Anda di halaman 1dari 35

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS


DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


GYNEKOLOGI DENGAN CA MAMAE

DEPARTEMEN MATERNITAS

OLEH

MAGDALENA NGONGO

2020611010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2021

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

A. Pengertian
Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh
yang berubah menjadi ganas. ( Harianto, 2005 )
Kanker payudara adalah gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel
abnormal timbul dari sel – sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe
dan pembuluh darah (Carpenito, 2000).

B. Anatomi fisiologi
Anatomi payudara
Jaringan payudara terentang dari sekitar iga kedua sampai keenam. Perluasan kauda
( ekor ) jaringan ke dalam aksila dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada masa lemak
dan nifas dini saat jaringan tersebut membengkak. Konstituen utama payudara adalah sel
kelenjar disertai duktus terkait serta jaringan lemak dan jaringan ikat dalam jumlah
bervariasi. Payudara dibagi menjadi bagian atau lobus oleh septum fibrosa,yang berjalan dari
belakang putting payudara kearah otot pektoralis. Septum ini penting untuk melokalisasi
infeksi, yang sering terlihat sebagai meradang di permukaan payudara.( dunstall, 2007 )
Secara anatomi fisologi payudara terdiri dari alveolusi, duktus laktiferus, sinus
laktiferus, ampulla, pori pailla, dan tepi alveolan. Pengaliran limfa dari payudara kurang
lebih 75% ke aksila. Sebagian lagi ke kelenjar parasternal terutama dari bagian yang sentral
dan medial dan ada pula pengaliran yang ke kelenjar interpektoralis.setiap payudara terdiri
dari 15-20 lobulus dari jaringan kelenjar. Jumlah lobulus tidak berhubungan dengan ukuran
payudara. Setiap lobulus terbuat dari ribuan kelenjar kecil yang disebut alveoli. Kelenjar ini
bersama-sama membentuk sejumlah gumpalan,mirip buah anggur yang merambat. Alveoli
(alveoli dan acinus singular) menghasilkan susu dan subtansi lainnya selama menyusui .
Setiap bola memberikan makanan ke dalam pembuluh darah tunggal lactiferous yang
mengalirkannya keluar melalui putting susu. Sebagai hasilnya terdapat 15-20 saluran putting
susu, mengakibatkan banyak lubang pada putting susu. Di belakang putting susu pembuluh
lactiferous agak membesar sampai membentuk penyimpangan kecil yang di sebut lubang-
lubang lactiferous (lactiferous sinuses). Lemak dan jaringan penghubung mengelingi bola-
bola jaringan kelenjar.

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Gambar 1 lobulus dan duktus Payudara


( Zuiedema, 1999)
Keterangan:
A. Duktus
B. Lobulus
C. Bagian duktus yang di latasi untuk menahan susu
D. putting susu
E. Jaringan lemak
F. Otot pektoralis mayor
G. Dinding dada

Pembesaran
a. Sel-sel normal
b. Membrane sel
c. Lumen
Sejumlah jaringan lemak tergantung pada banyaknya faktor termasuk usia,persentase
lemak tubuh, dan keturunan. Sendi tulang cooper menghubungkan dinding dada pada kulit
payudara dan memberikan bentuk payudara dan keelatisannya.( Long, 2000 ).
Fisiologi payudara
Payudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi hormon. Perubahan pertama
ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke
klimakterium dan menopause. Sejak pubertas pengaruh ekstrogen dan progesteron yang
diproduksi ovarium dan juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan
timbulnya asinus. Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

hari kedelapan menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi berikutnya terjadi pembesaran maksimal. Kadang-kadang timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang menstruasi payudara menjadi tegang
dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan. Pada
waktu itu pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena kontras kelenjar terlalu besar.
Begitu menstruasi mulai semuanya berkurang. Perubahan ketiga terjadi waktu hamil dan
menyusui. Pada kehamilan payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul dan duktus
alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis
anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian
dikeluarkan melalui duktus ke puting susu. (Sjamsuhidajat, 2004).

C. Etiologi
Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada
pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara (Erik ,2005) yaitu :
1. Tinggi melebihi 170 cm
Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker payudara karena
pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan
struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas.
2. Usia
Usia dibawah 20 tahun jarang dijumpai kanker payudara, angka kejadiannya
meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.
3. Wanita yang belum mempunyai anak
Wanita yang belum mempunyai anak lebih lama terpapar dengan hormon estrogen
relatif lebih lama dibandingkan wanita yang sudah punya anak.
4. Ibu yang menyusui
5. Ibu yang menyusui dapat mengurangi bahaya terkena kanker payudara karena
semakin lama ibu menyusui anaknya semakin kecil terkena kanker payudara,saat
menyusui terdapat perubahan hormonal salah satunya yaitu penurunan esterogen.
6. Kelamin Kelamin laki-laki hanya 1 % angka kejadian kanker payudara.
7. Faktor genetik
Faktor genetik kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2 – 3 x lebih besar
pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker payudara. Dan
secara umum juga riwayat keluarga sangat berperan dalam terjadinya kanker
payudara.

D. Patofisiologi
Proses terjadinya kanker payudara dan masing-masing etiologi antara lain obesitas,
radiasi, hiperplasia, optik, riwayat keluarga dengan mengkonsumsi zat-zat karsinogen
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

sehingga merangsang pertumbuhan epitel payudara dan dapat menyebabkan kanker payudara
. Kanker payudara berasal dari jaringan epithelial, dan paling sering terjadi pada sistem
duktal. Mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini
akan berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker membutuhkan
waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sebuah sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup
besar untuk dapat diraba ( kirakira berdiameter 1 cm ). Pada ukuran itu, kira- kira seperempat
dari kanker payudara telah bermetastase. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika sudah
teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri. Gejala kedua yang paling sering terjadi adalah cairan
yang keluar dari muara duktus satu payudara, dan mungkin berdarah. Jika penyakit telah
berkembang lanjut, dapat pecahnya benjolan-benjolan pada kulit ulserasi (Price, 2006 ).
Karsinoma inflamasi, adalah tumor yang tumbuh dengan cepat terjadi kirakira 1-2%
wanita dengan kanker payudara gejala-gejalanya mirip dengan infeksi payudara akut. Kulit
menjadi merah, panas, edematoda, dan nyeri. Karsinoma ini menginfasi kulit dan jaringan
limfe. Tempat yang paling sering untuk metastase jauh adalah paru, pleura, dan tulang
( Price, 2006 ).
Karsinoma payudara bermetastase dengan penyebaran langsung kejaringan sekitarnya,
dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah. Bedah dapat mendatangkan stress karena
terdapat ancaman terhadap tubuh, integritas dan terhadap jiwa seseorang. Rasa nyeri sering
menyertai upaya tersebut pengalaman operatif di bagi dalam tiga tahap yaitu preoperatif,
intra operatif dan pos operatif. Operasi ini merupakan stressor kepada tubuh dan memicu
respon neuron endokrine respon terdiri dari system saraf simpati yang bertugas melindungi
tubuh dari ancaman cidera. Bila stress terhadap sistem cukup gawat atau kehilangan banyak
darah, maka mekanisme kompensasi dari tubuh terlalu banyak beban dan syock akan terjadi.
Anestesi tertentu yang di pakai dapat menimbulkan terjadinya syock.
Respon metabolisme juga terjadi. Karbohidrat dan lemak di metabolisme untuk
memproduksi energi. Protein tubuh pecah untuk menyajikan suplai asam amino yang di
pakai untuk membangun jaringan baru. Intake protein yang di perlukan guna mengisi
kebutuhan protein untuk keperluan penyembuhan dan mengisi kebutuhan untuk fungsi yang
optimal.
Kanker payudara tersebut menimbulkan metastase dapat ke organ yang deket maupun
yang jauh antara lain limfogen yang menjalar ke kelenjar limfe aksilasis dan terjadi benjolan,
dari sel epidermis penting menjadi invasi timbul krusta pada organ pulmo mengakibatkan
ekspansi paru tidak optimal

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

E. Pathway
Faktor predisposisi:

 Genetik 
 Hormonal
 Lingkungan
 Infeksi

Hiperplasia sel

Perkembangan sel atipik

Ca mammae

masa

Mendesak jaringan Mendesak sel saraf


Mendesak sel saraf
sekitar dan jaringan sekitar
axilla

Menekan jaringan pada Keterbatasan


Interupsi sel saraf
mammae rentang gerak

Peningkatan konsistensi Kerusakan


Nyeri
mammae mobilitas fisik

Mammae
membengkak

Massa tumor mendesak


jaringan luar

Mengalami ulkus

Gangguan
integritas kulit

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

F. Manifestasi Klinik
Pada stadium awal tadak ada keluhan sama sekali hanya seperti fribroadenoma atau
penyakit fribrokistik yang kecil saja,bentuk tidak teratur, batas tidak tegas, permukaan tidak
rata, konsistensi pada keras. Kanker payudara dapat terjadi di bagian mana saja dalam
payudara, tetapi mayoritas terjadi pada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan
payudara terdapat kanker payudara umum terjadi pada payudara sebelah kiri. Umumnya lesi
tidak terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan batas yang tidak teratur, keluhan nyeri yang
menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi pada saat menstruasi biasanya
berhubungan dengan penyakit payudara jinak. Namun nyeri yang jelas pada bagian yang
ditunjuk dapat berhubungan dengan kanker payudara pada kasus yang lebih lanjut.
Meningkatnya penggunaan mammografi lebih banyak wanitayang mencari bantuan
medis pada penyakit tahap awal. Wanita – wanita ini bisa saja tidak mempunyai gejala
dengan tidak mempunyai benjolan yang dapat diraba, tetapi lesi abnormal dapat terdeteksi
pada pemeriksaan mammografi. Banyak wanita dengan penyakit lanjut mencari bantuan
medis setelah mengabaikan gejala yang dirasakan, sebagai contoh mereka baru mencari
bantuan medis setelah tampak dimpling pada kulit payudara yaitu kondisi yang disebabkan
oleh obstruksi sirkulasi limfotik pada dinding dada dapat juga merupakan bukti. Metastasis
di kulit dapat dimanifestasikan oleh lesi yang mengalami ulserasi dan berjamur. Tanda –
tanda dan gejala klasik ini jelas mencirikan adanya kanker payudara pada tahap lanjut.
Namun indek kecurigaan yang tinggi harus dipertahankan pada setiap abnormalitas payudara
dan evaluasi segera harus dilakukan.
Adapun stadium dan klasifikasi kanker payudara adalah sebagai berikut :
1. Stadium I (stadium dini)
Besarnya tumor tidak lebih dari 2 - 2,25 cm, dan tidak terdapat penyebaran
(metastase) pada kelenjar getah bening ketiak. Pada stadium I ini, kemungkinan
penyembuhan secara sempurna adalah 70 %. Untuk memeriksa ada atau tidak
metastase ke bagian tubuh yang lain, harus diperiksa di laboratorium.
2. Stadium II
Tumor sudah lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase pada kelenjar
getah bening di ketiak. Pada stadium ini, kemungkinan untuk sembuh hanya 30 - 40
% tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker. Pada stadium I dan II biasanya
dilakukan operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian
penyebaran, dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada
lagi sel-sel kanker yang tertinggal.
3. Stadium III Tumor sudah cukup besar, sel kanker telah menyebar ke seluruh tubuh,
dan kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit. Pengobatan payudara sudah tidak
ada artinya lagi. Biasanya pengobatan hanya dilakukan penyinaran dan kemoterapi
(pemberian obat yang dapat membunuh sel kanker). Kadang-kadang juga dilakukan
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

operasi untuk mengangkat bagian payudara yang sudah parah. Usaha ini hanya untuk
menghambat proses perkembangan sel kanker dalam tubuh serta untuk meringankan
penderitaan penderita semaksimal mungkin. ( Smeltzer &Bare,2002 )
Dan klasifikasi penyebaran TNM menurut Price, 2006 adalah :
T : tumor primer
TX : tumor primer tidak dapat di tentukan
T0 : tidak ada bukti adanya tumor primer
T1 : tumor < 2 cm
T2 : tumor 2-5 cm
T3 : tumor > 5 cm
T4 : tumor dengan penyebaran langsung ke dinding toraks atau ke kulit dengan
tanda odem,
N : kelenjar getah bening regional
NX : kelenjar regional tidak dapat di tentukan
N0 : tidak teraba kelenjar aksila
N1 : teraba kelenjar aksila
N2 : teraba kelenjar aksila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat
pada jaringan sekitarnya
N3 : terdapat kelenjar mamaria interna homolateral
M : metastase jauh
MX : tidak dapat di tentukan metastasis jauh
M0 : tidak ada metastasis jauh
M1 : terdapat metastasis jauh

G. Penatalaksanaan
Menurut (Smeltzer dan Bare, 2002) penatalaksanaan kanker payudara adalah
1. Pengobatan lokal kanker payudara
Tujuan utama terapi lokal adalah menyingkirkan adanya kanker lokal:
a. Mastektomi radiasi yang modifikasi
b. Bedah dengan menyelamatkan payudara, adalah : mastektomi, limfektomi
(pengangkatan jaringan kanker dan sejumlah kecil jaringan sekitarnya dengan
kulit lapisan atas tetap di tempatnya)
2. Mastektomi
Mastektomi merupakan pengangkatan ke seluruh tubuh payudara dan beberapa
nodus limfe
Tujuannya : untuk menghilangkan tumor payudara dengan membuang payudara
dan jaringan yang mendasari.
3. Terapi radiasi
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Terapi radiasi Biasanya di lakukan sel infuse massa tumor untuk mengurangi
kecenderungan kambuh dan menyingkirkan kanker resudial
4. Rekontruksi / pembedahan Rekontruksi/
pembedahan ini dilakukan tindakan pembedahan tergantung pada stadium 1 dan 11
lakukan mastektomi radikal, bila ada metastasis dilanjutkan dengan radiasi regional
dan kemoterapi ajuvan. Dapat juga dilakukan mastektomi simplek yang harus di ikuti
radisi tumor bed.Untuk setiap tumor yang terletak pada kuadran sentral
5. Terapi Hormonal
Tujuan dari terapi hormonal adalah untuk menekan sekresi hormon esterogen
6. Tranplantasi sumsum
tulang Tranplantasi sumsung tulang pada tahap ini prosedur yang di lakukan adalah
pengangkatan sumsum tulang dan memberikan kemoterapi dosis tinggi, sumsum
tulang pasien yang di pisahkan dari efek samping kemoterapi, kemudian infuskan ke
IV

H. Komplikasi
Menurut Sjamsuhidayat ( 2004 ), komplikasi kanker payudara adalah :
1. Gangguan Neurovaskuler
2. Metastasis : otak, paru, hati, tulang tengkorak, vertebra, iga, tulang panjang.
3. Fraktur patologi
4. Fibrosis payudara
5. Kematian

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

DAFTAR PUSTAKA

Depkes. (April 2011). Masalah Keperawatan Carcinoma Mammae. Juni,2013.


Http://www.depkes.go.id/downloads/masalah keperawatan.PDF
Gambar Mammae, di unduh pada tanggal 17 mei 2021 https://www.plengdut.com/mammae-
anatomi-mammae-dan-fungsi-mammae/11476
Padila. (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika. Riskedas. 2018.

Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Depkes RI Smeltzer, S. C. And Bare, B. G.

2012.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Sudart Edisi 8. Jakarta: EGC Wijaya,

Andra S &Putri, Yesi M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN

I. INFORMASI UMUM
Tanggal Pengkajian: 18-01 2022 Waktu : 11.00

IDENTITAS DIRI PASIEN

Nama : Ny. S RM : -
Jawa / Indonesia
Jenis kelamin : Perempuan Suku Bangsa :
Islam
Tanggal Lahir : - Agama :

Pendidikan SMA
Usia : 30 thun :
Terakhir
WiraSwasta
Tanggal MRS : 18/01/22 Pekerjaan :

Nama keluarga
Alamat : Malang : Tn. K
dekat / Wali
No. Telp (Hp) -
Status pernikahan : Menikah :
Keluarga / Wali

RIWAYAT KESEHATAN

Diagnosa Medis : Kanker serviks (kanker leher rahim)

Keluhan Utama
Saat MRS : Seorang perempuan usia 30 tahun, datang ke puskesmas mengeluh pendarahan sejak 1 bulan
yang lalu disertai nyeri skala 7 di perut bagian bawah seperti diremas-remas, sampai menganggu
aktivitas. Pasien juga mengatakan mengalami keputihan yang berbau kurang lebih 1 tahun dan akhir-
akhir ini mengalami perdarahan dan nyeri bila melakukan hubungan seksual.

Saat Pengkajian : Hasil pemeriksaan: pasien tampak meringis, wajah pucat, konjungtiva anemis, TD:
110/80 mmHg, N : 88 x/menit, S: 37,6oC, RR: 18 x/menit, Hb 7 gr/dl. Hasil IVA test: leher rahim
berubah warna keputihan. Kemudian pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan biopsy.

Riwayat Kesehatan Saat Ini : Seorang perempuan, usia 30 th, datang ke Puskesmas mengeluh
pendarahan sejak 1 bulan yang lalu disertai nyeri skala 7 di perut bagian bawah seperti diremas-remas,
sampai menganggu aktivitas. Pasien juga mengatakan mengalami keputihan yang berbau kurang lebih 1
tahun dan akhir-akhir ini mengalami perdarahan dan nyeri bila melakukan hubungan seksual. Hasil
pemeriksaan: pasien tampak meringis, wajah pucat, konjungtiva anemis, TD: 110/80 mmHg, N : 88
x/menit, S: 37,6oC, RR: 18 x/menit, Hb 7 gr/dl. Hasil IVA test: leher rahim berubah warna keputihan.
Kemudian pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan biopsy.

Genogram :

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Keterangan :

: laki-laki : garis keturunan

: perempuan : klien

II. FISIOLOGIS
OKSIGENASI
Batuk :  Ya √ Tidak Sesak :  Ya  √ Tidak
 Produktif  Non Produktif Fatique :  Ya  Tidak
 Bersih  Putih  Hijau
 Kuning  Merah
Inspeksi
Nafas : RR : 18x/m Irama :  Normal  Bradypnea  Takypnea
 Cheyne-stokes  Kussmaul
Simetris : √ Tidak  Ya
Retraksi dada :  Tidak √ Ya
Palpasi
Taktil Fermitus : Kanan √ Kiri

Perkusi
 Resonance Letak
 Hiperresonance Letak
 Flat Letak
 Dullnes Letak
 Tympany Letak

Auskultasi Letak Letak


 Bronchial ___________________  Krakles ___________________
 Bronchovesikuler ___________________  Whezze ___________________

 Vesicukuler ___________________  Ronchi ___________________


 Friction Rub ___________________
Pemeriksaan Foto Thorak : tidak terkaji

SIRKULASI
Fisik
TD : 110/80 mmHg Nadi : 88x/m Irama  √Reguler  Irreguler
Konjungtiva :  Normal  √Pucat Kekuatan √ Kuat  Lemah
 Absent
Membran :  √ Normal  Pucat Sianosis  Ya √ Tidak
mukosa/ bibir Kulit pucat √ Ya  Tidak
Kapillary refill : 1 detik Akral dingin  Ya √ Tidak
Bunyi jantung  S1 – S2 normal  Gallop
 Paradoksial  Murmur
Laboratorium :

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Nilai Nilai normal


Hematologi
Hemoglobin (Hgb) 7 g/dl 13 – 18 g/dL

Petanda Tumor

Lain2 : dilampirkan
NUTRISI
Fisik
TB : 155 cm BB : 50 kg IMT : 20.81

Gangguan makan :  Tidak nafsu makan  Mual  Muntah : ___________


 Stomatitis  Gangguan mengunyah  Gangguan menelan

Penurunan berat badan dalam 3 bulan terakhir :


√ Tidak  Tidak yakin / tahu  Ya, ______ kg

Makanan yang dikonsumsi sebelumnya : √ Padat  Lunak  Cair


Jenis Diet : -
Porsi makan besar :3x /hr
:
Abdomen
Inspeksi :  √ Normal  Asites _______cm  Stoma  Luka
 Caput medusa  Spider nevi

Auskultasi : Bowel Sound


RUQ :  Normal  Meningkat  Menurun  Absent
LUQ :  Normal  Meningkat  Menurun  Absent
RLQ :  Normal  Meningkat  Menurun  Absent
LLQ :  Normal  Meningkat  Menurun  Absent
Perkusi  Normal  Abnormal di Quadran ______________
Palpasi  Lunak  Padat  Tegang Quadran ____________
Laboratorium :
Nilai Nilai normal High/Low
Albumin 3,2 – 5,2 g/dL
Bilirubin total ___________________
Bilirubin direk ___________________
Bilirubin inderik ___________________
Calcium 8,1 – 10,4 mg/dL
SGOT 0 – 38 U/L
SGPT 0 – 41 U/L
ELIMINASI
Fisik
BAK : Keluhan = tidak merasakan BAK (dengan DC)
 Anuria (< 50 ml/hr)  Dysuria (kesusahan kemih)
 Nocturia  Polyuria  Inkontenensia
 Rasa Panas  Distensi bladder

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Jumlah Sebelum sakit : cc Saat sakit : cc


Warna  Kuning  Merah
Penggunaan obat :
dieuretik

BAB :tidak ada Keluhan


 Belum BAB ______hari
 Konstipasi ________hari
 Diare ____________hari
 Hemoroid
Frekuensi Sebelum sakit : __________x/hr Saat sakit : ___________x/hr
Warna  Kuning  Merah  Hitam
Penggunaan obat  Iya  Tidak
pencahar
AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT
Fisik
ADL √ Independent  Bantuan sebagian  Dependent
Kemampuan rentang gerak :
Kepala  √Fleksi √ Ektensi √ Rotasi
Bahu  Elevasi  Depresi

Ekstermitas atas kanan


 Flexi  Ekstensi √ Abduksi  Aduksi
 Supinasi  Pronasi  Sirkumduksi
Ekstermitas atas kiri
 Flexi  Ekstensi  √ Abduksi  Aduksi
 Supinasi  Pronasi  Sirkumduksi
Ekstermitas bawah kanan
 √Flexi  Ekstensi  Abduksi  Aduksi
√ Supinasi  Pronasi  Sirkumduksi
Ekstermitas bawah kiri
√ Flexi  Ekstensi  Abduksi  Aduksi
 √Supinasi  Pronasi  Sirkumduksi

Kekuatan otot Segmen Kanan Kiri


Lengan atas 4 4

Lengan bawah 4 4

Tangan 4 4

Kaki 4 4

Barthel Indek
(Lingkari pada data yang ada temukan)
1 Mengendalikan rangsang 0 Tak terkendali/tak teratur (perlu pencahar)
pembuangan tinja 1 Kadang-kadang tak terkendali (1x seminggu)
2 Terkendali teratur

2 Mengendalikan rangsang 0 Tak terkendali atau pakai kateter


berkemih 1 Kadang-kadang tak terkendali (hanya 1x/ 24 jam)
2 Mandiri

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

3 Membersihkan diri (seka muka, 0 Butuh pertolongan orang lain


sisir rambut, sikat gigi) 1 Mandiri

4 Penggunaan jamban, masuk dan 0 Tergantung pertolongan orang lain


keluar (melepaskan, memakai 1 Perlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi dapat
celana, membersihkan, mengerjakan sendiri beberapa kegiatan yang lain
menyiram) 2 Mandiri

5 Makan 0 Tidak mampu


1 Perlu ditolong memotong makanan
2 Mandiri

6 Berubah sikap dari berbaring ke 0 Tidak mampu


duduk 1 Perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
2 Bantuan minimal 1 orang
3 Mandiri

7 Berpindah / berjalan 0 Tidak mampu


1 Bisa (pindah) dengan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 Mandiri

8 Memakai baju 0 Tergantung orang lain


1 Sebagian di bantu (misalnya mengancing baju)
2 Mandiri

Naik turun tangga 0 Tidak mampu


9 1 Butuh pertolongan
2 Mandiri

10 Mandi 0 Tergantung orang lain


1 Mandiri
 ______
Total Skor 20

Keterangan :

20 : Mandiri

12 - 19 : Ketergantungan ringan

9 – 11 : Ketergantungan sedang

5–8 : Ketergantungan berat

0–4 : Ketergantungan total

Keluhan Tidur dan √ Tidak  Ya  Insomnia Lainnya:________________


Istirahat Kualitas tidur : √ Cukup  Kurang
Kebiasaan tidur Malam : dari jam 21.00 sampai jam 05.00 total :___8____jam
Siang : dari jam ____12.00 sampai jam_____13.00____ total :____1___jam
Kegiatan  √Lampu redup  Lampu terang  Membaca
pengantar tidur  Minum minuman hangat  lainnya : ______________

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

PROTEKSI DAN PERLINDUNGAN


Fisik
0
Suhu : 36 C
Luka :  √ Tidak  Ya
Risiko jatuh :  √ Tidak  Ya
Skor Penilaian Skala Jatuh Pada Pasien dengan skala Morse (lingkari pada data yang ditemukan)
1. Riwayat Jatuh Tidak 0
Ya 25

2. Diagnosis Sekunder Tidak 0


Ya 15

3. Bantuan Ambulasi Tidak ada/ bedrest/ bantuan 0


Kruk/tongkat/walker 15
Furniture 30

4. IV/Heparin Lock Tidak 0


Ya 20

5. Mobilisasi/Gaya Normal/bedrest/kursi roda 0


berjalan Lemah 10
Gangguan 20

6. Status Mental Orientasi pada kemampuan sendiri 0


Lupakan keterbatasan 15
 ______

Total Skor 0

Level Risiko Jatuh


Level Risiko Skore Morse Fall Tindakan
Tidak ada risiko 0-24 Tidak ada
Risiko lemah 25-50 Lakukan intervensi pencegahan risiko rendah
Risiko tinggi >51 Lakukan intervensi pencegahan risiko jatuh

SENSORI
Nyeri P : Provokatif _________________________________________________
Q: Quality _________________________________________________
R: Regio _________________________________________________
S: Severy _________________________________________________
T: Timing _________________________________________________
Penglihatan : __________________________________________________________________
Penciuman :  Sumbatan Kanan/Kiri  Perdarahan Kanan/ Kiri
Pengecapan :  Manis  Asin  Asam
Pendengaran :  Kanan  Kiri
CAIRAN ELEKTROLIT
Intake cairan sebelumnya : _________cc.
Intake Output
Minum : _____________ ml/hr Urine : _____________ ml/hr
Intravena : _____________ ml/hr Drain : _____________ ml/hr
IWL : _____________ ml/hr
Diare : _____________ ml/hr
Muntah : _____________ ml/hr
Perdarahan : _____________ ml/hr

Total (In) : _____________ ml/hr Total (Out) : _____________ ml/hr

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Balance : _____________ ml/hr

Tanda  Rasa haus  Kulit kering  Mukosa bibir kering


Dehidrasi  Turgor kulit 1 dtk
Distensi vena jugularis Tidak  Ya
Edema  Tidak  Ya  Sacral  Anasarca
Ektermitas atas (lingkari pada data yang ditemukan)
RU +1 +2 +3 +4 LU +1 +2 +3 +4
RL +1 +2 +3 +4 LL +1 +2 +3 +4
Ektermitas bawah (lingkari pada data yang ditemukan)
RU +1 +2 +3 +4 LU +1 +2 +3 +4
RL +1 +2 +3 +4 LL +1 +2 +3 +4

Laboratirium
Nilai Nilai normal H/L
Natrium 137-150
Kalium 3,5-5,3
Kalsium 8,1-10,4
Klorida 99-111

NEUROLOGI
Status Mental
LOC (Level of Consiousness) :  Alert  Letargi  Unreponsive
Memory :  Panjang  Pendek
Perhatian :  Dapat mengulang  Tidak dapat mengulang
Bahasa :  Baik  Tidak
Kognisi :  Baik  Tidak
Orientasi :  Orang  Tempat Waktu
Saraf sensori :  Nyeri tusuk  Suhu  Sentuhan

Saraf koordinasi (cerebral)  Ya  Tidak


Refleks Patella 0 1 2 3 4
Achilles 0 1 2 3 4
Bisep 0 1 2 3 4
Trisep 0 1 2 3 4
Brankioradialis 0 1 2 3 4
Babinski +/-
Glasgow Coma Scale E(4) V(5) M(6)

ENDOKRIN
Kalenjar tiroid Pembesaran:  Tidak  Ya
Tremor :  Tidak  Ya
Pankreas Trias DM :  Tidak  Ya
Adrenal Tanda Syndrom cushing

III. KONSEP DIRI


1. Identitas Personal (Personal Identity)
Point Pertanyaan :
 Bagaimana anda menggambarkan diri anda ?
 Karakter mana yang menggambarkan anda?
 Sebutkan kekuatan yang anda miliki dan hal – hal apa saja yang dapat membantu anda dalam hal ini pada
masa lalu dan sekarang?
 Jelaskan kondisi yang membuat anda cemas atau ketakutan terhadap kondisi ini terhadap harga diri?

Jawaban : Selalu kuat dan sabar ketika masalah datang karna tiap masalah pasti ada solusi terbaik

2. Body image (Citra diri)


Point Pertanyaan :
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 Bagian tubuh mana yang anda sukai? Kenapa?


 Bagian tubuh mana yang anda tidak seukai dan ingin dirubah?
 Jelaskan kondisi yang membuat anda cemas atau ketakutan terhadap kondisi ini terhadap harga diri?
 Apakah Anda takut tidak bisa berjalan atau beraktifitas seperti biasanya, contohnya tidak bisa membungkuk
seperti dulu lagi.
Jawaban : Yang buat saya cemas adalah ketika saya tidak bisa menjaga diri dengan baik dirantauan
karena ketika saya tidak mampu jaga diri disitu pula saya tidak mempunyai harga diri.

3. Self esteem (Harga Diri )


Point Pertanyaan :
 Dalam kondisi seperti ini, apakah hal ini mengganggu tujuan hidup anda? Merasa gagal?
 Dalam kondisi ini, apakah anda merasa dicintai, dihargai dan dihormati oleh lainnya?
 Jelaskan kondisi yang membuat anda cemas atau ketakutan terhadap kondisi ini terhadap harga diri?

Jawaban : Saya merasa dicintai,dihargai dan dihormati oleh sesama

4. Ideal diri
Point Pertanyaan :
 Apa yang menjadi tujuan hidup anda?
 Dengan kondisi sekarang apakah tujuan tersebut bisa realistik tercapai?
 Apa yang dapat anda lakukan dengan kondisi sekarang untuk mencapai tujuan anda?
 Apa harapan anda dengan kondisi saat ini?

Jawaban : Menjadi orang yang berguna untuk bangsa dan bisa bahagiakan keluarga.

IV. FUNGSI PERAN


Point Pertanyaan :
 Apa yang menjadi peran terbesar dalam hidup anda ex: sebagai orangtua/ istri/ suami /anak dll?
 Ceritakan peran terbaik yang ingin anda lakukan tersebut?
 Ceritakan peran anda dengan kondisi sekarang ?
 Ceritakan rencana peran yang akan anda lakukan nanti.

Jawaban : Berbakti pada orangtua dan jadi yang terbaik untuk keluarga,berusaha untuk banggakan orangtua.

V. INTERDEPENDEN
Point Pertanyaan :
 Siapakah orang yang anda rasa sangat penting untuk anda?
 Ceritakan arti atau kedekatana orang tersebut sehingga penting untuk anda?
 Adakah orang lain yang dekat dengan anda?
 Siapakah orang yang anda percayai dalam setiap masalah anda?
 Bagaimana hubungan anada dengan keluarga, teman atau lingkungan sosial lain ?

Jawaban: orang tua karna mereka yang selalu nasehat untuk tetap tenang ketika ada masalah.Selain
orangtua keluarga dan sahabat juga selalu mendukung saya dalam hal-hal positif.Yang saya percaya ketika
ada masalah adalah orang tua,keluarga dan sahabat.

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

VI. ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny.S


Umur : 30 thun
No. Register : 54321

Data penunjang Etiologi Masalah keperawatan

Ds :Pasien mengeluh nyeri skala Agen pencendera fisiologi Nyeri akut


7 di perut bagian bawah seperti
diremas-remas, sampai
menganggu aktivitas

DO: pasien tampak meringis,


wajah pucat, konjungtiva anemis,
TD: 110/80 mmHg, N : 88
x/menit, S: 37,6oC, RR: 18
x/menit, Hb 7 gr/dl.

Gangguan integritas
DS: mengeluh pendarahan sejak 1 Kelembaban kulit/jaringan
bulan yang lalu Pasien juga
mengatakan mengalami keputihan
yang berbau kurang lebih 1 tahun
dan akhir-akhir ini mengalami
perdarahan dan nyeri

DO: Hasil IVA test: leher rahim


berubah warna keputihan.
Kemudian pasien disarankan
untuk melakukan pemeriksaan
biopsy

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Disfungsi seksual

DS: . Pasien juga mengatakan Perubahan fungsi atau strukrur


mengalami keputihan yang berbau tubuh (proses penyakit)
kurang lebih 1 tahun dan akhir-
akhir ini mengalami perdarahan
dan nyeri bila melakukan
hubungan seksual.

DO: Hasil pemeriksaan: pasien


tampak meringis, wajah pucat,
konjungtiva anemis, TD: 110/80
mmHg, N : 88 x/menit, S:
37,6oC, RR: 18 x/menit, Hb 7
gr/dl. Hasil IVA test: leher rahim
berubah warna keputihan.
Kemudian pasien disarankan
untuk melakukan pemeriksaan
biopsy.

VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


BERDASARKAN PRIORITAS
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi
1 Nyeri Akut b/d Agen pencidera fisiologi 18/01/2022

2 Gangguan integritas kulit/jaringan b/d 18/01/2022


kelembaban

3.
Disfungsi seksual b/d Perubahan fungsi atau 18/01/2022
strukrur tubuh (proses penyakit)

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

VIII. PERENCANAAN

No.
Diagnosa Intervensi (SIKI)
Dx
1 Nyeri Akut bd Agen pencedera I.08238 (Manajemen Nyeri)
Fisiologi Observasi
- Identifikasi lokasi,karakteristik,duurasi,frekuensi,kualitas,insensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal.
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Monitor keberhasilan terapi komplimenter yang sudah di berikan.
- Monitor tanda-tanda vital
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis terapi music,terapi pijat, aromaterapi,kompres hyangat atau dingin, terapi
bermain)
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istrahat tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredahkan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,periode dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredahkan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
2 Gangguan integritas kulit/jaringan 1.11353 Perawatan Integritas Kulit

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

b/d kelembaban
Observasi
-Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis,perubahan sirkulasi,perubahan status nutrisi,penurunan kelembaban,suhu lingkungan
ekstrempenurunan mobilitas)
Teraupeutik
-Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
-Gunakan produk berbahan ringan /alami dan hipoalergik pada kulit sensitif
-Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
Edukasi
-Anjurkan menggunakan pelembab (mis,lotion,serum)
-Anjurkan minum air yang cukup
-Anjrkan meningkatkan asupan buah dan sayur
-Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
-Anjurkan mandi menggunakan sabun secukupnya

3. Disfungsi seksual b/d Perubahan


fungsi atau strukrur tubuh (proses 1.07214 Konseling seksualitas
penyakit) Observasi
-Identifikasi tingkat pengetahuan,masalah sistem reproduksi,masalah seksualitasdan penyakit menular seksual
-Identifikasi waktu disfungsi seksual dan kemungkinan penyebab
-Monitor stres,kecemasan,depresi,dan penyebab disfungsi seksual
Teraupeutik
-Fasilitas komunikasi antara pasien dan pasangan

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

-Berikan kesempatan kepada pasangan untuk menceritakan permasalahan seksual


-Berikan pujian terhadap perilaku yang benar
-Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan menggunakan bahasa yang mudah di terima,di pahami dan tidak menghakimi
Edukasi
-Jelaskan efek pengobatan,kesehatan dan penyakit terhadap disfungsi seksual
-Informasikan pentingnya modifikasi pada aktivitas seksual
Kolaborasi
-Kolaborasi dengan spesialis seksologi,jika perlu

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Diagnosa Keperawatan No :1

Tujuan : Setelah di lakukan asuhan keperawatan 3x24 jam nyeri pasien dapat

berkurang

Kriteria Hasil :-

SLKI (Kode) : L.08066 (Tingkat Nyeri)

No. Indikator 1 2 3 4 5

1 Keluhan nyeri menurun 4

2 Gelisah 3

3 Perasaan takut mengalami cidera berulang

Keterangan Penilaian :
1 : idak sesuai
2 : g tidak sesuai
3 : adang tidak sesuai
4 : ang tidak sesuai
5 : esuai

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Diagnosa Keperawatan No :2

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan


Gangguan kerusakan kulit/jaringan berkurang

Kriteria Hasil :-
SLKI (Kode) : L.14125 Integritas kulit dan jaringan

No. Indikator 1 2 3 4 5

1 Kerusakan jaringan 4

2 Kerusakan lapisan kulit 4

3 4
Nyeri
4.
Perdarahan

Keterangan Penilaian :
1 : Imemcncnjddak sesuai
2 : g tidak sesuai
3 : adang tidak sesuai
4 : ang tidak sesuai
5 : esuai

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Diagnosa Keperawatan No :3

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan


Disfungsi seksual suadah meningkat

Kriteria Hasil :-
SLKI (Kode) : L.07055 Fungsi Seksual

No. Indikator 1 2 3 4 5

1 Keluhan nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia)


2 Keluhan hubungan seksual terbatas
3
Keluhan sulit melakukan aktivitas seksual
4.
Verbalisasi perilaku seksual berubah

Keterangan Penilaian :
1 : Imemcncnjddak sesuai
2 : g tidak sesuai
3 : adang tidak sesuai
4 : ang tidak sesuai
5 : esuai

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

IX. IMPLEMENTASI

Nama Klien :Ny.S Tanggal Pengkajian :18/01/2022


No Reg :54321 Diagnosa Medis : CA Serviks

No. TTD &


Tindakan Keperawatan
Tgl Dx. Jam Nama
Kep. Terang
18/01/2022 1 13.00 - Mengidentifikasi NATALIA
lokasi,karakteristik,duurasi,frekuensi,kualitas,insensitas
nyeri
- Memonitor skala nyeri
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal.
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri.
- Monitor tanda-tanda vital
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istrahat tidur
- Menjelaskan penyebab,periode dan pemicu nyeri
- Menjelaskan strategi meredahkan nyeri
- Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
- Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam

19/01/2022 2 14:00 -Meganjurkan menggunakan pelembab (mis,lotion,serum) NATALIA


-Menganjurkan minum air yang cukup
-Mengajarkan meningkatkan asupan buah dan sayur
-Menganjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
-Menganjurkan mandi menggunakan sabun secukupnya

20/01/2022 3 15:00 -Memfasilitas komunikasi antara pasien dan pasangan


-Memberikan kesempatan kepada pasangan untuk
menceritakan permasalahan seksual
-Memberikan pujian terhadap perilaku yang benar
-Memberikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan
menggunakan bahasa yang mudah di terima,di pahami dan
tidak menghakimi

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

-Menjelaskan efek pengobatan,kesehatan dan penyakit


terhadap disfungsi seksual
-Menginformasikan pentingnya modifikasi pada aktivitas
seksual
-Mengkolaborasikan dengan spesialis seksologi,jika perlu

X. EVALUASI

Hari/Tanggal
No. Dx Kep Evaluasi TTD
Jam
Selasa,1 Januari 2022 1 S: Pasien mengatakan nyeri masih terasa di bagian Natalia
bawah perut dengan skala sudah agak menurun 5
dari skala 7
O:
Masih Tampak meringis

A :Masalah belum teratasi

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

P :Lanjutkan intervensi

Selasa,18 januari 2022 2 S: Pasien mengatakan perdarahan sudah agak Natalia


berkurang dan nyeri sudah berkurang juga dan
masih terjadi perdarahan

O: Hasil IVA test: leher rahim warna sudah tidak


terlalu putih lagi keputihan. Kemudian pasien masih
melakukan tes biopsi

A:Masalah belum teratasi

P:Lanjutkan intervensi

3. S: . Pasien mengatakan masih nyeri sedikit pada saat Natalia


melakukan hubungan seksual.

O: Hasil pemeriksaan: pasien masih tampak


meringis, wajah pucat, konjungtiva anemis, TD:
110/80 mmHg, N : 90 x/menit, S: 37,6oC, RR: 22
x/menit, Hb 12 gr/dl.

A:Masalah belum teratasi


P: lanjutkan Intervensi

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

RESUME KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : Ny. M TANGGAL : 17 mei 2021

NO. REG: - DX. MEDIS : Mioma Uteri

S O A P I E

Pasien  Pasien Nyeri akut - Identifikasi - Mengidentifikasi S : pasien


mengataka tampak lokasi,karakteristik,duurasi,frekuensi,kual lokasi,karakteristik,duurasi,frekuensi,kualitas mengatakan masih
n nyeri memegan itas,insensitas nyeri ,insensitas nyeri nyeri pada vagina
pada - Identifikasi skala nyeri - Memonitor skala nyeri
gi perut
vagina dan - Identifikasi respon nyeri non verbal. - Mengidentifikasi respon nyeri non verbal.
 P :
menjalar - Identifikasi faktor yang memperberat dan - Mengidentifikasi faktor yang memperberat O:
pada mengelua memperingan nyeri. dan memperingan nyeri.
pinggang - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan - Monitor tanda-tanda vital - Tampak
rkan
tentang nyeri - Memberikan teknik nonfarmakologis untuk memegangi
darah perutnya
- Monitor keberhasilan terapi mengurangi rasa nyeri
Q :senut- komplimenter yang sudah di berikan. - Control lingkungan yang memperberat rasa - Sedikit pucat
senut - Monitor tanda-tanda vital nyeri - TD : 120/80
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk - Fasilitasi istrahat tidur mmHg
R : vagina
mengurangi rasa nyeri (mis terapi - Menjelaskan penyebab,periode dan pemicu - RR : 24x/menit
S : skala 5 music,terapi pijat, aromaterapi,kompres - S: 36.5oC
nyeri
T : 1 jam 2- hyangat atau dingin, terapi bermain) - N : 92x/menit
- Menjelaskan strategi meredahkan nyeri
3x - Control lingkungan yang memperberat
rasa nyeri - Menganjurkan memonitor nyeri secara
 Tampak - Fasilitasi istrahat tidur mandiri A : masalah belum
pucat - Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri - Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk teratasi
dalam pemilihan strategi meredahkan mengurangi nyeri
 TD :

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

120/80 nyeri - Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam


mmHg - Jelaskan penyebab,periode dan pemicu
RR : nyeri P : lanjutkan
24x/meni - Jelaskan strategi meredahkan nyeri intervensi
t - Anjurkan memonitor nyeri secara
S: 36.5oC mandiri
N : - Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
92x/meni mengurangi nyeri
t

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

RESUME KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : Ny. A TANGGAL : 17 mei 2021

NO. REG: - DX. MEDIS : Ca serviks

S O A P I E

 Pasien mengatakan - Keadaan Umum  : Klien defisit nutrisi - monitor status hidrasi - memonitor status S:
sering merasa mual - monitor berat badan hidrasi
tampak lemah
harian - memonitor berat badan  pasien mengatakan
dan ingin muntah - Tanda – tanda Vital : - monitor TTV harian sudah tidak mual dan
 Pasien mengatakan - berikan makanan - memonitor TTV muntah
N : 110x/ menit
tidak nafsu makan semenarik mungkin - memberikan makanan  Pasien mengatakan
RR :20 kali/ menit - Lakukan oral hygiene semenarik mungkin
dan kurang minum napsu makan sudah
S : 37,80C - melakukan oral
 Pasien mengatakan - Kolaborasi dengan tim bertambah
gizi dalam penentuan hygiene  Pasien mengatakan
tubuh terasa lemah - Klien mual bila diberi diet klien
- Berkolaborasi dengan Sudah menghabiskan 1
dan mudah lelah. makanan dengan
porsi makan dengan
 Keluarga frekuensi 3 kali/ hari ½ ahli gizi dalam
frekuensi 3x/hari
mengatakan setiap porsi penentuan diet klien
makan pasien tidak O:
BB saat sakit 45kg
menghabiskan - Keadaan Umum  :
setengah porsi dari
sudah tidak lemas
satu porsi makanan
- Tanda – tanda Vital :
yang diberikan
 Berat badan N : 110 kali/ menit
sebelum sakit 49kg

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

RR : 80 kali/ menit

S : 36,50C

BB : 47 kg

A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan

RESUME KEPERAWATAN
Nama klien : Ny. K Tanggal :17 mei 2021
No. Reg :- Dx. Medis : abortus

Masalah
Subjektif Objektif Intervensi Implementasi Evaluasi
keperawatan

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Klien mengatakan  Klien tampak NYERI AKUT  Identifikasi  Mengidentifikasi S : pasien


nyeri perut bagian meringis lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,inte lokasi, mengatakan nyeri
bawah  P : perdarahan nsitas nyeri karakteristik,durasi sudah berkurang
Q : seperti tertusuk  Identifikasi skala nyeri dan intensitas nyeri
O : pasien tampak
R : perut bagian  Identifikasi respon nyeri nonverbal  Mengidentifikasi
bawah skala nyeri tenang
 Control lingkungan yang memperberat rasa
S : skala 6 nyeri  Mengindentifikasi
P : Perdarahan
T : setelah  Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri respon nyeri
perdarahan  Jelaskan cara meredahkan nyeri  Mengontrol Q:-
TD : 100/80 mmHg  Kolaborasi pemberian analgetik lingkungan yang
R:-
N : 90x/m perberat rasa nyeri
RR : 20x/m  Mengajarkan cara S : skala 2
S : 36 C
o
meredahkan nyeri
 Ajarkan teknik T:-

relaksasi napas
TD : 100/80
dalam
mmHg
N : 90x/m
RR : 20x/m
S : 36oC

A : masalah teratasi
sebagian

P : lanjutkan

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

intervensi

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Anda mungkin juga menyukai