Anda di halaman 1dari 37

Tujuan Pemeriksaan Pretransfusi

Memilih komponen darah yang TIDAK


menimbulkan efek samping bagi resipien &
memiliki survival yang optimal setelah
ditransfusikan.
Golongan darah memiliki kepentingan klinik
pada transfusi dan transplantasi.

Terdapat 35 sistem yang telah teridentifikasi.


Prosedur penggolongan darah ABO

• Mendeteksi antigen
Forward
grouping

• Mendeteksi antibodi
Reverse dalam serum atau
grouping plasma
Prosedur penggolongan darah ABO

• Mendeteksi antigen
Cell
grouping

• Mendeteksi antibodi
Serum dalam serum atau
grouping plasma
Teknik penggolongan darah

• Slide test
• Tube test
• Microtitre plate method
• Solid phase red cell adherence (SPRCA)
• Gel test
• Microbead and affinity collumn assays

6
Diskrepansi penggolongan darah
ABO (ketidakcocokan)

Reaksi negatif/ lemah Reaksi positif palsu/


Tidak diharapkan
Kesalahan teknik

• Kesalahan klerikal
• Disfungsi reagensia atau alat
• Kesalahan prosedur
9
Antigen lemah

‘mixed field’

Reaktifitas reagen melemah

Produksi antibodi menurun

Haemolysins kuat dalam serum/plasma


Antigen Lemah

Bayi baru lahir.

Subgroup A dan B.

Penyakit tertentu.
‘Mixed field’

Disebabkan transfusi non-identik ABO.

Chimerism.

Antigen hilang.
Reaktifitas reagen melemah

Kemungkinan karena kedaluarsa, penyimpanan


tidak optimal, kontaminasi.
Produksi antibodi menurun

Pada anak kecil, orang tua, dan individu dengan


kadar immunoglobulin rendah.

Chimeras.
Weak/Absent Antibodies
Cell (forward) grouping Serum (backward) grouping

Anti-A Anti-B Anti- Sel A1 Sel B Sel O Auto


A1B
0 0 0 0 0 0 0

15
Hemolysin kuat dalam serum/plasma

Apabila serum pasien terdapat hemolysin anti-A or


anti-B yang kuat, cell test dapat mengalami lisis.

Hasil negatif palsu dapat terjadi. Dapat dicegah


dengan penggunaan plasma.
Pseudoaglutinasi

Wharton’s jelly pada umbilical cord

Mixed cell population

Acquired B-antigen

Polyagglutinasi
Pseudoagglutinasi

Dapat disebabkan infeksi, Multiple Mieloma,


Cairan molekul tinggi (dextrans) .

Biasanya dikarenakan abnormalitas protein plasma,


kadar globulin tinggi, albumim rendah.
Wharton’s jelly dalam umbilical cord

Eritrosit dari umbilical cord dapat agregasi spontan


karena adanya wharton’s jelly, suatu protein dalam
umbilical cord.
Populasi Mixed

Aglutinasi parsial dapat terjadi.

Misalnya pasca transplantasi.


Acquired B-antigen

Enzim bakteri tertentu dapat komponen N-acetyl


pada golongan darah A, menyisakan alpha-
galactosamine.

Struktur ini sesuai substansi group B (galactose).


Poliaglutinasi

Aktivasi determinan antigenik tertentu di membran


eritrosit.

Paling sering disebabkan oleh antigen T.


Autohemolisin Cold

Sering dijumpai pada pasien pasca infeksi virus yang


spesifik anti-I, anti-H, anti HI.

Pencegahan dilakukan dengan bekerja pada suhu


37⁰ C.
Cold alloantibodies: cold IgM-agglutinins

Antibodi anti-A1, anti-Lea and anti-Leb, anti-M,


anti-N and anti-P1 merupakan alloantibodi.
Biasanya merupakan antibodi natural.
Cold autoantibodies

Eritrosit mengalami aglutinasi spontan.

Dapat dicegah dengan elusi.


Diskrepansi ABO biasanya dapat diatasi
dengan pengulangan test dan/ atau
dengan reagen berbeda

• Evaluasi Clerical
• Riwayat sebelumnya (transfusion
history,medication,age,clinical data)
• Samples (hemolysed,spontaneus
aggltination,lipemic
• Evaluasi reagen

26
Bila terjadi reaksi positif tak
diharapkan, lakukan hal berikut

• Baca secara mikroskopik


• Lakukan screening and identification panels
• Periksa eritrosit menggunakan serum AB
• Periksa eritrosit dalam saline/ PBS

27
Bila terjadi reaksi negatif tak
diharapkan, lakukan berikut

• Penambahan jumlah reagen


• Penambahan serum
• Periksa dengan reagen lain
• Jumlah antigen A and B yang sedikit, dapat
diidentifikasi dengan absorbtion/ elution,
atau saliva test

28
Lekemia
 Kehilangan/kekurangan enzim transferase
 Produksi N-acetyl-D-galactosaminyl
transferase <<<< atau kurang
◦ (enzim tsb berfungsi utk melekatkan GALNac* ke
antigen H)
 *GALNac = the terminal sugar of A antigen

Mixed field (mf)

29
>> blood group-specific soluble
substance (BGSS) dlm plasma

Menetralisir anti-A/anti B

Jika eritrosit tidak dicuci (dg salin)


maka tdk tdp anti-A/anti-B bebas yg
dpt mengaglutinasi eritrosit

NEGATIF PALSU atau REAKSI LEMAH


(pd cell grouping)
Kasus 1

Anti-A Anti-B Anti-AB A1-test B-test

Pos 4 Neg Pos 4 Neg neg

Cell 1 Cell 2 Cell 3


Neg Neg neg
Kasus 1

Anti-A Anti-B Anti-AB A1-test B-test

Pos 4 Neg Pos 4 Neg neg

Cell 1 Cell 2 Cell 3


Neg Neg neg
• Apa golongan darah pasien ini?
• Pemeriksaan apa yang harus dilakukan
selanjutnya?
Kasus 1

Anti-A Anti-B Anti-AB A1-test B-test

Pos 4 Neg Pos 4 Neg neg

Cell 1 Cell 2 Cell 3


Neg Neg neg
• Golongan A, anti-B tidak teridentifikasi
• Disebabkan produksi antibodi rendah
•Tambahkan 4 tetes serum dengan 1 tetes sel-B,
inkubasi 16 C
Kasus 2

Anti-A Anti-B Anti-AB A1-test B-test

Pos 2 Neg Pos 2 Neg Pos 4

Cell 1 Cell 2 Cell 3


Neg Neg neg
Kasus 2

Anti-A Anti-B Anti-AB A1-test B-test

Pos 2 Neg Pos 2 Neg Pos 4

Cell 1 Cell 2 Cell 3


Neg Neg neg
• Apa golongan darah pasien ini? 3 hari yll
ditransfusi PRC gol O
• Pemeriksaan apa yang harus dilakukan
selanjutnya?
Kasus 2

Anti-A Anti-B Anti-AB A1-test B-test

Pos 2 Neg Pos 2 Neg Pos 4

Cell 1 Cell 2 Cell 3


Neg Neg neg
• Golongan A, tercampur eritrosit O
• mixed field karena transfusi non-identik
• pemeriksaan diulang 3 bulan lagi

Anda mungkin juga menyukai