Anda di halaman 1dari 5

ESAI PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENDUKUNG PROSES

BELAJAR MENGAJAR DI MASA PANDEMI COVID 19

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan

Nama Dosen Pengampu : Mas'odi, M. Pd

Siti Atiyatun Nuraniyah


NPM : 19862063A001726

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU


REPUBLIK INDONESIA
“ Esai Peran Perpustakaan Sekolah Untuk Mendukung Proses Belajar Mengajar di Masa
Pandemi Covid 19 “

PENDAHULUAN

Kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif peserta didik untuk membangun makna atau
pemahaman terhadap suatu objek atau suatu peristiwa. Sedangkan, kegiatan mengajar merupakan
upaya kegiatan menciptakan suasana yang mendorong inisiatif, motivasi dan tanggung jawab
pada peserta didik untuk selalu menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun gagasan
melalui kegiatan belajar sepanjang hayat. Gagasan dan pengetahuan ini akan membentuk
keterampilan, sikap, dan perilaku sehari-hari sehingga peserta didik akan berkompeten dalam
bidang yang dipelajarinya. Kegiatan belajar dan mengajar inilah yang disebut orang sebagai
pembelajaran (Depdiknas, 2003 : 10).

Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu peserta
didik melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efektif.
Dengan bantuan berbagai alat, maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkrit, mudah
dipahami, hemat waktu dan tenaga, dan hasil belajar lebih bermakna. Alat bantu belajar disebut
juga alat peraga atau media belajar, misalnya dalam bentuk bahan tercetak, alat-alat yang dapat
dilihat, alat yang dapat didengar (media audio), dan alat-alat yang dapat didengar dan dilihat
(audio visual aids), serta sumber–sumber masyarakat yang dapat dialami secara langsung
(Hamalik, 1999 : 51).

Buku itu sumber ilmu dan perpustakaan sebagai gudang ilmu. Ungkapan yang sering kita
dengar dalam dunia pendidikan. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya perpustakaan dalam
pendidikan.Sehingga, membicarakan pendidikan seakan tidak lepas dari perpustakaan. Karena
keduanya memiliki visi yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.Sebagai denyut
jantung sekolah, perpustakaan sekolah sebagai sumber daya informasi dan sebagai media
pembelajaran. Sehingga, perpustakaan sekolah pun dituntut selalu berkembang agar dapat
memenuhi kebutuhan informasi bagi pemustaka.Menurut Darmono (2007:3)
PEMBAHASAN
Perpustakaan secara umum memiliki 6 fungsi. Yaitu: fungsi informasi, fungsi
pendidikan, fungsi kebudayaan, fungsi rekreasi, fungsi penelitian, dan fungsi deposit. Mengingat
banyaknya fungsi perpustakaan, saat ini perpustakaan mendapat perhatian dari pemerintah.
Dahulu perpustakaan hanya berfungsi sebagai gudang buku yang dirasakan monoton dan
membosankan. Namun, dengan keberadaan teknologi informasi dan perhatian pemerintah,
perpustakaan mampu menyediakan bahan-bahan pustaka yang dibutuhkan pemustaka.
Salah satu penerapan dalam perpustakaan adalah aplikasi digital library yang digunakan
perpustakaan sekolah. Sehingga, para peserta didik dapat mengakses perpustakaan di manapun
dia berada (asalkan peserta didik memiliki fasilitas laptop maupun PC yang terhubungkan
koneksinya dengan internet) tanpa harus datang ke perpustakaan secara langsung. Tentu saja hal
ini merupakan salah satu fungsi perpustakaan sebagai sumber informasi yang dapat digunakan
siapa saja, di mana saja dan kapan saja.
Perpustakaan merupakan salah satu media yang dimiliki sekolah yang dapat digunakan
dalam menunjang proses belajar mengajar di sekolah sehingga dapat disebut sebagai sumber
belajar. Sumber belajar merupakan sesuatu yang dapat digunakan peserta didik yang dapat
membantu dan mempermudah siswa dalam pencapaian tujuan proses belajar mengajar di
sekolah.Dengan demikian, perpustakaan sekolah bertujuan menyerap dan menghimpun
informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan
kemampuan menikmati pengalaman imajinatif, membantu perkembangan kecakapan dan daya
pikir, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien.
Serta, memberikan dasar ke arah studi mandiri (Darmono, 2007:7). Adanya perpustakaan di
sekolah, para peserta didik dan guru dapat memanfaatkan perpustakaan dalam mengembangkan
dan lebih memahami suatu materi dalam proses belajar mengajar dengan koleksi-koleksi yang
dimiliki perpustakaan. Namun, pada saat ini kurang begitu berjalan karena para guru hanya
menggunakan sumber pustaka yang itu-itu saja. Sehingga, pengembangan materi terasa
kurang.Oleh karena itu, dalam usaha mengembangkan perpustakaan sekolah sebagai media
pembelajaran, perlu ada kerja sama antara pustakawan dan guru. Sehingga, keberadaan
perpustakaan sebagai media pembelajaran dapat digunakan secara maksimal.
Upaya mengoptimalkan fugsi perpustakaan sekolah sebagai sumber daya informasi dan sebagai
media pembelajaran dapat dilakukan hal-hal berikut:
1. Memberikan pelayanan terbaik bagi pemustaka, dalam hal ini para pustakawan menjadi
ujung tombak pelaksanaannya. Sehingga, pustakawan perlu diberikan pendidikan dan
pelatihan tentang pengelolaan perpustakaan yang baik. Dengan demikian pustakawan
akan mendapatkan bekal dalam melayani pemustaka.
2. Perpustakaan harus menampilkan tata ruang yang baik bagi pemustaka. Hal ini dilakukan
agar pemustaka merasa nyaman ketika menggunakan layanan perpustakaan. Karena
dalam perpustakaan dibutuhkan suasana yang tenang, hendaknya dalam pengecatan
memilih warna dasar dalam ruangan dengan warna netral dan tidak mencolok. Selain itu,
kita juga harus selalu menjaga kebersihan perpustakaan.
3. Mengetahui bahan pustaka yang dibutuhkan peserta didik, sehingga kita dapat
mengetahui bahan-bahan pustaka apa saja yang diperlukan dalam mengembangkan
perpustakaan sesuai dengan kebutuhan. Akan sia-sia jika kita menambah bahan pustaka
secara terus-menerus tanpa mengetahui kekurangan dan kelebihan koleksi perpustakaan.
Dalam era globalisasi saat ini, kita dituntut agar selalu mengikuti perkembangan teknologi. Hal
ini juga berdampak bagi perpustakaan sekolah yang harus selalu mengetahui bahan pustaka apa
saja yang dibutuhkan oleh peserta didik. Untuk menunjang itu semua diperlukan fasilitas-fasilitas
yang dapat menunjang pengembangan perpustakaan.
Fasilitas yang dapat digunakan dalam rangka pengembangan perpustakaan pada saat ini
diantaranya adalah komputer, wireless, LCD projector, scanner, fotocopy, printer, DVD
player dan masih banyak lagi. Diharapkan dengan penambahan fasilitas tersebut dapat
mengoptimalkan kinerja perpustakaan. Tentunya, penggunaannya harus dikelola dengan baik
agar menjadi teknologi yang tepat guna.
Dengan menerapkan beberapa langkah di atas, diharapkan kinerja perpustakaan sekolah
sebagai media pembelajaran akan menjadi semakin baik dan dapat selalu memenuhi kebutuhan
akan informasi bagi peserta didik. Selain itu, dengan pelayanan dan fasilitas perpustakaan yang
baik, maka pemustaka akan merasa nyaman ketika mengunjungi perpustakaan dan diharapkan
dengan kepuasan peserta didik tadi dapat membuatnya tertarik untuk mengunjungi perpustakaan.
KESIMPULAN

Dalam era globalisasi saat ini, kita dituntut agar selalu mengikuti perkembangan
teknologi. Hal ini juga berdampak bagi perpustakaan sekolah yang harus selalu mengetahui
bahan pustaka apa saja yang dibutuhkan oleh peserta didik. Untuk menunjang itu semua
diperlukan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang pengembangan perpustakaan. Fasilitas yang
dapat digunakan dalam rangka pengembangan perpustakaan pada saat ini diantaranya adalah
komputer, wireless, LCD projector, scanner, fotocopy, printer, DVD player dan masih banyak
lagi. Diharapkan dengan penambahan fasilitas tersebut dapat mengoptimalkan kinerja
perpustakaan. Tentunya, penggunaannya harus dikelola dengan baik agar menjadi teknologi yang
tepat guna. Media pembelajaran adalah salah satu komponen penting dalam kegiatan
pembelajaran. Media pembelajaran banyak macamnya dan, sehingga dalam pemanfaatannya
harus dapat memilih sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Langkah-
langkah yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran yaitu kegiatan
penerangan atau pembelajaran, menentukan transmisi pesan, menentukan karakteristik pelajaran,
klasifikasi media, dan analisis karakteristik masing-masing media. Pada prinsipnya, materi lebih
mudah dipahami oleh peserta didik jika dalam proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya
melihat dan mendengarkan, namun juga melakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, 2003 Media Pembelajaran, Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

Depdiknas, 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

Hamalik Oemar, 1999, Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

(Darmono, 2007:7). Arsyad, Ashar, 2004, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Danim Sudarwan, 2000. Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai