Dosen Pengampu :
Ni Komang Sulyastini,S.ST.,M.Pd
OLEH:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah berjudul “Pendokumentasian Rawat Inap” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah di Universitas
Pendidikan Ganesha. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan serta dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
dan saran atas penyusunan makalah ini khususnya Ibu Ni Komang Sulyastini,S.ST.,M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Dokumentasi Kebidanan dan semua rekan sekelas Prodi D3
Kebidanan Universitas Pendidikan Ganesha, serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan
namanya satu persatu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
1.4 Manfaat............................................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 Pengertian Rawat Inap...................................................................................................3
2.2 Dokumentasi Rawat Inap...............................................................................................5
2.3 Pengertian Rekam Medik...............................................................................................6
2.4 Tujuan Rekam Medik.....................................................................................................7
2.5 Manfaat Rekam Medik...................................................................................................9
2.6 Proses Pengolahan Rekam Medik...............................................................................10
2.7 Sistem Pengumpulan Data Rekam Medik Rumah Sakit..........................................10
BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
3.1 Simpulan........................................................................................................................14
3.2 Saran..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Apa yang dimaksud dengan rawat inap?
2. Bagaimana dokumentasi rawat inap?
3. Apa yang dimaksud rekam medik?
4. Sebutkan tujuan dari rekam medik!
5. Apa saja manfaat yang dapat diperoleh dari adanya rekam medik?
6. Bagaimana pengolahan data rekam medik?
7. Bagaimana sistem pengumpulan data Rekam Medik rumah sakit?
1.3 Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan yang ingin dicapai
dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud rawat inap
2. Untuk mengetahui bagaimana dokumentasi rawat inap
3. Untuk mengetahui pengertian rekam medik
4. Untuk mengetahui tujuan dari rekam medik
5. Untuk mengetahui manfaat dari rekam medik
6. Untuk mengetahui cara pengolahan data rekam medik
7. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengumpulan data rekam medik rumah sakit
1.4 Manfaat
Dari tujuan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diketahui manfaat dari makalah
ini yaitu agar pihak penulis dan pembaca yaitu Dapat menambah wawasan mengenai pengertian
dan tujuan dari Rekam Medik .ketentuan umum penerimaan pasien Rawat Inap dan mengenai
mengenai contoh pendokumentasian Rawat Inap.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rawat Inap
Rawat Inap adalah salah satu bentuk layanan perawatan kesehatan rumah sakit dimana
penderita tinggal atau menginap sedikitnya satu hari. Rawat inap adalah pelayanan kesehatan
perorangan, yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rahabilitasi medik,
dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit dimana dengan alasan
medik penderita harus menginap. Pelayanan rawat inap adalah pelayanan rumah sakit yang
diberikan tirah baring di rumah sakit.
Ketentuan umum penerimanaan pasien rawat inap, antara lain:
1. Semua pasien yang menderita segala macam penyakit, diterima di sentral opname pada
waktu yang ditetapkan, kecuali kasus darurat
2. Diagnosis medis harus tercantum dalam surat permintaan dirawat
3. Sedapat mungkin menyertakan tanda tangan persetujuan untuk tindakan
4. Pasien dapat di terima untuk menjalani rawat inap apabila ada rekomendasi dokter, atau
dikirim oleh dokter poliklinik /unit gawat darurat.
Pasien yang memerlukan perawatan dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Pasien tidak mendesak
Pada pasien yang tidak urgent penundaan perawatan pasien tidak akan menambah gawat
penyakitnya.
2. Pasien mendesak/urgent
Pasien yang urgen tapi tidak darurat dapat di masukan ke dalam daftar tunggu.
3. Pasien emergency atau gawat darurat
Pada pasien ini harus langsung/prioritaskan untuk segera mendapatkan perawatan.
Prosedur penerimaan rawat inap
a. Pasien tidak urgen atau pasien urgen tetapi tidak darurat
1) Pasien tidak memenuhi syarat atau peraturan untuk dirawat.
2) Setiap saat pasien atau keluarganya dapat menanyakan pada sentral opname apakah
ruangan yang diperlukan sudah tersedia.
3) Apabila ruangan sudah tersedia, maka: pasien bisa segera mendaftar di tempat
penerimaan pasien rawat inap (TPPRI)
3
4) Pada saat mendaftar, pasien akan mendapat penjelasan mengenai kapan dapat
masukruangan, bagaimana cara pembayaran serta tarif-tarifnya dan peraturan
pasien rawat inap.
5) Petugas TPPRI akan membuatkan kartu identitas pasien dirawat,kartu identitas
pasien dirawat minimal berisi nama lengkap pasien, jenis kelamin pasien, nomor
rekam medik, nama ruangan dan kelas, diagnosa awal (diagnosa kerja), serta nama
dokter yang mengirim.
6) Apabila pasien pernah berobat ke poliklinik atau pernah dirawat maka TPPRI akan
menghubungi bagian rekam medik untuk meminta nomor catatan medis.
7) Petugas TPPRI juga akan segera menghubungi petugas keuangan untuk
menyelesaikan pemabayaran uang muka.
8) Apabila pembayaran uang muka telah selesai, maka pasien diantar ke ruangan
petugas.
Beberapa hal yang harus diperhatikan demi kelancaran penerimaan pasien rawat inap, adalah:
1. petugas yang kompeten,
4
2. cara penerimaan pasien yang tegas dan jelas (clear cut),
3. ruang kerjanya yang menyenangkan
4. lokasi penerimaan pasien yang tepat.
5
Kegiatan akhir dari pendokumentasian adalah pelaporan, variasi laporan menurut tingkat
kebutuhan, misalnya:
a. Laporan shift atau giliran jaga
Laporan ini biasanya dibuat dan disampaikan pada setiap pergantian gilir jaga. Laporan
ini terutama mengenai kondisi dan perkembangan pasien. Selain itu laporan gilir jaga
juga dapat berupa serah terima obat-obatan terutama obat jenis narkotik yang dalam
pengawasan ketat. Dapat juga pelaporan mengenai peralatan yang sudah terpakai atau
dalam persediaan.
b. Laporan harian
Biasa berupa jumlah pasien masuk, persalinan, kebutuhan tenaga dan seterusnya
c. Laporan mingguan, bulanan, triwulan atau tahunan tergantung kebutuhan, permintaan
atau ketentuan dari institusi peraturan pemerintah.
6
adalah suatu informasi tentang kondisi kesehatan dan penyakit klien yang bersangkutan dan
sering disebut patient record. Sedangkan manajemen adalah suatu informasi tentang
pertanggungjawaban apakah dari segi manajemen maupun keuangan dari kondisi kesehatan dan
penyakit klien yang bersangkutan.
Rekam medik juga merupakan kompilasi fakta tentang kondisi kesehatan dan penyakit seorang
klien yang meliputi dua hal berikut.
a. Data terdokumentasi tentang keadaan sakit sekarang dan waktu lampau.
b. Pengobatan yang telah dan akan dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional secara
Secara umum, informasi yang tercantum dalam rekam medik seorang klien harus meliputi tiga
hal berikut ini (gondodiputro, 2007; muslihatun, mufdilah, & setiyawati, 2009; wildan &
hidayat, 2009).
a. Siapa (who) klien tersebut dan siapa (who) yang memberikan pelayanan
kesehatan/medis.
b. Apa (what), kapan (when), kenapa (why), dan bagaimana (how) pelayanan
kesehatan/medis diberikan.
c. Hasil akhir atau dampak (outcome) dari pelayanan kesehatan dan pengobatan
7
Contoh:
Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, alamat, status
pernikahan, dsb.
Anamnesis : keluhan, riwayat penyakit, riwayat
obstetric, dsb.
Pemeriksaan fisik : kepala, leher, perut dsb.
Hasil pemeriksaan laboratorium : seperti haemoglobin, led (laju endap
darah).
8
2.5 Manfaat Rekam Medik
Berdasarkan aspek-aspek tersebut, maka rekam medik mempunyai manfaat atau
kegunaan yang sangat luas meliputi beberapa hal berikut ini:
1. Pengobatan pasien
Rekam medik bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan menganalisis
penyakit. Selain itu, rekam medik juga memuat perencanaan pengobatan, perawatan dan
tindakan medis yang harus dilakukan pada pasien.
