Anda di halaman 1dari 6

Kecelakaan merupakan suatu kejadian yang disebabkan oleh kesalahan

manusia atau pun bencana alam. Kecelakaan ini, tidak dapat diprediksi kapan dan
akan berupa apa kejadiannya. Seperti misalnya, bencana letusan Gunung Merapi
di Yogyakarta, Jawa Tengah pada tahun 2010 silam yang menewaskan 138 orang,
kemudian ada gempa bumi yang melanda Pulau Sumatra dengan kekuatan 6,1 SR
yang menewaskan 104 jiwa pada tahun 2013 lalu, ada pula kecelakaan kapal
penumpang pengangkut TKI di perairan Tanjung Bemba, Batam pada bulan No-
vember lalu yang menewaskan lebih dari 30 orang bahkan hingga saat ini masih
ada 33 orang yang belum berhasil diidentifikasi oleh tim DVI (Disaster Victim
Identification), dan masih banyak kecelakaan lainnya yang membuat Indonesia
merasakan duka yang mendalam. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk bisa
menindaklanjuti kejadian yang tidak diinginkan tersebut. Mulai dari pencarian ko-
rban, identifikasi korban, hingga menguak penyebab dari kejadian tersebut. Ter-
jadinya bencana alam dan kecelakaan ini tidak lepas dari banyaknya kerugian sep-
arate hancurnya infrastruktur pemerintah, harta benda dan bahkan jatuhnya korban
jiwa. Saat bencana alam terjadi, banyak orang yang terpisah dari sanak keluar-
ganya, kehilangan anggota keluarganya dan tidak sedikit terjadi banyak korban
yang sulit untuk diidentifikasi karena jasadnya sudah membusuk ataupun terbakar.

Dalam proses identifikasi jenazah diperlukan data-data fisik yang dapat


dibedakan menjadi dua. Dua data tersebut adalah data antemortem dan data post-
mortem. Antemortem adalah data-data fisik khas korban sebelum meninggal. Mu-
lai dari packarna atau aksesoris yang terakhir kali dikenakan, barang bawaan,
tanda lahir, tato, bekas luka, cacat tubuh, foto diri, berat dan tinggi badan, serta
sampel DNA. Data-data ini biasanya didapatkan dari keluarga, ataupun dari in-
stansi di mana korban pernah berhubungan semasa hidup. Misalnya pihak kelu-
arga memberikan data fisik korban, menyebutkan umur, warna kulit, ciri fisik
seperti sidik jari, tanda lahir atau susunan gigi berdasarkan data dari dokter gigi
jika yang bersangkutan pernah melakukan pemeriksaan gigi. Setelah antemortem
kemudian ada postmortem adalah data-data fisik yang diperoleh melalui personal
identification setelah korban meninggal. Seperti sidik jari, golongan darah, kon-
struksi gigi dan foto diri korban pada saat ditemukan lengkap dengan barang-
barang yang melekat di tubuhnya dan sekitarnya, bahkan termasuk isi kantong
pakaiannya.

Dalam hal ini, ilmu kedokteran gigi dapat membantu bahkan mempermu-
dah proses identifikasi jenazah dengan melakukan odontologi forensik. Namun,
dewasa ini ilmu odontologi forensik tersebut masih belum dapat dilakukan secara
maksimal sehingga belum dapat pula berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan
oleh tidak adanya kesiapan dalam rekam medis gigi (dental rekord) dari setiap
warga negara yang sebenarnya merupakan modal untuk melakukan odontologi
forensik. Salah satu kasus yang seharusnya dapat terbantu oleh adanya odontologi
forensik adalah kasus kecelakaan tabrakan Metromini dan Kereta Commuter di
Jakarta pada 6 Desember 2015 silam. Sebanyak 13 jenazah korban kecelakaan
tabrakan Metromini dan Kereta Commuter Line dilarikan ke Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM). Badan jenazah para korban sudah hancur dan putus
bagian tubuhnya sehingga sulit diidentifikasi. "Kami sedang melakukan tes DVI
karena kondisi jenazah hancur, sulit dikenali," ujar Kepala Bidang Kedokteran
dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Metro Jaya Kombes Musyafak di RSCM,
Jakarta, Minggu (6/12/2015).

Odontologi forensik menurut Pederson, odontologi forensik adalah suatu


cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari cara penanganan dan pemeriksaan
benda bukti gigi serta cara evaluasi dan presentasi temuan gigi tersebut untuk
kepentingan peradilan. Odonotlogi forensik, sesungguhnya memiliki banyak ke-
unggulan dibandingkan cara identifikasi jenazah lainnya, antara lain gigi dan
restorasinya merupakan jaringan keras yang resisten terhadap pembusukan dan
pengaruh lingkungan yang ekstrem, serta karakteristik individual yang unik dalam
hal susunan gigi geligi dan restorasi gigi menyebabkan dimungkinkannya identi-
fikasi dengan ketepatan yang tinggi (1:1050). Odontologi sesungguhnya memiliki
keunggulan karena menggunakan data antemortem gigi dalam bentuk rekam
medis gigi (dental rekord) dan data radiologis yang tidak akan banyak berubah
dengan keadaan postmortem jenazah. Namun, sayang sekali di Indonesia masih
belum terdapat sistem untuk menyimpan rekam medis gigi (dental rekord) setiap
warga negara, sehingga walaupun tim DVI memiliki data postmortem jenazah,
tim DVI akan cukup kesulitan karena minimnya data antemortem yang dimiliki
jenazah, dalam hal ini rekam medis giginya.

Rekam medis merupakan salah satu bukti tertulis tentang proses pelayanan
yang wajib dibuat oleh dokter dan dokter gigi dalam menjalankan praktik kedok-
teran, yang dimana rekam medis tersebut memuat tentang identitas pasien, tanggal
dan waktu, hasil anamnesis, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosa,
rencana penatalaksanaan, pengobatan/tindakan, persetujuan tindakan dan odon-
togram untuk pasien gigi menurut Permenkes No 269 Tahun 2008. Rekam medis
gigi termasuk dalam data primer pada standar baku International Police Organiza-
tion (Interpol) yang diperlukan untuk pengidentifikasian tim DVI selain rekam
medis gigi juga ada sidik jari dan pemeriksaan DNA yang menjadi data primer
pada standar baku interpol. Seyogyanya data primer harus dipenuhi terlebih
dahulu sebelum memenuhi data sekunder Sayangnya, fungsi rekam medis yang
saat ini berlaku secara maksimal di Indonesia, masih dalam fungsi medis antar
tenaga medis saja, yang seharusnya juga berfungsi secara maksimal sebagai data
primer dalam identifikasi jenazah. Maka dari itu penulis menawarkan solusi yang
dapat digunakan untuk mempermudah mengidentifikasi jenazah yaitu sebuah sis-
tem (NAMA SISTEM). Sistem ini memuat tata cara agar fungsi rekam medis gigi
dalam proses identifikasi jenazah yang menggunakan odontologi forensik lebih
maksimal dan efisien. Sistem ini terdiri dari langkah-langkah yang pertama yaitu
penghimbauan masyarakat agar datang ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali
untuk mengecek kesehatan gigi dan mulut. dimana dokter akan juga membuat
rekam medis berdasarkan hasil check up masyarakat per individu. Rekam medis
tersebut yang akan menjadi dokumen yang akan disimpan pada dokumen negara.

Dalam pencatatan rekam medis gigi diperlukan adanya kontrol gigi secara
rutin oleh masyarakat. Dimana penulis berharap hal ini dapat diregulasi oleh pe-
merintah. Sebagai contoh, penghimbauan kepada masyarakat mengenai pent-
ingnya untuk memiliki rutinitas berupa kontrol gigi, pemberian kontrol gigi gratis
untuk masyarakat dan pemberian jadwal rutin kontrol gigi untuk masyarakat
sesuai dengan kategori umurnya. Penghimbauan kepada masyarakat dapat di-
lakukan dengan banyak hal, seperti iklan harian masyarakat, poster, baliho, hingga
penyuluhan secara langsung. Regulasi ini yang akan menjadi dasar kontrol rutin
yang akan dilakukan oleh masyarakat, yang nantinya setiap rekam medis yang ada
akan menjadi data pemerintah.

