersebut
mengobservasi korelasi antara satu variabel beserta preferensinya apabila ragam produknya
dengan variabel lainnya, biasanya variabel lebih dari satu item, dan penyampaian pesannya
variabel tersebut diperiksa dengan research bersifat mengingatkan dan mendorong konsumen
instrument sehingga data yang ada dapat untuk melakukan pembelian produk yang mereka
dilakukan analisis berdasarkan statistic jual[11].
procedures[9].
Electronic Word of Mouth (X3)
Metode analisis kausal digunakan peneliti dalam
Menyusun riset ini, metode ini mempunyai tujuan Henning-Thurau (2009) menyatakan Electronic
untuk melakukan uji hipotesis mengenai pengaruh Word of Mouth sebagai pendapat yang
variabel independen terhadap variabel dependen disampaikan melalui media internet atau media
baik satu variabel maupun lebih. Causal analysis berbasis daring lainnya oleh konsumen yang
adalah sebuah analisis hubungan sebab akibat. mana dapat bersifat positif maupun negatif
Adapun tujuan riset kausal ini untuk menganalisa tergantung pengalaman yang mereka alami
ada atau tidaknya dampak brand image, mengenai suatu produk yang mereka konsumsi
promotion, dan e-WOM terhadap Minat Beli pada atau gunakan sebagai review atas produk
aplikasi Shopee. tersebut kemudian terjadi interaksi dengan
konsumen lain yang membahas mengenai produk
Independent variable adalah variabel yang tersebut[12].
mempengaruhi hadirnya variable terikat
Adapun untuk variable terikat dalam riset ini
sedangkan Dependent Variable adalah variabel
yang dipengaruhi adanya variabel bebas. Jadi sebagai berikut :

Christian Kuswibowo, dkk http://dx.doi.org/ 10.30988/jmil.v5i1.726 56


Jurnal Manajemen Industri dan Logistik Vol. 05 No. 01 Mei, 2021, 53-61

Minat Beli (Y1) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Corsini (2002) menyampaikan bahwa purchase Yang pertama kali dilakukan peneliti adalah
intention merupakan serangkaian proses mengestimasi menggunakan Outer Model
pengambilan keputusan atau sebuah stimulus kemudian setelah Outer Model selesai dilanjutkan
untuk malkukan sebuah Tindakan baik dalam dengan tahapan uji Inner Model. Inner model test
keadaan sadar maupun tidak. Purchase intention disini adalah uji perluasan model berdasarkan
akan terus selalu menjadi kecenderungan concept dan theory untuk meneliti korelasi antara
berperilaku sampai pada saat yang tepat dimana variable endogen dan variable eksogen dalam
ada usaha yang dilakukan oleh seorang individu conceptual framework. Langkah-langkah uji Inner
untuk mengubah intensi tersebut menjadi sebuah Model sebagaimana berikut:
perilaku[13].
Nilai R-Square (R²)
Populasi merupakan objek yang mempunyai Menggunakan R-square value sebagai bagian
kapasitas serta kualitas dimana telah dinyatakan dari goodness of fit model test
oleh periset untuk dilakukan analisis sebagai
bahan penelitiannya. Dalam penelitian ini
populasinya adalah konsumen millenial yang
mengetahui dan menggunakan aplikasi Shopee.di
wilayah DKI Jakarta. Peneliti menggunakan teknik
nonprobability sampling dalam pengambilan
sampel dalam riset ini. Adapun metode yang Gambar 2. Hasil Uji Nilai R-Square (R²)
dipakai adalah Convenience sampling method
karena asas kemudahan pengambilan sampel, Dari Gambar 2 diatas yang disampaikan peneliti
karena sampel cukup banyak maka sampel dipilih dapat dinyatakan bahwa R-Square value adalah
dengan penyebaran kuesioner kepada responden 0,406 yang bermakna variabel Minat Beli dapat
secara random. dideskripsikan oleh tiga variabel bebas dalam
pemodelan diantaranya: Citra Merek, Promosi,
Jenis data yang peneliti gunakan adalah data dan Electronic Word of Mouth sebesar 40,6% dan
primer. Contoh dari data primer adalah data yang lainnya (100 – 40,6) 59,4% diterangkan tidak
dikumpulkan melalui kuesioner, observasi dalam pemodelan riset ini.
langsung di lapangan, wawancara, dan melalui
sebuah eksperimen. Dalam penelitian ini, Goodness of Fit Model
kuesioner sebagai alat yang digunakan untuk
melakukan survei. Dalam riset ini, terdapat 30 Adapun untuk uji struktur Goodness of Fit Model
indikator maka penghitungannya adalah minimum yang terdapat dalam inner model memakai
sample 5 kali lipat dari besaran indicator yang predictive relevance value (Q2). Didapatkan Q-
digunakan atau sejumlah 5 x 30 = 150 dan Square Value lebih banyak dari 0 yang dapat
maximum sample sejumlah 10 x 30 = 300. Peneliti disimpulkan jika pemodelan memiliki nilai
dalm penelitian ini menggunakan minimum predictive relevance. Untuk R-Square value pada
sample yaitu sejumlah 5 x 30 = 150 responden. masing-masing variabel endogen yang digunakan
dalam riset sebagaimana hasil penghitungan
Peneliti juga menggunakan PLS (Partial Least berikut:
Square). Partial Least Square ini merupakan
sebuah alternative model dari covariance based
Structural Equation Modelling. Partial Least (1)
Square dimaksudkan untuk causal-predictive
analysis dalam situasi kompleksitas yang tinggi
dipihak lain dengan dukungan teori rendah yang
mana dalam prosesnya menggunakan Partial Data penghitungan rumus diatas menampakkan
Least Square (Smart-PLS) versi 3.0 sebagai nilai predictive relevance sejumlah 0,406 > 0 yang
media olah datanya. Tujuan dari PLS adalah mengartikan bahwa 40,6% indikator pada variabel
membuktikan korelasi linear prediktif optimal yang Minat Beli (dependen variabel) dapat diterangkan
terdapat dalam sebuah data, theory confirmation oleh variabel yang digunakan, oleh karena itu
serta bisa dipakai untuk menguji apakah ada dapat dikatakan bahwa model cukup mempunyai
korelasi antara variable laten satu dengan yang nilai prediktif yang relevan dan model riset ini
lain. dapat disimpulkan mempunyai goodness of fit

Christian Kuswibowo, dkk http://dx.doi.org/ 10.30988/jmil.v5i1.726 57


Jurnal Manajemen Industri dan Logistik Vol. 05 No. 01 Mei, 2021, 53-61

yang baik. Estimation value untuk hubungan jalur dari tiap-tiap variabel kepada variabel-variabel
structural model wajib bersifat signifikan. Nilai lainnya.
signifikan dapat didapatkan melalui proses
bootstrapping. Menginterpretasikan signifikansi Pengujian hipotesis pertama yaitu Pengaruh
pada hypothesis dengan cara memperhatikan Brand Image terhadap Purchase Intention,
nilai coefficient parameter serta significance t- berlandaskan dari uji hipotesis pertama (H1)
statistic value pada algorithm boostrapping report. dalam riset ini, mengindikasikan bahwasanya
Dalam memeriksa significant atau tidaknya dapat ditemukan dampak positive significant antara
dibuktikan dari t-tabel pada alpha 0,05 (5%) = variabel Brand Image terhadap variabel Purchase
1,96. Selanjutnya dilakukan pembandingan antara Intention. Hal tersebut diperlihatkan dengan
t-tabel dengan t-hitung atau t-statistic adanya Original Sample Value sebesar 0,537
sebagaimana berikut.

Gambar 3: Hasil Uji Boostrapping


Sedangkan T Statistik Value > T-tabel (3,939 >
1,96) artinya hypothesis pertama dalam riset ini
diterima, dibuktikan bahwa Brand Image
mempunyai pengaruh terhadap Minat Beli.

Pengujian hipotesis kedua yaitu Pengaruh


Promotion terhadap Purchase Intention.
Gambar 4: Hasil Uji Hipotesis
bersumber dari uji hypothesis kedua (H2) dalam
riset ini, mengindikasikan bahwasanya tidak
Berdasarkan dari data Partial Least Square
ditemukan dampak positif dan signifikan antara
analysis selanjutnya akan dikemukakan hasil
variabel Promotion terhadap variabel Minat Beli.
penghitungan yang peneliti lakukan. Riset ini
Hal tersebut diperlihatkan dengan adanya Original
memiliki tujuan untuk memeriksa faktor-faktor
Sample Value sebesar -0,146 sedangkan T
yang memberikan minat beli online. Pengujian
Statistik Value < T-tabel (1,069 > 1,96) artinya
diindikasikan melalui hypothesis yang ada
hypothesis kedua dalam riset ini ditolak,
sehingga dapat kita lihat bagaimanakah pengaruh
Kesimpulan yang bisa kita ambil adalah

Christian Kuswibowo, dkk http://dx.doi.org/ 10.30988/jmil.v5i1.726 58


Jurnal Manajemen Industri dan Logistik Vol. 05 No. 01 Mei, 2021, 53-61

Promotion tidak memberikan bukti secara 3. E-WOM memberikan pengaruh yang positive
signifikant terhadap Purchase Intention. terhadap Minat Beli. Hal ini mengindikasikan
bahwa pembicaraan atau diskusi serta
Adapun hipotesis ketiga mengenai Pengaruh review dari mantan konsumen ataupun
EWOM terhadap Purchase Intention, setelah uji konsumen loyal yang baik terhadap produk-
hypothesis ketiga (H3) pada riset ini, produk yang pernah dibeli sebelumnya akan
mengindikasikan bahwasanya ditemukan dampak memberikan dampak positif terhadap minat
positif dan signifikan antara variabel e-WOM beli, sehingga ini akan menjadi trigger bagi
terhadap variabel Purchase Intention. Hal tersebut orang lain untuk menjadi konsumen baru
diperlihatkan pada adanya Original Sample Value dikarenakan feedback yang manarik
senilai 0,349 sedangkan T Statistik Value > T- tersebutd. Jadi dapat ditarik sebuah
tabel (3,120 > 1,96) artinya hypothesis ketiga kesimpulan bahwa semakin banyak diskusi
dalam riset ini diterima dalam artian riset menarik atau penilaian positif konsumen
memberikan bukti bahwasanya e-WOM terhadap suatu barang akan menjadi
mempunyai pengaruh positif dan signifikan semakin tinggi juga purchase intention para
terhadap Purchase Intention. konsumen terhadap suatu produk.

4. KESIMPULAN Dari riset dan paparan yang telah disampaikan


maka peneliti memiliki beberapa sumbang saran
Riset yang dilakukan bermaksud untuk dan masukan kepada pihak-pihak yang memakai
memahami pengaruh Brand Image, Promotion, hasil riset ini sebagai pijakan mereka untuk
dan e-WOM terhadap Minat Beli pada Aplikasi meningkatkan bisnisnya di masa yang akan
Online Shop. Berlandaskan data analysis dan datang terlebih dalam kondisi pandemic COVID
pembahasan yang dipresentasikan dalam bagian 19 seperti saat ini.
sebelumnya, dapat dikemukakan beberapa
kesimpulan riset sebagaimana berikut: Sumbang saran peneliti bagi perusahaan antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Brand Image memberikan dampak positif dan
juga signifikan terhadap Purchase Intention. a. Pada variabel Brand Image, berlandaskan
Hal tersebut mengindikasikan bahwa Brand hasil uji yang dilakukan mmengindikasikan
Image yang dimiliki oleh Shopee terhadap bahwa Brand Image memberikan pengaruh
setiap individu berdampak pada Minat Beli. positive significant terhadap Purchase
Jadi kita dapat menarik kesimpulan Intention sebuah product. Pada kesempatan
bahwasanya semaikin baik Brand Image ini saran yang diberikan kepada Shopee
yang dipunyai oleh Shopee akan semakin adalah agar senantiasa mempertahankan
meningkatkan purchase intention konsumen reputasi perusahaan serta meningkatkan
pada aplikasi Shopee. agar menjadi lebih baik lagi agar dapat selalu
teringat perusahaan e-commerce yang
2. Promotion mempunyai pengaruh yang tidak unggul di benak konsumen dari kompetitor
signifikan terhadap Minat Beli. Dari hasil lainnya.
penelitian ini mengindikasikan bahwa
promosi yang ditawarkan oleh Shopee tidak b. Pada variabel Promotion, sesuai dengan
atau belum berpengaruh terhadap Minat Beli hasil uji hipotesis yang dilakukan sebelumnya
oleh konsumen. Kemungkinan mereka menginformasikan bahwasanya promotion
menganggap promosi kurang menjamin memberikan dampak yang tidak signifikan
mereka membeli suatu barang pada aplikasi terhadap Purchase Intention. Saran peneliti
online dengan baik dikarenakannya kepada perusahaan Shopee agar dapat
banyaknya hal yang terbilang riskan ketika memberikan kebijakan promosi lain yang
bertransaksi via online dan ada faktor-faktor dapat bermanfaat bagi sebagian besar
lain yang membuat promosi belum konsumen sehingga jika dianggap
meningkatkan purchase intention karena bermanfaat dan menarik akan meningkatkan
promosi yang diberikan belum sesuai dengan purchase intention para konsumen.
kebutuhan yang mereka inginkan atau belum c. Berdasarkan hasil uji pada variabel
menarik perhatian mereka. Kesimpulannya Electronic Word of Mouth, mengindikasikan
bahwa promotion belum dapat diartikan akan bahwasanya e-WOM memberikan dampak
pasti mempengaruhi Minat Beli pada Aplikasi positif signifikan kepada Purchase Intention.
Online Shop. Peneliti memberi saran kepada perusahaan
Shopee agar senantiasa memberikan yang

Christian Kuswibowo, dkk http://dx.doi.org/ 10.30988/jmil.v5i1.726 59


Jurnal Manajemen Industri dan Logistik Vol. 05 No. 01 Mei, 2021, 53-61

terbaik kepada konsumen serta melakukan dan Persepsi Risiko pada Hubungan
review dan evaluasi terhadap produk-produk antara Electronic Word of Mouth (E-WOM)
yang dijual secara berkala demi menjaga dan Minat Beli (Studi pada Konsumen
agar review baik dari konsumen tetap terjaga Kosmetik E-Commerce di Solo Raya),”
demi eksistensi perusahaan. Komuniti J. Komun. dan Teknol. Inf., vol.
9, no. 1, pp. 14–24, Jun. 2017, doi:
Sedangkan saran peneliti untuk penelitian 10.23917/komuniti.v9i1.3501.
selanjutnya adalah sebagaimana diketahui
setelah diadakan pengujian diantaranya dengan [7] E. H. Jeong and S. C. S. Jang, “Restaurant
Uji R-Square yang hanya terdapat 58,8% experiences triggering positive electronic
pengaruh dari Brand Image, Promosi, dan e-WOM word-of-mouth (eWOM) motivations,” Int.
terhadap Purchase Intention pada Aplikasi Toko J. Hosp. Manag., vol. 30, no. 2, pp. 356–
Online, tentu saja hasilnya akan bervariasi 366, Jun. 2011, doi:
tergantung kapan, dimana dan bagaimana riset 10.1016/j.ijhm.2010.08.005.
tersebut dilakukan. Saran yang dapat
dipertimbangkan adalah dengan adanya [8] C. M. K. Cheung and D. R. Thadani, “The
kemungkinan untuk memanfaatkan karakteristik impact of electronic word-of-mouth
responden yang berbeda sesuai dengan tujuan communication: A literature analysis and
riset sehingga sampel penelitian menjadi lebih integrative model,” Decis. Support Syst.,
valid, akurat dan variatif, selain itu, peneliti vol. 54, no. 1, pp. 461–470, Dec. 2012, doi:
selanjutnya harus lebih berhati-hati terhadap 10.1016/j.dss.2012.06.008.
pemilihan fenomena dan topik masalah yang akan
dibahas. Peneliti juga mengingatkan kepada [9] Noor, “Metodologi Penelitian: Skripsi,
periset selanjutnya untuk selalu fokus dan cermat Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah - Dr.
dalam pemilihan dan penggunaan variabel yang Juliansyah Noor, S.E., M.M. - Google
kekinian sehingga menghasilkan karya ilmiah Books.”
yang bermanfaat untuk banyak orang.
[10] Sugiyono, “Sugiyono: Metode penelitian
5. REFERENSI pendidikan:(pendekatan... - Google
Scholar.”
[1] G. Zaefarian, S. Forkmann, M. Mitrega,
and Henneberg, “A Capability Perspective [11] P. author Kotler, “Prinsip-prinsip
on Relationship Ending and its Impact on pemasaran, Jilid 1 = Principles of
Product Innovation Success and Firm marketing,” 2008.
Performance,” Long Range Plann., vol. 50,
no. 2, pp. 184–199, 2017, doi: [12] T. Hennig-Thurau, K. P. Gwinner, G.
10.1016/j.lrp.2015.12.023. Walsh, and D. D. Gremler, “Electronic
word-of-mouth via consumer-opinion
[2] D. Buhalis and R. Law, “Tourism platforms: What motivates consumers to
Management Reviews Progress in tourism articulate themselves on the Internet?,” J.
management Twenty years on and 10 Interact. Mark., vol. 18, no. 1, pp. 38–52,
years after the Internet: The state of Jan. 2004, doi: 10.1002/dir.10073.
eTourism research.”
[13] F. Corsini, N. M. Gusmerotti, F. Testa, and
[3] Yoestini & Rahma, “program pasca F. Iraldo, “Exploring waste prevention
sarjana universitas diponegoro semarang behaviour through empirical research,”
2007,” 2007. Waste Manag., vol. 79, pp. 132–141, Sep.
2018, doi: 10.1016/j.wasman.2018.07.037
[4] H. N. Utami, I. Fauzi, and A. Firdaus,
“Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Perilaku Online Shopping: Perspektif
Pemasaran Agribisnis,” J. Ecodemica, vol.
2, no. 1, 2018.

[5] K. L. K. Philip Kotler, Manajemen


Pemasaran Jilid 1 -12/E. PT Indeks, 2007.

[6] Z. N. Eriza, “Peran Mediasi Citra Merek

Christian Kuswibowo, dkk http://dx.doi.org/ 10.30988/jmil.v5i1.726 60


Jurnal Manajemen Industri dan Logistik Vol. 05 No. 01 Mei, 2021, 53-61

Biografi Penulis

Christian Kuswiwibowo
Christian Kuswibowo telah
menyelesaikan studi S2nya
dan mendapatkan gelar
Master of Science dari
Hacettepe University, Turki.
Saat ini bekerja sebagai
dosen di Politeknik APP
Jakarta, program studi
Manajemen Pemasaran
Industri Elektronika.

Aji Kresno Murti


Aji Kresno Murti adalah
seorang Dosen dan juga
Kaprodi program studi
Manajemen Pemasaran
Industri Elektronika,
Politeknik APP Jakarta.
Menyelesaikan S1 di Institut
Teknologi Sepuluh
November dan S2 di
Universitas Padjajaran.

Christian Kuswibowo, dkk http://dx.doi.org/ 10.30988/jmil.v5i1.726 61

Anda mungkin juga menyukai