2. Peningkatan kualitas pelayanan
Rekam medik yang dibuat jelas dan lengkap dapat dijadikan sebagai bahan yang berguna
untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap program pelayanan serta kualitas pelayanan.
Tenaga medis akan mendapatkan perlindungan dan akan mendukung pencapaian kesehatan
masyarakat yang optimal.
3. Pendidikan dan penelitian
Rekam medik merupakan informasi perkembangan kronologis penyakit, pelayanan medis,
pengobatan dan tindakan medis. Rekam medis bermanfaat untuk memberikan informasi
bagi perkembangan program, pendidikan dan penelitian didunia kesehatan.
4. Pembiayaan
Berkas rekam medik dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan dan
pelayanan kesehatan disuatu institusi kesehatan. Catatan tersebut dapat dipakai sebagai
pembuktiaan pembiayaan kepada pasien.
5. Statistik kesehatan
Rekam medik dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan. Melalui data rekam medis
dapat mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan menentukan jumlah penderita
penyakit-penyakit tertentu.
6. Pembuktian masalah hukum, disiplin dan etik
Rekam medik merupakan alat bukti tertulis utama dalam kasus hukum kesehatan.rekam
medik sangat bermanfaat dalam menyelesaikan masalah hukum, disiplin dan etik pelayanan
kesehatan. Sehingga dapat melindungi kepentingan hukum bagi klien, sarana kesehatan,
maupun tenaga kesehatan yang terlibat.
9
2.6 Proses Pengolahan Rekam Medik
Terdapat beberapa kegiatan dalam mengolah data rekam medik yakni pencatatan,
pengolahan, dan penyimpanan.
a. Pencatatan
Merupakan bentuk pendokumentasian segala informasi medis seseorang pasien ke dalam
rekam medis. Pencatatan memuat data yang akan menjadi bahan informasi. Data pasien
dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu data social dan data medis. Data
social diperoleh pada saat pasien mendaftarkan diri di tempat penerimaan pasien.
Sedangkan data medis baru diperoleh dari pasien apabila pasien telah memasuki unit
pelayanan kesehatan.
b. Pengolahan
Dari hasil pencatatan kemudian dilakukan pengolahan, yakni semua bentuk catatan, baik
dari hasil rekapitulasi harian maupun lembaran formulir rekam medis, yang selanjutnya
dipakai sebagai bahan laporan rumah sakit. Sebelum dilakukan pengolahan, berkas-
berkas rekam medis diteliti kelengkapannya, baik isi maupun jumlah.
c. Penyimpanan
Setelah diolah, kemudian dilakukan penyimpanan dalam penyelenggaraan rekam medis.
Cara penyimpanan ada dua, yakni cara sentralisasi dengan menyimpan rekam medis
seorang pasien, baik catatan kunjungan poliklinik maupun catatan selama pasien dirawat
yang dilakukan dalam satu kesatuan. Cara desentralilisasi yaitu proses pemisahan antara
rekam medis poliklinik dan rekam medis selama pasien dirawat. Rekam medis poliklinik
disimpan disuatu tempat penyimpanan, sedangkan rekam medis pasien selama dirawat
disimpan pada bagian pencatatan medis.
Catatan tentang ringkasan pasien pulang mencangkup informasi bagi orang atau keluarga
pasien dan tenaga kesehatan yang memberikan perawatan lanjutan. Catatan ini memuat data
pasien selama dirawat, meliputi:
1. Tanggal masuk rumah sakit,
11
2. lama dirawat,
3. indikasi dirawat,
4. perjalanan penyakit,
5. terapi yang telah diberikan,
6. diagnosis akhir dan intruksi selama dirumah, mencakup terapi yang diberikan, lamanya,
serta catatan lanjutan selama kunjungan.
Ruang lingkup kegiatan pelayanan rekam medik di institusi pelayanan kesehatan pada umumnya
sama. Kegiatan pelayanan rekam medik baik di rumah sakit, puskesmas, maupun bidan praktik
mandiri adalah sebagai berikut:
1. Penerimaan klien
Kegiatan pelayanan rekam medik dirumah sakit yang pertama adalah penerimaan pasien.
