Penetapan Kadar Vitamin C
Penetapan Kadar Vitamin C
DISUSUN OLEH :
1. Dhea Ayu
2. Diva Ramadhani P
3. Fitrah Ramadhani
4. Rachel Melinda
Vitamin merupakan suatu senyawa kompleks yang sangat diperlukan tubuh yang berfungsi untuk
membantu pengaturan proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin tidak dapat dibuat oleh
tubuh manusia dalam jumlah yang cukup. Oleh karenanya harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi.
Vitamin pada umumnya dapat dikelompokkkan ke dalam dua golongan yaitu vitamin yang larut dalam lemak
yang meliputi vitamin A, D, E dan K serta vitamin yang larut dalam air yang terdiri dari vitamin C dan B
(Winarno, 2008).
Vitamin C merupakan vitamin yang dapat dibentuk oleh beberapa jenis spesies tanaman dan hewan dari
prekursor karbohidrat. Manusia tidak dapat mensintesis vitamin C dalam tubuhnya, karena tidak memiliki
enzim L-gulonolakton oksidase. Manusia mutlak memerlukan vitamin C dari luar tubuh untuk memenuhi
kebutuhannya (Car dan Frei, 1999).
Vitamin C adalah salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan dan efektif mengatasi radikal bebas
yang dapat merusak sel atau jaringan, termasuk melindungi lensa dari kerusakan oksidatif yang
ditimbulkan oleh radiasi (Taylor, 1993). Kebutuhan vitamin C seseorang sangat tergantung dari usia, jenis
kelamin, asupan vitamin C harian, kemampuan absorpsi dan ekskresi, serta adanya penyakit tertentu (Schetman,
1989). Rendahnya asupan serat dapat mempengaruhi asupan vitamin C karena bahan makanan sumber serat dan
buah-buahan juga merupakan sumber vitamin C (Narins, 1996).
Teknologi industri semakin berkembang, maka bentuk dan macam dari pengolahan makanan semakin
bervariasi seperti buah kaleng, sirup dan sari buah yang mengandung vitamin C. Dalam bentuk senyawa
vitamin C sangat stabil dalam bentuk kering. Akan tetapi dalam bentuk larutan seperti halnya dalam bentuk
pangan vitamin C paling tidak stabil dibanding dengan zat gizi lainnya. Mengetahui faktor yang membantu
melindungi kestabilan vitamin C adalah penting guna memproses dan mengelolah makanan yang mengandung
vitamin C (Suhardjo, 1986).
Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kadar vitamin C didalam makanan antara lain lama
penyimpanan, cahaya matahari dan pemanasan yang terlalu lama. Kadar vitamin C dipengaruhi oleh faktor-
faktor mekanis seperti pemotongan, penghancuran juga dipengaruhi oleh pH, oksigen dan katalisator logam.
Adanya oksigen akan menyebabkan vitamin C terdegradasi (Moehji, 1982).
MANFAAT VITAMIN C
a) Antioksidan Terbaik
Vitamin C adalah antioksidan yang sangat penting dalam tubuh. Kita perlu Vitamin C sebagai
garis depan pertahanan melawan radikal bebas. Di sini, fungsi utamanya adalah untuk menangkap
radikal bebas dan menetralisirnya sebelum radikal bebas itu bisa merusak sel dalam tubuh kita.Dalam
tubuh, radikal bebas ‘ditangani’ oleh banyak vitamin dan mineral dalam tubuh Anda. Apa yang
membuat vitamin C begitu penting? . Pertama, karena vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam
air, dan air ada di mana-mana di dalam tubuh kita, di dalam semua sel-sel tubuh dan dalam ruang-ruang
di antaranya. Karena radikal bebas ada di mana-mana di seluruh tubuh, maka tubuh kita memerlukan
vitamin C untuk selalu siaga dimana-mana untuk menanganinya.
Kedua, antioksidan kuat lain seperti Vitamin E dan enzim antioksidan seperti superoksida
dismutase (SOD) dan glutathione perlu Vitamin C untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik.
Vitamin C juga diperlukan oleh enzim-enzim lain dalam mengumpulkan dan menyaring racun
seperti timah dan zat polutan dalam tubuh Anda. Sekarang ini dampak polusi lingkungan hampir
mustahil untuk dihindari. Semakin cepat racun keluar dari dalam tubuh, semakin sedikit kerusakan yang
bisa ditimbulkannya. Perlindungan anda yang terbaik adalah vitamin C dosis tinggi.
g) Penyembuhan Luka
Salah satu tanda penyakit kudis adalah luka yang tidak dapat disembuhkan atau luka lama yang
muncul kembali. Oleh karena itu anda memerlukan vitamin C untuk membuat kolagen, yang akan
memperbaiki jaringan ikat dan menyembuhkan luka. mengkonsumsi ekstra Vitamin C akan membantu
anda lebih cepat sembuh jika anda memiliki luka, goresan, patah tulang, membakar, atau jenis luka
lainnya.
i) Merawat Kulit
Penelitian lain menemukan bahwa vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang dapat
mencegah terjadinya oksidasi lemak jenuh menjadi bentuk peroksida yang berbahaya bagi tubuh dan
dapat mengganggu sistem kardiovaskular (pencetus penyakit darah tinggi, jantung koroner, stroke, dan
lain-lain). Ini bermanfaat untuk pembuatan jaringan kolagen yang berfungsi memperkuat kulit, tulang
rawan, tendon, dan dinding pembuluh darah. Kolagen yang terkandung di dalamnya dapat membantu
merangsang proses peremajaan sel kulit, sehingga membantu mencegah penuaan dini dan mengatasi
berbagai masalah kulit.
PROSEDUR
Penentuan Vitamin C pada Buah Nanas Segar dan Buah Nanas Kaleng Menggunakan Metode
Spektrofotometer UV-Vis
Alat :
1. Spektrofotometer UV-Vis
2. Beaker gelas
3. Timbangan analitik
4. Kertas saring
5. Mortar dan stemper
Bahan :
1. Asam askorbat (Merck),
2. KIO3 (Merck)
3. I2 (Merck)
4. H2SO4 (Merck)
5. Na2S2O3 (Merck)
6. Amilum (Merck)
7. Akuades
8. Sampel minuman kemasan yang mengandung vitamin C.
Prosedur kerja
1. Buah nanas segar dan buah nanas kaleng dipotong kecil-kecil kemudian dihaluskan.
2. Daging buah nanas segar dan buah nanas kaleng yang sudah halus disaring
3. Dan filtratnya ditimbang sebanyak 5 gram
4. Kemudian dilarutkan dengan akuades bebas CO2 sebanyak 100 mL.
5. Filtrat diencerkan dengan memipet masing-masing sebanyak 10 mL dan dilarutkan dengan
akuades bebas CO2 sebanyak 100 mL.
6. Kadar vitamin C pada buah nanas segar diukur absorbansinya dengan menggunakan
spektrofotometri UV-Vis.
7. Larutan blangko yang digunakan adalah akuades, sedangkan Larutan standar berupa asam
askorbat.
8. Data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji T untuk mencari perbedaan
vitamin C antara buah nanas segar dan kaleng.