Anda di halaman 1dari 3

SOP ABORTUS

No. Dokumen :
SOP No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : Januari 2021
Halaman : 1/3

Tanda Tangan : dr. Inda Meilina Sofiani


1. Pengertian Abortus ialah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak
kurang dari 500 gram. Jenis dan derajat abortus :
a. Abortus imminens adalah abortus tingkat permulaan, dimana terjadi perdarahan
pervaginam ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan.
b. Abortus insipiens
adalah abortus yang sedang mengancam dimana serviks telah mendatar dan ostium uteri
telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum uteri.
c. Abortus inkomplit adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri masih
ada yang tertinggal.
d. Abortus komplit adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada
kehamilan kurang dari 20 minggu.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan Abortus
3. Kebijakan SK Penanggung Jawab Klinik Shinta tentang Pelayanan Klinis Klinik Shinta.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis dokter di
fasilitas pelayanan kesehatan primer

5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa


2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Penilaian tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu)
b. Penilaian tanda-tanda syok
c. Periksa konjungtiva untuk tanda anemia
d. Mencari ada tidaknya massa abdomen
e. Tanda-tanda akut abdomen dan defans musculer

3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang


4. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan
5. Petugas melakukan penanganan
a.Abortus imminens terdiri atas :
 Istirahat tirah baring.
 Tablet penambah darah
 Vitamin ibu hamil diteruskan
b.Abortus insipiens
 Observasi tanda vital
 Bila kondisi stabil rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap
untuk rencana pengeluran hasil konsepsi
 Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret vakum atau
dengan cunam abortus, disusul dengan kerokan
c.Abortus inkomplit
 Observasi tanda vital (tensi, nadi, suhu, respirasi)
 Evaluasi tanda-tanda syok, bila terjadi syok karena perdarahan, pasang IV
line (bila perlu 2 jalur) segera berikan infus cairan NaCl fisiologis atau
cairan ringer laktat disusul dengan darah.
 Setelah syok teratasi rujuk ke fasilitas selnjutnya untuk dilakukan kerokan
(D/C). Pasca tindakan berikan ergometrin IM.
ABORTUS - 1
d.Abortus komplit
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita anemia perlu
diberikan sulfas ferosus dan dianjurkan supaya makanannya mengandung
banyak protein, vitamin dan mineral.

6. Bagan Alir (bila


diperlukan)
Anamnesa

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

Diagnosa

Penanganan :
a.Abortus imminens terdiri atas :
 Istirahat tirah baring.
 Tablet penambah darah
 Vitamin ibu hamil diteruskan
b.Abortus insipiens
 Observasi tanda vital
 Bila kondisi stabil rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
lebih lengkap untuk rencana pengeluran hasil konsepsi
 Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret
vakum atau dengan cunam abortus, disusul dengan kerokan
c.Abortus inkomplit
 Observasi tanda vital (tensi, nadi, suhu, respirasi)
 Evaluasi tanda-tanda syok, bila terjadi syok karena
perdarahan, pasang IV line (bila perlu 2 jalur) segera berikan
infus cairan NaCl fisiologis atau cairan ringer laktat disusul
dengan darah.
 Setelah syok teratasi rujuk ke fasilitas selanjutnya untuk
dilakukan kerokan (D/C). Pasca tindakan berikan ergometrin
IM.
d.Abortus komplit
 Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila
menderita anemia perlu diberikan sulfas ferosus dan
dianjurkan supaya makanannya mengandung banyak protein,
vitamin dan mineral.

Konseling dan Edukasi

Semua proses ditulis dalam rekam medis

7. Unit Terkait Poli KIA

8. Rekam Historis
NO. Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
Perubahan

ABORTUS - 2
ABORTUS - 3

Anda mungkin juga menyukai