Penerimaan pasien dirumah sakit ada dua cara yaitu, pasien rawat jalan dan pasien rawat
inap. Pasien rawat jalan bisa diterima melalui poliklinik maupun unit gawat darurat. Pasien
yang datang melalui poliklinik bidan datang langsung maupun datang dengan perjanjian.
Menurut kedatangannya pasien rawat jalan dibedankan menjadi dua yaitu pasien baru dan
pasien lama yang datang kerumah sakit setelah mendapat pelayanan di polklinik bisa
langsung pulang, dirujuk kerumah sakit lain atau menjalani rawat inap.
2. Pencatatan (recording)
Kegiatan pelayanan rekam medik dirumah sakit yang kedua adalah pencatatan
(recording). Untuk memudahkan pencatatan, digunakan sistem pernomoran, sistem
pernomoran ini meliputi: nomor seri pasien, unit kunjungan pertama pasien, dan seri unit
kunjungan.
3. Pengolahan data medik
Kegiatan pelayanan rekam medik di rumah sakit yang ketiga adalah pengolahan data.
Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data, kemudian dianalisis dan disajikan
dalam bentuk informasi.
4. Penyimpanan berkas rekam medik
Kegiatan pelayanan rekam medik di rumah sakit yang keempat adalah penyimpanan
(filling). Ada dua cara penyimpanan data rekam medik, yaitu secara sentralisasi dan
desentralisasi. Pada penyimpanan terpusat (sentralisasi), berkas rekam medik rawat jalan,
rawat inap dan rawat darurat disimpan dalam arsip tunggal dan satu lokasi (sentral). Pada
12
penyimpanan tidak terpusat (desentralisasi), berkas rekam medik masing-masing unit (rawat
jalan, rawat inap, dan rawat darurat), disimpan di unit masing-masing. Penyimpanan
sentralisasi mampunyai beberapa keuntungan, antara lain: mencegah duplikasi data,
efesiensi penggunaan ruang dan peralatan, prosedur dan kebijakan kegiatan terstandarisasi,
memudahkan control dan keamanan berkas serta supervise petugas penyimpanan lebih
konsisten.
Penyimpanan data biasa dilakukan berdasarkan kelompok angka terakhir (Terminal Digit
Filling Sistem). Kelompok angka pada nomor seri rekam medik biasanya terdiri dari 6 digit
yang dibagi menjadi tiga kelompok angka. Kelompok angka pertama adalah dua digit
terakhir menunjukan rak penyimpanan. Kelompok angka kedua adalah dua digit di tengah,
menunjukan sub rak. Kelompok angka ketiga adalah dua digit pertama (paling kiri),
menunjukan urutan.
5. Peminjaman berkas rekam medik
Kegiatan pelayanan rekam medik di rumah sakit yang kelima adalah pengambilan/peminjam
berkas, dilakukan dengan cara mengisi “requisation slip” yang berisi: nomor rekam medik,
nama pasien, unit meminjam dan tanggal peminjaman. Pada saat berkas rekam medik
sedang keluar dari rak penyimpanan (sedang dipinjam), maka tempat berkas tersebut diganti
dengan berkas “outguide”.
Aturan dan prosedur umum dalam pengarsipan rekam medik pasien di rumah sakit, antara
lain: ketika berkas dikembalikan, sebelum disimpan harus diperiksa dan diurutkan dahulu
untuk memudahkan penyimpanan kembali. Penyimpanan hanya dilakukan oleh petugas
penyimpanan berkas. Berkas dengan folder yang sobek harus segera diperbaiki dan
lembaran yang lepas harus segera disatukan dengan file induk.
Pemeriksaan asrip harus dilakukan secara berkala, untuk menemukan kesalahan letak dan
berkas yang belum kembali diletakkan outguide. Petugas file bertanggung jawab terhadap
kerapian dan keteraturan rak file. Berkas yang sedang dalam proses atau digunakan untuk
keperluan lain, harus berada di lokasi yang jelas. Harus tersedia prosedur tertulis tentang
penyimpanan berkas. Berkas rekam medik yang tebal dapat dibagi atas beberapa volume,
tetapi diarsipkan bersama pada satu lokasi
13
2.8 Contoh dokumentasi Rawat Inap
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA