PEMBAHASAN
A. Analisis Pengkajian
CKD (Gagal Ginjal Kronik) kemampuan fungsi ginjal mempertahankan
metabolik keseimbangan cairan dan elektrolit yang mengakibatkan destruksi
struktur ginjal yang protektif. Adanya manifestasi penumpukan bahan kimia sisa
metabolik seperti toksik uremik didalam darah (mutaqin & sani, 2014).
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
kelainan dari struktur atau fungsi ginjal. Keadaan ini muncul selama lebih dari 3
bulan dan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan. Penurunan fungsi ginjal dapat
menimbulkan gejala pada pasien PGK (NKF-KDIG, 2013). Chronic Kidney
Disease (CKD) atau gagal ginjal kronik adalah suatu penyakit dimana ginjal
mengalami penurunan fungsi yang progresif dan ireversibel. The Kidney Disease
Outcomes Quality Initiative (K/DOQI) of The National Kidney Foundation
menyebutkan bahwa CKD adalah penyakit ginjal yang telah berlangsung selama
lebih dari 3 bulan dan penurunan LFG (Laju Filtrasi Glomerulus) sebanyak 60
ml/min/1.73m2 (Lewis, 2011).
Adapun penyebab dari CKD tersebut misalnya pielonefritis kronik,
glomerulonephritis, eenyakit vaskuler hipertensif , misalnya nefrosklerosis
benigna , nefrosklerosis maligna, strenosir arteria renalis, gangguan jaringan
penyambung, misalnya lupus eritematosus sistemik , poli arteritisnodosa, sklerosis
sistemik progresif, gangguan kongenital dan heriditer, misalnya penyakit ginjal
polikistik . asidosis tubulur ginjal, penyakit metabolit misalnya: DM, Goat,
Hiperparatiroidisme, amyloidosis, batu saluran kencing yang menyebabkan
hidrolityasis, infeksi yang disebabkan oleh beberapa jenis baketri E-coli.
Hasil pengkajian Tn. M dengan diagnosa CKD pasien mengatakan pasien
mengeluh sesak napas, kadang-kadang cegukan. Pasien mengatakan ingin minum
dan merasa haus, diet cair 200 ml/hari, IWL 600 ml/24 jam, balance cairan 590
ml. Terdapat oedema di kaki Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data: keadaan
umum pasien lemah, kesadaran compos mentis dengan vital sign Tekanan darah:
123/70 mmHg. HR: 81x/mnt, RR: 26x/mnt, S: 36,8°C, SPO2: 97%, BB pasien 60
kg, Nilai CPOR: 5. Pasien mengunakan otot bantu pernapasan, diberikan oksigen
nasal kanul 3 liter.
Berdasarkan data yang ada secara spesifik tidak ada kesenjangan yang
signifikan anatara kasus Ny. M dengan teori yang telah dikemukakan oleh
beberapa ahli.
Hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada tanggal 30 Januari 2022
didapatkan hasil, Hemoglobin 6,5 g/dl, Ureum 95 mg/dl, Kreatinin 2,9 mg/dl.