Anda di halaman 1dari 3

1.

Bentu bentuk pelayanan kesehatan jiwa dan contohnya


1).Penyuluhan
 Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan
dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak
saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan sesuatu anjuran
yang ada hubungannya dengan kesehatan (Fitriani, 2011). Upaya untuk
meningkatkan pengetahuan pada keluarga klien skizofrenia perlu melalui
Contohnya:
penyuluhan dna pendidikan kesehatan, baik yang dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung (Wulansih, S & Arif , W, 2008). Temuan ini diperkuat oleh
Jordan, et al (2015) menyatakan bahwa advocacy menjadi sangat penting ketika
individu atau masyarakat tidak hanya berperan sebagai pemberi informasi saja,
tetapi juga menjadi bagian dari penyelesaian masalah.
 Penilaian Psikiatri Pelayanan dan sumber daya kesehatan jiwa di negara
berkembang memang masih jarang ada, sehingga pelayanan dan perawatan
gangguan jiwa seharusnya dapat dilakukan oleh dokter umum dan tenaga kesehatan
lainnya. Namun untuk dapat melakukan manajemen dan diagnosis dinikesehatan
jiwa, dokter umum dan tenaga kesehatan lainnya tersebut harus diberi pelatihan
tentang kesehatan jiwa (Erawati, 2016). Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan penulis bahwa di Puskesmas Jogonalan II sudah dilakukan penilaian
psikiatri maka sesuai karena di puskesmas belum ada dokter spesialis jiwa sehingga
untuk pelayanan kesehatan bagi gangguan jiwa sudah dapat dilakukan oleh dokter
umum dan tenaga kesehatan lainnya
 Program Jiwa Jenis
pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada posyandu berupa pengkajian
penderita gangguan jiwa, pemeriksaan aktivitas sehari-hari, pemeriksaan status
mental, pengukuran tekanan darah, memberikan pengetahuan tentang gangguan
jiwa, memberikan terapi pengobatan dan penatalaksanaan mekanisme koping yang
adaptif bagi penderita gangguan jiwa serta keluarga (Pratiwi, 2015).
Contohnya
Keterampilan berbahasa dan budaya merupakan dua hal yang sangat penting ketika
layanan kesehatan jiwa di integrasikan dalam layanan dasar / puskesmas ( Hooper,
2014).
2). Paradigma adalah suatu cara dalam mempresepsikan atau memandang sesuatu
. Paradigma
menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku.
Fungsi :
a.Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi
keperawatansebagai aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik, dan
organisasi profesi.
b.Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan kita
danmembantu kita untuk memahami setiap fenomena yang teradi di sekitar kita.
1. Manusia
Keperawatan jiwa memandang manusia sebagai mahluk holisstik yang terdiri
darikomponen bio,psiko,sosial dan spiritual merupakan satu kesatuan utuh dari aspek
jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai
tingkat perkembangannya
2. Keperawatan
Pemberian asuhan keperawatan dilakukan melalui pendekatan humanistik
yaitumenghargai danmenghormati martabat manusia dan menjunjung tinggi
keadilan bagi semua manusia. Asuhan
keperawatan merupakan metode ilmiah yaang dalam pemberiannyamenggunakan
proses terapeutik melibatkan hubungan kerja sama antara perawat dengan klien,
danmasyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal
3. Kesehatan
Salah satu ukuran yang digunakan untuk menentukanstatus kesehatan adalah
rentangsehat sakit.Menurut model ini, keadaaan sehat selalu berubah secara
konstan. Kondisikesehatan individu selalu berada dalam rentang sehat sakit, yaitu
berada diantara diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian. Apabila
status kesehatan bergerak kearah kematian, ini berarti individu berada dalam area
sakit (illness area), tetapi apabila status kesehatan bergerak ke arah sehat maka
individu berada dalam area sehat (wellness area).
4. Lingkungan
Yang dimaksud lingkungan dalam keperawatan adalah faktor eksternal yang
mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.
Budaya status ekonomi, danspiritual. Untuk mencapai keseimbangan, manusia
harus mampu mengembangkan strategi koping yang efektif agar dapat
beradaptasi,sehingga hubungan interpersonal yang dikembangkan dapat menghasilkan
perubahan diri individu.

3). Dalam Penjelasan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
secara umum disebutkan bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menjamin setiap orang dapat hidup sejahtera lahir dan batin serta
memperoleh pelayanan kesehatan dengan penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Tujuan pembangunan kesehatan yang hendak dicapai yaitu terwujudnya derajat
kesehatan yang setinggi- tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan
berbagai upaya kesehatan termasuk Upaya Kesehatan Jiwa dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya Kesehatan Jiwa harus
diselenggarakan secara terintegrasi, komprehensif, dan berkesinambungan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.

4). kesehatan jiwa adalah bagian integral dari kesehatan dan merupakan kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik, mental dan sosial individu secara optimal, dan yang
selaras dengan perkembangan orang lain.Seseorang yang “sehat jiwa” mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut:
1. Merasa senang terhadap dirinya serta

 Mampu menghadapi situasi? Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup,Puas


dengan kehidupannya sehari-hari,Mempunyai harga diri yang wajar,Menilai dirinya
secara realistis, tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan

 Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain serta


 Mampu mencintai orang lain,Mempunyai hubungan pribadi yang tetap, Dapat
menghargai pendapat orang lain yang berbeda,Merasa bagian dari suatu
kelompok,Tidak “mengakali” orang lain dan juga tidak membiarkan orang lain
“mengakah” dirinya.
 Mampu memenuhi tuntutan hidup serta
 Menetapkan tujuan hidup yang realistis,Mampu mengambil keputusan,Mampu
menerima tanggungjawab? Mampu merancang masa depan,Dapat menerima ide dan
pengalaman baru,Puas dengan pekerjaannya

Anda mungkin juga menyukai