Walaupun banyak pihak akan keberatan mengenai hal ini karena memu-
ngkinkan terjadinya pelanggaran privasi, penulis merasa hal ini masih dapat dike-
sampingkan mengingat sistem ini menyangkut kepentingan pemerintah untuk
melaksanakan kewajibannya. Kewajiban tersebut berupa pelaksanaan proses inde-
tifikasi jenazah ketika terjadi sebuah bencana. Kewajiban tersebut dilakukan
sesungguhnya demi kepentingan tiap-tiap individu masyarakat pula. Sehingga,
rasa cemas mengenai pelanggaran privasi tidak perlu dikhawatirkan lagi.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


KETUA KELOMPOK

Nama : Ayu Bintang Rena Sanjiwani Budhiarta


NIS : 21352
Alamat : Jalan Gatot Subroto I No. 6
Tempat, Tanggal Lahir : Denpasar, 29 November 2000
Sekolah : SMA Negeri 1 Denpasar
Kelas : XI MIA 7
Prestasi :
1. 9th Best Speaker of Equilibrium Science Fair English Debating Competition
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, October 2015
2. 2nd Winner of International Relations Debate Competition Faculty of Social
and Political Science Udayana University, October 2015
3. 8th Best Speaker of International Relations Debate Competition At Faculty of
Social and Political Science Udayana University, October 2015
4. Juara 3 dalam Kegiatan Lomba Debat Bahasa Inggris SMA Tingkat Kota
Denpasar 2015
5. 2nd Best 2nd Speaker dalam Kegiatan Lomba Debat Bahasa Inggris SMA
Tingkat Kota Denpasar 2015
6. Juara 1 dalam Lomba Debat World Aids Day Fakultas Kedokteran Universi-
tas Udayana, Desember 2015
7. The 1st Best Speaker dalam Lomba Debat World Aids Day Fakultas Kedok-
teran Universitas Udayana, Desember 2015
8. Juara 1 dalam National Pharmacy Competition cabang Debat Bahasa Indone-
sia Fakultas Farmasi Univeritas Surabaya, April 2016
9. Juara 2 Equilibrium Science Fair English Debating Competition The Best
Speaker Equilibrium Science Fair English Debating Competition Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana, August 2016
10. The 1st Best Speaker Equilibrium Science Fair English Debating Competi-
tion The Best Speaker Equilibrium Science Fair English Debating Competi-
tion Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, August 2016
11. Quarterfinalist in The International Relations Debating Days of the INTER-
NATIONAL RELATIONS ENGLISH COMPETITION Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta, September 2016
12. 18th Best Speaker in The International Relations Debating Days of the IN-
TERNATIONAL RELATIONS ENGLISH COMPETITION Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta, September 2016
13. Juara 2 dalam Kegiatan Lomba Debat Bahasa Inggris SMA Tingkat Kota
Denpasar 2016
14. 1st Best 2nd Speaker dalam Kegiatan Lomba Debat Bahasa Inggris SMA
Tingkat Kota Denpasar 2016
15. Juara 1 Lomba Esai Ilmiah Populer dan Poster Publik Remaja KEREN tanpa
DARTS SMA/SMK se-Kota Denpasar 2016
16. Presenter Terbaik Lomba Esai Ilmiah Populer dan Poster Publik Remaja
KEREN tanpa DARTS SMA/SMK se-Kota Denpasar 2016
17. 10th Best Speaker Udayana University English Debating Competition’s Open
Tournament 2016

ANGGOTA KELOMPOK

Nama : I Made Ryan Ananta Putra


NIS : 21373
Alamat : Jalan Kecubung No. 5

Tempat, Tanggal Lahir : Denpasar, 12 Juli 2000

Sekolah : SMA Negeri 1 Denpasar

Kelas : XI MIA 7
Prestasi :

1. Juara Harapan 3
2. Juara 1 Lomba Esai Ilmiah Populer dan Poster Publik Remaja KEREN tanpa
DARTS SMA/SMK se-Kota Denpasar 2016

Nama : I Dewa Gde Panji Palaguna

NIS : 21301

Alamat : Jl. Sekar Tunjung XII No 165


Tempat, Tanggal Lahir : Denpasar, 20 Oktober 1999
Sekolah : SMA Negeri 1 Denpasar
Kelas : XI MIA 5
Prestasi : Juara I OSN Fisika tingkat kabupaten/kota tahun
2014
Juara II OSN Fisika tingkat provinsi tahun 2014
Juara I Olimpiade Fisika 4 Besar KISS~1 Den-
pasar Tahun 2014
Juara Umum 7 Semester Ganjil SMAN 1 Den-
pasar Tahun Ajaran 2015/2016
Juara Umum 9 Semester Genap SMAN 1 Den-
pasar Tahun Ajaran 2015/2016
Juara Umum 5 Semester Ganjil SMAN 1 Den-
pasar Tahun Ajaran 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai