Anda di halaman 1dari 5

PENETAPAN KADAR VITAMIN C

DISUSUN OLEH :
1. Dhea Ayu
2. Diva Ramadhani P
3. Fitrah Ramadhani
4. Rachel Melinda

SMK NEGERI 1 BONTANG


ANALIS KIMIA B

TAHUN AJARAN 2021/2022


LATAR BELAKANG

Vitamin merupakan suatu senyawa kompleks yang sangat diperlukan tubuh yang berfungsi untuk
membantu pengaturan proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin tidak dapat dibuat oleh
tubuh manusia dalam jumlah yang cukup. Oleh karenanya harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi.
Vitamin  pada  umumnya  dapat dikelompokkkan ke dalam dua golongan yaitu vitamin yang larut dalam lemak
yang meliputi vitamin A, D, E dan K serta vitamin yang larut dalam air yang terdiri dari vitamin C dan B
(Winarno, 2008).
Vitamin C merupakan vitamin yang dapat dibentuk oleh beberapa jenis spesies tanaman dan hewan dari
prekursor karbohidrat. Manusia tidak dapat mensintesis vitamin C dalam tubuhnya, karena tidak memiliki
enzim L-gulonolakton oksidase. Manusia mutlak memerlukan vitamin C dari luar tubuh untuk memenuhi
kebutuhannya (Car dan Frei, 1999).
Vitamin C adalah salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan dan efektif mengatasi radikal  bebas 
yang  dapat  merusak  sel  atau  jaringan,  termasuk  melindungi  lensa  dari kerusakan oksidatif yang
ditimbulkan oleh radiasi (Taylor, 1993). Kebutuhan vitamin C seseorang sangat tergantung dari usia, jenis
kelamin, asupan vitamin C harian, kemampuan absorpsi dan ekskresi, serta adanya penyakit tertentu (Schetman,
1989). Rendahnya asupan serat dapat mempengaruhi asupan vitamin C karena bahan makanan sumber serat dan
buah-buahan juga merupakan sumber vitamin C (Narins, 1996).
Teknologi industri semakin berkembang, maka bentuk dan macam dari pengolahan makanan semakin
bervariasi seperti buah kaleng, sirup dan sari buah yang mengandung vitamin C. Dalam bentuk senyawa
vitamin C sangat stabil dalam bentuk kering. Akan tetapi dalam bentuk larutan seperti halnya dalam bentuk
pangan vitamin C paling tidak stabil dibanding dengan zat gizi lainnya. Mengetahui faktor yang membantu
melindungi kestabilan vitamin C adalah penting guna memproses dan mengelolah makanan yang mengandung
vitamin C (Suhardjo, 1986).
Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kadar vitamin C didalam makanan antara lain lama
penyimpanan, cahaya matahari dan pemanasan yang terlalu lama. Kadar vitamin C dipengaruhi oleh faktor-
faktor mekanis seperti pemotongan, penghancuran juga dipengaruhi oleh pH, oksigen dan katalisator logam.
Adanya oksigen akan menyebabkan vitamin C terdegradasi (Moehji, 1982).
MANFAAT VITAMIN C

a) Antioksidan Terbaik
Vitamin C adalah antioksidan yang sangat penting dalam tubuh. Kita perlu Vitamin C sebagai
garis depan pertahanan melawan radikal bebas. Di sini, fungsi utamanya adalah untuk menangkap
radikal bebas dan menetralisirnya sebelum radikal bebas itu bisa merusak sel dalam tubuh kita.Dalam
tubuh, radikal bebas ‘ditangani’ oleh banyak vitamin dan mineral dalam tubuh Anda. Apa yang
membuat vitamin C begitu penting? . Pertama, karena vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam
air, dan air ada di mana-mana di dalam tubuh kita, di dalam semua sel-sel tubuh dan dalam ruang-ruang
di antaranya. Karena radikal bebas ada di mana-mana di seluruh tubuh, maka tubuh kita memerlukan
vitamin C untuk selalu siaga dimana-mana untuk menanganinya.
Kedua, antioksidan kuat lain seperti Vitamin E dan enzim antioksidan seperti superoksida
dismutase (SOD) dan glutathione perlu Vitamin C untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik.
Vitamin C juga diperlukan oleh enzim-enzim lain dalam mengumpulkan dan menyaring racun
seperti timah dan zat polutan dalam tubuh Anda. Sekarang ini dampak polusi lingkungan hampir
mustahil untuk dihindari. Semakin cepat racun keluar dari dalam tubuh, semakin sedikit kerusakan yang
bisa ditimbulkannya. Perlindungan anda yang terbaik adalah vitamin C dosis tinggi.

b) Menurunkan Resiko Penyakit Jantung


Vitamin C sangat penting untuk sintesis kolagen. Kolagen berbentuk serabut kuat dan
merupakan jaringan ikat penting untuk kulit, otot, pembuluh darah, dan bagian tubuh penting lainnya.
Kekurangan vatamin C cenderung melemahkan landasan struktur untuk pembuluh darah, jantung, dan
otot jantung. Peran vitamin C dalam pembentukan kolagen merupakan faktor positif untuk mencegah
serangan penyakit koroner. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin C menyebabkan
kerusakan susunan sel arteri sehingga dapat terisi kolesterol dan menyebabkan aterosklerosis. Angka
kecukupan gizi vitamin C ditetapkan sebesar 60 mg sehari.

c) Menyembuhkan Flu Lebih Cepat


Apakah Vitamin C dapat mencegah kita dari masuk angin, flu, bronkitis, atau pneumonia? Tidak.
Apakah vitamin C dapat membantu menyembuhkan lebih cepat dari masuk angin, flu, bronkhitis atau
pneumonia? Ya.  Jika Anda pada dasarnya sehat dan mengkonsumsi 1.000 hingga 2.000 mg ekstra
vitamin C, gejala flu, demam, atau masuk angin tadi mungkin tidak akan terlalu memperparah kondisi
bisa sembuh lebih cepat. Bagi kaum lanjut usia, semakin banyak mengkonsumsi ekstra Vitamin C sangat
baik bagi kesehatan.
Asupan vitamin C yang rendah membuat lebih rentan terhadap penyakit, sedangkan tubuh
membutuhkan banyak vitamin C ketika sel-sel tubuh bekerja melawan penyakit. Konsumsi vitamin C
1000 mg sehari akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

d) Menurunkan Kadar Kolesterol


Penelitian menunjukkan bahwa orang yang biasa mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi memiliki
kadar kolesterol yang rendah. Mereka juga memiliki kadar kolesterol LDL rendah (kolesterol jahat) dan
kolesterol HDL yang lebih tinggi (kolesterol baik).
Jadi jika kolesterol total tinggi, apakah dapat menurunkannya dengan mengkonsumsi vitamin C?
Tergantung. Jika sekarang konsumsi vitamin C rendah, meningkatkan konsumsi vitamin C akan
membantu menurunkan kadar kolesterol total dengan meningkatkan tingkat HDL. Jika sekarang tingkat
konsumsi vitamin C anda sudah tinggi, misalnya mengkonsumsi 2.000 mg per hari, hal ini tidak akan
berpengaruh terhadap kadar kolesterol.

e) Menurunkan Tekanan Darah


Tekanan darah tinggi (di atas 140/90) adalah faktor risiko besar untuk penyakit jantung dan
stroke dan juga untuk penyakit ginjal. Banyak studi menunjukkan bahwa orang dengan kadar tinggi
Vitamin C memiliki tekanan darah yang sedikit lebih rendah dibandingkan orang dengan vitamin C
tingkat rendah. Perbedaannya sekitar empat poin dalam diastolik (ketika jantung santai antara ketukan).
Mungkin kedengarannya tidak banyak, tetapi menurunkan tekanan darah diastolik dengan hanya dua
titik saja, dapat mengurangi kemungkinan penyakit jantung sebanyak 8%. Ini salah satu alasan mengapa
para lansia yang biasa mengkonsumsi vitamin c dosis tinggi hidup memiliki resiko lebih sedikit dari
serangan jantung dan stroke.

f) Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh


Sistem kekebalan tubuh melindungi anda dari infeksi. Ini dilakukan oleh beberapa jenis sel darah
putih dan zat kimia lainnya sebagai kurir yang akan menentukan kemana sel darah putih itu harus pergi
dan apa yang harus dilakukannya. Ketika sehat, anda memiliki sekitar satu triliun sel-sel darah putih
dalam tubuh. Ketika sakit, tubuh akan memproduksi jutaan sel darah putih lebih setiap jam untuk
melawan penyakit.

g) Penyembuhan Luka
Salah satu tanda penyakit kudis adalah luka yang tidak dapat disembuhkan atau luka lama yang
muncul kembali. Oleh karena itu anda memerlukan vitamin C untuk membuat kolagen, yang akan
memperbaiki jaringan ikat dan menyembuhkan luka. mengkonsumsi ekstra Vitamin C akan membantu
anda lebih cepat sembuh jika anda memiliki luka, goresan, patah tulang, membakar, atau jenis luka
lainnya.

h) Ampuh Melawan Alergi


Jika anda bersin, itu terjadi karena sistem pertahanan tubuh anda berpikir bahwa ‘zat asing’ yang
telah masuk ke dalam tubuh anda adalah kuman penyerang yang harus dilenyapkan. Untuk
melakukannya, sistem kekebalan tubuh anda tadi melepaskan zat kimia yang disebut histamines ke
dalam darah. Korban utama dari pertempuran melawan “penyerbu” adalah anda. Histamines anda
sendiri yang membuat anda bersin, bersin, tersedu, batuk, gatal-gatal, dan kejadian lainnya yang
biasanya tidak menyenangkan itu.

i) Merawat Kulit
Penelitian lain menemukan bahwa vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang dapat
mencegah terjadinya oksidasi lemak jenuh menjadi bentuk peroksida yang berbahaya bagi tubuh dan
dapat mengganggu sistem kardiovaskular (pencetus penyakit darah tinggi, jantung koroner, stroke, dan
lain-lain). Ini bermanfaat untuk pembuatan jaringan kolagen yang berfungsi memperkuat kulit, tulang
rawan, tendon, dan dinding pembuluh darah. Kolagen yang terkandung di dalamnya dapat membantu
merangsang proses peremajaan sel kulit, sehingga membantu mencegah penuaan dini dan mengatasi
berbagai masalah kulit.
PROSEDUR

Penentuan Vitamin C pada Buah Nanas Segar dan Buah Nanas Kaleng Menggunakan Metode
Spektrofotometer UV-Vis
 Alat :
1. Spektrofotometer UV-Vis
2. Beaker gelas
3. Timbangan analitik
4. Kertas saring
5. Mortar dan stemper
 Bahan :
1. Asam askorbat (Merck),
2. KIO3 (Merck)
3. I2 (Merck)
4. H2SO4 (Merck)
5. Na2S2O3 (Merck)
6. Amilum (Merck)
7. Akuades
8. Sampel minuman kemasan yang mengandung vitamin C.

 Prosedur kerja
1. Buah nanas segar dan buah nanas kaleng dipotong kecil-kecil kemudian dihaluskan.
2. Daging buah nanas segar dan buah nanas kaleng yang sudah halus disaring
3. Dan filtratnya ditimbang sebanyak 5 gram
4. Kemudian dilarutkan dengan akuades bebas CO2 sebanyak 100 mL.
5. Filtrat diencerkan dengan memipet masing-masing sebanyak 10 mL dan dilarutkan dengan
akuades bebas CO2 sebanyak 100 mL.
6. Kadar vitamin C pada buah nanas segar diukur absorbansinya dengan menggunakan
spektrofotometri UV-Vis.
7. Larutan blangko yang digunakan adalah akuades, sedangkan Larutan standar berupa asam
askorbat.
8. Data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji T untuk mencari perbedaan
vitamin C antara buah nanas segar dan kaleng.

Anda mungkin juga menyukai